Menyetujui
1 PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
2 KERAGAAN PERUSAHAAN
Mandiri Farm merupakan usaha tani yang bergerak di bidang peternakan
khususnya sapi perah. Berdiri pada tahun 1990 oleh Bapak H. Askari berlokasi di
ciluwer, cibinong kota bogor. Presiden Ir soeharto mendirikan Kawasan Peternakan
Sapi Perah di Pamijahan untuk memindahkan para peternak yang berada di kota
Bogor supaya tertata rapih dan menjadikan khusus tempat peternakan sapi. Bapak
H. Askari bergabung dengan Koperasi susu di Kawasan Usaha Ternak yang di
resmikan pada tanggal 1 Januari 1997 oleh Presiden Soeharto. Membeli 3 kavling
dengan luas 4250M2 termasuk lahan, bangunan dan memiliki 36 ekor sapi perah
berlokasi di daerah Desa Pamijahan Kabupaten Bogor Jawa Barat. Awalnya usaha
Bapak H. Askari menjalankan dengan peralatan seadanya dan beliau masih belajar
tentang ilmu beternak dan bisnis sapi perah melalui temannya yang mempunyai
peternakan sapi perah.
Seiring berjalannya waktu pada tahun 2012 Bapak H. Acep menjalankan
amanat dari ayah nya H. Askari untuk melanjutkan usaha peternakan sapi perah,
untuk saat ini beliau menjabat sebagai ketua kelompok Mandiri. Bapak H. Acep
menambah populasi sapi perahnya dengan cara mengawinkan sapinya dengan
menggunakan inseminasi buatan (IB) dan membeli dari peternak sekitarnya. Setiap
tahun selalu melakukan pengembangan terhadap ternak dan melakukan kerjasama
dengan Bapak H. Satar hingga saat ini tahun 2021 memiliki 22 kavling dan
melakukan inovasi setiap periode seperti menggunakan cooper atau mesin
pencacah rumput, mesin pemerahan susu, pabrik kosentrat dan kandang close
house. Populasi sapi perah yang dimiliki Mandiri Farm sebelum terjadinya covid-
19 sekitar bulan februari – maret 2020 yaitu 480 ekor, tetapi terjadi penurunan
setelah adanya pandemi ini pada bulan juni 2020 populasi yang dimiliki Mandiri
Farm yaitu 260 ekor. Mandiri Farm melakukan penjualan pedet jantan pada umur
tertentu dengan jumlah penjualan per bulan 20 sampai 30 ekor pedet. Mandiri Farm
telah memiliki pelanggan tetap dan rutin memasok susunya ke koperasi pada pagi
dan sore. sebagian susu yang dihasilkan setiap harinya 20% dijual kepada
konsumen dan pemasok susu pasteurisasi.
3 KAJIAN PENGEMBANGAN BISNIS
Laksanakan Evaluasi
3.2 Perencanaan Pengembangan Bisnis
Rencana pengembangan bisnis yang akan dilakukan pada Mandiri Farm yaitu
pendirian unit bisnis pengolahan susu sapi menjadi kerupuk susu. Rencana
pengembangan bisnis yang dilakukan meliputi perencanaan produk, perencanaan
pemasaran, perencanaan produksi, perencanaan organisasi dan manajemen,
perencanaan kolaborasi dan perencanaan finansial.
3.2.1 Perencanaan Produk
1 Strategi STP
Tabel 1 Strategi pada Mandiri Farm
Strategi Uraian
Segmentation
- Geografis Pasar yang dituju produk kerupuk susu adalah wilayah Bogor
yang terdiri dari tempat wisata, kuliner, dan pusat oleh-oleh
bogor.
- Demografis Pasar yang dituju dari kerupuk susu adalah untuk semua
kalangan anak-anak hingga dewasa dari usia 12 – 60 tahun,
dan masyarakat dengan pendapatan menengah kebawah serta
menengah keatas, untuk jenis kelamin baik laki-laki maupun
perempuan dan untuk semua tingkat Pendidikan.
- Psikografis gaya hidup masyarakat untuk hidup sehat dan cemilan yang
memiliki manfaat.
Targeting Para wisatawan yang berkunjung ke wilayah Bogor, untuk
pecinta kuliner, pecinta pusat oleh-oleh bogor dan pecinta
produk olahan susu sapi.
Positioning Tanpa bahan pengawet, “cemilan sehat keluaga senang”
2 Bauran Pemasaran
1) Biaya Investasi
Biaya investasi yang dikeluarkan untuk pengembangan bisnis pendirian unit
bisnis pengolahan susu sapi menjadi kerupuk susu digunakan untuk sarana dan
prasarana. Total biaya investasi yang dikeluarkan sebesar Rp 42.146.000,00.
2) Biaya Operasional
Biaya operasional yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Tabel 3 Biaya Operasional Pendirian Unit Bisnis Kerupuk Susu
Komponen Tahun ke -1 Tahun ke 2-5
Biaya Tetap Rp 40.450.000,00. Rp 56.950.000,00.
Biaya Variabel RP 52.991.000,00. Rp 66.969.000,00.
Biaya Operasional Rp 93.441.000,00. Rp 123.919.000,00.
3) Perencanaan Penerimaan
Penerimaan yang didapat pada pengembangan bisnis kerupuk susu
diperoleh dari penjualan utama. Penerimaan penjualan kerupuk susu pada tahun
ke -1 sebesar Rp Rp139.392.000,00. untuk tahun ke 2-5 sebesar
Rp193.600.000,00.
6) Switching Value
Tabel Switching value pengembangan bisnis pendirian unit bisnis kerupuk
susu dapat dilihat pada Tabel 6.
Komponen Persentase NPV IRR Net B/C
Penurunan 1% 0 7% 1
penjualan
Kenaikan 4% 0 7% 1
harga susu
Sumber : Data primer (2021)
4.1 Simpulan
Ide pengembangan bisnis pendirian unit bisnis kerupuk susu pada Mandiri
Farm diperoleh dari faktor internal dah eksternal perusahaan yaitu kelemahan dan
peluang (Weakness-Opportunity). Kelemahan pada Mandiri Farm yaitu harga jual
susu berfluktuasi, belum adanya pemasaran digital marketing, dan tidak adanya
produk olahan susu. Peluang pada Mandiri Farm yaitu pendapatan masyarakat
sekitar meningkat, kemajuan teknologi informasi dan kesadaran penting
mengkonsumsi susu. Alternatif strategi yang dipilih yaitu untuk meminimalkan
kelemahan dan memanfaatkan peluang dengan membuat kerupuk susu untuk
meningkatkan nilai tambah. Berdasarkan analisis finansial usaha ini layak, namun
berada di titik impas, dimana perusahaan tidak menguntungkan maupun mengalami
kerugian dan keputusan dari perusahaan bisnis tersebut di lanjutkan atau tidak.
4.2 Saran
Mandiri Farm dapat menjalankan ide pengembangan bisnis pengolahan susu sapi
menjadi kerupuk susu untuk meningkatkan pendapatan perusahaan dan
memberikan perkembangan inovasi olahan produk serta nilai tambah untuk
perusahaan Mandiri Farm yang memiliki keunggulan dibandingkan dengan
kerupuk pada umumnya dan memiliki manfaat bagi kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Syarif EK, Harianto B. 2011. Beternak dan Bisnis Sapi Perah. Jakarta (ID):
Agromedia Pustaka
Kasmir, Jakfar. 2013. Studi Kelayakan Bisnis. Edisi revisi. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
Nurmalina R, Sarianti T, Karyadi A. 2014. Studi Kelayakan Bisnis. Bogor: PT.
Penerbit IPB press.
LAMPIRAN
1. Adanya UU perlindungan dan 1. Menambah populasi sapi perah guna 1. Pendirian unit bisnis kerupuk susu (
pemberdayaan petani meningkatkan produksi susu W1,W2,W3,W6,W7,O2,O7,O10,O11,012,014)
2. Pendapatan masyarakat (S1,S2,S3,S9,O1,O2,O4,05,09,O12) 2. Pendirian unit bisnis permen yoghurt
meningkat (W2,W3,W6,O2,O7,O10,O11,O12,O14)
2. Pembuatan silase (S4,S6,O2,O7,011)
3. Kemajuan teknologi informasi 3. Pemanfaatan limbah kotoran sapi (
4. Adanya bantuan LPDB untuk W4,W7,O4,O9,014)
peternak
5. Adanya asuransi ternak
6. Kesadaran penting konsumsi
susu
7. Gaya hidup konsumsi produk
olahan
8. Perkawinan IB
9. Lingkungan fisik yang
mendukung ternak
10. Belum adanya produk olahan
kerupuk susu disekitar peternak
11. Pencatatan data menggunakan
computer
12. Mampu bersaing di pasar global
13. Memperluas pasar distribusi
14. Modal usaha yang terjamin
ANCAMAN (THREAT) STRATEGI S-T STRATEGI W-T
1. Kenaikan harga input 1. Pembuatan pakan ternak sendiri 1. Mempertahankan pasar yang telah dikuasai
2. Perubahan iklim (S5,S6,S7,S8,T1,T5,T6) (W1,W6,T3,T4,T5,T6)
3. Adanya penyakit 2. Persediaan obat sebelum adanya 2. Pengadaan penyuluhan kepada Mandiri Farm
4. Berkurangnya hijaun saat (W3,W5,T2,T3,T4)
penyakit atau virus yang menyebar
kemarau
5. Pengiriman pakan telat (S10,T2,T3)
6. Pemasok yang tidak memenuhi
permintaan
7. Beragamnya produk subtitusi
8. Produk subtitusi murah
9. Masih banyak susu impor