Anda di halaman 1dari 10

Judul : Pendirian Unit Bisnis Pengolahan Susu Sapi menjadi

Kerupuk Susu pada Mandiri Farm


Pemrasaran / NIM : Beni Sutisna / J3J818360
Pembahas / NIM : Maulana Kamal Artham / J3J217437
Hari / Tanggal : Selasa / 25 mei 2021
Waktu : 09.00 s/d 09.30
Dosen Pembimbing : Dr. Ir. Bagus P. Purwanto, Magr

Menyetujui

Dr. Ir. Bagus P. Purwanto, Magr

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sapi merupakan hewan terpenting dan andalan sebagai sumber daging, susu,
kulit, dan tenaga kerja. Sapi mampu menutupi kebutuhan 45 – 55% daging, 95%
susu, dan 85% kebutuhan kulit dunia. Susu sapi merupakan minuman alami yang
kaya nutrisi. Susu dibutuhkan oleh tubuh sebagai zat pembangun, terutama pada
masa pertumbuhan. Kandungan kalsium, protein, fosfor, magnesium, vitamin D,
dan vitamin A pada susu sangat berperan bagi pertumbuhan, termasuk untuk
pembentukan tulang dan gigi Erif dan Bagus (2011). Susu memiliki hasil produk
turunan seperti yoghurt, kefir, permen karamel susu, tahu susu, kerupuk susu, dan
keju. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat konsumsi susu
masyarakat Indonesia tahun 2019 masih berkisar 16,23 liter perkapita/tahun, jumlah
ini tergolong rendah apabila dibandingkan dengan negara - negara lainnya se-Asia
Pasifik.
Kerupuk susu menjadi alternatif susu yang tidak memenuhi standar kualitas
atau susu pecah. Pemanfaatan susu pecah bertujuan untuk meningkatkan
kandungan protein dari kerupuk, pembuatannya pun cukup mudah, yaitu gumpalan
susu dari susu pecah dicampur dan diaduk dengan tepung tapioka, lalu dikukus.
Setelah itu, dipotong – potong dan dijemur selama 3 hari sehingga menghasilkan
kerupuk dengan kombinasi rasa asin dan gurih Erif dan Bagus (2011) . Produk
kerupuk susu ini memiliki keistimewaan atau keunggulan dibanding kerupuk-
kerupuk yang beredar dipasaran.
Di Indonesia kerupuk merupakan makanan yang sangat popular dan makanan
tambahan atau cemilan bagi masyarakat luas. Kerupuk yang sudah beredar di
masyarakat yaitu kerupuk udang, kerupuk ikan, kerupuk aci, kemplang, kerupuk
bawang, dan kerupuk kulit. Kerupuk sebagian besar dibuat dari adonan tepung
tapioka, yang kandungan nutrisi kerupuk masih rendah yang hanya didominasi oleh
karbohidrat tanpa adanya nutrisi-nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tubuh.
Kerupuk susu adalah kerupuk yang dibuat dengan penambahan susu sapi
sebagai sumber protein yang mengandung mineral-mineral yang dibutuhkan oleh
tubuh seperti kalsium, fosfor, vitamin A dan D. Sehingga, dengan mengkonsumsi
kerupuk susu maka akan didapatkan manfaat yang tidak hanya karbohidrat, tetapi
kandungan protein tinggi yang terkandung didalamnya. Kerupuk susu dapat
bertahan selama 1 bulan tanpa bahan pengawet dan cocok sebagai cemilan bagi
orang yang membutuhkan asupan gizi tinggi.

1.2 Tujuan

1. Merumuskan ide pengembangan bisnis berupa Pendirian Unit Bisnis


Pengolahan Susu Sapi Menjadi Kerupuk Susu Pada Mandiri Farm berdasarkan
analisis lingkungan eksternal dan lingkungan internal.
2. Menyusun kajian perencanaan pengembangan bisnis dengan memperhatikan
aspek finansial dan aspek non finansial pada Mandiri Farm.

2 KERAGAAN PERUSAHAAN
Mandiri Farm merupakan usaha tani yang bergerak di bidang peternakan
khususnya sapi perah. Berdiri pada tahun 1990 oleh Bapak H. Askari berlokasi di
ciluwer, cibinong kota bogor. Presiden Ir soeharto mendirikan Kawasan Peternakan
Sapi Perah di Pamijahan untuk memindahkan para peternak yang berada di kota
Bogor supaya tertata rapih dan menjadikan khusus tempat peternakan sapi. Bapak
H. Askari bergabung dengan Koperasi susu di Kawasan Usaha Ternak yang di
resmikan pada tanggal 1 Januari 1997 oleh Presiden Soeharto. Membeli 3 kavling
dengan luas 4250M2 termasuk lahan, bangunan dan memiliki 36 ekor sapi perah
berlokasi di daerah Desa Pamijahan Kabupaten Bogor Jawa Barat. Awalnya usaha
Bapak H. Askari menjalankan dengan peralatan seadanya dan beliau masih belajar
tentang ilmu beternak dan bisnis sapi perah melalui temannya yang mempunyai
peternakan sapi perah.
Seiring berjalannya waktu pada tahun 2012 Bapak H. Acep menjalankan
amanat dari ayah nya H. Askari untuk melanjutkan usaha peternakan sapi perah,
untuk saat ini beliau menjabat sebagai ketua kelompok Mandiri. Bapak H. Acep
menambah populasi sapi perahnya dengan cara mengawinkan sapinya dengan
menggunakan inseminasi buatan (IB) dan membeli dari peternak sekitarnya. Setiap
tahun selalu melakukan pengembangan terhadap ternak dan melakukan kerjasama
dengan Bapak H. Satar hingga saat ini tahun 2021 memiliki 22 kavling dan
melakukan inovasi setiap periode seperti menggunakan cooper atau mesin
pencacah rumput, mesin pemerahan susu, pabrik kosentrat dan kandang close
house. Populasi sapi perah yang dimiliki Mandiri Farm sebelum terjadinya covid-
19 sekitar bulan februari – maret 2020 yaitu 480 ekor, tetapi terjadi penurunan
setelah adanya pandemi ini pada bulan juni 2020 populasi yang dimiliki Mandiri
Farm yaitu 260 ekor. Mandiri Farm melakukan penjualan pedet jantan pada umur
tertentu dengan jumlah penjualan per bulan 20 sampai 30 ekor pedet. Mandiri Farm
telah memiliki pelanggan tetap dan rutin memasok susunya ke koperasi pada pagi
dan sore. sebagian susu yang dihasilkan setiap harinya 20% dijual kepada
konsumen dan pemasok susu pasteurisasi.
3 KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS

3.1 Rumusan Ide Pengembangan Bisnis


Mandiri Farm merupakan perusahaan agribisnis yang bergerak di bidang
peternakan sapi perah, produksi susu yang dihasilkan mencapai 2400 liter perhari.
Setiap pagi dan sore susu di distribusikan kepada Koperasi Produksi Susu (KPS)
sebanyak 80% dengan harga yang berfluktuasi atau berubah-ubah mengakibatkan
keuntungan setiap bulannya tidak stabil dan berujung pada kerugian dan 20%
kepada konsumen. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh Mandiri Farm untuk
pengembangkan bisnisnya. Pembuatan kerupuk yang mudah tidak sulit dan biaya
yang cukup murah, maka usaha ini dapat dibilang cukup menjanjikan jika
dijalankan. Susu sapi yang dijual oleh Mandiri Farm memiliki harga yang
berfluktuasi dan sebagai alternatif susu rusak atau pecah. Maka dari itu dibutuhkan
suatu olahan susu untuk mendapatkan nilai tambah dan pendapatan bagi Mandiri
Farm. Kajian rencana pengembangan bisnis ini di formulasikan berdasarkan
kelemahan dan peluang yang ada pada lingkungan Mandiri Farm. Penentuan ide
pengembangan bisnis pada Mandiri Farm didapat dari analisis SWOT yang
diperoleh dari strategi alternatif yaitu W-O merupakan faktor internal kelemahan
(weakness) dan faktor eksternal peluang (opportunities). Berikut ini merupakan ide
pengembangan bisnis pengolahan susu sapi menjadi kerupuk susu. Rumusan ide
pengembangan bisnis dapat dilihat pada Gambar 1.

Peternakan Mandiri Farm

Faktor Internal Kelemahan (Weakness) Faktor Eksternal Peluang (Opportunity)


1) Harga jual susu berfluktuasi 1) Pendapatan sekitar meningkat
2) Belum adanya pemasaran 2) Kemajuan teknologi informasi
digital marketing 3) Kesadaran pentingnya
3) Tidak adanya produk olahan mengkonsumsi susu
susu

Rencana Pendirian Unit Bisnis Pengolahan Susu Menjadi Kerupuk Susu

Analisis Kelayakan Rencana Pengembangan Bisnis


1) Aspek Non Finansial, meliputi aspek pemasaran, aspek produksi, aspek
manajemen, aspek sumberdaya manusia, dan aspek kolaborasi.
2) Aspek Finansial, meliputi proyeksi laba rugi dan analisis aliran kas
(cashflow) dengan menggunakan kriteria investasi (NPV, IRR, Net B/C, dan
PP), analisis sensitivitas serta nilai pengganti (switching value).

layak Tidak layak

Laksanakan Evaluasi
3.2 Perencanaan Pengembangan Bisnis
Rencana pengembangan bisnis yang akan dilakukan pada Mandiri Farm yaitu
pendirian unit bisnis pengolahan susu sapi menjadi kerupuk susu. Rencana
pengembangan bisnis yang dilakukan meliputi perencanaan produk, perencanaan
pemasaran, perencanaan produksi, perencanaan organisasi dan manajemen,
perencanaan kolaborasi dan perencanaan finansial.
3.2.1 Perencanaan Produk

Rencana produk pada pengembangan bisnis pengolahan susu pada Mandiri


Farm adalah kerupuk susu. Produk yang dihasilkan berupa jenis makanan cemilan
yang renyah dengan bahan utama susu murni yang memiliki rasa original, tanpa
bahan pengawet dan bergizi bagi tubuh. Kerupuk susu ini memiliki warna putih
kecoklatan karena bahan dari campuran susu dan adonan, dipotong lalu dikeringkan
dan dikemas dengan plastik standing pouch bewarna putih dengan ukuran 150
gram. Kemasan plastik yang digunakan untuk produk kerupuk susu yang dikemas
secara higienis dan aman untuk konsumen, kemasan yang mudah ditaruh yang tidak
mengakibatkan kerupuk berserakan dan selalu rapih di tempatnya. Plastik standing
pouch terbuat dari beberapa material seperti plastik nylon, alumunium fiol, dan
kertas, klep yang berguna untuk menjaga kualitas kerupuk selalu baik didalamnya
dan terhindar dari debu atau serangga yang masuk karena bisa ditutup kembali.
Kerupuk susu dikemas dengan diberikan nama produk, logo produk, label halal,
komposisi, tanggal kadaluarsa, dan asal produksi.

3.2.2 Perencanaan Pemasaran

1 Strategi STP
Tabel 1 Strategi pada Mandiri Farm
Strategi Uraian
Segmentation
- Geografis Pasar yang dituju produk kerupuk susu adalah wilayah Bogor
yang terdiri dari tempat wisata, kuliner, dan pusat oleh-oleh
bogor.
- Demografis Pasar yang dituju dari kerupuk susu adalah untuk semua
kalangan anak-anak hingga dewasa dari usia 12 – 60 tahun,
dan masyarakat dengan pendapatan menengah kebawah serta
menengah keatas, untuk jenis kelamin baik laki-laki maupun
perempuan dan untuk semua tingkat Pendidikan.
- Psikografis gaya hidup masyarakat untuk hidup sehat dan cemilan yang
memiliki manfaat.
Targeting Para wisatawan yang berkunjung ke wilayah Bogor, untuk
pecinta kuliner, pecinta pusat oleh-oleh bogor dan pecinta
produk olahan susu sapi.
Positioning Tanpa bahan pengawet, “cemilan sehat keluaga senang”
2 Bauran Pemasaran

Tabel 2 Bauran Pemasaran pada Mandiri Farm


Bauran 4P Uraian
Product Kerupuk Susu
Price Harga yang ditetapkan sebesar Rp 9.000/pack berat isi 150
gram.
Place Dijual di tempat wisata, kuliner, dan pusat oleh-oleh Bogor.
Promotion Promosi melalu media sosial dan media cetak.

3.2.3 Perencanaan Produksi


Perencanaan produksi kerupuk susu meliputi proses, penjadwalan,
kebutuhan bahan baku, peralatan dan perlengkapan, tenaga kerja, lokasi, dan
layout pabrik, dan biaya operasional produksi. Proses produksi dapat dilihat pada
Gambar 2

PERSIAPAN BUAT ADONAN PENGUKURAN PENGUKUSAN

PENDINGINAN PENGIRISAN PENGERINGAN PENGEMASAN

3.2.4 Perencanaan Organisasi dan Manajemen


Usaha kerupuk susu berada di bawah tanggung jawab Mandiri Farm,
sehingga tanggung jawab atas usaha kerupuk susu dipegang oleh pemilik Mandiri
Farm. Kegiatan pengembangan bisnis kerupuk susu membentuk organisasi baru
khusus untuk produk olahan susu, memiliki 3 tenaga kerja baru yaitu 2 bagian
produksi, dan 1 bagian pemasaran.

3.2.5 Perencanaan Sumberdaya Manusia


Sumberdaya manusia pada produk kerupuk susu merekrut tenaga kerja yang
ada pada daerah setempat agar waktu mobilitas pekerja tepat, dan tidak
mengakibatkan pekerjaan terlambat dilaksanakan. Perekrutan karyawan pada
usaha ini tidak terlalu memandang pendidikan yang tinggi, namun dengan menilai
dari keterampilan, kemampuan, kejujuran, dan kemauan untuk bekerja.

3.2.6 Perencanaan Kolaborasi


Kolaborasi yang dilakukan untuk produk kerupuk susu yaitu kepada pusat
oleh-oleh bogor, kuliner dan wisata. Kolaborasi dengan sistem pembayaran
kepada mitra yaitu dengan kosinyasi serta secara langsung dibayar dan bekerja
sama dengan pemasok bahan baku. Semua sistem kerja sama yang dilakukan akan
dibuat dengan surat perjanjian kerja sama (MoU) agar kolaborasi dapat terjalin
dengan baik.
3.2.7 Perencanaan Finansial
Asumsi yang yang digunakan dalam perencanaan usaha pengolahan
kerupuk susu adalah sebagai berikut :
a. Umur bisnis didasarkan atas umur ekonomis investasi selama 5 tahun.
b. Sumber modal yang digunakan kerupuk susu menggunakan modal sendiri.
c. Hasil produksi kerupuk susu sebanyak 15.488 pack pada tahun ke -1.
d. Hasil produksi kerupuk susu sebanyak 19.360 pack pada tahun ke -2 s/d 5.
e. Produk yang dijual pada tahun pertama sebesar Rp 9.000/pack untuk tahun ke
– 2 s/d 5 dijual sebesar Rp 10.000/pack, dengan berat 150 gram.
f. Biaya investasi yang akan dikeluarkan pada tahun pertama Ketika bisnis mulai
berjalan sebesar Rp 42.146.000
g. Discount rate yang berlaku pada bank BRI sebesar 6%
h. Pajak penghasilan menurut Peraturan Pemerintah mengenai Pajak No.46
Tahun 2013 kebijakan bagi usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebesar
0,5% atas omzet maksimal Rp 4,8 miliar dan berlaku efektif per 1 juli 2018.

1) Biaya Investasi
Biaya investasi yang dikeluarkan untuk pengembangan bisnis pendirian unit
bisnis pengolahan susu sapi menjadi kerupuk susu digunakan untuk sarana dan
prasarana. Total biaya investasi yang dikeluarkan sebesar Rp 42.146.000,00.

2) Biaya Operasional
Biaya operasional yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Tabel 3 Biaya Operasional Pendirian Unit Bisnis Kerupuk Susu
Komponen Tahun ke -1 Tahun ke 2-5
Biaya Tetap Rp 40.450.000,00. Rp 56.950.000,00.
Biaya Variabel RP 52.991.000,00. Rp 66.969.000,00.
Biaya Operasional Rp 93.441.000,00. Rp 123.919.000,00.

3) Perencanaan Penerimaan
Penerimaan yang didapat pada pengembangan bisnis kerupuk susu
diperoleh dari penjualan utama. Penerimaan penjualan kerupuk susu pada tahun
ke -1 sebesar Rp Rp139.392.000,00. untuk tahun ke 2-5 sebesar
Rp193.600.000,00.

4) Analisis Laba Rugi


Proyeksi laba rugi mengukur keberhasilan operasional perusahaan selama
jangka waktu tertentu. Rincian laba rugi pengembangan pendirian unit bisnis
kerupuk susu sapi dapat dilihat pada Tabel 4.
Komponen Tahun ke -1 Tahun ke 2-5
Laba bersih sebelum pajak Rp 40.429.850,00. Rp 64.159.850,00.
Pajak usaha 0,5% Rp 202.149,00. Rp 320.799,00.
Laba bersih setelah pajak Rp 40.227.701,00. Rp 63.839.051,00.

5) Analisis Aliran Kas


Beberapa kriteria yang dibahas pada analisis finansial diantaranya yaitu
nilai Kriteria investasi yang dikaji meliputi Net Present Value (NPV), Net Benefit
Cost (Net B/C), Gross Benefit Cost (Gross B/C), Internal Rate of Return (IRR) dan
Payback Period (PP). Dapat dilihat pada Tabel 5.
Kriteria investasi Unit Syarat Hasil Keterangan
NPV Rp >0 Rp Layak
7.127.498,00.
Net B/C >1 2.1 Layak
Gross B/C >1 1.0 Titik Impas
IRR % >DR (6%) 38% Layak
Payback Period Tahun < Umur 4 tahun Layak
bisnis

6) Switching Value
Tabel Switching value pengembangan bisnis pendirian unit bisnis kerupuk
susu dapat dilihat pada Tabel 6.
Komponen Persentase NPV IRR Net B/C
Penurunan 1% 0 7% 1
penjualan
Kenaikan 4% 0 7% 1
harga susu
Sumber : Data primer (2021)

Tabel menunjukan batas hasil analisis switching value bahwa rencana


pengembangan bisnis ini memiliki batas maksimal penurunan harga sebesar 1%.
Batas maksimal kenaikan bahan baku susu murni yaitu 4%.

4 SIMPULAN DAN SARAN

4.1 Simpulan
Ide pengembangan bisnis pendirian unit bisnis kerupuk susu pada Mandiri
Farm diperoleh dari faktor internal dah eksternal perusahaan yaitu kelemahan dan
peluang (Weakness-Opportunity). Kelemahan pada Mandiri Farm yaitu harga jual
susu berfluktuasi, belum adanya pemasaran digital marketing, dan tidak adanya
produk olahan susu. Peluang pada Mandiri Farm yaitu pendapatan masyarakat
sekitar meningkat, kemajuan teknologi informasi dan kesadaran penting
mengkonsumsi susu. Alternatif strategi yang dipilih yaitu untuk meminimalkan
kelemahan dan memanfaatkan peluang dengan membuat kerupuk susu untuk
meningkatkan nilai tambah. Berdasarkan analisis finansial usaha ini layak, namun
berada di titik impas, dimana perusahaan tidak menguntungkan maupun mengalami
kerugian dan keputusan dari perusahaan bisnis tersebut di lanjutkan atau tidak.
4.2 Saran

Mandiri Farm dapat menjalankan ide pengembangan bisnis pengolahan susu sapi
menjadi kerupuk susu untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dan
memberikan perkembangan inovasi olahan produk serta nilai tambah untuk
perusahaan Mandiri Farm yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan
kerupuk pada umumnya dan memiliki manfaat bagi kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Syarif EK, Harianto B. 2011. Beternak dan Bisnis Sapi Perah. Jakarta (ID):
Agromedia Pustaka
Kasmir, Jakfar. 2013. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi revisi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2014. Studi Kelayakan Bisnis. Bogor: PT.
Penerbit IPB press.
LAMPIRAN

INTERNAL KEKUATAN (SRENGHT) KELEMAHAN (WEAKNESS)

1. Sudah memiliki kepercayaan kualitas 1. Harga jual susu berfluktuasi


susu dari konsumen 2. Memiliki lahan belum termanfaatkan
2. Memiliki pelanggan tetap 3. Belum adanya pemasaran digital marketing
3. Produksi susu kontinyu 4. Belum adanya pengolahan limbah ternak
4. memiliki lahan hijauan sendiri 5. Belum adanya Standar Operasional Prosedur
5. Jobdesc yang sesuai dengan jabatan (SOP) yang tepat
6. Memiliki teknologi peternakan 6. Belum adanya produk olahan dari susu
7. Memiliki pemasok pakan tetap 7. Sarana dan prasarana belum dimaksimalkan
8. Memiliki pabrik kosentrat penggunaannya
9. Distribusi susu terbanyak di koperasi
EKSTERNAL susu bogor
10. Bermitra dengan kesehatan hewan
11. Adanya limbah petani sekitar
PELUANG (OPPORTUNITY) STRATEGI S-O STRATEGI W-O

1. Adanya UU perlindungan dan 1. Menambah populasi sapi perah guna 1. Pendirian unit bisnis kerupuk susu (
pemberdayaan petani meningkatkan produksi susu W1,W2,W3,W6,W7,O2,O7,O10,O11,012,014)
2. Pendapatan masyarakat (S1,S2,S3,S9,O1,O2,O4,05,09,O12) 2. Pendirian unit bisnis permen yoghurt
meningkat (W2,W3,W6,O2,O7,O10,O11,O12,O14)
2. Pembuatan silase (S4,S6,O2,O7,011)
3. Kemajuan teknologi informasi 3. Pemanfaatan limbah kotoran sapi (
4. Adanya bantuan LPDB untuk W4,W7,O4,O9,014)
peternak
5. Adanya asuransi ternak
6. Kesadaran penting konsumsi
susu
7. Gaya hidup konsumsi produk
olahan
8. Perkawinan IB
9. Lingkungan fisik yang
mendukung ternak
10. Belum adanya produk olahan
kerupuk susu disekitar peternak
11. Pencatatan data menggunakan
computer
12. Mampu bersaing di pasar global
13. Memperluas pasar distribusi
14. Modal usaha yang terjamin
ANCAMAN (THREAT) STRATEGI S-T STRATEGI W-T

1. Kenaikan harga input 1. Pembuatan pakan ternak sendiri 1. Mempertahankan pasar yang telah dikuasai
2. Perubahan iklim (S5,S6,S7,S8,T1,T5,T6) (W1,W6,T3,T4,T5,T6)
3. Adanya penyakit 2. Persediaan obat sebelum adanya 2. Pengadaan penyuluhan kepada Mandiri Farm
4. Berkurangnya hijaun saat (W3,W5,T2,T3,T4)
penyakit atau virus yang menyebar
kemarau
5. Pengiriman pakan telat (S10,T2,T3)
6. Pemasok yang tidak memenuhi
permintaan
7. Beragamnya produk subtitusi
8. Produk subtitusi murah
9. Masih banyak susu impor

Anda mungkin juga menyukai