OLEH: MELODIE MASON, Minggu, 27 November 2022 STEWARDSHIP DEPARTMENT OF SOUTH SUMATERA MISSION Suatu ilustrasi: Suatu kali seorang professor sedang berusaha untuk mengajarkan pentingnya membuat prioritas di kelasnya. Untuk memberikan contoh, dia mengeluarkan sebuah toples kaca besar yang di isi dengan batu seukuran kepalan tangan. Dia kemudian bertanya kepada muridnya apakah toples itu sudah terlihat penuh. “Ya,” jawab mereka serentak. Kemudian dia mengeluarkan seember kerikil seukuran kacang polong dan mencampurkannya ke dalam toples kaca besar tadi, di antara bebatuan yang besar. Apakah toplesnya sudah penuh sekarang?” dia bertanya lagi. “Mungkin tidak,” jawab mereka. Mereka menjadi lebih bijaksana. Kemudian dia mengeluarkan sebuah wadah berisi pasir dan menuangkannya ke dalam toples. Pasir itu mengisi semua celah di sekitar batu kerikil dan batu besar. “bagaimana dengan sekarang?” dia bertanya. “Tidak!” mereka menjawab dengan pasti. Dia tersenyum. “Kalian benar,” katanya sambil mengeluarkan sebotol air dan menuangkannya ke dalam toples. Air kemudian merembes kebawah melalui pasir dan sekitar bebatuan. Dia melangkah mundur sambil tersenyum. “Jadi, apa yang saya coba ajarkan kepada Anda melalui objek ini? Seorang siswa berkata, “Anda ingin memberitahu kami bahwa tidak peduli seberapa sibuk kami, kami selalu masih memasukkan lebih banyak lagi hal dan kegiatan ke dalam jadwal kami yang sibuk itu.” Semuanya tertawa. Tapi dia menggelengkan kepalanya. “Tidak! Apa yang ingin saya katakan adalah Anda harus belajar untuk meletakkan batu-batu yang besar di toples terlebih dahulu, dan kemudian memasukkan segala sesuatu yang lain dan menyesuaikannya di sekitar batu besar itu!” • Anda harus menetapkan prioritas Anda dalam hidup Anda dengan tujuan yang pasti, jika tidak detail-detail kehidupan lain yang tidak penting, seperti pasir, batu kerikil, dan lain- lain akan menghabiskan waktu Anda. • Kita perlu belajar untuk mendahulukan batu- batu besar (prioritas rohani) dalam hidup kita. Ini berlaku untuk kegiatan renungan kita sehari-hari, untuk semua kebiasaan penatalayanan kita, termasuk praktik persepuluhan dan persembahan kita. Ketika kita mengutamakan Allah, ini akan selalu membayar kembali kepada kita lebih dari yang bisa kita hitung. Namun di dunia yang serba cepat dan praktis saat ini, hal ini seringkali menjadi tantangan besar. Pengalaman Pribadi dari Penulis Melodie Mason • Melodie Mason adalah seorang yang aktif dan terlibat dalam banyak pelayanan dan kelompok pemuda/i, ia sudah berpergian ke seluruh dunia, dan dalam usia 30 tahun telah menjalani hampir 30 negara di dunia, ia menjadi sukarelawan di panti asuhan, ia juga mengadakan kampanye penginjilan yang sukses, mengajar suatu sekolah di daerah hutan yang jauh, dan terlibat dalam bentuk pelayanan dan pekerjaan medis sebagai perawat. Dia pantas mendapat penghargaan dengan gelar “Martha” si manusia sibuk dan modern. • Namun saat itu dia menyadari ada sesuatu yang masih terasa hilang dan belum lengkap dalam hidupnya. Dia terlalu sibuk dan dia sangat membutuhkan perjalanan yang lebih dalam bersama Yesus. • Sangat mudah untuk membodohi diri sendiri dengan berpikir bahwa membuat keputusan untuk melayani Allah sama dengan mengenal Allah. Tetapi Allah memanggil kita untuk bersama-Nya terlebih dahulu sebelum kita pergi dan melayani Dia (Markus 3:14) • Kita tidak dapat memberikan kepada orang lain apa yang belum kita terima dengan duduk di kaki-Nya Bahkan ketika Yesus datang Kembali ke dunia ini pada kali yang kedua akan ada kelompok yang akan berseru kepada Tuhan dengan berkata: “Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama- Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan mujizat demi nama- Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!” (Matius 7:22, 23) Pengalaman Pribadi Melodie Mason • Sementara “proses menggali lebih dalam” agak menyakitkan, saya sangat bersyukur bahwa Allah akhirnya membuka mata saya untuk melihat dan sadar akan kebutuhan terbesar saya. • Saat saya mulai membaca Firman Allah setiap pagi, seringkali dengan air mata mengalir di wajah saya, saya jatuh cinta kepada Yesus seperti yang belum pernah saya rasakan sebelumnya. Renungan pagi saya menjadi pengalaman ibadah yang bersemangat yang selalu saya nantikan setiap pagi • Saya juga belajar bahwa Ketika saya memberikan waktu yang lebih dalam dan tidak terburu-buru dengan Allah sebagai prioritas harian, maka segala sesuatu dalam hidup saya mulai berjalan dan segala proses mengalir lebih lancar. • Setiap kali kita memberi Allah tempat pertama, Dia selalu akan membalas dengan memberi lebih banyak lagi. • Matius 6: 33 : “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.” • Kita harus belajar untuk dengan sengaja mengatakan “tidak” akan beberapa hal pada malam hari agar kita bisa mengatakan “ya” kepada Tuhan di pagi hari” • Kita akan mempejari tips untuk menjaga waktu Anda Bersama dengan Allah setiap hari. 1. Cari tempat pribadi Anda sendiri untuk bertemu dengan Tuhan Markus 1:35: “pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi keluar. Ia pergi ke tempat yang sunyi dan berdoa disana. 2. Tidurlah tepat waktu agar Anda bisa bangun lebih awal Jika kita ingin mengalami semua yang Allah sediakan bagi kita, kita harus dengan sengaja mengatakan “tidak” pada beberapa hal di malam hari sehingga kita dapat mengatakan “ya” kepada Allah di pagi hari. Jika Anda mengalami kesulitan untuk bangun lebih awal di pagi hari, mintalah Allah untuk membangunkan Anda. Dia akan! 3. Matikan semua gangguan, jika memungkinkan Ketika Anda pertama kali bangun di pagi hari, hindari menyalakan kebisingan atau gangguan yang akan menarik perhatian Anda jauh dari Allah. Selain itu cobalah untuk tidak memeriksa surel, pesan teks, akun media sosial, atau komunikasi elektronik lainnya. Memamfaatkan fitur “mode pesawat” di ponsel Anda, sampai Anda menyelesaikan renungan pagi, adalah praktik yang bagus untuk dilakukan Penulis E. M. Bounds mengatakan: “Jika Allah tidak menjadi yang pertama dalam pikiran dan kegiatan kita di pagi hari, Dia akan berada di tempat terakhir sepanjang sisa hari itu.” 4. Mengakui dosa-dosa dan berhenti melakukan pelanggaran rohani Seringkali orang merasa seperti ada tembok antara mereka dan Allah. Itu terjadi karena kita memiliki dosa yang belum diakui dan ada pelanggaran rohani yang perlu diatasi. Berdoa dan mintalah Allah untuk menyelidiki hati kita dan menunjukkan kepada kita bagian apa saja yang perlu kita perbaiki (Mazmur 66:18; Mazmur 139: 23, 24; 1 Yohanes 1: 9) 5. Mintalah curahan Roh Kudus setiap hari • Dengan curahan Roh Kudus akan datang semua berkat lainnya, tetapi kita perlu memintanya (Lukas 11:13) • Ellen G. White mengatakan: “Kita mungkin sudah memiliki Roh Allah Bersama kita sampai batas tertentu, tetapi dengan doa dan iman kita akan secara terus menerus mencari lebih banyak lagi akan akan curahan Roh Allah.” 6. Luangkan waktu untuk berdoa dan belajar Alkitab • Tidak ada cara yang salah atau benar untuk mengadakan renungan. Yang penting adalah kita lakukan. Carilah Allah saat Anda belajar, juga saat Anda membaca Firman, sesuaikan pelajaran dan ubah menjadi doa pribadi. • Saat Anda berdoa, mintalah janji Allah! Yang terakhir, tanyakan kepada Allah bagaimana Dia ingin Anda menerapkan apa yang telah Anda pelajari hari ini dalam hidup sehari-hari Anda. 7. Teruslah meminta jalan yang lebih dalam • Alkitab memberi tahu kita, bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita (Efesus 3:20) • Allah memiliki begitu banyak rencana dan berkat yang Dia simpan untuk hidup kita, hanya jika kita terus berani meminta lebih. 8. Pastikan Allah selalu Bersama Anda sepanjang hari • Allah akan pergi Bersama kita, tinggal bersama kita, dan hidup bersama kita. Dia ingin berjalan bersama kita seperti saat Dia berjalan dengan Henokh. “Kita harus tetap dekat dengan Allah sehingga dalam setiap pencobaan yang datang tak terduga, pikiran kita akan berpaling kepada-Nya secara alami, seperti bunga berpaling ke matahari.” • Berikan upaya Anda yang paling sungguh- sungguh untuk mendapatkan hal-hal yang dihargai oleh Allah, maka Anda akan memperoleh hal-hal yang berharga yang Kristus berikan yaitu hidup-Nya sendiri. E.G. White. Counsel on Stewardship, hal. 225 • Tempatkanlah waktu renungan Anda bersama dengan Yesus Kristus sebagai prioritas harian pertama, dan Anda akan menuai banyak mamfaat dalam semua aspek kehidupan. Ini adalah kondisi terpenting untuk tumbuh sebagai penatalayan yang setia dari sumber daya yang diberikan Tuhan. Komitmen saya Saya akan menetapkan saat-saat pertama setiap hari pada pagi hari, untuk berkomunikasi dengan Allah melalui doa, belajar Alkitab, Roh Nubuat, Pelajaran Sekolah Sabat, dan untuk berpartisipasi dalam ibadah keluarga