Anda di halaman 1dari 4

HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN

HKBP PERUMNAS SIMALINGKAR MEDAN


RESSORT SIMALINGKAR
 Khotbah : 1 Petrus 2 : 13 – 17  Epistel : Ulangan 15 : 12 – 18
Tertib Acara Kebaktian Lingkungan
Di Keluarga Masing – masing
TOPIK : MALUA SIAN PARHATOBANAN
MERDEKA DARI PERBUDAKAN
HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN
Selasa, Rabu, 11, 12 Agustus 2020
(P = Pemimpin Ibadah K : Anggota Keluarga S : Semua)
1. PERSIAPAN
a. Semua anggota keluarga mengambil tempat yang nyaman untuk ibadah
b. Masing – masing Jemaat Mempersiapkan Bibel/Alkitab, Buku Ende,
2. IBADAH
01. Martangiang Na Hohom
02. Bernyanyi : BE. NO. 9 : 1 – 2 “HUPUJI HOLONG NI” BL. 110

Hupuji holong ni rohaMu O Tuhan Jesus Rajangki
Tu Ho hulehon ma tondingku Ai i do pinangidoMi
Huhalupahon ma diringku Mamingkir holong ni rohaMu

Sai dilului Ho do ahu Au pe huhalungunhon Ho
Ditaiti rohaMi rohangku Dibahen i hulehon do
Dipillit Ho hian tondingku I pe hutodo Ho Tuhanku
03. VOTUM – INTROITUS :
P : Marhitehite Goar ni Debata Ama, dohot Goar ni AnakNa Tuhan Jesus
Kristus, dohot Goar ni Tondi Parbadia na tumompa langit dohot tano on.
S : A m e n.
P : Disuru Debata do AnakNa gabe pardengganan taringot tu dosanta. Hamu
ale angka dongan, molo songon i dihaholongi Debata hita, ingkon dohot do
hita masihaholongan sama hita. Haleluya ... ! Martangiang ma hita ! Ale
Tuhan Debata, Pargogo na so hatudosan, Amanami na di banua ginjang!
Mauliate ma rohanami tu Ho, ala dilehon Ho AnakMu na sasada i tu hami
jala dipalua Ho hami sian gomgoman ni sibolis. Hupangido hami tu Ho: Sai
ramoti hami di bagasan HataM, asa margogo hami, jumpa masa hasusaan

-1-
dahot hagogotan. Sai sesa ma dosanami dohot pangalaosionnami di HataM
na badia i. Sai parbadiai ma rohanami marhitehite TondiM, jala pamasuk
hami tu hangoluan sogot, asa pujionnami Ho disi ro di saleleng ni lelengna,
marhitehite Tuhan Jesus Kristus Tuhannami.Amen.
04. E P I S T E L : 5 Musa 15 : 12 – 18 (Ulangan 15 : 12 – 18)
05. MARENDE : BE. NO. 435 : 1 “MAROLOPOLOP TONDINGKI” BL. 294

Marolopolop tondingki ai naung di tobus Jesus i.
Hamu sude, bege ma I, sai las ro hangku mandok I Sonang ni ting ki I,
Dung jumpang Jesus Tuhanki ! Tondi na manga ja ri au, tarbaen marlas
Ni ro ha au ! Sonang ni tingki I, dung jumpang Jesus Tuhanki.
06. KHOTBAH: 1 Petrus 2 : 13 – 17
Topik Minggu X Setelah Trinitatis :
MERDEKA DARI PERBUDAKAN
1. Ketika surat Petrus ini ditulis, yang memerintah pada masa itu ialah kaisar Nero yang
diketahui adalah seorang yang sangat kejam. Ia naik takhta karena bantuan ibunya
yang membunuh sang pangeran. Namun, kemudian saat ia berkuasa, kaisar Nero
membunuh ibunya, adiknya dan bibinya agar tidak mengancam kedudukannya
sebagai seorang kaisar. Pada saat ia memerintah, banyak warga Kristen yang
hidupnya terancam dan dibunuh oleh kaisar Nero. Oleh karena itu, masyarakat yang
sudah menjadi Kristen pada masa pemerintahan kaisar Nero merasa bahwa mereka
merasa ditawan di negara mereka sendiri di bawah pemerintahan kaisar Nero.
Bagaimanakah mungkin masyarakat dapat tunduk kepada pemerintah seperti Nero?
2. Identitas sebagai umat Allah memiliki konsekuensi, yaitu tanggung jawab di tengah-
tengah dunia. Seperti pendahuluan yang telah kita bacakan, apa yang dimaksud dari
cerita di atas ialah tunduk kepada pemerintah oleh karena kuasa Allah, bukan karena
kuasa dari oknum yang memerintah untuk kepentingan mereka secara pribadi. Sikap
seorang pemerintah dan masyarakat yang tunduk dan taat dituntut untuk melakukan
setiap pekerjaan yang baik. Dalam teks bacaan 1 Petrus 2:13-17, Rasul Petrus
memaparkan beberapa tanggung jawab sebagai umat pilihan Allah, yaitu:
1. Sikap terhadap pemerintah
Umat pilihan wajib tunduk dan hormat kepada otoritas yang diatas mereka
karena Allah. Orang Kristen sejati adalah orang yang benar-benar hidup sesuai
dengan kehendak Tuhan, menjadi pelaku firman. Salah satu wujud nyata kita
terhadap kehendak Tuhan adalah taat kepada pemerintah. Ketika surat Petrus ini
ditulis, seorang Kristen adalah warga yang taat hukum, cermat dan penuh disiplin.
Petrus memberikan arahan bahwa sebagai umat Allah hendaknya memberikan
kepada pemerintah dan jajarannya apa yang patut diberikan kepadanya. Seperti di
dalam Rm. 13:1b bahwa, "tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah".
-2-
Tuhan menetapkan pemerintah-pemerintah di atas muka bumi ini dengan maksud
agar manusia hidup secara tertib dan teratur. Kalimat ini mengandung unsur bahwa:
 Kita harus takluk kepada pemerintah sebab pemerintah mewakili Allah yang
dengan tujuan agar rakyatnya dapat hidup dengan rukun dan sejahtera; dan
 Pemerintah harus melaksanakan kehendak supaya semua orang selamat dan
pemerintah seharusnya menjadi sarana dalam menjalankan rencana
keselamatan itu.
2. Merdeka di dalam hidup sebagai hamba Allah
Masih ingatkah saudara-saudara sekalian bagaimana para pejuang dan
pemerintah kita dapat memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajah selama
berabad-abad lamanya dan negara Indonesia sudah 75 tahun merdeka? Kita dapat
merasakan kemerdekaan tersebut berkat jasa para pejuang kemerdekaan Indonesia.
Kata merdeka mempunyai arti bebas dari pengaruh orang atau negara lain dan berhak
untuk menentukan kehidupannya sendiri dari orang atau kelompok lain. Ketika kita
sudah merdeka dari pengaruh orang atau kelompok lain, maka harusnya
menggunakan kemerdekaan itu untuk hal-hal yang positif dan membangun, bukan
malah menggunakan kemerdekaan dan kebebasan itu dengan semena-mena dan tidak
bertanggung jawab. Seperti contoh seorang anak yang tidak mau dikendalikan oleh
orang tua mereka dan seorang anak cenderung memakai kebebasan mereka itu secara
mutlak dan lepas dari perhatian orang tua. Kemerdekaan yang dilihat disini adalah
dapat hidup sesuai dengan arahan yang baik agar kehidupan semakin lebih teratur
dimulai dari hal terkecil, yaitu dari keluarga hingga kelompok besar.
Namun, meski kita sudah merdeka sebagai warga negara, apakah secara
kerohanian/iman Kristen kita sudah merdeka? Ternyata jawabannya belum karena
kita sebagai umat Allah masih dijajah bukan secara fisik, namun secara rohani, yaitu
roh dan jiwa kita telah dijajah oleh belenggu dosa yang membuat kita jauh daripada
Tuhan. Oleh karena itu, Firman hari ini juga membenarkan cara hidup kita sebagai
orang yang telah dimerdekakan oleh Allah, supaya dalam kemerdekaan tersebut kita
tidak melakukan hal-hal yang buruk dengan mangatasnamakan kemerdekaan.
Merdeka memiliki sebuah makna yang berarti supaya kita tidak kembali menjadi
bangsa yang dijajah atau kembali masuk dalam belenggu dosa serta maut. Merdeka
bukan berarti kita dapat berbuat semau diri sendiri, sebab dalam kemerdekaan yang
diberikan oleh Allah, kita dituntut supaya tetap taat sebagai hamba-Nya.
Ketika Tuhan membebaskan kita dari belenggu dosa, maka kita juga telah
merdeka. Merdeka dari maut yang merupakan upah dari penyerahan diri kita kepada
Tuhan. Sebagai orang yang telah dimerdekakan oleh Kristus dengan kuasa darahNya
dan kita sudah bebas dari dosa, bukan berarti kita bisa semaunya lagi berbuat dosa
kembali, namun saudara-saudara yang dikasihi, memang kita telah dipanggil untuk
-3-
merdeka. Tetapi janganlah mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan
untuk kehidupan dalam dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih
bukan karena keterpaksaan, melainkan kita mempergunakan kemerdekaan kita untuk
mengabdi, taat, berkorban dan memberi juga untuk melayani sesama. Jika kita
menjadi hamba Tuhan Yesus maka kita pasti akan mengalami kemerdekaan yang
sejati dan kita sudah menjadi hamba kepada kebenaran.
3. Sesungguhnya selain kita merdeka sebagai warga negara, kita juga telah
dimerdekakan oleh Yesus Kristus sebagai warga Kerajaan Surga. Hal merdeka yang
menjadi hal penting di dalam renungan ini, yaitu agar kita hidup sebagai warga yang
patuh kepada pemerintah agar hidup masyarakat menjadi lebih baik dan lebih disiplin
serta dapat sejahtera melalui pemerintah yang baik yang dapat memberikan
kesejahteraan kepada warga negaranya, begitu juga Yesus Kristus yang adalah Raja
atas dunia ini memberikan kepada kita anugerahNya agar kita sebagai warga Kristen
dapat hidup dalam roh melalui firmanNya dan melakukannya serta memelihara
firman tersebut.
Oleh karena itu, marilah kita senantiasa tunduk dan patuh kepada pemerintah
dan kepada hukum Tuhan, agar hidup kita senantiasa merdeka dari segala hal-hal
yang jahat. Pemerintah yang tegas akan menciptakan warga negara yang baik dan
dapat memerdekakan masyarakatnya seturut dalam kehendak Tuhan. Amin.
07. Bernyanyi : BE. NO. 417 : 1 “Rade situtu haluaon” BL. 278

Rade situtuhaluaon, na naeng tangkuponmu antong.
Rade nang di ho ha tuaon, si halas ho non mu tongtong.
Bernit do di taon Tuhanmu pasehon dosam Sasude.
Tung unang paujat Ibana, Sai jangkon pangkophopNa i.
08. TANGIANG SIAN SAHALAK ANGGOTA KELUARGA
09. MARENDE : BE. NO. 123 : 1 “ALE DONGAN NA SAROHA” BL. 180
(--- MENGUMPULKAN PERSEMBAHAN KE GEREJA ---)

Ale dongan na saroha Manjalahi dame i//Dompak Jesus tapasada Holong ni
rohanta i // Ai Ibana do ulunta Hita do ruasNa i.//Tuhan Jesus do gurunta
Hita siseanNa i.

Tanda asi ni rohaNa Na bagas na timbo i//Tanda holong ni rohaNa Na so
hadodoan i//Didongani Debatanta Ama na sumurung i// Dohot Jesus pe
Tuhanta Hita na porsea i.
10. TANGIANG ALE AMANAMI + PASUPASU
P : Rap ma hita mandok, Tangiang Ale amanami
R : Ale amanami na di banuaginjang ...
P : (Mangendehon, Amen, Amen, Amen)

-4- Salam Sehat

Anda mungkin juga menyukai