Anda di halaman 1dari 11

Penerapan PHIWM

Dalam Kehidupan Pribadi dan


Keluarga

Oleh:
Rio Widodo

Kemuhammadiyahan/TE/2017
Pemahaman
i. Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) adalah
seperangkat nilai dan norma Islami yang bersumber Al-Quran dan
Sunnah yang menjadi pola bagi tingkah laku warga
Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari sehingga
tercermin kepribadian Islami yang di ridhoi Allah SWT.
ii. PHIWM merupakan pedoman untuk menjalani kehidupan dalam
lingkup pribadi, keluarga, bermasyarakat, berorganisasi,
mengelola amal usaha, berbisnis, dsb.

PHIWM diputuskan di Jakarta tahun 2000 pada Muktamar Muhammadiyah ke-44, berisi pedoman
menjalani kehidupan secara Islami bagi warga Muhammadiyah dalam semua aspek kehidupan
manusia.

1
Landasan dan Sumber PHIWM
i. Al-Quran
ii. Sunnah Nabi
iii. Pengembangan dan Pengayaan dari:
MKCHM (Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah)
Muqadimmah Anggaran Dasar Muhammadiyah
Matan Kepribadian Muhammadiyah
Khittah Perjuangan Muhammadiyah
Keputusan Majelis Tarjih

2
Kepentingan
i. Pedoman yang dijadikan acuan sebagai penjabaran dan bagian
dari Keyakinan Hidup Islami.
ii. Perubahan-perubahan sosial-politik dalam kehidupan nasional di
era reformasi.
iii. Perubahan-perubahan alam pikiran yang cenderung pragmatis
(berorientasi pada nilai guna semata), materialistis (materi), dan
hedonistis (pemenuhan kesenangan duniawi) yang menumbuhkan
budaya sekular.
iv. Penetrasi budaya asing dan multikulturalisme disebabkan oleh
globalisasi.
v. Perubahan orientasi nilai dan sikap dalam bermuhammadiyah
karena berbagai faktor (internal dan eksternal).

3
Sifat dan Tujuan PHIWM
i. Sifat/kriteria PHIWM adalah sebagai pedoman yang menerapkan
prinsip norma keluhuran dan kemuliaan ruhani dalam bertindak di
kehidupan sehari-hari bagi individu maupun kolektif yang bersifat
keteladanan, akhlaqi, yang mudah dipahami dan diamalkan oleh
setiap muslim khususnya warga Muhammadiyah.
ii. Tujuan PHIWM agar terbentuknya perilaku individu dan kolektif
seluruh warga Muhammadiyah yang menunjukkan keteladanan
yang baik (uswah hasanah) menuju terbentuknya masyarakat
Islam yang sebenar - benarnya.

4
Pandangan Islam Tentang
Kehidupan
i. Dengan bergama Islam maka setiap muslim memiliki landasan
hidup Tauhid kepada Allah, menjalankan kekhalifahan, dan meraih
ridha serta Karunia Allah SWT. Maka umat Islam keseluruhan
(kaffah) wajib untuk mengimani, memahami, menghayati, dan
mengamalkan, dengan penuh ketundukan atau penyerahan diri.
ii. Maka segenap warga Muhammadiyah merupakan suatu
kewajiban yang mutlaq untuk melaksanakan dan mengamalkan
Islam dalam seluruh kehidupan dengan jalan mempraktekkan
kehidupan Islami dalam lingkungan sendiri sebelum
mendakwahkan Islam kepada pihak lain.

5
Penerapan PHIWM di Kehidupan
Pribadi
Dalam Aqidah Dalam Akhlaq
Harus memiliki prinsip hidup tauhid Dituntut untuk meneladani perilaku
kepada Allah SWT yang benar, Nabi dalam mempraktikkan akhlaq
ikhlas, dan penuh ketundukan serta mulia, sehingga menjadi uswah
tidak boleh mengingkari keimanan hasanah yang diteladani oleh sesama.
berdasarkan tauhid itu.
Dalam Muamalah Duniawiyah
Dalam Ibadah Tidak menjauhkan diri dari
kehidupan dengan landasan iman,
Senantiasa membersihkan hati
Islam, dan ihsan serta berakhlaq
kearah terbentuknya pribadi yang
mulia. Mempunyai etos kerja
muttaqin, serta menghiasi diri
Islami, kerja keras, disiplin, tidak
dengan iman yang kokoh, ilmu
menyiakan waktu, dan berusaha
yang luas, dan amal shalih yang
secara optimal untuk mencapai
tulus.
tujuan.
6
Penerapan PHIWM di Keluarga
Kedudukan Keluarga Fungsi Keluarga
i. Keluarga merupakan tiang i. Mensosialisasikan nilai-nilai
utama kehidupan umat dan ajaran Islam.
bangsa sebagai tempat ii. Melaksanakan fungsi
sosialisasi nilai-nilai yang kaderisasi sehingga anak-
paling intensif dan anak tumbuh menjadi
menentukan. generasi Muslim
ii. Mewujudkan keluarga Muhammadiyah yang dapat
sakinah. menjadi pelangsung dan
iii. Keluarga sakinah terkait penyempurna gerakan
dengan gerakan jamaah dan dawah dikemudian hari.
dakwah jamaah.

7
Aktifitas Keluarga
i. Mendidik anak-anak dan menciptakan suasana yang harmonis
agar terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif.
ii. Pelaksanaan shalat dalam kehidupan keluarga harus menjadi
prioritas utama, dan kepala keluarga jika perlu memberikan sanksi
yang bersifat mendidik.
iii. Memiliki kepedulian sosial dan membangun hubungan sosial yang
ihsan (baik), ishlah (mendamaikan), dan maruf dengan tetangga-
tetanga sekitar maupun dalam kehidupan sosial yang lebih luas di
masyarakat.

8
Tuntunan Pelaksanaan
i. PP Muhammadiyah berkewajiban dan bertanggungjawab untuk
memimpin pelaksanaan PHIWM.
ii. PHIWM mengikat seluruh warga, pimpinan, dan lembaga yang
berada di lingkungan Persyarikatan Muhammadiyah.
iii. PW, PD, PC, dan PR di bawah kepemimpinan PP Muhammadiyah
bertanggungjawab di setiap daerah masing-masing.
iv. Pelaksanaan penerapan PHIWM bagi warga Muhammadiyah di
setiap tingkatan hendaknya dikoordinasikan dengan melibatkan
semua Ortom, Majelis dan Lembaga dalam koordinasi terpadu
dan efektif.

9
Sumber Rujukan
Muktamar Muhammadiyah ke-44, 2000. Pedoman Kehidupan Islami Warga
Muhammadiyah, Jakarta. Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
http://banten.aisyiyah.or.id/files/8/file/PHIWM.pdf
http://
kediri.muhammadiyah.or.id/download-implementasi-phiwm-prinsip-hidup-islam
i-warga-muh-618.html
http://khazanahalquran.com/makna-lain-dari-kata-al-ishlah-dalam-al-quran.html
http://tarjih.muhammadiyah.or.id/content-9-sdet-tugas-dan-fungsi.html
http://www.dikdasmenska.com/p/blog-page_4.html
http://
www.muhammadiyah.or.id/id/3-content-98-det-pedoman-hidup-islami.html
http://www.muhammadiyah.or.id/id/content-98-det-pedoman-hidup-islami.html

Terima Kasih, Semoga Bermanfaat


10

Anda mungkin juga menyukai