Anda di halaman 1dari 16

Makalah Kelompok 3

“Pemasaran Ikan Segar”


Manajemen Bisnis Perikanan

Disusun Oleh :
Kelompok 3
PUTRI WAHYU ANNISA L041191005
MULIANTI L041191008
ANDI ATIQAH MUNIFA L041191041
HUSNUL AINUN HASNUR L041191049

DEPARTEMEN PERIKANAN
FAKULTAS ILMU KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kelompok kami ucapkan atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala karena atas
berkat, rahmat, dan hidayahnya sehingga kami masih diberikan kesehatan dan tidak lupa pula kami
mengirimkan shalawat dan salam kepada baginda Rasulullah Muhammad Shallallahu Alaihi
Wasallam sehingga makalah ini "Pemasaran Ikan Segar” bisa selesai tepat waktu.
Kami berharap agar makalah ini mampu menjadi pedoman, bermanfaat dan mampu
memberikan informasi bagi pembacanya.
Kelompok kami sadar bahwa pasti di dalam makalah ini masih ada kekurangannya sehingga
penulis berharap semoga pembacanya memberikan saran dan kritikan yang baik. Terima Kasih.

Makassar, 4 April 2022

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... iii
BAB I ............................................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................................... 2
C. Tujuan .............................................................................................................................................. 2
BAB II .......................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .......................................................................................................................................... 3
A.Definisi Pemasaran Ikan .................................................................................................................... 3
B. Fungsi Pemasaran Perikanan............................................................................................................ 4
C. Lembaga dan Saluran Pemasaran Hasil Perikanan ....................................................................... 7
D. Rantai Pemasaran Perikanan ........................................................................................................... 9
E. Margin Pemasaran Perikanan ........................................................................................................ 10
BAB III................................................................................................................................................... 12
PENUTUP.............................................................................................................................................. 12
Kesimpulan ............................................................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................ 13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sumberdaya kelautan dan perikanan merupakan salah satu potensi unggulan dalam
konteks pembangunan ekonomi. Dengan mencermati beragamnya sumberdaya
pembangunan kelautan dan perikanan Indonesia mempunyai potensi berkembang yang
besar dan melibatkan banyak pihak. Untuk itu, pembangunan kelautan dan perikanan perlu
didukung oleh semua komponen bangsa serta membutuhkan keterpaduan dan
pengintegrasian unsur-unsur terkait.
Perikanan merupakan suatu kegiatan perekonomian, dimana manusia mengusahakan
sumberdaya alam perikanannya secara lestari guna mendapatkan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi kesejahteraan umat manusia (Sofyan Ilyas dan Fuad Cholik, 1992 : 152).
Pembangunan sub sektor perikanan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan
dan petani ikan menuju terwujudnya masyarakat adil dan makmur. Sedangkan sasaran
pembangunan yang ingin dicapai pada tahun 2004 adalah perolehan devisa sebesar US$
4,69 Milyar, produksi sebesar 6,65 juta ton, konsumsi ikan 22,87 kg/kapita/tahun dan
tambahan penyerapan tenaga kerja sebanyak 354,56 ribu orang. Untuk mewujudkan tujuan
dan sasaran pembangunan tersebut, strategi yang dikembangkan adalah peningkatan daya
saing komoditi perikanan melalui pengembangan di bidang penangkapan dan budidaya
ikan yang didukung dengan peningkatan kualitas sumberdaya manusia serta pemberian
kesempatan yang sama pada seluruh pelaku usaha di bidang perikanan (Untung Wahyono,
2000 : 42).
Menurut Harifuddin et al. (2011) bahwa produksi yang tinggi dapat mendorong
terlaksananya kegiatan pemasaran yang melibatkan beberapa lembaga pemasaran. Ismail
et al. (2008) menambahkan bahwa pemasaran merupakan kegiatan yang penting dalam
menjalankan usaha perikanan, karena pemasaran merupakan tindakan ekonomi yang
berpengaruh terhadap naik turunnya pendapatan nelayan. Produksi akan sia-sia bila harga
rendah, maka pemasaran harus baik dan efisien. Triyanti dan Safitri (2012) menjelaskan

1
bahwa pemasaran produk merupakan salah satu komponen pasca produksi yang perlu
mendapat perhatian yang lebih karena merupakan kunci dalam pengembangan usaha.
B. Rumusan Masalah
a. Pengertian Pemasaran Ikan
b. Fungsi Pemasaran Perikanan
c. Lembaga Dan Saluran Pemasaran Hasil Perikanan
d. Rantai Pemasaran Perikanan
e. Margin Pemasaran Perikanan
C. Tujuan
a. Mengetahui dan memahami Pengertian Pemasaran Ikan
b. Mengetahui dan memahami Fungsi Pemasaran Perikanan
c. Mengetahui dan memahami Lembaga Dan Saluran Pemasaran Hasil Perikanan
d. Mengetahui dan memahami Rantai Pemasaran Perikanan
e. Mengetahui dan memahami Margin Pemasaran Perikanan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Pemasaran Ikan


Menurut SNI (01-2729-2-13) “ Ikan Segar adalah ikan yang belum mengalami perlakuan
pengawetan kecuali Pendinginan’.Ikan segar adalah ikan yang masih mempunyai sifat sama
seperti ikan hidup, baik rupa,bau ,rasa maupun teksturnya.Ciri-ciri Ikan segar :-Mata jernih, -
Kornea bening, -Pupil Hitam, - Mata cembung dan –Insang merah segar.
Pemasaran sebagai sebuah sistem, mengalirkan barang dari produsen hingga konsumen
melalui berbagai saluran pemasaran,melibatkan berbagai kelembagaan pemasaran , dan
memerlukan peran pemerintah untuk menjadi mediator dan stabilisator hubungan antara dau
aktor utama di pasar yaitu produsen dan konsumen , ditambah pedagang perantar serta
lembaga jasa dan penunjang.
Kegiatan pemasaran dapat menciptakan berbagai kegunaan (utility), yaitu kegunaan tempat
(place utility),melalui distribution, kegunaan waktu (time utility) dan bentuk (form
utility)melalui kegiatan processing, kegunaan milik (posession utility )melalui kegiatan selling
dan buying.dan lain-lain. semua kegiatan pe,asaran dapat meningkatkan nilai tambah (added
value) suatu komiditi yang mengarah pada peningkatan share yang dapat berupa keuntungan
bagi produsen (pembudidaya ikan, nelayan,petambak garam), pedagang perantara hingga
konsumen.
Pemasaran ikan merupakan kegiatan yang sangat penting pada sektor perikanan sebagai
rangkaian mata rantai agribisnis perikanan yang terdiri dari rantai pra produksi, rantai produksi
(penangkapan ikan dan budidaya ikan) rantai pasca produksi (pengolahan dan pemasaran ).
Pemasaran merupakan hal yang paling penting dalam menjalankan sebuah usaha perikanan
karena pemasaran merupakan tindakan ekonomi yang berpengaruh terhadap tinggi rendahnya
pendapatan nelayan. Produksi yang baik akan sia-sia karena harga pasar yang rendah, sehingga
tingginya produksi tidak mutlak memberikan keuntungan yang tinggi tanpa pemasaran yang
baik dan efisien. Secara umum, pemasaran dapat diartikan sebagai segala kegiatan yang
dilakukan oleh berbagai perantara dengan berbagai macam cara untuk menyampaikan hasil
produksi, yaitu ikan laut segar, dari produsen ke konsumen akhir.

3
B. Fungsi Pemasaran Perikanan
Fungsi pemasaran (tataniaga) adalah semua jasa-jasa atau kegiatan dan tindakan tindakan
yang dilakukan dalam proses pendistribusian barang dari tangan produsen sampai ke tangan
konsumen. Fungsi-fungsi tersebut harus dilakukan dengan baik oleh produsen, pedagang
perantara maupun oleh konsumen agar proses tataniaga dapat berjalan dengan baik.
Fungsi tataniaga ini bekerja melalui lembaga tataniaga atau struktur tataniaga. Fungsi
tataniaga ini harus ditampung dan dipecahkan oleh produsen dan mata rantai saluran barang-
barangnya, lembaga-lembaga lain yang terlibat dalam proses tataniaga misalnya usaha
pengangkutan, bank, badan asuransi, konsumsi dan lain sebagainya.
Secara umum fungsi tataniaga dikelompokkan menjadi 3 yaitu:

1) Fungsi pertukaran, meliputi penjualan dan pembelian


Fungsi penjualan meliputi fungsi perencanaan dan pengembangan produk, fungsi
melakukan kontak, fungsi menciptakan permintaan, fungsi mengadakan pembicaraan atau
perundingan dan fungsi membuat kontrak. Sedangkan fungsi pembelian meliputi fungsi
perencanaan pemilihan barang, fungsi melakukan kontak, fungsi pengumpulan, fungsi
mengadakan pembicaraan dan perundingan dan fungsi membuat kontrak.
Fungsi pembelian sering dianggap fungsi yang paling penting dan berpengaruh pada unit-
unit operasi yang ada diperusahaan. Pada banyak perusahaan, fungsi pembelian merupakan
awal dari sebuah proses bisnis. Dengan tujuan memenuhi permintaan pelanggan, perusahaan
harus membeli barang-barang kebutuhan dan bahan baku yang diminta, untuk mengumpulkan
atau memproduksi produk-produk perusahaan. Ini adalah proses dalam mendapatkan barang-
barang, bahan baku, komponen dan layanan yang merupakan tugas utama dan tanggung jawab
departermen pembelian

2) Fungsi pengadaan secara fisik meliputi pengangkutan dan penyimpanan


a. Pengangkutan
Suatu fungsi yang meliputi kegiatan yang ditujukan untuk mendistribusikan
barang-barang dari tempat-tempat produksi ke tempat di mana barang itu dibutuhkan.
Terpisahnya pusat-pusat produksi secara geografis dengan pusat-pusat konsumsi sudah
tentu memerlukan pengangkutan barang kebutuhan agar barang-barang itu dapat tiba
di tempat pada saat dibutuhkan. Fungsi pengangkutan menciptakan kegunaan tempat

4
(place utility) karena dapat memindahkan suatu barang dari suatu tempat ke tempat
dimana barang itu dibutuhkan atau ke tempat yang kegunaannya lebih tinggi.
Penyesuaian antara pengadaan barang dengan waktu barang itu dibutuhkan akan
menambah kegunaannya terhadap konsumen. Pengangkutan merupakan faktor yg
berpengaruh sekali dalam perkembangan pasar, karena menghubungkan sumber-
sumber penawaran dan permintaan. Salah satu infrastruktur yang penting dalam fungsi
pengangkutan adalah jalan dan jembatan.
Aspek terpenting dari kegiatan pengangkutan adalah biaya pengangkutan, sedang
biaya pengangkutan ini sangat dipengaruhi oleh tarip angkutan. Tarip angkutan tinggi
berarti biaya pengangkutan akan semakin tinggi. Pengangkutan barang-barang dari
daerah produksi yang berjauhan letaknya dari daerah konsumsi atau pasar, akan tidak
mungkin dilakukan oleh pedagang bersangkutan apabila tarip angkutan antara daerah
tersebut tinggi. Dengan demikian biaya atau tarip angkutan yang tinggi akan
mempersempit daerah pasar dari barang dagangan.
Akibat lain dari tingginya biaya pengangkutan adalah usaha produksi cenderung
tidak menguntungkan apabila ongkos pengangkutan ke pasar melebihi atau lebih besar
dari pada harga pasar dikurangi biaya produksi. Kecepatan pengangkutan sangat
penting dalam tataniaga hasil perikanan, sebab kalau terlambat ada dua resiko yang
mungkin diderita oleh pedagang bersangkutan, yaitu resiko yang disebabkan oleh
turunnya harga barang di pasar yang dituju dan resiko akibat menurunnya kualitas
barang.
b. Penyimpanan
Fungsi penyimpanan bertujuan untuk memperlakukan benda/barang secara fisik
guna menjamin tersedianya barang bersangkutan pada waktu dan tempat yang
dibutuhkan, khususnya bagi produk perikanan yang sifat musiman memerlukan
penyimpanan yg baik, karena setiap saat dibutuhkan oleh konsumen.
Penyimpanan dapat mengatur penyediaan benda kapan dibutuhkan, yang berarti
dap at menambah kegunaan suatu benda atau barang. Dengan penyimpanan maka
kelebihan jumlah barang yang ditawarkan dapat diselamatkan, sehingga harga barang
tersebut tidak mengalami penurunan dengan cepat. Demikian pula sebaliknya, jika
terjadi kenaikan harga suatu barang sampai melewati harga tertinggi maka dengan

5
penyimpanan yang telah dilakukan sebelumnya dapat membantu dengan jalan
mengeluarkan persediaan tersebut dari gudang.
Fungsi penyimpanan meliputi dua kegiatan yaitu kegiatan yang ditujukan untuk
menampung dan menjaga tersedianya secara terus menerus hasil yang diperoleh dari
proses produksi yang bersifat musiman dan kegiatan yang ditujukan untuk menjaga
kelancaran pengaliran barang-barang yang setiap saat, tanpa ada hambatan.
Fungsi pelancar meliputi : permodalan, penanggungan resiko, standarisasi dan
grading, informasi pasar.
a) Permodalan
Modal merupakan kata yang selalu dipikirkan pertama sekali oleh orang yang
ingin memulai usaha atau mengembangkan usaha yang ada. Sebenarnya modal
tidak hanya berbentuk uang yang dimiliki sendiri, tetapi juga bisa berbentuk lain
yaitu harta benda seperti lahan dan gedung yang dapat dimanfaatkan untuk
memperoleh pendapatan ataupun pemasukan. Modal juga dapat berasal dari pihak
kedua seperti dalam bentuk saham serta pihak ketiga dalam bentuk pinjaman atau
kredit (Buchari Alma, 1996)
b) Penanggungan Resiko
Resiko dapat diartikan sebagai ketidakpastian dalam kaitannya dengan biaya,
kerugian atau kerusakan. Fungsi penanggungan resiko berarti usaha yang dilakukan
bagaimana meminimalkan atau mengurangi kemungkinan kerugian karena barang
rusak, hilang, turunnya harga dan tingginya biaya.
Fungsi ini merupakan fungsi umum dari semua bagian kegiatan tataniaga,
karena resiko akan terdapat pada semua bagian dari tataniaga. Jenis resiko dalam
tataniaga hasil perikanan terdiri dari 4 yaitu Resiko yang timbul karena sifat
produk:, Resiko yang timbul karena perubahan kondisi pasar, Resiko yang timbul
karena faktor alamiah dan Resiko yang timbul karena unsur manusia dan
pemerintah.
c) Standarisasi dan Grading
Standarisasi adalah penentuan atau penetapan standar golongan, kelas atau
jabatan untuk suatu barang-barang. Standar adalah suatu ukuran atau ketentuan

6
mutu yang berlaku atau diterima oleh kalangan umum sebagai suatu yang telah
mempunyai nilai yang sudah ditetapkan atau ditentukan.
Standar biasanya ditentukan atas dasar ciri-ciri produk yang dapat berpengaruh
pada nilai komersil suatu barang. Ciri-ciri yang dimaksud dapat berupa ukuran,
bentuk, warna, rasa, kandungan air, kandungan unsur-unsur kimia dan lain-lain atau
kombinasi dari ciri-ciri yang dimaksud.
Grading adalah memilih barang untuk dimasukkan ke dalam kelas atau derajad
yang telah ditetapkan dengan jalan standarisasi. Produk yang dipilih atau disortir
tersebut mempunyai mutu atau ciri-ciri yang hampir sama, misalnya dalam hal
bentuk dan ukuran.
Standarisasi dan grading mendatangkan penghematan dan penyaluran fisik
karena dapat melindungi barang dagangan yang berada dalam perpindahan
terhadap kerusakan, disamping dapat mengurangi ongkos atau biaya karena adanya
penghematan dalam biaya pada proses pengangkutan dan penyimpanan.
Standarisasi dan grading untuk hasil perikanan sulit dilakukan karena adanya
kesulitan dalam hal pengontrolan mutu produk selama proses produksi disamping
karena keanekaragaman dalam varietas, kualitas dan ukuran.
d) Informasi Pasar (Market Information)
Informasi pasar akan memberikan fakta dan gejala-gejala yang terjadi di pasar,
agar dapat dilakukan perkiraan-perkiraan atau peramalan terhadap kemungkinan
terjadinya kebijaksanaan-kebijaksanaan baru untuk memperkecil atau
mengembangkan kegiatan-kegiatan pemasaran, termasuk perombakan struktur,
cara atau teknik pelaksanaannya dan sarana atau perlengkapan pendukungnya.

C. Lembaga dan Saluran Pemasaran Hasil Perikanan


Pemasaran merupakan suatu proses yang mencakup beberapa kegiatan untuk
memindahkan barang dari produsen ke konsumen. Pemasaran produk perikanan
merupakan proses yang kompleks dikarenakan saluran distribusi yang panjang dan
mencakup banyak pedagang perantara (Sari, 2008).
Proses penyampaian produk dari produsen ke konsumen tidak terlepas dari peranan.
Proses penyaluran hasil perikanan bahan mentah terdiri dari produsen—pedagang

7
pengumpul lokal—industri pengolahan. Sedangkan hasil perikanan konsumsi terdiri dari
produsen—pedagang pengumpul lokal—pedagang eceran—konsumen.
Lembaga pemasaran merupakan badan yang melaksanakan fungsi pemasaran dengan
barang bergerak dari pihak produsen sampai pihak konsumen. Lembaga pemasaran
termasuk ke golongan produsen. Pedagang dapat dikelompokkan menjadi pedagang besar
dan pedagang eceran, disesuaikan dengan besar penjualan yang dilakukan serta jangkauan
perdagangannya. Pedagang eceran mencakup segala sesuatu yang membentuk penjualan
ke konsumen akhir, berbeda dengan penjualan grosiran yang membentuk penjualan ke
pedagang.
Suatu komiditi sampai ketangan konsumen dapat melalui tiga macam cara yaitu secara
langsung, semi, dan tidak langsung.

a. Penyaluran langsung artinya menjual hasil produksi ke konsumen tanpa pedagang


perantara.
b. Penyaluran semi langsung, artinya produsen menyalurkan hasil produksinya ke tangan
konsumen melalui pedagang eceran.
c. Penyaluran tidak langsug, sangat dipengaruhi oleh jarak produsen ke konsumen yang
artinya semakin jauh jarak konsumen maka semakin panjang dan rumit jalur
pendistribusiannya.
Panjang pendeknya saluran pemasaran hasil perikanan terutama ikan segar bergantung
pada beberapa faktor yaitu jarak antara produsen dan konsumen, cepat tidaknya produk
rusak, skala produksi. Bila produksi berlangsung dalam ukuran kecil, maka jumlah produk
yang dihasilkan juga akan kecil, hal ini tidak menguntungkan apabila produsen langsung
menjual ke pasar. Faktor terakhir yaitu keuangan, produsen yang memiliki banyak modal
cenderung dapat memperpendek saluran pemasarannya disbanding pedagang dengan modal
rendah..
Dalam usaha pemasaran memerlukan srategi pemasaran, sehingga dibutuhkan 4P yaitu
barang/jasa (product), harga (price), promosi termasuk penjualan (promotion) dan distribusi
(place).
Ada tiga kelompok pendukung yang memegang peranan penting di dalam lembaga
tataniaga yaitu : konsumen, pengusaha atau produsen dan pedagang besar.

8
1. Konsumen. Konsumen merupakan pembeli terakhir suatu produk perikanan. Oleh karena
itu semua riset pasar yang dilakukan pengusaha selalu berorientasi kepada konsumen.
Contoh riset tersebut adalah riset tentang tujuan bisnis yang berorientasi untuk memenuhi
semua kebutuhan konsumen yang beraneka ragam jenis.
2. Pengusaha atau produsen. Pengusaha atau produsen merupakan orang yang menanamkan
modal yang langsung atau tidak langsung berkaitan dengan proses produksi. Peran
pengusaha atau produsen ikut serta dalam menentukan keberhasilan dan mutu suatu produk
3. Pedagang besar. Pedagang besar merupakan pedagang yang membeli komoditas perikanan
dari pedagang pengumpul atau langsung dari produsen untuk di jual kembali. Komoditas
tersebut akan dijual kembali kepada industri, restoran dan konsumen komersial yang tidak
menjual kembali dalam jumlah yang sama kepada konsumen akhir. Sementara pedagang
yang memasarkan langsung pada konsumen disebut pedagang pengecer.
D. Rantai Pemasaran Perikanan

Rantai pemasaran adalah suatu proses sosial dan melalui proses itu individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mempertukarkan produk dan nilai
dengan individu dan kelompok lain.
Umumnya saluran pemasaran yang terpendek memberikan penerimaan yang terbesar
dan resiko pemasaran yang terkecil bagi produsen. Menurut Kotler, (2001) dalam
menyampaikan barang dari produsen ke konsumen, terdapat lima macam saluran
pemasaran yaitu:
1. Arus fisik (physical flow). Saluran pemasaran ini mengisahkan gerakan nyata dari produk
fisik, mulai dari bahan mentahnya sampai kepada konsumen terakhir.

9
2. Arus hak milik (title flow). Saluran pemasaran ini merincikan peralihan hak milik dari
badan pemasaran yang satu ke yang lain.

3. Arus pembayaran (payment flow) Saluran pemasaran ini mengisahkan kaum pelanggan
membayar melalui lembaga keuangan lainnya ke pihak penyalur, penyalur membayar
pihak produsen

4. Arus informasi (information flow). Saluran pemasaran ini merincikan cara pertukaran
informasi di antara berbagai badan dalam rangka saluran pemasaran.

5. Arus tempat (place flow). Saluran pemasaran ini bertujuan dari aliran arus fisik dan hak
milik yaitu perpindahan produk dari lokasi produsen sampai ke lokasi konsumen

E. Margin Pemasaran Perikanan


Tingkat margin pemasaran merupakan perbedaan harga ditingkat konsumen (harga
yang terjadi karena perpotongan kurva penawaran primer/primary supply dengan
permintaan turunan/derived demand. Komponen margin pemasaran terdiri dari biaya-biaya

10
yang diperlukan lembaga-lembaga pemasaran untuk melakukan fungsi-fungsi pemasaran
yang disebut dengan biaya pemasaran atau biaya fungsional (fungsional cost) dan
keuntungan (profit) lembaga pemasaran.
Sistem pemasaran dianggap efisien apabila memenuhi syarat 1) mampu menyampaikan
hasil dari petani produsen (pembudidaya) kepada konsumen dengan biaya semurah-
murahnya, dan 2). Mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang
dibayar dari konsumen akhir kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam kegiatan
produksi dan pemasaran barang (A.Rahim, 2002).

11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pemasaran ikan merupakan kegiatan yang sangat penting pada sektor perikanan
sebagai rangkaian mata rantai agribisnis perikanan yang terdiri dari rantai pra produksi,
rantai produksi (penangkapan ikan dan budidaya ikan) rantai pasca produksi (pengolahan
dan pemasaran ). Pemasaran merupakan hal yang paling penting dalam menjalankan
sebuah usaha perikanan karena pemasaran merupakan tindakan ekonomi yang berpengaruh
terhadap tinggi rendahnya pendapatan nelayan.
Panjang pendeknya saluran pemasaran hasil perikanan terutama ikan segar bergantung
pada beberapa faktor yaitu jarak antara produsen dan konsumen, cepat tidaknya produk
rusak, skala produksi. Bila produksi berlangsung dalam ukuran kecil, maka jumlah produk
yang dihasilkan juga akan kecil, hal ini tidak menguntungkan apabila produsen langsung
menjual ke pasar. Faktor terakhir yaitu keuangan, produsen yang memiliki banyak modal
cenderung dapat memperpendek saluran pemasarannya disbanding pedagang dengan
modal rendah.
Sistem pemasaran dianggap efisien apabila memenuhi syarat 1) mampu menyampaikan
hasil dari petani produsen (pembudidaya) kepada konsumen dengan biaya semurah-
murahnya, dan 2). Mampu mengadakan pembagian yang adil dari keseluruhan harga yang
dibayar dari konsumen akhir kepada semua pihak yang telah ikut serta dalam kegiatan
produksi dan pemasaran barang.

12
DAFTAR PUSTAKA

Abidin,Z.Harahab,N.Asmarawati,L.2017.Pemasaran Hasil Perikanan.Malang: Ubpress.Isbn:978-


602-432-273-1.
Dewayanti, N. C. (2003). Analisis Pemasaran Ikan Laut Segar Di Kabupaten Cilacap (Studi Kasus
Di Kecamatan Cilacap Selatan, Cilacap).
Harahap.K.S& Aulia,D.2020.Tataniaga dan Pemasaran Hasil Perikanan.Jakarta
Pusat:AMAFRADPress.
Raya, K. N., & Basri, H. (2014). Analisis Rantai Pemasaran Dan Besar Marjin Pemasaran Ikan
Asin Pada Tiap Pelaku Pemasaran Di Desa Padang Rubek Kecamatan Kuala Pesisir.
Sarwanto, C., Wiyono, E. S., Nurani, T. W., & Haluan, J. (2014). Kajian Sistem Pemasaran Ikan
Hasil Tangkapan Nelayan Di Kabupaten Gunungkidul, Provinsi Diy. Jurnal Sosial
Ekonomi Kelautan Dan Perikanan, 9(2), 207-217.
Sobariah, S., & Wiryati, G. (2013). Analisis Margin Pemasaran Dari Saluran Pemasaran Ikan Hias
Di Enam Pasar Bogor (Survei Di Kota/Kab. Bogor Provinsi Jawa Barat). Jurnal
Penyuluhan Perikanan Dan Kelautan, 7(1), 52-62.

13

Anda mungkin juga menyukai