Sabat tgl 26 November 2022 STEWARDSHIP DEPARTMEN OF SOUTH SUMATERA MISSION Siapakah yang telah menciptakan dan merancang alam yang begitu indah? Jika kita memperhatikan alam yang ada di sekitar kita, mendengarkan nyanyian burung dan mengagumi indahnya gambaran tupai dan rusa yang berkejar-kejaran, intensitas warna bunga yang begitu indah, harumnya yang begitu semerbak dan tekstur kelopaknya yang seperti beludru maka kita bertanya: Siapakah yang telah merancangnya? • Pada mulanya adalah Firman; Firman itu Bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. Ia pada mulanya Bersama-sama dengan Allah. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan (Yohanes 1:1-3) • Allah adalah satu-satunya Pencipta, Penyedia, Pemelihara dan Penebus hidup kita Firman Allah telah menjadi Manusia • Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia. (Yohanes 1:29) • Salah seorang dari keduanya yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula- mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya: “Kami telah menemukan Mesias yang artinya: Kristus. (Yohanes 1:40, 41) • Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. • Tanpa diragukan lagi bahwa Firman Allah dan alam menghadirkan kepada kita sebuah karya yang luar biasa dari perancang cerdas, Pencipta, dan Yesus Kristus Penebus kita. • Raja Daud memberikan tanggapannya: “Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu dan Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya; dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan; dalam tangan-Mulah kuasa membesarkan dan mengokohkan sega- galanya. Sekarang, ya Allah kami, kami bersyukur kepada-Mu dan memuji nama-Mu yang agung itu. Sebab siapakah aku ini dan siapakah bangsaku, sehingga kami mampu memberikan persembahan sukarela seperti ini? Sebab dari pada-Mulah segala-galanya dan dari tangan-Mu sendirilah persembahan yang kami berikan kepada-Mu.” (1 Tawarikh 29: 12-14) Bagaimana Membuat Tuhan yang Pertama dalam hidup kita? • Betapa luar biasa pandangan yang diberikan Kitab Suci bagi perjalanan hidup kita. Tuhan Allah kita adalah Pencipta oleh karena itu Dia memiliki seluruh alam semesta, dan Dia menyediakan segalanya bagi kita untuk dapat mendahulukan Dia. Namun, kita tetaplah manusia dan makhluk yang rapuh, dan keputusan yang kita buat serta janji kita sering kali gagal. • Jadi bagaimanakah kita membuat tekad yang kuat dan penuh sukacita untuk mengutamakan Tuhan dalam hidup kita? • Bagaimanakah kita menempatkan Allah ditempat pertama dalam hal mengatur seberapa banyak atau seberapa sedikit yang Dia sediakan untuk kita Kelola? Kita akan mempelajari adalah 5 elemen yang membantu kita dalam mendahulukan Allah. Kita menggunakan kata “FIRST” sebagai akronim “F” Yaitu Faith (Iman) • Untuk menempatkan Allah sebagai yang pertama, kita perlu iman. • Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibrani 11:1) • Pada akhirnya ini adalah masalah kepercayaan. Dia adalah Allah. Dia adalah Sang Pencipta. Dialah yang menyediakan kebutuhan kita (Filipi 4:19). Dia adalah Juruselamat kita, dan Dia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang (Lukas 19:10) • Dengan membaca dan mempelajari Kitab Suci maka iman kita akan bertumbuh (Roma 10:17) • Salomo juga menjelaskannya: “Percayalah (Milikilah iman) kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu.” (Amsal 3:5, 6) Kebenaran dan kemuliaan Allah tidak dapat dipisahkan; tidaklah mungkin bagi kita, dengan Alkitab dalam jangkauan kita, untuk menghormati Allah dengan pendapat yang keliru. Banyak yang berpendapat bahwa tidak penting apa yang diyakini oleh seseorang, jika hidupnya benar. Tetapi kehidupan dibentuk oleh iman. Jika terang dan kebenaran ada dalam jangkauan kita, dan kita lalai untuk mendengar dan melihat terang dan kebenaran itu, secara tidak langsung kita telah menolaknya; kita memilih kegelapan daripada terang” Saya ingin memilih terang itu. Saya ingin memilih Yesus. Saya ingin mendahulukan Allah dengan iman. Dalam seluruh aspek kehidupan saya, termasuk pengelolaan atas apa saja yang telah Dia diberikan kepada saya “I” Yaitu Invisible (Tidak terlihat) • Untuk menempatkan Allah sebagai yang pertama, kita tidak hanya membutuhkan iman, tetapi juga mengarahkan pandangan kita pada yang “tak terlihat.” • Karena iman maka ia telah meninggalkan Mesir dengan tidak takut akan murka raja. Ia bertahan sama seperti ia melihat apa yang tidak kelihatan.” (Ibrani 11:27) • Bisahkah kita membuat pilihan bebas setiap hari dan memutuskan untuk mengarahkan pandangan kita pada Allah (Ibrani 12:2) • Allah tidak terlihat namun nyata dalam kehidupan kita • Allah ingin menerangi jalan kita karena Musa menyatakan: “Dengarlah hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa.” (Ulangan 6:4) Tuhan memanggilmu untuk melihat hal-hal ini dengan mata yang diterangi bukan oleh penasihat duniawi, tetapi oleh Roh-Nya. Terima firman ini sesuai dengan perkataannya. Tempatkan dirimu di mana kekayaan surga akan bersinar di depan mu dan dibelakang mu dan di setiap sisi mu, karena kamu semua adalah terang di dalam Allah. Ellen. G. White, Letter 110, 8 Agustus 1899, kepada seorang Wanita kaya. • Kita harus memutuskan setiap hari untuk datang kehadirat-Nya dalam waktu renungan harian kita, saat kita berdoa, merenungkan janji-janji- Nya, dan mempelajari Alkitab • Kita harus memiliki keinginan hati seperti Daud : “Satu hal telah kuminta kepada Tuhan, itulah yang kuingini: diam di rumah Tuhan seumur hidupku, menyaksikan kemurahan Tuhan dan menkmati bait- Nya (Mazmur 27:4) • Apakah kita setiap hari meluangkan waktu untuk merenungkan “keindahan Allah?” Kita harus meluangkan setiap hari di pagi hari. Merenungkan betapa megah kekudusan-Nya, mengangumi betapa indah karakter-Nya, keabadian-Nya, keadilan-Nya, kemurahan-Nya, kasih-Nya, kebenaran-Nya, dan bahwa Ia adalah Allah penyayang. “R” Yaitu Righteousness (Kebenaran) • Untuk menempatkan Allah sebagai yang pertama, kita tidak hanya membutuhkan iman dan mengarahkan pandangan kita pada yang tak terlihat, tetapi juga perlu mengalami dan merasakan kebenaran-Nya yang menakjubkan. • Paulus mengatakan: “dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. “(Filipi 3:9) • Kita membutuhkan kuasa perubahan-Nya dalam hidup kita untuk pembaharuan budi sehingga kita dapat memilih apa yang benar dan memahami kehendak Allah (Roma 12:2) • Agar kita dapat mencari lebih dahulu akan kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, dan semuanya itu akan ditambahkannya kepadamu (Matius 6:33) • Kita memilih dan mengutamakan Allah karena kita menyadari bahwa Dia memiliki rencana untuk masing-masing kita • Rasul Paulus memberikan keyakinan atas hak istimewah yang luar biasa bagi kita: “Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan- akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu : berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah.” (2 Korintus 5:20, 21) “S” Yaitu Serving God (Melayani Allah) • Untuk menempatkan Allah sebagai yang pertama, tidak hanya membutuhkan Tindakan iman, Mengarahkan pandangan kita pada yang tidak terlihat, dan merasakan kebenaran-Nya, tetapi yang paling penting adalah menjawab dan menerima panggilan-Nya untuk melayani Dia! • Yesaya mendengar panggilan Tuhan: “Lalu aku mendengar suara Tuhan berkata: “Siapakah yang akan Kuutus, dan siapakah yang mau pergi untuk Aku? “ Maka sahutku: “Ini aku utuslah aku. (Yesaya 6:8) • Untuk merasakan dan mengalami suatu hak istimewah yaitu mengutamakan Allah dan menjawab panggilan-Nya setiap hari, kita harus mengatakannya dengan keyakinan penuh: “Aku Akan Pergi.” Ellen G. White dalam buku Step to Christ: “Yang perlu Anda pahami adalah kekuatan yang kuat dari kemauan. Ini adalah kekuatan alami untuk mengatur yang ada pada sifat manusia, kekuatan untuk mengambil keputusan, atau menentukan pilihan. Segala sesuatunya bergantung pada tindakan yang diambil atas kemauan yang benar. Kuasa untuk memilih yang diberikan Allah kepada manusia; itu adalah milik mereka untuk mereka gunakan. Anda tidak dapat mengubah hati Anda, Anda tidak dapat dengan sendirinya memberikan kasih sayang kepada Tuhan; tetapi Anda dapat memilih untuk melayani Dia. Anda dapat memberikan kehendak dan kemauan Anda kepada-Nya; Dia kemudian akan bekerja dalam diri Anda untuk membangkitkan kemauan dan melakukan pekerjaan-Nya menurut kehendak-Nya. Dengan demikian seluruh sifat Anda akan berada di bawah kendali Roh Kristus; kasih sayangmu akan terpusat pada-Nya, dan pikiranmu akan selaras dengan-Nya” “T” Yaitu Treasures (Harta Benda) Untuk menempatkan Allah yang pertama, tidak hanya membutuhkan Tindakan iman untuk mengarahkan mata kita kepada yang tidak terlihat, dan mengalami kebenaran-Nya, Ketika kita memutuskan untuk melayani Allah, tetapi juga akan tercermin dalam cara kita mengelola harta benda yang Bapa Surgawi telah tempatkan di tangan kita, dan jika kita bersedia untuk menempatkan Allah sebagai prioritas pertama dalam pengelolaannya. Sebagai Penatalayan yang baik, kita ingin mendengar dari Allah kita kata- kata penerimaan: “Maka kata tuannya itu kepadanya : Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba-Ku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” (Matius 25:21) Di dunia ini kita sedang berperang dengan kekuatan jahat, tetapi Allah kita ingin kita berhasil dan mengatasi segala jenis godaan, dan untuk selalu menghormati-Nya. Tetapi pertanyaannya disini adalah: “Bolehkah manusia menipu Allah? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: “Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau? “ Mengenai persembahan persepuluhan dan persembahan khusus! Kamu telah kena kutuk, tetapi kamu masih menipu Aku, ya kamu seluruh bangsa! Bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu kedalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan dirumah-Ku, dan ujilah Aku, firman Tuhan semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. “ (Maleakhi 3:8-10) Komitmen saya • Untuk berdoa setiap hari dalam Minggu ini . Tuhan bantu saya untuk mengutamakan-Mu. Bantu saya untuk setia dan murah hati dengan sumber daya yang telah Engkau gunakan untuk memberkati keluarga dan hidup saya. Saya ingin menempatkan Engkau sebagai yang pertama dalam semua aspek kehidupan saya dan keluarga, dan untuk setia dan murah hati dengan persepuluhan dan persembahan yang teratur, proporsional, dan sitematis. Dalam nama Yesus yang Kudus, Amin.”