Yesuslah Pengharapan Jiwaku
Yesuslah Pengharapan Jiwaku
Yohanes 1:29-42
Mungkin setiap kita sebagai anak-anakNya memiliki kerinduan yang sama, yaitu pada
saatnya nanti, beroleh keselamatan di sorga. Namun, bak istilah “kerinduan hanyalah tinggal
kerinduan”, karena ada jurang pemisah yang tak dapat terseberangi. Firman Allah sendiri
menegaskan “upah dosa ialah maut…” (Rm.6:23a). Tetapi Allah yang penuh kasih
menganugerahkan keselamatan bagi manusia. Allah mengutus “Anak-Nya yang Tunggal”, yaitu
Yesus Kristus sang “Anak Domba Allah” untuk menghapus dosa manusia.
Allah menjawab kerinduan setiap manusia yang tak mungkin kesampaian dengan cara
manusia: “Sebab apa yang tak mungkin dilakukan Hukum Taurat karena tak berdaya oleh
daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang
serupa dengan daging yang dikuasai oleh dosa. Ia telah menjatuhkan hukuman atad dosa di
dalam daging, supaya tuntutan Hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut
daging, tetapi menurut Roh (Bdk.Rm.8:3-4).
Penghapusan dosa oleh Yesus sebagai “Anak Domba Allah”, lebih baik, lebih sempurna
dan penyempurna dari penghapusan dosa berdasarkan korban penghapus dosa dengan domba,
kambing, sapi, dsb. ala Hukum Taurat. Segala yang ada dengan apapun cara manusia, tentu tidak
akan pernah setara untuk membebaskan kita dari maut, kutuk dosa!.
Yesuslah harapan bagi dunia. Allah sungguh mengasihi kita. Tiada yang dapat kita
lakukan dalam hidup ini selain bersyukur pada-Nya. Mengagungkan serta menyaksikan akan
kasih-Nya yang tiada tara. Namun tentu saja, kita tidak mungkin menyaksikan akan kasih-Nya
bila kita sendiri ragu-ragu, tidak mengenal-Nya dengan lebih baik! Bila hanya mengenal-Nya
setengah-setengah, beriman setengah-setengah, bersyukur setengah-setengah, atau melayani
dengan setengah-setengah!.