Anda di halaman 1dari 3

MATERI PERSIAPAN BERSAMA KLASIS SANGALLA

Kamis, 16 Maret 2023.


Bahan membangun Jemaat
Mingggu, pra-paskah IV
Minggu, 19 Maret 2023

TUHAN MELIHAT HATI


PUANG UNTIROI TARRU’ BA’TENG

Mazmur 23
1 Samuel 16:1-13 (BU)
Efesus 5 : 8 -14
Yohanes 9 :24 – 41

1. Jemaat Memahami bahwa Tuhan melihat hati setiap manusia.


2. Jemaat mengetahui dan mewujudkan sikap hidup dan perilaku yang bersumber dari hati.

Lead :
Shalom……
1. Apakah Bapa/Ibu /Sdr/I, ingin tampil prima dihadapan Allah sebagai umat pilihan-Nya? …
Kita telah menyaksikan sebuah penomena dan kesaksian yang sunguh luar biasa sepanjang
Bulan Maret 2023 ini, penomena itu akan segera termuat dalam dokumen sejarah perjalanan
injil, parade Syukur perayaan 110 tahun injil masuk Toraja. Sejak dari ibadah raya I di Makale
s/d Ibadah rayah II di Rantepao. Ada banyak karya-karya Angun telah kita lakukan untuk
bersyukur bagi Tuhan. Tentu semua itu akan mengantar kita ke perenugan yang lebih dalam
lagi di lubuk hati dari kita masing-masing, untuk terus membuka hati, untuk terus berjalan
dalam perenungan dan refleksikan akan kasih Tuhan bagi kita semua, bagi Toraja, bahwa
sungguh kasih Tuhan tidak akan habis kita renungkan dan refleksikan. Karena itu mari dengan
penuh semangat kita melayani dan terus memandang jauh ke depan kemana Tuhan
mengarahkan kita dalam tugas pengutusan-NYa.

Perikop bahan utama 1 Samuel 16:1-13, berbicara tentang, Allah sudah menolak Saul sebagai Raja,
dan akan memilih seseorang yang akan menggantikannya sebagai Raja.

F1. : Allah mengutus Samuel untuk mengurapi Raja baru bagi Israel mengantikan Raja Saul. (I
Samuel 16 :1-11)
 Allah mengutus Samuel ke rumah Isai di Betlehem, karena sudah dijelaskan oleh Allah sendiri
bahwa Allah telah menolak Saul sebagai Raja dan akan memilih dari anak Isai untuk diurapi
menjadi Raja menggantikan Saul.
Waktu itu Samuel merasa takut untuk dibunuh oleh Saul, tetika nantinya Saul mengetahui
bahwa Samuel telah mengurapi seseorang yang akan menggantikannya sebagai Raja. Dalam
hal ini Samuel diberi petunjuk untuk datang mempersembahkan korban kepada Tuhan, dan
Samuel melakukannya sesuai petunjuk Tuhan.
Isai menampilkan Anaknya satu-per satu mulai dari yang tertua, dan rupanya persepsi Samuel
punya kesamaan dengan persepsi Isai. Dimana Isai menampilkan anak-anaknya yang
berperawakan baik dan matang, yakni mementingkan penampilan fisik yang dianggap
memenuhi syarat. Ternyata dari 7 anak Isai yang lewat tidak ada satu pun yang dipilih Allah.
Sampai Isai ditanyai oleh Samuel apakah sudah tidak ada lagi anaknya, ternyata masih ada satu
yang belum tampil karena memang tidak masuk dalam perhitungan.
Terjadi perbedaan pandangan antara Allah dan Samuel serta Isai, menandakan penglihatan
atau pandangan, manusia dan Allah itu sangat berbeda. Manusia memandang dan melihat hal
yang lahiriah saja, sementara Allah memandang atau melihat bukan hanya lahiriah tetapi
sampai kedalam hati seseorang (Ay.7).
 Allah melihat hati
Ada apa dengan hati ?
a. Hati adalah pusat pengendalian diri manusia.
(apakah hati sesorang dikendalikan oleh tuntunan kuasa Roh Kudus, sehingga penuh
dengan segala kebaikan, kelemah lembutan, kesetiaan, dll, ataukah sebaliknya?)
(Bnd: Matius 15:18, tetapi apa yang keluar dari mulut berasal dari hati dan itulah
yang menajiskan orang).
b. Hati itu adalah seperti sumur atau sumber mata air. Kalua sumurnya kotor maka airnya
kotor, dan sebaliknya. Kalua sumurnya bersih maka airnya pun juga bersih. Hati yang
bersih akan menjadi sumber dari muatan-muatan yang baik dan bermanfaat. Baik bagi diri
sendiri maupun orang lain.
*Bagi diri sendiri (Amsal 17:22a. hati yang gembira adalah obat yang manjur).
*Bagi orang lain (Yoh.7: 38 b : dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air
hidup)
c. Hati adalah ibaratnya jendela untuk mengarahkan pandangan lebih jauh. Bahwa hati
adalah tempat meletakkan dasar dari sebuah pandangan. Hati yang baik akan mampu
memberikan pandangan yang baik, dan sebaliknya.
( Bnd. Yohanes 9. ) orang yang buta sejak lahir ini, dipertanyakan para murid
sebagaimana pemahaman umum, karena dosanya sendiri atau dosa orang tuanya?
Yesus memiliki hati yang baik mampu memberi pandangan yang benar

F2. : Pilihan Allah jatuh pada orang yang berkenan kepada-Nya. (I Samuel 16:12,13)
Karena Allah melihat apa yang tidak dilihat oleh manusia, maka dengan demikian, pilihan Allah
tidak akan pernah salah.
 Pilihan Allah berdasarkan pada standar yang esensi atau yang hakiki dari kepribadi manusia
itu, yaitu berdasarkan Nurani dan suasana hati. Hal itu sangat jauh berbeda dengan pilihan
manusia yang berdasarkan pada standar yang hanya kelihatan diluarnya saja, yaitu hanya
memakai standar melihat perawakannya atau bentuk tubuh dan penampilannya. Apa yang ada
diluar, yang kelihatan itu akan besar kemungkinan memberi gambaran yang palsu.
*(Bnd: penampilan palsu, senyuman palsu, kata-kata penghiburan dan penguatan
palsu,dll.) contoh : di gereja selalu senyum manis dan lemah lembut, tetapi
dirumah, dikantor paling galak.dll.
 Apa yang dilihat manusia tidak akan pernah sama dengan apa yang dilihat Allah.
Hal ini membuat penilaian manusia dalam memilih, sangat berbeda dengan penilaian Allah
dalam memilih dan menetukan pilihan Allah. Manusia banyak kali salah dalam menilai dan
memilih karena menjatuhkan pilihan berdasarkan apa yang dilihatnya. Fakta bahwa dari
delapan anak-anak Isai itu, ada tujuh yang tertua telah tampil prima dihadapan manusia yaitu
dihadapan Samuel, tetapi Allah tidak memilihnya, mengapa? Karena bagi Allah, mereka tidak
tampil prima dihadapan Allah.
Pertanyaan apakah Bapa/ibu/saudara/i, ingin tampil prima dihadapan Allah?
sama seperti Saul walaupun secara fisik tampil dengan perawakan yang meyakinkan,
kelihatan tampil prima, tetapi Saul telah mengecewakan bagi Allah, karena Saul lebih
mendengar dan mengikuti keinginan hatinya, dibandingkan mendengar dan mengikuti Firman
Allah. Dimana waktu itu Allah memberinya tugas sebagai raja Israel untuk menumpas habis
orang Amalek. Dalam menumpas orang Amalek Saul telah meloloskan orang keni, meloloskan
Agag Raja orang Amalek, Saul mempersembahkan hasil jarahan rakyatnya sebagai
persembahan kepada Allah di Gilgal, Saul tidak mendengar dan memperhatikan firman Tuhan,
Saul mengutamakan korban persembahan dibanding mengikuti perintah Tuhan. Terjadi sikap
durhaka yang sama dengan dosa bertenung. Kedegilannya sama dengan berhala (I Samuel 15).
Sama seperti anak-anak Isai yang tertua telah dicalonkan menjadi pengganti Saul
semuanya telah tampil prima dihadapan Samuel, tetapi semuanya tidak terpilih karena Allah
melihat lebih dari yang dilihat manusia. Anak bungsu yang tidak masuk calon dan tidak kelitan
ditempat waktu itu, dia yang terpilih melebihi yang lain. Itulah Daud, ia dicari, ia dipanggil, ia
dipilih da ia Diurapi.
Sama seperti penampilan kita selama parade syukur perayaan 110 Injil masuk Toraja,
berharap benar-benar menjadi bukti bahwa dari dulu sampai sekarang kita masih tetap
tampil prima dihadapan Tuhan sebagai umat yang dicari-Nya, dipanggil-Nya, dipilih-Nya, dan
diberkati-Nya, karena apa yang kelihatan dan yang tidak kelihatan dari kita semua tanpa
kecuali, yakni hati kita, bahwa sungguh hati kita penuh dengan kataatan pada Firman-Nya.
Sungguh-sunguh kita memiliki hati yang mau mendengar dan mengikuti Firman-Nya.
a. Manusia menilai dari apa yang dilihatnya.
Bandingkan : bacaan ketiga Yoh. 9:24-41, dari ayat sebelumnya berbicara orang yang buta
sejak lahir, rupanya yang buta sejak lahir dikaitakn dengan dosa, dimana murid-murid
bertanya disebabkan dosanya atau dosa orang tuanya?. tetapi Yesus menjelaskan bukan
dosanya dan bukan orang tuanya. Tetapi pekerjaan Allah harus dinyatakan dalam dirinya.
(Ay. 24-41), dalam percakapan dari orang buta yang disembuhkan dengan orang Farisi: bisa
ditarik kesimpulan bahwa yang buta adalah orang yang mungkin secara fisik melihat tetapi
tidak mau melihat dan percaya akan kuasa dan pekerjaan Allah, artinya memiliki hati yang
tertutup bagi pekerjaan Tuhan, sementara yang melihat adalah orang yang secara lahiriah
melihat atau pun buta, tetapi didalam hatinya penuh kecerahan melihat dan menyaksikan
kuasa pekerjaan Tuhan, Punya ketulusan untuk mau percaya sepenuhnya, dan jadi
pengikut-Nya.
Bnd : bacaan kedua Efesus 5:8-14 (hidup sebagai anak-anak terang…). Yaitu hidup
mengikuti kehendak Allah.
b. Allah memilih hati seorang gembala, sepeti Daud.
Seorang gembala dipercaya memiliki hati yang baik.
karena hati seorang gembala akan penuh kasih mengasihi domba gembalaannya,
hati seorang gembala penuh perhatian memperhatikan setiap domba gembalaanya,
hati seorang gembala penuh pemeliharaan memelihara setiap domba gembalaanya, bagi
seorang gembala seluruh hidupnya menjadi sebuah pelayanan yang sungguh-sungguh.
Bnd. Mzr 23. Tuhan adalah gembalku takkan kekurangan aku…
(Daud sepenuh hati memuliakan Tuhan sebagai gembala, sebuah refleksi yang diangkat
dari pengalaman hidup, karakter dan kepribadi Daud sendiri).

MAKNA : Hati punya peran penting dalam kehidupan manusia sebagai pusat
pengendalian diri, dan tempat meletakkan dasar sebagai sumber segala yang
baik. Hati yang mau mendengar dan mengikuti Firman Tuhan. Hati yang mau
melihat dan menyaksikan Kuasa Tuhan.

PESAN : -Hati yang dibutuhkan setiap orang adalah hati yang dikuasai dan dikendalikan
oleh Roh Kudus. Hati seperti itulah yang mampu mendengar dan mengikuti Firma-Nya.
Hati yang berkenan kepada Tuhan untuk masuk dalam arak-arakan umat pilihan-Nya.

Anda mungkin juga menyukai