Anda di halaman 1dari 8

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

ORANG KRISTEN

Persoalan Manusia dan tanggung jawab acapkali kelihatan begitu besar sehingga kadang-

kadang kita berpikir: Apa yang bisa dilakukan oleh orang-orang biasa seperti kita untuk membantu

menyelesaikan persoalan-persoalan itu? Ucapan yang demikian terasa agak pesimis dan ingin menyerah

kalah. Thomas Carlyle berkata: "Tanggung jawab kita yang utama adalah bukan melihat kepada apa yang

nun jauh di sana, tapi melakukan apa yang dekat dengan tangan kita." Seorang percaya yang berketetapan

untuk tidak berbuat sesuatu berarti ia telah berbuat sesuatu. Keputusan untuk tidak terlibat berarti terlibat.

Sikap untuk tidak berpihak berarti berpihak. Ini dikarenakan, jika kita meneliti sejarah, kita melihat

bahwa orang-orang yang tidak memihak pada penghapusan perbudakan sebenarnya membantu

keberadaan perbudakan. Sebagai orang beriman, Allah menghendaki kita melakukan sesuatu dalam

kemampuan kita terhadap gereja, negara, dan sesama. Ini merupakan suatu panggilan ilahi dan sekaligus

suatu tanggung jawab pula.

Page 1
A. Tanggung Jawab Orang Kristen Terhadap Gereja

Dalam Perjanjian Baru, kata "Gereja" (eklesia) menunjuk kepada suatu komunitas orang percaya

yang telah diselamatkan. Dengan demikian, pemakaian kata "Gereja" adalah untuk menerangkan semua

orang beriman yang telah ditebus dan diselamatkan oleh Kristus Yesus melalui kematian-Nya. Ini berarti,

terbentuknya komunitas orang percaya ini, disebabkan oleh kasih Kristus yang telah dinyatakan dengan

menyerahkan diri-Nya bagi jemaat-Nya (Ef. 5:25).

Segera seseorang menerima Tuhan Yesus, untuk menunjukkan ketaatannya kepada Tuhan, ia

harus mencari sebuah gereja yang baik agar melaluinya ia dapat berpartisipasi dalam ibadah, persekutuan,

penginjilan, penelitian Alkitab, berdoa, dan sebagainya. Hal ini penting dan merupakan tanggung jawab

orang Kristen seperti yang diajarkan oleh firman Tuhan: "Janganlah kita menjauhkan diri dari

pertemuan- pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling

menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat" (Ibr. 10:25).

Selanjutnya, setelah seseorang percaya bergabung dengan sebuah gereja setempat, ia harus

menjadi anggota yang setia. Ia harus mendukung gereja-Nya dengan segenap hati dan kekuatan, sehingga

gereja-Nya dapat bertumbuh dan menjalankan fungsinya sebagaimana yang dikehendaki oleh Tuhan.

Billy Graham menulis: "Gereja adalah tubuh Kristus. Alkitab berkata, karena kasih Kristus untuk jemaat,

menyebabkan Dia rela disalibkan. Jika Kristus begitu mengasihi gereja- Nya, saya harus mengasihinya

pula. Saya harus mendoakannya, mempertahankannya, bekerja di dalamnya, menyerahkan persembahan

syukur dan perpuluhan, membantunya agar berkembang, meningkatkan kekudusan di dalamnya, dan

membuatnya menjadi lebih berfungsi.

Page 2
Keluarga Allah terdiri dari orang-orang berbagai suku, budaya, kelas dan denominasi. Saya telah

mempelajari bahwa tidak sedikit perbedaan dalam teologia, metoda, motivasi yang terjadi, tapi di dalam

gereja yang sejati, ada suatu kesatuan misterius yang mengatasi semua faktor pemecah ini" (The Billy

Graham Christian Worker's Handbook, hal. 58- 59).

B. Tanggung Jawab Orang Kristen Terhadap Negara

Kristus menasihatkan para pengikut-Nya agar menjadi terang, garam, dan ragi dalam

masyarakat (Matius 5:13-16; 13:33). Di mana saja unsur ini hadir, akan terjadi perubahan lingkungan.

Kita sebagai orang percaya, memiliki kewajiban moral untuk terlibat dengan dunia kita. Pedoman kita

seharusnya adalah 1 Timotius 2:1-3: "Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah permohonan, doa

syafaat dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk pembesar, agar kita dapat hidup

tenang dan tentram dalam segala kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan yang berkenan kepada

Allah, Juruselamat kita."

Agar orang Kristen dapat hidup tenang dan tentram dalam segala kesalehan dan kehormatan

dalam suatu negara, ia mempunyai beberapa tanggung jawab moral terhadap negara:

1. Mengucap syukur kepada Tuhan, bahwa Dia telah menetapkan para pemerintah (Roma 13:1.

Pemerintah adalah hamba Allah yang untuk kebaikan kita semua. Sebab, tanpa pemerintah yang

ditetapkan oleh Tuhan, maka dunia ini akan lebih kacau keadaannya. Tuhan telah memberikan

pemerintah kepada kita, supaya di dunia ini terdapat kesejahteraan dan tata tertib.
Page 3
Pemerintahan yang baik adalah suatu berkat, anugerah dan

perkenan Tuhan.

2. Mendoakan pemerintah, agar Tuhan memberi kepada pemerintah kekuatan, pengetahuan,

kebijaksanaan dan ketaatan untuk melakukan tugasnya berdasarkan keadilan dan cinta kasih.

Memerintah adalah suatu pekerjaan yang amat sukar. Pemerintah sangat membutuhkan doa

syafaat gereja. Pada zaman Paulus, bentuk pemerintahan adalah kekaisaran. Walaupun penduduk

tidak dapat memilih kaisar, mereka tetap mendoakannya (1Tim. 2:1-2).

3. Mentaati pemerintah, sebab Allah menghendaki demikian (Roma 13:1-7; 1Petrus 2:11-17). Jelas

dikatakan dalam Roma 13:1-7 dan 1Petrus 2:11-17 bahwa setiap orang Kristen harus tunduk

kepada penguasa yang lebih tinggi. Kita tidak boleh meremehkan pemerintah. Kita harus

menghormati pemerintah dan bersedia tunduk kepada pemerintah. Setiap pemerintah mempunyai

hak untuk memberi perintah. Tetapi ada kalanya mungkin kita tidak bisa mentaati pemerintah.

Orang-orang Kristen mula-mula sering kali harus tidak mentaati pemerintah jika pemerintah

mengharuskan mereka melakukan hal yang mereka tahu bertentangan dengan kehendak Tuhan

(Kis. 4:1-22). Akan tetapi, jika pemerintah meminta sesuatu dari kita, di mana ia berhak atasnya

berdasarkan perintah Tuhan dan tugas yang diterimanya dari atas, maka taatilah. Dr. J. Verkuyl

berkata: "Kita adalah warga negara dua kerajaan. Warga negara Kerajaan Allah dan warga negara

kerajaan dunia ini. Tetapi kewarganegaraan Kerajaan Allah yang memutuskan, yang memberi

pedoman, yang normatif." Pemerintah berhak atas ketaatan para warga negara Kristen dalam

segala hal, di mana pemerintah boleh menuntut ketaatan kita.

Page 4
4. Membayar pajak, sebab setiap negara memerlukan uang. Oleh sebab itu setiap pemerintahan

mempunyai suatu sistem perpajakan. Adalah suatu panggilan bagi para warga negara untuk

memenuhi pajak wajibnya. Tuhan Yesus pernah ditanya oleh orang-orang Farisi tentang

membayar pajak kepada kaisar, maka jawab-Nya adalah: "Berikanlah kepada kaisar apa yang

wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah."

(Matius 22:21).

C. Tanggung Jawab Orang Kristen Terhadap Sesama

Salah satu panggilan orang Kristen yang termulia adalah panggilan untuk mempedulikan sesama

manusia. Tuhan Yesus pernah berkata bahwa ada dua hukum yang amat penting. Hukum yang terutama

dan pertama: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan

dengan segenap akal budimu." Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: "Kasihilah

sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat

dan kitab para nabi (Matius 22:37-40). Sebagai penerapan praktis atas hukum yang kedua di atas, Tuhan

Yesus memberikan pujian yang amat tinggi kepada orang Samaria yang murah hati, di mana tanpa

mempedulikan perbedaan warna kulit, agama, suku, ia telah menyelamatkan orang yang terluka parah di

jalan. Di mata Tuhan Yesus, orang Samaria ini besar, karena ia telah memperlakukan orang yang terluka

itu sebagai sesama manusia (Lukas 10:25-37).

Yakobus 4:17 berkata: "Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak

Page 5
melakukannya, ia berdosa." Edmund Burke, dalam kalimat yang berbeda tapi mempunyai kebenaran yang

sama, juga mengatakan: "Satu-satunya hal yang diperlukan oleh kejahatan dalam

Page 6
mencapai kemenangannya adalah bila orang-orang beriman tidak

melakukan apa-apa."

Dalam Ulangan 10:18 tercatat, Allah secara khusus memperhatikan kelompok yang lemah seperti

para janda, yatim piatu, dan orang asing yang tidak bisa melindungi hak-hak mereka sendiri. Maka, kalau

orang Kristen mempedulikan kelompok yang lemah di atas, berarti ia telah melakukan sesuatu yang

berkenan di hati Tuhan, meski yang dapat kita lakukan hanya sedikit dibanding dengan kebutuhan yang

demikian besar.

Jika kita sungguh-sungguh mengasihi sesama manusia, dan ingin melayaninya berdasarkan

nilainya selaku makhluk yang diciptakan menurut rupa Allah, maka keprihatinan kita harus mencakup

kesejahteraan tubuhnya dan kesejahteraan sosialnya. Dan ini harus kita wujudkan dalam program-

program praktis pemberitaan Injil, bantuan kemanusiaan dan pembangunan. Kita tidak boleh hanya

berdiskusi, menyusun rencana muluk-muluk, berdoa lalu habis perkara. Ini seperti seorang pendeta yang

dimintai bantuan oleh seorang wanita malang yang tak punya tempat berteduh, dan pendeta itu berjanji

akan mendoakannya, tetapi kemudian ia lupa akan janjinya. Di kemudian hari, wanita miskin ini menulis

sajak seperti di bawah ini:

Saya kelaparan

dan anda membentuk kelompok diskusi untuk membicarakan kelaparan saya.

Saya terpenjara

dan anda menyelinap ke kapel anda untuk berdoa bagi kebebasan saya.

Page 7
Saya sakit

dan anda berlutut menaikkan syukur kepada Allah atas kesehatan saya.

Saya tidak mempunyai tempat berteduh

dan anda berkhotbah kepada saya tentang kasih Allah sebagai tempat berteduh spiritual.

Saya kesepian

dan anda meninggalkan saya sendirian untuk berdoa bagi saya.

Anda kelihatan begitu suci, begitu dekat dengan Allah

tapi saya tetap amat lapar -- dan kesepian -- dan kedinginan.

Sumber: Bahan Katekisasi Lanjutan Gereja Kristen Abdiel (GKA) Gloria - Surabaya

Pengutipan dari artikel ini harus mencantumkan:

Dikutip dari http://www.geocities.com/thisisreformed/artikel/tgjbkristen.html

Page 8

Anda mungkin juga menyukai