Anda di halaman 1dari 19

RANGKUMAN ANGKATAN

B. INDONESIA
BAHASA INDONESIA
PENYUSUN

Koordinator : Affifah Putri Thalia (XI IPA 3)


I. TEKS PROSEDUR Khodijah (XI IPA 1)
Khansa Khoirini (XI IPA 2)
Affifah Putri Thalia (XI IPA 3)
Nabila Ayu nur (XI IPA 4)
II. TEKS EKSPLANASI Shafira Azzahra Indra (XI IPA 5)
Rabbiatul adawiyah (XI IPA 6)
kayla putri nasywa (XI IPS 1)
Dezvini Muthmainnati Vidia (XI IPA 4)
III. TEKS CERAMAH Najla khansa callula (XI IPS 2)
Muhammad Alvin faiz (XI IPS 3)
khodijah (XI IPA 1)
khansa khoirini (XI IPA 2)
IV. TEKS CERPEN Nazua ditania (XI IPS 4)
Muhammad Alvin faiz (XI-9)
Shafira Azzahra Indra (XI IPA 5)
Rabiatul Adawiyah (XI IPA 6)

Editor : Shafira Azzahra Indra (XI IPA 5)


Xxx TEKS PROSEDUR xxX
• PENGERTIAN TEKS PROSEDUR
Teks prosedur adalah teks yang berisi langkah-langkah atau tahapan yang harus dilakukan
untuk mencapai suatu tujuan.
Teks ini diklarifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu teks yang memuat cara penggunaan alat,
benda, atau sejenisnya, teks yang memuat cara melakukan suatu aktivitas, dan teks yang berisi
kebiasaan atau sifat tertentu.
Teks prosedur bertujuan untuk membantu seseorang memahami bagaimana cara melakukan
atau membuat sesuatu dengan tepat
• CIRI-CIRI TEKS PROSEDUR
1. Berisi langkah-langkah kegiatan yang dapat berupa poin-poin ataupun paragraf.
2. Menggunakan kalimat saran dan larangan.
3. Disusun secara sistematis dan dijelaskan secara detail
4. Berisi informasi yang bersifat objektif
5. Terdapat bilangan urutan atau angka yang menunjukan urutan/langkah prosedur.
• STRUKTUR TEKS PROSEDUR
1. Tujuan
Tujuan pada teks prosedur adalah pengantar umum sebagai penanda apa yang akan dibuat atau
dilakukan dan motivasi dalam melakukannya.

2. Bahan dan Alat


Berisi mengenai rincian bahan dan alat yang digunakan dengan ukuran yang akurat.

3. Langkah-langkah
Berisi langkah melakukan sesuatu dengan urut secara per tahap.

4. Penutup
Berisi penekanan pada keuntungan dan ucapan selamat melakukan sesuatu.

• KAIDAH KEBAHASAAN TEKS PROSEDUR


Secara umum, ciri kebahasaan teks prosedur adalah sebagai berikut:

1. Menggunakan penomoran yang menunjukkan urutan atau tahapan,


2. Menggunakan kata dan kalimat yang menunjukkan perintah,
3. Menggunakan kata-kata dan kalimat yang menjelaskan kondisi.
Selain itu dalam teks prosedur biasanya terdapat juga:

A. Kalimat Perintah (imperatif)


→ kalimat yang meminta pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
diinginkan oleh penulisnya.
→ Ciri kalimat perintah:

ü Intonasi pada bagian tengah kalimat naik atau meninggi.


ü Diakhiri dengan tanda baca seru (!).
ü Kalimat perintah menggunakan pola inversi (predikat mendahului subjek).
ü Cenderung menggunakan partikel “lah” atau “kan”.

→Contohnya: buatlah, ciptakanlah, aturlah, harus, jangan, perlu, tak perlu.

B. Konjungsi temporal

→konjungsi penghubung yang menyatakan urutan waktu kejadian.

→Seperti: dan, lalu, kemudian, setelah itu, selanjutnya.

C. Kata petunjuk waktu


seperti beberapa waktu kemudian, setengah jam kemudian, satu jam kemudian.

D. Pernyataan persuasif
→ Jenis kalimat yang biasanya digunakan untuk mengajak seseorang melakukan
sesuatu

→ Contohnya: Ayo berolahraga secara teratur setiap hari agar tubuh tetap sehat !

• MENGANALISIS TEKS PROSEDUR


MEMBUAT KUE BROWNIS KUKUS
Siapa yang tidak suka kue brownies? Kue ini adalah salah satu camilan yang digemari
masyarakat. Namun, kesulitan membuat kue ini juga sudah tidak asing lagi di kalangan
masyarakat.
Namun terdapat cara mudah untuk membuatnya, yakni dengan menggunakan adonan brownies
instan yang bisa didapatkan di pasar atau mini market terdekat. Kombinasikan juga dengan
mengubah cara memasaknya, yakni dengan cara mengukusnya, bukan dipanggang. Maka
brownies ini akan menjadi brownies anti gagal.
Alat – alat :
- Mangkuk aluminium
- Panci kukus
Bahan – bahan :
1. Air secukunya
2. Telur 2 butir
3. Gula secukupnya
4. Tepung terigu 3 SDM

Langkah-Langkah
Bagaimana cara membuatnya? Mudah saja, cukup ikuti tahapan-tahapan berikut ini.
1.sebelumnya, Campurkan adonan instan brownies dengan air dan telur sesuai dengan takaran
yang tercantum dalam kemasannya.
2. kemudian,Tuangkan adonan brownies ke dalam mangkok alumunium yang biasa digunakan
untuk membuat kue mangkok.
3.Kukus brownis hingga matang, tidak usah khawatir untuk mengukusnya terlalu lama, karena
brownies tidak bisa hangus oleh uap.
Cukup mudah bukan untuk menyajikannya. Jangan bingung jika kamu tidak memiliki alat
pengukus khusus, karena kita dapat memanfaatkan pemasak nasi atau rice cooker untuk
mengukusnya. Kita juga dapat menambahkan kepingan cokelat atau keju parut agar brownies
terasa lebih nikmat.
MENGANALISIS BERDASARKAN STRUKTURNYA
Membuat Kue Brownies Kukus Instan
Tujuan
Siapa yang tidak suka kue brownies? Kue ini adalah salah satu camilan yang digemari
masyarakat. Namun, kesulitan membuat kue ini juga sudah tidak asing lagi di kalangan
masyarakat.
Namun terdapat cara mudah untuk membuatnya, yakni dengan menggunakan adonan brownies
instan yang bisa didapatkan di pasar atau mini market terdekat. Kombinasikan juga dengan
mengubah cara memasaknya, yakni dengan cara mengukusnya, bukan dipanggang. Maka
brownies ini akan menjadi brownies anti gagal.
Material
Alat – alat :
- Mangkuk aluminium
- panci kukus/ rice cooker/penanak nasi
Bahan – bahan :
1. Air secukunya
2. Telur 2 butir
3. Gula secukupnya
4. Tepung terigu 3 SDM
Langkah-Langkah
Bagaimana cara membuatnya? Mudah saja, cukup ikuti tahapan-tahapan berikut ini.
1. Sebelumnya, Campurkan adonan instan brownies dengan air dan telur sesuai dengan
takaran yang tercantum dalam kemasannya.
2. Kemudian, Tuangkan adonan brownies ke dalam mangkok alumunium yang biasa
digunakan untuk membuat kue mangkok.
3. Kukus brownis hingga matang, tidak usah khawatir untuk mengukusnya terlalu lama,
karena brownies tidak bisa hangus oleh uap.
Penegasan Ulang / Penutup
Cukup mudah bukan untuk menyajikannya. Jangan bingung jika kamu tidak memiliki alat
pengukus khusus, karena kita dapat memanfaatkan pemasak nasi atau rice cooker untuk
mengukusnya. Kita juga dapat menambahkan kepingan cokelat atau keju parut agar brownies
terasa lebih nikmat.

MENGANALISIS BERDASARKAN KAIDAH KEBAHASAAN


• Konjungsi Temporal
Konjungsi temporal adalah kata hubung yang berhubungan secara kronologis dengan
waktu dan kejadian dari dua peristiwa yang berkaitan sehingga langkah pada contoh
teks prosedur berurutan secara kronologis

Contoh pada teks : sebelumnya, kemudian

• Kalimat Imperatif
Kalimat imperatif adalah kalimat yang mengandung perintah atau larangan untuk
melakukan sesuatu.

Contoh pada teks:


- Campurkan adonan instan brownies dengan air dan telur sesuai dengan takaran
yang tercantum dalam kemasannya.
- Tuangkan adonan brownies ke dalam mangkok

• Verba Material dan Tingkah Laku


Verba material dapat diartikan sebagai tindakan, seperti potonglah sayuran sesuai selera,
beri garam secukupnya, gunakan sabun secukupnya. Verba tingkah laku adalah suatu
perbuatan yang mengacu pada tindakan berdasarkan ungkapan.

Contoh pada teks : kukus brownis hingga matang

• Partisipan Manusia
Partisipan manusia adalah mengikutsertakan orang lain dalam melakukan langkah pada
teks prosedur, seperti meminta bantuan orang lain agar langkah pada teks prosedur
dapat dilakukan dengan baik dan benar.
Tidak semua contoh teks prosedur terdapat partisipan manusia, hal itu tergantung pada
aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan.

• Kalimat Interogatif
Kalimat interogatif adalah kalimat pertanyaan untuk meminta informasi tentang sesuatu
atau memastikan suatu kegiatan sudah dilakukan atau belum. Biasanya kalimat ini
digunakan secara langsung.

Contoh pada teks : siapa yang tidak suka kue brownies ? , bagaimana cara membuatnya
?

• Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif adalah kalimat pernyataan untuk memberikan informasi suatu hal
yang perlu diketahui.
Contoh pada teks : Cukup mudah bukan untuk menyajikannya. Jangan bingung jika
kamu tidak memiliki alat pengukus khusus,
Xxx TEKS EKSPLANASI xxX

• PENGERTIAN EKSPLANASI
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu
peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya bisa terjadi.

• CIRI-CIRI TEKS EKSPLANASI


1. Strukturnya terdiri dari penyataan umum, urutan sebab akibat, serta interpretasi.
2. Informasi yang dimuat dengan berdasarkan fakta (faktual).
3. Faktual tersebut memuat informasi yang sifatanya itu ilmiah/keilmuan, contohnya seperti
sains.
4. Sifatnya informatif serta tidak berusaha untuk memengaruhi pembaca untuk bisa percaya
terhadap hal yang dibahas.
5. Memiliki/menggunakan sequence markers. Contohnya pertama, kedua, ketiga, dan
sebagainya. Bisa juga dengan menggunakan: pertama, berikutnya, terakhir.

• STRUKTUR TEKS EKSPLANASI

1. Pernyataan umum

Menjelaskan latar belakang dan tinjauan umum topik berupa definisi, klasifikasi, sejarah,
dan asal usul. Bagian dalam teks ini berupa gambaran secara umum tentang apa, mengapa,
dan bagaimana proses peristiwa alam terjadi.

2. Deretan penjelas

Berisi perincian proses atau sebab terjadinya suatu fenomena yang juga mencakup akibat
dan dampak yang ditimbulkan.

3. Interpretasi

Berisi penafsiran penulis mengenai topik dengan perspektif tertentu yang lebih luas dan
menyeluruh, serta menjelaskan korelasi peristiwa yang menyertainya.

4. Simpulan

Tanggapan penulis dalam menyikapi fenomena berupa pernyataan reflektif yang bersifat
umum.
• KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPLANASI
Kaidah Kebahasaan atau unsur kebahasaan yang digunakan dalam teks ekplanasi, diantaranya
yaitu:

• Memiliki fokus yang besar pada hal umum atau generic, bukan partisipasi manusia,
seperti banjir, tanah longsor, hujan, gempa bumi dan lainnya.
• Memungkinkan dicantumkannya istilah ilmiah atau istilah dalam sebuah bidang ilmu
tertentu.
• Menggunakan sequence markers, seperti pertama, berikutnya, terakhir atau pertama,
kedua, ketiga dan lain sebagainya.
• Banyak menggunakan kata kerja yang bersifat material dan relasional (disebut
juga kata kerja yang aktif).
• Menggunakan konjungsi kausal dan konjungsi waktu, seperti contohnya bila,
sehingga, jika, ataupun kemudian, dan lain sebagainya.
• Menggunakan kalimat pasif.
• Teks eksplanasi sengaja ditulis untuk membuat sebuah justifikasi tentang sesuatu yang
menerangkan bahwa kejadian sebab akibat itu adalah benar.

Kelas Kata yang terdapat dalam teks eksplanasi


Kata Denotasi
Makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukkan yang lugas pada sesuatu di
luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif.
Makna denotasi disebut juga makna sebenarnya, makna asli, makna denotasional, makna
konseptual, dan makna kognitif.
Contoh:
o Bunga tumbuh di halaman. (denotatif)
o Aku mendapatkan bunga tidur semalam. (bukan denotatif)
Konjungsi kausalitas
Kata penghubung sebab akibat.
o Konjungsi Sebab
Contoh: jika, sebab, dan karena
o Konjungsi Akibat
Contoh: maka, dengan demikian, akibatnya, dan oleh karena itu
Konjungsi Kronologis
Kata penghubung yang menggambarkan adanya urutan waktu kejadian.
Contoh:
Kemudian, lalu, setelah itu, pada akhirnya, sebelumnya, dan sebagainya.
Kata Ganti Benda
Kata yang dipakai untuk menggantikan benda.
Contoh:
Ini, itu, tersebut.
Kata Kerja Pasif (Verba Pasif)
Kata kerja yang subjeknya dikenal pekerjaan. Cirinya diawali dengan imbuhan di- dan ter-.
Contoh:
o Memakan menjadi dimakan atau termakan
o Melempar menjadi dilempar atau terlempar
o Bergabung menjadi digabung atau tergabung
Kata Teknis
Istilah yang tidak cukup umum untuk digunakan dalam percakapan sehari-hari dan berkaitan
erat dengan suatu bidang tertentu.
Contoh:
Kemarau, petir, aktifitas vulkanik, lahar, awan panas, kebakaran di bawah tanah, tanah
gambut, dan cuaca.
Semua itu merupakan kata-kata teknis dibidang gejala alam.

• MENGANALISIS STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS EKSPLANASI


Menganalisis teks eksplanasi adalah kegiatan mencermati dan memahami lebih dalam tekait
teks yang ada.
Contoh teks:
Pelangi
Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya
matahari oleh butir-butir air. Pelangi juga dianggap sebagai gejala optik dan meteorologi
berupa cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak di langit atau medium lainnya.
Pelangi tampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah pada horizon pada suatu saat
hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang jelas.
Pelangi dan efek cahaya lain di langit di sebabkan oleh cahaya yang membias menjauhi
partikel. Saat matahari terbenam, langit menjadi merah karena sinar matahari lewat melalui
atmosfer yang jauh lebih tebal daripada ketika matahari berada tinggi di langit pada siang hari.
Pelangi tidak akan tampak pada malam hari atau ketika cuaca mendung. Hal itu terjadi karena
pelangi merupakan hasil dari pembiasan cahaya. Pada mulanya cahaya matahari melewati
sebuah tetes hujan, kemudian di belokkan atau dibiaskan menuju tengah tetes hujan sehingga
memisahkan cahaya putih menjadi warna spektrum.
Pelangi hanya dapat di lihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar tapi dari sisi
yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si pengamat harus berada di antara matahari dan
terkesan air dengan matahari di belakang orang tersebut. Matahari, mata si pengamat dan pusat
busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus. Cahaya dengan panjang gelombang
terpendek seperti ungu, terdapat di bagian kurva dan yang memiliki panjang gelombang
terpanjang seperti merah terdapat pada bagian luar
MENGANALISIS BERDASARKAN STRUKTURNYA
No. Struktur Paragraf
1. Pernyataan umum (Pembuka) Pelangi merupakan suatu busur spektrum
besar yang terjadi karena pembiasan cahaya
matahari oleh butir-butir air. Pelangi juga dianggap
sebagai gejala optik dan meteorologi berupa
cahaya beraneka warna saling sejajar yang tampak
di langit atau medium lainnya. Pelangi tampak
sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah
pada horizon pada suatu saat hujan ringan. Pelangi
juga dapat dilihat di sekitar air terjun yang jelas.
(paragraf 1)
2. Urutan sebab akibat/Deretan Pelangi dan efek cahaya lain di langit di
penjelas (isi) sebabkan oleh cahaya yang membias menjauhi
partikel. Saat matahari terbenam, langit menjadi
merah karena sinar matahari lewat melalui
atmosfer yang jauh lebih tebal daripada ketika
matahari berada tinggi di langit pada siang hari.
Pelangi tidak akan tampak pada malam hari atau
ketika cuaca mendung. Hal itu terjadi karena
pelangi merupakan hasil dari pembiasan cahaya.
Pada mulanya cahaya matahari melewati sebuah
tetes hujan, kemudian di belokkan atau dibiaskan
menuju tengah tetes hujan sehingga memisahkan
cahaya putih menjadi warna spektrum. (paragraf 2)
3. Interpretasi (kesimpulan) Pelangi hanya dapat di lihat saat hujan
bersamaan dengan matahari bersinar tapi dari sisi
yang berlawanan dengan si pengamat. Posisi si
pengamat harus berada di antara matahari dan
terkesan air dengan matahari di belakang orang
tersebut. Matahari, mata si pengamat dan pusat
busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.
Cahaya dengan panjang gelombang terpendek
seperti ungu, terdapat di bagian kurva dan yang
memiliki panjang gelombang terpanjang seperti
merah terdapat pada bagian luar
(paragraf 3)
MENGANALISIS BERDASARKAN KAIDAH KEBAHASAANNYA
1. Fokus pada hal umum (generic), bukan partisipan manusia
Contoh: Pelangi
2. Menggunakan istilah ilmiah (kata istilah)
Contoh: Cahaya, Busur cahaya, Pembiasan, Warna spektrum, Tetes hujan
3. Konjungsi kausalitas → Kata penghubung sebab akibat.
Contoh:
- Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan cahaya
matahari oleh butir-butir air.
- … kemudian di belokkan atau dibiaskan menuju tengah tetes hujan sehingga memisahkan
cahaya putih menjadi warna spektrum.
4. Konjungsi waktu→Kata penghubung yang menggambarkan adanya urutan waktu kejadian.
Contoh:
- Pada mulanya cahaya matahari melewati sebuah tetes hujan, kemudian di belokkan atau
dibiaskan menuju tengah tetes hujan sehingga memisahkan cahaya putih menjadi warna
spektrum.
5. Verba material → Kata kerja berimbuhan yang menunjukkan adanya tindakan fisik.
Contoh:
- Pelangi dan efek cahaya lain di langit di sebabkan oleh cahaya yang membias menjauhi
partikel.
6. Verba relasional→Kata kerja yang bersfungsi sebagai penghubung antara subjek dan
pelengkap
Contoh: Pelangi merupakan suatu busur spektrum besar yang terjadi karena pembiasan
cahaya matahari oleh butir-butir air.
Xxx TEKS CERAMAH xxX
• PENGERTIAN
Teks ceramah adalah teks yang berisi pemberitahuan, penyampaian suatu informasi baik
pengetahuan maupun informasi umum lainnya untuk disampaikan di depan orang
banyak oleh pakar atau orang yang menguasai bidangnya baik secara langsung maupun
melalui media elektronik & digital.

• CIRI-CIRI

1. Ada sesuatu yang dijelaskan atau diinformasikan untuk memperluas pengetahuan para
pendengar.
2. Disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian atau dianggap pakar dalam bidang atau
disiplin ilmu yang diceramahkan.
3. Terdapat ajakan atau persuasi untuk mengubah sikap atau melakukan tindakan terhadap materi
yang dibicarakan.
4. Berisi argumen yang menguatkan topik yang dibicarakan.
5. Memiliki fakta dan data yang memperkuat argumen dalam teks.
6. Terdapat komunikasi dua atau banyak arah antara pembicara dan pendengar, yaitu berupa
dialog, tanya jawab, kolom komentar tanggapan video (jika daring), dsb.

• STRUKTUR CERAMAH
Struktur teks ceramah adalah bagian pembuka, isi dan penutup

- Pembuka
Pembuka disebut juga pendahuluan atau tesis. Pembuka berupa pengenalan isu,
masalah, atau pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahas. Bagian pembuka
dalam teks ceramah sama dengan isi dalam teks ekposisi yang disebut isu. Intinya, tesis
berisi isu, permasalahan, pandangan umum penulis.

- Isi, dalam teks ceramah berupa rangkaian argumen. Rangkaian argumen pembicara
berkaitan dengan pendahuluan atau tesis.Pada bagian isi dikemukakan pendapat-
pendapat dan fakta. Tujuannya untuk memperkuat argumen-argumen pembicara.
Penggunaan fakta dan data pada bagian isi untuk meyakinkan audiensi.

- Penutup, berupa penegasan kembali atas pernyataan-pernyataan sebelumnya. Penutup


berisi simpulan dan rangkuman. Simpulan sebagai hasil penalaran dari penjelasan
sebelumnya. Ditandai dengan kata-kata berupa saran yang disertai alasan.

• KAIDAH KEBAHASAAN TEKS CERAMAH


1. Banyak memakai kata ganti orang pertama (tunggal) dan kata ganti orang kedua jamak
sebagai sapaan.
contoh kata ganti pertama: saya, aku, kami (mengatasnamakan kelompok)
contoh kata ganti kedua jamak: anak-anak, hadirin, bapak-bapak, ibu-ibu, kalian, saudara-
saudara.
2. Banyak menggunakan kata teknis atau peristilahan yang sesuai dengan topik yang dibahas.
Misalnya jika topik yang di bahas adalah kebahasaan atau sastra, istilah-istilah yang muncul
meliputi: prosa, puisi, etika berbahasa, sarkasme, majas, kesantunan berbahasa.

3. Menggunakan kata-kata yang menunjukan hubungan sebab akibat atau argumentasi.


contoh: dengan demikian, akibatnya, oleh karena itu, maka, sebab, karena.
4. Banyak memakai kata kerja mental
contoh: memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, diharapkan, berasumsi,
menyimpulkan, berpendapat.
5. Menggunakan kata-kata persuasif
contoh: diharapkan, sebaiknya, hendaklah, perlu, harus.

• CONTOH TEKS CERAMAH

Pentingnya Berbahasa Santun

Pembuka (pendahuluan) Pemilihan kata-kata oleh masyarakat akhir-akhir ini


cenderung semakin menurun kesantunannya dibandingkan dengan zaman saya dahulu ketika
kanak-kanak. Hal tersebut tampak pada ungkapan-ungkapan banyak kalangan dalam
menyatakan pendapat dan perasaan-perasaannya, seperti ketika berdemonstrasi ataupun
rapatrapat umum. Kata-kata mereka kasar (sarkastis), menyerang, dan tentu saja hal itu sangat
menggores hati yang menerimanya.

Isi (rangkaian argumen) Fenomena tersebut menunjukkan adanya penurunan standar


moral, agama, dan tata nilai yang berlaku dalam masyarakat itu. Ketidaksantunan berkaitan
pula dengan rendahnya penghayatan masyarakat terhadap budayanya sebab kesantunan
berbahasa itu tidak hanya berkaitan dengan ketepatan dalam pemilikan kata ataupun kalimat.
Kesantunan itu berkaitan pula dengan adat pergaulan yang berlaku dalam masyarakat itu.

Penutup (Penegasan Ulang) Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang
dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila
dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi
orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu
tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun.


Xxx TEKS CERPEN xxX

• PENGERTIAN CERPEN
Pengertian cerpen adalah karangan bebas atau kisah yang bercerita dengan jumlah kata
dan halaman yang relatif lebih singkat serta mengandung plot yang lebih terbatas. Atau
bisa di sebut merupakan jenis karya sastra yang dijelaskan dalam bentuk tulisan yang
berwujud sebuah cerita atau kisah secara pendek, jelas, serta ringkas. Selain itu cerpen
juga dapat disebut dengan sebuah prosa fiksi yang isinya mengenai pengisahan yang
hanya terfokus pada satu konflik atau permasalahan. Untuk lebih singkatnya ialah cerita
pendek yang hanya berpusat pada satu konflik saja

• CIRI-CIRI CERPEN

1. Bentuk tulisannya singkat, padat, lebih pendek daripada novel

2. Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik pengalaman penulis sendiri maupun orang
lain.

3. Tidak melukiskan seluruh kehidupan pelakunya karena mengangkat masalah tunggal


atau intisarinya saja.

4. Tokoh yang dilukiskan mengalami konflik sampai penyelesaiannya.

5. Penggunaan kata-kata ringkas (ekonomis) dan mudah dimengerti atau dikenal


oleh masyarakat luas

6. Dapat meninggalkan kesan mendalam dan mampu menggugah perasaan pembaca

7. Menceritakan satu peristiwa atau kejadian dari perkembangan dan kegundahan jiwa
suatu tokoh.

8. Beralur tunggal dan biasanya lurus

9. Beralur tunggal (hanya memiliki satu alur)

10. Penokohannya cenderung singkat dan tidak terlalu mendalam

11. Terdiri kurang dari 10.000 kata


Beberapa ciri tambahancerpen

1. Memiliki plot atau penglauran yang terbatas

2. Penokohan cenderung lebih singkat namun tetap padat

3. dapat meninggalkan kesan dan amanat yang dalam seperti novel

4. Hanya mengangkat beberapa peristiwa tertentu yang spesifik

5. Bersifat fiksi / rekaan namun tetap dapat menjadi cerminan suatu kebenaran

• STRUKTUR CERPEN
Struktur cerpen terdiri dari abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.
1. Abstrak / Abstraksi
Abstrak adalah gambaran umum secara keseluruhan mengenai berbagai situasi, peristiwa
dan bermacam unsur lain dalam cerita. Dalam tahap ini ide kasar penulis biasanya
dimunculkan namun belum ada awal yang benar-benar konkret

2.Orientasi (Pengenalan Situasi Cerita)


Bagian ini memperkenalkan setting atau latar cerita baik dalam segi waktu, tempat
maupun peristiwa. Orientasi juga dapat mulai memperkenalkan tokoh, menata berbagai
adegan dan menjelaskan hubungan antartokoh

3. Komplikasi
Merupakan bagian dimana berbagai konflik mulai muncul. Konflik dapat berupa
masalah, pertentangan atau kesukaran-kesukaran bagi tokoh utama mulai diperlihatkan.
Bagian ini menjelaskan bagaimana sebab-akibat konflik yang terjadi antartokoh Biasanya
komplikasi juga mulai membentuk, mengubah atau memperlihatkan karakter tokoh yang
sebenarnya pula, jika dalam bagian orientasi tokoh tidak benar-benar keluar wataknya

6. Evaluasi
Konflik atau berbagai masalah lain yang telah memuncak mulai mendapatkan pencerahan
untuk jalan penyelesaiannya. Evaluasi adalah tahap ketika konflik bisa jadi diselesaikan
atau justru benar-benar berhasil menghentikan keinginan atau tujuan tokoh utama.

7.Koda
Koda adalah penutup atau akhir dari keseluruhan isi cerita. Koda dapat berisi kesimpulan
dari seluruh cerita seperti interpretasi penulis mengenai kisah yang disampaikan. Tidak
semua cerita memiliki koda, terutama karya-karya sastra serius yang bersifat tidak ingin
menggurui dan ingin pembaca yang menyimpulkan sendiri berbagai pesan dan amanat
yang terdapat dalam sebuah karya.
• KAIDAH KEBAHASAAN CERPEN
1. Memuat kata sifat yang mendeskripsikan pelaku seperti penampilan fisik juga
kepribadian tokoh yang diceritakan dalam cerpen, seperti misalnya sosoknya tinggi
atau perawakannya gagah, rambutnya beruban dan sifat tokoh lainnya.
2. Memuat kata keterangan untuk mendeskripsikan latar waktu tempat dan suasana,
sebagai contoh misalnya: di pagi hari yang cerah, di kebun bambu yang rimbun
dengan dedaunan dan lain sebagainya.
3. Menggunakan kalimat langsung dan juga tidak langsung untuk penulisan dalam
percakapan di dalam cerpen
4. Bisa menggunakan gaya bahasa yang bersifat konotasi seperti misalnya : pucuk langit,
memanggang bus, bajing loncat dan mulut terminal.
5. Bahasa yang digunakan tidak baku dan tidak formal.
6. Bisa menggunakan gaya bahasa Perbandingan, pertentangan, pertautan maupun
perulangan.

• CONTOH TEKS CERPEN

Perubah Hidup Pemulung Cilik


Pagi hari yang cerah, matahari terbit di ufuk timur, sinar merah mudanya menyinari alam
yang liar. Kusman terbangun dari tidurnya, lalu bergegas mempersiapkan pekerjaan yang ia
lakukan setiap harinya. Di usia 10 tahun Kusman memilih menjadi pemulung yang mencari
barangbarang bekas. Anak-anak se-usia Kusman saat pagi hari semestinya pergi ke sekolah,
namun tidak untuk Kusman, ia telah putus sekolah karena masalah dengan biaya. Ia hidup
bersama ibunya di sebuah rumah kecil yang kumuh di pinggiran ibukota, sedangkan
bapaknya meninggal di saat Kusman masih balita. Kondisi ekonomi keluarga Kusman
sangatlah memprihatinkan, ibunya bekerja sebagai buruh cuci yang penghasilannya tidak
menentu setiap harinya. Keadaan inilah membuat Kusman memilih membantu ibunya
memperbaiki ekonomi keluarga.
“Mak, Kusman berangkat dulu”, kata Kusman sambil mencium tangan ibunya. “Hati-hati di
jalan ya man”, jawab ibunya. “Asslamu’alaikum mak”, salam Kusman saat meninggalkan
rumahnya. “Wa’alaikumsalam”, jawab ibu Kusman.
Semangat yang besar itu selalu ia teguhkan dalam hatinya dalam mencari barang-barang
bekas. Kusman pun pergi dengan membawa keranjang kayu dan sebuah tongkat besi yang
runcing di ujungnya untuk mencari barang-barang bekas di sekitar komplek perumahan.
Dengan berjalan kaki, ia menyusuri beberapa tempat sampah dan mencari barang-barang
bekas.
“Mudah-mudahan hari ini beruntung, sehingga aku dapet sampah yang lebih banyak dari
pada yang kemarin”, harapan kecil Kusman pada hari itu.
Terik matahari yang panas selalu menemani langkah Kusman dalam mencari barang bekas.
Setiap Kusman melihat gelas plastik bekas air mineral maupun kardus, ia ambil dengan
tongkat besi lalu di masukkan kedalam keranjang yang ia gendong. Di depan sebuah rumah
yang besar Kusman melihat seorang ibu-ibu yang nampaknya telah membuang sampah, ia
lekas menghampiri tempat sampah tersebut. Botol bekas air mineral dan beberapa kardus
yang ada di tempat sampah tersebut, lalu ia masukkan ke keranjangnya. Namun saat ia
kembali menyisir tempat sampah itu, ia menemukan sebuah benda kecil yang berkilau. Saat
ia mengambilnya ternyata benda kecil tersebut ialah sebuah cincin berlian.
“Kok bisa sih, benda seperti ini ada di tempat sampah?, apa jangan-jangan benda ini milik
orang yang punya rumah ini?”, kata Kusman dengan muka yang terheran-heran.
Banyak pertanyaan yang Kusman utarakan kepada dirinya sendiri. Kusman tidak lantas pergi
mambawa cincin berlian tersebut. Melainkan ia memlih untuk mengembalikan cincin yang
bukan hak dia. Lalu ia menghampiri rumah yang besar tempat ibu-ibu tadi membuang
sampah di tempat sampah di depan rumahnya, ia lalu menekan bel “tet… tet… tet…”. Tidak
lama seseorang keluar dari rumah itu, nampaknya yang keluar ialah ibu-ibu yang membuang
sampah di tempat sampah di depan rumahnya tadi.
“Permisi bu, maaf saya menggangu, apakah ada barang ibu yang hilang?, saya menemukan
barang yang mungkin milik ibu?”, tanya kusman.
“Ya nak, Ibu kehilangan sebuah cincin, dari kemarin ibu mencari-carinya, cincin itu bagi ibu
sangat berharga karena benda itu kenang-kenangan dengan suami ibu yang telah meninggal
dua bulan yang lalu”, jawab ibu pemilik rumah. Dalam hatinya ia berkata (“tuhkan benar
cincin ini milik pemilik rumah ini, untung saja tidak aku bawa pulang”).
“Tadi saya menemukan cincin ini di tempat sampah, sepertinya cincin ini milik ibu”, kata
kusman sambil memberikan cincin berlian tersebut ke ibu pemilik rumah.
Dengan rasa bahagia sang pemilik rumah pun berterima kasih dan mengajak masuk ke
rumahnya kepada Kusman “Memang benar nak cincin ini milik ibu, terima kasih ya nak,
kamu sangat berjasa bagi ibu. Yuk nak masuk dulu ke rumah ibu”.
Dengan baik hatinya ibu pemilik cincin itu mengajak Kusman masuk kedalam rumahnya.
Kusman pun masuk, melihat se-isi rumah yang besar ia terkagum-kagum dan dalam hatinya
ia berkata (“kapan ya aku bisa punya rumah sebesar ini?”).
Di atas sofa Ibu pemilik cincin menanyakan kehidupan sehari-hari Kusman. Ibu pemilik
cincin terketuk hatinya setelah mendengar cerita dari Kusman, sehingga ibu tersebut itu
berniat ingin membiayai Kusman untuk sekolah sampai ke perguruan tinggi. Perasaan
Kusman sangat senang saat mendengar penawaran ibu pemilik cincin, ia memang ingin sekali
melanjutkan sekolahnya yang terputus karena tidak adanya biaya dan ia menerima penawaran
dari ibu tersebut.

UNSUR PEMBANGUN

1. Inrinsik

Unsur Inrinsik Ada/Tidak Keterangan Penjelas

Gaya Bahasa - -

Alur/Plot Ada Maju


Tema Ada Pendidikan, Motivasi

Tokoh Ada • Pemulung cilik : siswa yang jujur dan memiliki


kemauan yang keras.
• Ibu pemilik cincin : baik, murah, dan rendah
hati

Amanat Ada Kita harus menjadi orang yang jujur dalam


keadaan apapun. Jika kita jujur, maka akan ada
umpan baliknya lagi ke diri kita tanpa disangka-
sangka.

Latar/Setting Ada Di komplek perumahan pada pagi hari.

Sudut Pandang Ada Sudut pandang orang ke-3 pengamat.

2. Ekstrinsik
Cerpen ini diangkat dari keresahan pengarang (saya) atas degradasi moral, khususnya
kejujuran, yang kerap kali terjadi pada banyak kalangan.

Anda mungkin juga menyukai