Kesehatan mental adalah terjemahan dari istilah mental hygien. Secara etimologis, mental
hygien berasal dari kata mental dan hygien. Kata "mental" berasal dari bahasa latin yaitu
"mens" atau "mentis" yang artinya jiwa, nyawa, sukma, roh, semangat. Sementara kata
"hygien" berasal dari bahasa Yunani, kata "hygien" memiliki arti ilmu kesehatan. Maka
kesehatan mental merupakan suatu bagian dari mental hygien (ilmu kesehatan mental).
Badan kesehatan dunia atau WHO (2014) menjelaskan kesehatan mental sebagai suatu
keadaan sejahtera dimana individu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi stres
normal dalam hidup dan dapat produktif serta berkontribusi pada komunitasnya.
Menurut M.Bahri Ghazali (2020) seorang psikologi menjelaskan bahwa kesehatan mental
adalah kondisi jiwa yang utuh dan sejahtera, sehingga individu mampu merasakan
kebahagiaan dan hidup produktif.
Selain pengertian kesehatan mental yang telah disebutkan diatas masih banyak terdapat
pengertian kesehatan mental lain, khususnya yang diungkapkan oleh para psikolog
diantaranya yaitu Semiun, Jaelani, dan Hawari. Semiun (2006) mengungkapkan kesehatan
mental adalah ilmu yang membicarakan kehidupan mental manusia dengan memandang
manusia sebagai totalitas psikofosik yang kompleks. Menurut Jaelani (2001) kesehatan
mental adalah ilmu kesehatan jiwa yang memasalahkan kehidupan rohani yang sehat, dengan
memandang pribadi manusia sebagai suatu totalitas psikofosik yang kompleks. Menurut
Hanawari (1997) kesehatan mental adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan
fisik, intelektual, dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan
selaras dengan keadaan orang lain.
Berdasarkan penuturan diatas, penulis menyimpulkan bahwa kesehatan mental adalah bagian
dari ilmu kesehatan mental yang menyatakan manusia sebagai suatu psikofosik yang
kompleks yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual, emosional, dan jiwa secara
optimal sehingga mampu menyadari kemampuan dirinya untuk mengatasi stres normal,
mampu merasakan kebahagiaan, dan hidup produktif.
Kondisi kesehatan mental yang sulit dicapai dapat mengakibatkan perkembangan pribadi
yang memiliki ciri-ciri sakit mental, seperti yang dijelaskan oleh Thorpe (Schneiders, 1964).
Selanjutnya, gangguan kesehatan mental bisa dikenali dengan beberapa tanda, antara lain:
1) Kecemasan yang melanda kehidupan individu.
2) Mudah tersinggung atau marah.
3) Perilaku agresif dan merusak.
4) Kemarahan yang berlebihan.
5) Kesulitan dalam menghadapi realitas secara realistis.
6) Munculnya gejala psikosomatis, seperti sakit fisik yang disebabkan oleh tekanan mental.
7) Ketidakpercayaan pada Tuhan.
Jika perilaku-perilaku yang dapat mengganggu kesehatan mental, seperti yang disebutkan di
atas, lebih banyak terjadi dalam kehidupan, kemungkinan besar akan muncul berbagai
perilaku menyimpang, seperti tawuran antar geng pelajar, perilaku seks bebas, dan konsumsi
minuman keras.
Selain itu, dari perspektif Islam, fungsi kesehatan mental menurut Ariadi (2013) adalah
kemampuan individu dalam mengelola aspek-aspek kejiwaannya dan beradaptasi dengan
lingkungan secara dinamis, berdasarkan ajaran Al-Qur'an dan as-Sunnah, guna mencapai
kebahagiaan di dunia dan akhirat. Pandangan Islam terhadap gangguan jiwa tidak berbeda
jauh dengan pandangan dari para ahli kesehatan mental secara umum. Agama Islam memiliki
peran dalam membantu penyembuhan jiwa dan pencegahan gangguan mental serta
memelihara kesehatan mental. Studi berikutnya akan membahas beberapa bentuk ibadah dan
dampaknya secara psikologis, yang dikenal sebagai psikoterapi melalui praktik ibadah.