Anda di halaman 1dari 8

“APAKAH ALLAH

DEKAT ?”
SEBUAH JUDUL YANG DI MULAI DENGAN
PERTANYAAN… (MARILAH KITA MELIHAT APA YANG
TERJADI DI TAHUN 2018)

1. Karena Kehidupan Manusia itu di penuhi dengan Pertanyaan, Apa, mengapa,


bagaimana, dimana, kapan, dll
2. Dunia Modern mengedepankan Logika dan nalar (Masuk akal) ketimbang
Iman
3. Filosofi tidak apa-apa saya lakukan Kejahatan Tuhan itu kan Maha baik…
4. Prinsip eklusivme
5. Teori Relativisme
DEKAT DENGAN TUHAN ADALAH
JAWABANNYA…

5 hal yang perlu kita renungkan menjadi kekuatan


iman kita di sepanjang Tahun 2019
1. ALLAH SENANG BERBICARA

Allah senang berbicara pada anak-anak-Nya. Di dalam Alkitab, ada banyak contoh bagaimana
Allah berbicara pada umat-Nya, nabi-nabi-Nya, pelayan-pelayan-Nya, dan mereka yang
beriman mengikuti Dia. Dalam Yesaya 1:18, Allah berkata, "Marilah, baiklah kita berperkara! --
firman TUHAN -- Sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju;
sekalipun berwarna merah seperti kain kesumba, akan menjadi putih seperti bulu domba."
Saya sangat menyukai ayat ini karena tidak hanya menunjukkan bahwa Allah ingin berbicara
pada kita, Dia berjanji, Dia menerima kita bahkan dalam gelimang dosa kita. Kita mungkin
tidak menyukai semua yang Allah katakan pada kita, tapi dengan mengetahui bahwa Dia ingin
bercakap-cakap, maka kita menjadi tenang.
2. ALLAH SENANG MENDENGAR ANDA MENGATAKAN
HAL-HAL BAIK TENTANG-NYA.

Contoh yang baik tentang orang yang dekat dengan Allah adalah Raja Daud. Walaupun dia
berdosa dalam kehidupan pribadinya (dan telah dihukum), Allah masih mempertimbangkan
dia untuk disucikan hatinya di hadapan Tuhan. Saya pikir salah satu alasan untuk hal ini
adalah karena Daud unggul di satu bidang: dia senang memuji Allah! Ayat terkenal dalam
Alkitab ada di dalam Mazmur 34:1-2, di mana Daud berkata, "... Aku hendak memuji TUHAN
pada segala waktu; puji-pujian kepada-Nya tetap di dalam mulutku." Daud menunjukkan
hal-hal yang baik tentang Allah dan secara terbuka menunjukkan kasih dan pengabdiannya
kepada Tuhan, tidak peduli apa yang orang lain pikirkan. Dan, oleh karena ini pula, Allah
menganggap Daud sebagai teman. Seperti yang sering dikatakan oleh istri pendeta saya,
"Jika Anda menjalin hubungan dengan seseorang, apakah Anda ingin mereka dipermalukan
ketika membicarakan diri Anda?" Saya kira tidak.
3. ALLAH HARUS SELALU YANG PERTAMA.

Hukum pertama dari Sepuluh Hukum Tuhan (dalam Kejadian 20)


mengatakan bahwa kita tidak boleh memiliki allah lain selain Dia. Kita
juga berkali-kali diingatkan untuk mencintai Allah dengan segenap
hati, jiwa, dan pikiran (Ulangan 6:5; 30:6; Matius 22:37). Itulah
hukum yang pertama dan terutama. Hal-hal lain yang Allah minta
untuk kita kerjakan berasal dari perintah yang pertama dan terutama
ini. Sebagai orang Kristen, penting bagi kita untuk menjalin hubungan
dengan Allah terlebih dahulu -- dan setelah itu, hubungan Anda
dengan orang lain.
4. ALLAH CEMBURU TERHADAP
PERSAINGAN.
Dalam Sepuluh Hukum Tuhan, tepat setelah Dia mengatakan pada kita
bahwa Dia tidak ingin ada allah lain selain Dia, Allah mengatakan dalam
Keluaran 20:5, "Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah
kepadanya, sebab Aku, TUHAN, Allahmu, adalah Allah yang cemburu ...."
Allah tidak suka persaingan. Bahkan, Dia tidak hanya tidak menyukai
persaingan, Dia juga cemburu ketika Anda memiliki seseorang atau
sesuatu dalam hidup Anda yang lebih Anda hargai daripada Dia. Itu
artinya suami atau istri, anak-anak, keluarga, teman-teman, pekerjaan,
uang, benda-benda material, atau kekayaan. Apa pun itu -- Anda tidak
boleh menempatkan barang atau orang-orang tersebut di atas Allah.
Ingat -- tidak ada yang lain selain Allah -- hanya Dia.
5. ALLAH SUKA MELEWATKAN WAKTU YANG
BERKUALITAS DENGAN ANDA.
Allah mengatakan kepada Musa di Keluaran 25:22, "Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari
atas tutup pendamaian itu, ...." Kamus bahasa Inggris, The American Heritage Dictionary, menjelaskan kata
"commune" (komunitas, kelompok orang) sebagai "To be in a state of intimate, heightened sensitivity and
receptivity, as with one`s surroundings" (keadaan akrab, sangat peka, dan diterima, sebagai anggota dari suatu
lingkungan). Dan kita diingatkan bahwa Allah adalah Dia yang "yang menghibur kami dalam segala penderitaan
kami, ..." (2 Korintus 1:4). Bersekutu dengan Allah dan dihibur oleh Allah, semuanya membutuhkan waktu untuk
bersama-sama dengan Allah. Kita sering sekali terburu-buru, mengeluh, dan berlari dari satu tempat ke tempat
lain, bahwa kita menginginkan apa yang kita inginkan dalam ketergesaan! Ini kabar penting -- biasanya hal
tersebut tidak akan berhasil. Kebanyakan pekerjaan rohani yang sejati membutuhkan waktu. Jika Anda
beruntung, Allah akan segera membebaskan Anda dari masalah-masalah Anda, tapi, sering kali, Dia tidak
melakukannya. Sebagian besar hal yang Anda inginkan dari Allah membutuhkan waktu -- dan memerlukan
proses. Proses menghabiskan waktu dengan Allah, berbicara dengan-Nya, mendengarkan-Nya, dan
menghabiskan waktu yang berkualitas bersama-Nya. Mengatakan hal-hal yang baik tentang Allah, menempatkan
Allah sebagai yang pertama, dan menyingkirkan (atau mengurangi) setiap persaingan. Itulah yang diperlukan
untuk dekat kepada Allah.

Anda mungkin juga menyukai