Tim Keller
Panggilan yang radikal!
• Panggilan yang membawa kepada perjumpaan pribadi
• “Pergilah dari negerimu … sanak saudaramu … dari rumah
bapamu” (Ibr. Lit. Get ‘the out’, get yourself out, go yourself
out)
• Mereka seharusnya berangkat dari Ur-Kasdim untuk pergi ke
tanah Kanaan, tetapi berhentilah mereka di Haran dan menetap
disana (Kej 11:31)
• It is not enough to become a part of Christian family or
community, you need to meet your God yourself and “get
yourself out”!
• Firman dan Doa di dalam relasi pribadi adalah ruang
perjumpaan dengan Allah yang memanggil
Panggilan yang radikal!
• Panggilan yang mengajakmu untuk berserah
• Pergilah … ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu (Kej
12:1)
• “Saya akan pergi hanya jika Engkau menunjukkan kepadaku
kemana Engkau sedang membawaku, hanya jika Engkau secara
jelas memberitahukan apa yang Engkau mau aku lakukan”
• “I’ll be happy to go if you’re telling me and it makes sense for me!”
• Kita tidak sedang menjawab panggilan itu. Kita masih mengatur
hidup kita. Kita masih duduk di “bangku pengemudi”
• Hidup Abram penuh dengan panggilan demi panggilan (Pergilah!
Kamu akan memiliki anak! Naik dan persembahkan anakmu!)
• “I will obey if …” bukanlah hidup kekristenan (bdk. Ibr. 11:8)
Panggilan yang radikal!
• Panggilan yang menuntunmu menjadi berkat
• Aku akan memberkati engkau … dan engkau akan menjadi berkat
… olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat (Kej
12:2-3)
• Panggilan Allah mengubah kita untuk membuat keputusan bukan
berdasarkan kenyamanan, keamanan, jaminan, tetapi “dimana
aku paling bisa menjadi berkat?”
• If you seek to be blessed, you’ll be empty; if you seek to bless
other, he’ll bless you. If you seek to fill other, He will fill you
up!
• Bagaimana menjadi berkat? Get yourself out! Into the unknooownnnnn!
Bagaimana mungkin?
• Abram menerima panggilan dan janji Allah
(menjadi bangsa yang besar, nama yang masyhur,
tanah perjanjian) berdasarkan satu janji mendasar:
“kepada keturunanmu” (Kej 15:8)
• Abram sudah tua, Sarai mandul. Mereka tidak dapat
memenuhi kualifikasi ini. Mereka hanya bisa hidup
dalam iman kepada “anak/keturunan”-nya
• Bagi Abram, ada “celah” antara janji dan realitas yang
dialami, namun inilah satu-satunya hal yang bisa ia
pegang: melalui anak/keturunan itulah, Allah
menggenapi janji dan panggilan-Nya
Jesus is the true and better Isaac who was not just
offered up by his father on the mount but was truly
sacrificed for us.
And when God said to Abraham, “Now I know
you love me because you did not withhold
your son, your only son whom you love from
me,” now we can look at God taking his son up
the mountain and sacrificing him and say,
“Now we know that you love us because you
did not withhold your son, your only son,
whom you love from us.”
(Sinclair Ferguson)
Bagaimana mungkin?
• Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri,
tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua,
bagaimana mungkin Ia tidak mengaruniakan segala
sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?
(Roma 8:32)
• Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam
segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi
mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang
terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8:28)
• Everything is necessary that God sends. Nothing can
be necessary that He withholds. (John Newton)
Let the call of God come in.
Hear it.
Surrender to it.
It will make you more like
Him.
It will qualify you.