Ezra Pasal 1
Ezra Pasal 1
Ezra 1:1 – 11
Latar Belakang
Kitab ini menarik bagi saya karena memuat janji-janji Allah dan penggenapannya
kepada bangsa Israel ketika Allah berjanji kepada Yeremia dalam Yeremia 29:10.
Kalau kita melihat teks ini, hanya sepintas lalu saja. Kita hanya akan mendapati cerita
seorang raja yang dibimbing Tuhan untuk melepaskan umat-Nya dari penjajahan /
tawanan perang.
Cerita firman Tuhan ini sangat menarik kalau kita mengetahui latar belakangnya. Ezra
di tuntun Tuhan untuk menulis kitab-Nya supaya kita dapat belajar dari dia. Dalam ay.1
Tuhan langsung berbicara dalam hati Koresh, raja Persia itu, untuk membebaskan
bangsa pilihan-Nya untuk kembali ke Yerusalem, membangun bait Allah.
Garis Besar
Satu hal yang perlu kita teladani juga dari Koresh adalah, ketaatannya
pada Allah. Meskipun dia bukan orang percaya tapi to dia meresponi
panggilan Tuhan. Apalagi kita yang percaya dalam Tuhan Yesus,
jadilah pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja.
Yak. 1:22 “Lakukanlah selalu yang diajarkan-Nya. Jangan hanya
mendengarkan dan tidak berbuat apa-apa sebab jika hanya duduk dan
mendengarkan, kamu hanya menipu dirimu sendiri.” (VMD)
Ini menarik bagi saya, Tuhan tahu apa yang umat-Nya sedang perlukan ketika akan
pergi ke Yerusalem untuk membangun bait Allah. Kita lihat disini bahwa Allah
menggerakan hati Koresh untuk berbuat kasih, Allah mau supaya umat-Nya tidak
kekurangan pada saat mereka sedang dalam perjalanan. Ini juga yang terjadi pada
waktu kami praktek di Lili bulan Januari sampai maret lalu. Tuhan menggerakan hati
orang-orang disana untuk memberi kami berkat untuk kami pakai dalam perjalanan
kami. Begitu luar biasanya Tuhan bagi kita orang percaya, Tuhan melihat apa yang
akan kita perlukan nanti. Ini menjadi satu berkat bagi saya pribadi bahwa ketika ada
teman yang membutuhkan bantuan, apakah saya hanya akan diam saja. Mungkin tidak
harus berbentuk materi secara langsung, tapi kita juga memberikan perhatian kita
kepada orang-orang yang perlu pertolongan secara khusus dalam hal rohani, kita
menguatkan mereka, kita menghibur mereka.
Dari ayat ini saya belajar bahwa Tuhan tidak akan perna membiarkan umat yang
percaya mengalami kekurangan. Walaupun kita merasa kekurangan sebenarnya Allah
sedang membawa kita untuk terus berpengharapan kepada Dia.
Penulis Ibrani mengatakan bahwa Allah tidak akan membiarkan kita, dan tidak akan
meninggalkan kita. Ibrani 13:5 = "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan
Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Allah tetap pelihara, seperti bangsa Israel yang Tuhan Allah pelihara melalui raja
Koresh yang sebetulnya tidak sama sekali menyembah Allah yang benar. Tapi karena
Allah berkuasa, Dia mampu menggerakan hati Koresh untuk berbuat kasih kepada
umat-Nya.
Jadi jika dari kita ada dorongan dari hati kita untuk membantu orang lain, jangan tahan
itu. Saya percaya bahwa setiap kita yang sudah percaya pasti ada Roh Kudus yang
menuntun kita. Jadi kalau ada dorongan dari hati untuk membantu, jangan tahan itu.
Sebab Tuhan sedang menyatakan kemuliaan Dia lewat kita. Tidak mungkin hanya
terjadi secara kebetulah kita diperhadapkan dengan orang-orang yang ingin butuh
pertolongan. Tuhan sedang berencana bagi kita untuk mendatangkan kemuliaan-Nya.