Anda di halaman 1dari 7

PERSATUAN YANG TEPAT

Nas: Kejadian 11:1-9

Dalam perenungan kali ini, kita mengetahui bahwa itu tentang pembangunan menara
Babel. Tidak ditulis secara langsung bahwa siapa yang membangunnya. Tetapi jika kita
hubungkan dalam Kejadian 10:8-10, maka kita mendapat sebuah nama pemrakarsa pembuat
menara Babel yang adalah Nimrod (Nimrod = pendekar; kuat).

Tentu yang menjadi pertanyaan kita adalah “Mengapa Allah tidak berpihak kepada
Nimrod, padahal ia merupakan pahlawan yang gagah perkasa di hadapan Tuhan / diberkati
Tuhan??” Penyebabnya adalah mereka berusaha mendapat nama, itu berlandaskan pada
kesombongan dan ambisi pribadi. Sebab, kecongkakan mendahului kehancuran, dan tinggihati
mendahului kejatuhan (Amsal 16:18).

Ada satu pelajaran terpenting dalam peristiwa ini, yaitu Tuhan mendukung adanya
persatuan dan Tuhan mengakui jika persatuan adalah kunci keberhasilan. Berbicara mengenai
persatuan kita tidak boleh salah mengerti, sebab tidak semua persatuan itu sesuai kehendak
Tuhan tetapi banyak orang yang tidak mengerti hal itu. Banyak orang Kristen berlomba untuk
melayani dengan baik di gereja itu baik, tetapi dengan motivasi apa mereka bergerak itu harus
ditelusuri terlebih dahulu? Tidak sedikit anak Youth berlomba dalam hal melayani di gereja
dengan motivasi untuk menarik hati lawan jenis. Ya atau betul? :D

Coba kita saksikan dalam pertandingan sepakbola, tidak semua tim yang menang itu
bermain dengan cara yang baik, malah kebanyakan bermain dengan kotor. Itu artinya dalam
segala hal kita perlu yang namanya persatuan dan kesatuan dan bukan hanya itu juga kita juga
perlu persatuan dan kesatuan yang benar (sesuai kebenaran Firman Allah).

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan
ditambahkan kepadamu. (Mat 6:33).
BERMULA DARI “SEM”
Nas: Kejadian 11:10-32

Seluruh ayat perenungan kali ini seluruhnya berisi tentang silsilah dari Sem, anak Nuh
hingga Abram, bapa segala bangsa. Secara keseluruhan nampak ayat ini tidak memiliki manfaat
yang nyata selain hanya sebagai pengetahuan. Jangan salah lho… Setiap ayat yang ada dalam
Alkitab bukan tanpa alasan apalagi sebuah kebetulan bahkan iseng-iseng semata, melainkan
ada makna-makna yang nyata & berfaedah dalam kehidupan orang percaya.

Yang perlu kita pertanyakan adalah mengapa Tuhan menghendaki Sem menjadi leluhur
dari Abram/Abraham? Apa itu terjadi begitu saja?? NO! It’s Favor. Ya, semua adalah
perkenanan Tuhan atau Tuhan berkenan pada pribadi yang bernama Sem.

Lagi katanya: "Terpujilah TUHAN, Allah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya.
Allah meluaskan kiranya tempat kediaman Yafet, dan hendaklah ia tinggal dalam kemah-
kemah Sem, tetapi hendaklah Kanaan menjadi hamba baginya." (Kej 9:26-27)

Itulah berkat yang diucapkan sang ayah kepada Sem. Sem adalah anak sulung Nuh.
Sebagai anak sulung Sem berbeda dari Ruben (anak sulung Yakub) yang mencemari nama
keluarga. Dari masa mudanya, Sem adalah orang yang dengar-dengaran akan orangtua bahkan
saat ayahnya melakukan hal yang tak terpuji ia tidak ikut-ikutan, juga ia tidak mempermalukan
nama ayahnya.

Sebagai orang Kristen kita punya ‘dua’ orang bapa bukan? Pertama, bapa secara lahiriah
yaitu ayah (suami dari ibu) dan yang kedua adalah Bapa di Sorga. Nah, inilah yang harus kita
teladani dari Sem. Sem adalah tipe kekristenan yang tidak bikin malu bapa terutama Bapa si
Sorga, artinya tingkah laku, tutur kata, bahkan pemikirannya cocok dan sesuai dengan apa yang
Tuhan kehendaki. Oia, tidak lupa arti dari nama Sem adalah dikenal, lewat pribadinya ia dikenal
sebagai anak Tuhan dan juga lewat dirinya orang mengenal Tuhannya. Jadilah pribadi yang
dikenan oleh Tuhan sebab bukan harta dan tahta yang membuat manusia hidup namun
perkenanan-Nya.
ZONA NYAMAN MENUJU ZONA IMAN
Nas: Kejadian 12:1-9

Setiap manusia diseluruh muka bumi ini tentu menginginkan kehidupan yang aman,
nyaman, tenteram, damai dan tidak ada gejolak atau masalah sehingga semua berlomba-lomba
untuk menjadi kaya, karena di zaman modern ini dengan uang semua menjadi mudah, atau
dapat dikatakan uang menjadi tuan atas sebagian besar manusia modern ini.

Tapi, apa yang difirmankan Tuhan kepada Abram? Abram disuruh meninggalkan negri,
saudara-saudaranya, bahkan rumah ayahnya atau dapat disimpulkan Tuhan mau Abram keluar
dari zona nyamannya. Ini adalah permulaan panggilan Tuhan pada Abram, jika Abram tidak
mengikuti maunya Tuhan maka apa jadinya? Abram tidak akan menikmati janji pemeliharaan
Tuhan bagi dirinya, keluarga apalagi keturunannya.

Mengapa Tuhan mau Abram tinggalkan ketiga hal itu? Pertama, Tuhan mau Abram
meninggalkan kehidupan lamanya. Sebab Ur-Kasdim, negri dimana Abram berasal itu adalah
pusat pemujaan dewa bulan : Sin. Penyembahan kepada ilah lain / berhala ini adalah hal yang
menjijikan di pemandangan mata Tuhan. Dewasa ini, sudah amatlah jarang kita melihat orang-
orang Kristen memuja patung, pohon dlsb sebab berhala di zaman modern ini bukanlah patung-
patung tuangan dan pohon-pohon lagi, melainkan segala hal yang posisinya menggeser posisi
Tuhan dalam hidup kita. Berapa banyak orang Kristen yang hatinya mendua walaupun sudah
mengaku pengikut Kristus?? Berapa banyak orang Kristen yang masih percaya mitos dan tradisi
nenek moyang padahal setiap minggunya mendengar Firman Tuhan?

Kedua, Tuhan mau Abram hanya menyandarkan hidupnya pada Tuhan, bukan kepada
kekayaan / kebanggaannya pada apa yang dimilikinya dalam rumah ayahnya. Memiliki
kekayaan tidak dosa, mempunyai karir dan jabatan yang tinggi tidaklah pelanggaran. Namun,
tidak sedikit bukan anak Tuhan yang menjual imannya demi harta dan tahta?? Sungguh ironis!
Ketika Yesus hendak menuju salib, ia berkata kepada para murid : Akan tetapi, jika Anak
Manusia (Yesus) itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"

Tuhan lebih tertarik kepada orang yang berserah kepada Tuhan dibanding orang yang
menyerah kepada keadaan!
ABRAM ADA DI MESIR
Nas: Kejadian 12:10-20

Ketaatan kepada Allah tidak berarti bahwa kita tidak akan menghadapi persoalan dan
pencobaan yang serius. Contohnya kali ini adalah Abram. Abram baru saja sampai di tempat
tujuan ketika ia mengalami kekecewaan pahit. Persoalannya terdiri atas istri yang mandul,
perpisahan dengan keluarganya, dan bencana kelaparan yang menghalau dia dari tanah itu.

Cara seperti inilah yang sering Allah pakai untuk menguji ketaatan orang-orang percaya.
Namun sayang pada kali ini Abram gagal mempertahankan ketaatan dan percayanya kepada
Allah yang mampu mencukupkan dan mengadakan sesuatu dari tidak ada menjadi ada. Abram
mencari pertolongan dengan kemampuannya sendiri, sehingga ia memutuskan untuk
berpindah tempat ke Mesir.

Mesir dalam Alkitab sering dialegorikan sebagai gambaran dunia/keduniawian. Oleh


karenanya banyak orang yang mencari pertolongan ke Mesir/kepada hal-hal yang bukan berasal
dari kehendak Tuhan. Memutuskan untuk mencari jalan keluar ke Mesir adalah hal yang
bertentangan dengan kehendak Tuhan. Dan karena Abram ke Mesir maka terdapatlah Hagar
dalam kehidupan rumah tangga Abram (Kej 16:1-5), dan karena itu juga, perselisihan diantara
keturunan Sara dan Hagar tidak berkesudahan, dari dahulu sampai zaman sekarang ini.

Hari-hari ini banyak tantangan yang kita temui dalam kehidupan ini, sehingga tanpa
sadar kita sering merasa lelah dan ingin menyerah. Dan juga tidak sedikit anak-anak Tuhan yang
meninggalkan Tuhan lalu mencari Pertolongannya diluar Tuhan Yesus. Tapi ingat ketidaktaatan
akan Tuhan bahkan rasa sayang diri inilah yang membawa kita pada konsekuensi yang harusnya
tidak kita terima. Berbaliklah!
JADILAH TELADAN!
Nas: Kejadian 13:1-18

Abram cepat menyadari ketidaktaatannya pada Tuhan sehingga ia pun pergi keluar dari
Mesir. Ia keluar bersama istri, keponakan, budak-budak, harta dan seluruh ternaknya, dan
sesudah itu terjadilah dimana bahwa ternak Abram begitu banyak karena Tuhan
memberkatinya, sehingga tanah tempat dimana ia tinggal sudah tidak cukup lagi untuk memuat
keberadaan ternaknya dan ternak keponakannya. Dan terjadilah perkelahian antara gembala
kambing domba miliknya dengan gembala kambing domba milik keponakannya.

Kita melihat satu hal yang luar biasa dari pribadi anak Tuhan bernama Abram ini. Ia
menjadi teladan ditengah-tengah himpunannya terlebih khusus pada keponakannya. Ia sebagai
orang tua asuh dari Lot memberi teladan sebagai orang yang tidak egois dan tidak
megutamakan kepentingan pribadinya. Abram menunjukkan teladannya dengan cara mengalah
dan memberikan jalan kepada Lot untuk memilih tempat mana yang mau ia diami.

Dan dalam pasal ini terdapat frasa yang memiliki arti yang mendalam, “Setelah Lot
berpisah dari pada Abram, berfirmanlah TUHAN kepada Abram…” Mengapa ditulis demikian?
Arti dari nama Lot adalah topeng. Itu artinya Tuhan mau Abram lepas dari topeng kepura-
puraan. Berapa banyak orang Kristen masih menyimpan ‘Lot-Lot’ dalam kehidupannya sehingga
menyebabkan hidupnya tidak diberkati??

Hey, guys… Tertulis dengan jelas bukan dalam 14-16 janji Tuhan bagi Abram dan
keturunannya. Dan itu terjadi saat Abram tidak lagi berjalan dengan kepura-puraan dan betul-
betul serius iring Tuhan. Jadilah teladan bagi semua orang percaya dan juga orang yang belum
percaya karena jika tiba waktunya nanti mereka akan dilawat Tuhan dan menerima
keselamatan itu sendiri!
JANGAN DEKAT-DEKAT DENGAN DOSA, BRO!
Nas: Kejadian 14:1-16

Dalam keseluruhan ayat perenungan ini, kita memperoleh informasi bahwa ada perang
antara empat raja melawan lima raja, empat raja yang dipimpin oleh Kedorlaomer, raja Elam
memenangi pertempuran dan menawan semua yang ada di wilayah kerajaan yang kalah.
Diantara orang-orang yang ditawan terdapat Lot, kemenakan Abram yang memilih untuk
tinggal di lembah Yordan = lembah kematian, dekat Sodom.

Lot membuka dirinya terhadap keberdosaan yang ada di Sodom, padahal dalam Kej
13:13, tertulis dengan jelas bahwa Sodom itu sangat jahat di mata Tuhan, karena di kota ini
penuh hal-hal yang tidak berkenan di mata Tuhan. Lot ditawan karena apa? Karena ia menetap
di Sodom guys.. Karena ia sudah mempersekutukan dirinya terhadap hal-hal jahat!

Dimana ada kejahatan maka so pasti disitu tidak ada penyertaan Tuhan, bahkan kitab
Mazmur mengatakan bahwa jika ada niat jahat dalam hati orang, maka doanya tidak akan
diindahkan oleh Tuhan. Jadi tendensi akan dosa itu begitu kuat lho… Jadi, jangan macem-
macem dehh dengan yang namanya dosa kalau gak mau murka Allah datang atas hidup kita.

Jangan dekat-dekat sama dosa, Bro. tapi makin deketlah ama Tuhan dan jauilah dosa
karena dosa tidak memberi keuntungan apa-apa untuk masa depan tapi malah menghancurkan
masa depan. Masa iya, Tuhan sudah siapkan rencana indahnya bagi kita ehh tapi kita malah
yang membatalkannya??
AMAZING GOD!
Nas: Kejadian 14:17-24

Sehabis mengalahkan Kedarlaomer dan menyelamatkan Lot, kemenakannya, Abram


mengucap syukur dengan membawa persepuluhan kepada imam Allah yang Maha Tinggi yaitu
Melkisedek. Dan selain itu juga, Abram disongsong oleh raja Sodom oleh sebab ia kagum
dengan kehebatan Abram dan 318 orang yang dibawanya kala memenangkan pertempuran
melawan raja Elam.

Raja Sodom begitu kagum, sehingga ada satu ayat yang berkata bahwa ia meminta 318
orang-orang Abram itu menjadi bawahannya dengan cara menukar dengan semua harta yang ia
bawa, tetapi apa jawab Abram? Abram menolaknya! Karena, Abram yakin bahwa kemenangan
itu dari Tuhan dan oleh karena penyertaan Tuhan, bukan karena orang-orang yang ia bawa ke
medan perang. Dan satu lagi adalah Abram tidak mau orang-orang pilihannya ada di Sodom,
daerah yang tidak takut Tuhan sehingga nantinya orang-orangnya ini akan dimanfaatkan untuk
hal-hal yang buruk dan mendukakan hati Tuhan.

Dalam ayat-ayat ini kita melihat bahwa kita punya Amazing God! Tuhan yang luar biasa,
yang namanya Yesus Kristus. Ia yang selalu menjadikan orang yang berharap kepada-Nya
sebagai orang-orang yang menang dan selalu hidup berkemenangan, termasuk menang atas
intimidasi iblis dan belenggu-belenggu dosa.

So, jangan sampai Tuhan kita yang ‘Amazing’ itu malah mendapat cemoohan dari orang-
orang lain karena tindakan dan perilaku kita yang tidak menjadi teladan bagi orang banyak,
bahkan hidupnya menyimpang dari apa yang Ia ajarkan sehingga tidak ada bedanya lagi antara
orang dunia dengan orang yang takut akan Tuhan! Janganlah kamu menjadi serupa dengan
dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan
manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Anda mungkin juga menyukai