KELUARGA DI INDONESIA.
Disusun Oleh:
NIM: (1011423236)
FALKUTAS HUKUM
2024
i
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini, dan kami
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya
penyusunan makalah seperti ini, pembaca dapat belajar dengan baik dan benar mengenai
Perlindungan Hak alimentasi lansia melalui pendekatan hukum perdata dan peran
keluarga di indonesia.
Tentunya penulis juga menyadari, bahwa masih terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan pada makalah ini. Hal ini Karena keterbatasan kemampuan dari penulis.
Oleh karena itu, penulis senantiasa menanti kritik dan saran yang bersifat membangun
Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................................................13
3.2 Saran....................................................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
sentral dalam memastikan perlindungan ini terwujud. Melalui instrumen hukum seperti
landasan bagi penegakan hak alimentasi bagi lansia yang berasal dari hubungan
pernikahan. Dalam kerangka ini, hukum perdata memastikan bahwa pasangan memiliki
Namun, lebih dari sekadar landasan hukum, peran keluarga memiliki dampak yang
signifikan dalam menjamin hak alimentasi lansia. Keluarga dianggap sebagai unit terkecil
lansia. Dalam budaya Indonesia, tradisi gotong royong dan rasa solidaritas keluarga
memainkan peran penting dalam memastikan bahwa kebutuhan lansia, termasuk hak
perhatian, dukungan, dan perlindungan kepada anggota keluarga yang telah lanjut usia,
perlindungan hukum.
Meskipun demikian, tantangan dalam perlindungan hak alimentasi lansia tetap ada.
keluarga tidak dapat memenuhi sepenuhnya kebutuhan lansia. Selain itu, terdapat juga
kasus di mana lansia menghadapi kesulitan dalam memperoleh hak alimentasi dari
keluarga mereka karena berbagai alasan, termasuk konflik internal keluarga atau
kurangnya kesadaran akan hak-hak mereka. Oleh karena itu, diperlukan upaya dari
1
untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan hak alimentasi lansia dan
memastikan bahwa hak-hak tersebut dilindungi dengan baik sesuai dengan nilai-nilai
2. Apa peran hukum perdata dalam menyelesaikan konflik terkait pemenuhan hak
4. Apa saja tantangan praktis yang dihadapi lansia dalam memperoleh hak
tantangan tersebut?
hak alimentasi lansia sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial.
2
BAB II
PEMBAHASAN
menetapkan prinsip kesetaraan hak bagi suami dan istri serta tanggung jawab mereka
memberikan dukungan ekonomi kepada pasangan yang telah memasuki usia lanjut.
berkewajiban untuk memberikan nafkah kepada istri, dan istri berkewajiban untuk
memberikan dukungan ekonomi satu sama lain, termasuk ketika salah satu pasangan
hak alimentasi lansia masih menghadapi beberapa tantangan. Salah satu tantangan utama
adalah masalah eksekusi atau penegakan hukum terhadap pasangan yang tidak
landasan hukum yang kuat, sering kali sulit untuk mengawasi dan menegakkan
kewajiban ini dalam konteks rumah tangga yang penuh dengan dinamika interpersonal.
Terdapat juga kasus di mana lansia, terutama perempuan lansia, mengalami kesulitan
dalam memperoleh nafkah dari pasangan mereka yang mungkin telah meninggal dunia
atau tidak mampu memberikan dukungan ekonomi. Dalam hal ini, perlindungan
hukum terhadap hak alimentasi lansia perlu diperkuat melalui mekanisme yang lebih
3
Selain itu, perubahan demografi dan struktur keluarga di Indonesia juga
untuk hak alimentasi lansia. Urbanisasi, mobilitas sosial, dan perubahan pola hidup dapat
termasuk dukungan alimentasi. Lansia yang tinggal sendiri atau terpinggirkan secara
dasar mereka, termasuk kebutuhan akan makanan dan pelayanan kesehatan. Oleh karena
perlindungan khusus bagi lansia yang tidak memiliki jaringan dukungan keluarga yang
kuat.
penting dalam menjamin hak alimentasi bagi lansia di Indonesia. Namun, implementasi
perubahan dalam struktur keluarga, dan kerentanan lansia yang tinggal sendiri. Untuk
meningkatkan perlindungan hak alimentasi lansia, diperlukan upaya lebih lanjut dalam
Hukum perdata memiliki peran yang signifikan dalam menyelesaikan konflik terkait
pemenuhan hak alimentasi lansia di dalam lingkungan keluarga. Sebagai cabang hukum
kerangka kerja yang jelas dan terstruktur untuk menyelesaikan perselisihan terkait hak
dan kewajiban dalam konteks pernikahan dan keluarga. Salah satu alat utama yang
disediakan oleh hukum perdata adalah perjanjian perkawinan atau perjanjian pra-nikah,
yang dapat mengatur hak dan kewajiban pasangan, termasuk kewajiban alimentasi,
4
Dalam penyelesaian konflik terkait pemenuhan hak alimentasi lansia, hukum
perdata juga menyediakan mekanisme alternatif seperti mediasi dan arbitrase. Mediasi
dapat membantu pasangan yang mengalami konflik dalam menemukan solusi yang
saling menguntungkan tanpa harus melibatkan proses peradilan yang panjang dan mahal.
yang adil terkait pemenuhan hak alimentasi, dengan mempertimbangkan kebutuhan dan
penyelesaian konflik yang lebih formal, di mana para pihak yang berselisih setuju untuk
mematuhi keputusan seorang arbiter yang independen. Dalam konteks pemenuhan hak
alimentasi lansia, arbitrase dapat digunakan untuk menentukan besarnya nafkah yang
harus diberikan oleh satu pasangan kepada pasangan yang lain, dengan
Selain itu, hukum perdata juga memberikan perlindungan bagi lansia yang
mengalami penelantaran atau penolakan dari pasangan mereka dalam hal pemenuhan
hak alimentasi. Melalui lembaga hukum seperti pengadilan keluarga, lansia dapat
pasangan tidak memenuhi kewajiban alimentasi mereka sesuai dengan hukum perdata
nafkah yang harus diberikan oleh pasangan kepada lansia berdasarkan pertimbangan
hukum yang diberikan oleh pengadilan keluarga, hukum perdata memberikan kerangka
kerja yang komprehensif untuk menjamin pemenuhan hak alimentasi lansia sesuai
dengan nilai-nilai keadilan dan kemanusiaan. Namun, penting untuk diingat bahwa
penyelesaian konflik ini sering kali memerlukan pendekatan yang sensitif dan berbasis
5
pada kebutuhan individu, serta upaya untuk mencapai kesepakatan yang adil dan
terhadap perlindungan hak alimentasi lansia di Indonesia. Berikut adalah beberapa faktor
internal tersebut:
kebutuhan pangan dan kesehatan. Sebaliknya, keluarga yang lebih mampu secara
finansial dapat memberikan perlindungan yang lebih baik bagi lansia dalam hal
hak alimentasi.
anak, atau antara generasi dapat menghambat proses pemenuhan hak alimentasi
6
lansia laki-laki karena faktor budaya yang menempatkan prioritas pada anggota
keluarga lainnya.
Kesehatan mental dan fisik anggota keluarga juga dapat berdampak pada
pemenuhan hak alimentasi lansia. Jika salah satu anggota keluarga mengalami
masalah kesehatan yang serius, baik secara fisik maupun mental, hal ini dapat
mereka untuk memberikan perhatian dan dukungan yang memadai kepada lansia.
pengetahuan yang baik tentang hak-hak lansia dan kewajiban keluarga dalam
keluarga yang sehat dan saling mendukung, serta meningkatkan akses terhadap sumber
daya ekonomi dan kesehatan yang diperlukan bagi keluarga dan lansia dapat membantu
mengatasi tantangan yang dihadapi dalam memastikan hak alimentasi lansia terlindungi
dengan baik.
1. Keterbatasan Ekonomi
Salah satu tantangan praktis utama yang dihadapi lansia dalam memperoleh
hak alimentasi dari keluarga mereka adalah keterbatasan ekonomi. Lansia sering
kali menghadapi kesulitan finansial karena tidak lagi bekerja atau memiliki
7
pendapatan yang terbatas. Dalam beberapa kasus, lansia bergantung sepenuhnya
Hal ini dapat meninggalkan lansia dalam keadaan rentan dan terpinggirkan secara
hukum yang memadai. Proses hukum seringkali rumit dan memakan waktu, dan
lansia mungkin tidak memiliki pengetahuan atau sumber daya untuk mengakses
alimentasi mereka.
hak alimentasi mereka, terutama jika mereka bergantung pada anggota keluarga
yang tidak memenuhi kewajiban mereka. Stigma sosial terkait usia lanjut atau
8
Hukum perdata menanggapi tantangan praktis ini melalui berbagai mekanisme
landasan hukum yang kuat untuk menegakkan hak alimentasi lansia. Pasal-pasal yang
Tahun 1974 tentang Perkawinan, menetapkan bahwa suami dan istri memiliki kewajiban
untuk memberikan dukungan ekonomi satu sama lain selama pernikahan berlangsung.
Jika salah satu pasangan tidak memenuhi kewajiban mereka, lansia dapat menggunakan
Selain itu, hukum perdata juga menyediakan akses terhadap bantuan hukum melalui
untuk menentukan besarnya nafkah yang harus diberikan oleh pasangan kepada lansia,
lansia.
Selain itu, hukum perdata juga menawarkan perlindungan tambahan bagi lansia
melalui mekanisme alternatif seperti mediasi dan arbitrase. Mediasi dapat membantu
pasangan yang mengalami konflik terkait hak alimentasi untuk mencapai kesepakatan
yang saling menguntungkan tanpa harus melalui proses peradilan yang panjang dan
mahal. Sementara itu, arbitrase memberikan opsi penyelesaian konflik yang lebih formal,
di mana para pihak yang berselisih setuju untuk mematuhi keputusan seorang arbiter
yang independen.
lansia dalam memperoleh hak alimentasi dari keluarga mereka melalui berbagai
mekanisme perlindungan yang disediakan, mulai dari penegakan hak melalui pengadilan
keluarga hingga penyelesaian konflik alternatif melalui mediasi dan arbitrase. Meskipun
demikian, penting untuk terus meningkatkan aksesibilitas dan efektivitas sistem hukum
perdata dalam melindungi hak-hak lansia dan memastikan bahwa mereka dapat hidup
9
2.5 Budaya Gotong Royong dan Hak Alimentasi
hak alimentasi lansia, jaringan dukungan sosial ini dapat menjadi sumber
10
3. Peningkatan Kesadaran dan Pendidikan Keluarga tentang Kebutuhan
Lansia
alimentasi bagi lansia, anggota keluarga dapat lebih peduli dan proaktif
dan hak-hak legal lansia dapat membantu keluarga untuk lebih siap dalam
11
dukungan sosial yang kuat, meningkatkan kesadaran dan pendidikan keluarga
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
hukum bagi keluarga dan lansia, serta menyediakan sumber daya dan bantuan
hukum yang lebih mudah diakses. Pemerintah dan LSM dapat bekerja sama
kesadaran untuk meningkatkan pemahaman tentang hak-hak lansia dan tata cara
dan sektor swasta juga diperlukan untuk memperkuat jaringan dukungan sosial
13
DAFTAR PUSTAKA
14