Anda di halaman 1dari 3

TAK TERSELAMI, NAMUN DIPERCAYA

Roma 11:33-36

Syalom bapak/I sodara sekalian, selamat malam, bagaimana kabarnya, saya harap
semuanya baik-baik yah bapak/i. pada malam hari ini kita mau merenungkan firman
Tuhan di bawah satu tema “Tak Terselami, Namun Dipercaya”. Nah saya tanya kepada
bapak/I sekalian, Terselami itu apa? Dapat di duga, dapat dipahami, dapat diketahui,
berarti kita sepakat dengan pengertian ini yah. Okeh kemudian klo bicara tentang tak
terselami artinya sebaliknya bukan? Seperti tidak dapat di duga, tidak dapat dipahami,
tidak dapat di ketahui dan sebagainya. Nah dalam teks yang kita baca tadi apa yang tidak
terselami, mengapa tidak dapat terselami, bagaimana menyelaminya? Nah pertanyaan
demikian pasti muncul dalam benak kita. Sebelum jauh kita memahami teks ini, ada
baiknya kita harus mengetahui latar belakang Paulus menuliskan ayat ini.

Latar belakang teks ini dimulai setelah rasul paulus menguraikan bahwa hanya ada
satu jalan untuk dibenarkan, yaitu melalui iman saja. Nah bangsa israel ini tidak rela
merendahkan dirinya untuk mengikuti jalan itu, mereka masih memegang janji Tuhan
tentang bangsa Israel yang menjadi bangsa pilihan Tuhan untuk diselamatkan karena
mereka keturunan jasmani dari Abraham. Contoh begini, kakek nenek kita Kristen,
kemudian orang tua kristen kemudian anaknya juga kristen. Nah apakah karena
keturunan ini semua Kristen, apakah mereka diselamatkan. Tidak, iman itu masing-
masing, bukan di wariskan. Nah seperti itu dalam pikiran bangsa Israel, Sebenarnya
yang harus dimengeri bahwa memilih bangsa dan memilih pribadi tidaklah sama. Pada
pasal 1-8 itu Paulus bicara soal bagaimana individu-individu dipilih dan dibenarkan.
Nah individu yang dipilih tidak mungkin dipisahkan dari kasih Allah, dan lepas dari
anugerah Allah bukan. Dalam pasal 9-11 Paulus membicarakan bagaimana bangsa Israel
dipilih. Kalau sebuah bangsa dipilih, itu tidak berarti bahwa setiap individu dari bangsa
itu akan dipilih dan dibenarkan. Oleh sebab itu Paulus mau menjelaskan kepada bangsa
Israel atau kepada orang Yahudi bahwa semua oleh karena kemurahan Tuhan dan bukan
karena perbuatan baik.

Kemudian kita masuk dalam teks, pada ayat 33 disini memuji Allah, dengan
mengatakan o, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah, sungguh
tak terselidiki dan terselami. Artinya bahwa manusia itu terbatas, manusia itu lemah,
manusia itu tidak dapat mengetahui isi hati Allah tidak terselami rencana-rencana Allah,
tidak dapat di duga-duga (contohnya klo kita duga-duga ni ya, orang ngerumpi ke yang
lain katanya gini, ehh tau ga sihh Tuhan mau ambil nyawa kamu hari ini tau, jadi kamu
hati-hati yah) ini hanya plesetan doang yahh mengenai menduga-duga. Kembali pada
pertanyaan awal tadi, apa yang tidak dapat terselami? Yaitu kekayaan, hikmat dan
pengetahuan Allah, semua tidak dapat di selidiki dan di selami. Mengapa tidak dapat di
selami? Kita lihat ayat 34, Oleh karena Dia Allah, Dia Pencipta. Tidak mungkin yang
dicipta mengetahui rencana sang pencipta bukan, sederhananya begitu. Kemudian lagi
kenapa tidak dapat di selami? Karena Allah itu besar, tidak sanggup pikiran kita
melampaui pikiran Allah. Tuhan itu transenden artinya Tuhan melampaui dunia ini.
Seberapa hebat pun manusia, tidak akan bisa menyelami pikiran Tuhan. Kita tidak tahu
apa yang dirancangkan oleh Tuhan, jalan-jalan Tuhan kita tidak terselami. Kita tidak
bisa menjelaskan cara-cara yang dipakai Allah dengan apa yang dilakukannya dalam
hidup kita.

Kemudian ayat 35 Paulus menantang siapa yang bisa membuktikan bahwa Allah
berutang kepadanya? Maksudnya gini kita memberikan persembahan kepada Tuhan,
kemudian memberikan persepuluhan, Tuhan berhutang kepada kita, nah maksudnya
gitu. Padahal semua berkat yang kita terima itu berasal dari Tuhan. Masa iya kita
menjadikan hak milik orang lain menjadi milik kita? Itu namanya mencuri.

Nah oleh sebab itu di ayat terakhir Paulus menyampaikan bahwa semuanya
kembali pada kedaulatan Allah. Maksudnya Allah adalah segala-galanya di dalam segala
sesuatu. segala sesuatu maksudnya di sorga dan di bumi (terutama hal-hal yang
berkaitan dengan keselamatan kita, hal-hal yang menyangkut damai sejahtera kita)
adalah dari Dia melalui penciptaan, oleh Dia melalui kuasa yang memelihara, sehingga
semuanya itu untuk Dia di dalam arah dan hasil akhirnya. Akhirnya Paulus menutup
dengan berkat penutup yang singkat: Bagi Dialah Kemuliaan sampai selama-
lamanya! Soli Deo Gloria

Jadi dari firman Tuhan ini yang dapat kita pelajari bahwa manusia itu terbatas, manusia
itu tidak mampu mengetahui menyelami pikiran Allah, jadi yang perlu kita lakukan
hanyalah berharap dan percaya pada Tuhan yang tidak terbatas itu. Dan kemudian
supaya kita mengetahui bahwa segala yang kita lakukan di dunia ini semuanya hanya
semata-mata untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai