Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup besar

dari pemerintah dikarenakan peranannya yang sangat penting dalam rangka

pembangunan ekonomi jangka panjang maupun dalam rangka pemulihan ekonomi

bangsa. Peranan sektor pertanian adalah sebagai sumber penghasil bahan

kebutuhan pokok, sandang dan papan, menyediakan lapangan kerja bagi sebagian

besar penduduk, memberikan sumbangan terhadap pendapatan nasional yang

tinggi, memberikan devisa bagi negara dan mempunyai efek pengganda ekonomi

yang tinggi dengan rendahnya ketergantungan terhadap impor (multiplier effect),

yaitu keterkaitan input-output antar industri, konsumsi dan investasi. Dampak

pengganda tersebut relatif besar, sehingga sektor pertanian layak dijadikan

sebagai sektor andalan dalam pembangunan ekonomi nasional. Sektor pertanian

juga dapat menjadi basis dalam mengembangkan kegiatan ekonomi perdesaan

melalui pengembangan usaha berbasis pertanian yaitu agribisnis dan agroindustri.

Dengan pertumbuhan yang terus positif secara konsisten, sektor pertanian

berperan besar dalam menjaga laju pertumbuhan ekonomi nasional (Antara,2009)

Pertanian dalam arti luas meliputi sektor pertanian, perikanan, peternakanan

perkebunan. Pembangunan sektor pertanian bertujuan untuk pemenuhan pangan

dan gizi serta menambah pendapatan (kesejahteraan) masyarakat. Hal ini dapat
diwujudkan dengan menggalakkan pembangunan sektor pertanian dengan sistem

agribisnis dimana pembangunan dengan sistem agribisnis ini diharapkan

Dapat meningkatkan kuantitas, produktivitas, kualitas, pemasaran,dan

efisiensi usaha pertanian, baik yang dikelola secara mandiri maupun secara

kemitraan.Saragih (2002)menekankan pentingnya pembangunan dengan

pendekatan agribisnis karena beberapa hal yaitu: meningkatkan daya saing

melalui keunggulan komparatif, merupakan sekto perekonomian utama daerah

yang memberikan kontribusi dalam pembentukanPDB,dan kesempatan kerja serta

merupakan sumber pertumbuhan baru yang signifikan.Sedangkan Antara (2009)

Menyebutkan peranan agribisnis dalam pembangunan nasional adalah

sebagai pembentuk GDP atau penyumbang nilai tambah, penyerapan tenaga kerja,

penghasil devisa, pembangunan ekonomi daerah, ketahanan pangan nasional,dan

lingkungan hidup.Pengembangan agribisnis yang dimaksud perlu difokuskan pada

komoditas yang berpotensi sebagai komoditas unggulan yang diindikasikan oleh

kemampuan tanaman untuk tumbuhdan berkembang terutama pada kondisi

biofisik, teknologi dan lingkungan sosial ekonomi tertentu (Erwidodo,

1998).Rahmat,(1999) menyatakan bahwa pengembangan komoditas hortikultura,

khususnya buah-buahan yang dirancang menjadi sumber pertumbuhan

pembangunan pertanian yang cukup penting dalam pembangunan jangk panjang.

Pengembangan aneka jenis buah-buahan diharapkan mampu memberi nilai

tambah bagi produsen dan industri pengguna serta berkembangnya sentrum

pengembangan agribisnis komoditas unggulan (SPAKU) di berbagai daerah.

Pertanian yang dimaksud dalam konsep pendapatan nasional adalah pertanian


dalam arti luas.Di Indonesia, ada 5 subsektor pertanian yaitu sektor tanaman

pangan,perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan.

Sektor pertanian menjadi sektor penting dalam struktur perekonomian

Indonesia.Seiring dengan berkembangnya perekonomian bangsa, maka kita mulai

mencanangkan masa depan Indonesia menuju era industrialisasi, dengan

pertimbangan sektor pertanian kita juga semakin kuat.

Seiring dengan transisi (transformasi) struktural ini sekarang kita

menghadapi berbagai permasalahan.Di sektor pertanian kita mengalami

permasalahan dalam meningkatkan jumlah produksi pangan, terutama di wilayah

tradisional pertanian di Jawa dan luar Jawa.Hal ini karena semakin terbatasnya

lahan yang dapat dipakai untuk bertani.Perkembangan penduduk yang semakin

besar membuat kebutuhan lahan untuk tempat tinggal dan berbagai sarana

pendukung kehidupan masyarakat juga bertambah.Perkembangan industri juga

membuat pertanian beririgasi teknis semakin berkurang.

Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-

bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB

dunia.Sejarah Indonesia sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat

dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini

memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai

realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah

Indonesia.Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia

menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya


menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto, begitu pula

yang ada di Indonesia.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan praktikum dari praktek lapang adalah :

a. Mengetahui peranan dan pengelolaan agribisnis

b. Mengetahui manajemen produksi meliputi perencanaan produksi,

pengoprasian dalam bidang agribisnis

c. Menejemen pemasaran yang meliputi system pemasaran, penetapan harga

dan pemasaran atau penjualan

d. Manejemn keuangan yang meliputi sumber pembiyaan dan keuntungan

agribisnis

1.3 Metode

1.3.1 Waktu dan Tempat

Adapun waktu dalam melakukan praktek lapang ialah : Senin, Selasa, 23-

24 Mei 2016 dan adapun tempat pelaksanaan praktek lapang di Dusun Kanreapia

Kec. Tombolopao Kab. Gowa

1.3.2 Teknik Pengambilan data

Adapun metode pengambilan data di Dusun Kanreapia Kec. Tombolopao

Kab. Gowa yaitu dengan melakukan pengamatan langsung dilahan petani atau

disebut dengan observasi. Dan dengan teknik memberikan pertanyaan kepada

petani mengenai penyuluh didesa mereka dengan menggunakan bantuan kusioner.


a. Observasi adalah studi yang dilakukan secara sengaja dan

sistematis,terarah dan terencana pada tujuan tertentu dengan mengamati

dan mencatat fenomena-fenomena yang terjadi dalam satu kelompok

orang dengan mengacu pada yarat-syarat dan aturan penelitian ilmiah.

b. Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap

informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Wawancara

mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara peaancara dengan

informan atau orang yag diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan

pedoman (guide) wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat

dalam kehidupan sosial yang relatif lama.

c. Dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif

dengan melihat dan menganalisis dokumen-dokumen yang dibuat oleh

subjek sendiri atau oleh orang lain tentang subjek.


BAB II

KEADAAN UMUM PRODUSEN DAN KONSUMEN

2.1 Karakterristik Responden

Karakteristik petani responden yang diuraikan berikut mengambarkan

keragaman petani responden dari beberapa aspek yaitu umur, tingkat pendidikan,

pengalaman berusahatani, jumlah tanggungan keluarga dan jumlah luas lahan.

Identitas seorang responden akan sangat membantu dalam proses penelitian

karena dapat memberikan informasi tentang keadaan usahataninya terutama dalam

peningkatan usahataninya. Petani merupakan orang yang melakukan usaha dalam

pemenuhan kebutuhannya di bidang pertanian. Untuk memperoleh informasi

tentang usahatani yang diusahakannya, maka identitas petani responden

merupakan salah satu hal penting yang dapat membantu kelancaran proses

penelitian.

Berikut ini merupakan pembahasan mengenai identitas petani responden yang

meliputi umur, tingkat pendidikan, pengalaman berusahatani, jumlah tanggungan

keluarga dan luas lahan.

2.1.1 Umur

Umur atau usia adalah satuan waktu yang mengukur waktu keberadaan

suatu benda atau makhluk baik yang hidup maupun yang mati.

Adapun karakteristik responden (petani) pertama umur yang dilampirkan

dalam tebel 1 berikut:


No Umur (tahun) Jumlah (petani) Persentase(%)

1. 42 1 100

Jumlah 1 100

Sumber : Data primer setelah diolah 2016

Pada Tabel 1 jumlah petani yang memiliki umur 42 adalah satu orang

dengan persentase 100%

2.1.2 Pendidikan

Pendidikan adalah pembelajaran, penegetahuan, keterampilan dan

kebiasan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi kegenerasi

berikutnya melalui pengajaran, pelatiahan atau penelitian. Adapun karekteristik

responden (petani) tentang pendidikannya yang dilampirkan pada tabel 2

Tabel 2. Tingkat Pendidikan

No Pendidikan Jumlah (petani) Persentase

1. SD 1 100

Jumlah 1 100%

Sumber : Data primer setelah diolah 2016

Pada Tabel 2 diatas menunjukkan bahwa petani yang memiliki pendidikan

sampai SD adalah satu orang dengan persentase 100%


2.1.3 Pengalaman Usaha Tani

Pengalaman usaha tani adalah hal yang mencakup tentang pengalaman/hal

yang telah didapatkan dalam melakukan usaha dibidang pertanian.

Adapun karakteristik responden (petani) tentang pengalaman usaha tani

yang dilampirkan pada tabel 3 berukut ini :

Tabel 3 Pengalaman Usaha Tani

No Pengalaman Usaha Jumlah (petani) Persentase(%)

Tani

1. 30 tahun 1 100

Jumlah 1 100

Sumber : Data primer setelah diolah 2016

Pada Tabel 3 mennjukkan bahwa petani yang mempunyai pengalaman

usaha tani 30 tahun berjumlah satu orang

2.1.4. Luas Lahan

Luas lahan adalah lahan pertanian yang berpetak-petak yang dibatasi oleh

pematang (galengan)/menyalurkan air, yang biasanya ditanami padi sawah tanpa

memandang dari mana diperolehnya atau status tanah tersebut.

Adapun karakteristik responden (petani) tentang luas lahan yang

dilampirkan pada tabel 4 berikut ini :


Tabel 4 Luas Lahan di Dusun Kanreapia Kecamatan Tombolopao Kabupaten

Gowa

No Luas lahan Jumlah (petani) Persentase(%)

1. 2 ha 1 100

Jumlah 1 100

Sumber : Data primer setelah diolah 2016

Pada tabel 4 diatas petani yang memiliki luas lahan 2 ha adalah satu orang

dengan persentase 100%

2.1.5 Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga adalah suatu keluarga inti yang berisikan

kepala keluarga, istri dan anak. Untuk lebih jelasnya dibawah ini adalah jumlah

tanggungan keluarga.

Tabel 4 tanggungan keluarga di Dusun Kanreapia Kecamatan Tombolopao

Kabupaten Gowa

No Nama Jumlah keluarga Persentase(%)

1. Yusuf 3 100

Jumlah 3 100

Sumber : Data primer setelah diolah 2016


Pada tabel 4 diatas yusuf memiliki jumlah tangguan keluarga sebanyak 3

orang dengan persentase 100%

2.1.6 Produksi dan Biaya produksi

Biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaanuntuk memperoleh

faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasil

kan barang-barang produksi oleh perusahaan tersebut. Untuk analisis biaya

produksiperlu diperhatikan dua jangka waktu, yaitu (1) jangka panjang, yaitu

jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami

perubahan dan (2) jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor

produksi dapat berubah dan sebagian lainnya tidak dapat beru

bah. Dalam Biaya produksi dapat dibedakan ke dalam dua macam, yaitu

a. Biaya tetap (fixed cost)

Biaya tetap adalah biaya yang harus dan wajib dibayarkan oleh petani dan

tidak akan mengalami penyusutan.

b. Biaya variabel (variable cost).

Dalam analisis biaya produksi perlu memperhatikan (1) biaya produksi rata-

rata : yang meliputi biaya produksi total rata-rata , biaya produksi tetap rata-rata,

dan biaya variabel rata-rata ; dan (2) biaya produksi marjinal, yaitu tambahan

biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk menambah satu unit produksi. Jadi,

dari segi sifat biaya dalam hubungannya dengan tingkat output, biaya produksi.

Untuk lebih jelasnya menenai biaya produksi dapat dilihat pada tabel 5

dibawah ini
Tabel 5. Biaya produksi di Dusun Kannreapia Kecmatan Tombolopao

Kabupaten Gowa

No Uraian Jumlah Harga (Rp) Nilai (Rp)

1. Bibit 100 (pohon) 5000 500.000

2. Pupuk

 Kandang 1000 (karung) 6000 6.000.000

3. Pajak 50.000 50.000

Jumlah 61.000 6.550.000

Sumber : Data primer setelah diolah 2016

Pada tabel 5 diatas menunjukkan bahwa biaya jumlah biaya bibit sebsar

Rp. 500.000, biaya pupuk kandang sebesar Rp.600.000 dan biaya pajak Rp.50.000

jadi jumlah total keseluruhan biaya produksi sebesar Rp. 6.550.000 permusimnya

2.1.7 Pendapatan atau Keuntugan

Pendapatan memiliki pengertian yang bermacam-macam tergantung dari

sisi mana untuk meninjau pengertian pendapatan tersebut. Pendapatan merupakan

hasil yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan perusahaan dalam suatu periode.

Pendapat[an timbul dari peristiwa ekonomi antara lain penjualan barang,

penjualan jasa, penggunaan aktiva perusahaan oleh pihak lain yang menghasilan

bunga, royalti dan dividen.


Pendapatan merupakan jumlah yang dibebankan kepada langganan atas

barang danjasa yang dijual, dan merupakan unsur yang paling penting dalam

sebuah perusahaan, karena pendapatan akan dapat menentukan maju-mundurnya

suatu perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha semaksimal

mungkin untuk memperoleh pendapatan yang diharapkannya. Pendapatan pada

dasarnya diperoleh dari hasil penjualan produk atau jasa yang diberikan.

2.1.8 Sistem Pemasaran

Sistem pemasaran yang dilakukan petani tersebut adalah sistem

pengumpul datang ke kebun dan membeli langsung dikebun karena transpor yang

kurang memadai dikarenakan petani tidak bisa membawanya langsung ke kota

atau ketoko-toko besar seperti Carefour dan Giant.

Saluran Pemasaran

Produsen (petani)

`
Pedagang Pengumpul

Konsumen

2.5 Perusahaan

2.5.1 Sejarah Perusahaan


Pada awal tahun 2012 saat adanya keinginan untuk membuka kebun

strowbery dengan cara mencoba-coba akhirnya mempunyai keuntungan yang

baik, dari yang hanya mencoba 50 pohon dan sampai sekrang bisa menanam

hingga 1000 pohon. Kita membeli bibit strowbery di malino tapi asal dari bibit

tersebut dari Bali

2.5.2 Lokasi Perusahaan

Lokasi perusahaan berada di Desa Pattapang Kecamatan Tinggimoncong

Kabupaten Gowa.

2.5.3 Visi Misi Perusahaan

Adapun visi misi perusahaan adalah sebgai berikut:

“Menciptakan dan membuat kualitas yang baik sehingga membuat malino dan

kebun strowbery lebih berkembang dan terkenal di selirih indonesia”

2.5.4. Struktur Organisasi

Rician struktur organisasi di perusahaan yang telah diteliti tidak jelas tapi

dia memiliki seorang maneger yang mengatut perusahaan dan seorang pegawai

yang berkerja didalam perusahaan tersebut.

2.5.5 Identitas Perusahaan

Identitas perusahaan adalah suatau nama atau ciri yang melekat pada suatu

perusahaan seperti yang tergambar dibawah ini

Nama Perusahaan : IS VALLEY


Tempat : Di Desa Patappang Kecamatan Tinggimoncong Kabupaten Gowa

2.5.6 Produksi Dan Biaya

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan

uang, yang telah terjadi atau mungkin terjadi untuk mencapai tujuan tertentu.

Dalam arti sempit biaya merupakan bagian dari harga pokok yang dikorbankan

dalam usaha untuk memperoleh penghasila.

Dibawah ini tabel mengenai biaya di perusahaan tersebut terdapat pada

tabel 6 dibawah ini.

Tabel 6. Biaya dan di perusahaan Is Valley di Desa Patappang Kecamatan

Tinggimoncong Kabupaten Gowa.

No Uraian Jumlah Nilai Satuan Nilai

1. Tenaga Kerja

- Pengelolaan lahan 5(org) 50.000 250.000

- Pemeliharaan 5(org) 50.000 250.000

- Pemupukan 5(org) 50.000 250.000

- Pengembunan 5(org) 50.000 250.000

2. Pupuk

- Kandang 1000 6000 6.000.000

(karung)

3. Pajak 150.000 150.0000

4. Bibit 100 (pohon) 5.000 500.000


Jumlah 181.000 7.650.000

Data primer setelah diolah,2016

Tabel 6 diatas menunjukkan bahwa jumlah biaya tenaga kerja sebesar

Rp.1.000.000, jumlah pengeluaran biaya pupuk kandang sebesar Rp.6.000.000,

jumlah pengeluaran biaya pajak sebsar Rp.150.000 dan jumlah pengeluaran biaya

bibit sebesar Rp.500.000., jadi jumlah biaya keseluruhan sebesar Rp.7.650.000

Jumlah penerimaan pendapatan kotor dari perusahaan Is Vally sebanyak

Rp.300.000.000 (tiga ratus juta). Perusahaan memiliki 3 kebun strowbery dan

keuntungan bersih yang didapat oleh perusahaan sebanyak Rp.150.000.000

(seratus lima puluh juta).

Produksi buah strowbery setiap tahunnya di Desa Patappang Kecamatan

Tinggimoncong Kabupaten Gowa yaitu 1 ton pertahunnya dengan harga jual

Rp.50.000/kg

2.5.7 Keuntungan

Dalam teori ekonomi keuntungan mempunyai arti yang sedikit berbeda

dengan pengertian keuntungan dari segi pembukuan.ditinjau dari sudut pandangan

perusahaan/pembukaan perusahaan, seperti telah diterangkan diatas, keuntungan

adalah perbedaan nilai uang dari hasil penjualan yang diperoleh dengan seluruh

biaya yang dikeluarkan. Dalam teori ekonomi definisi itu dipandang terlalu luas

karena tidak mempertimbangkan ongkos tersembunyi, yaitu ongkos produksi

yang tidak dibayar dengan uang tetapi perlu dipandang sebagai bagian dari
ongkos produksi. Keuntungan menurut pandangan pembukuan, apabila dikurangi

lebih lanjut oleh ongkos tersembunyi, akan menghasilkan keuntungan ekonomi

atau keuntungan murni. Dalam teori ekonomi, kalau dinyatakan keuntungan yang

dimaksud adalah keuntungan ekonomi.

Dibawa ini adalah keuntungan yang didapatkan dari suatu perusahaan

1. penerimaan = Q × P

= 1000 kg × 50.000

=50.000.000

2. Pendapatan = Tr-Tc

=50.000.000 – 7.650.000

= 42.350.000

3. Kelayakan = R/Cratio

= 50.000.000/7.650.000

=6,53 (layak)

Diatas adalah uraian mengenai penerimaan,pendapatan dan kelayakan. Keuntungn

yng didapakan kebun strwobery pertahunnya ini sebesar Rp. 42.350.000.


2.5.8 Sistem Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang

dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan untuk mendapatkan laba. Berhasil

tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung kepada keahlian pengusaha di

bidang pemasaran, produksi, keuangan maupun bidang lain. Selain itu tergantung

pula pada kemampuan pengusaha untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi

tersebut agar usaha perusahaan dapat berjalan lancar.

Dalam hal ini yang dimaksud dengan pemasaran adalah Suatu sistem

keseluruhan dari kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan

harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan

kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun kepada pembeli yang potensial.

Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pemasaran adalah suatu sistem dari

kegiatan-kegiatan yang merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan

mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli. Perusahaan harus

memadukan keputusan-keputusan pemasarannya dengan fungsi pemasaran yang

lain. Biasanya bagian pemasaran mengkoordinasikan tugas-tugas pada bagian

dalam perusahaan secara informal. Hal ini menyebabkan semakin pentingnya

bagian pemasaran bagi perusahaan.

BAB III

HASIL PRAKTEK DAN PEMBAHASAN PRAKTEK


3.1 Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk merupakan salah satu syarat bagi terbentuknya suatu

wilayah dan sekaligus sebagai aset atau modal bagi suksesnya pembangunan di

segala bidang kehidupan. Olehnya itu kehadiran dan peranan sangat menentukan

bagi perkembangan suatu wilayah, baik dalam skala kecil maupun dalam skala

besar. Untuk mengetahui keadaan penduduk Dusun Kanreapia dapat dilihat dari

segi umur, jenis kelamin, dan pendidikan dan mata pencaharian.

3.2 Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di Desa Patappang Kecamatan Tinggimoncong

Kabupaten Gowa digunakan sebagai perkebunan, perkebunan berbagai macam

tanaman sayur-sayuran dan buah-buaha.

3.3 Sarana Dan Prasarana

Sarana dan prasarana di Desa Patappang Kecamatan Tinggimoncong

Kabupaten Gowa sangat susah karena msayarakat membeli pralatan-pralatan

pertanian harus kekota karena kurangnya masayarakat yang menjual peralatan

terebut. Pasar yang ada di Desa Patappang Kecamatan Tinggimoncong

Kabupaten Gowa hanya ada 2 (dua) kali dalam satu minggu dan pada waktu yang

tertentu sehingga masyarakat kesulitan membeli sesuatu jika pasar belum terbuka.

3.4 Sistem Pemasaran


Sistem pemasaran di Desa Patappang Kecamatan Tinggimoncong

Kabupaten Gowa adalah sistem yang penjual besar datang langsung mengambil

buah strowbery di lahan karena hal itu membuat perusahaan yang membeli di

lahan harganya lebih murah. Disini penjual ke pedagang besar.

Banyak juga konsumen langsung memetik dilahan dan mengkonsumsinya

langsung disini harga memtik sendiri beda dengan harga yag telah dikemaskan

sendiri di kebun tersebut.

Saluran Pemasaran

Produsen (petani)

`
Pedagang Pengumpul

Toko Besar / Supermarket

Konsumen

3.4 Subsitem Budidaya

Dalam subsitem budidaya ada berbagai macam teknik budidayanya yaitu

seperti penjelasan di bawah ini:

1. Pengolahan lahan
Pengolahan lahan dilakukan dengan cara pengembunan yang telah

dicampurkan dengan pupuk kandang

2. Penanaman

Penanaman dilakukan atau ditanaman di polibag dengan menggunkan mulsa.

3. Pemeliharaan

Pemeliharaan dilakukan dua kali satu bulan dengan menggunakan pupuk yang

berbahan organik

4. Panen

Pada umur strowbery yang ke 3 bulan, strowbery sudah berbuah dan akan

berbuah selama 9 bulan tanpa ada putusnya jadi, setiap hari setelah umur

strowbery 3 bulan sudah harus dilakukan pemanenan

3.5 Kendala Dalam Pengolahan Lahan

Kendala-kendala yang dirasakan dalam melakukan tanaman ini adalah

faktor cuaca yang selalu berubah-ubah yang membuat tanaman strowbery menjadi

cepat rusak sehingga membuat produksi menurun.

3.6 Manajemen Produksi

Manajemen produksi dalam melakukan perencanaan adalah dengan

melakukan promosi atau memasarkan hasil pertanian dan mengembangkan

sarana-sarana atau tempat makan disekitar perkebunan dan sarana lainnya.


Manajemen Produksi dalam melakukan pengawasan adalah dengan

melakukan pengawasan sendiri atau memberikan pengawasan kepada orang yang

terpercaya karena perusahaan ingin mendapatkan kualitas yang baik sehingga

perkebunan strowbery dapat berkembang pesat.

3.7 Manajemen Pemasaran

Sistem pemasaran yang dilakukan dalam memasarkan produksi adalah

1. Membawa produksi kesupermarket

2. Produsen membawa langsung ke toko besar

3. Produsen memberikan langsung atau menjual langsung ke konsumen.

Penetapan harga yang dilakukan hari biasa dan pashari libur juga berbeda jika

kita membeli langsung di perkebunan. Pada hari biasa harga strowbery yaitu

Rp.40.000/kg dan hari libur Rp.50.000/kg. Harga kesupermakerket juga

berbbeda yaitu sebesar Rp.50.000/kg dengan kualitas yang baik.


BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup

besar dari pemerintah dikarenakan peranannya yang sangat penting dalam rangka

pembangunan ekonomi jangka panjang maupun dalam rangka pemulihan ekonomi

bangsa.

Pendapatan merupakan jumlah yang dibebankan kepada langganan atas

barang danjasa yang dijual, dan merupakan unsur yang paling penting dalam

sebuah perusahaan, karena pendapatan akan dapat menentukan maju-mundurnya

suatu perusahaan.

4.2 Saran

Saran saya adalah sebagai penulis sebaiiknya peningkatan produk

strowbery lebih di kembangkan lagi karena banyaknya wisatawan yang berminat

akan buah terebut dan membuat sarana agar bisa menikmati keindahan

perkebunan strowbery

Anda mungkin juga menyukai