Anda di halaman 1dari 3

PENATALAYANAN

Cerita orang US, Indonesia, China.


Apa arti dari penatalayanan? Tugas atau tanggung jawab yg
dipercayakan untuk mengelolah sesuatu.
Sedangkan Penatalayan? Orang yg diberikan
tugas/tanggung jawab tersebut.

Pertanyaannya adalah:
Siapa yg memberi tugas dan apa tugasnya? Tuhan Allah
Kej 2: 15, Tugasnya adalah mengusahakan Taman/Milik
Allah.

Apa saja yang menjadi milik Tuhan: Maz 24:1, Hagai 2:9,
1 Kor 6: 19-20, kesimpulannya: hidup, tubuh, waktu,
talenta, harta benda, hikmat, akal budi.
Sebagai seorang yg di beri tugas/tanggung jawab, Nilai apa
yg kita harus jaga dr pemberi tugas itu? 1 Korintus 4:2
kepercayaan.
Bagaimana menjaga kepercayaan itu? Melakukan sesuai
dengan yg diperintahkan
Apa yg diperintahkan Tuhan Allah sehubungan Tubuh
kita? 1 Kor 3: 16-17 menjaga Tubuh kita menjadi kudus –
turuti Hukum Kesehatan. NEWSTART. Setidaknya jika
kita mati, kita mati dengan tubuh yg bersih. – Ibu Kiding

Apa yg diperintahkan sehubungan dgn waktu kita? Ef 5:


15-16 pergunakan waktu secara bijaksana. –pak Elin

Apa yg diperintahkan sehubungan dgn harta? Maleakhi 3:


10 bawalah SELURUH persepuluhan, 10%. Klo ada yg
memberi 1jt dgn pesan bw yg 100rb ke Pdt, yg 900 boleh
dipakai, tp tdk dilakukan,kira2 selanjutnya bgaimana?
Sisanya? 1 Yoh 3:17.apakah Allah kekurangan?..tidak, tp
kepercayaan 1 Kor 4:2
Bagaimana dgn persembahan? Ulangan 16: 17, Ul 23: 21-
23. Maz 50: 14-15.
Do not give offering because you want something, give
because you love God, it is a must. Sometimes people
preach that if you give, God will bless you, that is not
wrong, but what is not appropriate is story of poor man
become rich. Blessing is not only wealth, but also wisdom,
health, harmony family. Do apostle not give tithe. the
biggest blessing is wherever I’m, so do you.
Sebelum membawa persembahan, perhatikan anak2 miskin,
memeras yg lemah. Amos 4.
Dalam Maleakhi 3:10 sebelumnya harus diketahui bahwa bahasa religius
yang dipakai dalam kitab Maleakhi sangat legalisasi dengan keinginan untuk
menegakkan aturan agamawi. Namun hal ini bukanlah yang utama sebab
pesan utama dalam kitab Maleakhi adalah mengenai kesetiaan Allah yang
direspons tidak sepantasnya oleh umat Israel. Sejak awal kitab Maleakhi
ditegaskan bahwa Tuhan mengasihi bangsa Israel (Mal.1:2-5). Namun sekalipun
bangsa Israel suda dikasihi Tuhan, bangsa Israel tetap saja melakukan tindakan
yang menyedihkan dan penuh cemar dengan memberi persembahan yang tidak
layak kepada Tuhan (Mal. 1:6-14), bahkan para imamnya terlibat dalam
perusakan moral umat Israel (Mal. 2:1-9), selanjutnya umat Israel yang dituntut
untuk memelihara kemurnian iman justru kawin dengan bangsa lain (Mal. 2:10-
16). Terlihat dengan jelas bahwa hubungan kasih Tuhan dan manusia tidak
seimbang, bagaimana Tuhan mengasihi manusia namun manusia membalas-
Nya dengan kejahatan. Semua kejahatan yang dilakukan umat Israel
menunjukkan ketidakpercayaan umat Israel bahwa Tuhan yang selalu
memeliharanya dengan setia. Itulah sebabnya Tuhan menegaskan bahwa
Tuhan tidak pernah berubah dan Ia akan tetap setia (Mal3:6).
Respons dalam bentuk kejahatan yang dilakukan oleh umat Israel
terhadap kasih Tuhan ini tentu sangat menyedihkan hati-Nya. Tuhan hanya
menuntut umat Israel untuk hidup taat yang diwujudkan dalam pemberlakuan
hukum dan peraturan, tetapi umat Israel malah melanggarnya termasuk dalam
hal persepuluhan. Itulah sebabnya Tuhan seperti menantang umat Israel untuk
membuktikan kasih setia Tuhan kembali dan setelah itu barulah muncul ayat
10. Dengan demikian ayat 10 ini bukan bernuansa pengaturan mengenai
persembahan persepuluhan, namun sebuah tantangan dari Tuhan untuk
membuktikan kesetiaan Allah. Jadi, Maleakhi 3:10 harus dipahami dalam
kerangka, umat Israel memberi karena telah menerima dari Tuhan dan bukan
sebaliknya, umat Israel memberi supaya menerima.

Faith takes God at His word and gives accordingly. Such faith enables us to keep our promises even when it seems
humanly or economically impossible. Such faith is demonstrated by consistent giving even in hard times. Such faith trusts

God to do His part in providing and commits to doing our part in giving eagerly, generously, and faithfully.

Anda mungkin juga menyukai