Anda di halaman 1dari 31

KULIAH UMUM

di Universitas Sariputra Indonesia Tomohon

 Dharma Wacana, oleh Ven. DE XUAN (Tek Sien Fa she)


Bhiksu
GUNABHADRA S.Ag.
Mahasthavira
Alumni Institut Agama Buddha Nasional
Divyaraja Jakarta

Widyakasabha SMI
Wakil Ketua Umum DPP SMI

Direktur Eksekutif
Gunabhadra Dharma Center Jakarta
Biodata Pembicara
BHIKSU GUNABADRA S.Ag. MAHASTHAVIRA

WAKIL KETUA UMUM


SANGHA MAHAYANA INDONESIA
Medan , 12 Oktober 1962
Sarjana Agama Buddha
Acarya Ven Dharma Budi
Mahaacarya Ven Pai Sheng
Tempat Pentahbisan
Vihara Lin Zi , Taipeh .R.O.C.

Alamat Tinggal Sekarang :


City Resort – Komplek Malibu I-No.26Jakarta Barat
Post 11720 - Telp. 0818 737 289
Catur Arya Satyani
 Sumber Dharma, dari Sutra Pitaka Kotbah
Pertama Guru Agung Sakyamuni Buddha yang
disampaikan kepada 5 pertapa ( Mahanama,
Vappa, Bhadiya, Assaji, Kondanna )
 Seiring dengan Pemutara Roda Dharma
tersebut, maka lengkaplah TRI RATNA
(Buddha-Dharma-Sangha)
 Nama Kotbah : Dharmacakra Pavrthana Sutra
 Catur Arya Satyani berarti, 4 kesunyataan mulia
CATUR ARYA SATYANI
CATUR = empat
ARYA = mulia
SATYANI = kebenaran
Isi CAtur Arya Satyani

 Kebenaran tentang adanya


Penderitaan
 Kebenaran Tentang Sebab Derita
 Kebenaran Tentang adanya Akhir dari
Penderitaan
 Kebenaran tentang Jalan Mulia menuju
Akhir dari Penderitaan
Isi – Catur Arya Satyani
1. Dukha – Dukha ( Penderitaan )
2. Dukha Samudaya ( Sebab Penderitaan )
3. Dukha Nirodha ( Akhir Penderitaan )
4. Dukha Nirodha Gamini Pratipada
( Jalan Menuju Akhir Penderitaan )

( Hasta Ariya Marga – 8 ruas jalan mulia )


Dukkha Aryasatya
Kebenaran tentang adanya penderitaan

 Penderitaan yang dialami sehari-hari


 Penderitaan yang muncul karena
adanya ketidak-kekalan segala sesuatu
 Penderitaan atas segala bentuk-bentuk
(sankhara) karena muncul dan lenyap,
datang dan pergi, ada dan kemudian
tidak ada lagi, begitu seterusnya.
Dukkha Samudaya
( kebenaran tentang asal-mula
penderitaan )
 Penderitaan itu muncul karena adanya
“keinginan rendah” sering juga disebut
nafsu rendah dalam istilah Buddha-Dharma
disebut “TANHA” / “TRSNA”
 Yang dimaksud dengan keinginan rendah
diperinci menjadi tiga hal yakni ;
- Keinginan akan nafsu inderawi
- Keinginan akan penjelmaan
- Keinginan akan pemusnahan
Dukkhanirodha Aryasatya
(kebenaran ttg adanya akhir dari
penderitaan)
 Penderitaan akan berakhir jika “TANHA”
berhasil dimusnahkan oleh pribadi kita.
 Kondisi ketika keinginan rendah sudah
musnah, disebut Nirvana.
 Nirvana lebih sering disebut sebagai tujuan
akhir umat Buddha.
 Nirvana bisa direalisasikan pada saat kita
masih hidup dan juga bersamaan dengan
akhir dari kehidupan
Dukkha-Nirodha-gamini-patipada
(jalan menuju akhir dari
penderitaan)
 Jalan menuju akhir derita dijelaskan
oleh Hyang Buddha dengan delapan
ruas jalan kebenaran
 8 ruas jalan kebenaran terbagi
menjadi tiga kompilasi, yakni :
- Sila : Moralitas
- Samadhi : Tenang & Perhatian
- Prajna : Kebijaksanaan
8 Ruas Jalan Kebenaran

 Pandangan / Pengertian Benar


 Pikiran / Pemahaman Benar
 Ucapan Benar
 Perilaku / Tindakan Benar
 Pekerjaan / Mata Pencaharian Benar
 Tekad / Komitmen / Upaya Benar
 Perhatian Benar
 Konsentrasi / Pemusatan Pikiran Benar
Wujud Nyata Pengertian
Benar
 Definisi Pandangan dimaksudkan adalah cara
pandang dan pedoman hidup yang benar sesuai
dengan realitas duniawi dan tidak terselimuti
adanya tabir dan kepura-puraan, sehingga hanya
menjadi sebuah dogma yang akhirnya
membelenggu diri pribadi dalam mengeksploitasi
berbagai kebajikan yang akan dilakukan.
 Sehingga yang dimaksud Pandangan Benar adalah
ber-Agama yang benar.
 Buddhisme adalah sebuah pedoman dan cara
pandang yang realistis dan penuh keterbukaan
sehingga penganutnya dengan bebas melakukan
serangkaian pembuktian atas apa yang terpikirkan.
Wujud Nyata
Pikiran/Pemahaman Benar
 Kesadaran pikiran diuraikan terdiri dari
89/121 bentuk, secara global ada pikiran
baik, pikiran buruk dan pikiran netral
 Kompilasi kesadaran dan bentuk bathin
inilah yang kemudian disebut pikiran dan
pemahaman pribadi manusia
 Karena sesungguhnya yang disebut bathin
adalah perpaduan dari kesadaran, perasaan
dan segenap memori yang ada didalam diri
pribadi.
Wujud nyata dari Ucapan
Benar
 Ucapan adalah kompilasi suara yang
dikeluarkan oleh pita suara dari dalam
diri dengan didasari oleh kesadaran
pikiran untuk menggetarkannya.
 Sehingga keluar berbagai suara, kata-
kata yang baik, benar dan sesuai tidak
mengakibatkan orang lain tersakiti.
Wujud nyata Perilaku
Benar
 Yang dimaksud perilaku adalah
berbagai tindakan yang dilakukan oleh
badan jasmani atas intruksi dari
kesadaran pikiran untuk
menggerakkannya.
 Perilaku/Tindakan Jasmani biasanya
muncul ketika kompilasi pikiran dan
pengertian sudah memberikan
keputusan untuk instruksi.
Pekerjaan/Mata
Pencaharian Benar
 Pekerjaan sering juga disebut penghidupan,
oleh karenanya banyak yang menuliskan
bahwa ruas jalan mulia salah satunya
adalah penghidupan yang benar.
 Wujud aslinya, adalah mata pencaharian
yang dilakukan sehari-hari oleh masing2
individu.
 Disebut benar jika diperoleh dengan
beragam ketulusan dan tanpa unsur
paksaan dalam memperolehnya, ini terkait
langsung dengan tabir rejeki dari individu.
Tekad / Komitmen dan
Upaya Benar
 Wujud asli dari tekad adalah sebuah
Adhistana yang kuat dari dalam bathin
untuk menentukan diri pribadi tetap dalam
jalan menuju kebahagiaan sejati.
 Pengertian tentang daya upaya benar
terkadang terselewengkan karena adanya
penjelasan terpisah, padahal daya upaya
merupakan komitmen pribadi yang hanya
diri sendiri yang tahu.
 Komitmen untuk menuju Nirvana, itulah
yang disebut benar.
Perhatian Benar
 Perhatian Benar mengandung maksud
bahwa perpaduan nama-rupa (batin dan
jasmani) harus selalu dalam koridor yang
termonitor oleh kesadaran pikiran, sehingga
setiap hal yang bergerak baik itu dari
pikiran, ucapan dan tindakan jasmani akan
senantiasa terjaga dari hal negatif yang
membawa kemerosotan batin
 Hal ini sangat sulit jika kita tidak mampu
memahami hidup dan kehidupan ini dengan
apa adanya.
Konsentrasi Benar
 Wujudaslinya adalah, praktek Samatha dan
Vipassana
 Dimana samatha merupakan landasan dalam
praktek vipassana
 Orang yang belum tenang batinya, maka mustahil
akan memperoleh pandangan terang
 Jadi latihlah samatha dengan baik lalu kemudian
vipassana dengan sungguh2, maka vimutti
(penembusan) akan segera diperoleh
 Inilah tahapan agung dari pencerahan sempurna
yang telah dilalui oleh Guru Sakyamuni Buddha
Kajian Filosofis
Ariya Magga 8
 Samma Ditthi = Panna Cetasika (bentuk
bathin yang bijaksana)
 Samma Sankhappa = Vitaka Cetasika
(perenungan permulaan yang berguna
mengarahkan pikiran pada obyek)
 Samma Vacca = SammaVacca Cetasika
(BIcara Benar)
 Samma Kammanta = Samma kamanta
Cetasika ( Perbuatan Benar )
 Samma Ajiva = Samma Ajiva Cetasika (
Pencaharian Benar )
 Samma Vayama = Viriya Cetasika
(semangat/tenaga yang muncul dari pikiran
dalam melakukan perbuatan)
 Samma Sati = Sati Cetasika (kesadaran atau
ingatan yg tetap terhadap sesuatu yg baik,
tetapi tidak lupa terhdap sesuatu yg baik)
 Samma Samadhi = Ekaggata Cetasika
(pemusatan pikiran juga disebut konsentrasi
atau meditasi dimana merupakan faktor
penting untuk jhana guna pencapaian alam
pikiran yang jauh lebih tinggi)
RENUNGAN
 Sebagai Akhir dari Pembabaran Materi Catur
Arya Satyani, maka perlu ada sebuah
pemahaman khusus tentang pentingnya
mengerti ilmu secara gamblang dengan
sudut pandang yang benar tanpa ditutupi
oleh tabir apapun juga
 Ajaran Buddha bukan untuk popularitas,
namun untuk memberikan pencerahan bagi
semesta alam guna pencapaian
kebahagiaan sejati.
 Semoga anda sekalian mendapatkan
pencerahan dari apa yang telah dibabarkan
 Walau hanya pencerahan kecil, namun hal
itu sesungguhnya sangat bermakna untuk
timbunan pencerahan yang selama ini telah
anda kumpulkan
 Pencerahan agung, muncul dari perpaduan
pencerahan kecil, seperti yang anda alami
saat ini
 TERIMA KASIH
 SEMOGA BERBAHAGIA

 SARVA SATVA BHAVANTU SUKHITATTHA


 SVAHA

Tomohon, ….. Agustus 2010


TANYA JAWAB

 Perbedaan Nama-Rupa (Batin &


Jasmani)
 Karkteristik Manusia, bagaimana
menghadapi sifat orang yang angkuh
baik secara fisik maupun secara
spiritual
 Apa Nirvana itu? Dan bagaimana cara
merealisasikan ya?
Nama-Rupa / batin
Jasmani
 Batin
- Pikiran
- Pencerapan
- Perasaan
- Kesadaran Memori
• Jasmani
- Padat ( Tulang, Daging, Rambut dll )
- Cair ( Air Mata, Darah, Kelenjar2 dll )
- Udara/Angin ( Angin dari dalam tubuh, buang gas dll)
- Panas (Suhu Tubuh Manusia)
Karakteristik Manusia
 Sifat Dasar Manusia = dipengaruhi oleh Egoisme
Pribadi
 Kadar sifat baik, tidak baik dan netral terkadang
muncul dari sebuah proses dari seseorang manusia
dari bawaan kelahiranya
 Sifat Angkuh, merupakan bawaan lahir dari alam-
alam yang rendah, sehingga hendaknya dapat
diminimalisir dalam kehidupan saat ini
 Sifat angkuh harus dihadapi dengan lemah lembut
 Secara rohaniahdisikapi dengan pikiran tanpa
dendam dan penuh cinta kasih
Nirvana (bhs Sanskrit) /
Nibbana (bhs Pali)
 Tujuan Akhir Umat Buddha adalah Nirvana,
makna filosofi sangat identik dengan definisi
hakiki dari surga
 Tetapi Nibbana bukan sekedar surgawi
secara alamiah, namun jauh dan telah
terbebas dari alam kehidupan
 Nibbana dibagi menjadi 2
- Saupadisesa Nibbana
- Anupadisesa Nibbana
Alam Kehidupan
 Agama Buddha mengenal 31 Alam
Kehidupan
 Alam Duggati = Alam Menderita
 Alam Suggati = Alam Surga / Bahagia
 Alam Deva =
 Alam Arupa
 Dan Nibbana, bukan termasuk di 31 ALam
kehidupan
 Kebuddhaan itulah esensi dari nirvana yang
telah terbebas dari alam kehidupan dan
merealisasikan kebahagiaan sejati
Bhiksu Vajraguna
Mahasthavira
 Menghimbau agar dalam melaksanakan
study harus diupayakan tepat waktu sesuai
target perkuliahan yang ditempuh oleh
masing-masing fakultas
 Selalu Semangat Belajar dan memiliki
komitmen kuat dalam mensukseskan
pendidikan pribadi
 Memberikan Doa dan Harapan semoga
Universitas Sariputa Indonesia Tomohon
berkembang dan menjadi barometer Ilmu
Pengetahuan di Tomohon dan Sulawesi
Utara
Bhiksu
DR. Dharma Surya MA.,M.Si.
Mahasthavira

Anda mungkin juga menyukai