Anda di halaman 1dari 3

Renungan

Ezra 1:1 – 11

Latar Belakang

Kitab ini menarik bagi saya karena memuat janji-janji Allah dan penggenapannya
kepada bangsa Israel ketika Allah berjanji kepada Yeremia dalam Yeremia 29:10.

Kalau kita melihat teks ini, hanya sepintas lalu saja. Kita hanya akan mendapati cerita
seorang raja yang dibimbing Tuhan untuk melepaskan umat-Nya dari penjajahan /
tawanan perang.

Cerita firman Tuhan ini sangat menarik kalau kita mengetahui latar belakangnya. Ezra
di tuntun Tuhan untuk menulis kitab-Nya supaya kita dapat belajar dari dia. Dalam ay.1
Tuhan langsung berbicara dalam hati Koresh, raja Persia itu, untuk membebaskan
bangsa pilihan-Nya untuk kembali ke Yerusalem, membangun bait Allah.

Tujuannya supaya orang-orang Yahudi sadar dan mengetahui bahwa pemeliharaan


dan kesetian Allah bagi umat-Nya masi ada dan akan terus ada bagi mereka.

Garis Besar

A. Tuhan menggerakan hati Koresh ay. 1


 Koresh langsung melaksanakannya ay. 2
B. Tuhan hanya memilih orang-orang yang mau ikut Dia ay. 5b
C. Tuhan menggerakan hati orang untuk berbuat kasih ay. 6 – 8

A. Tuhan menggerakan hati Koresh ay. 1


Koresh adalah raja Persia yang tidak mengenal Allah, tetapi kita lihat pada teks
ini, bahwa dia dipakai Allah untuk melaksanakan apa yang Tuhan sudah katakan
kepada nabi Yeremia 29:10-11. Hidup ini adalah Tuhan punya, jadi Dia bisa
menggerakan setiap hati manusia sekeras apapun untuk melaksanakan firman-
Nya. Jadi jika saya dan sudara mau menghindar dari Tuhan, pasti Tuhan akan
tetap bawa kepada Dia. Saya pikir hati Koresh tidak pernah tahu siapa itu Allah
Israel. Tapi karena Allah mau menyatakan-Nya kepada Koresh maka dia tahu,
kita lihat dalam isi suratnya bahwa Koresh menyebut Tuhan, kata “Tuhan” disini
dalam bentuk huruf besar semua, dan itu adalah YHWH / Yahweh.
Ini menarik bagi saya karena Koresh, memulai suratnya dengan pendahuluan
yang sangat baik. “segalah kerajaan di bumi telah di karuniakan kepadaku oleh
TUHAN, Allah semesta langit” jadi Koresh mau supaya penerima suratnya
(orang-orang Yahudi dibawa kekuasannya) sadar bahwa Allah adalah
pemegang kendali atas semua ciptaan di dunia ini. Na memang konteks dari
pada kitab ini adalah Israel tertawan oleh Babel lalu di tawan lagi oleh persia,
kedua bangsa ini sama-sama tidak mengenal Allah yang benar, tapi kita lihat
dalam teks ini bahwa Allah mau menyatakan-Nya kepada Koresh. Allah
memakai Koresh untuk mendatangkan kemulian-Nya. Betapa lebihnya kita
sebagai orang percaya, yang sudah mengenal Tuhan, memercayai janji-janji-Nya
bahkan ikut ambil bagian dalam pekerjaan-Nya, betapa terhormatnya kita semua
boleh melayani Dia. Jadi ketika kita tidak lagi setia pada firman Tuhan, datang
dan belajarlah dari Koresh, seorang yang tidak mengenal Allah tapi Allah
memakainya. Betapa lebihnya kita orang-orang percaya.

 Satu hal yang perlu kita teladani juga dari Koresh adalah, ketaatannya
pada Allah. Meskipun dia bukan orang percaya tapi to dia meresponi
panggilan Tuhan. Apalagi kita yang percaya dalam Tuhan Yesus,
jadilah pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja.
Yak. 1:22 “Lakukanlah selalu yang diajarkan-Nya. Jangan hanya
mendengarkan dan tidak berbuat apa-apa sebab jika hanya duduk dan
mendengarkan, kamu hanya menipu dirimu sendiri.” (VMD)

B. Tuhan hanya memilih orang-orang yang mau ikut Dia ay. 5b


Jadi, Tuhan lihat hati kita, tokoh-tokoh iman yang ditulis dalam surat Ibrai pasal
11 adalah para tokoh yang Tuhan pilih karena mereka taat dan mau ikut Dia,
kalau kita menarik kesimpulannya pada diri kita saat ini. Apa yang Tuhan mau
kerjakan bagi kita sebagai anak-anak-Nya? Tuhan tidak sala pilih lalu Dia
gunakan untuk menghujat naman-Nya. Sudara, teks ini mengajarkan kita untuk
pekah terhadap Tuhan, kalau sudara merasa Tuhan pilih untuk mengerjakan
amanat-Nya yang Dia titipkan bagi sudara, kerjakan itu dengan kesungguhan.
Jangan mengelu, jangan memberontak. Sebab Tuhan memilihmu bukan karena
engkau hebat / kuat / jago dll.. tapi Dia tahu isi hatimu bahwa kita akan mengikuti
apa yang Dia mau.

D. Tuhan menggerakan hati orang untuk berbuat kasih ay. 6 – 8

Ini menarik bagi saya, Tuhan tahu apa yang umat-Nya sedang perlukan ketika akan
pergi ke Yerusalem untuk membangun bait Allah. Kita lihat disini bahwa Allah
menggerakan hati Koresh untuk berbuat kasih, Allah mau supaya umat-Nya tidak
kekurangan pada saat mereka sedang dalam perjalanan. Ini juga yang terjadi pada
waktu kami praktek di Lili bulan Januari sampai maret lalu. Tuhan menggerakan hati
orang-orang disana untuk memberi kami berkat untuk kami pakai dalam perjalanan
kami. Begitu luar biasanya Tuhan bagi kita orang percaya, Tuhan melihat apa yang
akan kita perlukan nanti. Ini menjadi satu berkat bagi saya pribadi bahwa ketika ada
teman yang membutuhkan bantuan, apakah saya hanya akan diam saja. Mungkin tidak
harus berbentuk materi secara langsung, tapi kita juga memberikan perhatian kita
kepada orang-orang yang perlu pertolongan secara khusus dalam hal rohani, kita
menguatkan mereka, kita menghibur mereka.

Dari ayat ini saya belajar bahwa Tuhan tidak akan perna membiarkan umat yang
percaya mengalami kekurangan. Walaupun kita merasa kekurangan sebenarnya Allah
sedang membawa kita untuk terus berpengharapan kepada Dia.

Penulis Ibrani mengatakan bahwa Allah tidak akan membiarkan kita, dan tidak akan
meninggalkan kita. Ibrani 13:5 = "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan
Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."

Allah tetap pelihara, seperti bangsa Israel yang Tuhan Allah pelihara melalui raja
Koresh yang sebetulnya tidak sama sekali menyembah Allah yang benar. Tapi karena
Allah berkuasa, Dia mampu menggerakan hati Koresh untuk berbuat kasih kepada
umat-Nya.

Jadi jika dari kita ada dorongan dari hati kita untuk membantu orang lain, jangan tahan
itu. Saya percaya bahwa setiap kita yang sudah percaya pasti ada Roh Kudus yang
menuntun kita. Jadi kalau ada dorongan dari hati untuk membantu, jangan tahan itu.
Sebab Tuhan sedang menyatakan kemuliaan Dia lewat kita. Tidak mungkin hanya
terjadi secara kebetulah kita diperhadapkan dengan orang-orang yang ingin butuh
pertolongan. Tuhan sedang berencana bagi kita untuk mendatangkan kemuliaan-Nya.

Anda mungkin juga menyukai