Anda di halaman 1dari 4

I Raja raja 3 : 4 - 14 Thema : Hati yang penuh Hikmat.

Minggu, 3 Agustus
2014. PETRA.
Nats ini berbicara tentang penampakan diri Allah kepada Salomo yang terjadi di
Gibeon. Gibeon itu adalah suatu tempat yang paling besar, berupa bukit
pengorbanan yang sering dipergunakan untuk mempersembahkan kurban bagi
Allah. Bahkan tempat itu sanggup menampung seribu korban bakaran yang
dipersembahkan Salomo kepada allah. Allah menampakkan diri kepada Salomo
melalui mimpi ketika dia sedang tertidur. Allah menampakkan diri kepada Salomo
dan memberitahukan bahwa Allah akan mengabulkan permintaannya, karena itu
Allah katakana kepada Salomo, mintalah apa yang hendak kuberikan kepadamu
ay 5. Sebuah kesempatan yang sebenarnya bisa disalahgunakan oleh Salomo. Dia
bisa saja meminta kekayaan dari Allah supaya dia dapat menjadi orang kaya, tetapi
dia tidak memintanya, yang dia minta hanyalah hati yang bisa menimbang perkara
untuk menghakimi umatNya dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang
jahat. Salomo katakana kepada Tuhan Allah, Engkau yang telah menunjukkan
kasih setiaMu kepada hambaMu Daud, ayahku, sebab ia hidup di hadapanmu
dengan setia, benar dan jujur terhadap Engkau, dan engkau telah menjamin
kepadanya kasih setia yang besar itu dengan memberikan kepadanya seorang
anak yang duduk di takhtanya seperti pada hari ini ay 6. Karena itu, berikanlah
kepada hambamu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi
umatMu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab
siapakah yang sanggup menghakimi umatmu yang sangat besar ini?(ay 9). Apa
yang diminta Salomo adalah hal yang kelihatannya sangat sederhana tetapi
memiliki kesan yang amat dalam. Didalam Amsal 1 : 7,dikatakan : Takut akan
Tuhan adalah permulaan dari pengetahuan,tetapi orang bodoh menghina hikmat
dan didikan. Didalam perjanjian lama kata hikmat adalah Khokhma yang artinya
Bijaksana, pintar yang datangnya dari pada Allah. Orang yang menerima hikmat
yang datangnya dari pada Allah, mampu membedakan mana yang baik dan mana
yang tidak dikehendaki oleh Allah. Dan orang yang menerima hikmat itu sanggup
melakukan apa yang dikehendaki oleh Allah, dan menolak apa yang tidak
dikehendaki oleh Allah. Berbeda dengan kepintaran yang datang nya dari dunia,
hal itu tidak mimikirkan atau tidak memandang apa itu kehendak Allah atau tidak,
yang penting cita cita mereka tercapai. Hikmat/kepintaran yang datangnya dari
pada Tuhan menuntun orang kejalan yang benar yang dikehendaki oleh Tuhan,
menyatakan keadilan dan kebenaran. Raja Salomo dikatakan sebagai Raja yang
penuh hikmat pada waktu mengambil keputusan terhadap dua orang prempuan
yang sedang melahirkan dalam satu kamar. Dimana Ibu yang satu pada waktu tidur
menimpa bayinya sehingga meninggal, setelah itu dia menggantikannya dengan
bayi Ibu yang satu lagi dimana bayinya itu hidup. Ibu yang bayinya hidup tidak
menyaksikan hal itu karena dia tertidur nyenyak. Setelah bangun pagi mereka
bertengkar karena Ibu yang bayinya hidup melihat bayinya sudah ditukar oleh ibu
yang didekatnya yaitu bayi yang sudah meninggal. Raja salomo mengambil
keputusan yang tepat, penuh dengan hikmat/kebijaksanaan siapa sebenarnya ibu
bayi yang hidup dan siapa ibu bayi yang telah meninggal.
Keterangan: Setelah Salomo menggantikan ayahnya Daud menjadi Raja,Tuhan
menampakkan diri kepada Salomo dalam bentuk mimpi pada malam hari,
berfirman Tuhan kepada Salomo mintalah apa yang kamu akan perlukan supaya
kuberikan kepadamu ( ayat 5). Salomo boleh memilih apa saja, karena Tuhan tidak
membatasi pilihan itu, Salomo boleh saja meminta untuk mengalahkan musuh
musuhnya, atau meminta kekayaan, meminta umur panjang, meminta supaya dia
dihormati bangsanya, dll, bisa saja diminta oleh Salomo. Tapi Salomo yang penuh
hikmat kebijaksanaan sudah dapat membedakan apa yang dikehendaki oleh Tuhan
dan apa yang tidak dikehendaki oleh Tuhan. Bagi orang orang yang tidak meminta
hikmat kepada Tuhan, maka mereka pasti memilih apa yang dia perlukan seperti
umur panjang, kekayaan, kehormatan, dll. Salomo sudah tahu apa yang terbaik
yang harus dilakukannya, sehingga ia memohon kepada Tuhan Hikmat
kebijaksanaan supaya dia dapat memimpin bangsa Israel dengan baik sesuai
dengan kehendak Tuhan, supaya Tuhan memberikan hati yang faham menimbang
perkara perkara yang ada dengan dapat membedakan mana yang jahat dan mana
yang baik. Pada zaman sekarang ini sulit mencari orang yang ingin menjalankan
kebenaran didalam hidupnya seperti Salomo terbukti di dalam doa doa orang
percaya yang selalu meminta kepada Tuhan umur panjang, kesehatan, rejeki,
penyertaan Tuhan, tetapi tidak ada yang meminta berikan aku hati supaya bisa
membedakan mana yang dikehendaki oleh Tuhan dan yang tidak dikehendaki oleh
Tuhan yang harus kujalankan didalam kehidupan ini. Jarang sekali orang meminta
kepada Tuhan (dalam doa syafat ) meminta supaya aku jujur dan selalu adil sesuai
dengan kehendak Tuhan. Salomo walaupun dia masih muda dan belum ber
pengalaman, dia bukan meminta kebutuhan dunia tapi bagaimana dia bisa
memimpin bangsa Israel dengan adil dan bijaksana . Ternyata permohonan salomo
itu dikabulkan oleh Tuhan, Karena Tuhan sangat menyenangi permohonan
Salomo,Tuhan mengatakan : Oleh karena Salomo telah memohon hikmat kepada
Tuhan, bukan umur panjang atau kekayaan, melainkan pengertian untuk membuat
suatu keputusan yang sesuai dengan kehendak Tuhan, maka kuberikan kepadamu
yang engkau minta yaitu hati yang penuh hikmat, dan juga apa yang tidak engkau
minta yaitu : yaitu kekayaan, kemuliaan, umur panjang Kusediakan bagimu. Jadi
yang paling penting adalah bagaimana supaya kita menerima hikmat dan
kebijaksanaan dari Tuhan. Karena hikmat dunia ini sia sia, tidak bersedia
membawa keselamatan kepada manusia. Filsafat mencari kebenaran tapi tidak
akan pernah dapat. Kata dewasa banyak orang sudah lanjut usia tapi tidak
menjamin dewasa di dalam iman. Sebab yang menentukan dewasa dalam iman
adalah orang orang yang bertumbuh dalam ajaran Kristus. Artinya kita sudah
mengerti akan rahasia hikmat Allah, bukan dipahami akal manusia tapi menurut
Yes 64 : 4 ; Hanya Tuhanlah yang dapat melakukan yang ajaib itu, bahkan Paulus
mengatakan : O, alangkah dalamnya kekayaan, khikmat dan pengetahuan Allah,
Rom 11 : 33, 0leh Roh Kudus mengetahui semuanya itu, juga orang percaya yang
sudah menerima Roh Kudus. Rohlah yang bisa mengerti dan memahami rencana
pemikiran Allah sendiri bagi umat manusia, sehingga roh orang percaya dapat
memperoleh dan menyelami hikmat pengertian, pengetahuan, dan pemikiran Allah
karena sudah dituntun oleh roh Allah. Roh Allah dapat memenangkan orang
percaya melawan kuasa dosa, Roh Allah menuntun orang percaya kepada kepada
hikmat Allah.
Penutup: Seekor kucing keasyikan mengejar ekornya sendiri. Berputar-putar, dan
berputar-putar lagi, berharap segera mendapati ekornya tertangkap. Ia pikir,
ketika ia sudah mendapatkan ekornya, ia akan bahagia. Ia tidak akan khawatir
kehilangan ekor, karena ia telah memegang ekornya. Padahal itu salah sama
sekali! Berputar sampai pingsan pun ia takkan dapat menangkap ekornya. Ia
hanya akan kelelahan. Dan sesungguhnya, bukankah tanpa dikejar pun, ekor itu
selalu setia mengikutinya?
Sadar atau tidak, kerap kali orang memakai waktu hidupnya untuk banyak
mengejar kesuksesan, kekayaan, pengakuan, dan sebagainya, agar hidupnya
bahagia. Segala upaya, waktu, dan energi, dicurahkannya untuk mengejar hal-hal
itu. Padahal, itu sebenarnya adalah target hidup yang salah! Segala target yang
tidak bernilai kekal, tidak layak kita kejar sedemikian rupa. Kita malah kehilangan
target yang utama, yang Tuhan ingin agar kita raih dan miliki, supaya hidup kita
berarti. Mari simak lagi, bagaimana Tuhan berkenan pada permintaan Salomo
(ayat 10). Yakni, ketika Salomo meminta hikmat sebagai hal terpenting yang ia
rindukan, bukan yang lain-lain (ayat 9). Dan, ketika target utama itu telah ia sasar,
Tuhan ternyata menambahkan hal-hal lain yang Salomo perlukan, meski Salomo
tidak memintanya (ayat 13). Tanpa perlu dikejar, Tuhan memberinya kekayaan,
kemuliaan, umur panjang. Itu semua bonus! Sebab itu, kita diajar untuk tidak
mengejar bonus, tetapi target utama: hikmat. Yakni, hati yang berpadanan dengan
hati Tuhan. Mata yang melihat seperti mata Tuhan. Hidup yang berjalan
sebagaimana Tuhan berjalan. Mari kenali pribadi Tuhan lebih intim. Dan, milikilah
hikmat dari-Nya.
Salomo memulai kepemimpinannya sebagai Raja di Israel dengan sangat baik,
dengan berdoa memohonkan hikmat. Salomo adalah pemimpin yang berdoa.
Berpasrah kepada Tuhan Allah. Titik startnya baik sekali. Tetapi kalau kita pelajari
terus di pasal-pasal selanjutnya kusus pasal 11, Salomo juga jatuh ke dalam dosa
penyembahan berhala. Ketika dia kawin dengan banyak perempuan asing yang
kafir, dan dia juga membuat kuil-kuil tempat penyembahan berhala, kepada para
perempuan-perempuan yang dia ambil sebagai istri. Jadi dapat di bilang dia
memulai dengan sangat baik, tetapi mengakhirinya, dengan tidak baik. Kita
janganlah demikian. Usahakan kita memulai sesuatu dengan baik, dan
mengakhirinyaa juga dengan baik. Memulai dengan memohonkan hikmat dari dan
kita harus menjaga hubungan dengan Tuhan Allah itu sampai berakhir dengan
tidak terganggu. Kita memulai pelayanan sebagai majelis jemaat dengan baik di
periode ini, kita juga harus berusaha mengakhirinya juga dengan baik. Kita
memulai pelayanan sebagai coordinator unit diperiode ini dengan baik, usahakan
berakhir juga dengan baik. Kita memulai pelayanan sebagai pengurus organisasi
dengan baik, usahakan juga dapat menyelesaikannya dengan baik.
Kepemimpinan Salomo yang baik yang bisa menjadi contoh kepada kita, kita
ambil. Dan perbuatan-perbuatannya yang tidak baik dari integritasnya kemudian
janganlah menjadi contoh kepada kita. Mari kita bergumul untuk mencari khikmat
Allah, supaya kita memilikinya. Ingat, orang-orang pandai belum tentu dia
berkhikmat, tetapi orang yang berkhikmat, sudah tentu dia pandai. Amin

Anda mungkin juga menyukai