B. INDONESIA
BAHASA INDONESIA
PENYUSUN
3. Langkah-langkah
Berisi langkah melakukan sesuatu dengan urut secara per tahap.
4. Penutup
Berisi penekanan pada keuntungan dan ucapan selamat melakukan sesuatu.
B. Konjungsi temporal
D. Pernyataan persuasif
→ Jenis kalimat yang biasanya digunakan untuk mengajak seseorang melakukan
sesuatu
→ Contohnya: Ayo berolahraga secara teratur setiap hari agar tubuh tetap sehat !
Langkah-Langkah
Bagaimana cara membuatnya? Mudah saja, cukup ikuti tahapan-tahapan berikut ini.
1.sebelumnya, Campurkan adonan instan brownies dengan air dan telur sesuai dengan takaran
yang tercantum dalam kemasannya.
2. kemudian,Tuangkan adonan brownies ke dalam mangkok alumunium yang biasa digunakan
untuk membuat kue mangkok.
3.Kukus brownis hingga matang, tidak usah khawatir untuk mengukusnya terlalu lama, karena
brownies tidak bisa hangus oleh uap.
Cukup mudah bukan untuk menyajikannya. Jangan bingung jika kamu tidak memiliki alat
pengukus khusus, karena kita dapat memanfaatkan pemasak nasi atau rice cooker untuk
mengukusnya. Kita juga dapat menambahkan kepingan cokelat atau keju parut agar brownies
terasa lebih nikmat.
MENGANALISIS BERDASARKAN STRUKTURNYA
Membuat Kue Brownies Kukus Instan
Tujuan
Siapa yang tidak suka kue brownies? Kue ini adalah salah satu camilan yang digemari
masyarakat. Namun, kesulitan membuat kue ini juga sudah tidak asing lagi di kalangan
masyarakat.
Namun terdapat cara mudah untuk membuatnya, yakni dengan menggunakan adonan brownies
instan yang bisa didapatkan di pasar atau mini market terdekat. Kombinasikan juga dengan
mengubah cara memasaknya, yakni dengan cara mengukusnya, bukan dipanggang. Maka
brownies ini akan menjadi brownies anti gagal.
Material
Alat – alat :
- Mangkuk aluminium
- panci kukus/ rice cooker/penanak nasi
Bahan – bahan :
1. Air secukunya
2. Telur 2 butir
3. Gula secukupnya
4. Tepung terigu 3 SDM
Langkah-Langkah
Bagaimana cara membuatnya? Mudah saja, cukup ikuti tahapan-tahapan berikut ini.
1. Sebelumnya, Campurkan adonan instan brownies dengan air dan telur sesuai dengan
takaran yang tercantum dalam kemasannya.
2. Kemudian, Tuangkan adonan brownies ke dalam mangkok alumunium yang biasa
digunakan untuk membuat kue mangkok.
3. Kukus brownis hingga matang, tidak usah khawatir untuk mengukusnya terlalu lama,
karena brownies tidak bisa hangus oleh uap.
Penegasan Ulang / Penutup
Cukup mudah bukan untuk menyajikannya. Jangan bingung jika kamu tidak memiliki alat
pengukus khusus, karena kita dapat memanfaatkan pemasak nasi atau rice cooker untuk
mengukusnya. Kita juga dapat menambahkan kepingan cokelat atau keju parut agar brownies
terasa lebih nikmat.
• Kalimat Imperatif
Kalimat imperatif adalah kalimat yang mengandung perintah atau larangan untuk
melakukan sesuatu.
• Partisipan Manusia
Partisipan manusia adalah mengikutsertakan orang lain dalam melakukan langkah pada
teks prosedur, seperti meminta bantuan orang lain agar langkah pada teks prosedur
dapat dilakukan dengan baik dan benar.
Tidak semua contoh teks prosedur terdapat partisipan manusia, hal itu tergantung pada
aktivitas atau kegiatan yang akan dilakukan.
• Kalimat Interogatif
Kalimat interogatif adalah kalimat pertanyaan untuk meminta informasi tentang sesuatu
atau memastikan suatu kegiatan sudah dilakukan atau belum. Biasanya kalimat ini
digunakan secara langsung.
Contoh pada teks : siapa yang tidak suka kue brownies ? , bagaimana cara membuatnya
?
• Kalimat Deklaratif
Kalimat deklaratif adalah kalimat pernyataan untuk memberikan informasi suatu hal
yang perlu diketahui.
Contoh pada teks : Cukup mudah bukan untuk menyajikannya. Jangan bingung jika
kamu tidak memiliki alat pengukus khusus,
Xxx TEKS EKSPLANASI xxX
• PENGERTIAN EKSPLANASI
Teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu
peristiwa alam, ilmu pengetahuan, sosial, budaya, dan lainnya bisa terjadi.
1. Pernyataan umum
Menjelaskan latar belakang dan tinjauan umum topik berupa definisi, klasifikasi, sejarah,
dan asal usul. Bagian dalam teks ini berupa gambaran secara umum tentang apa, mengapa,
dan bagaimana proses peristiwa alam terjadi.
2. Deretan penjelas
Berisi perincian proses atau sebab terjadinya suatu fenomena yang juga mencakup akibat
dan dampak yang ditimbulkan.
3. Interpretasi
Berisi penafsiran penulis mengenai topik dengan perspektif tertentu yang lebih luas dan
menyeluruh, serta menjelaskan korelasi peristiwa yang menyertainya.
4. Simpulan
Tanggapan penulis dalam menyikapi fenomena berupa pernyataan reflektif yang bersifat
umum.
• KAIDAH KEBAHASAAN TEKS EKSPLANASI
Kaidah Kebahasaan atau unsur kebahasaan yang digunakan dalam teks ekplanasi, diantaranya
yaitu:
• Memiliki fokus yang besar pada hal umum atau generic, bukan partisipasi manusia,
seperti banjir, tanah longsor, hujan, gempa bumi dan lainnya.
• Memungkinkan dicantumkannya istilah ilmiah atau istilah dalam sebuah bidang ilmu
tertentu.
• Menggunakan sequence markers, seperti pertama, berikutnya, terakhir atau pertama,
kedua, ketiga dan lain sebagainya.
• Banyak menggunakan kata kerja yang bersifat material dan relasional (disebut
juga kata kerja yang aktif).
• Menggunakan konjungsi kausal dan konjungsi waktu, seperti contohnya bila,
sehingga, jika, ataupun kemudian, dan lain sebagainya.
• Menggunakan kalimat pasif.
• Teks eksplanasi sengaja ditulis untuk membuat sebuah justifikasi tentang sesuatu yang
menerangkan bahwa kejadian sebab akibat itu adalah benar.
• CIRI-CIRI
1. Ada sesuatu yang dijelaskan atau diinformasikan untuk memperluas pengetahuan para
pendengar.
2. Disampaikan oleh seseorang yang memiliki keahlian atau dianggap pakar dalam bidang atau
disiplin ilmu yang diceramahkan.
3. Terdapat ajakan atau persuasi untuk mengubah sikap atau melakukan tindakan terhadap materi
yang dibicarakan.
4. Berisi argumen yang menguatkan topik yang dibicarakan.
5. Memiliki fakta dan data yang memperkuat argumen dalam teks.
6. Terdapat komunikasi dua atau banyak arah antara pembicara dan pendengar, yaitu berupa
dialog, tanya jawab, kolom komentar tanggapan video (jika daring), dsb.
• STRUKTUR CERAMAH
Struktur teks ceramah adalah bagian pembuka, isi dan penutup
- Pembuka
Pembuka disebut juga pendahuluan atau tesis. Pembuka berupa pengenalan isu,
masalah, atau pandangan pembicara tentang topik yang akan dibahas. Bagian pembuka
dalam teks ceramah sama dengan isi dalam teks ekposisi yang disebut isu. Intinya, tesis
berisi isu, permasalahan, pandangan umum penulis.
- Isi, dalam teks ceramah berupa rangkaian argumen. Rangkaian argumen pembicara
berkaitan dengan pendahuluan atau tesis.Pada bagian isi dikemukakan pendapat-
pendapat dan fakta. Tujuannya untuk memperkuat argumen-argumen pembicara.
Penggunaan fakta dan data pada bagian isi untuk meyakinkan audiensi.
Penutup (Penegasan Ulang) Berbahasa santun seharusnya sudah menjadi suatu tradisi yang
dimiliki oleh setiap orang sejak kecil. Anak perlu dibina dan dididik berbahasa santun. Apabila
dibiarkan, tidak mustahil rasa kesantunan itu akan hilang sehingga anak itu kemudian menjadi
orang yang arogan, kasar, dan kering dari nilai-nilai etika dan agama. Tentu saja, kondisi itu
tidak diharapkan oleh orangtua dan masyarakat manapun.
Xxx TEKS CERPEN xxX
• PENGERTIAN CERPEN
Pengertian cerpen adalah karangan bebas atau kisah yang bercerita dengan jumlah kata
dan halaman yang relatif lebih singkat serta mengandung plot yang lebih terbatas. Atau
bisa di sebut merupakan jenis karya sastra yang dijelaskan dalam bentuk tulisan yang
berwujud sebuah cerita atau kisah secara pendek, jelas, serta ringkas. Selain itu cerpen
juga dapat disebut dengan sebuah prosa fiksi yang isinya mengenai pengisahan yang
hanya terfokus pada satu konflik atau permasalahan. Untuk lebih singkatnya ialah cerita
pendek yang hanya berpusat pada satu konflik saja
• CIRI-CIRI CERPEN
2. Sumber cerita dari kehidupan sehari-hari, baik pengalaman penulis sendiri maupun orang
lain.
7. Menceritakan satu peristiwa atau kejadian dari perkembangan dan kegundahan jiwa
suatu tokoh.
5. Bersifat fiksi / rekaan namun tetap dapat menjadi cerminan suatu kebenaran
• STRUKTUR CERPEN
Struktur cerpen terdiri dari abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda.
1. Abstrak / Abstraksi
Abstrak adalah gambaran umum secara keseluruhan mengenai berbagai situasi, peristiwa
dan bermacam unsur lain dalam cerita. Dalam tahap ini ide kasar penulis biasanya
dimunculkan namun belum ada awal yang benar-benar konkret
3. Komplikasi
Merupakan bagian dimana berbagai konflik mulai muncul. Konflik dapat berupa
masalah, pertentangan atau kesukaran-kesukaran bagi tokoh utama mulai diperlihatkan.
Bagian ini menjelaskan bagaimana sebab-akibat konflik yang terjadi antartokoh Biasanya
komplikasi juga mulai membentuk, mengubah atau memperlihatkan karakter tokoh yang
sebenarnya pula, jika dalam bagian orientasi tokoh tidak benar-benar keluar wataknya
6. Evaluasi
Konflik atau berbagai masalah lain yang telah memuncak mulai mendapatkan pencerahan
untuk jalan penyelesaiannya. Evaluasi adalah tahap ketika konflik bisa jadi diselesaikan
atau justru benar-benar berhasil menghentikan keinginan atau tujuan tokoh utama.
7.Koda
Koda adalah penutup atau akhir dari keseluruhan isi cerita. Koda dapat berisi kesimpulan
dari seluruh cerita seperti interpretasi penulis mengenai kisah yang disampaikan. Tidak
semua cerita memiliki koda, terutama karya-karya sastra serius yang bersifat tidak ingin
menggurui dan ingin pembaca yang menyimpulkan sendiri berbagai pesan dan amanat
yang terdapat dalam sebuah karya.
• KAIDAH KEBAHASAAN CERPEN
1. Memuat kata sifat yang mendeskripsikan pelaku seperti penampilan fisik juga
kepribadian tokoh yang diceritakan dalam cerpen, seperti misalnya sosoknya tinggi
atau perawakannya gagah, rambutnya beruban dan sifat tokoh lainnya.
2. Memuat kata keterangan untuk mendeskripsikan latar waktu tempat dan suasana,
sebagai contoh misalnya: di pagi hari yang cerah, di kebun bambu yang rimbun
dengan dedaunan dan lain sebagainya.
3. Menggunakan kalimat langsung dan juga tidak langsung untuk penulisan dalam
percakapan di dalam cerpen
4. Bisa menggunakan gaya bahasa yang bersifat konotasi seperti misalnya : pucuk langit,
memanggang bus, bajing loncat dan mulut terminal.
5. Bahasa yang digunakan tidak baku dan tidak formal.
6. Bisa menggunakan gaya bahasa Perbandingan, pertentangan, pertautan maupun
perulangan.
UNSUR PEMBANGUN
1. Inrinsik
Gaya Bahasa - -
2. Ekstrinsik
Cerpen ini diangkat dari keresahan pengarang (saya) atas degradasi moral, khususnya
kejujuran, yang kerap kali terjadi pada banyak kalangan.