OLEH:
A. Latar Belakang
Agribisnis adalah sifat dari usaha yang berkaitan dengan agribisnis (agro-
based industries) yang berorientasi pada bisnis (business), yaitu yang bertujuan untuk
memperoleh keuntungan (commercial oriented). Istilah yang agak dekat dengan
agribisnis adaah agroindustri, yang mencakup industri-industri yang berkaitan dengan
sektor agribisnis dalam arti luas; terdiri dari usaha agribisnis itu sendiri dan industri-
industri yang mendukung dari sisi hulu (backward industry) dan sisi hilir (Hajar, E. F.,
dan Ma’rif, S. (2013).
Agribisnis perikanan merupakan upaya pengembangan usaha perikanan yang
semakin memegang peranan penting dalam pembangunan perikanan. Usaha yang di
maksud, tidak hanya di sektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya saja,
melainkan seperti aneka olahan perikanan. Menurut Rahim dan Hastuti (2005: 20)
menjelaskan bahwa mata rantai sistem manajemen agribisnis perikanan laut dan
perikanan darat terdiri dari 5 (lima) rangkaian kegiatan ekonomi berupa subsistem
pengadaan dan penyaluran saproik (sarana produksi perikanan), subsistem usaha
produksi, subsistem pascaproduksi (pengolahan dan pemasaran), subsistem jasa
penunjang, dan manajemen (Ifana, S., Fitri, A., & Chofyan, I. (2019.)
1. Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah hubungan teknis yang merubah input dengan output.
Secara matematik fungsi produksi ditunjukkan oleh Q = f (K, L), dimana Q adalah
produksi, K adalah kaptal dan L adalah tenaga kerja. Fungsi produksi yang sering
digunakan oleh peneliti adalah fungsi produksi Cobb-Douglas. Fungsi Cobb-Douglas
pertama kali diperkenalkan oleh Charles W.Cobb dan Paul H. Douglas pada tahun
1920. Fungsi ini memiliki keunggulan, antara lain seperti untuk fungsinya sederhana,
mampu menggambarkan tingkat pengembalian hasil (return to scale), koefisien fungsi
produksinya langsung sebagai elastisitas produksi dari setiap input yang digunakan
dan koefisien intersep dari fungsi tersebut langsung menggambarkan efisiiensi
penggunaan input dalam menghasilkan output dari system produksi (Elinur, E., &
Heriyanto, H. (2019).
Fungsi produksi Cobb-Douglas adalah suatu fungsi atau persamaan yang
melibatkan dua atau lebih variabel, di mana variabel satu disebut variabel dependen
(Y) dan yang lain disebut variabel independen (X). Penyelesaian hubungan antara X
dan Y adalah biasanya dengan analisis regresi (Elinur, E., & Heriyanto, H. (2019).
C. Sumber Data
Adapun jenis dan sumber data yang digunakan ialah sebagai berikut:
1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung tanpa melalui
perantara. Data ini diperoleh melalui hasil wawancara langsung kepada beberapa responden
dengan menggunakan kuesioner serta observasi di lapangan.
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui perantara dalam hal ini dicatat atau
diarsipkan oleh pihak lain. Data ini diperoleh melalui studi berbagai pustaka dan melalui
laporan-laporan instansi pemerintah dan swasta terkait daerah yang diteliti.
B. Prosedur Pelaksanaan
DAFTAR PUSTAKA
Ifana, S., Fitri, A., & Chofyan, I. (2019.). Strategi Pengembangan Agribisnis Perikanan
Budidaya Tambak di Wilayah Pesisir Kabupaten Karawang. 53–58.7
Elinur, E., & Heriyanto, H. (2019). Model fungsi produksi ikan lele di Kota Pekanbaru
Provinsi Riau. Sorot, 14(2), 31. https://doi.org/10.31258/sorot.14.2.31-40
Muin & Mulayani. (2017). Pengaruh Faktor Produksi Terhadap Hasil Produksi Merica
Di Desa Era Baru Kecamatan Tellulimpoe Kabupaten Sinjai. Jurnal Economix,
5(2), 203–214. https://ojs.unm.ac.id/economix/article/view/5374/3114