Titus 3:1-8
Surat Paulus kepada Titus merupakan salah satu surat surat-surat Paulus yang
terdapat di dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen.[1] Bersama dengan
surat Timotius, surat ini dikategorikan sebagai surat-surat Pastoral.[2] Dikategorikan
surat pastoral karena surat-surat ini ditujukan kepada Titus dan Timotius yang
menjalankan tugas sebagai seorang pastor.[2]Secara garis besar surat ini berisi
petunjuk-petunjuk untuk menjalani hidup sekaligus untuk menanggulangi ajaran
sesat.[3] Titus sendiri merupakan teman sekerja Paulus dalam pekerjaannya.[1]
Surat ini ditujukan kepada Titus yang merupakan teman sekerja Paulus. [2] Titus
merupakan seorang non Yahudi yang menjadi Kristen dan kemudian mengikuti
rombongan Paulus.[2] Paulus juga mengutusnya untuk membantu pelayanannya
di Korintus.[4] Dalam surat ini, Titus digambarkan sebagai orang yang sangat
setia.[4] Oleh karena kesetiaannya, Paulus menaruh kepercayaan yang besar kepada
Titus.[4] Dalam perjalanan, Paulus meninggalkan Titus di Kreta dan diberi tugas untuk
membina jemaat-jemaat baru di sana.[3] Selain ditujukan kepada Titus, surat ini juga
ditujukan kepada semua anggota jemaat.[4]
Inilah pokok pembicaraan keempat dalam surat kepada Titus ini. Rasul Paulus sudah
memberi petunjuk kepada Titus bagaimana menjelaskan kewajiban-kewajiban
istimewa beberapa macam orang. Kini dia meminta Titus untuk menasihati mereka
semua mengenai perkara yang lebih umum yang harus mereka indahkan, yaitu
ketaatan dan ketundukan kepada orang-orang yang berkuasa, kesediaan untuk
berbuat baik, dan bersikap lemah lembut serta ramah terhadap semua orang. Semua
ini merupakan hal-hal yang indah dan baik dalam agama. Karena itulah, Titus harus
mengingatkan mereka semua mengenai hal-hal tersebut. Para hamba Tuhan berperan
untuk mengingatkan jemaat akan tugas mereka. Sebagaimana mereka mengingatkan
umat manusia di hadapan Allah melalui doa (Yes. 62:6), demikian pula mereka adalah
mengingatkan manusia mengenai Allah dalam pemberitaan mereka: aku senantiasa
bermaksud mengingatkan kamu (2Ptr. 1:12). Melalaikan kewajiban merupakan
kelemahan yang sering ditemukan, karena itulah orang-orang perlu diingatkan dan
didorong untuk melakukan kewajiban mereka.
“Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang
berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik.” (ayat 1)
Taat Kepada Pemerintah
Karena penting untuk kelangsungan kesaksian dan pemberitaan Injil, orang percaya
harus taat kepada pemerintah, menaati peraturan sipil, menjadi warganegara yang baik
dan bertindak sebagai tetangga yang terhormat (bd. Mat 17:24-27; 22:15-22; Rom 13:1-
7; 1Pet 2:13-17). Satu-satunya perkecualian ialah bila peraturan pemerintah
bertentangan dengan ajaran alkitabiah (bd. Kis 5:29).
Sebagai warga negara Sorga yang baik, kita juga harus menjadi warga negara
Indonesia yang baik. Sebab tidak kebetulan kita hadir di negeri ini, karena ada maksud
dan rencana Tuhan bagi kita menjadi bagian dari Indonesia. Bagaimakah ciri dari
warga negara yang baik itu?
Seharusnya orang Kristen menjadi warga negara yang baik yang memperlihatkan
ketaatannya
Kiranya Tuhan Yesus menolong dan memberkati kita semua dalam mengisi dan
mencapai tujuan dan cita-cita kemerdekaan jasmani dan rohani !