Anda di halaman 1dari 5

Mengapa Tuhan diam?

Kita setiap hari membaca ataupun menonton berita setiap hari. Dunia kita sedang jatuh dalam
kekacauan, belum selesai pandemi dan kita sudah diperhadapkan dengan perang di dunia barat sana.
Kita sudah berkali kali memanggil nama Tuhan. Kita sudah berdoa siang dan malam. Kita sudah
menunggu. Tapi Tuhan tetap diam dan tidak memberikan jawaban. Kita tetap tidak kunjung
mendapatkan balasan ataupun jawaban dari Tuhan, apakah itu karena Tuhan atau dari kita sendiri.
Mengapa Tuhan diam?

Tuhan selalu berurusan dengan setiap orang secara unik

Banyak sekali orang yang putus asa karena dia merasa ditinggalkan oleh Tuhan, saya akan sebutkan 3 hal
yang orang pikirkan atau pandangan Ketika dirinya tidak diberikan balasan dari doa ataupun
permintaannya kepada Tuhan

Apakah Tuhan terlalu sibuk?

Tuhan bukan seperti customer service yang hanya bisa melayani satu panggilan saja. Dalam
Yeremia 33:3 “Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan
memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang
tidak kauketahui.”

Dari ayat diatas, ayat tersebut menyatakan sifat keilahian Allah, yang bisa kita pelajari dari kitab
Yohanes yaitu omnipresent, omnipotent dan omniscient dalam hal ini Tuhan dapat berada
dimana saja dan kapan saja

Dia Terlalu Besar

Sebagian orang menanggap dirinya itu berdosa dan enggan untuk meminta pertolongan,
mereka berpikiran mereka terlalu kecil dan tidak berarti. Tetapi dalam hal bagaimana perasaan
Tuhan yang sebenarnya tentang kita, baca kembali Kejadian 1:27. Kita diciptakan menurut
gambar-Nya!

“Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya. Sebab itu janganlah kamu takut, karena
kamu lebih berharga dari pada banyak burung pipit.” – Matius 10:30-31

Dia Terlalu Lelah

Bukankah Tuhan memiliki hal-hal yang lebih penting untuk ditangani daripada masalah kecil
kita? Bagaimanapun, Dia memiliki dunia untuk diurus—perang, badai yang menakutkan,
memerangi kejahatan—dan miliaran orang lain untuk diurus. Dia tidak pernah khawatir, tidak
pernah lengah, dan selalu memegang kendali. Dia tidak memiliki kebutuhan. Dia bahkan tidak
membutuhkan kita (Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan
atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia, dan juga tidak dilayani
oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan
hidup dan nafas dan segala sesuatu kepada semua orang. - Kisah Para Rasul 17:24-25). Tetapi
Dia menginginkan kita, dan Dia mengasihi kita (Yohanes 3:16).

Alasan sebenarnya
1. Karena Dia Sudah Menjawab Dalam Firman-Nya.

Dalam beberapa kasus, Dia mungkin menunggu kita untuk memercayai janji-Nya atau bertindak
berdasarkan Firman-Nya yang tertulis. “Tetapi apakah katanya? Ini: "Firman itu dekat kepadamu, yakni
di dalam mulutmu dan di dalam hatimu." Itulah firman iman, yang kami beritakan.” (Roma 10:8 NASB).

2 Timotius 3:16–17 “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.”

Kita tidak perlu menunggu jawaban ataupun petunjuk yang diberikan oleh Tuhan, namun kita hanya
harus mencari

Prinsip-prinsip tentang keadilan, cinta, moralitas, dan isu-isu lainnya jelas dan tidak memerlukan
instruksi lebih lanjut. Peringatan: Tafsirkan Kitab Suci dengan hati-hati, dan pastikan Anda tidak
"membuktikan teks", di mana Anda mencoba menarik kebenaran Kitab Suci keluar dari konteksnya
untuk merasionalisasi atau membuktikan sesuatu yang tidak pernah dimaksudkan oleh Allah. Kita semua
bisa bersalah pada saat itu.

Kita harus selalu meminta hikmat kepada Allah supaya dibukakan pikiran dan hati supaya kita dapat
memahami kehendak-Nya. Saya ambil contoh mengenai hal kekhawatiran. “Pandanglah burung-burung
di langit, yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung, namun
diberi makan oleh Bapamu yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?” – Matius
6:26

Ada orang yang menafsirkan dan memahami ayat diatas tersebut, karena Tuhan sudah berjanji bahwa
Allah akan selalu memenuhi keperluan kita namun ini bukan merupakan alasan untuk berpangku
tangan.

Karena ada tertulis “Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya.”
– Amsal 10:4

2. Karena hubungan yang Telah Rusak

Tuhan bisa diam karena kita telah memutuskan hubungan kita dengan-Nya. Yesaya 59:1-2 mengatakan,
“59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-
Nya tidak kurang tajam untuk mendengar; 59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan
Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu,
sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.” Saya ingat saat yang menyakitkan sebelumnya
dalam hidup saya ketika saya pikir jalan saya pasti lebih baik daripada jalan Tuhan. Hasilnya lebih buruk
daripada "perlakuan dingin" atau penarikan kasih sayang dari orang tua manusia.

Tangan Tuhan tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam
untuk mendengar. Tidak kurang, sama artinya dengan cukup. Tidak kurang panjang berarti cukup
panjang, tidak kurang tajam berarti cukup tajam.

Kata ‘cukup’ mau menjelaskan kepada kita bahwa apa yang dilakukan Tuhan kepada umat-Nya
sesungguhnya tidak kurang. Pertolongan yang diberikan, perhatian dan pemeliharaan yang dinyatakan
tidak kurang. Standar perhitungan Tuhan untuk melakukan sesuatu kepada manusia adalah cukup, tidak
ada yang minus. Manusialah yang selalu merasa minus. Perasaan minus kemudian mendorongnya untuk
berkata, “Tuhan tidak adil”, “Tuhan tidak memberikan apa yang kita inginkan”, “Tuhan tidak peka”
dengan keluhan-keluhan kita, dsb. Mengapa kita selalu merasa minus, padahal apa yang dilakukan
Tuhan adalah cukup bagi kita? Jawabnya adalah: karena dosa. Dosalah yang membuat kita selalu merasa
kurang akan anugerah Tuhan. Kalau iman selalu mendorong kita untuk bersyukur atas apa yang
dialaminya, maka sebaliknya dosa mendorong kita untuk tidak bersyukur. Akibatnya banyak suami istri
yang bertengkar, saudara bersaudara saling melawan, hanya karena merasa tidak cukup.

25:14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang
memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. 25:15 Yang seorang
diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing
menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.

Seperti pria dalam perumpamaan itu, Bapa Surgawi telah memberikan kepada kita masing-masing
sesuatu yang sangat berharga—bukan koin, tetapi kemampuan atau bakat khusus, seperti menyanyi,
memperlihatkan kasih, berlari, atau menolong orang lain. Seperti orang-orang di dalam perumpamaan
itu, kamu harus bekerja keras untuk membuat bakatmu tumbuh!

“Tetapi barangsiapa tidak tahu akan kehendak tuannya dan melakukan apa yang harus mendatangkan
pukulan, ia akan menerima sedikit pukulan. j Setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya
akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari padanya akan lebih banyak
lagi dituntut." – Lukas 12:48

Bagaimana kamu dapat mengikuti ajaran-ajaran Yesus dengan menggunakan dan meningkatkan
bakatmu? Kamu dapat merasa lebih bahagia dan menolong orang lain ketika kamu melakukannya.

3. Karena Kita Meminta Hal atau Alasan yang Salah

Untuk apa kita meminta kepada Tuhan? Yakobus 4:3 “Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak
menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan
untuk memuaskan hawa nafsumu.” mengatakan kita mungkin tidak menerima (atau mendengar
jawaban dari Tuhan) jika kita meminta Tuhan dengan motif yang salah, secara egois.

Doa yang bertujuan untuk memuaskan hawa nafsu adalah doa yang ditujukan untuk kesenangan diri
sendiri. Orang yang berdoa untuk kesenangan pribadi tidak akan peduli apakah doanya sesuai atau
berlawanan dengan kehendak Allah. Ia juga tidak akan mempertimbangkan apakah doanya akan
membawa kebaikan atau keburukan, karena hanya berfokus pada kesenangan pribadi. Alasan lainnya
mengapa doa semacam ini tidak akan “mendapatkan hasil” adalah karena hawa nafsu merupakan
manifestasi dari perbuatan daging yang tak berkenan di hadapan Allah. Mereka yang ada di dalam
Kristus, perlu belajar untuk menyalibkan segala hawa nafsu dan keinginannya, lalu memberi diri untuk
hidup dipimpin oleh Roh Tuhan

Periksa alasan Anda. Mungkin, jika alasan utama Anda (walaupun mungkin tidak disadari) adalah untuk
membuat hidup Anda lebih mudah, daripada hanya menginginkan yang terbaik dari Tuhan untuk Anda:
keselamatan kekal. Mintalah murni karena selain Kristus, kita semua akan menghadapi keterpisahan dari
Allah.
Jika kita meminta hal-hal yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya hal-hal yang Dia jelaskan dalam
Firman-Nya yang bertentangan dengan hukum moral-Nya, lalu mengapa kita mengharapkan Dia
menjawab dan menyediakannya?

4. Karena Jawabannya Belum Datang

Tuhan tidak pernah menunda-nunda untuk menjawab doa-doa kita karena Dia tahu apa yang terbaik
bagi kita. Kita harus belajar untuk memahami bahwa waktu kita bukanlah waktu Tuhan. Tapi kita pun
harus percaya bahwa "Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya," (Pengkotbah 3:11).
Sebenarnya apa yang kita perlukan sudah disediakan, namun akan diberikan sesuai dengan waktu
Tuhan.

Abraham dan Sara memercayai Tuhan dan meninggalkan Ur. Namun mereka merasa sedih karena
mereka tidak memiliki anak. Tuhan menghibur mereka. Dia berjanji bahwa mereka akan memiliki anak.

15:4 Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu,
melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu." 15:5 Lalu TUHAN membawa
Abram ke luar serta berfirman: "Coba lihat ke langit, hitunglah bintang-bintang, jika engkau dapat
menghitungnya." Maka firman-Nya kepadanya: "Demikianlah banyaknya nanti keturunanmu."

Abraham dan Sara berbahagia di Kanaan, namun mereka masih khawatir karena mereka tidak memiliki
anak. Mereka harus memercayai janji Tuhan bahwa kelak keluarga mereka akan bertumbuh dan
memberkati seluruh bumi.

Banyak hal yang harus mereka hadapi, baik itu yang berasal dari luar diri mereka (perkataan orang-
orang, dll), maupun dari dalam diri mereka sendiri (pikiran, hati dan usia yang semakin tua). Waktu,
hari, bulan dan tahun demi tahun mereka lewati dengan penuh pergumulan, hingga akhirnya janji
itupun tergenapi dalam hidup mereka.

5. Karena Tuhan Ingin Menumbuhkan Iman Anda dan Bergantung Pada-Nya

Tuhan bisa diam karena Dia ingin menumbuhkan iman Anda sehingga Anda akan terus berdoa dan tidak
menyerah. Dia ingin meningkatkan ketergantungan Anda pada-Nya. Dalam Lukas 18 Yesus menceritakan
sebuah perumpamaan tentang seorang wanita yang terus mengganggu hakim yang tidak peduli tentang
mendapatkan keadilan baginya dari musuhnya. Wanita itu tidak mau berhenti, jadi hakim akhirnya
setuju untuk membantunya.

Yesus menjelaskan perumpamaan itu dalam pernyataan ringkasannya: 18:7 Tidakkah Allah akan
membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia
mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? 18:8 Aku berkata kepadamu: Ia akan segera
membenarkan mereka. Akan tetapi, jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati iman di bumi?"
(Lukas 18:7-8, BIS)

Ketika benih ditaburkan benih tersebut tidak akan bertumbuh dalam satu malam sebab ia
membutuhkan waktu untuk bertumbuh. Hasil dari benih yang ditanam itu dapat dituai setelah
beberapa bulan atau beberapa tahun kemudian. Demikian juga dengan doa kita, kadang kala kita harus
berdoa dalam waktu yang lama sampai tiba waktunya untuk menerima hasil dari doa tersebut.
Jangan pernah berkecil hati dan putus asa, demikian kata Tuhan Yesus, "11:10 Karena setiap orang
yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok,
baginya pintu dibukakan." (Lukas 11:10). Untuk setiap kita yang belum menerima jawaban doa
hendaklah kita bersabar dan menunggu. Sangatlah mungkin Tuhan ingin kita membuktikan kepadaNya
kesetiaan dan ketahanan kita dalam menghadapi masa-masa sukar

Tuhan terkadang diam karena Dia tahu kita tidak mau taat. Dia selalu siap untuk menunjukkan kepada
kita kehendak-Nya, tetapi Dia hanya menunjukkan kehendak-Nya kepada mereka yang benar-benar
ingin melakukannya. Yesus berkata dalam Yohanes 7:17, "7:17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-
Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri."
Orang yang taat selalu mendengar suara Tuhan.

Akhirnya, terkadang Tuhan diam agar Dia mungkin menguji kita—untuk mengajari kita pentingnya diam,
pentingnya menunggu Dia. Menunggu membantu mengingatkan kita akan kehendak Tuhan

***

Keheningan Tuhan adalah salah satu ujian iman yang sulit. Apa yang harus Anda lakukan ketika Dia
diam? Ingatlah kesetiaan-Nya dan berkat-berkat masa lalu. Hiduplah hari ini berdasarkan kehendak-Nya.
Percayalah pada-Nya dan tunggu. Anda akan mendengar suara Tuhan lagi.

Anda mungkin juga menyukai