Anda di halaman 1dari 11

TUGAS ETIKA PROFESI

ANALISIS KEBUTUHAN BAGI MAHASISWA TBP/TEP


UNTUK MEMPUNYAI PROFESI YANG MODERN DALAM
MERENCANAKAN PROYEK AGROINDUSTRI

Oleh:
M. Amar Nadhif 1451006011110
Attina Dewi Puspita 145100601111010
Enny Hutami H 145100601111012
Rosyida Ayu 1451006011110
Nadya Ingkan L 1451006011110
M. Irfan Jundi 1451006011110

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI BIOPROSES


JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2017
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Sektor industri berbasis pertanian (agroindustri) merupakan tulang punggung
perekonomian nasional dan sumber penghidupan sebagian besar rakyat Indonesia.
Kebutuhan tenaga kerja terapan merupakan salah satu factor penting bagi
pengembangan agroindustri untuk menghadapi tantangan masa depan berupa era
globalisasi dan perdagangan bebas. Ketersediaan tenaga kerja terapan yang sudah
mempunyai pemahaman terhadap nilai-nilai kearifan lokal diharapkan dapat
memperkuat kemandirian perekonomian dikancah nasional dan internasional. Maka
dari dibutuhkan sarjana yang sekiranya mampu dalam hal memproyeksikan
Agroindustri dalam suatu rancangan kemajuan bangsa. Salah satu bidang dalam
bioproses sangatlah diperlukan dalam hal ini. Dimana agroindustri berbasis pangan
lokal memerlukan bahan baku berupa hasil pertanian yang sesuai untuk diproses
menjadi produk pangan.
Selain dituntut paham dalam masalah sistem pabrikasi profesi ini juga
menuntut bagaimana caranya mempertahankan jumlah komditas bahan baku yang
tidak selalu ada. Misalnya, komoditas ubikayu bersifat musiman tetapi masih bisa
diperoleh sepanjang tahun walaupun jumlahnya terfluktuasi. Pada musim panen
suplai ubikayu relatif berlimpah, selebihnya bahan baku tersedia tetapi dalam jumlah
yang relatif sedikit. Fluktuasi suplai bahan baku dicerminkan oleh fluktuasi harga
komoditas tersebut. Berbeda halnya dengan petani sagu di Jayapura, mereka
mempunyai persediaan sepanjang tahun tetapi mereka menjual dalam jumlah relatif
banyak pada periode tertentu.
Pengusaha agroindustri berupaya membeli bahan baku dalam jumlah relatif
lebih banyak pada musim panen ketika harga murah. Pembelian ini untuk
mengkompensasi pembelian yang relatif sedikit diluar musim panen atau pada waktu
pasokan di pasar menipis. Walaupun demikian pengusaha agroindustri tidak bisa
membeli bahan baku sebanyak-banyaknya pada musim panen atau ketika harga
murah. Pembelian dalam jumlah besar memerlukan biaya yang juga besar. Tenaga
kerja yang terampil diperlukan untuk agroindustri walaupun pada taraf tertentu tidak
memerlukan keahlian yang cukup tinggi. Umumnya ketrampilan tidak diperoleh
melalui pendidikan resmi, tetapi pemilik maupun pekerja mendapatkannya melalui
pengalaman. Maka dari itu mungkin upaya yang bisa dilakukan dalam profesi
bioproses ini menginovasi produk pangan local menjadi produk masa kini. Keuletan
sebagai wiraswasta akan mendorong pelaku usaha secara jeli melihat setiap
peluang yang ada dan dengan tangguh akan mampu mengatasi segala hambatan
yang dijumpai.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu agroindustri ?
2. Apa saja penerapan sarjana teknologi boiproses yang dilakukan untuk
agroindustri ?
3. Kenapa penerapan agroindustry dibutuhkan seorang sarjana bioproses ?

C. Tujuan
1. Menjelaskan pengertian agroindustri
2. Menjelaskan penerapan teknologi untuk agroindustri
3. Menjelaskan keterkaitan antara sarjana bioproses dengan proyek agroindustri
KONDISI EXISTING PROGRAM STUDI TEKNOLOGI BIOPROSES/TEP

Dalam merencanakan proyek agroindustri yang modern, mahasiswa program studi


Teknologi Bioproses dapat melakukan perencanaan yang bersumber dari seluruh ilmu
pengetahuan dan materi yang telah didapat pada mata kuliah. Seperti bagaimana lokasi
pembangunan pabrik yang strategis, biaya yang harus dikeluarkan, neraca massa & energi,
proses yang diperlukan, dan mesin peralatan apa saja yang harus digunakan. Seluruh ilmu
itu sudah didapatkan dalam mata kuliah seperti: perancangan pabrik, manajemen bisnis,
studi kelayakan, unit operasi bioproses, kekuatan bahan, dan teknologi mekanik. Materi dan
hal-hal dasar yang dibutuhkan sudah diberikan saat proses belajar mengajar berlangsung
dan ditambah dengan praktikum agar mahasiswa lebih mengerti tentang teori yang
diberikan. Sehingga kebutuhan mahasiswa untuk merencanakan proyek agro industri yang
modern sudah ada dan tinggal dikembangkan menjadi ide suatu usaha agro industri
modern.
Dalam perencanaan proyek agroindustri modern mahasiswa teknologi bioproses dapat
mengaplikasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan. Adapun tentang skill yang ditunjang
dari praktikum dari mata kuliah teknologi mekanik tentang perbengkelan dalam membuata
mesin agro industri, manajemen operasi dalam ilmu forecasting untuk perusahaan
agroindustri, kewirausahaan tentang ilmu menjual produk agroindustri dalam perwujudan UB
sebagai incubator bisnis. Lalu mahasiswa dapat aktif langsung terjun ke dunia agroindustri
melalui adanya program PKL dan magang. Dimana dalam hal ini calon insinyur teknologi
bioproses dapat belajar langsung dalam ilmu keteknikan dan aspek tekniknya langsung dari
praktisi yang sering menghadapi permasalahan. Hal ini tentunya menunjang kinerja calon
sarjana TBP dalam merencanakan proyek agro industri.
Dalam pelaksanaan proyek agro industri tersebut diharapkan tidak terjadi adanya
kecelakaan kerja dan diharapkan karyawan dalam pelaksanaan proyek agroindustri memiliki
etika yang baik, dalam hal ini mahasiswa teknologi bioproses telah dibekali pengetahuan
seputar keselamatan kerja, dan etika profesi yang diberikan pada mata kuliah K3 dan
pengembangan kepribadian & etika profesi sehingga diharapkan di proyek agro industri
yang akan dilakukan tidak terjadi kecelakaan kerja yang tidak diinginkan dan juga sarjana
teknologi bioproses memiliki etika yang baik.

ANALISIS SWOT

Strengh
Dengan adanya banyak mata kuliah diberbagai bidang yang dipelajari oleh program
studi, maka mahasiswa dapat merancang suatu proyek agro industri yang modern tanpa
membutuhkan tambahan ahli profesi lainnya.

Weakness
Karena terlalu banyak mata kuliah di berbagai bidang yang diberikan sehingga
pembahasan terlalu meluas, dapat mengakibatkan penyampaian materi yang umum saja,
tidak terlalu mendalam karena membutuhkan waktu dan mata kuliah tambahan lain
sehingga tidak memungkinkan untuk mempelajari hal yang khusus. Sehingga untuk
merancang suatu proyek agro industri tidak mengetahui begitu dalam untuk hal-hal yang
khusus.

Opportunity
Dengan didapatkannya banyak pengetahuan dan keahlian, maka mahasiswa
diharapkan menjadi seorang multitasking yang mengerti apa saja yang dibutuhkan dalam
perencanaan proyek agro industri yang nantinya dapat menurunkan tingkat kebutuhan
karyawan.

Threat
Karena ilmu yang didapatkan hanya umum saja, dikhawatirkan perencanaan proyek
agro industri tidak begitu matang dan kalah bersaing dibandingkan dengan perencanaan
proyek yang sudah memiliki profesi di bidang agro industri.

GAMBARAN STANDAR KUALITAS PROFESI AGROINDUSTRI


Profesi adalah pekerjaan atau bidang pekerjaan yang menuntut pendidikan
keahlian intelektual tingkat tinggi dan tanggung jawab etis yang mandiri dalam
prakteknya. Secara termenologis, definisi profesi banyak diungkap secara berbeda-beda,
tetapi untuk melengkapi definisi tersebut, berikut ini tulisan Muchtar Luthfi, yang dikutip dan
disempurnakan Ahmad Tafsir, bahwa seseorang disebut profesi bila ia memenuhi 10
kreteria. Adapun kreteria itu antara lain (Koehn, 2000):
1 Profesi harus memiliki keahlian khusus. Keahlian itu tidak dimiliki oleh profesi lain.
Artinya, profesi itu mesti ditandai oleh adanya suatu keahlian yang khusus untuk profesi
itu. Keahlian itu diperoleh dengan mempelajarinya secara khusus; dan profesi itu bukan
diwarisi.
2 Profesi dipilih karena panggilan hidup dan dijalani sepenuh waktu. Profesi dipilih karena
dirasakan sebagai kewajiban; sepenuh waktu maksudnya bukan part-time. Sebagai
panggilan hidup, maksudnya profesi itu dipilih karena dirasakan itulah panggilan
hidupnya, artinya itulah lapangan pengabdiannya.
3 Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal. Artinya, profesi ini dijalani
menurut aturan yang jelas, dikenal umum, teorinya terbuka. Secara universal
pegangannya diakui.
4 Profesi adalah untuk masyarakat, bukan untuk dirinya sendiri. Profesi merupakan alat
dalam mengabdikan diri kepada masyarakat bukan untuk kepentingan diri sendiri,
seperti untuk mengumpulkan uang atau mengejar kedudukan. Jadi profesi merupakan
panggilan hidup.
5 Profesi harus dilengkapi kecakapan diagnostik dan kompetensi aplikatif. Kecakapan dan
kompetensi ini diperlukan untuk meyakinkan peran profesi itu terhadap kliennya.
6 Pemegang profesi memiliki otonomi dalam menjalankan tugas profesinya. Otonomi ini
hanya dapat dan boleh diuji oleh rekan-rekan seprofesinya. Tidak boleh semua orang
bicara dalam semua bidang.
7 Profesi hendaknya mempunyai kode etik, ini disebut kode etik profesi. Gunanya ialah
untuk dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan tugas profesi. Kode etik ini tidak
akan bermanfaat bila tidak diakui oleh pemegang profesi dan juga masyarakat.
8 Profesi harus mempunyai klien yang jelas yaitu orang yang dilayani.
9 Profesi memerlukan organisasi untuk keperluan meningkatkan kualitas profesi itu.
10 Mengenali hubungan profesinya dengan bidang-bidang lain. Sebenarnya tidak ada
aspek kehidupan yang hanya ditangani oleh satu profesi. Hal ini mendorong seseorang
memiliki spesialisasi.

Ciri-ciri Profesi (Koehn, 2000):

- Memiliki pengetahuan khusus


- Adanya kaidah dan standar moral yang tinggi
- Mengabdi kepada kepentingan orang banyak
- Memiliki izin khusus untuk menjalankan suatu profesi
- Dihuni oleh orang yang professional

Negara Indonesia sebagai salah satu negara agraris, perlu metransformasikan menuju
kearah industrialisasi yang berbasis pertanian, karena sektor industri pertanian diyakini
sebagai sektor yang mampu memimpin sektor-sektor lain menuju kearah perekonomian
yang lebih modern. Dengan demikian Indonesia diharapkan mampu memodernisasikan
perekonomiannya dan membuat kebijakan yang dapat mewujudkan mekanisme saling
mendukung antar sektor industri dan pertanian sehingga dapat menjadi salah satu negara
industri baru dibidang agroindustri. Jadi yang dimaksud profesi di dalam agroindustri adalah
pendidikan yang menuntut pendidikan keahlian di bidang pertanian, baik itu pengolahan
hasil pertanian, penyediaan bahan baku maupun industri pendukung pertanian lainnya
(Fleddermann, 2006).

Profesi di bidang agroindustri juga bisa eksis dalam semua subsistem, termasuk
dalam subsistem usaha tani (on-farm), pelayanan dan pemasaran, berupa agroindustri
kreatif, dan lain-lain. Dari pandangan para pakar sosial ekonomi, agroindustri (pengolahan
hasil pertanian) merupakan bagian dari lima subsistem agribisnis yang disepakati, yaitu
subsistem penyediaan sarana produksi dan peralatan. usaha tani, pengolahan hasil,
pemasaran, sarana dan pembinaan (Setiawan, 2012).

A. Kualifikasi SDM Agroindustri

Sumber daya manusia di bidang Agroindustri dibutuhkan dengan kualifikasi yang


memenuhi standar kompetensi sebagai berikut:
1. Memiliki kemampuan untuk merencanakan, merancang suatu sistem dan proses
agroindustri.
2. Mampu mengimplementasikan, dan mengembangkan sistem produksi agroindustri.
3. Mampu menerapkan prinsip-prinsip dalam perencanaan dan pengendalian kegiatan
produksi agroindustri.
4. Memiliki kemampuan rekayasa yang dipadukan dengan kemampuan manajerial yang
dapat mengembangkan agroindustri sesuai dengan kompetensinya.
5. Memiliki kemampuan penguasaan dalam melaksanakan pekerjaan yang kompleks,
dengan dasar kemampuan profesional.
6. Memiliki keterampilan merencanakan, melaksanakan kegiatan, memecahkan masalah
dengan tanggungjawab mandiri.
7. Memiliki kemampuan dalam membangun usaha berbasis UKMK agroindustri yang
dilandasi dengan jiwa kewirausahaan.
8. Dapat menjadi motivator, dinamisator dan inovator dalam bidang agroindustri.
9. Memiliki kemampuan dalam merespon perkembangan iptek dan teknologi informasi
untuk pengembangan agroindustri.

B. Gambaran Kebutuhan SDM Agroindustri

Supervisor atau staf perusahaan agroindustri skala besar dan UMKM. Berdasarkan
perkembangan bidang agroindustri secara umum memperlihatkan trend positif, maka
pemerintah Propinsi Sulawesi Selatan membuat kebijakan dalam pengembangan
agroindustri telah menetapkan sasaran untuk tahun 5 (lima) tahun ke depan adalah
(1) Pertumbuhan PDB industri agro sebesar 7,33 %
(2) Pertumbuhan nilai ekspor produk agroindustri rata-rata sebesar 7,87 % sehingga
pada tahun 2009 dapat mencapai US$ 28,6 milyar.
(3) Utilisasi kapasitas produksi rata-rata industri agro pada tahun 2009 mencapai 79,4
%
(4) Penyerapan tenaga kerja agroindustri pada tahun 2005-2009 sebesar 85 ribu orang
per tahun sehingga total tenaga kerja agroindustri tahun 2009 sebesar 2,9 juta
orang.
(5) Nilai investasi agroindustri pada tahun 2007 tumbuh 2,8 % per tahun sehingga pada
tahun 2009 mencapai Rp. 245,7 trilyun.

Dengan adanya perusahaan besar dan usaha kecil/menengah dan koperasi (UKMK)
yang berbasis agroindustri (industri pengolahan dan jasa) yang tersebar luas mulai dari
Indonesia Bagian Barat hingga di Kawasan timur Indonesia (KTI) dan peluang investasi di
bidang agroindustri baik dari investor dalam negeri maupun luar negeri sekarang dan lima
tahun ke depan akan memberikan peluang kerja khususnya dalam rekruitmen tenaga
supervisor dan tenaga staf perusahaan.
HASIL PEMBAHASAN

Analisis GAP
Analisis GAP adalah perbandingan kinerja aktual dengan kinerja potensial atau yang
diharapkan. Metode ini merupakan alat evaluasi yang menitikberatkan pada kesenjangan
kinerja perusahaan saat ini dengan kinerja yang sudah ditargetkan sebelumnya, misalnya
yang sudah tercantum pada rencana bisnis atau rencana tahunan pada masing-masing
fungsi perusahaan. Analisis kesenjangan juga mengidentifikasi tindakan-tindakan apa saja
yang diperlukan untuk mengurangi kesenjangan atau mencapai kinerja yang diharapkan
pada masa datang. Selain itu, analisis ini memperkirakan waktu, biaya, dan sumberdaya
yang dibutuhkan untuk mencapai keadaan perusahaan yang diharapkan. Analisis tersebut
dapat dilakukan pada tingkat strategis atau opresional organisasi.
Manfaat dari gap analysis, yaitu antara lain:
a. Menilai seberapa besar kesenjangan antara kinerja aktual dengan suatu yang yang
diharapkan.
b. Mengetahui peningkatan kerja yang diperlukan untuk menutup kesenjangan tersebut.
c. Menjadi salah satu dasar pengambilan keputusan terkait prioritas waktu dan biaya
yang dibutuhkan untuk memenuhi standar pelayanan yang telah ditetapkan.
d. Mengetahui kondisi terkini dan tindakan apa yang akan dilakukan di masa yang akan
datang.

Analisis GAP (Kesenjangan) dalam Agroindustri roti


a. Gabungan kekuatan dan kelemahan
1. Keadaaan yang diharapkan
Proses produksi dijalankan dengan lancar.
Pekerja datang tepat waktu.
Ahli dalam semua bidang produksi serta pemasarannya
Menghasilkan produk dengan kualitas bermutu baik sehingga layak jual.
Konsisten dalam pengendalian kualitas produk.
2. Keadaan sebenarnya
Proses produksi tidak berjalan dengan lancar.
Pekerja tidak datang tepat waktu.
Pemasaran tidak berjalan sesuai prosedur.
Kualitas produk tidak stabil.
3. Rencana
Diadakan peraturan dalam menjaga ketertiban selama menjalani proses
produksi.
Meninjau tempat dan waktu pemasaran roti dalam jangka waktu tertentu.
Mengontrol proses berjalannya produksi baik dari proses fermentasi,
penggorengan, dan pemasaran.
Menargetkan jumlah produksi setiap harinya.
b. peluang dan ancaman
1. Keadaan yang diharapkan
Produk dikenal baik dan dicari dalam lingkungan masyarakat.
Memiliki banyak pelanggan tetap.
Memiliki distributor yang banyak dari luar.
Bahan baku selalu tersedia dari pasar.
Daya simpan bahan terjamin.
Memiliki tempat atau toko yang tetap.
2. Keadaan yang sebenarnya
Belum semua masyarakat sekitar mengenal produk yang diproduksi.
Pelanggan tetap masih kurang banyak dari yang diharapkan.
Distributor kurang banyak dan belum tetap.
Bahan baku yang digunakan hanya terdapat pada tempat-tempat tertentu.
Jaringan dan relasi pemasaran di luar kampus kurang luas.
Tempat pemasaran untuk penyetokan produk belum tetap, masih berpindah-
pindah.
3. Rencana
Memberikan label pada produk sehingga produk lebih dikenal masyarakat.
Menjaga komunikasi dan memberikan potongan harga bila membeli produk
dalam jumlah banyak baik pada konsumen maupun pendistributor.
Langsung membeli dalam jumlah banyak pada saat membeli pada bahan
baku yang sulit untuk dicari.
Memperluas area pemasaran.
Mengontrol tempat pemasaran yang terjamin memiliki daya beli tinggi dari
konsumen.

2. Kode Etik Profesi Agroindustri


Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani
ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran
bagi tingkah laku manusia yang baik. Sedangkan kode; yaitu tanda-tanda yang
berupa kata-kata, tulisan atau benda yang disepakati untuk maksud-maksud
tertentu, misalnya untuk suatu kesepakatan suatu organisasi. Kode juga dapat
berarti kumpulan peraturan yang sistematis. Kode etik ; yaitu norma atau azas
yang diterima oleh suatu kelompok tertentu sebagai landasan tingkah laku
sehari-hari di masyarakat maupun di tempat kerja., seperti yang dirumuskan
oleh beberapa ahli berikut ini :

Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia


dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.

Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang
tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari seg baik dan buruk,
sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.

Drs. H.Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara


mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam
hidupnya.

PRINSIP-PRINSIP ETIKA PROFESI :


1. Tanggung jawab
- Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
- Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat
pada umumnya.
2. Keadilan. Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa
yang menjadi haknya.
3. Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di
beri kebebasan dalam menjalankan profesinya.
PROSPEK KERJA AGROINDUSTRI
Secara umum, lulusan Agroindustri sebenarnya disiapkan untuk menjadi
MANAJER-MANAJER di perusahaan agroindustri. karena pada dasarnya mata
kuliah yang kita pelajari mencakup hal-hal yang luas, sehingga banyak
pengetahuan yang akan kita dapatkan mengenai industri.
Di Teknologi Industri Institut Pertanian Bogor memiliki tiga stream (baca:
stream = ranah keahlian), yaitu: Sistem dan Manajemen Industri, Teknologi
Proses, dan Teknik Manajemen Lingkungan

1. Untuk stream yang pertama, sangat cocok jika bekerja di bidang


Analisis, IT, Programmer, Manajer, Supervisor, Marketing, HRD, Dosen dll.
2. Untuk stream yang kedua, sangat cocok jika bekerja di bidang R&D,
Reasearcher, Quality Control, Laboran, dan Dosen .
3. Untuk Stream ketiga, sangat cocok jika bekerja di bidang K3, R&D,
Researcher, Pengolahan Limbah, dan Dosen.
Dari semua stream tersebut, tempat bekerja lulusan Agroindustri biasanya ada
di:
1. Industri Pangan
Di sini sebagai lulusan agroindustri akan sangat bermanfaat di
banyak stasiun kerja, peluang karir sebagai lulusan agroindustri
tidak hanya terbatas pada bidang produksi tetapi juga sebagai
manajer. Misalnya: Unilever, Nestle, ABC, Indofood, Bimoli, So Good.

2. Industri Kosmetik
Saat ini semakin alami bahan-baku produk kosmetik yang
digunakan dinilai semakin baik oleh konsumen, penanganan bahan-
bahan kosmetik seperti VCO atau ekstrak buah menjadi makanan
sehari-hari bagi lulusan agroindustri. Misalnya: Mustika ratu, Martha
tilaar, Wardah.
3. Birokrat
Jika ada yang punya ketertarikan di bidang politik untuk menjadi
menteri perindustrian atau menteri pertanian, sangat memungkin
kan bagi para lulusan Agroindustri. Tetapi seiring dengan besarnya
kekuasaan maka akan berbanding pula dengan tanggung jawab
yang besar. Misalnya: BUMN, Kementrian Perindustrian, Kementrian
Pertanian.
4. Institusi
Menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi sangat besar
peluangnya bagi para lulusan agroindustri. Selain menjadi
pekerjaan bisa juga menjadi sarana mengabdi untuk kemajuan
industri pertanian di Indonesia dengan melakukan penelitian-
penelitian yang bermanfaat.

5. Pengusaha
Karena pada dasarnya lulusan Agroindustri memang mempelajari
banyak hal dari mulai manajerial hingga proses produksi sebuah
perusahaan, maka tidak berlebihan jika saya menyebut lulusan
agroindustri sebagai salah satu aset penting bagi perusahaan yang
bisa dimanfaatkan secara fleksibel di masa depan.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh adalah sarjana bioproses sangatlah dibutuhkan di proyek
agroindustri dikarenakan selain bisa membuat rancangan pabrik sarjana bioproses juga
dituntut bisa mengolah barang untuk meningkatkan nilai tambah dari suatu produk. Dalam
perencanaan proyek agroindustri modern mahasiswa teknologi bioproses dapat
mengaplikasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan. Adapun tentang skill yang ditunjang
dari praktikum dari mata kuliah teknologi mekanik tentang perbengkelan dalam membuata
mesin agro industri, manajemen operasi dalam ilmu forecasting untuk perusahaan
agroindustri, kewirausahaan tentang ilmu menjual produk agroindustri dalam perwujudan UB
sebagai incubator bisnis. Secara umum, lulusan Agroindustri sebenarnya disiapkan
untuk menjadi MANAJER-MANAJER di perusahaan agroindustri. karena pada
dasarnya mata kuliah yang kita pelajari mencakup hal-hal yang luas, sehingga
banyak pengetahuan yang akan kita dapatkan mengenai industri.
SARAN
Sudah baik sebenarnya hanya saja dari angkatan kita 2014 belum
mendapat focus yang umum untuk tbp selanjutnya dikarenakan beberapa hal
seperti mata kuliahnya yang luas dan tidak focus sehingga kita tau semua tapi
hanya sebatas tahu bukan paham, dan kurangnya peralatan laboratorium yang
memadai untuk melangsungkan kegiatan penelitian sehingga menghambat
kinerja temen-teman yang ingin meneliti.

Anda mungkin juga menyukai