KETULUSAN HATI
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah
kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang
tersembunyi akan membalasnya kepadamu (Matius 6:6)
Anak-anak yang dikasihi Tuhan
Rabu Abu adalah hari pertama Masa Prapaskah, dimana umat beriman Katolik
memasuki masa pertobatan dengan puasa dan pantang sebelum Paskah. Abu sebagai
tanda pertobatan seperti pertobatan Niniwe (lih. Yun 3:6), dan kita diingatkan diciptakan
Tuhan dari debu Tanah (Lih. Kej 2:7 ) dan suatu saat nanti akan kembali menjadi debu.
Dengan menerima Abu didahi kita diharapkan mau bertobat melaksanakan perintah
Tuhan dengan mendengarkan dan menaati perintah orang tua dan guru.
Bacaan Injil hari ini, Tuhan Yesus mengajak kita untuk melakukan kewajiban
agama dengan tulus hati bukan supaya dilihat baik oleh orang lain tetapi karena mau
bersyukur atas kebaikan Tuhan. Niko anak kelas 6 SD, ayah dan ibunya mendorongnya
agar ikut kegiatan Putra Altar. Awalnya ia menolak untuk ikut jadi Putra Altar karena tugas
sekolah sudah banyak dan Ia ingin istirahat setiap hari Minggu. Setelah beberapa kali
dibujuk akhirnya Niko mau menjadi Putra Altar dan mulai bertugas di gereja. Suatu hari Ia
bertugas di sekolah sebagai putra Altar dan saat homili Romo mengajukan pertanyaan
kepada Niko. Mengapa kamu mau menjadi putra Altar? tanya Romo. Niko menjawab
ingin melayani Tuhan dan jawaban itu mendapat tepuk tangan dari semua teman-
temannya. Romo mengatakan anak-anak perlu mengikuti kegiatan gereja seperti Niko
sejak dini. Sejak saat itu Niko selalu semangat dan gembira menjadi putra Altar serta
tulus hati melayani Romo di meja Altar. Dari kisah di atas kita belajar bahwa melayani
Tuhan dengan sikap tulus hati membawa kegembiraan. Anak-anak yang dikasihi Tuhan
marilah di masa Pra Paskah ini kita melakukan perbuatan-perbuatan baik bagi sesama
khususnya mereka yang membutuhkan pertolongan.
Refleksi:
Apakah aku sudah tulus hati membantu sesama yang membutuhkan pertolongan?
Doa:
Tuhan Yesus yang baik, ajarilah kami untuk tulus hati dalam melayani dan melakukan
kebaikan bagi orang lain sehingga membawa kegembiraan bagi kita semua. Amin
Aksi:
Aku mau membantu orang lain dengan tulus hati
Refleksi:
Apakah aku sudah menjawab kasih Tuhan dengan rajin berdoa dan beribadah?
Doa:
Allah Bapa yang Maharahim, ampunilah kami jika seringkali tidak bersyukur atas berkat
yang telah kami terima. Ajarilah kami untuk memiliki kasih kepada sesama terutama
mereka yang menderita. Amin
Aksi:
Lakukan tindakan nyata untuk peduli terhadap orang lain yang sering kamu jumpai dan
membutuhkan pertolongan.
PENGAMPUNAN
Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa, supaya mereka
bertobat. (Lukas 5:32)
Anak-anak yang dikasihi Tuhan
Apa inti ajaran Tuhan Yesus? Mengasihi dan mengampuni itulah inti ajaran Tuhan
Yesus. Dalam berteman sering kali ada masalah atau perselisihan, baik itu masalah kecil
atau masalah besar. Dina anak kelas 3 SD merasa merasa sedih di kelas karena teman-
temannya tidak mau bermain dengannya. Teman-temannya tidak suka karena Dina
pernah menemukan pen di halaman sekolah dan ada teman lain yang mengakui
kepunyaanya tetapi Dina tidak mau mengembalikan. Dina juga sering kali pilih-pilih teman
sehingga temannya tidak suka. Setelah dibantu oleh guru, masalah Dina dapat
diselesaikan dan mereka dapat bermain kembali dengan gembira.
Bacaan Injil hari ini Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk mau bergaul dan
memaafkan orang lain yang bersalah. Bahkan Tuhan Yesus mengajarkan untuk
mendoakan orang yang membenci kita. Tuhan Yesus datang ke dunia bukan untuk
memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya mereka bertobat.
Refleksi:
Apakah aku mau memaafkan orang yang bersalah kepadaku?
Doa:
Allah yang Mahabaik, ajarilah kami untuk mampu mengampuni orang lain yang bersalah
kepada kami.
Aksi:
Aku mau menghibur teman yang sendirian atau sedih.
Refleksi:
Apakah aku sudah menghargai makanan yang merupakan pemberian Tuhan dengan
tidak pilih-pilih makanan?
Doa:
Allah Bapa Yang Mahamurah, bantulah kami untuk menghargai makanan dan memiliki
kepedulian terhadap mereka yang kekurangan makanan. Amin
Aksi:
Lakukan tindakan nyata dengan menyapa atau memberi perhatian kepada membutuhkan
perhatian dengan memberi mereka makanan atau menyisihkan uang jajan kita.
Refleksi:
Apakah aku mampu merasakan kebaikan Tuhan melalui orang tua, guru dan teman-
teman?
Doa:
Allah yang Mahabaik, kami beryukur atas kebaikanmu yang bisa kami rasakan memalui
orang tua yang merawat dan membimbingku. Bantulah aku untuk dapat bersikap baik
kepada para guru dan teman-teman. Amin.
Aksi:
Ucapakan terima kasih kepada orang yang terlah membantumu.
Refleksi:
Apakah aku sudah menjadi pembawa kebaikan bagi orang lain?
Doa:
Allah yang Mahabaik, Ajarilah kami untuk melihat kebaikan orang lain yang setiap hari
kami jumpai dan bantulah kamu menjadi anak yang rendah hati mau memaafkan orang
lain yang bersalah kepada kami. Amin.
Aksi:
Sapalah dan doakanlan temanmu yang jarang kamu ajak bermain bersama.
Anak-anak yang terkasih Orang beriman yang benar ditunjukkan dengan perkataan dan
sikap yang dilakukan setiap hari. Mengingat-ingat kesalahan orang lain adalah sikap yang
tidak benar sebagai pengikut Tuhan Yesus. Tuhan Yesus mengajarkan untuk
mengampuni dan mendoakan orang yang membenci kita, dengan demikian kita bisa
bermain dan bekerja sama dengan teman. Pada masa pertobatan ini hendaknya kita
setiap hari berpantang mengurangi sesuatu yang menyenangkan dan melakukan amal
dan tindakan kasih. Kita bisa membiasakan diri untuk berdoa dan beribadah, melakukan
tindakan baik, dan mendoakan orang. Dengan demikian masa pertobatan ini menjadikan
kita pribadi yang lebih baik seturut kehendak Tuhan Yesus.
Refleksi:
Apakah kita sudah menjadi pembawa kedamaian bagi orang lain.
Doa:
Allah yang Mahabaik, ampunilah kami jika sering kali mengingat-ingat kesalahan orang
lain. Ajarilah kami untuk selalu menjadi pembawa damai bagi keluarga dan sesam. Amin.
Aksi:
Lakukan tindakan amal dan kasih kepada orang-orang yang sering kita jumpai.
Renungan
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya
kamu
Anak-anak yang terkasih hari ini kita mendengar sabda Tuhan tentang mengasihi, tak terkecuali
mengasihi orang yang kita benci ataupun mengasihi musuh kita.
Mikael adalah salah satu murid yang tidak bisa diam. Hampir semua teman-temannya tidak
menyukainya. Setiap hari ketika di kelas selalu saja ada ulahnya yang membuat teman-teman
marah padanya. Suatu hari dia menangis tersedu-sedu dan setelah ditanya ternyata dia di pukul
teman dari kelas lain. Saat itu juga teman-temannya merasa kasihan pada Mikael dan berusaha
membujuk Mikael agar tidak menangis lagi. Teman-teman Mikael begitu perhatian terhadap
Mikael meskipun mereka tiap hari kesal sama Mikael karena tingkah lakunya, tetapi ternyata
mereka tetap peduli dan mengasihinya. Anak-anak ini sungguh mengamalkan ajaran Yesus agar
saling mengasihi. Anak-anak yang sungguh luar biasa.
Refleksi:
Apakah aku juga punya rasa kasih terhadap teman yang aku benci?
Marilah berdoa
Tuhan Allah Bapa yang Maha baik, ajarilah aku untuk mengasihi semua orang, hilangkanlah segala
rasa benci dan dendam dalam diriku terhadap orang lain. Amin
Aksi:
Aku akan mengajak teman yang aku benci untuk bermain bersamaku
Caecilia Arsi Hartati, GAK SD Tarakanita Gading Serpong)
Renungan
Dan tiba-tiba sedang ia berkata-kata turunlah awan yang terang menaungi mereka dan dari
dalam awan itu terdengar suara yang berkata: "Inilah Anak yang Kukasihi, kepada-Nyalah
Aku berkenan, dengarkanlah Dia.
Anak-anak yang terkasih injil hari ini mengingatkan pada kita bahwa kehidupan kita ini penuh
dengan warna warni kejadian. Ada yang menyenangkan, ada yang membuat kita merasa
menderita.. namun apapun yang terjadi kita tidak perlu merasa takut dan kuatir karena Tuhan tidak
akan membiarkan kita berada dalam penderitaan. Tuhan akan selalu menguatkan kita bahwa
penderitaan yang kita alami ini dan akan memberi kekuatan bagi kita dalam menjalani hidup ini.
Kita serahkan pada Tuhan pasti semuanya akan berjalan dengan baik.
Refleksi
Apakah dalam menerima persoalan hidup aku selalu menyalahkan Tuhan?
Marilah berdoa
Ya Allah sumber kekuatan, ajari aku agar selalu pasrah dalam menghadapii hidup ini, berilah
kekuatan untuk menjalaninya. Amin
Aksi
Aku harus berdoa dengan rasa penuh syukur
(Caecilia Arsi Hartati, GAK SD Tarakanita Gading Serpong)
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ”Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu
adalah murah hati. Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan
janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan
diampuni. Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang
digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu
pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.”
Renungan
”Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.
Kita semua pasti ingat dengan peristiwa gempa bumi di Cianjur, Kita semua dikagetkan dengan
gempa bumi di Cianjur yang sungguh menelan banyak korban. Akibat gempa ini banyak sekali
keluarga-keluarga yang kehilangan rumah bahkan kehilangan anggota keluarganya. Melihat berita
berita itu kita pasti sungguh merasa sedih dan prihatin. Bantuan datang dari seluruh penjuru kota
dan desa, banyak orang sungguh peduli dengan orang-orang yang terdampak akibat bencana ini.
Berita-berita di media sosial membuat kita sungguh prihatin dan sedih. Dengan mengumpulkan
uang, pakaian, sembako tentunya diharapkan dapat meringankan beban mereka. Semoga Tuhan
memberi kekuatan pada mereka sehingga mereka tetap semangat dalam menghadapi msa depan
mereka.
Refleksi
Apakah aku sudah bermurah hati untuk sedikit meringankan beban mereka, apa yang sudah aku
lakukan untuk mereka?
Marilah berdoa
Ya Allah Yang Maha Baik dengan hati yang tulus, aku berdoa untuk semua orang agar memiliki
silap peduli dan murah hati kepada orang lain
Aksi
Aku harus selalu memiliki sikap peduli dan mau membantu orang-orang yang membutuhkan
pertolongan yang ada di sekitar ku dengan setulus hatiku
(Caecilia Arsi Hartati, GAK SD Tarakanita Gading Serpong)
Yesus menghendaki agar kita tidak seperti ahli Taurat atau orang farisi atau pemuka agama
yang hanya bisa mengajarkan tetapi tidak melakukan.
Suatu aturan dibuat demi terciptanya suatu kenyamanan entah itu aturan tertulis ataupun tidak
tertulis. Anak-anak hafal dengan aturan-aturan yang ada. Namun mereka sering dengan sengaja
melanggar aturan itu. Salah satu aturan yang ada di sekolah adalah dilarang berkata kasar. Namun
apa yang terjadi…… dengan enaknya anak-anak berkata kasar, mengumpat ataupun mengejek
temannya. Kata -kata kasar terlihat enteng diucapkan oleh mereka. Sungguh memprihatinkan dan
menyedihkan melihat hal itu. Kapan mereka mengerti bahwa apa yang mereka ucapkan sungguh
menyinggung perasaan orang lain….?
Refleksi
Apakah aku juga sering dengan entengnya mengucapkan kata-kata kasar yang bisa menyinggung
perasaan orang lain ?
Marilah berdoa
Ya Tuhan pimpinlah kami selalu agar kami selalu mampu bersikap rendah hati, berbicara dengan
kata-kata yang sopan, jauhkan kami dari keinganan menghina ataupun mengejek orang lain dengan
kata-kata yang buruk. Amin
Aksi
Menegur teman yang berbicara dengan bahasa kasar
(Caecilia Arsi Hartati, GAK SD Tarakanita Gading Serpong)
Masa pertobatan adalah masa untuk mengenang perbuatan-perbuatan yang pernah kita lakukan.
Kita diajak untuk berbalik kembali kepada Tuhan, karena sebagai anak Tuhan kitapun juga tak
pernah lepas dari dosa. Tak pernah lepas dari perbuatan-perbuatan buruk yang kita lakukan.
Namun kita jangan pernah menganggapnya perbuatan-perbuatan itu sebagai sebagai akhir dari
segalanya. Kesalahan adalah sebah proses pembelajaran. Tak ada yang perlu disesali, tak perlu
merasa buang-buang waktu, namun justru pengalaman itu harus kita sadari sebagai berkat untuk
kembali berbalik kepada Tuhan
Refleksi
Apakah aku sudah menunjukkan sikap pertobatanku, baik di rumah, di sekolah ataupun dimanapun
aku berada? Dosa dan kesalahan apa saja yang pernah aku lakukan baik di rumah atau di sekolah?
Marilah berdoa
Tuhan ajari aku agar aku selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang sungguh menyenangkan
hatiMu, jauhkan aku dari sikap kurang baik. Amin
Aksi
Menunjukkan perbuatan-perbuatan baik di rumah dan di sekolah
(Caecilia Arsi Hartati, GAK SD Tarakanita Gading Serpong)
Kamis, 9 Maret 2023 Prapaskah II
Santa Fransiska Romana, Santa Katarina dari Bologna
Yer 17:5-10/Luk 16:19-31
Renungan
Anak, ingatlah, bahwa engkau telah menerima segala yang baik sewaktu hidupmu,
sedangkan Lazarus segala yang buruk. Sekarang ia mendapat hiburan dan engkau sangat
menderita.
Bacaan ijil hari ini mengajak kita agar kita mampu memperhatikan orang lain terutama yang
menderita, kesusahan ataupun kelaparan.
Istirahat adalah saat yang paling ditunggu ketika anak-anak sedang belajar di sekolah karena
saat istirahat mereka bisa makan bersama, bermain bersama ataupun ngobrol bersama. Hari itu
Brandon ketinggalan bekalnya sehingga ia tidak bisa makan. Ia hanya diam saja menahan lapar,
wajahnya kelihatan sedih. Melihat hal itu Nathan mendekati Brandon dan menawarkan roti dalam
kemasan yang ia bawa kepada Brandon. Kebetulan Nathan membawa dua roti yang sama. Dengan
senang hati Brandon menerima roti itu, mereka berdua akhirnya makan roti bersama sambil
mengobrol. Ohhh alangkah indahnya kebersamaan itu, saling berbagi satu sama lain, sungguh
anak-anak yang luar biasa
Refleksi
Aksi: Akumau memperhatikan dan membantu teman yang tidak membawa alat tulis
Renungan
Anak-anak yang terkasih sikap iri hati adalah sikap yang sungguh tidak pantas dalam hidup kita
ini. Iri hati dapat menimbulkan perbuatan jahat. Injil hari ini membuka mata hati kita agar kita
menjauhkan diri dari sikap iri hati karena hal ini akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
Iri hati bukanlah jalan. Iri hati hanya membawa kita pada masalah yang lebih besar . Jadikan
rasa ‘iri hati’ itu sebagai penyemangat agar kamu bisa sehebat orang lain, tentunya dengan
persaingan yang positif.
Akan lebih baik kita belajar dari teman yang membuat kita iri hati. Dengan belajar bersamanya
kita akan tahu bahwa semua prestasi dan kesuksesan yang ia raih tak pernah lepas dari usaha yang
begitu keras. Ingat, iri hati, ……..NO
Refleksi
Apakah aku sering bersikap iri hati terhadap teman yang berprsetasi?
Marilah Berdoa
Allah Bapa yang maha pengasih semoga kami semakin mampu melayaniMu dengan penuh
sukacita tanpa ada rasa cemburui ataupun irihati dalam diri kami. Amin
Aksi
Aku harus bisa menjauhkan diriku dari sifat iri hati terhadap teman
15:1 Para pemungut cukai dan orang-orang berdosa biasanya datang kepada Yesus untuk
mendengarkan Dia. 15:2 Maka bersungut-sungutlah orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat,
katanya: "Ia menerima orang-orang berdosa dan makan bersama-sama dengan mereka. " 15:3 Lalu
Ia mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: "Ada seorang mempunyai dua anak laki-
laki. 15:12 Kata yang bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita
yang menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara
mereka. 15:13 Beberapa hari kemudian anak bungsu itu menjual seluruh bagiannya itu lalu pergi
ke negeri yang jauh . Di sana ia memboroskan harta miliknya itu dengan hidup berfoya-
foya. 15:14 Setelah dihabiskannya semuanya, timbullah bencana kelaparan di dalam negeri itu
dan iapun mulai melarat. 15:15 Lalu ia pergi dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu.
Orang itu menyuruhnya ke ladang untuk menjaga babinya. 15:16 Lalu ia ingin mengisi perutnya
dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak seorangpun yang memberikannya
kepadanya. 15:17 Lalu ia menyadari keadaannya , katanya: Betapa banyaknya orang upahan
bapaku yang berlimpah-limpah makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan. 15:18 Aku akan
bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap
sorga dan terhadap bapa, 15:19 aku tidak layak lagi disebutkan anak bapa; jadikanlah aku sebagai
salah seorang upahan bapa. 15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih
jauh , ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan . Ayahnya itu berlari
mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia. 15:21 Kata anak itu kepadanya: Bapa, aku
telah berdosa terhadap sorga dan terhadap bapa, aku tidak layak lagi disebutkan anak
bapa. 15:22 Tetapi ayah itu berkata kepada hamba-hambanya: Lekaslah bawa ke mari
jubah i yang terbaik, pakaikanlah itu kepadanya dan kenakanlah cincin pada jarinya j dan sepatu
pada kakinya. 15:23 Dan ambillah anak lembu tambun itu, sembelihlah dia dan marilah kita
makan dan bersukacita. 15:24 Sebab anakku ini telah mati dan menjadi hidup kembali, ia telah
hilang dan didapat kembali. Maka mulailah mereka bersukaria. 15:25 Tetapi anaknya yang
sulung berada di ladang dan ketika ia pulang dan dekat ke rumah, ia mendengar bunyi seruling
dan nyanyian tari-tarian. 15:26 Lalu ia memanggil salah seorang hamba dan bertanya kepadanya
apa arti semuanya itu. 15:27 Jawab hamba itu: Adikmu telah kembali dan ayahmu telah
menyembelih anak lembu tambun, karena ia mendapatnya kembali dengan sehat. 15:28 Maka
marahlah anak sulung itu dan ia tidak mau masuk. Lalu ayahnya keluar dan berbicara dengan
dia. 15:29 Tetapi ia menjawab ayahnya, katanya: Telah bertahun-tahun aku melayani bapa dan
belum pernah aku melanggar perintah bapa, tetapi kepadaku belum pernah bapa memberikan
seekor anak kambing untuk bersukacita dengan sahabat-sahabatku. 15:30 Tetapi baru saja datang
anak bapa yang telah memboroskan harta kekayaan bapa bersama-sama dengan pelacur-
pelacur, maka bapa menyembelih anak lembu tambun itu untuk dia. 15:31 Kata ayahnya
kepadanya: Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, dan segala kepunyaanku adalah
kepunyaanmu. 15:32 Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan
menjadi hidup kembali, ia telah hilang dan didapat kembali. "
Renungan
Kita patut bersukacita dan bergembira karena adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali, ia
telah hilang dan didapat kembali. "
Anak-anak yang terkasih dalam hidup ini kita sering merasa jengkel, kecewa ataupun marah
ketika melihat orang lain yang bersalah namun tidak dihukum. Allah mempunyai cara lain untuk
mengampuni dosa manusia seperti dalam kisah injil hari ini.Mengampuni dan memaafkan adalah
tindakan yang sangat terpuji.
Jesika dan Helena adalah dua sahabat yang sudah dekat dari kelas 1SD. Setiap hari mereka
selalu bermain bersama, belajar bersama, bercanda bersama. Mereka berdua seakan tidak
terpisahkan. Kebetulan mereka satu kelas. Suatu hari karena perbedaan pendapat maka hubungan
mereka terlihat saling menjauh bahkan bisa dikatakan bahwa persahabatan mereka sudah bubar.
Mereka menjadi saling membenci, saling mendendam antara yang satu dengan yang lainnya.
Teman-temannya begitu sedih melihat perubahan mereka yang sekarang saling membenci.
Beruntung suatu hari ada kegiatan bersama-sama yang membahas tentang perbuatan baik dan
perbuatan buruk yang pernah dilakukan. Merka berdua akhirnya saling terbuka dan saling
memaafkan. Akhirnya persahabatan mereka kembali terjalin dengan baik. Sifat saling memaafkan
adalah sikap yang sungguh luar biasa.
Refleksi
Apakah aku juga memaafkan kesalahan temanku yang salah kepadaku ?
Marilah Berdoa
Ya Allah jauhkan aku selalu dari sifat pemarah, mudah menghakimi, semoga aku selalu mampu
menunjukkan sikap kerendahan hati, mau memaafkan teman yang bersalah kepadaku. Amin
Aksi
Selalu menunjukkan sikap baik dimanapu berada
(Caecilia Arsi Hartati, GAK SD Tarakanita Gading Serpong)
4:5 Maka sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang
diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf. 4:6 Di situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat
letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua
belas. 4:7 Maka datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus
kepadanya: "Berilah Aku minum. " 4:8 Sebab murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli
makanan. 4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi,
minta minum kepadaku, seorang Samaria? " (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang
Samaria.) 4:10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah
Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan
Ia telah memberikan kepadamu air hidup. " 4:11 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan,
Engkau tidak punya timba dan sumur ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup
itu? 4:12 Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kami Yakub, yang memberikan sumur
ini k kepada kami dan yang telah minum sendiri dari dalamnya, ia serta anak-anaknya dan
ternaknya?" 4:13 Jawab Yesus kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus
lagi, 4:14 tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk
selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam
dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal . " 4:15 Kata perempuan
itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan tidak usah datang lagi
ke sini untuk menimba air." 4:16 Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan
datang ke sini." 4:17 Kata perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus
kepadanya: "Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami, 4:18 sebab engkau sudah
mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam hal ini engkau
berkata benar." 4:19 Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa
Engkau seorang nabi. 4:20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini, tetapi kamu
katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah." 4:21 Kata Yesus
kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan tiba, bahwa kamu akan
menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di Yerusalem. 4:22 Kamu menyembah apa
yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal, sebab keselamatan datang dari
bangsa Yahudi. v 4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba w sekarang, bahwa penyembah-
penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh x dan kebenaran ; sebab Bapa menghendaki
penyembah-penyembah demikian. 4:24 Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus
menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran ." 4:25 Jawab perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu,
bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan
segala sesuatu kepada kami." 4:26 Kata Yesus kepadanya: "Akulah Dia, a yang sedang berkata-kata
dengan engkau." 4:27 Pada waktu itu datanglah murid-murid-Nya dan mereka heran, bahwa Ia
sedang bercakap-cakap dengan seorang perempuan. Tetapi tidak seorangpun yang berkata: "Apa
yang Engkau kehendaki? Atau: Apa yang Engkau percakapkan dengan dia?" 4:28 Maka
perempuan itu meninggalkan tempayannya di situ lalu pergi ke kota dan berkata kepada orang-
orang yang di situ: 4:29 "Mari, lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala
sesuatu yang telah kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?" 4:30 Maka merekapun pergi ke luar
kota lalu datang kepada Yesus. 4:31 Sementara itu murid-murid-Nya mengajak Dia, katanya:
"Rabi, e makanlah." 4:32 Akan tetapi Ia berkata kepada mereka: "Pada-Ku ada makanan yang tidak
kamu kenal." 4:33 Maka murid-murid itu berkata seorang kepada yang lain: "Adakah orang yang
telah membawa sesuatu kepada-Nya untuk dimakan?" 4:34 Kata Yesus kepada mereka: "Makanan-
Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-
Nya. 4:35 Bukankah kamu mengatakan: Empat bulan lagi tibalah musim menuai? Tetapi Aku
berkata kepadamu: Lihatlah sekelilingmu dan pandanglah ladang-ladang yang sudah menguning
dan matang untuk dituai. 4:36 Sekarang juga penuai telah menerima upahnya dan ia
mengumpulkan j buah untuk hidup yang kekal , sehingga penabur dan penuai sama-sama
bersukacita. 4:37 Sebab dalam hal ini benarlah peribahasa: Yang seorang menabur dan yang lain
menuai. 4:38 Aku mengutus kamu untuk menuai apa yang tidak kamu usahakan; orang-orang
lain berusaha dan kamu datang memetik hasil usaha mereka." 4:39 Dan banyak orang Samaria
dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang bersaksi:
"Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat. " 4:40 Ketika orang-orang Samaria
itu sampai kepada Yesus, mereka meminta kepada-Nya, supaya Ia tinggal pada mereka; dan Iapun
tinggal di situ dua hari lamanya. 4:41 Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena
perkataan-Nya, 4:42 dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi
karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah
benar-benar Juruselamat dunia. "
Renungan
"Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi, tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan
kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya.
Anak-anak injil hari ini mengajak kita untuk selalu mengandalkan Tuhan dalam hidup ini. Kita
harus percaya kepada Tuhan. Tuhan akan selalu memberi yang terbaik
Hari itu anak-anak SD melaksanakan PAS, sama halnya dengan yang dilakukan Elsye. Sejak
semalam ia belajar terus menerus dan berdoa kepada Tuhan agar hari ini ia dapat mengerjakan
soal-soal dengan baik. Sehingga nanti mendapatkan nilai yang bagus. Setelah selesai mengerjakan
soal ia pun keluar dengan senyum bahagia. Elsye sungguh mempersiapkan PAS dengan baik. Jauh-
jauh hari ia sudah belajar dengan penuh semangat. Seperti halnya kita, jika segala sesuatu kita
persiapkan dengan baik pasti juga akan menghasilkan sesuatu yang baik pula, dan membuat kita
bahagia. Dan jangan lupa dengan berdoa akan menjadikan segalanya diberkati Tuhan.
Refleksi
Apakah selama ini aku juga selalu mempersiapkan segala sesuatu, dan memohon berkat
pada Tuhan?
Marilah berdoa
Tuhan yang baik tumbuhkanlah kami selalu dalam iman yang kuat. Semoga kami semakin mampu
meneladan Yesus PutraMu. Amin
Aksi
Mengajak teman untuk selalu berdoa dalam melakukan setisp kegiatan.
(Caecilia Arsi Hartati, GAK SD Tarakanita Gading Serpong)
Renungan
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya.
Dalam hidup ini kita sering tidak dihargai, diejek oleh teman karena cara berpikir yang berbeda.
Hal seperti ini dapat menjadikan diri kita merasa terpuruk. Injil hari ini mengingatkan pada kita
agar kita menyerahkan diri kita pada rencana Tuhan.
Oliver duduk di kelas 4 SD, ia seorang anak yang pendiam Suatu hari ibu guru menyuruh
Oliver mengerjakan soal Matematika di depan kelas. Semua teman-teman meragukan kemampuan
Oliver bahkan mereka berteriak “duduk aja kamu Oliver,kamu pasti nggak bisa mengerjakan”.
Oliver diam saja namun dia berusaha mengerjakan soal itu. Dan ternyata……..bu guru mengatakan
“kamu pintar Oliver kamu bisa mengerjakan soal dengan baik”. Sejak saat itu teman-teman Oliver
tidak berani lagi untuk mengejeknya karena ternyata Oliver ljauh ebih pintar dibandingkan
mereka. God job Oliver.
Refleksi
Marilah berdoa
Allah Bapa yang baik ajarlah kami untuk setia pada rencana dan ajaranMu,
Aksi
Belajar untuk selalu pasrah pada kehendak Allah
Sekali peristiwa Petrus datang kepada Yesus dan berkata: "Tuhan, sampai berapa kali aku harus
mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?" Yesus berkata
kepadanya: "Bukan! Aku berkata kepadamu: Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh
puluh kali tujuh kali. Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan
perhitungan dengan hamba-hambanya. Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu,
dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. Tetapi karena orang itu
tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak
isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. Maka sujudlah hamba itu menyembah
dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. Lalu tergeraklah hati raja itu
oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya.
Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus
dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! Maka
sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan.
Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya
hutangnya Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang
terjadi kepada tuan mereka.
" Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” (Mat 8:22)
Teman-teman yang baik, berapa kalikah kita harus mengampuni teman yang bersalah? Mari
kita simak ajaran Tuhan Yesus
Susi dan Ana murid yang pandai di kelasnya. Pada suatu hari Ana meminjam buku catatan
IPA, kepada Susi, namun sayang buku itu lupa dikembalikan padahal besok ada ulangan IPA.
Susi pun marah kepada Ana.
Saat bertemu di sekolah Susi membentaknya sambil berkata: “Sekarang buku IPA yang
lupa kamu kembalikan. Minggu lalu, kamu juga lupa mengembalikan bolpenku yang kamu
pinjam”
Sambil bergetar dan menahan tangis Ana berkata lirih: “Maafkan aku Susi, sungguh aku
tidak sengaja..., aku benar-benar lupa”
Kita seringkali jengkel jika teman kita berbuat kesalahan yang sama setiap harinya. Namun,
Tuhan Yesus mengajarkan tentang pengampunan. Yesus meminta agar dalam memberikan maaf
kepada orang lain yang bersalah. Kita diwajibkan untuk memberikan maaf secara tulus, bahkan
pemberian maaf tersebut adalah pemberian maaf yang diberikan tidak cukup hanya satu kali saja,
tetapi diberikan berkali lipat dan dilakukan dengan sepenuh hati serta tanpa syarat.
Petrus pernah bertanya kepada Tuhan Yesus, “Guru, berapa kalikah kami harus mengampuni
saudara kami, yang bersalah kepada kami?”. Tuhan Yesus menjawab; “70 kali 7 kali”.
Refleksi:
Sudahkah aku selalu memaafkan atau mengampuni teman yang bersalah ?
Marilah Berdoa:
Terima kasih Tuhan, karena Engkau telah mengajarkan tentang mengampuni. Semoga
aku selalu bersedia mengampuni teman yang bersalah dengan tulus hati, sehingga dunia ini
menjadi damai dan penuh sukacita sekarang dan selama-lamanya. Amin
Aksi :
Matius 5: 17-19
Dalam kotbah dibukit, Yesus berkata kepada
murid-muridNya: “Janganlah kamu menyangka,
bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum
Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan
untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan
bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan
ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya
terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah
satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling
kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang
lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah
di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang
melakukan dan mengajarkan segala perintah-
perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat
yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga”.
YESUS DAN
HUKUM
TAURAT
“Yesus datang ke dunia ini bukan untuk meniadakan hukum Taurat, melainkan untuk
menggenapinya.” (bdk. Mat. 5: 17)
Teman- teman yang baik, Yesus datang kedunia ini untuk menggenapi Hukum Taurat, apa
maksudnya? Marilah kita dengarkan kisah di bawah ini:
Saat melihat bekal adiknya tertumpah karena tersenggol oleh Rudi teman kelasnya, Soni
cepat-cepat merampas roti yang ada ditangan Soni dan langsung melemparkannya ke lantai. Ia
pun berteriak : “Ini balasanku karena kamu sudah menumpahkan bekal adikku”
Teman-teman yang terkasih, pada zaman Yesus orang- orang Yahudi mengenal hukum
mata ganti mata , gigi ganti gigi. Artinya pada zaman itu orang bebas untuk membalas dendam
kepada siapa saja yang telah mengganggu atau menyakitinya namunYesus mengajarkan kepada
kita hukum baru yaitu hukum Cinta kasih agar kita mengasihi sesama seperti diri sendiri dan
selalu mau mengampuni.
Refleksi
1. Apakah aku telah melaksanakan Hukum Tuhan dengan cara mengasihi sesama ?
2. Apakah aku mau mengampuni teman yang bersalah?
Marilah Berdoa:
Tuhan Yesus bantulah kami agar boleh mewujudkan iman kami dengan melaksanakan
HukumMu yang menyelamatkan . Amin
Aksi : Aku mau mengasihi Tuhan dan sesama dengan tulus dan bersedia mengampuni teman yang
bersalah.
Di desa terpencil hiduplah seorang kakek tua yang sederhana, biasa disebut Pak Tua. Badannya
yang telah bungkuk dan matanya pun mulai rabun, pekerjaan sehari-harinya hanya berdoa dan
berpuasa. Penduduk desa sering memberinya makanan, anak-anak kecil pun sangat menyayanginya
karena Pak Tua sering bercerita tentang masa lalunya sebagai seorang yang berjuang untuk negara.
Pada suatu hari Pak Tua didatangi oleh seorang ibu yang membawa anaknya karena demam.
Pak Tua pun berdoa dan memberikan ramuan dari beberapa hasil tanaman yang dimilikinya..
Beberapa hari kemudian anak tersebut pun sembuh. Tentu saja Si Ibu merasa senang dan berterima
kasih pada Pak Tua.
Sayangnya ada yang iri kepada Pak Tua, ia menyebarkan berita bahwa Pak Tua adalah seorang
tukang sihir yang jahat.
Anak-anak yang terkasih sering dalam hidup ini, kita berkata atau menyebarkan berita buruk,
tentang teman atau pun orang lain, istilah kerennya menyebarkan berita Hoax. Tentu saja orang
lain akan menderita karena perbuatan kita apalagi kalau sampai merusak nama baiknya.
Refleksi
Apakah aku suka menuduh orang lain sehingga membuatnya menderita?
Marilah berdoa:
Tuhan Yesus bantulah aku untuk selalu berfikir dan berkata yang baik tentang orang lain
Aksi :
Aku akan berpikir dan berkata yang benar
Teman-teman yang baik, Tuhan Allah memang tak dapat dilihat oleh mata kita. Namun Tuhan ingin
agar kita mengasihi Dia dengan cara berbuat baik kepada sesama manusia dan mahluk ciptaan-Nya,
seperti dalam kisah ini.
Suatu hari Anis jatuh tersungkur di halaman sekolah saat bermain bola dengan teman-teman
sekelasnya. Ia berusaha untuk bangkit berdiri, namun ia tidak kuat karena lututnya sakit dan
berdarah. Nampak bahwa Anis membutuhkan pertolongan, dan berharap ada teman yang mau
menolongnya.
Berto dan beberapa teman datang melihatnya. Setelah melihat sejenak, mereka lalu meninggalkan
Anis dan melanjutkan permainannya. Kemudian datang juga teman lain yang bernama Kevin.
Setelah melihat lutut Anis yang berdarah, Kevin pun berjalan menjauh dari Anis sambail berkata:
“Pergilah ke UKS dan minta supaya diobati...” Beberapa teman lain juga datang melihat, namun
mereka segera meninggalkan Anis dengan alasan: takut melihat darah.
Tak lama kemudian datanglah Rafael. Ia teman yang bukan sekelas dengan Anis. Namun ia merasa
iba saat melihat Anis merintih kesakitan. Ia berusaha untuk mengangkat Anis, namun ia tidak
mampu. Ia lalu memanggil Dedy dan teman lain yang siap membantu. Mereka kemudian bersama-
sama menggendong Anis dan membawanya ke UKS untuk diobati.
Teman-teman yang baik, menurutmu siapakah dari mereka yang sungguh mengasihi Tuhan Allah
dan sesamanya?
Refleksi:
Apakah aku suka menolong saat melihat teman sedang susah?
Marilah berdoa:
Tuhan Yesus yang baik,
berilah aku semangat untuk mengasihi sesama,
dan berbuat baik kepada orang yang membutuhkan pertolongan. Amin
Aksi : Aku akan mengasihi Tuhan, dan berbuat baik kepada orang yang sedang susah.
Lukas 18:9-14
Sekali peristiwa Yesus menyatakan perumpamaan
ini kepada orang yang menganggap dirinya benar
dan memandang rendah orang lain: "Adalah dua
orang yang pergi ke Rumah Tuhan untuk berdoa.
Yang satu orang Farisi, yang lainnya seorang
penagih pajak. Orang Farisi itu berdiri menyendiri
dan berdoa, 'Ya Allah, saya mengucap terima kasih
kepada-Mu, sebab saya tidak seperti orang lain,
yang serakah, curang, atau berzinah. Saya
bersyukur karena saya tidak seperti penagih pajak
itu. Saya berpuasa dua kali seminggu, dan saya
mempersembahkan kepada-Mu sepersepuluh dari
semua pendapatan saya.' Tetapi penagih pajak itu
berdiri jauh-jauh dan malahan tidak berani
menengadah ke langit. Sambil mengusap dada ia
berkata, 'Ya Allah, kasihanilah saya, orang berdosa
ini!'
"Percayalah," kata Yesus, "pada waktu pulang ke
rumah, penagih pajak itulah yang diterima Allah
dan bukan orang Farisi itu. Sebab setiap orang
yang meninggikan dirinya akan direndahkan; dan
setiap orang yang merendahkan dirinya akan
ditinggikan."
Teman-teman yang baik, ada dua sikap manusia yang disinggung oleh Tuhan Yesus yaitu sikap
meninggikan diri atau sombong dan sikap rendah hati. Seperti apakah sikap orang sombong?
Bagaimana seseorang disebut rendah hati?
Orang sombong nampak dari sikap hidupnya, misalnya:
Merasa dirinya paling hebat, ingin selalu dipuji
Suka merendahkan orang lain, tidak menghargai prestasi teman
Hanya mau berteman dengan orang yang menguntungkan dirinya
Sebaliknya, sikap orang rendah hati sungguh berbeda dengan orang sombong, misalnya:
Menghargai orang lain sama seperti dirinya sendiri
Suka memberi pujian kepada teman yang berprestasi
Mau berteman dengan siapa pun, menerima teman apa adanya
Teman-teman yang baik, termasuk dalam kelompok yang manakah saya, orang sombong atau orang
rendah hati?
Marilah berdoa:
Tuhan Yesus yang baik,
jauhkanlah aku dari sikap sombong.
Berkatilah aku agar menjadi anak yang rendah hati. Amin
Aksi : Aku akan selalu menjadi anak sopan dan rendah hati.
MELAKUKAN
PERINTAHNYA
Marilah berdoa:
Tuhan Yesus yang baik,
berkatilah aku agar selalu taat
pada nasihat orang tua, guru, atau siapa pun
yang hendak menuntunku menjadi anak yang baik. Amin
Aksi : Aku akan menuruti perintah Tuhan, taat pada nasihat orang tua dan guru
Yenny Suria GAK SD Strada Budi Luhur 2 Bekasi
Senin, 20 Maret 2023
JANGANLAH
TAKUT
Malaikat Tuhan berkata : "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai
isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
Yusuf tidak jadi meninggalkan Maria secara diam-
diam seperti yang ia rencanakan. Ia memilih untuk
melakukan yang Tuhan perintahkan kepadanya. Ia
mengambil Maria sebagai istrinya.
Apakah teman-teman juga suka memilih untuk
melakukan apa yang Tuhan inginkan?
Marilah berdoa:
Tuhan Yesus yang baik,
berilah aku keberanian untuk menolak yang jahat,
dan memilih untuk melakukan yang baik. Amin
Aksi : aku akan berusaha menjadi seperti Yusuf, selalu memilih untuk melakukan yang baik.
Pada hari raya orang Yahudi, Yesus pergi ke Yerusalem. Di Yerusalem dekat "Pintu Domba" ada
sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani dinamakan Betesda. Di situ ada lima serambi. Di serambi-
serambi itu banyak orang sakit berbaring; ada yang buta, ada yang timpang, dan ada yang lumpuh.
Di tempat itu ada seorang laki-laki yang sudah sakit tiga puluh delapan tahun lamanya. Yesus
melihat dia berbaring di sana, dan tahu bahwa ia sudah lama sekali sakit; maka Yesus bertanya
kepadanya, "Maukah engkau sembuh?" Orang sakit itu menjawab, "Bapak, tidak ada orang di sini
untuk memasukkan saya ke dalam kolam waktu airnya bergoncang. Dan sementara saya menuju ke
kolam, orang lain sudah masuk lebih dahulu." Maka Yesus berkata kepadanya, "Bangunlah, angkat
tikarmu dan berjalanlah." Pada saat itu juga orang itu sembuh. Ia mengangkat tikarnya dan berjalan.
Hal itu terjadi pada hari Sabat. Karena itu para penguasa Yahudi berkata kepada orang yang baru
sembuh itu, "Hari ini hari Sabat. Engkau tidak boleh mengangkat tikarmu." Tetapi orang itu
menjawab, "Orang yang menyembuhkan saya tadi menyuruh saya mengangkat tikar saya dan
berjalan." "Siapakah Dia yang menyuruh engkau mengangkat tikarmu dan berjalan?" tanya mereka.
Tetapi orang yang sudah sembuh itu tidak tahu siapa orangnya, sebab Yesus telah menghilang di
antara orang banyak itu. Kemudian Yesus berjumpa dengan orang itu di dalam Rumah Tuhan, dan
berkata kepadanya, "Sekarang engkau sudah sembuh. Janganlah berdosa lagi, supaya tidak
mengalami hal yang lebih buruk." Maka pergilah orang itu lalu memberitahukan kepada para
penguasa Yahudi bahwa Yesuslah yang menyembuhkannya. Dan karena itu mereka mulai
menyusahkan Yesus, sebab Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat.
JANGAN
BERBUAT DOSA
LAGI
"Sekarang engkau sudah sembuh. Janganlah berdosa lagi, supaya tidak mengalami hal yang
lebih buruk.” (Yoh.5:14)
Lelaki yang sakit itu telah menunggu selama tiga puluh delapan tahun di serambi kolam Betesda.
Tidak ada orang yang menolongnya turun ke kolam saat airnya bergoncang. Namun akhirnya Yesus
datang dan menyembuhkannya. “Bangunlah, angkatlah tikarmu dan berjalanlah” demikian kata
Yesus. Pada saat itu juga orang itu sembuh. Ia mengangkat tikarnya dan berjalan.
Refleksi:
1. Apakah aku berdoa kepada Yesus disaat sakit?
2. Apakah aku berterima kasih kepada Yesus setelah sembuh dari sakitku?
Marilah berdoa:
Tuhan Yesus yang baik,
Terima kasih karena Engkau menolong siapa pun yang berharap kepada-Mu.
Ajarilah kami untuk bersyukur dan berterima kasih atas setiap pertolongan-Mu. Amin
Aksi : Aku akan tekun berdoa kepada Yesus di saat susah atau pun senang
Yohanes 5:17-30
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang Yahudi, : "Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka
Akupun bekerja juga." Sebab itu orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh-Nya,
bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah
Bapa-Nya sendiri dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah. Maka Yesus
menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat
mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab
apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa mengasihi Anak dan Ia
menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan
menunjukkan kepada-Nya pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar lagi dari pada pekerjaan-pekerjaan
itu, sehingga kamu menjadi heran. Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan
menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya. Bapa
tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada
Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa.
Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia
yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah
pindah dari dalam maut ke dalam hidup. (bacaan selengkapnya dalam Alkitab)
PERCAYA
KEPADA YESUS
“Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus
Aku, ia mempunyai hidup yang kekal” (Yoh 5: 24)
Hubungan Yesus dengan Allah Bapa di surga sama seperti Anak dan Bapa. Apa yang dikerjakan
Bapa di surga, itulah yang dikerjakan Yesus di bumi. Jika Yesus menyembuhkan orang sakit atau
membangkitkan orang mati, itu semua karena Allah Bapa menghendakinya. Jadi, janganlah kita ragu
untuk percaya bahwa Yesus adalah utusan Allah. Dialah Tuhan yang akan menyelamatkan kita dari
dosa. Dialah yang akan membawa kita kepada kehidupan kekal di surga.
Teman-teman yang baik, orang tua dan guru sering menasihati agar kita rajin berdoa kepada Tuhan.
Sebab Tuhan adalah penolong yang berkuasa dan murah hati. Marilah kita teguhkan hati untuk
percaya bahwa Yesus adalah Tuhan dan penolong kita. Mintalah berkat-Nya untuk keselamatan kita;
mintalah tuntunan-Nya dalam setiap usaha yang kita lakukan.
Refleksi:
1. Sudah rajinkan saya berdoa kepada Tuhan?
2. Apakah saya suka menyikan lagu pujian untuk Yesus?
Marilah berdoa:
Tuhan Yesus yang baik,
Terangilah hatiku agar semakin percaya
Bahwa Engkaulah Tuhan, penolongku yang sungguh. Amin
Aksi :
Aku akan ikut merayakan Ekaristi setia hari Minggu.
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang Yahudi: “Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri,
maka kesaksian-Ku itu tidak benar; ada yang lain yang bersaksi tentang Aku dan Aku tahu, bahwa
kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan kepada
Yohanes dan ia telah bersaksi tentang kebenaran; tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari
manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. tetapi Aku tidak memerlukan
kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Ia adalah pelita
yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu.
Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting dari pada kesaksian Yohanes, yaitu
segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku, supaya Aku melaksanakannya. Pekerjaan itu
juga yang Kukerjakan sekarang, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang
mengutus Aku. Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah
mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di
dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Kamu menyelidiki Kitab-
kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi
walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang
kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu.”
ALLAH
MENGUTUS
YESUS
“Allah Bapa di surga mengutus Yesus untuk menuntun umat manusia ke jalan keselamatan”
(bdk Yoh 5:36)
Yesus membuat banyak mujizat. Ia menyembuhkan orang sakit, membuat orang lumpuh dapat
berjalan, orang buta dapat melihat, dan mengusir setan-setan yang mengganggu manusia. Ia
melakukan semua itu agar orang-orang menderita diselamatkan dan masuk surga.
Setelah melihat mujizat Yesus, banyak orang percaya dan mengikuti Yesus. Tetapi ada juga
kelompok orang yang tidak percaya dan menolak ajaran Yesus. Mereka memusuhi Yesus, karena
iri hati. Bahkan mereka berusaha untuk menganiaya Yesus. Ini sungguh menyedihkan dan
membuat Yesus kecewa.
Sebagai anak, kita selalu bercita-cita agar dapat menjadi orang baik, sukses, dan hidup bahagia.
Yesus sangat mencintai kita yang bercita-cita untuk hidup bahagia. Ia memberkati kita untuk
menggapai cita-cita. Ia memberi kita pertolongan melalui orang tua, guru, dan orang-orang baik
yang berusaha mendidik kita. Bila kita percaya dan menghargai pertolongan Yesus, berarti kita
akan selalu iklas dan taat melakukan nasihat mereka.
Refleksi:
1. Apakah saya selalu taat melaksanakan nasihat orang tua atau guru?
2. Apakah saya menghargai teman yang menegurku karena melakukan suatu kesalahan?
Marilah berdoa:
Aksi : aku akan taat melaksanakan setiap nasihat orang tua dan guru
Sesudah itu Yesus berjalan keliling Galilea, sebab Ia tidak mau tetap tinggal di Yudea, karena di sana orang-
orang Yahudi berusaha untuk membunuh-Nya. Ketika itu sudah dekat hari raya orang Yahudi, yaitu hari raya
Pondok Daun. Tetapi sesudah saudara-saudara Yesus berangkat ke pesta itu, Ia pun pergi juga ke situ, tidak
terang-terangan tetapi diam-diam.Beberapa orang Yerusalem berkata: "Bukankah Dia ini yang mereka mau
bunuh?
Dan lihatlah, Ia berbicara dengan leluasa dan mereka tidak mengatakan apa-apa kepada-Nya. Mungkinkah
pemimpin kita benar-benar sudah tahu, bahwa Ia adalah Kristus? Tetapi tentang orang ini kita tahu dari mana
asal-Nya, tetapi bilamana Kristus datang, tidak ada seorang pun yang tahu dari mana asal-Nya."
Waktu Yesus mengajar di Bait Allah, Ia berseru: "Memang Aku kamu kenal dan kamu tahu dari mana asal-Ku;
namun Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, tetapi Aku diutus oleh Dia yang benar yang tidak kamu
kenal.
Aku kenal Dia, sebab Aku datang dari Dia dan Dialah yang mengutus Aku."
Mereka berusaha menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang menyentuh Dia, sebab saat-Nya belum
tiba.
Renungan:
Adik-adik ada sebuah cerita. Suatu saat, Arthur tampak murung, ia sedih karena hari ini adalah hari terakhir ia
bertemu dengan Vino, teman lamanya dari luar kota. “Kok buru-buru pulang sih Vin?” “Iya, dua hari lagi kan
aku sudah masuk sekolah,” jawab Vino. “Padahal belum puas main bareng,” “Salah sendiri, setiap diajakin
main kamu selalu asyik main gadget sendiri,” jawab Heni teman Arthur lainnya, Arthur hanya menduduk
kepalanya, apa yang dikatakan Heni benar, selama ini ia selalu menyia-nyiakan waktu bermain bersama teman-
teman, karena selalu asyik main games sendiri. “Maaf ya Vin, semoga kamu tidak kapok main ke sini lagi,”
“Tidak apa-apa Tur, liburan panjang nanti, aku akan mengajak kedua orang tua ku ke sini.”
Adiik-adik, sebelum ditangkap dan mati di kayu salib, Yesus sudah memberi peringatan kepada murid-murid-
Nya bahwa waktunya bersama mereka tidak lama, artinya mereka harusnya lebih waspada, tapi pada saat itu
tidak ada yang mengerti maksud dari perkataan Yesus, sehingga setelah tiba waktunya Yesus disalibkan, murid-
Adiik-adik, sering ada perasaan menyesal ketika menyadari bahwa waktu yang kita miliki bersama orang-orang
yang kita kasihi tidak cukup banyak. Untuk itu, jika sekarang kamu masih diberi kesempatan bersama papa,
mama, kakak, adik, teman, guru dan siapapun itu, pergunakanlah waktumu dengan baik. Bahkan jika saat ini
kamu dengan mudah beribadah, memuji, menyembah dan mendengar Firman Tuhan di gereja dengan nyaman,
manfaatkan hal itu juga sebaik mungkin, karena akan tiba masanya hal seperti itu tidak bisa kamu nikmati lagi.
Refleksi : “Sudahkah kita menghargai waktu bersama orang-orang yang kita sayangi?”
Doa : “Ya Tuhan terima kasih atas orang-orang yang kucintai dan mencintaiku, buatlah aku selalu
Aksi : Berani mengucapkan “Aku sayang Ayah & Ibu” setiap pagi hari
Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret,
kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan
itu Maria. Ketika malaikat itu masuk ke rumah Maria, ia berkata: "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan
menyertai engkau."
Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu
kepadanya: "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya
engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia
Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan
mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya,dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan
Kata Maria kepada malaikat itu: "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?"
Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan
menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan
sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya dan
inilah bulan yang keenam bagi dia, yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil."
Kata Maria: "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; jadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu
Renungan:
Adik-adik yang baik, Sabda Tuhan hari ini bercerita tentang malaikat Gabriel dating kepada Bunda Maria.
Malaikat Gabriel memberitahu Bunda Maria, bahwa Bapa memilihnya untuk menjadi alat dalam rencana-Nya
yang luar biasa, yaitu mengandung dan melahirkan Tuhan Yesus. Ketika Bunda Maria mendengarkan tugas itu,
pasti ada rasa takut, cemas, kuatir, dan tidak percaya. Tetapi ia segera tunduk dan bersedia menjadi alat untuk
rnelayani Tuhan. Sikap Bunda Maria menunjukkan bahwa adalah seorang gadis yang baik hati dan mengasihi
Tuhan.
Nah, Adik-adik, Tuhan Yesus pun mau memakai kita menjadi alat-Nya. Ia melihat kita setiap hari dan ingin
memakai hidup menjadi berkat bagi sesama. Bagaimana caranya? Kita bisa berteman degan tulus, suka
menolong, berkata yang sopan, dan mau ikut melayani di gereja. Semua sikap yang baik harus kita tunjukkan di
mana pun kita berada. Itulah bukti kita mengasihi Tuhan dan metayani Dia.
Refleksi : “Maukah kita menjadi berkat untuk teman-teman di sekolah atau di rumah hari ini?”
Doa : Bapaku yang baik, jadikanlah aku alat-Mu sehingga aku menjadi berkat untuk orang lain.
Ketika Marta mendengar, bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di rumah.
Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi
sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-
Nya."
Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."
Kata Marta kepada-Nya: "Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang bangkit pada akhir zaman."
Jawab Yesus: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia
sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
Percayakah engkau akan hal ini?"
Jawab Marta: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam
dunia." Dan sesudah berkata demikian ia pergi memanggil saudaranya Maria dan berbisik kepadanya: "Guru
ada di sana dan Ia memanggil engkau." Mendengar itu Maria segera bangkit lalu pergi mendapatkan Yesus.
Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung itu. Ia masih berada di tempat Marta menjumpai
Dia.Ketika orang-orang Yahudi yang bersama-sama dengan Maria di rumah itu untuk menghiburnya, melihat
bahwa Maria segera bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena mereka menyangka bahwa ia pergi
ke kubur untuk meratap di situ.Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah ia di
depan kaki-Nya dan berkata kepada-Nya: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati."
Ketika Yesus melihat Maria menangis dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama dia, maka
masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata: "Di manakah dia kamu baringkan?" Jawab mereka: "Tuhan,
marilah dan lihatlah!" Maka menangislah Yesus.
Kata orang-orang Yahudi: "Lihatlah, betapa kasih-Nya kepadanya!" Tetapi beberapa orang di antaranya
berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?"
Maka masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup dengan
batu. Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia
sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan
Allah?"
Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur
kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku. Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku,
tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka
percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."
Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya
tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."
Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah
dibuat Yesus, percaya kepada-Nya.
Renungan :
Adik-adik yang baik, hari ini kita mendengarkan kisah Lazarus yang dibangkitkan Tuhan. Luar biasa bukan?
Lazarus yang sudah mati selama 4 hari, namun Tuhan Yesus berkuasa membangkitkan dan memulihkannya
tanpa kurang satu apapun. Maka kita yakin Tuhan Yesus punya kuasa yang luar biasa dalam hidup kita. Adik-
adik apakah kita pernah mengalami hal yang luar biasa dalam hidup kita? Tuhan selalu memberikan mukjizat
dalam hidup kita setiap hari, namun kita sering tidak menyadarinya dan kurang bersyukur. Contoh mukjizat
yang diberikan Tuhan setiap hari adalah nafas kehidupan baru setiap pagi disaat kita bangun tidur, atau kita
masih memiliki orang tua yang menyanyangi kita, dan kita masih bisa menikmati kesehatan yang baik. Maka
kita bersyukur untuk mukjizat-mukjizat luar biasa yang kita alami setiap hari.
Refleksi : Sudahkah kita bersyukur hari ini atas mukjizat Tuhan dalam hidup kita?
Doa : Tuhan Yesus terima kasih untuk banyak mukjizat dalam hidupku. Bantu aku hari ini Tuhan
untuk lebih bersyukur atas semua karunia-Mu.
Aksi : Berdoa syukur atas karunia Tuhan pada waktu bangun pagi dan malam sebelum tidur
Oktavianus L. Yudha Palaga- GAK JIS
Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar
mereka.
Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan
berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah
lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah.
Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian.
Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?"
Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya.
Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah.
Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka:
"Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan
itu."
Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah.
Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua.
Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.
Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang
yang menghukum engkau?"
Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan
berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Renungan:
Adik-adik yang dikasihi Tuhan Yesus. Hari ini kita mendengarkan kisah perempuan berdosa yang diampuni
dosanya oleh Tuhan Yesus. Perempuan ini kita kenal sebagai Maria Magdalena. Maria Magdalena dikenal oleh
orang Yahudi dengan dosanya yang banyak. Dosa-dosanya semua diampuni oleh Tuhan Yesus, asalkan dia
bertobat dan menjadi baik. Apakah adik-adik pernah mempunyai teman yang bersalah pada kalian? Mungkin
mereka pernah berbuat curang pada kalian atau mengolok-olok dan menakali kalian? Bila pernah, apakah kah
adik-adik mau mengampuni mereka seperti Tuhan Yesus menunjukkan belas kasih kepada Maria Magdalena?
Sebagai anak-anak Tuhan yang baik, mari kita belajar untuk mengampuni sesama dan berdoa bagi mereka.
Lalu Ia berkata kepada mereka: "Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari
dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu
tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu."
Maka kata mereka kepada-Nya: "Siapakah Engkau?" Jawab Yesus kepada mereka: "Apakah gunanya lagi Aku
berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu; akan tetapi Dia, yang
mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya, itu yang Kukatakan kepada dunia."
Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa.
Maka kata Yesus: "Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia,
dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana
diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia, yang telah mengutus Aku, Ia menyertai Aku. Ia tidak membiarkan Aku
sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya."
Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya.
Renungan:
Adik-adik yang baik, hari ini sabda Tuhan menceritakan pada kita bahwa Tuhan Yesus berkata bahwa Beliau
berasal dari Bapa di surga. Tuhan Yesus mengenal Bapa dengan sangat baik karena Tuhan Yesus dan Bapa
adalah satu, Bapa dan Putra. Apa yang Bapa inginkan pasti Tuhan Yesus tahu dan mengerti. Tuhan Yesus ingin
kita pun berbuat hal yang sama dengan-Nya. Tuhan ingin kita dekat dan selalu percaya pada-Nya. Kita dapat
menjadi dekat dengan Tuhan apabila kita rajin berbicara dengan -Nya dalam doa dan membaca Firman Tuhan
lewat Kitab Suci. Maka mari kita belajar dekat dan lebih dekat lg dengan Tuhan.
Maka kata-Nya kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya: "Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku,
kamu benar-benar adalah murid-Ku dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan
memerdekakan kamu."
Jawab mereka: "Kami adalah keturunan Abraham dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana
Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?"
Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah
hamba dosa. Dan hamba tidak tetap tinggal dalam rumah, tetapi anak tetap tinggal dalam rumah. Jadi apabila
Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
"Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku karena
firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu.
Apa yang Kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, dan demikian juga kamu perbuat tentang apa yang kamu
dengar dari bapamu."
Jawab mereka kepada-Nya: "Bapa kami ialah Abraham." Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau sekiranya kamu
anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu
kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran
yang Kudengar dari Allah; pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham.
Renungan:
Adik-adik terkasih, hari ini kita mendengarkan kisah Tuhan Yesus yang menasehati orang-orang Yahudi,
karena mereka menjadi sombong dengan mengatakan bahwa mereka anak-anak Abraham. Tuhan tidak menjadi
marah karena mereka anak-anak Abraham, namun karena kesombongan mereka. Nah, adik-adik kesombongan
adalah salah satu awal dari dosa. Lewat kesombongan kita merendankan orang lain dan bisa jadi akan
mengejek, menghina dan bahkan memusuhi orang lain. Kesombongan juga dapat mengajarkan kita berbohong
untuk menutupi kesombongan kita. Maka mari hari ini kita belajar menjadi anak-anak Tuhan yang jujur, rendah
hati dan mau meminta maaf ketika kita berbuat salah, karena Tuhan Yesus sayang kalian.
Refleksi : Tuhan mengajarkan kita menjadi rendah hati dan penuh kasih
Doa : Tuhan Yesus yang baik, ajari kami hari ini menjadi anak-anak-Mu yang mau bersikap jujur,
rendah hati dan sabar
Aksi : Belajar bersabar, jujur di sekolah dan di rumah, serta tidak sombong
Oktavianus L. Yudha Palaga- GAK JIS
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan mengalami maut sampai
selama-lamanya."
Kata orang-orang Yahudi kepada-Nya: "Sekarang kami tahu, bahwa Engkau kerasukan setan. Sebab Abraham
telah mati dan demikian juga nabi-nabi, namun Engkau berkata: Barangsiapa menuruti firman-Ku, ia tidak akan
mengalami maut sampai selama-lamanya. Adakah Engkau lebih besar dari pada bapa kita Abraham, yang telah
mati! Nabi-nabi pun telah mati; dengan siapakah Engkau samakan diri-Mu?"
Jawab Yesus: "Jikalau Aku memuliakan diri-Ku sendiri, maka kemuliaan-Ku itu sedikit pun tidak ada artinya.
Bapa-Kulah yang memuliakan Aku, tentang siapa kamu berkata: Dia adalah Allah kami, padahal kamu tidak
mengenal Dia, tetapi Aku mengenal Dia. Dan jika Aku berkata: Aku tidak mengenal Dia, maka Aku adalah
pendusta, sama seperti kamu, tetapi Aku mengenal Dia dan Aku menuruti firman-Nya. Abraham bapamu
bersukacita bahwa ia akan melihat hari-Ku dan ia telah melihatnya dan ia bersukacita."
Maka kata orang-orang Yahudi itu kepada-Nya: "Umur-Mu belum sampai lima puluh tahun dan Engkau telah
melihat Abraham?"
Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku telah ada."
Lalu mereka mengambil batu untuk melempari Dia; tetapi Yesus menghilang dan meninggalkan Bait Allah.
Renungan:
Adik-adik yang luar biasa, masing-masing dari kita rata-rata mempunyai hobi yang berbeda. Ada yang
menyukai basket, ada yang suka berenang atau bahkan bermain game online. Kita tidak bisa memaksa kepada
teman kita “hei kamu harus suka basket yaa….” sedangkan dia lebih suka bermain sepakbola. Nah, adik-adik,
Firman Tuhan hari ini mengajarkan kita untuk belajar menghargai orang lain. Orang Yahudi tidak menghargai
Tuhan Yesus ketika Beliau mengatakan bahwa Beliau mengenal Abraham, padahal memang Tuhan Yesus
mengenal Abraham. Bahkan mereka berniat sampai menyakiti sesama karena tidak sependapat dengan mereka.
Maka mari kita belajar untuk menghargai orang lain dan menyampaikan keinginan kita dengan cara yang baik,
karena kita anak-anak yang Tuhan sayangi.
Sekali lagi orang-orang Yahudi mengambil batu untuk melempari Yesus. Kata Yesus kepada mereka: "Banyak
pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku yang Kuperlihatkan kepadamu; pekerjaan manakah di antaranya yang
menyebabkan kamu mau melempari Aku?"
Jawab orang-orang Yahudi itu: "Bukan karena suatu pekerjaan baik maka kami mau melempari Engkau,
melainkan karena Engkau menghujat Allah dan karena Engkau, sekalipun hanya seorang manusia saja,
menyamakan diri-Mu dengan Allah."
Kata Yesus kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah berfirman: Kamu adalah
allah?
Jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah — sedang Kitab Suci tidak dapat dibatalkan
— masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia:
Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah percaya kepada-Ku, tetapi jikalau Aku
melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu
boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa di dalam Aku dan Aku di dalam Bapa."
Sekali lagi mereka mencoba menangkap Dia, tetapi Ia luput dari tangan mereka.
Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu Ia tinggal di situ.
Dan banyak orang datang kepada-Nya dan berkata: "Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi
semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah benar."
Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.
Renungan:
Adik-adik yang manis, ada sebuah pertanyaan untuk renungan hari ini : Apakah seorang yang kaya raya harus
berpenampilan mewah setiap saat? Nah ada sedikit cerita untuk kali ini. Suatu hari ada di pojokan warung
bakmi sederhana di daerah Pasar Glodok, Jakarta Utara, duduklah seorang kakek tua dengan kaos oblong
putihnya lengkap dengan sendal jepit menghias kakinya. Tidak ada kesan kemewahan dari sang kakek. Dia
hanya asik menikmati semangkok bakmi yang dia senangi. Namun orang tidak tahu bahwa dia adalah Michael
Bambang Hartono, Pemilik dari PT. Djarum, yang kekayaannya mencapai 314 Trilyun Rupiah. Ya dalam
penampilannya yang sederhana orang tidak akan mengenal dia sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia.
Namun kekayaannya tidak akan berkurang hanya karena dia berpakaian seperti itu. Mungkin orang akan
merendahkan dia karena mengira dia adalah orang miskin. Namun bagaimana bila tahu kenyataannya? Mungkin
orang-orang itu akan malu. Adik-adik Tuhan Yesus ingin mengajarkankan kita untuk tidak memandang rendah
orang lain, dan meminta kita untuk menghargai sesama, melalui cara-cara sederhana, seperti menyapa dengan
sopan, menawarkan makanan bila kita sedang makan atau mengatakan kata “permisi bapak/ibu/kakak” pada
Doa : Tuhan, ajari kami menghargai dan bersikap tidak angkuh pada sesama hari ini
Aksi : Bersikap sopan kepada teman di sekolah, Guru dan Orang Tua
Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah
dibuat Yesus, percaya kepada-Nya. Tetapi ada yang pergi kepada orang-orang Farisi dan menceriterakan
kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil
Mahkamah Agama untuk berkumpul dan mereka berkata: "Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu
Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan
akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita." Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar
pada tahun itu, berkata kepada mereka: "Kamu tidak tahu apa-apa, dan kamu tidak insaf, bahwa lebih berguna
bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita dari pada seluruh bangsa kita ini binasa."
Hal itu dikatakannya bukan dari dirinya sendiri, tetapi sebagai Imam Besar pada tahun itu ia bernubuat, bahwa
Yesus akan mati untuk bangsa itu, dan bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan
mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia.
Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di antara orang-orang Yahudi, Ia berangkat dari situ ke
daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim, dan di situ Ia tinggal bersama-sama murid-
murid-Nya. Pada waktu itu hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat dan banyak orang dari negeri itu
berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. Mereka mencari Yesus dan sambil berdiri
di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain: "Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah
Ia ke pesta?"
Sementara itu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi telah memberikan perintah supaya setiap orang yang
tahu di mana Dia berada memberitahukannya, agar mereka dapat menangkap Dia.
Renungan:
Adik-adik, hari ini Kitab Suci mengkisahkan mengenai orang-orang Yahudi yang mencari kesalahan Tuhan
Yesus. Mereka berusaha menyalahkan Tuhan Yesus atas kebaikan yang dibuat-Nya. Mereka tidak senang dan
merasa takut tersaingi. Dalam hidup kita sehari-hari pernahkah kita melihat teman kita disalahkan walaupun dia
tidak melakukan kesalahan? Atau mungkin kita yang karena takut karena ber buat salah lalu menyalahkan orang
lain? Nah, hari ini kita diajarkan untuk berani bertanggungjawab atas perbuatan kita, terutama apabila kita
berbuat salah. Juga jangan lupa apabila kita melihat orang lain yang menyalahkan temannya padahal tidak
Doa : Tuhan Yesus, Engkaulah andalan dan kekuatan kami, ajari kami ya Tuhan untuk berani
Aksi : Berani membela yang benar dan bertanggungjawab atas perbuatan sendiri