Anda di halaman 1dari 14

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT

PENDAPATAN PETANI JAGUNG DI DESA KANDANG


Muhammad Alif Adani (202241090)
IAIN Lhokseumawe
Jl. Banda Aceh-Medan, Buket Rata. Kota Lhokseumawe
Email:
Abstrak

Pembangunan pertanian di Indonesia dinilai penting bagi pembangunan bangsa secara


keseluruhan.Ada beberapa faktor yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan
pertanian di Indonesia. Kota Lhokseumawe merupakan wilayah pertanian, sehingga
pemerintah harus memperhatikan sektor pertanian yang kuat dan berketahanan.. Berbagai
pengalaman menunjukkan bahwa faktor produksi tanah dan modal merupakan faktor
produksi yang paling penting seperti pembelian bibit, pupuk, obat-obatan, pengelolaan tenaga
kerja diantara faktor produksi lainnya. .Peneliti memilih metode penelitian deskriptif
kualitatif karena peneliti ingin menggambarkan keadaan yang diamati di lapangan secara
lebih konkrit, transparan, dan rinci Luas lahan mempunyai pengaruh yang cukup besar
terhadap pendapatan petani jagung.Secara ekonomi, semakin banyak lahan yang digunakan,
semakin besar pula hasil produksi dan pendapatan petani.
Kata Kunci : Pertanian, deskriptif, ekonomi, produksi, faktor

1. Latar Belakang Masalah


Pertanian merupakan sektor terbesar dalam perekonomian hampir semua negara
berkembang.Selain memenuhi kebutuhan pangan penduduk dan menyerap tenaga kerja,
sektor pertanian merupakan penyedia bahan baku industri dan sumber penerimaan devisa
negara. Menurut Sukirno, pembangunan ekonomi adalah salah satu tolak ukur untuk
menunjukkan adanya pembangunan ekonomi suatu daerah, dengan kata lain pertumbuhan
ekonomi dapat memperlihatkan adanya pembangunan ekonomi (Sukirno, Sadono; 2007).
Namun pembangunan tidak hanya tercermin pada kinerja pertumbuhan ekonomi suatu
negara saja, melainkan mem punyai perspektif yang lebih luas.Aspek sosial yang sering
diabaikan dalam pendekatan pertumbuhan ekonomi, ternyata mempunyai peranan yang
strategis dalam pembangunan.
Pembangunan pertanian di Indonesia dinilai penting bagi pembangunan bangsa secara
keseluruhan.Ada beberapa faktor yang mempunyai peranan penting dalam perkembangan
pertanian di Indonesia.Diantaranya adalah potensi sumber daya alam yang besar dan
beragam, porsi pendapatan nasional yang relatif besar, porsi ekspor negara yang besar,
besarnya jumlah.Penduduk Indonesia yang menggantungkan penghidupannya pada sektor ini,
dan peran sektor pertanian.Menyediakan pangan bagi masyarakat lokal dan memberikan
landasan bagi pertumbuhan di daerah pedesaan.Meski potensi pertanian Indonesia besar,
namun kenyataannya mayoritas petani hingga saat ini masih miskin.Hal ini menunjukkan
bahwa pemerintah mempunyai sejarah kegagalan dalam memberdayakan tidak hanya petani
tetapi juga seluruh sektor pertanian. Oleh karena itu, perkembangan sektor perkebunan juga
terus meningkat, dan salah satu tujuan utama pengembangan sektor ini adalah untuk
meningkatkan kualitas dan produksi.(Lutfiadi, 2010).
Kota Lhokseumawe merupakan wilayah pertanian, sehingga pemerintah harus
memperhatikan sektor pertanian yang kuat dan berketahanan. Oleh karena itu, sektor
pertanian merupakan salah satu sektor yang menunjang pertumbuhan perekonomian.
Indonesia adalah negara agraris. Artinya, pertanian memainkan peran yang sangat penting
dalam perekonomian secara keseluruhan, sebagaimana dibuktikan dengan besarnya jumlah
penduduk dan angkatan kerja di sektor tersebut. Pertanian merupakan tumpuan perekonomian
Indonesia. Peranan sektor pertanian tidak hanya menjadi sumber penerimaan devisa negara
yang besar, namun juga menjadi sumber penghidupan sebagian besar penduduk
Indonesia,dan dari segi jumlah penduduk yang bekerja, sektor pertanian merupakan sektor
yang paling banyak menyerap tenaga kerja. Pembangunan sektor pertanian merupakan
prasyarat mutlak bagi peningkatan taraf hidup masyarakat. Hal ini tercermin dari kebijakan
pemerintah yang tetap memprioritaskan pertanian.
Usaha tani jagung merupakan salah satu usaha pertanian yang memerlukan perawatan
yang intensif oleh para petani agar dapat mencapai hasil yang maksimal. Namun masih
banyak kendala yang dihadapi petani. Permasalahan dalam perekonomian pertanian adalah
adanya jeda waktu yang besar antara pengeluaran dan penerimaan pendapatan. Hal ini
dikarenakan petani hanya memperoleh pendapatan setiap musim panen, padahal mereka
harus mengeluarkan pengeluaran setiap hari, dan kredit pertanian jugamenjadi salah satu
penghambat kemiskinan di kalangan petani. Hutang terlibat. Sumber air irigasi menimbulkan
biaya yang tinggi bagi petani untuk menyuplai air ke sawahnya. Ketersediaan pupuk dan
harga beli menjadi faktor utama yang membebani petani. Tekanan populasi dan pertanian.
Pertumbuhan penduduk tidak sebanding dengan produksi pertanian.Permasalahan pertanian
itu sendiri yang menentukan produktivitas sektor pertanian antara lain adalah faktor eksternal
seperti musim kemarau yang mempengaruhi produktivitas pertanian, faktor internal seperti
berkurangnya luas lahan pertanian akibat industrialisasi dan urbanisasi, terbatasnya
penggunaan teknologi dan rendahnya kualitas produksi.(Tulus, 2008).
Hingga saat ini, sektor pertanian masih memegang peranan penting dalam perekonomian
nasional. Hal ini terlihat dari besarnya jumlah penduduk dan tenaga kerja yang terserap dalam
perekonomian. Secara nasional, terdapat 42,3 juta orang, yang merupakan 44,5% dari total
angkatan kerja.Berhasil tidaknya pembangunan pertanian akan meningkatkan kesejahteraan
petani dan masyarakat pedesaan, yang berarti juga akan meningkatkan taraf hidup sebagian
masyarakat di Indonesia.
Kesejahteraan petani seringkali bergantung pada kondisi pertanian, yang tercermin pada
tingkat pendapatan petani. Tingkat pendapatan ini seringkali dipengaruhi oleh beberapa
faktor, antara lain faktor sosial dan ekonomi, salah satunya yang tidak kalah pentingnya
adalah penggunaan faktor-faktor produksi yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui macam macam pengaruh terhadap pendapatan petani jagung di Desa Kandang
Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe.

2. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang penulis gunakan untuk mengambil dan menulis
data adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif.Peneliti memilih metode penelitian deskriptif
kualitatif karena peneliti ingin menggambarkan keadaan yang diamati di lapangan secara
lebih konkrit, transparan, dan rinci. Data yang diperoleh dari penelitian ini dikelompokkan
menjadi dua yaitu data primer dan sekunder.Data primer yaitu data yang diperoleh dari
lapangan secara langsung melalui wawancara ataupun observasi.Data sekunder yaitu data
yang diolah dari berbagai referensi seperti buku atau jurnal terdahulu.Teknik pengumpulan
data yang dilakukan antara lain yaitu interview, observasi, dan dokumentasi.Data yang
diperoleh dari penelitian ini dikelompokkan menjadi dua yaitu data primer dan sekunder.Data
primer yaitu data yang diperoleh dari lapangan secara langsung melalui wawancara ataupun
observasi.Data sekunder yaitu data yang diolah dari berbagai referensi seperti buku atau
jurnal terdahulu.Teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain yaitu
interview,observasi, dan dokumentasi.Penelitian ini berlokasi di Desa Kandang Kecamatan
Muara Dua Kota Lhokseumawe.

3. Diskusi dan Analisis


A. Teori Ekonomi Pertanian
Menurut Daniel dalam jurnalnya, ekonomi pertanian adalah gabungan ilmu ekonomi
dan ilmu pertanian, dan merupakan kajian, pembahasan, dan analisis pertanian secara
ekonomi, atau kajian yang menerapkan ilmu ekonomi pada pertanian.Ilmu ekonomi
pertanian merupakan suatu ilmu yang dengan sendirinya memberikan manfaat dan
sumber daya yang besar bagi proses pembangunan serta merangsang pertumbuhan
perekonomian suatu negara.(Daniel, 2008) Ilmu ekonomi pertanian mencakup analisis
ekonomi terhadap proses produksi (teknis) dan hubungan sosial dalam produksi
pertanian, hubungan antar faktor produksi, dan hubungan antara faktor produksi dengan
produksi itu sendiri.Dalam kebijakan pembangunan nasional, pembangunan pertanian
merupakan hal yang pertama dan mendasar.

B. Teori Pendapatan
Menurut Samuelson, Dalam ilmu ekonomi, pendapatan adalah uang dan hasil materi
lainnya yang diperoleh melalui penggunaan aset dan jasa manusia yang tidak dibayar, dan
pendapatan rumah tangga adalah total pendapatan setiap anggota rumah tangga yang
diperoleh sebagai gaji atau pendapatan.(Samuelson,Nordhaus, 2005) Kondisi seseorang
dapat diukur dengan menggunakan konsep pendapatan yang menunjukan jumlah seluruh
uang yang diterima oleh seseorang atau rumah tangga selama jangka waktu tertentu.
Menurut Raharja, terdapat tiga sumber penerimaan rumah tangga :(Raharja,
Manulang, 2010)
1. Pendapatan dari gaji atau upah melengkapi dorongan untuk menjadi produktif.Ada
beberapa hal yang mempengaruhi produktivitas:
a. Skill adalah keterampilan teknis yang dibutuhkan seseorang untuk menangani
tugas yang diberikan kepadanya.Semakin tinggi jabatannya, semakin tinggi
keterampilan yang dibutuhkan dan oleh karena itu semakin tinggi pula gajinya.
b. Kualitas modal manusia adalah kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan
kemampuan yang dimiliki seseorang, baik yang mengacu pada bakat bawaan
maupun hasil pendidikan.
c. Kondisi kerja diartikan sebagai lingkungan dimana pekerjaan seseorang berbahaya
atau tidak.Semakin tinggi risiko kerusakan dan kecelakaan kerja, maka kondisi
kerja dianggap semakin sulit. Pekerja yang mempunyai risiko lebih tinggi
memperoleh upah yang lebih tinggi.
2. Pendapatan dari aset produktif adalah aset yang memberikan pendapatan sebagai
imbalan atas jasa yang dikonsumsinya. Ada dua kelompok aset produksi, salah satu
jenisnya adalah aset keuangan seperti deposito yang menghasilkan uang dan saham
yang menghasilkan dividen atau capital gain ketika diperjualbelikan. Kedua aset non-
keuangan, seperti perumahan, memberikan pendapatan sewa.
3. Pendapatan negara (transfer payment) adalah pendapatan yang tidak dijadikan sebagai
kompensasi atas input yang diberikan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, penghasilan adalah hasil kerja (usaha, dan
sebagainya).Sedangkan dalam kamus manajemen, pendapatan adalah uang yang diterima
oleh seseorang, badan usaha, atau organisasi lain dalam bentuk upah, gaji, sewa, bunga,
komisi, komisi, keuntungan, dan lain-lain. Pendapatan adalah jumlah yang dibebankan
kepada pelanggan atas barang dan jasa yang dijual. Pendapatan adalah masuknya aset
atau pengurangan hutang yang dicapai melalui penyediaan barang atau jasa kepada
pelanggan.
a. Indikator pendapatan
Dalam buku Ilmu Sosial karya Sukmayanti Ratna, beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi pendapatan Anda adalah:(Sukmayanti, 2008)
i. Banyak kesempatan kerja yang tersedia
Ada banyak pekerjaan yang tersedia sehingga Anda bisa mendapatkan banyak
uang.
ii. Kecakapan dan keahlian
Keterampilan yang baik meningkatkan efisiensi dan efektivitas di tempat
kerja dan berdampak pada pendapatan.
iii. Motivasi
Dalam dunia kerja, motivasi mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap
kinerja dan profitabilitas.Semakin besar kemauan Anda untuk bekerja, semakin
tinggi penghasilan Anda.
iv. Keuletan bekerja
Kesabaran identik dengan ketekunan dan keberanian.Jika Anda ingin sukses,
Anda perlu kesabaran dalam bekerja.Dibutuhkan kesabaran dan keberanian karena
banyak tantangan.
v. Banyak sedikitnya modal yang digunakan
Dalam dunia usaha, besarnya modal yang digunakan mempunyai pengaruh
yang besar
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa besarnya pendapatan dapat
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti ketersediaan kerja, pengalaman kerja,
motivasi, kesabaran dan keberanian kerja, serta besarnya modal yang digunakan.
b. Faktor Pengaruh Pendapatan
Menurut Samuelsson dan Nordhaus, berikut merupakan beberapa faktor yang
mempengaruhi pendapatan :(Samuelson, Nordhaus, 2003)
i. Lama usaha
Perlu dilakukan pengembangan wilayah perusahaan dalam jangka waktu
tertentu dengan meningkatkan tingkat pengalaman, keterampilan dan
keahlian.Berbagai kemampuan seseorang, mulai dari fisik (kekuatan) hingga
mental (kecerdasan, bakat) dan sifat, dapat menentukan sejauh mana hubungan
produktivitas dengan pendapatan.
ii. Jam kerja
Dalam dunia kerja, kekuatan dan jam kerja masyarakat sangat
bervariasi.Orang yang cenderung bekerja keras memanfaatkan jam kerjanya
sebaik-baiknya dan mengurangi waktu henti.Berbeda dengan mereka yang bekerja
sesuai kemampuannya, mereka cenderung bekerja sesuai kemampuannya dan
dapat membagi waktu antara bekerja dan istirahat.
iii. Perbedaan jenis usaha
Beberapa pekerjaan yang memerlukan lebih banyak pengalaman dan risiko
memberikan bayaran yang lebih besar dibandingkan pekerjaan yang memerlukan
sedikit keahlian.
iv. Perbedaan pendidikan
Modal manusia merupakan investasi waktu dan uang untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan.Berinvestasi
dalam peningkatan keterampilan tidak hanya bermanfaat bagi individu tetapi juga
masyarakat.Padahal, pendidikan menghasilkan imbalan (pendapatan) yang
proporsional.
v. Faktor lain
Faktor lain yang mempengaruhi pendapatan adalah diskriminasi.Dalam kasus
diskriminasi atau pengucilan dari pekerjaan tertentu, mereka berperan dalam
menentukan jumlah pendapatan yang diperoleh.
C. Teori Produksi
Menurut prayitno, Acuan yang mendasari analisis adalah teori produksi dalam
konteks teori mikroekonomi.(Prayitno, 2007) Untuk menunjang keberhasilan pertanian
diperlukan ketersediaan bahan baku pertanian secara terus menerus dalam jumlah yang
cukup. Pembangunan pertanian sangat bergantung pada ketersediaan sumber daya (input).
Ada empat sumber daya yang merupakan faktor produksi penting dalam pertanian:
1. Tanah, meliputi kuantitas (luas) dan kualitas.
2. Tenaga kerja manusia.
3. Modal untuk pembelian input variabel.
4. Keterampilan manajemen petani.
Dalam bukunya, Sokartawi mengatakan bahwa seluruh faktor produksi input dan
output pertanian mengorbankan tanaman agar dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi
secara maksimal.Dalam berbagai literatur, faktor-faktor produksi ini disebut juga dengan
input, dan menentukan besar kecilnya produk yang sebenarnya diterima.(Soekartawi,
2005) Berbagai pengalaman menunjukkan bahwa faktor produksi tanah dan modal
merupakan faktor produksi yang paling penting seperti pembelian bibit, pupuk, obat-
obatan, pengelolaan tenaga kerja diantara faktor produksi lainnya.Soeharno mengatakan
bahwa dari sudut pandang teknologi, produksi adalah suatu proses yang memanfaatkan
sumber daya yang tersedia dan berharap untuk mencapai hasil yang melampaui
pengorbanan; dari sudut pandang ekonomi, produksi adalah suatu proses yang dipahami
demikian.Semua sumber daya yang tersedia digunakan untuk mencapai hasil yang
memastikan bahwa kualitas dan kuantitas dikontrol dengan baik.(Soeharno, 2009)
Teori produksi juga berlaku pada pertanian, khususnya jagung.Menurut Raharjo dan
Manullang, produksi pada umumnya dan padi pada khususnya tidak lepas dari kondisi
spesifik yang terjadi di sektor pertanian, seperti musim, letak geografis, risiko dan
ketidakpastian, serta sumber perubahan teknologi.Perubahan faktor produksi. Atau
masukan menjadi keluaran, sehingga meningkatkan nilai produk.Agar proses produksi
dapat berjalan secara efisien dan memperoleh hasil produksi yang optimal, maka sangat
penting untuk menentukan kombinasi faktor-faktor produksi yang digunakan dalam
proses produksi. Input dalam proses produksi terdiri dari tanah, tenaga kerja, modal, dan
keterampilan. Input adalah barang dan jasa, sedangkan output adalah barang dan jasa
yang dihasilkan dalam proses produksi.Fungsi produksi adalah hubungan teknis antara
faktor produksi dengan hasil produksi.(Raharjo, Manullang, 2010)
Fungsi produksi menunjukan bahwa jumlah barang yang diproduksi tergantung pada
jumlah faktor produksi yang digunakan.Biaya merupakan salah satu kunci keberhasilan
perusahaan dalam menjalankan usahanya.Hal ini disebabkan karena biaya sangat
menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Biaya adalah semua
pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang maupun yang akan
dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produksi. Biaya produksi tidak dapat dipisahkan
dari proses produksi, sebab biaya produksi merupakan masukan atau input dikalikan
dengan harga.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa biaya produksi adalah seluruh biaya atau
pengeluaran yang harus dikeluarkan suatu usaha untuk menghasilkan jenis barang dan
jasa yang dapat digunakan oleh konsumen.Biaya biaya dapat dikategorikan menurut
tempat produk diproduksi:
1. Menurut keterlibatan biaya dalam pembuatan produk
a. Biaya bahan langsung adalah biaya yang timbul dari pemakaian semua bahan-
bahan yang menjadi bagian dari produk jadi.
b. Biaya buruh langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ikut
terlibat dalam kegiatan proses produksi.
c. Biaya tak langsung pabrik adalah biaya yang terjadi di pabrik, biaya ini terdiri dari
: biaya bahan tak langsung, contohnya pelasan pada pembuatan mobil, biaya
buruh tak langsung, contohnya gaji untuk pekerja bagian perawatan mesin.
d. Biaya komersial adalahbiaya tak langsung yang terjadi di parbik, biaya ini terdiri
dari : biaya penjualan dan biaya adminsitrasi.
2. Menurut perbaikan dalam volume produksi
a. Biaya tetap adalah biaya yang tidak tergantung pada volume produksi
b. Biaya variabel adalah biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume
produksi.
Cara penentuan biaya produksi :
1. Biaya historis yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua biaya
yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah oprasi pembuatan produk selesai.
2. Biaya sebelum pembuatan yaitu suatu cara penentuan biaya pembuatan produk
sebelum produk tersebut dibuat, biaya ini terdiri atas :biaya anggaran dan biaya
standar.

D. Indikator Hasil Penelitian


Nama pemilik : Bpk. Mukhlis
Umur : 45 tahun
Lama usaha nya : ±10 tahun lebih
Izin dari pemilik : ada
Luas tanah : 1.700,00 meter
Tempat penelitian : Desa kandang, meunasah cut mamplam.

Pendapatan ekonomi suatu lahan dapat diukur dari perolehan petani dalam
bentuk pendapatannya. Pendapatan ini bergantung pada kondisi-kondisi produksi dan
pemasaran.Modal tetap atau biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan pada saat membeli
atau menyewa tanah, bangunan, dan mesin.Modal juga dapat berupa biaya yang
disediakan untuk membayar pekerja formal.Upah pekerja pertanian bervariasi tergantung
pada skala produksi, bahkan ketika pekerja keluarga dipekerjakan untuk tugas-tugas
khusus (misalnya saat panen).Ini disebut biaya variabel, termasuk biaya pembelian input
(benih, pupuk, pestisida, dan lain-lain). Suatu properti dianggap layak secara ekonomi
jika pendapatan yang dihasilkan melebihi jumlah modal tetap dan penyusutan modal
tetap.

Pola pemasaran petani jagung biasanya melalui penebas, dikarenakan memang sudah
menjadi budaya turun temurun. Adat ini sudah mendarah daging hingga menjadi sebuah
budaya, sehingga pemasaran dengan melalui pemotong dianggap sebagai hal yang tepat
untuk dilakukan oleh para petani.Hal ini akhirnya berkembang menjadi sistem yang
sudah lama ada.Dalam praktiknya, situasi ini pada akhirnya mengakibatkan para petani
tergugat tidak mampu memaksimalkan margin keuntungan penjualan hasil panen
jagungnya, karena sebagian besar nilai tersebut telah dimanfaatkan oleh petani atau
perantara.Penebas/perantara mempunyai sifat sebagai agen penjualan dan mempunyai
kedudukan yang secara tidak langsung mampu mengendalikan kuantitas hasil pertanian
sebelum sampai ke pasar atau konsumen.

Selain itu kenaikan harga bibit, pupuk, maupun obat tanaman/pestisida mempangaruhi
keuntungan petani jagung tapi tidak signifikan.Sama halnya seperti upah pekerja harian,
petani jagung lebih memilih pekerja dari keluarga sendiri agar tidak terlalu tinggi
upahnya.

4. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disusun kesimpulan sebagai berikut :
a. Luas lahan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pendapatan petani
jagung.Secara ekonomi, semakin banyak lahan yang digunakan, semakin besar pula
hasil produksi dan pendapatan petani.
b. Besar kecilnya modal mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pendapatan
petani jagung.Kepentingan ekonomi dari adalah ketika modal ditambahkan melalui
proses akumulasi, proses produksi terhenti dan pengembangan lebih lanjut menjadi
sulit.
c. Hasil panen mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pendapatan petani
jagung. Dalam pengertian ekonomi, hasil proses produksi, yaitu hasil, merupakan
ukuran kemampuan wirausaha petani dalam menghasilkan pendapatan.
d. Jumlah tenaga kerja mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap pendapatan
seorang petani jagung.Secara ekonomi, koefisien produksi tenaga kerja berpengaruh
terhadap peningkatan hasil produksi ketika jumlah tenaga kerja bertambah, namun
masih terdapat batas atas jumlah tenaga kerja yang digunakan (secara proporsional)
tergantung pada kapasitas produksi. Sebab, jika dijumlahkan sampai batas
proporsional terlampaui, maka keuntungan dan biaya tenaga kerja tidak proporsional
sehingga mengakibatkan penurunan pendapatan atau penurunan laba atas pendapatan
secara bertahap.
Luas lahan memberikan pengaruh keuntungan yang signifikan bagi petani jagung seperti
misal menambah 10 meter lahan maka akan menambah keuntungan sekitar 5% dari
keuntungan biasanya.Namun, penambahan luas lahan akan menambah jumlah bibit yang
dibutuhkan dan lainnya, dibutuhkan manajemen keuangan yang baik agar mendapatkan
keuntungan yang maksimal.
Mengingat peranan pupuk yang sangat penting dalam meningkatkan pendapatan petani
jagung, maka diharapkan pihak pihak pemangku kepentingan dapat memberikan tambahan
pupuk untuk meningkatkan pendapatan petani jagung.Untuk meningkatkan pendapatan
petani jagung, pemerintah dan swasta harus membina petani dalam memasarkan hasil panen
yang diterimanya dan mengetahui cara memanfaatkan teknologi dalam bidang pemasaran,
baik secara kualitatif maupun kuantitatif.Dalam meningkatkan pendapatan petani jagung,
masyarakat petani jagung perlu membentuk kelompok tani yang dapat membantu
memperoleh pinjaman pupuk, memasarkan hasil panen, serta berbagi ilmu dan informasi
antar petani jagung untuk meningkatkan motivasi dalam bertani jagung dan saling
mendukung dalam kesusahan.
DAFTAR PUSTAKA

Daniel. (2005). Pengantar Ekonomi Pertanian. Bumi Aksara, Jakarta.


Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2008) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka
Jenny. (2014). Proses Pengambilan Keputusan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penggunaan Benih Jagung Hibrida Oleh Petani Di Kecamatan Adiluwih Kabupaten
Kotler P dan Gary Armstrong. (1996). Dasar-Dasar Pemasaran. Prenhallindo. Jakarta.
Li, Genpan. (2009). Thought and Practice of Sustainable Development in Chinese Traditional
Agriculture. Journal of Agricultural Economics Vo.1 No.1.
Nababan, Christofel D. (2009). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Petani Jagung di kecamatan tiga binanga kabupaten karo. USU Press. Medan.
Permasih, Pringsewu. Unila Press. Bandar lampung.
Rahardja Pratama, Mandala Manurung. (2010). Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Lembaga
Universitas Indonesia.
Samuelson, Paul. A, Nordhaus, William. (2005). Ilmu Mikro Ekonomi. Jakarta: Erlangga
Saragih Hendra, Pudjihardjo, Ghozalie Maskie, Khusnul Ashar. (2016). Analisis Karakteristik
Wilayah dan Modal Sosial untuk Kesejahteraan Petani Palm di Kabupaten Siak (Studi
di Libo Jaya Kecamatan Kandis) (Terjemahan). International Journal of Economics
2016
Soeharno. (2009). Teori Mikro Ekonomi. Yogyakarta: Andi
Soekartawi. (2005). Analisis Usaha Tani. Jakarta: Raja Wali Press
Subri, Mulyadi. (2003). Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Prospek Pembanguna.
Jakarta.
Sugiyono. (2009). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Suprapto, Edy. (2010). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Usahatani Padi
Organik Di Kabupaten Sragen. UNS Press. Solo.
Sukirno, Sadono. (2005). Ekonomi Pembanguna. Jakarta: LPFE-UI
Suryawati. (1996). Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta : AMP YKPN.
Suryawati. (2004). Teori Ekonomi Mikro. UUP AMP YKPN.
Tulus, Tambunan. (2008). Perekonomian Indonesia. Jakarta: LP3ES
Walter Nicholson, (2001). Teori Ekonomi Mikro: Prinsip Dasar dan Pengembangannya.
Jakarta, Grafindo.
Winters, Paul; de Janvry, Alain; Sadoulet, Elisabeth; Stamoulis, Kostas. (1998). The Role of
Agriculture in Economic Development: Visible and Invisible Surplus Transfers. The
Journal of Development Studies Vol. 34 No. 5.
Lampiran

Gambar 1.
Proses panen jagung

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 2.
Lahan Kebun jagung

Sumber : Dokumentasi Pribadi

Anda mungkin juga menyukai