Lih Yoh 1:14. Perhatikan kata “tunggal” berarti Yesus sebagai satu-
satunya Anak Allah.
Istilah Allah Bapa
• Sedangkan kita menjadi anak-anak Allah:
Karena kita berpartisipasi dalam keputraallahan Yesus, berkat baptisan
yang kita terima.
Jadi yang Putra Allah sejati hanyalah Yesus, sementara kita menjadi
anak-anak Allah karena mbonceng, nebeng (berpartisipasi) pada diri
Yesus Sang Anak Allah sejati.
Allah Tritunggal
Allah Tritunggal
• Usul: Penjelasan tentang Allah Tritunggal sebaiknya tidak pertama-
tama melalui model simbol-simbol
• Teologi Konsili Vatikan II lebih mendekati iman akan Allah Tritunggal
dengan kembali ke Kitab Suci, yakni pendekatan dengan sejarah
keselamatan Allah.
Langkah pertama
• Kita mesti bertolak pada peristiwa Yesus Kristus sebagaimana
diwartakan oleh KSPB
• Kita beriman kepada Yesus Kristus, Putra Allah, Tuhan dan Penyelamat
kita
• Yesus Kristus memanggil Yahwe, Allah Israel (dlm PL) sebagai Allah
Bapa.
• Maka kita mempunyai Allah Bapa.
• Karena dan dalam Yesus Kristuslah, kita juga memanggil Allah sebagai
Bapa. Roh Kudus memungkinkan ini (Rm 8:15)
Langkah kedua
• Yesus Kristus sendiri menyebut diri-Nya sebagai Putra, Sang Anak.
• Yesus Kristus sebagai Sang Putra ini juga Allah. Manakah tanda-
tandanya?
- Tidak seperti nabi, Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu”
- Yesus mengampuni dosa, padahal kuasa mengampuni hanya
milik Allah
- Yesus dan Bapa itu satu (Yoh 10:30), siapa melihat Yesus =
melihat Bapa (Yoh 14:9)
• Maka kini kita memiliki Allah Bapa dan Putra-Nya, yaitu Yesus Kristus.
Langkah ketiga
• Dengan wafat dan kebangkitan Yesus Kristus, kita mengenal Allah Roh Kudus.
Roh Kudus ini tinggal dalam hati kita (Rm 5:5).
• Bagaimana bisa?
1. Yesus Kristus sendiri menunjuk Siapa yang akan datang dan membantu para
murid, yakni Roh Kudus (Luk 24:49; Kis 1:8), Roh Kebenaran (Yoh 14:16-17),
Sang Penghibur (Yoh 14:26; Yoh 15:26)
2. Roh Kudus itu pasti bukan Allah Bapa, sebab oleh Dia kita menyebut Allah
sebagai Bapa (Rm 8:15), dan pasti bukan Yesus Kristus karena oleh Dia pula
kita mengakui “Yesus adalah Tuhan” (1 Kor 12:3).
• Dengan demikian, kita mengenal Allah Bapa, Putra yaitu Yesus Kristus, dan Roh
Kudus.
Jadi, siapa Allah Tritunggal?
• ALLAH BAPA
= Allah yang menjadi sumber, asal-usul dan tujuan segala sesuatu,
termasuk yang merencanakan karya penyelamatan bagi umat manusia
• ALLAH PUTRA
= Allah yang melaksanakan karya penyelamatan bagi umat manusia yang
direncanakan Bapa itu dlm sejarah, dengan menjadi manusia, yang lahir,
hidup, berkarya, wafat di salib dan bangkit. Dia itulah Yesus Kristus, Tuhan
kita.
• ALLAH ROH KUDUS
= Allah yang menghadirkan, menyampaikan, membagikan karya
penyelamatan yang direncanakan Bapa dan dilaksanakan oleh Putra, yaitu
Yesus Kristus, kepada setiap orang, setiap manusia di sepanjang zaman dan
di segala tempat.
Kemahakuasaan Allah
Kemahakuasaan Allah
a. Istilah mahakuasa
Kata mahakuasa adalah gelar Allah yang dalam bahasa Yunani:
Pantokrator (= Omnipotens, bhs Latin) (Yahwe Zebaoth - Allah
Bala Tentara)
b. Kemahakuasaan Allah bukan ide abstrak mengenai hakekat dan
kemampuan Allah yang tak dapat dibayangkan manusia, tetapi
berciri dinamis dan relasional. Artinya: Allah mahakuasa
sebagaimana tampak dalam tindakan-Nya dalam sejarah dunia -
umat manusia dan khususnya sejarah keselamatan melalui umat-
Nya.
Pencipta langit dan bumi
Pencipta Langit dan Bumi
• Penciptaan itu melulu karena kasih dan kebaikan Allah dan sama
sekali bukan karena jasa kita.
• Yang ada pertama-tama adalah keselamatan dan bukan sejarah dosa
manusia. Lihat: pada awal penciptaan yang ada adalah yang baik,
dosa datang kemudian. Maka, hidup ini mestinya menggembirakan
• Meski manusia itu berkali-kali jatuh dalam dosa, tetapi Allah
senantiasa mengasihi dan berbelas kasih.
• Allah mencipta segala sesuatu tanpa tergantung pada suatu hal atau
materi apapun. Ia mencipta, maka segalanya ada. Ia bersabda maka
terjadilah!
Iman penciptaan dalam KS
• Tidak ingin mengemukakan teori ilmiah tentang terjadinya dunia
• Tetapi mengungkapkan relasi Allah-Manusia. Untuk doa, ya KS
• Penciptaan bukan sekali jadi dan selesai tetapi mencakup creatio
originalis dan creatio continua yang meliputi:
• Penciptaan dari ketiadaan
• Pemeliharaan
• perkembangan
Bgmn Allah menciptakan dunia dan seisinya?
Harus kita lihat dari sudut pembedaan: