Anda di halaman 1dari 48

BAB 3 : MEDITASI BUDDHIS

XII IPA 2
PENGERTIAN MEDITASI

Arti bahasa Pali atau Sanskerta, meditasi disebut


sebagai Samadhi. Kata samadhi dinyatakan Sang Buddha
dalam khotbah pertama, Dhammacakkapavatthana Sutta. Kata
itu disebut dalam kata-kata Samma Samadhi. Kata samadhi
berasal dari akar kata sam-a-dha, yang artinya menyatukan
atau konsentrasi, yang berkaitan dengan keadaan batin
tertentu. Kata ini merupakan kata teknis yang berarti keadaan
batin dan cara untuk mencapai keadaan batin tersebut.
PENGERTIAN MEDITASI

Dalam percakapan antara Bhikkhuni Dhammadinna dan


Upasika Visakha (Majjhima Nikaya I.301), samadhi diartikan sebagai
keadaan batin dan cara melihat batin. Visakha bertanya, Apa itu
Samadhi? bhikkhuni menjawab, Samadhi adalah cittassa ekaggata
(pikiran terpusat).
Meditasi atau Samadhi adalah cara untuk memusatkan
pikiran, yang merupakan ringkasan dari cara memusatkan pikiran dan
pikiran terpusat. Dalam hal ini, Samadhi adalah sinonim dengan
bhavana, yang berarti pengembangan batin.
MACAM-MACAM MEDITASI

Meditasi ada dua macam, yaitu :

Samantha Bhavana, adalah Vipassana Bhavana, adalah


meditasi ketenangan batin, meditasi pandangan terang, yang
yang dilakukan dengan dilakukan dengan mengembangkan
memusatkan pikiran pada pengertian sempurna mengenai
sebuah objek hingga pikiran sebuah objek, dan biasanya dimulai
terpusat, menjadi tenang dengan Kayanupassana
dengan mencapai Rupa Jhana satipatthana atau perhatian
atau Arupa Jhana. seksama pada jasmani, dst. hingga
mencapai kesucian batin.
MANFAAT MEDITASI

Bagi orang yang selalu sibuk Bagi orang yang sedang bingung,
(businessman), Samadhi akan dapat Samadhi akan menolongnya untuk
menolongnya untuk membebaskan menenangkan diri dari kebingungan
diri dari ketegangan. dan mendapatkan ketenangan yang
bersifat sementara atau yang bersifat
permanen.
MANFAAT MEDITASI

Bagi orang yang mempunyai banyak Bagi orang yang kurang percaya
persoalan yang tidak putus-putusnya, pada diri sendiri, Samadhi dapat
Samadhi dapat menolongnya untuk menolongnya untuk mendapatkan
menimbulkan ketabahan dan keberanian
kepercayaan pada dirinya sendiri
serta mengembangkan kekuatan untuk
mengatasi persoalan-persoalan tersebut. yang sangat dibutuhkannya itu.
MANFAAT MEDITASI

Bagi orang yang mempunyai rasa takut dalam hati atau


kebimbangan, Samadhi akan menolongnya untuk
mendapatkan pengertian terhadap keadaan atau sifat
yang sebenarnya dari hal-hal yang menyebabkan rasa
takut itu, kemudian akan dapat mengatasi rasa takut itu
di dalam pikirannya.

Bagi orang yang selalu merasa tidak puas terhadap


segala sesuatu di dalam lingkungannya atau segala
sesuatu di dalam kehidupan ini kelihatannya tidak
memuaskan, Samadhi akan memberikannya perubahan
dan perkembangan yang menuju kepada kepuasan
batin.

Bagi orang yang pikirannya sedang kacau dan putus


asa karena kurang pengertian akan sifat kehidupan dan
keadaan dunia dunia ini, Samadhi akan dapat
memimpin dan menolongnya untuk memberikan
pengertian bahwasanya pikirannya itu kacau untuk hal-
hal yang tidak ada gunanya.
MANFAAT MEDITASI

Bagi orang yang ragu-ragu dan tidak begitu tertarik


pada agama, Samadhi akan menolongnya untuk
mengatasi keragu-raguannya itu dan dapat melihat
segi-segi serta nilai-nilai yang praktis di dalam
bimbingan agama.

Bagi seorang pelajar / mahasiswa, Samadhi akan


menolongnya untuk menguatkan ingatannya
sehingga dapat belajar lebih seksama serta lebih
efisien.

Bagi orang yang kaya, Samadhi akan dapat


menolongnya untuk melihat sifat dan kegunaan dari
kekayaannya itu; bagaimana cara memakai kekayaan
itu untuk kebahagiaan dirinya sendiri dan
kebahagiaan orang lain.
MANFAAT MEDITASI

Bagi orang yang miskin, Samadhi akan menolongnya


untuk memiliki kepuasaan dan ketenangan, dan tidak
melampiaskan rasa iri hati terhadap orang lain yang
lebih mampu daripadanya.

Bagi seorang pemuda yang sedang berada di


persimpangan jalan dalam kehidupan ini dan tidak tahu
jalan mana yang akan ditempuhnya, Samadhi akan
menolongnya untuk mendapatkan pengertian dalam
menempuh salah satu jalan yang akan menuju ke
tujuannya.
Bagi orang yang telah lanjut usia yang telah bosan pada
kehidupan ini, Samadhi akan menolongnya mendapatkan
pengertian yang lebih mendalam mengenai kehidupan
ini, dan pengertian tersebut akan memberinya kelegaan
dan kebebasan dari penderitaan serta pahit getirnya
kehidupan ini dan akan menimbulkan kegairahan hidup
yang baru baginya.
MANFAAT MEDITASI

Bagi orang-orang yang pemarah, Samadhi akan


menolongnya dengan mengembangkan kekuatan
kemauan untuk mengatasi kelemah-kelemahannya,
seperti: kemarahan, kebencian, rasa dendam, dll.

Bagi orang yang bersifat iri hati, dengan Samadhi


maka ia akan dapat mengerti akan bahaya dari sifat
iri hati tersebut.

Bagi orang yang diperbudak oleh panca indranya,


dengan Samadhi ia akan dapat belajar bagaimana
caranya mengatasi nafsu-nafsu dan keinginan.
MANFAAT MEDITASI

Bagi orang yang telah ketagihan pada minuman keras


yang memabukkan, Samadhi akan menyadarkan
dirinya sehingga dapat melihat bagaimana cara
mengatasi kebiasaan yang berbahaya itu yang telah
memperbudak dan mengikat dirinya.

Bagi orang yang tidak terpelajar atau bodoh, Samadhi


akan memberkannya kesempatan untuk mengenal
dirinya dan mengembangkan pengetahuan-
pengetahuan yang sangat berguna untuk
kesejahteraan dirinya dan untuk keluarga serta
handai-taulannya.

Kalau orang dengan tekun melaksanakan latihan


Samadhi yang benar, maka nafsu-nafsu dan emosi
tidak mempunyai kesempatan lagi memperbodohnya
lebih lanjut.
MANFAAT MEDITASI

Bagi orang yang bijaksana, Samadhi


akan membawanya ke kesadaran yang Samadhi yang benar dapat dipakai
lebih tinggi, serta mencapai untuk membebaskan diri dari segala
penerangan yang sejati; bahwasanya penderitaan,
ia akan dapat melihat segala sesuatu
dengan sewajarnya dan tidak akan
terseret lagi ke dalam persoalan-
persoalan yang remeh.
SYARAT-SYARAT MEDITASI

Orang yang akan bermeditasi harus mempunyai keinginan yang kuat (tekad) untuk
bermeditasi dan siap segera melaksanakannya.

Memiliki moral (sila) yang baik, senang melakukan perbuatan yang baik dan telah
melakukan perbuatan baik. Di samping itu, sebelum meditasi seseorang rajin membaca
paritta.

Memiliki kesehatan jasmani dan batin yang baik.

Tempat yang tenang, jauh dari keramaian dan tidak terganggu oleh orang maupun
binatang (serangga).

Waktu yang senggang, bebas dari pekerjaan atau tugas.

Adanya guru pembimbing. Guru pembimbing sangat penting, sebab guru akan
memberikan petunjuk-petunjuk berharga dan menjadi konsultan ketika kita bermeditasi.

Adanya buku pedoman meditasi (kitab suci). Apabila kita tidak menemukan guru
pembimbing maka peranan kitab suci sebagai pedoman untuk meditasi sangat penting.
SYARAT-SYARAT MEDITASI

Memiliki obyek meditasi yang sesuai dengan perangai (Carita).

Posisi tubuh dalam bermeditasi adalah rileks (santai).

Suhu tempat bermeditasi yang sesuai dan nyaman.

Memiliki teman bermoral yang senang dengan meditasi.


ARTI VIPASSANA BHAVANA

Vipassana artinya melihat ke dalam, kebijaksanaan, pandangan terang.


Dalam kaitannya dengan meditasi, Vipassana Bhavana lebih dikenal dengan
arti meditasi Pandangan Terang, Pandangan Terang digunakan untuk melihat
sesuatu atau segala sesuatu sebagaimana apa adanya.
TUJUAN VIPASSANA BHAVANA
Tujuan Vipassana Bhavana adalah untuk memiliki pandangan
terang dan dengan pandangan terang ini seseorag dapat melihat
segala sesuatu sebagaimana apa adanya sehingga dapat melihat
jalan kebenaran dan jalan bukan kebenaran, dapat melihat
kekotoran batin maupun cara mengembangkan batin, dapat
melenyapkan semua kekotoran batinnya hingga terbebas dari
kekotoran batin itu dan mencapai penerangan agung (bodhi),
mencapai kesucian batin atau Nibbana. Nibbana dapat dicapai
ketika seseorang masih hidup sebagai manusia di alam manusia.
Jadi Nibbana adalah keadaan batin yang suci, bersih dari semua
kekotoran batin.
OBYEK VIPASSANA BHAVANA

Dalam melaksanakan Vipassana Bhavana, pelaksanaannya dimulai dengan


melatih Satipatthana, yaitu Pandangan atau Perhatian Cermat yang ditujukan
pada jasmani, kemudian kepada perasaan, pikiran dan Dhamma.
Dalam Mahasatipatthana Sutta, Majjhima Nikaya diterangkan mengenai
Empat Pokok Satipatthana, yang merupakan cara sempurna untuk mencapai
Nibbana.
OBYEK VIPASSANA BHAVANA

Kayanupassana Satipatthana : kesadaran yang


terbatas pada perhatian cermat terhadap jasmani
(kaya) sebagai obyek pikiran,dengan cara berpikir
bahwa : Jasmani ini hanyalah sekedar
badan,bukan makhluk, orang atau aku; bukan milik
diri sendiri atau milik orang lain.

Vedananupassana Satipatthana : kesadaran yang


terbatas pada perhatian cermat terhadap perasaan
(vedana), yang meliputi sukkha,dukkha dan bukan
sukkha ataupun dukkha sebagai obyek pikiran,
dengan cara berpikir bahwa : Perasaan ini hanyalah
sekedar perasaan, bukan makhluk, orang atau aku;
bukan milik diri sendiri atau milik orang lain.
OBYEK VIPASSANA BHAVANA

Cittanupassana Satipatthana : kesadaran


yang terbatas pada perhatian cermat
terhadap pikiran (citta), yaitu pikiran yang
ternoda dan kotor atau pikiran-pikiran yang
murni dan bersih, dengan cara berpikir
bahwa: Pikiran ini hanyalah sekedar
pikiran, bukan makhluk, orang atau aku;
bukan milik diri sendiri atau milik orang
lain.

Dhammanupassana Satipatthana : kesadaran


yang terbatas pada perhatian cermat terhadap
Dhamma, yaitu kusala (baik) atau akusala
(tidak baik, buruk) dan yang timbul dari
pikiran, dengan cara berpikir bahwa:
Dhamma ini hanyalah sekedar Dhamma,
mereka bukan makhluk, orang atau aku;
bukan milik diri sendiri atau milik orang lain.
TEMPAT DAN WAKTU
VIPASSANA BHAVANA

Tempat Vipassana adalah tempat yang sepi, jauh dari


keramaian dan tenang, tempat yang jauh dari hal-hal
yang dapat merangsang indera-indera.

Waktu Vipassana yang tepat adalah bila jasmani kita


segar, semua pekerjaan telah selesai dan gangguan
fisik tidak ada sehingga kita dapat melaksanakan
Vipassana Bhavana pada saat kapanpun, walaupun
pada umumnya banyak orang yang melakukan
Vipassana Bhavana di waktu subuh (ketika tubuh
masih segar) atau sore maupun malam (ketika
pekerjaan telah selesai). Waktu yang tepat adalah
tergantung pada keadaan yang bersangkutan.
KALYANAMITTA

Kalyanamitta terdiri dari dua kata : kalyana dan mitta; kalyana


artinya baik, dan mitta adalah sahabat atau teman, jadi kalyanamitta
artinya adalah sahabat baik, guru atau pembimbing kita dalam
melaksanakan Vipassana. Guru adalah sahabat yang baik karena mereka
hanya menginginkan kemajuan dan kesejahteraan para siswanya, seperti
yang disebutkan dalam Anguttara Nikaya sebagai berikut:

Guru sabar mendengar,mengajar yang sangat bermanfaat, orang


yang tidak akan membimbing ke arah yang tidak berguna, orang yang
pantas dicintai, dihormati, dan dipuja

Kalyanamitta mempunyai tugas untuk membimbing, mengarahkan,


mengajar para siswanya untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik,
membimbing para siswa vipassana tentang persiapan dan cara-cara
vipassana, dan bedasarkan pada pengalaman mereka bermeditasi maka
kalyanamitta akan menjadi penunjuk jalan yang handal dalam
Vipassana.
PEDOMAN VIPASSANA BHAVANA

Pedoman Vipassana Bhavana adalah


buku pegangan yang berisikan rincian
tata cara persiapan hingga pelaksanaan
vipassana dan segala sesuatu yang
bertalian dengan vipassana. Pedoman
ini sangat dibutuhkan bila kita tidak
memiliki kalyanamitta (guru atau
pembimbing dalam melaksanakan
vipassana), untuk menanyakan
pengalaman yang kita temukan dalam
vipassana sehingga kita akan
mendapatkan jawaban yang
memuaskan.
PENGERTIAN TILAKHANA
Tilakkhana merupakan bagian penting dari
Vipassana, dan untuk membicarakan secara khusus,
kita harus mempelajari Visuddhi Magga dalam Kitab
Visuddhi Magga mengenai Buddha Dhamma. Vissudhi
Magga artinya Jalan Kesucian, yang membahas
tentang cara umat awam (orang biasa) menjadi Ariya
Puggala (orang suci atau mulia).
Visuddhi Magga terdiri dari tujuh tahap, yang
menerapkan perkembangan batin seseorang (makhluk)
yang melaksanakan Dhamma untuk mencapai kesucian
1. SIla Visuddhi, adalah kesucian
dari pelaksanaan sila,
kesucian dari seseorang yang
Kankhavitarana Visuddhi, adalah
melaksanakan sila dengan
kesucian mengatasi keragu-
sempura dengan sempurna
raguan, yang dicapai dengan
dan tidak ada sila yang
mengerti tentang kondisi-kondisi
dilanggar. Bagi umat Buddha
batin dan jasmani serta telah
Upasaka dan Upasika
mengatasi keragu-raguan
melaksanakan Pancasila atau
sehubungan dengan masa lampau,
Atthasila, dan bagi viharawan
sekarang dan yang akan datang,
Anagarini, Anagarika,
yang ternyata semua dipengaruhi
Samanera, Samaneri, Bhikkhu,
oleh kamma.
Bhikkhuni, melaksanakan
Athasila, Dasasila dan
Patimokha sila.
2. Citta Vissudhi, adalah 3. Ditthi Visuddhi, adalah kesucian pandangan, yang
kesucian batin, yang dicapai dengan pandangan seseorang menjadi suci,
mengerti tentang batin dan jasmani (nama-rupa)
dipenuhi dengan atau pancakkhanda, menolak pandangan salah
bermeditasi hingga tentang konsep individu dan menjadi bebas dari
mencapai tingkat Jhana IV. kemelekatan pada ke-aku-akunya.
5. Maggananadassana Visudhi, adalah kesucian oleh Pengetahuan
dan Penglihatan tentang Jalan dan Bukan Jalan, yang dicapai
setelah mengatasi Vipassana Kilesa (gangguan yang muncul pada
waktu melaksanakan Vipassana), yang terdiri dari 10 pengalaman
batin, yaitu : cahaya gemilang (obhisa), pengetahuan (nana),
kenikmatan (piti), ketenangan (passaddhi), kebahagiaan (sukkha),
tekad (adhimokkha), semangat (paggaha), sadar (upatthana),
keseimbangan (upekkha) dan senang (nikanti).
6. Patipadananadassana Visudhi, adalah kesucian pengetahuan dan penghlihatan tentang Praktek, yang
merupakan kebijaksanaan yang disempurnakan dengan 9 pengetahuan (nana), yaitu :
Perenungan tentang Muncul dan Lenyap
Perenungan tentang pelenyapan
Menyadari ketakutan
Perenungan tentang Derita
Perenungan tentang ketidak-senangan
Keinginan untuk pembebasan
Perenungan tentang Refleksi
Keseimbangan terhadap segala Fenomena
Pengadaptasian Kebenaran
Pengertahuan ini direalisasikan dengan mengeri secara dalam tentang Tilakkhana (Anicca,
Dukkha, Anatta) yang berlaku kepada segala sesuath, sehingga seseorang melihat segala sesuatu itu
adalah kosong, terbebas dari ketakutan dan kesenangan, tidak terpegaruh dan seimbang terhadap semua
fenomena, tidak menganggap mereka sebagai saya atau milikku. Ketika seseorang mncapai tahap
pencapaian arah dari Nibbana, ia ia merenungkan tentang anicca, dukkha dan anatta, dan ia disebut
telah memasuki Tiga Gerbang Kebebasan.
Pengertian benar tentang keterbatasan dan proses dari segala fenomena (muncul dan lenyap
Anicca) serta kegiatan pikiran ke dalam Animitta Dhatu (keadaan Tanpa Bayangan atau gambaran);
ketidak-senangan batin (dukkha) terhadap segala fenomena, serta kegiatan pikiran ke dalam Appanihita
Dhatu (keadaan tanpa keinginan). Pengertian benar tentang segala fenomena adalah tanpa aku (anatta),
serta kegiatan ke dalam sunnata Dhatu (keadaan kekosongan)
(Patisambhdamagga II : 48)
7. Nanadassana Visuddhi, adalah kesucian pengetahuan dan penghlihatan, di mana tahap ini seseorang
telah memasuki kesucian menjadi Ariya Puggala (makhluk suci). Tergantung pada kekuatan
pengetahuan dan penghlihatannya, ia menembus kebenaran dengan melenyapkan tiga dan
melemahkan dua yang lain, lima atau sepuluh belenggu (samyojana), dan bedasarkan jumlah
belenggu yang telah dilenyapkan, maka demikianlah tingkat kesucian dicapainya.
PENGERTIAN SAMYOJANA

Samyojana artinya belenggu, yang dalam kaitannya dengan


Buddha Dhamma bearti hal-hal yang membelenggu makhluk
sehingga tidak dapat mencapai kebebasan. Belenggu-belenggu
itu hanya dapat dilenyapkan oleh orang yang telah
melaksanakan Vipassana, dan sekali belenggu itu dilenyapkan
maka ia tidak akan pernah muncul lagi. Orang yang telah
melenyapkan semua belenggu disebut sebagai orang suci
(arahat).
10 MACAM SAMYOJANA ATAU
BELENGGU BATIN

1. Sakkayaditthi, pandangan keliru mengenai adanya aku atau jiwa yang kekal,
bedasarkan pada ikatan terhadap lima kelompok kehidupan, nama dan rupa,
sebagai aku, pribadi atau jiwa yang nyata, dan kekal.
2. Vicikiccha, keragu-raguan atau kebimbangan terhadap Sang Buddha,
Dhamma dan Sangha,
3. Silabbataparamasa, kepercayaan pada upacara-upacara, bahwa dengan
melaksanakan semua sembahyang dan upacara-upacara tanpa melaksanakan
perbuatan baik lainnya akan mencapai kesucian.
4. Kamaraga, keinginan nafsu, bentuk keinginan paling kecil seperti kesenangan
indera.
5. Patigha, mudah tersinggung
6. Ruparaga, kegembiraan di alam-alam berbentuk
7. Arupaga, kegembiraan di alam-alam tanpa bentuk
8. Mana, kesombongan atau ego, membandingkan diri sendiri dengan orang
lain
9. Uddhacca, kegelisahan, pikiran kacau akibat suatu pengontrolan pikiran yang
belum sempurna
10. Avijja, ketidaktahuan atau kebodohan yang merupakan akar atau sebab dari
semuanya, asal mula dan merupakan dasar dari semua belenggu batin.
PENGERTIAN ARIYA PUGGALA

Ariya Puggala adalah seseorang yang


agung atau mulia, makhluk suci yang telah
menghancurkan atau melenyapkan dengan
tuntas tiga, lima atau sepuluh samyojana
mencapai tingkat kesucian : Sotapanna,
Sakadagami, Anagami, Arahat.
SOTAPANNA

Sotapanna atau pemasuk arus berarti seorang yang


telah memasuki arus nibbana, pasti maju dengan teguh
sepanjang Sang jalan tanpa ada kemungkinan mundur
atau berhenti di dalam perkembangan batinnya.

Terdapat tiga macam


Sotapanna, yaitu :

Ekaniji sotapanna adalah Kolamkola Sotapanna adalah Sattakkhattuparama


sotapanna yang akan sotapanna akan terlahir Sotapanna, adalah
terlahir kembali sekali kembali dua tiga kali lagi Sotapanna yang akan
lagi. terlahir kebabali dua atau
tujuh lagi
SAKADAGAMI

Sakadagami (ia yang kembali sekali) adalah setingkat lebih


tinggi daripada sotapanna, akan terlahir kembali sekali lalu
mencapai Penerangan Sempurna. Seorang yang akan
menjadi Sakadagami harus menghancurkan 3 belenggu
(samyojana 1, 2, dan 3) dan pada saat yang sama juga telah
memperlemah kekuatan kamaraga dan patigha (samyojana
4, 5).
ANAGAMI

Anagami artinya tidak kembali lagi, adalah


makhluk suci yang lebih tinggi dan kuat
daripada Sakadagami. Untuk menjadi
Anagami, seorang harus melenyapkan 5
belenggu pertama (Orambhagiya Samyojana).
ANAGAMI

1. Mereka yang mencapai Penerangan selama pertengahanpertama dari


masa kehidupan mereka (Antara parinibbayi).
2. Merekayang mencapai Penerangan selama pertengahan kedua dari
masa kehidupan mereka (Upahacca parinibbayi).
3. MerekayangmencapaiPeneranganmelalui usaha-usaha
keras(Sasankharaparinibbayi).
4. MerekayangmencapaiPeneranganmelaluiusaha-
usaharingan(Asankharaparinibbayi).
5. Mereka yang mencapai alam kehidupan akanittha yaitu alam
kehidupan yang tertinggi (Uddhamsotcakanitthagami).
ANAGAMI

Para Anagami akan terlahir kembali atau hidup di alam


Suddhavasa. Mereka akan mencapai kesucian sempurna atau Arahat
dan kemudian parinibbana di alam Suddhavasa ini.
Alam Suddhavasaa adalah alam para Anagami, yang akan
mencapai kesucian sempurna atau Arahat dan kemudian
parinibbana di alam ini.
ANAGAMI

5 Macam Alam Suddhavasa

1. Aviha, adalah alam tempat kelahiran kembali para Anagami


yang memiliki Saddha atau keyakinan yang kuat.
2. Atappa,adalah alam tempatkelahiran kembali para Anagami
yang memiliki Viriya atau semangat yang kuat.
3. Sudassa,adalah alam tempat kelahiran kembali para Anagami
yang memiliki Sati atau perhatian yang kuat.
4. Sudassi, adalah alam tempat kelahiran kembali para Anagami
yang memiliki Samadhi atau meditasi yang kuat.
5. Akanittha, adalah alam tempat kelahiran kembali para Anagami
yang memiliki Panna atau kebijaksanaan yang kuat.
ARAHAT

Arahat adalah siswa mulia


Semua arahat adalah sama
yang telah menghancurkan
kesucian mereka, tetapi
semua belenggu batin, dan
mengenai individu arahat,
kehidupannyaketika
terdapat beberapa
mencapai kearahatan adalah
perbedaan berkenaan
kelahirannya yang terakhir,
dengan kualitas atau hasil
karena setelah meninggal
tambahan yang dimilikinya,
dunia (parinibbana), maka
yaitu abhinna atau
tidak akan ada kelahiran lagi
patisambhida.
baginya dalam suatu alam
kehidupan manapun.
ARAHAT

4 Macam Arahat

1. Arahat yang memiliki pandangan terang saja


(Sukhavisako), tidak memiliki kemampuan batin
selain kesucian batin saja.
2. Arahat yang memiliki 3 macam pengetahuan
(Tevijjo): Pubbenivasanussatinana, Dibbacakkhu,
dan Asavakkhayanana.
3. Arahat yang memiliki 6 macam kekuatan batin
(Chalabbino)
4. Arahat yang memiliki 4 macam kemampuan
(Patisambhidapatto)
PARINIBBANA

Parinibbana (Pali) atau Parinirvana (Sanskerta) terdiri dari kata pari dan nibbana (nirvana).
Kata pari artinya sempurna, komplit, tuntas, amat, sangat; sedangkan nibbana artinya api
padam, lenyapnya lobha, dosa, dan moha, selamat, pembebasan, kebahagiaan atau
kedamaian. Jadi dalam pengertian umum, parinibbana adalah pembebasan sempurna atau
kebebasan sempurna. Parinibbana adalah kebebasan dari semua kekotoran batin
(samyojana); lenyapnya lobha, dosa, dan moha; lenyapnya tanha, lenyapnya avijja;
kebebasan mutlak dari kelahiran dan kematian.
Dalam kaitannya dengan Buddha Dhamma, parinibbana artinya kebebasan mutlak dari
kelahiran dan kematian. Dengan kata lain, seseorang yang telah mencapai kesucian
sempurna, yang telah melenyapkan semua kekotoran batin, yaitu lobha, dosa, moha, seperti
: Arahat, Pacceka Buddha, atau Samma Sambuddha, yang bila meninggal dunia, maka ia
tidak akan terlahir kembali, tugas telah dilaksanakan dengan sempurna.
PARINIBBANA

Nibbana adalah tujuan akhir umat Buddha dan juga suatu keadaan yang pasti setelah
keinginan lenyap. Nibbana adalah batin yang bersih dari Dosa (ketidak-senangan), lobha
(keserakahan) danoha (kebodohan).
Dalam Catuttha Ariyasacca, nibbana diartikan sebagai 'dukkha-niroda'yaitu lenyapnya
dukkha, yang juga diartikan sebagai lenyapnya penyebab dukkha yakni 'tanha'. Tanha muncul
karena adanya Avijja (kebodohan). Karena tanha lenyap, maka avijja pun lenyap. Seorang yang
telah melenyapkan semua kekotoran batin disebut telah mencapai Kilesa Nibbana.
Nibbana adalah kedamaian (Santi), yang merupakan suatu kenyataan mutlak di atas duniawi
(Lokuttara).
PARINIBBANA

2 MACAM PARINIBBANA

1. Sa-upadisesa Nibbana, padamnya 2. An-upadisesa Nibbana, padamnya


kilesa secara total tetapi masih memiliki kilesa secara total dan juga
Pancakkhandha. padamnya Pancakkhandha.

Anda mungkin juga menyukai