Anda di halaman 1dari 5

BAHAN CERITA SEKOLAH MINGGU GKBJ CENGKARENG

Minggu, 23 April 2023


“TUHAN BERI AKU BIJAKSANA”

 NATS ALKITAB : 1 Raja-raja 3 : 1 – 15  Doa Salomo memohon hikmat

3:1 Lalu Salomo menjadi menantu Firaun, raja Mesir; ia mengambil  anak Firaun, dan
membawanya ke kota Daud, sampai ia selesai mendirikan istananya dan rumah
TUHAN dan tembok sekeliling Yerusalem. 

3:2 Hanya, bangsa itu masih mempersembahkan korban di bukit-bukit


pengorbanan, sebab belum ada didirikan rumah untuk nama TUHAN sampai pada
waktu itu. 

3:3 Dan Salomo menunjukkan kasihnya kepada TUHAN dengan hidup menurut ketetapan-


ketetapan Daud, ayahnya; hanya, ia masih mempersembahkan korban sembelihan
dan ukupan di bukit-bukit pengorbanan.  

3:4 Pada suatu hari raja pergi ke Gibeon untuk mempersembahkan korban, sebab di


situlah bukit pengorbanan yang paling besar; seribu korban bakaran dipersembahkan
Salomo di atas mezbah itu. 

3:5 Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu
malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu." 

3:6 Lalu Salomo berkata: "Engkaulah yang telah menunjukkan kasih setia-Mu yang besar
kepada hamba-Mu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapan-Mu dengan setia, benar
dan jujur terhadap Engkau; dan Engkau telah menjamin kepadanya kasih setia yang
besar itu dengan memberikan kepadanya seorang anak yang duduk di takhtanya
seperti pada hari ini. 

3:7 Maka sekarang, ya TUHAN, Allahku, Engkaulah yang mengangkat hamba-Mu ini


menjadi raja menggantikan Daud, ayahku, sekalipun aku masih sangat muda  dan
belum berpengalaman. 

3:8 Demikianlah hamba-Mu ini berada di tengah-tengah umat-Mu yang Kaupilih,  suatu


umat yang besar, yang tidak terhitung dan tidak terkira banyaknya. 

3:9 Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk
menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan  antara yang baik dan yang jahat,
sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?" 
3:10 Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. 

3:11 Jadi berfirmanlah Allah kepadanya: "Oleh karena engkau telah meminta  hal yang
demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu,
melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, 

3:12 maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu  itu, sesungguhnya


Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga
sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan
bangkit seorangpun seperti engkau. 

3:13 Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun
kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti  engkau di
antara raja-raja. 

3:14 Dan jika engkau hidup  menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap mengikuti segala
ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan
memperpanjang umurmu." 

3:15 Lalu terjagalah Salomo; ternyata ia bermimpi. Sekembalinya ke Yerusalem,


berdirilah ia di hadapan tabut perjanjian Tuhan, dipersembahkannya korban-korban
bakaran dan korban-korban keselamatan, kemudian ia mengadakan perjamuan bagi
semua pegawainya.

 TUJUAN
1. Anak-anak dibukakan mengenai doa Salomo yang bukan meminta kekayaan dan
kemuliaan melainkan meminta bijaksana.
2. Anak-anak didorong untuk meminta bijaksana kepada Allah agar mereka dapat
membedakan yang benar dan salah.

 AYAT HAFALAN
Kelas Kecil:
“Karena Tuhanlah yang memberikan hikmat, dari mulutnya datang pengetahuan dan
kepandaian.” (Amsal 2:6)

Kelas Besar:
“Berbahagialah orang yang mendapat hikmat, orang yang memperoleh kepandaian, karena
keuntungannya melebihi keuntungan perak, dan hasilnya melebihi emas.” (Amsal
3:13-14)
 PENDAHULUAN
Tanyakan kepada anak-anak, Jika kalian diberikan 1 kesempatan oleh Tuhan untuk
meminta sesuatu, apakah yang kalian ingin minta?. Kemudian minta mereka menjelaskan
mengapa meminta hal tersebut?

Apa yang dimaksud dengan hikmat? Bagaimana kita tahu bahwa pilihan kita adalah yang
terbaik? Apakah kita dapat membuat diri kita berhikmat?. Anak-anak mungkin belum
mengalami pertimbangan demikian dalam kehidupan mereka, tetapi ini perlu didiskusikan.
Anak-anak perlu memahami apa itu hikmat dan darimana asalnya. Merka perlu belajar
pentingnya memiliki kemampuan untuk membedakan sesuatu meskipun masih dalam usia
muda. Kisah raja Salomo merupakan sebuah kesempatan untuk merenungkan hikmat dan
mengenalinya sebagai suatu harta yang berharga dari Allah.

KELAS KECIL:
Perlihatkan beberapa gambar yang mewakili pilihan yang anak-anak perlu lakukan, misal:
makanan sehat dan tidak sehat, mainan vs buku dll. Berikan kesempatan anak-anak untuk
menentukan pilihan mana hal yang benar dan bijaksana. Memiliki pertimbangan dasar
yakni bijaksana adalah hal penting yang mendasari setiap keputusan apa yang akan
dilakukan. Laoshi dapat memberikan eksperimen: membangun lego diatas permukaan meja
untuk menjelaskan pentingnya dasar yang kuat. Bandingkan dengan membangun lego
diatas bantal. Tentu saja akan mudah jatuh karena dasarnya tidak kuat.

Alkitab mengajarkan kita tentang mempelajari hikmat. Hikmat berkaitan dengan apa
yang kita lakukan berdasarkan pilihan kita dan bagaimana kita menghidupinya. Hikmat
sejati bukan berasal dari pemahaman kita, melainkan dari doa dan mempelajari Alkitab.

 PEMBAHASAN
Salomo mengasihi Tuhan, berjalan seperti Daud ayahnya, tetapi masih mempersembahkan
dan memberikan korban bakaran di bukit-bukit pengorbanan (1 Raja-raja 3:3). Salomo
telah mengambil alih tahta Daud. Salomo mengikuti Tuhan, tetapi disisi lain ia kadang
membuat kesalahan.

1 Raja-raja 3:4-5 menyatakan Salomo mempersembahkan korban bagi Allah. Allah datang
kepadanya melalui sebuah mimpi dan menjaminnya sebuah permohonan, apapun yang
diinginkan. 1 Raja-raja 3:6-9 menyatakan bahwa Salomo mengetahui bahwa ia harus
memimpin umat Allah, ia perlu tahu bagaimana memilih yang benar dari yang salah. Ia
perlu membuat suatu keputusan penting berkaitan dengan rakyatnya dan memerintah
mereka, sehingga memerlukan hikmat. Maka ia meminta hikmat dan pengetahuan kepada
Allah.

Tanyakan: Darimanakah hikmat berasal? Bagaimana membedakannya dari kepintaran atau


mengetahui segala sesuatu? 1 Raja-raja 3:10-14 menjelaskan bahwa hikmat berasal dari
Allah. Kita mungkin berpikir diri kita bijaksana, tetapi dalam pandangan mata kita itu
sekedar kesombongan. Hikmat sejati datang ketika kita meminta kepada Allah, dan Ia
dengan senang memberikannya pada kita. Allah menginginkan kita memiliki hikmat. Ketika
kita berdoa, mendengarkan Allah, dan mempelajari firman-Nya, kita akan memahami
tentang membuat pilihan yang positif dan melakukan apa yang akan mendatangkan berkat
bagi diri kita sendiri dan orang lain.

Ada beberapa hal yang kita pelajari:


1. Allah memberikan Salomo hikmat
Salomo menikahi seorang puteri Mesir, anak Firaun. Pernikahan kerajaan merupakan
suatu strategi politik yang umum dalam masyarakat kuno, dan berlanjut hingga masa
kini. Bukan karena ingin menikahi pihak kerajaan lain, melainkan konflik yang terjadi
antar dua bangsa dapat dihindari bagi kepentingan ikatan keluarga. Tentu saja ini
bukan pernikahan pertama Salomo, 1 Raja-raja 4:21 memberitahu kita bahwa anaknya
Rehoboam naik tahta ketika berumur 41 tahun, dan Salomo telah memerintah selama
40 tahun. Hal ini berarti Rehoboam dilahirkan oelh ibunya, istri Salomo yang bernama
Naama, orang Amon, sebelum ia naik tahta dan sebelum menikahi anak Firaun. Salomo
melakukan banyak pernikahan, dan menikahi banyak wanita asing, yang menyebabkan
petaka yang besar dalam kehidupannya. Selanjutnya di kitab Nehemia, Nehemia
sangat marah dan frustrasi karena orang Israel menikah dengan bangsa kafir di
sekitar mereka. Ia menegur kesalahan ini, Nehemia mengingatkan contoh yang buruk
dari Salomo (Nehemia 13:25-27).

Istri-istri bangsa asing Salomo lebih dari sekedar contoh yang buruk, mereka
menghancurkan kehidupan rohaninya (1 Raja-raja 11:1-4). Hal ini terjadi ketika
Salomo menjadi tua. 2 Samuel 3-3 juga memberitahu kita bahwa Daud menikah
dengan puteri bangsa asing, Maakha, anak perempuan Talmai raja Gesur. Menikah
dengan wanita asing tidak bertentangan dengan hukum Musa – hanya jika ia menjadi
seorang yang bertobat kepada Allah Israel. Apa yang dilakukan Daud menghancurkan
Salomo. Meskipun hal ini diijinkan dalam hukum Musa, tetapi tidak baik dan bijaksana
bagi Salomo melakukannya. Di kemudian hari, isteri-isteri bangsa asingnya menjadi
penyebab hatinya berpaling dari Allah (1 Raja-raja 11:4).

2. Salomo memberikan persembahan korban yang berkenan


Salomo mengasihi Allah dan menerima apa yang dipersembahkannya di mezbah. Ia
melakukan apa yang benar seperti Daud ayahnya. Salomo benar-benar mengasihi
Allah, namun ia juga mengasihi para isteri dari bangsa asing yang mencondongkan
hatinya berpalind dari Allah. Salomo mempersembahkan korban bakaran yang banyak
di altar. Hal ini menunjukkan betapa kayanya Salomo dan kerinduan hatinya untuk
mempermuliakan Allah.
3. Tawaran Allah dan respon Salomo (ayat 5-9)
Di Gibeon Allah menampakkan diri kepada Salomo melalui sebuah mimpi dan berkata
kepada Salomo untuk meminta apapun, maka Ia akan mengabulkannya. Salomo berkata
bahwa Allah telah menunjukkan kasih karunia kepadanya sebagai hamba Daud,
ayahnya, dan telah berjalan memimpinnya dalam kebenaran, keadilan dan
kebijaksanaan juga menunjukkan kebaikan baginya dengan memberi kesempatan untuk
menduduki tahta raja. Salomo menyadari bahwa dirinya masih muda dan tidak tahu
bagaimana memimpin bangsa Israel yang sangat banyak jumlahnya. Salomo meminta
hikmat untuk bisa mengambil keputusan yang baik dan buruk bagi umat Israel.

4. Jaminan janji Allah pada Salomo


Hal itu sangat menyenangkan hati Allah, karena permintaan Salomo. Allah melihat
bahwa Salomo tidak meminta kekayaan ataupun nyawa musuhnya, tetapi meminta
hikmat dan hati yang bijaksana. Tentu saja permintaan Salomo sangat menyukakan
hati Allah. Ia bukan saja menjawab doa Salomo, Ia juga menjawab apa yang menjadi
pengharapan seluruhnya. Dengan bijaksana, Salomo meminta Allah sesuatu yang
berkaitan dengan karakternya, bukan apa yang dimilikinya. Allah pun menjawab doa
Salomo dan memberikan hikmat, kuasa, kekayaan dan pengaruh. Ia memerintah
dengan sangat luar biasa bagi Israel.

Namun disaat yang sama, akhir hidupnya sungguh menyedihkan. Dapat dikatakan
bahwa Salomo membuang anugerah yang Allah berikan padanya. Meskipun ia telah
mencapat banyak dan memiliki banyak, tapi hatinya sudah berpaling dari Allah di akhir
hidupnya (1 Raja-raja 11:4-11).

 APLIKASI:
1. Kita membutuhkan hikmat Tuhan untuk bisa menjalani hidup ini dan memutuskan
setiap pilihan hidup.
Salomo menyadari bahwa untuk menjadi seorang raja yang memimpin umat Israel
yang besar, ia membutuhkan hikmat Tuhan. Oleh karena itu, ia memintanya dari
Tuhan, Sumber Hikmat.

2. Kita tidak boleh kompromi dengan dosa, karena itu akan membuat hidup kita
terjerumus dan jauh dari Tuhan. Salomo mengawali kepemimpinannya dengan sangat
luar biasa karena Allah mengaruniakan hikmat, namun karena ia berkompromi
terhadap dosa melalui pernikahannya dengan perempuan asing, di akhir hidupnya ia
berpaling dari Tuhan dan jatuh ke dalam dosa penyembahan berhala.

Anda mungkin juga menyukai