Anda di halaman 1dari 13

SUBSISTEM HILIR KOMODITAS

IKAN NILA HITAM

Disusun oleh :

Kelompok 1

1. Dennis Himawan (J0410231103)

2. Dimas Azka Andrian (J0410231192)

3. Jevan Terry (J0410231332)

4. Oktavia Ramadanti (J0410231249)

5. Reza Ramdhani (J0410231038)

6. Theodora Nasya Irawan (J0410231142)

7. Zahrah Aulia Umar Jawas (J0410231302)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN AGRIBISNIS


SEKOLAH VOKASI
IPB UNIVERSITY
2023/2024
KATA PENGANTAR

Salam sejahtera, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmatnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah subsistem hilir komoditas
ikan nila hitam ini tepat pada waktunya.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang subsistem hilir komoditas ikan
nila hitam ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Bogor, 10 September 2023

Tim penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... 2

1.1 Latar Belakang ....................................................................................................................... 5

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 6

1.3 Tujuan ..................................................................................................................................... 6

BAB II .............................................................................................................................................. 7

2.1 Kondisi Subsistem Hilir Pemasaran pada Komoditas Ikan Nila Hitam .......................... 7

2.2 Mekanisme pasar ikan nila................................................................................................... 8

2.2.1 Kerja Sama dengan Pengepul Ikan Nila ..................................................................... 8

2.2.2 Kerja Sama dengan Penjual Ikan di Pasar ................................................................. 8

2.2.3 Kerja Sama dengan Pebisnis Kuliner .......................................................................... 8

2.2.4 Kerja Sama dengan Swalayan ....................................................................................... 8

2.2.5 Jual Mandiri .................................................................................................................... 9

2.2.6 Bisnis Pemancingan ........................................................................................................ 9

2.2.7 Jual ke Luar Kota ........................................................................................................... 9

2.2.8 Ekspor ke Negara Tetangga .......................................................................................... 9

2.2.9 Jual secara Online .......................................................................................................... 9

2.3 Saluran Pemasaran Tata Niaga Komoditas Ikan Nila .................................................... 10

2.3.1 Saluran tingkat nol ....................................................................................................... 10

2.3.2 Saluran Satu Tingkat ................................................................................................... 10

2.3.3 Saluran Dua Tingkat .................................................................................................... 10

2.3.4 Saluran Tiga Tingkat ................................................................................................... 10

2.4 Kendala Kendala dalam pemasaran komoditas ikan nila ............................................... 10


2.5 Upaya Upaya dalam pemasaran komoditas ikan nila ..................................................... 11

2.6 Upaya Inovasi ...................................................................................................................... 11

BAB III........................................................................................................................................... 12

PENUTUP...................................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 13


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Subsistem hilir sering pula disebut sebagai kegiatan agroindustri yaitu kegiatan
industriyang menggunakan produk pertanian sebagai bahan bakunya. Subsistem agribisnis
hilir meliputi pengolahan dan pemasaran tata niaga produk pertanian dan olahannya.
Subsistem hilirmempelajari tentang penanganan ikan nila yang hidup atau mati, cara
penyortiran, bahkankeuntungan dalam proses sortasi. Subsistem pemasaran yaitu cara
memasarkan ikan nilakepada pengepul dan dilanjutkan kepada pedagang besar, dan cara
membuka usaha ikan nila. Budidaya perikanan adalah usaha pemeliharaan dan pengembang
biakan ikan atau organisme air lainnya. Budidaya perikanan disebut juga sebagai
budidaya perairan atauakuakultur mengingat organisme air yang dibudidayakan bukan
hanya dari jenis ikan sajatetapi juga organisme air lain seperti kerang. udang maupun
tumbahan air. Dalam hal ini perannya dalam menunjang persediaan pangan nasional,
penciptaan pendapatan dan lapangankerja. Dan disamping in budidaya perikanan tersebut
mendorong perkembangan ekonomipedesaan dan memenuhi kebutuhan pangan.
Pemasaran pada prinsipnya adalah mengalirnya barang dari peodusen ke konsumen.
Aliran barang ini dapat terjadi karena adanya lembaga pemasaran.Peranan lembaga
pemasaran ini sangat bergantung dari sistem pasar yang berlaku dan karakteristik aliran
barang yang dipasarkan (Soekartawi, 1993). Pasar pada usaha budidaya ikan nila yang
dimaksudkan adalah pasar reseller, yaitu suatu pasar yang terdiri dari individu dan organisasi
yang melakukan penjualan kembali barang dan jasa untuk menda-patkan keuntungan. Secara
teknis, pemasaran ikan gurami dan ikan nila lebih ditekankan pada strategi bauran pemasaran
hal ini dilakukan karena luasnya kegiatan pemasaran. Penentuan lokasi dan distribusi serta
sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, karena agar pelanggan mudah
menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang atau jasa. Saluran distribusi
budidaya ikan nila adalah dari produsen/petani ikan ke pengepul, agen, kemudian restoran
dan yang terakhir kepada konsumen akhir.
1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi sub sistem hilir (pemasaran) dari komoditas ikan nila?
2. Bagaimana mekanisme pemasaran dan saluran tataniaga produk ikan nila ?
3. Kendala Kendala apa saja yang ada dalam subsistem hilir (pemasaran) komoditas ikan
nila ?
4. Sebutkan apa upaya upaya yang telat dilakukan dan bagaimana upaya yang perlu
dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala tersebut?

1.3 Tujuan

1. Mengindentifikasi pengolahan subsistem hilir pemasaran komiditas ikan nila hitam

2. Mengidentifikasi mekanisme pemasaran dan saluran tata niaga produk ikan nila hitam

3. Mengidentifikasi kendala dan upaya sub sistem hilir komoditas ikan nila
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kondisi Subsistem Hilir Pemasaran pada Komoditas Ikan Nila Hitam
Pemasaran merupakan kegiatan yang penting dalam menjarankan usaha pertanian dalam arti
luas, karena pemasaran merupakan tindakan ekonomi yang berpengaruh terhadap naik- turunnya
pendapatan nelayan/pembudidaya ikan. Disini harga mempunyai peranan sangat penting baik secara
poritis maupun ekonomis, karena harga - harga hasil pertanian dan perikanan akan mempengaruhi
tingkat pendapatan nelayan dan pembudidaya ikan. Permintaan hasil perikanan kebanyakan bersifat
inelastis. Dengan demikian apabila jumlah produksi yang ditawarkan rendah/sedikit maka harga akan
tinggi dan apabila jumlah produksi yang ditawarkan tinggi/banyak maka harga akan rendah. Dengan
adanya kenaikan dan penurunan produksi di setiap saat, maka harga ikan tentu tidak dapat stabil,
kecuali apabila ada produsen secara serentak dapat mengatur jumlah produksi yang harus dipasarkan.
Menghadapi persaingan pengembangan usaha ikan nila dapat memilih dan mengimplementasikan ke
dalam bentuk strategi pengembangan yang dipandang tepat. Keberhasilan usaha dalam
memenangkan persaingan sangat tergantung pada strategi pengembangannya yang dipilih dan
diaplikasikan dalam pengembangan strategi ini dipengaruhi beberapa hal, antara lain dari faktor
internal dan faktor eksternal perusahaan. Faktor internal perusahaan dapat dikelola dengan baik,
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai kekuatan untuk menerapkan salah satu strategi pengembangan
usaha yang dapat dilakukan, sedangkan faktor eksternal harusdipantau agar mampu mengeksploitasi
peluang bisnis yang ada dan dapat mengeliminir ancaman bisnis di lingkungan industri. Oleh karena
itu fokus dan perhatian manajemen harus diarahkan pada perumusan strategi yang tepat dengan
memanfaatkan faktor-faktor internal dan faktor eksternal, sehingga menjadi kekuatan dalam
menghadapi persaingan di pasar.
Pasar pada usaha budidaya ikan nila yang dimaksudkan adalah pasar reseller, yaitu suatu
pasar yang terdiri dari individu dan organisasi yang melakukan penjualan kembali barang dan jasa
untuk mendapatkan keuntungan. Secara teknis, pemasaran ikan gurami dan ikan nila lebih
ditekankan pada strategi bauran pemasaran hal ini dilakukan karena luasnya kegiatan pemasaran.
Penentuan lokasi dan distribusi serta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, karena
agar pelanggan mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang atau jasa.
Saluran distribusi budidaya ikan nila adalah dari produsen/petani ikan ke pengepul, agen, kemudian
restoran dan yang terakhir kepada konsumen akhir. Untuk biaya pemasaran berupa biaya
angkut/transportasi dari lokasi ke supermarket atau pasar sudah termasuk dalam komponen biaya
upah sewa sarana angkutan sebanyak satu trip sedangkan satu trip lainnya digunakan untuk sewa
sarana transportasi benih ikan (pada awal pemeliharaan tiap periode).
Adapun untuk kegiatan panen menggunakan dua jenis tenaga kerja yaitu 1) tenaga panen
yang merupakan tenaga kerja tidak terampil, sehingga upah bayangannya sebesar 80% dari upah
aktualnya, dan 2) tenaga pengepakan ikan dalam kantong-kantong plastik. Tenaga kerja ini masuk
dalam kategori tenaga kerja terampil sebab diperlukan ketrampilan khusus dalam mengepak ikan
konsumsi yang masih hidup dalam kantong-kantong plastik yang berisikan oksigen. Keterampilan
khusus dalam hal ini yaitu teknik mengukur volume air dan oksigen yang dimasukkan dalam kantong
plastik, cara mengikat kantong dan mengisi oksigen dalam kantong plastik tersebut.

2.2 Mekanisme pasar ikan nila


2.2.1 Kerja Sama dengan Pengepul Ikan Nila
Salah satu cara pemasaran yang banyak digemari oleh Pembudidaya adalah dengan
bekerja sama dengan pengepul ikan nila. Cara ini diterapkan agar hasil budidaya ikan nila
habis terjual. Pembudidaya hanya perlu menghubungi pengepul yang akan menampung ikan
nila tersebut. Pengepul akan mengambil ikan nila secara langsung ke kolam pembudidaya.
Hanya saja, harga yang didapatkan tidak terlalu tinggi atau relatif lebih murah. Namun, cara
pemasaran ini banyak digemari karena prosesnya cepat.
2.2.2 Kerja Sama dengan Penjual Ikan di Pasar
Jika harga jual dari pengepul terlalu rendah, pembudidaya bisa mencoba bekerja sama
dengan penjual ikan di pasar. Namun, pembudidaya perlu menjamin memiliki stok ikan
dalam waktu tertentu untuk penjual ikan tersebut. Oleh karena itu, pembudidaya perlu
menerapkan trik agar bisa menyuplai ikan nila sepanjang tahun. Salah satunya dengan
membuat kolam dalam jumlah banyak. Setiap kolam didesain agar bisa panen dalam waktu
yang berbeda-beda.
2.2.3 Kerja Sama dengan Pebisnis Kuliner
Cara pemasaran selanjutnya adalah dengan bekerja sama dengan pebisnis yang
bergerak dibidang kuliner. Contohnya pemilik warung makan, pengusaha katering, hingga
restoran mewah. Cara ini membutuhkan kerja keras karena pembudidaya harus menawarkan
secara langsung ikan nila yang pembudidaya budidayakan ke pebisnis kuliner. Kemudian,
pembudidaya perlu meyakinkan pebisnis kuliner bahwa ikan nila yang pembudidaya jual
berkualitas baik dan segar.
2.2.4 Kerja Sama dengan Swalayan
Mungkin bekerja sama dengan swalayan terdengar cukup sulit. Namun, hal ini adalah
sesuatu yang mungkin untuk dilakukan. Untuk dapat bekerja sama dengan swalayan,
pembudidaya perlu menghubungi bagian UKM dari swalayan tersebut. Kelebihannya adalah
harga jual ikan nila akan lebih mahal dibandingkan di pasar. Hal tersebut akan membuat
pembudidaya mendapatkan keuntungan optimal.
2.2.5 Jual Mandiri
Selain menjualnya ke pengepul maupun penjual ikan, pembudidaya dapat menjualnya
sendiri. Pemasaran dengan menjual ikan nila secara pribadi bisa dicoba. pembudidaya dapat
menjualnya ke tetangga sekitar area tempat tinggal. Selain itu, pembudidaya juga bisa
menitipkan pada penjual ikan keliling. Pemasaran dengan cara ini akan lebih baik apabila
ikan nila masih berada di dalam air. Hal tersebut berguna untuk menjaga kesegaran ikan nila.
2.2.6 Bisnis Pemancingan
Bisnis pemancingan sudah banyak ditemukan. Hal ini menjadi potensi yang dapat
pembudidaya jalani. Untuk membangun bisnis pemancingan ini, pembudidaya perlu
memulainya dengan menyiapkan daerah yang asri. pembudidaya pembudidaya dapat
memberikan pemandangan khas pedesaan agar area pemancingan terlihat lebih sejuk.
2.2.7 Jual ke Luar Kota
Cara pemasaran berikutnya yang dapat pembudidaya lakukan adalah menjualnya ke
luar kota. Meskipun di setiap kota memiliki stok ikan nila, namun jika harga jual yang
ditawarkan lebih murah, maka tidak menutup kemungkinan untuk mendapatkan pelanggan
di berbagai kota. Cara ini sekaligus membuat bisnis pembudidaya menjadi lebih terkenal
karena sudah terbiasa untuk melakukan pengiriman ke luar kota. Untuk mencapai kesuksesan
dengan cara ini, pembudidaya dapat memberikan harga terbaik dengan kualitas ikan nila yang
baik pula.
2.2.8 Ekspor ke Negara Tetangga
Mengekspor ikan nila ke luar negeri mungkin terdengar sangat sulit untuk dilakukan.
Namun, tidak menutup kemungkinan untuk pembudidaya melakukan ekspor ikan nila ke luar
negeri. Untuk bisa melakukannya, pembudidaya sebaiknya membuat bisnis budidaya ikan
nila dalam bentuk Perseroan Terbatas.
2.2.9 Jual secara Online
Di era yang canggih dan modern ini, pembudidaya dapat memanfaatkan teknologi
digital. Cara pemasaran ikan nila yang bisa lakukan adalah secara online. Dengan menjual
secara online, pembudidaya dapat menjangkau calon pembeli secara lebih luas. pembudidaya
dapat menawarkan ikan nila melalui media sosial seperti Instagram, TikTok, Facebook, atau
platform online lain. Ada banyak platform online atau marketplace yang bisa pembudidaya
gunakan untuk menawarkan ikan nila. Mulai dari olahan ikan nila yang pembudidaya olah
sendiri atau langsung menawarkan ikan nila segar.

2.3 Saluran Pemasaran Tata Niaga Komoditas Ikan Nila


Saluran pemasaran merupakan serangkaian organisasi organisasi yang saling tergantung dan
terlibat dalam proses menjadikan suatu produk siap untuk dikonsumsi. Saluran pemasaran dapat
dibedakan menurut jumlah dan tingkatannya (panjang dan pendek saluran pemasaran). Saluran
pemasaran tersebut dipengaruhi oleh skala produksi dari produk yang pasarkan (Domiah, 2016).
2.3.1 Saluran tingkat nol
Saluran ini sering disebut juga saluran pemasaran langsung, yang terdiri dari produsen
yang menjual langsung kepada konsumen
2.3.2 Saluran Satu Tingkat
Saluran satu tingkat terdapat satu perantara penjualan. Didalam pasar konsumen,
perantara sekaligus bertindak sebagai pengecer
2.3.3 Saluran Dua Tingkat
Saluran ini terdapat dua perantara yaitu pedagang besar dan pedagang pengecer.
Didalam pasar konsumen mereka merupakan pedagang besar dan pedagang pengecer
2.3.4 Saluran Tiga Tingkat
Saluran ini terdapat tiga perantara penjualan yaitu agen, pedagang besar, dan
pedagang pengecer, saluran ini adalah saluran terpanjang dari keempat tingkat saluran
pemasaran, karena produsen menggunakan 3 perantara untuk mencapai ke konsumen akhir

2.4 Kendala Kendala dalam pemasaran komoditas ikan nila


Kendala pemasaran ikan nila dapat bervariasi tergantung pada kondisi dan strategi pemasaran
yang diterapkan. Berikut adalah beberapa kendala pemasaran ikan nila yang dapat ditemukan :
1. Persaingan bisnis yang semakin ketat
Banyaknya pesaing dalam dunia pasar menjadi salah satu kendala pemasaran ikan
nila
2. Harga jual yang kurang stabil
Pemasaran ikan nila bersifat siklus dan bergantung pada pasokan dan permintaan di
pasar
3. Sarana transportasi yang kurang memadai
Sistem pengangkutan ikan menggunakan sistem basah, dimana sistem ini
menggunakan volume air yang cukup banyak sehingga membutuhkan ruang yang lebih
besar.
4. Keterbatasan modal untuk memasarkan ikan nila
Modal yang habis untuk biaya produksi, budidaya, hingga perawatan ikan maupun
tambak menyebabkan kurangnya dana untuk memasarkan produk
5. Kurangnya pengetahuan dan pengalaman dalam pemasaran ikan nila bagi pemula
Petani ikan nila kurang menguasai cara memasarkan ikan nila dengan cakupan yang
lebih luas lagi
6. Tidak adanya jaringan pemasaran yang luas
Sistem pengangkutan ikan menggunakan sistem basah, dimana sistem ini
menggunakan volume air yang cukup banyak sehingga membutuhkan ruang yang lebih
besar.

2.5 Upaya Upaya dalam pemasaran komoditas ikan nila


1. Meningkatkan kualitas produksi pemasaran agar tetap bisa bersaing di dunia pasar
2. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ikan nila
3. Diperlukan teknologi pengangkutan yang membutuhkan ruang lebih kecil tetapi
menghasilkan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi
4. Mengatur pengeluaran dan melakukan manajemen keuangan, serta mencari dana dari
pihak dalam maupun luar
5. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam pemasaran ikan nila
6. Diperlukan teknologi pengangkutan yang membutuhkan ruang lebih kecil tetapi
menghasilkan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi
2.6 Upaya Inovasi
a. Membuat lebih banyak reseller sehingga produk pemasaran dalam terjual lebih
banyak sekaligus tersebar luas
b. Meminjam modal dana untuk melakukan pemasaran melalui beberapa tempat seperti
BPR ( Badan Pengkreditan Rakyat ) dan Pinjaman Koperasi
BAB III
PENUTUP
Pemasaran ikan nila memiliki peran yang sangat penting dalam kegiatan hilir industri
perikanan. Hal ini bergantung pada sejumlah faktor kunci yang mencakup produksi, biaya, dan
aspek-aspek yang terkait dengan hilir komoditas ikan nila.
Banyak faktor memainkan peran krusial dalam pemasaran ikan nila. Produktivitas budidaya
ikan nila harus dijaga dengan baik untuk memastikan pasokan yang cukup untuk pasar. Dalam
kesimpulan, pemasaran ikan nila merupakan komponen integral dari rantai pasokan perikanan yang
sukses. Keberhasilannya sangat bergantung pada faktor produksi yang efisien, manajemen biaya
yang bijak, dan infrastruktur hilir yang memadai. Dengan menjaga faktor-faktor ini dalam
keseimbangan yang baik, industri ikan nila dapat terus tumbuh dan memberikan manfaat ekonomi
yang signifikan bagi komunitas lokal serta pasar internasional.
DAFTAR PUSTAKA
Sukardi. 2001. Pemasaran Ikan Segar Air Tawar di Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta.
Jurnal Perikanan UGM (UGm J. Fish. Sci.)III : 10-18.
Febrianto AR. 2020. Analisis Sistem Pemasaran Ikan Nila di Desa Lantang Kecamatan
Polongbangkeng Selatan Kabupaten Talakar. Universitas MuhammadiyahMakassar, 2020.
Saputro RA, Suranto Ir. 2020. Strategi Pengembangan Pemasaran Menggunakan Analisis SOAR
(Strenght, Oppurtunity, Aspiration, Result) Dan Matrik QSPM ( Studi KasusKaramba Jaring Apung
Ikan Nila). Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2020.
Hasanah RN. 2010. Analisis pemasaran ikan nila merah (Oreochromis sp) diKabupaten
Sukoharjo. UNS (Sebelas Maret University), 2010.
Rustan NA. 2022. ANALISIS PERMINTAAN DAN PEMASARAN IKAN NILA
(Oreochromis niloticus) DI KABUPATEN ENKERANG. Universitas Hasanuddin, 2022.
Zilan GW. 2018. Analisis Saluran Dan Efisiensi Pemasaran Ikan Nila Di KecamatanJonggat
Kabupaten Lombok Tengah. Universitas Mataram, 2018.

Anda mungkin juga menyukai