Anda di halaman 1dari 27

Istilah percaya - beriman

• Bukan aku tahu (= ada kepastian)


• Tetapi aku percaya dan aku beriman (berdasarkan keyakinan)
• Percaya – bisa kepada Allah dan sesama
• Beriman – hanya untuk Allah
• Kata “aku percaya” menerjemahkan kata Latin: credo!
Iman dan Gereja
- Sebagaimana bahasa selalu mengandaikan komunitas
- Iman juga selalu merupakan iman bersama, iman Gereja.
- Iman kita adalah pengiyaan – pengaminan terhadap iman Gereja.
Credo Para Rasul
a. “Credo – aku percaya” tetap dipertahankan karena dari konteks
baptisan
b. Istilah: credo – symbolum apostolicum. Sejak tahun 390, kerangka
sejak abad II, unsur-unsur dari Gereja Perdana.
c. Legenda: 12 pernyataan iman itu berasal dari 12 Rasul. Tetapi
aslinya tidak begitu! Ketika para murid pertama mengimani Yesus
Kristus, muncul beberapa pokok pernyataan iman yang dalam
perkembangan sejarah dirumuskan hingga menjadi credo kita ini.
d. Credo panjang dirumuskan dalam Konsili Nikea (tahun 325) dan
Konstantinopel (tahun 381)
Iman
kepada
Allah
Bapa
Aku percaya akan Allah,
Bapa yang Maha Kuasa,
pencipta langit dan bumi.
Istilah Allah Bapa
Istilah Allah Bapa
a) Sebutan Allah Bapa tidak khas kristiani. Agama-agama asli juga
mengenalnya
b) Ada dua hal ketika Allah disebut Bapa
• Sebutan Allah sebagai Bapa dalam semua agama menunjuk pada
gagasan Allah sebagai asal-usul, pemelihara dan yang
mengembangkan segala sesuatu yang ada.
• Sebutan Allah sebagai Bapa berhubungan dengan tradisi
paternalistik, ketika peran seorang bapa itu dominan dalam
masyarakat.
Istilah Allah Bapa
c) Dalam PL, sebutan Bapa juga dikenal untuk Yahwe, tetapi selalu
dalam pengertian Bapa seluruh umat Israel sebagai bangsa (plural)
dan kiasan – Yes 63:16
d) Dalam PB, Yahwe atau Tuhan Allah Israel ini disebut Bapa.
• Sebutan Bapa untuk Yahwe-Tuhan Allah Israel dalam PB melulu
berdasarkan pewahyuan Yesus Kristus.
• Ternyata Yesus Kristus memiliki hubungan yang khas dan
istimewa dengan Yahwe yang Dia sebut sebagai Bapa-Nya.
Istilah Allah Bapa
Manakah kekhasannya?

Kekhasannya terletak: Allah adalah Bapa Yesus Kristus dalam arti


personal (bdk. dengan Israel yang menyebut Allah sebagai Bapa
secara komunal), dan dalam pengertian sebenarnya atau sejati
(bdk. dengan Israel yang menyebut Allah sebagai Bapa dalam arti
kiasan).

Lih Yoh 1:14. Perhatikan kata “tunggal” berarti Yesus sebagai satu-
satunya Anak Allah.
Istilah Allah Bapa
• Sedangkan kita menjadi anak-anak Allah:
Karena kita berpartisipasi dalam keputraallahan Yesus, berkat baptisan
yang kita terima.
Jadi yang Putra Allah sejati hanyalah Yesus, sementara kita menjadi
anak-anak Allah karena mbonceng, nebeng (berpartisipasi) pada diri
Yesus Sang Anak Allah sejati.
Allah Tritunggal
Allah Tritunggal
• Usul: Penjelasan tentang Allah Tritunggal sebaiknya tidak pertama-
tama melalui model simbol-simbol
• Teologi Konsili Vatikan II lebih mendekati iman akan Allah Tritunggal
dengan kembali ke Kitab Suci, yakni pendekatan dengan sejarah
keselamatan Allah.
Langkah pertama
• Kita mesti bertolak pada peristiwa Yesus Kristus sebagaimana
diwartakan oleh KSPB
• Kita beriman kepada Yesus Kristus, Putra Allah, Tuhan dan Penyelamat
kita
• Yesus Kristus memanggil Yahwe, Allah Israel (dlm PL) sebagai Allah
Bapa.
• Maka kita mempunyai Allah Bapa.
• Karena dan dalam Yesus Kristuslah, kita juga memanggil Allah sebagai
Bapa. Roh Kudus memungkinkan ini (Rm 8:15)
Langkah kedua
• Yesus Kristus sendiri menyebut diri-Nya sebagai Putra, Sang Anak.
• Yesus Kristus sebagai Sang Putra ini juga Allah. Manakah tanda-
tandanya?
- Tidak seperti nabi, Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu”
- Yesus mengampuni dosa, padahal kuasa mengampuni hanya
milik Allah
- Yesus dan Bapa itu satu (Yoh 10:30), siapa melihat Yesus =
melihat Bapa (Yoh 14:9)
• Maka kini kita memiliki Allah Bapa dan Putra-Nya, yaitu Yesus Kristus.
Langkah ketiga
• Dengan wafat dan kebangkitan Yesus Kristus, kita mengenal Allah Roh Kudus.
Roh Kudus ini tinggal dalam hati kita (Rm 5:5).
• Bagaimana bisa?
1. Yesus Kristus sendiri menunjuk Siapa yang akan datang dan membantu para
murid, yakni Roh Kudus (Luk 24:49; Kis 1:8), Roh Kebenaran (Yoh 14:16-17),
Sang Penghibur (Yoh 14:26; Yoh 15:26)
2. Roh Kudus itu pasti bukan Allah Bapa, sebab oleh Dia kita menyebut Allah
sebagai Bapa (Rm 8:15), dan pasti bukan Yesus Kristus karena oleh Dia pula
kita mengakui “Yesus adalah Tuhan” (1 Kor 12:3).
• Dengan demikian, kita mengenal Allah Bapa, Putra yaitu Yesus Kristus, dan Roh
Kudus.
Jadi, siapa Allah Tritunggal?
• ALLAH BAPA
= Allah yang menjadi sumber, asal-usul dan tujuan segala sesuatu,
termasuk yang merencanakan karya penyelamatan bagi umat manusia
• ALLAH PUTRA
= Allah yang melaksanakan karya penyelamatan bagi umat manusia yang
direncanakan Bapa itu dlm sejarah, dengan menjadi manusia, yang lahir,
hidup, berkarya, wafat di salib dan bangkit. Dia itulah Yesus Kristus, Tuhan
kita.
• ALLAH ROH KUDUS
= Allah yang menghadirkan, menyampaikan, membagikan karya
penyelamatan yang direncanakan Bapa dan dilaksanakan oleh Putra, yaitu
Yesus Kristus, kepada setiap orang, setiap manusia di sepanjang zaman dan
di segala tempat.
Kemahakuasaan Allah
Kemahakuasaan Allah
a. Istilah mahakuasa
Kata mahakuasa adalah gelar Allah yang dalam bahasa Yunani:
Pantokrator (= Omnipotens, bhs Latin) (Yahwe Zebaoth - Allah
Bala Tentara)
b. Kemahakuasaan Allah bukan ide abstrak mengenai hakekat dan
kemampuan Allah yang tak dapat dibayangkan manusia, tetapi
berciri dinamis dan relasional. Artinya: Allah mahakuasa
sebagaimana tampak dalam tindakan-Nya dalam sejarah dunia -
umat manusia dan khususnya sejarah keselamatan melalui umat-
Nya.
Pencipta langit dan bumi
Pencipta Langit dan Bumi
• Penciptaan itu melulu karena kasih dan kebaikan Allah dan sama
sekali bukan karena jasa kita.
• Yang ada pertama-tama adalah keselamatan dan bukan sejarah dosa
manusia. Lihat: pada awal penciptaan yang ada adalah yang baik,
dosa datang kemudian. Maka, hidup ini mestinya menggembirakan
• Meski manusia itu berkali-kali jatuh dalam dosa, tetapi Allah
senantiasa mengasihi dan berbelas kasih.
• Allah mencipta segala sesuatu tanpa tergantung pada suatu hal atau
materi apapun. Ia mencipta, maka segalanya ada. Ia bersabda maka
terjadilah!
Iman penciptaan dalam KS
• Tidak ingin mengemukakan teori ilmiah tentang terjadinya dunia
• Tetapi mengungkapkan relasi Allah-Manusia. Untuk doa, ya KS
• Penciptaan bukan sekali jadi dan selesai tetapi mencakup creatio
originalis dan creatio continua yang meliputi:
• Penciptaan dari ketiadaan
• Pemeliharaan
• perkembangan
Bgmn Allah menciptakan dunia dan seisinya?
Harus kita lihat dari sudut pembedaan:

Pengalaman dasar (Tindakan Allah yang selalu mencipta atau creatio


continua)
melalui – di balik – di dalam

Pengalaman konkret (Peristiwa – proses alamiah perkembangbiakan


alam dan makhluk hidup)
Dosa Manusia
• Dosa asal menunjuk tindakan dosa pribadi yang dilakukan Adam
secara bebas yang mengakibatkan hilangnya relasi dasar manusia
dengan Allah
• Istilah teologi yang menunjuk penolakan manusia sebagai makhluk
pada kasih Allah
• Akibat dosa asal: manusia dari dirinya sendiri tidak mampu
berelasi dg Allah
• Dibedakan antara dosa asal (peccatum originale) dan dosa pribadi
(peccatum morale)
Allah Pencipta segala sesuatu yang kelihatan dan
yang tak kelihatan (K. Nikea-Konstantinopel)
Ini untuk melawan ajaran kaum Gnostisisme yang menganut paham
dualistik:
➢ Dunia terbagi atas materi (dicipta Demiurgos) dan spiritual
(Allah). Jadi Allah bukan pencipta segalanya, hanya yang baik
saja yaitu yang spiritual
➢ Membenci dunia materi.
Segala yang tak kelihatan, termasuk: malaikat
• Kata "malaikat“ berasal dari bahasa Ibrani mal'ak (bahasa Yunani
aggelos), yang berarti "pembawa pesan”. Dalam KS ada banyak
malaikat, misalnya Yoh 1:51
• Peran malaikat – dikirim Tuhan untuk menolong dan melindungi
manusia agar terjamin sampai ke keselamatan!
• Makna dunia tak kelihatan: malaikat-setan
➢ Ada tegangan dalam hidup ini: yang baik dan yang jahat
➢ segala kuasa (kelihatan dan tak kelihatan) di bawah kuasa Allah,
kuasa Kristus. Kuasa Kristus selalu mengatasi kuasa jahat
➢ harus ditempatkan dalam kabar baik kristiani: yang baik yang
tetap mendominasi dunia!
Waktu dunia dan penyelesaian
• Waktu diciptakan oleh Allah
• Waktu: berpartisipasi dalam keabadian
• Hari kiamat: itulah Akhir Zaman yaitu saat Tuhan datang untuk kedua
kalinya! Parousia

Anda mungkin juga menyukai