Anda di halaman 1dari 12

Mazmur 72 : 1 -14

Salah satu contoh pemimpin di dalam Alkitab adalah raja Salomo. Kita
mengenal hati Salomo ketika TUHAN berkata kepadanya: “Mintalah apa
yang hendak Kuberikan kepadamu,” Lalu Salomo menjawab: “…berikanlah
kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk
menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan
yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang
sangat besar ini?” (1 Raj. 3:5, 9). Salomo sebagai seorang pemimpin (raja
tetapi menyebut diri hamba) tidak meminta umur panjang atau kekayaan,
atau nyawa musuh, melainkan pengertian untuk memutuskan hukuman.
Maka Tuhan memberikan hati yang penuh hikmat dan pengertian
kepadanya (1 Raj. 3:11-12).
Mazmur 72:1-14 adalah doa Salomo, sebagai seorang pemimpin. Ia
memohon lima hal penting kepada Tuhan:
1. Kebenaran (ayat 1-4)
Memerintah dengan menegakkan kebenaran hukum Tuhan, sehingga ada
keadilan, menghukum orang yang berbuat jahat. Hal yang sama ketika
rasul Paulus menulis tentang fungsi pemimpin (pemerintah) dalam Roma
13:4 sebagai berikut: “Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk
kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena
tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah
hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat
jahat.”
Setiap pemimpin dalam pemerintahan harus menjalankan tugas
kepemimpinannya sebagai hamba Allah.

2. Konsistensi (ayat 5-7)


Memerintah dengan konsisten sampai akhir (ada pemimpin yang berubah
ketika ia memegang kekuasaan sehingga ia tidak konsisten menjalankan
kebenaran)
3. Universal (ayat 8-11)
Memerintah dengan kebenaran yang bernilai universal dan berdampak
kepada negara-negara lain, sehingga segala bangsa saling memberkati.
4. Hati yang Mengasihi (ayat 12-14)
Hatinya tertuju kepada mereka yang berteriak minta tolong, tertindas,
lemah dan miskin.
5. Kemakmuran (ayat 15-17)
Mendatangkan kemakmuran, hasil berlimpah-limpah, segala bangsa saling
memberkati dan bahagia.
Kelima kriteria pemimpin ini juga yang menjadi pokok doa kita untuk para
pemimpin.
Firman Tuhan menyatakan bahwa Allah turut bekerja dalam pemerintah,
bahkan dikatakan tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah.
Pemerintah adalah hamba Allah untuk melaksanakan kebenaran,
menghukum orang yang berbuat kejahatan (Roma 13:1-3). Di dalam
Perjanjian Lama, Allah senantiasa mengutus nabi-nabi-Nya untuk
mendampingi raja-raja, sehingga mereka terus diingatkan sebagai hamba
Allah yang menjalankan fungsi kepemimpinan mereka berdasarkan
kebenaran hukum Tuhan.
Hal inilah yang kita perlu doakan, agar para pemimpin dalam pemerintahan
dapat menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah, sehingga tidak
menggunakan kuasa dan wewenang yang dipercayakan untuk melakukan
kejahatan.
Dalam surat 1 Timotius 2:1-4, rasul Paulus menulis tentang doa jemaat
sebagai berikut: “Pertama-tama aku menasihatkan: Naikkanlah doa syafaat
dan ucapan syukur untuk semua orang, untuk raja-raja dan untuk semua
pembesar, agar kita dapat hidup tenang dan tenteram dalam segala
kesalehan dan kehormatan. Itulah yang baik dan berkenan kepada Allah,
Juruselamat kita, yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan
dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.” Fungsi pemimpin (raja-
raja dan pembesar dalam konteks pada saat itu) adalah melaksanakan
pemerintahan agar rakyat dapat hidup tenang dan tenteram, bahkan lebih
jauh dari itu Allah, Juruselamat kita menghendaki supaya semua orang
diselamatkan. Marilah kita mendoakan para pemimpin pemerintah Republik
Indonesia, seperti doa Salomo, agar mereka semua dapat menjalankan
tugas dan tanggung jawabnya dengan benar sebagai hamba-hamba Allah.
udul: Doa untuk pemimpin 

Menjadi pemimpin yang bertugas menegakkan keadilan dan


kebenaran di 
tengah kebiasaan berkorupsi, jelas tidak mudah. Mereka yang kaya 
karena korupsi tentu merasa terancam kalau korupsi mereka 
dibongkar. Maka, segala upaya akan dilakukan untuk
mengguncang 
pihak-pihak yang akan memberantas korupsi. Maka penting sekali 
mendoakan pemimpin yang jujur, berintegritas, serta berani 
menegakkan keadilan dan kebenaran. 

Mazmur 20 merupakan doa permohonan agar Allah membela


pemimpin seperti 
itu, karena bagaimanapun kekuatan manusia terbatas (2-3). Itu 
sebabnya, pemimpin yang baik pasti beribadah sungguh-sungguh 
kepada Tuhan dan bersandar kepada Dia (4, 8). Ya, menjadi
pemimpin 
seperti itu membutuhkan kekuatan supernatural! Tentunya bukan 
dengan jimat atau orang pintar, karena itu berasal dari kuasa 
jahat. Bersandar pada pimpinan Tuhan, cara Tuhan bertindak,
sesuai 
dengan karakter Tuhan, itulah yang menghasilkan kekuatan 
supernatural untuk melawan segala kejahatan manusia. 

Para pendoa syafaat bagi pemimpin harus memiliki keyakinan iman 


seperti pemazmur. Yakin bahwa Allah pasti memberikan
kemenangan 
kepada orang yang diurapi-Nya dan menjawab permohonan doa
yang 
dinaikkan demi kepentingan rakyat, bukan diri sendiri (7). Doa 
syafaat jangan hanya dipanjatkan saat pemimpin naik ke
jabatannya, 
tetapi terutama sepanjang masa pengabdiannya dalam
menegakkan 
kebenaran dan keadilan! 

Mari kita tekun berdoa dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan


mengasihi 
bangsa Indonesia. Buktinya, Ia memberikan pemimpin yang baik di 
tengah banyak orang munafik. Biarpun banyak orang yang
berupaya 
menjatuhkan pemimpin yang baik itu, tetapi kalau Tuhan yang 
membela, siapa yang dapat melawan? 
Dalam berdoa, kita meminta hal-hal baik dan berkenan kepada Allah, bukan hal-hal yang
baik menurut anggapan kita. Doa meminta kehidupan yang tenang dan tenteram ini
merupakan penerapan dari prinsip bahwa Injil ditujukan bagi semua manusia (ay. 6). Injil
mengungkapkan kehendak Allah untuk menyelamatkan semua orang (ay. 4). Dengan
berdoa bagi para pemimpin, kiranya kabar baik itu dapat disebarkan seluas-luasnya.

Jadi, kita dapat menjawab pertanyaan tadi dengan: kita dapat berdoa! Jangan bosan-bosan
berdoa. Kita berdoa agar para pemimpin dan warga bangsa ini dapat mengalami dan
menerima anugerah keselamatan Allah. Kita berdoa agar umat Allah leluasa dalam
beribadah dan melayani-Nya, dan kiranya Allah mendatangkan perubahan menuju
kebaikan dan kesejahteraan bagi bangsa ini.

Pemerintah mengemban tugas yang sangat berat untuk mengatur dan merumuskan hal-hal yang
berhubungan dengan kemajuan negara dan kesejahteraan rakyat. Di banyak negara, terdapat
pemerintah yang sangat lemah kinerjanya sehingga kehidupan masyarakatnya menjadi terseok-
seok.  Pemerintah semacam ini tidak sungguh-sungguh mengurus negara, tetapi sibuk memikirkan
bisnis pribadi sehingga rakyat  menjadi korban. Kekuasaan bisa bermanfaat, tetapi juga bisa
merugikan, tergantung dari sang pemegang kekuasaan. Kekuasaan bisa dipakai untuk melindungi,
tetapi juga bisa dipakai untuk membunuh. Oleh karena itu, pemerintah yang telah dipercayakan
wewenang untuk mengambil kebijakan perlu didoakan. Raja Salomo menggubah mazmur untuk
mendoakan raja karena dia sangat menyadari adanya bahaya bila kekuasaan disalahgunakan
dalam pengambilan keputusan.

Pengalamannya sebagai seorang raja mendorong Salomo untuk berdoa kepada Tuhan untuk raja
dan putera raja sebagai para pengambil keputusan. Pada masa kini, orang percaya harus
mendoakan pemerintah agar para pejabat dapat mengambil keputusan dengan tepat sesuai dengan
kehendak Tuhan. Ingatlah bahwa apa yang diputuskan oleh pemerintah akan menentukan apa yang
akan terjadi dengan negeri kita ini. Marilah kita berdoa agar Tuhan selalu memelihara dan
memampukan para pejabat untuk memimpin dengan tulus dan profesional bagi kesejahteraan 
negeri kita. 
Contoh Doa Sebeum Membaca Firman Tuhan di
Gereja
Bapa kami yang ada di Sorga, pada siang hari ini kami dapat berkumpul di gereja
semua berkat penyertaan yang telah Engkau berikan dengan penuh keikhlasan sehingga
kami boleh memuji dan memuliakan namaMu. Pada kesempatan ini, saatnya kami
mendengar sebagian daripada firmanMu. Biarlah firman yang disampaikan oleh
hambaMu ini dapat bekerja sesuai yang telah Tuhan kehendaki.

Apapun yang disampaikan, kiranya dapat menjadi kekuatan dan pemahaman soal
kehidupan bagi kami. Buat kami, jemaat yang sedang berada di gereja ini, biarlah kami
menjadi pendengar yang baik sehingga dapat memahami firmanMu yang ingin
disampaikan. Terima kasih Tuhan, hanya dalam namaMu kami menyembah. Haleluya,
Ami

Doa Kristen Sebelum Membaca Firman Saat Ibadah


Bapa kami yang bertahta di kerajaan Surga. Di kesempatan kali ini, kami
bersyukur atas hari baik serta atas kesehatan yang boleh kami peroleh.
Hingga kami bisa hadir disini untuk bisa mendengarkan sebagian dari
FirmanMu. Kami mohon kepada-Mu Bapa, bantulah diri kami dalam
memahami apa yang Engkau kehendaki dan Engkau rencanakan dalam diri
kami melalui Firman yang akan kami baca dan perdengarkan. Hingga
firman itu bisa menjadi pedoman bagi diri kami. Sehingga dalam kami
melihat agar kami bisa melihat dengan cara-Mu. Dalam kami bertindak,
agar bisa bertindak sesuai dengan kehendak-Mu. Berkata-kata dalam
kebenaran-Mu, serta bisa saling mengasihi sesuai apa yang telah Engkau
teladankan bagi diri kami tentang kasih sejati. Semoga kami bisa menjadi
perpanjangan tanganmu, bisa menjadi ranting-ranting-Mu dalam
menebarkan kasih kepada sesama kami serta bisa membawa kabar sukacita
bagi mereka yang terpanggil dan bagi yang membutuhkan. Di dalam nama
PuteraMu Yesus Kristus, kami berdoa dan bersyukur. Amin.

Contoh DOA Kristen Sebelum


mendengarkan Firman Tuhan saat
Ibadah
Tuhan pada siang hari ini kami mengucap syukur dimana kami boleh
berkumpul untuk memuji dan memuliakan namaMu. Saatnya Tuhan
kami akan mendengarkan sebagian daripada FirmanMu. Biarlah
Firman Tuhan yang disampailan oleh hambaMu ini dapat bekerja
sesuai kehendak Tuhan. Apapun yang akan disampaikan supaya
dapat menjadi berkat buat kami semua. Buat kami jemaat yang akan
mendengarkan FirmanMu, kami mohon siapkan hati kami supaya
menjadi pendengar yang baik dan dapat menerima Firman yang di
sampaikan. Terimakasih Tuhan kami sambut FirmanMu hanya di
dalam nama Tuhan Yesus, Haleluya Amin.

Contoh Doa Konsisitori dan Persembahan


A. Doa Konsistori Sebelum Ibadah (1)
Kristus, Kepala Gereja, di rumah-Mu ini, Tuhan,
Umat-Mu sudah berkumpul untuk beribadah.
Berkenanlah dengan ibadah kami.
Pimpinlah ibadah ini supaya berlangsung
Dengan khidmat dan teduh, aman dan sejahtera.
Biarlah segala sesuatu dalam ibadah ini
Menjadi kemuliaan bagi Tuhan.
Pakailah setiap orang yang bertugas - 
Para penyambut tamu, pelayan liturgi,
Pelayan firman, organis, paduan suara,
Dan kami semua - 
Sebagai alat pekerjaan-Mu
Yang menjalankan tugas dengan baik dan benar.
Segala kemuliaan adalah bagi Tuhan
Dalam ibadah ini dan sesudahnya.
Amin.

B. Doa Konsistori Sebelum Ibadah (2)


Bapa kami dalam sorga,
Sebelum ibadah ini dimulai,
Kami menundukkan diri di hadapan-Mu,
memohon Roh-Mu mengisi hati umat-Mu
dan menyiapkan kami semua
untuk bersujud dan berbakti di hadapan-Mu
terima kasih bahwa Engkau berkenan
menerima dan menyapa kami.
Tolonglah kami menanggapi sapaan-Mu,
Supaya kami belajar dan bertumbuh
Melalui perjumpaan kami dengan Tuhan.
Terimalah kedatangan umat-Mu yang beribadah di gereja mana pun
Di seluruh muka bumi pada hari ini.
Biarlah pada hari ini nama-Mu dimuliakan,
karena Engkaulah yang empunya kerajaan
dan kuasa dan kemuliaan sampai selama-lamanya.
Amin.

C. Doa Konsistori Sesudah Ibadah (1)


Kristus, Tuhan,
Puji syukur kami sampaikan ke hadapan-Mu.
Kami bersyukur bahwa kebaktian hari minggu ini
Telah berlangsung dengan teduh dan tertib.
Kiranya ibadah yang baru kami ikuti ini
Menolong kami untuk bertumbuh
Dalam iman dan perbuatan.
Kami mohon kiranya Tuhan menolong kami
Untuk meneruskan ibadah ini
Dalam bentuk perilaku sehari-hari
Selama pekan yang mendatang ini.
Hantarkan kami pulang ke rumah kami
Dalam pekan yang baru ini.
Terima kasih Tuhan.
Amin.

D. Doa Konsistori Sesudah Ibadah (2)


Kristus, Raja dan Kepala Gereja,
Terima kasih untuk kebaktian yang sudah berlangsung.
Biarlah ibadah kami jangan terhenti di sini,
Melainkan justru ditindaklanjuti
Dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Hidup serta kerja kami
Dalam hari-hari mendatang.
Kiranya ibadah ini
Memberi pegangan dan kekuatan yang secukupnya
Dalam menghadapi persoalan dan kesulitan kami.
Kami memohon kiranya ibadah ini
Mendidik dan mengajar kami
Untuk mencari dan melakukan kehendak Tuhan.
Kiranya ibadah ini menolong kami
Untuk hidup lebih dekat dengan Tuhan
Dan lebih akrab dengan orang-orang di sekitar kami.
Ke dalam tangn-Mu kami percayakan
Tiap langkah yang akan kami tempuh
Selama tujuh hari berikut.
Terima kasih Tuhan.
Amin.
E. Doa Persembahan (1)
Bapa Sorgawi,
Kami menunduk dan menyampaikan persembahan ini,
Bukan supaya Tuhan berbuat baik kepada kami,
Melainkan karena Tuhan sudah berbuat baik kepada kami.
Terimalah kirnya tanda terima kasih kami
Atas segala kebaikan hati Tuhan.
Amin.

F. Doa Persembahan (2)


Kristus, Tuhan,
Ajarlah kami untuk memberi,
Bukan karena kelebihan,
Melainkan karena keinginan untuk berbagi.
Sebagaimana Tuhan telah memberi
Ajarlah kami juga untuk mau berbagi.
Sebagaimana Tuhan sudah bermurah hati.
Terima kasih Tuhan.
Amin.
G. Doa Persembahan (3)
Bapa kami dalam Tuhan Yesus,
Kami membawa persembahan ini
Yang sebenarnya berasal dari Tuhan
Bahkan sebenarnya adalah juga milik Tuhan
Karena seluruh hidup kami adalah milik-Mu.
Kami mengembalikan sebagian dari milik-Mu ini
Untuk dipakai dalam pekerjaan
Mewartakan Injil
Baik secara lisan maupun tulisan.
Kiranya pekerjaan Tuhan semakin meluas
Dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Terima kasih Bapa.
Dalam Kristus kami berdoa.
Amin.

Anda mungkin juga menyukai