Anda di halaman 1dari 2

Bertambah Teguh Dalam Iman

(Bacaan I : Hosea 1:2-10 ;


Bacaan II : Kolose 2:6-15, (16-19) ; Lukas 11:1-13)

Bacaan pertama diceritakan bahwa Hosea diperintahkan oleh Allah untuk mengawini
seorang wanita sundal yaitu Gomer binti Diblaim (Hos. 1:2). Perintah Allah ini pada prinsipnya untuk
menunjukkan kehidupan umat Israel yang waktu itu telah “bersundal” dengan membelakangi Allah,
yaitu berpaling dari Allah dengan menyembah kepada dewa Baal. Dari perkawinan nabi Hosea
dengan Gomer binti Diblaim, nabi Hosea kemudian memperoleh 3 orang anak, nama dari anak-anak
nabi Hosea tersebut mengandung makna simbolis untuk mengungkap situasi umat Israel yang nyata.

Dengan melakukan perintah Allah tersebut, nabi Hosea bersedia mempertaruhkan reputasi
dirinya sebagai seorang nabi dan rela mengorbankan masa depannya. Namun di balik pengorbanan
diri dari nabi Hosea tersebut sesungguhnya Allah juga mau menyatakan bahwa Dia Allah yang tetap
mengasihi dan setia kepada umatNya. Kasih Allah senantiasa memiliki lingkup yang lebih besar dari
pada kesalahan dan dosa umatNya. Kesempatan dan anugerah yang luar biasa ini seharusnya tidak
mereka sia-siakan, sebaliknya mendorong mereka untuk selanjutnya hidup sebagai umat Allah yang
teguh di dalam iman.

Kehidupan umat Israel waktu itu bisa jadi adalah gambaran kehidupan kita saat ini, yang
tidak teguh dalam iman dan meninggalkan kesetiaan kepada Tuhan. Apa penyebabnya? Biasanya
karena kita meragukan kasih dan kuasa Tuhan. Ketika doa-doa lama belum dikabulkan, orang
menjadi ragu-ragu dan tidak sabar, lalu mencari pertolongan lain di luar Tuhan. Bahkan ketika
keinginan dan harapan tidak terwujud, orang lalu berpikir bahwa Tuhan tidak lagi mengasihinya.

Kitab Kolose 2: 6-15 (16-19) menjelaskan bahwa Rasul Paulus menasihati jemaat Kolose agar
tetap hidup di dalam Kristus. Sebelumnya Paulus memuji jemaat Kolose yang telah menunjukkan
bagaimana mereka hidup tertib dan teguh di dalam Kristus (Kol 2:6). Namun Paulus meminta agar
ketetapan dan keteguhan hati mereka itu dipertahankan. Mengapa? Saat itu jemaat Kolose
berhadapan dengan pengaruh ajaran-ajaran di luar Kristus yang bisa membuat iman mereka
terombang-ambing. Karena itu Paulus memberi nasihat agar jemaat tidak terbawa arus ajaran
tersebut

Sedangkan melalui bacaan Injil Lukas 11:1-13, Tuhan Yesus mengajarkan kepada para murid
agar teguh di dalam iman, karena Tuhan Allah sungguh-sungguh Allah yang mahakasih dan bisa
diandalkan. Perumpamaan dalam Pasal ini mengajak kita untuk melihat bahwa jika manusia yang
jahat saja bisa memberikan pertolongan jika ada teman yang memerlukan, apalagi Bapa di surga
yang mahakasih. Ia tentu tidak akan menutup mata dan mengabaikan begitu saja permohonan yang
kita naikkan kepada-Nya.

Dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, terkadang mungkin kita mengalami keadaan
tidak semua harapan terwujud sesuai keinginan kita. Kadang pun kita mengalami bahwa ketika
berada dalam masalah yang berat, dalam keadaan sakit, atau mengalami kesulitan tertentu, kita
sudah berdoa namun seolah Tuhan diam dan tidak menolong kita. Janganlah kita menyerah apalagi
sampai berpaling dari Allah. Tetap teguhkan iman, sebab Tuhan Allah yang mahakasih tidak pernah
meninggalkan dan menegakan kita. Jangan ragukan kasih dan kuasa-Nya, sebab dengan kasih dan
kuasa-Nya Tuhan sanggup bekerja dan bertindak untuk menolong kita dan memberikan yang terbaik
bagi kita. Agar iman kita tetap teguh, mari selalu hidup dekat dengan Tuhan. Doa jangan pernah
ditinggalkan.

Kita bersyukur karena Doa itu gratis, namun bisa meneguhkan serta menguatkan kita.
Semoga Tuhan menolong kita, dalam setiap keadaan kita tetap setia dan teguh beriman. Amin.

Anda mungkin juga menyukai