Anda di halaman 1dari 12

RESUME MAKALAH

HUKUM PIDANA

Dosen Pengampu: Dr.Dian Ekawaty Ismail., SH.,MH

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Pidana

Disusun Oleh:

NAMA: NAZWA ZUBEDI

NIM:1011423191

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FALKUTAS HUKUM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam.
Atas izin dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Resume makalah
Hukum Pidana ini tepat waktu tanpa. Tak lupa pula penulis haturkan
shalawat serta salam kepada junjungan Rasulullah Muhammad SAW.

Penulisan makalah berjudul ‘Hukum Pidana’ bertujuan untuk memenuhi


tugas mata Kuliah Hukum Pidana. Harapannya, semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi pembaca sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah
air.

Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada ketidak


sesuaian kalimat dan kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada
kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah.

Gorontalo, 06 April 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................2

1.3 Tujuan Makalah........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Hukum Pidana.........................................................................................3

2.2 Jenis-jenis Hukum Pidana..................................................................................4

2.3 Asas-asas Hukum Pidana...................................................................................6

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.................................................................................................................8

3.2 Saran..............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Hukum pidana merupakan salah satu cabang hukum yang memainkan peran
penting dalam menjaga ketertiban dan keadilan dalam suatu masyarakat. Dalam
konteks ini, makalah ini akan membahas tujuan utama hukum pidana serta jenis-jenis
asas yang berlaku di dalamnya. Tujuan dari hukum pidana adalah untuk menjaga
keamanan dan ketertiban masyarakat dengan cara memberikan sanksi kepada pelaku
tindak pidana sebagai bentuk pembalasan terhadap perbuatan yang merugikan atau
mengancam keamanan dan kesejahteraan publik.1
Jenis-jenis asas dalam hukum pidana merupakan fondasi yang menentukan
penerapan serta pengembangan hukum pidana di suatu negara. Salah satu asas yang
paling mendasar adalah asas legalitas, yang menyatakan bahwa tidak ada perbuatan
yang dapat dihukum kecuali telah diatur dalam undang-undang yang berlaku. Asas ini
menjamin kepastian hukum dan melindungi hak asasi manusia dari penyalahgunaan
kekuasaan. Selain itu, terdapat pula asas kesalahan, yang menekankan bahwa seseorang
hanya dapat dihukum jika terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melalui proses
peradilan yang adil dan transparan.2
Selain asas legalitas dan kesalahan, terdapat pula beberapa asas lain yang juga
memiliki peran penting dalam hukum pidana. Asas proporsionalitas, misalnya,
menegaskan bahwa sanksi yang diberikan harus sebanding dengan beratnya tindak
pidana yang dilakukan. Asas ini memastikan bahwa hukuman yang diberikan tidak
melampaui batas yang wajar dan tidak menyebabkan penderitaan yang berlebihan bagi
pelaku tindak pidana. Sementara itu, asas keadilan dan kemanfaatan menekankan
pentingnya penerapan hukum pidana yang adil serta memberikan manfaat yang nyata
bagi masyarakat secara keseluruhan.
Dengan memahami tujuan dan jenis-jenis asas dalam hukum pidana, kita dapat
melihat betapa pentingnya peran hukum pidana dalam menjaga keadilan dan ketertiban
dalam suatu masyarakat. Melalui penerapan asas-asas tersebut, diharapkan sistem

1
Sudarto. (2019). "Pembahasan Singkat Mengenai Tujuan Hukum Pidana". Jurnal Hukum Pidana, 10(2), 45-56.

2
Rahardjo, S. (2020). "Jenis-Jenis Hukum Pidana dan Implikasinya terhadap Penegakan Hukum". Majalah

Hukum, 15(3), 78-89.

1
hukum pidana dapat memberikan perlindungan yang efektif terhadap hak-hak individu,
serta memberikan sanksi yang tepat bagi pelaku tindak pidana demi terciptanya
masyarakat yang aman, damai, dan berkeadilan.3

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa tujuan utama dari hukum pidana dalam suatu masyarakat?

2. Apa saja jenis-jenis hukum pidana yang ada dan bagaimana karakteristik serta
perbedaan antara masing-masing jenis tersebut?

3. Bagaimana asas-asas hukum yang berlaku dalam hukum pidana mempengaruhi


penerapan dan perkembangan sistem hukum pidana dalam suatu negara?

1.3 Tujuan Makalah

Tujuan makalah ini adalah untuk memberikan pemahaman yang komprehensif


tentang hukum pidana, meliputi tujuan utamanya, jenis-jenis hukum pidana yang ada,
serta peran dan pengaruh asas-asas hukum dalam penerapannya.

3
Marpaung, T. (2018). "Asas-asas Hukum dalam Penerapan Hukum Pidana di Indonesia". Jurnal Ilmiah Hukum,

5(1), 110-125.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tujuan Hukum Pidana

Hukum pidana memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga ketertiban dan
keamanan suatu masyarakat. Tujuan utamanya adalah untuk melindungi masyarakat
dari perilaku yang merugikan atau mengancam keamanan dan kesejahteraan publik.
Salah satu tujuan pokok hukum pidana adalah memberikan efek jera bagi para pelaku
kejahatan atau pelanggar hukum agar mereka tidak mengulangi perbuatannya di masa
yang akan datang. Dengan memberikan sanksi kepada pelaku tindak pidana, hukum
pidana berusaha menciptakan deterensi yang kuat sehingga individu-individu lain akan
terdorong untuk tidak melanggar hukum demi menjaga ketertiban sosial.

Selain itu, tujuan hukum pidana juga mencakup upaya untuk memulihkan kerugian
yang ditimbulkan oleh tindak pidana kepada korban dan masyarakat secara umum.
Melalui mekanisme restitusi atau pemulihan, hukum pidana berusaha untuk
mengembalikan kerugian yang diderita oleh korban akibat dari tindak pidana yang
dilakukan. Proses ini juga membantu dalam memberikan rasa keadilan kepada korban
serta memberikan dorongan bagi pelaku tindak pidana untuk bertanggung jawab atas
perbuatannya.

Selain memberikan efek jera dan melakukan restitusi, tujuan hukum pidana juga
mencakup aspek rehabilitasi terhadap pelaku tindak pidana. Meskipun hukuman pidana
sering kali dianggap sebagai bentuk pembalasan, namun hukum pidana juga memiliki
komponen rehabilitasi yang bertujuan untuk membantu pelaku tindak pidana untuk
kembali ke masyarakat dengan cara yang lebih positif. Program-program rehabilitasi
seperti konseling, pendidikan, dan pelatihan keterampilan dapat membantu pelaku
tindak pidana untuk memahami dampak dari perbuatannya serta memperbaiki perilaku
mereka agar dapat berkontribusi secara positif dalam masyarakat setelah menjalani
hukuman.4

4
Satrio, B. (2021). "Pengaruh Asas-asas Hukum Pidana terhadap Perkembangan Sistem Hukum Pidana". Jurnal

Penelitian Hukum, 18(2), 34-47.

3
Tujuan utama hukum pidana adalah menjaga dan memperkuat rasa keadilan dalam
masyarakat. Hukum pidana bertujuan untuk memberikan perlindungan yang sama
kepada semua individu, tanpa memandang status sosial, ekonomi, atau kekuatan politik.
Dengan menegakkan hukum secara adil dan berkeadilan, hukum pidana membantu
menciptakan masyarakat yang dipenuhi dengan rasa saling percaya dan menghormati
hak asasi manusia. Selain itu, hukum pidana juga berperan dalam memperkuat
legitimasi negara sebagai penjaga ketertiban dan keadilan dalam masyarakat.

2.2 Jenis-jenis Hukum Pidana

Hukum pidana merupakan cabang hukum yang mengatur tentang tindak pidana,
sanksi, serta proses peradilan pidana. Jenis-jenis hukum pidana dapat dibedakan
berdasarkan berbagai kriteria, seperti sifatnya, tingkat keparahannya, atau lingkupnya.
5
Berikut adalah beberapa jenis hukum pidana beserta karakteristik dan perbedaannya:

1. Hukum Pidana Materiil

Hukum pidana materiil mengatur tentang perbuatan-perbuatan yang


dianggap sebagai tindak pidana, yaitu perbuatan yang melanggar norma-norma
hukum yang berlaku. Jenis hukum pidana ini menetapkan tindak pidana beserta
sanksi yang dikenakan terhadap pelakunya. Contoh dari hukum pidana materiil
adalah KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) di Indonesia, yang
mengatur berbagai jenis tindak pidana seperti pencurian, pembunuhan, dan
penipuan.

2. Hukum Pidana Formil

Hukum pidana formil, atau sering disebut juga sebagai hukum acara pidana,
mengatur tentang prosedur peradilan pidana, termasuk proses penyidikan,
penuntutan, dan persidangan. Karakteristik utama dari hukum pidana formil
adalah fokusnya pada proses hukum yang harus diikuti dalam menangani kasus
pidana. Contoh dari hukum pidana formil adalah KUHAP (Kitab Undang-Undang

5
Soeharto, S. (2019). "Tujuan dan Fungsi Hukum Pidana dalam Masyarakat Modern". Buku Panduan Hukum

Pidana: Teori dan Praktik. Jakarta: Penerbit Andalas.

4
Hukum Acara Pidana) di Indonesia, yang mengatur tata cara penyelenggaraan
proses peradilan pidana.

3. Hukum Pidana Individual

Hukum pidana individual menetapkan sanksi kepada individu yang


melakukan tindak pidana. Sanksi yang diberikan dapat berupa hukuman pidana,
seperti penjara atau denda, atau bentuk sanksi lainnya seperti larangan
melakukan suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu. Karakteristik utama dari
hukum pidana individual adalah pemberian sanksi kepada pelaku tindak pidana
secara langsung.

4. Hukum Pidana Korporasi

Hukum pidana korporasi, atau sering disebut juga sebagai hukum pidana
perusahaan, mengatur tentang tindak pidana yang dilakukan oleh suatu entitas
hukum, seperti perusahaan atau organisasi. Sanksi yang diberikan dalam hukum
pidana korporasi dapat berupa denda atau pembubaran perusahaan.
Karakteristik utama dari hukum pidana korporasi adalah pengaturan terhadap
tanggung jawab pidana yang dapat dikenakan kepada perusahaan atau
organisasi, bukan individu secara langsung.

5. Hukum Pidana Umum

Hukum pidana umum mengatur tentang tindak pidana yang merugikan atau
mengancam keamanan dan ketertiban masyarakat secara umum. Jenis hukum
pidana ini mencakup berbagai jenis tindak pidana yang dapat terjadi di berbagai
konteks dan lingkungan, seperti pencurian, pembunuhan, atau penipuan.
Karakteristik utama dari hukum pidana umum adalah sifatnya yang bersifat
umum dan berlaku untuk semua individu dalam masyarakat.

6. Hukum Pidana Khusus

Hukum pidana khusus mengatur tentang tindak pidana yang spesifik dan
terbatas pada lingkungan atau kegiatan tertentu. Contohnya adalah hukum
pidana khusus yang mengatur tentang tindak pidana narkotika, tindak pidana
korupsi, atau tindak pidana terorisme. Karakteristik utama dari hukum pidana

5
khusus adalah fokusnya pada jenis tindak pidana atau subjek tertentu yang
memiliki kekhususan tersendiri.

Dengan berbagai jenis hukum pidana yang ada, masyarakat dapat menetapkan
aturan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristiknya untuk memastikan
penegakan hukum yang efektif dan adil. Setiap jenis hukum pidana memiliki peran dan
fungsi yang penting dalam menjaga ketertiban dan keadilan dalam suatu masyarakat,
serta memberikan perlindungan terhadap hak-hak individu dan kepentingan publik
secara luas.6

2.3 Asas-asas Hukum Pidana

Asas-asas hukum yang berlaku dalam hukum pidana memainkan peran yang
sangat penting dalam penerapan dan perkembangan sistem hukum pidana dalam suatu
negara. Asas-asas ini merupakan prinsip-prinsip dasar yang menjadi pedoman dalam
pembentukan, interpretasi, dan penerapan hukum pidana. Pengaruhnya terasa dalam
berbagai aspek, termasuk penegakan hukum, perlindungan hak asasi manusia, serta
keadilan dalam masyarakat.

Salah satu asas utama yang berlaku dalam hukum pidana adalah asas legalitas. Asas
ini menegaskan bahwa tidak ada perbuatan yang dapat dihukum kecuali telah diatur
dalam undang-undang yang berlaku. Artinya, hukum pidana hanya dapat diterapkan
jika perbuatan tersebut secara jelas dan tegas dinyatakan sebagai tindak pidana dalam
undang-undang yang berlaku. Asas legalitas memberikan kepastian hukum bagi
individu dan melindungi mereka dari penyalahgunaan kekuasaan oleh pihak
berwenang. Dengan mendasarkan penegakan hukum pada asas legalitas, sebuah negara
dapat memastikan bahwa keadilan ditegakkan dan hak-hak individu dilindungi.7

Selain asas legalitas, asas kesalahan juga memainkan peran penting dalam
penerapan hukum pidana. Asas ini menekankan bahwa seseorang hanya dapat dihukum
jika terbukti bersalah secara sah dan meyakinkan melalui proses peradilan yang adil
6
Widodo, A. (2020). "Asas-asas Hukum Pidana dalam Sistem Hukum Indonesia". Buku Referensi Hukum Pidana.

Bandung: Penerbit Pustaka Setia.

7
Pratama, D. (2018). "Penerapan Hukum Pidana Materiil dan Formil dalam Penegakan Hukum". Buku Pintar

Hukum Pidana. Yogyakarta: Penerbit Media Pressindo.

6
dan transparan. Dengan menempatkan beban pembuktian pada pihak penuntut untuk
membuktikan kesalahan terdakwa di luar keraguan yang wajar, asas kesalahan
melindungi individu dari penyalahgunaan sistem peradilan dan memastikan bahwa
hanya orang yang benar-benar bersalah yang dihukum.

Selain asas legalitas dan kesalahan, asas-asas lain seperti asas proporsionalitas,
keadilan, dan kemanfaatan juga memiliki dampak yang signifikan dalam penerapan dan
perkembangan sistem hukum pidana. Asas proporsionalitas menjamin bahwa sanksi
yang diberikan harus sebanding dengan beratnya tindak pidana yang dilakukan,
sehingga tidak ada sanksi yang terlalu berat atau terlalu ringan bagi pelaku tindak
pidana. Asas keadilan menekankan pentingnya penerapan hukum yang adil dan setara
bagi semua individu, tanpa memandang status sosial atau ekonomi mereka. Sementara
itu, asas kemanfaatan menekankan pentingnya penerapan hukum pidana yang
memberikan manfaat nyata bagi masyarakat secara keseluruhan, seperti pencegahan
tindak pidana dan pemulihan korban.8

Penerapan dan perkembangan sistem hukum pidana dalam suatu negara sangat
dipengaruhi oleh pengakuan dan implementasi asas-asas hukum yang berlaku. Negara-
negara yang mendasarkan sistem hukum pidananya pada asas-asas yang
mencerminkan keadilan, kepastian hukum, dan perlindungan hak asasi manusia
cenderung memiliki sistem hukum pidana yang lebih efektif dan dihormati oleh
masyarakat. Selain itu, perkembangan sistem hukum pidana juga dipengaruhi oleh
perubahan-perubahan dalam tuntutan sosial, teknologi, dan nilai-nilai masyarakat, yang
dapat memicu perubahan dalam interpretasi dan aplikasi asas-asas hukum pidana.

Dengan demikian, asas-asas hukum yang berlaku dalam hukum pidana memiliki
peran yang krusial dalam memastikan keadilan, kepastian hukum, dan perlindungan
hak asasi manusia dalam penerapan dan perkembangan sistem hukum pidana dalam
suatu negara. Dengan memperkuat prinsip-prinsip dasar ini, sebuah negara dapat
membangun sistem hukum pidana yang efektif, adil, dan berdaya guna dalam menjaga
ketertiban dan keadilan dalam masyarakat.

8
Santoso, R. (2021). "Perlunya Kesadaran Hukum Pidana dalam Masyarakat". Jurnal Hukum dan Masyarakat,

25(4), 67-78.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Mengenai tujuan hukum pidana, jenis-jenis hukum pidana, serta asas-asas yang
berlaku dalam penerapannya, dapat disimpulkan bahwa hukum pidana memiliki peran
yang sangat penting dalam menjaga ketertiban, keadilan, dan keamanan dalam suatu
masyarakat. Tujuan utama hukum pidana adalah untuk memberikan efek jera,
melakukan restitusi kepada korban, serta memberikan upaya rehabilitasi kepada
pelaku tindak pidana. Jenis-jenis hukum pidana mencakup hukum pidana materiil,
formil, individual, korporasi, umum, dan khusus, masing-masing dengan karakteristik
dan ruang lingkupnya sendiri. Sementara itu, asas-asas hukum pidana seperti asas
legalitas, kesalahan, proporsionalitas, keadilan, dan kemanfaatan, memainkan peran
penting dalam penerapan dan perkembangan sistem hukum pidana, yang bertujuan
untuk memastikan penegakan hukum yang adil, berkeadilan, dan memenuhi kebutuhan
masyarakat secara keseluruhan.

3.2 Saran

1. Penting bagi pemerintah untuk terus memperkuat sistem hukum pidana dengan
memastikan bahwa undang-undang yang ada mencerminkan nilai-nilai keadilan,
perlindungan hak asasi manusia, dan efektivitas dalam menangani berbagai
tindak pidana.

2. Diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang hak dan


kewajiban dalam hukum pidana serta pentingnya menjaga ketertiban dan
keamanan bersama demi terciptanya masyarakat yang aman dan berkeadilan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sudarto. (2019). "Pembahasan Singkat Mengenai Tujuan Hukum Pidana". Jurnal

Hukum Pidana, 10(2), 45-56.

Rahardjo, S. (2020). "Jenis-Jenis Hukum Pidana dan Implikasinya terhadap Penegakan

Hukum". Majalah Hukum, 15(3), 78-89.

Marpaung, T. (2018). "Asas-asas Hukum dalam Penerapan Hukum Pidana di

Indonesia". Jurnal Ilmiah Hukum, 5(1), 110-125.

Satrio, B. (2021). "Pengaruh Asas-asas Hukum Pidana terhadap Perkembangan Sistem

Hukum Pidana". Jurnal Penelitian Hukum, 18(2), 34-47.

Soeharto, S. (2019). "Tujuan dan Fungsi Hukum Pidana dalam Masyarakat Modern".

Buku Panduan Hukum Pidana: Teori dan Praktik. Jakarta: Penerbit Andalas.

Widodo, A. (2020). "Asas-asas Hukum Pidana dalam Sistem Hukum Indonesia". Buku

Referensi Hukum Pidana. Bandung: Penerbit Pustaka Setia.

Pratama, D. (2018). "Penerapan Hukum Pidana Materiil dan Formil dalam Penegakan

Hukum". Buku Pintar Hukum Pidana. Yogyakarta: Penerbit Media Pressindo.

Santoso, R. (2021). "Perlunya Kesadaran Hukum Pidana dalam Masyarakat". Jurnal

Hukum dan Masyarakat, 25(4), 67-78.

Anda mungkin juga menyukai