Anda di halaman 1dari 11

BILANGAN 35 – KOTA LEWI, KOTA PERLINDUNGAN

A. Penunjukan kota-kota Lewi.

1. (1-3) Perintah untuk menyediakan kota-kota dan tanah-tanah perintah bagi orang Lewi.

35:1 TUHAN berfirman kepada Musa di dataran Moab di tepi sungai Yordan di dekat Yerikho: 35:2
"Perintahkanlah kepada orang Israel, supaya dari milik pusaka kepunyaannya diberikan mereka kota-
kota kepada orang Lewi untuk didiami; juga haruslah kamu memberikan kepada orang Lewi tanah-
tanah penggembalaan yang di sekeliling kota-kota itu. 35:3 Kota-kota itu akan menjadi kepunyaan
mereka untuk didiami dan tanah-tanah penggembalaannya untuk hewan yang mereka miliki dan untuk
segala ternak mereka yang lain.

Perintahkan kepada Orang Israel, Supaya dari milik pusaka kepunyaannya diberikan mereka kota-kota
kepada orang Lewi untuk didiami : Suku Lewi tidak memiliki "negara" atau "provinsi" di dalam Israel.
Warisan mereka akan menjadi milik Tuhan saja: Kemudian Tuhan berfirman kepada Harun: Kamu tidak
akan mendapat milik pusaka di tanah mereka, dan kamu tidak akan mendapat bagian apa pun di antara
mereka; Akulah bagianmu dan milik pusakamu di antara orang Israel. ( Bilangan 18:20 )

Mereka akan memiliki kota untuk didiami : Namun, orang Lewi harus tinggal di suatu tempat. Allah
memerintahkan agar setiap suku memberikan kota-kota kepada orang Lewi, sehingga orang Lewi akan
tersebar ke seluruh bangsa.

Dan tanah milik mereka akan : Orang-orang Lewi akan diberikan lebih dari sekadar kota-kota; di sekitar
setiap kota, mereka diberi tanah bersama – tanah yang cocok untuk penggembalaan hewan mereka dan
untuk pertanian skala kecil.

2. (4-5) Mengukur tanah bersama di sekitar setiap kota.

35:4 Tanah-tanah penggembalaan kota-kota yang harus kamu berikan kepada orang Lewi itu ialah dari
tembok kota ke luar seribu hasta berkeliling. 35:5 Di luar kota itu haruslah kamu mengukur dua ribu
hasta di sisi timur dan dua ribu hasta di sisi selatan dan dua ribu hasta di sisi barat dan dua ribu hasta di
sisi utara, sehingga kota itu berada di tengah-tengah; itulah bagi mereka tanah-tanah penggembalaan
kota-kota

3. (6-8) Jumlah kota Lewi dan distribusinya.

35:6 Mengenai kota-kota yang harus kamu berikan kepada orang Lewi itu, ialah enam kota
perlindungan yang harus kamu berikan, supaya orang pembunuh dapat melarikan diri ke sana; di
samping itu haruslah kamu memberikan empat puluh dua kota. 35:7 Segala kota yang harus kamu
berikan kepada orang Lewi itu berjumlah empat puluh delapan kota, semuanya dengan tanah-tanah
penggembalaannya. 35:8 Mengenai kota-kota yang akan kamu berikan dari tanah milik orang Israel,
dari suku yang banyak jumlahnya haruslah kamu ambil banyak, dan dari suku yang sedikit jumlahnya
haruslah kamu ambil sedikit. Setiap suku harus memberikan dari kota-kotanya kepada orang Lewi
sekadar milik pusaka yang dibagikan kepadanya.

Di antara kota-kota yang akan kamu berikan kepada orang Lewi : Totalnya ada 48 kota Lewi; enam kota
perlindungan, dan 42 kota tambahan.

Dari suku yang lebih besar kamu harus mengambil banyak, dari yang lebih kecil kamu harus mengambil
sedikit : Kota-kota harus dibagi secara proporsional melalui bangsa, sehingga di mana ada populasi yang
lebih besar dan wilayah yang lebih luas, akan ada lebih banyak kota Lewi, sehingga tak seorang pun di
Israel akan jauh dari kota perlindungan.

Sesuai dengan warisan yang diterima masing-masing : Ini mencerminkan keinginan Tuhan untuk
mendistribusikan secara merata orang Lewi – yang akan menjadi orang Israel yang paling fokus secara
spiritual – pendeta penuh waktu, bisa dikatakan – secara merata di seluruh Israel, sehingga pengaruh
mereka dapat didistribusikan ke seluruh seluruh bangsa.

Ini menunjukkan hikmat Allah untuk tidak membuat keadaan Lewi yang harus diikuti oleh orang lain.
Tuhan bermaksud agar para pelayan ini pergi keluar di antara orang-orang, untuk mempengaruhi
mereka bagi Tuhan .

Dengan cara yang sama, Tuhan tidak bermaksud bahwa ada negara atau negara Kristen di mana semua
orang Kristen hidup bersama dalam kebahagiaan spiritual, dan hanya mengatakan kepada dunia,
"datang dan bergabunglah dengan kami jika Anda mau." Sebaliknya, Tuhan ingin orang Kristen tersebar
di seluruh dunia, mempengaruhi orang-orang untuk Yesus Kristus.

Pelajaran dari Perikop 1

1. Orang Lewi adalah orang yang mengurus Kaabah : kalau sekarang kita kenal Pengerja di ladang
pelayanan, mereka adalah Pendeta Muda, Guru, Literatur Evanggelis, Missionaris kota, desa,
Kesehatan… dll, di dalam Lewi ada Imam dan itu adalah Para Pendeta.
Mungkin ada yang belum dapat membedakan Lewi & Imam…

Dalam PL para imam adalah perantara antara umat dan Allahnya yang berkuasa. Fungsi
utamanya adalah membawakan *korban-korban, dengan tugas tambahan mengajarkan hukum
Taurat. Demikianlah sampai masa *pembuangan. Mereka juga mempunyai tugas mengurusi
*Urim dan *Tumin, yaitu batu undi kudus, yang dibawa para iman dalam kantung depan pakaian
mereka (Kel. 28:30). Selama masa para hakim, imam dari suku *Lewi sangat dihormati (Hak.
17:10). Pada waktu peribadahan dipusatkan di Yerusalem, tempat-tempat peribadahan lokal
ditutup dan banyak orang Lewi yang bukan keturunan langsung dari *Harun tidak mempunyai
pekerjaan (Ul. 12:12 dyb.) dan mereka tidak diterima di Yerusalem sebagai imam sesungguhnya.
Mereka itu dicurigai tercemar oleh peribadahan Kanaan di kuil-kuil pedesaan, sehingga mereka
ditempatkan pada status yang rendah (Yeh. 44:10-14). Imam pada kedudukan lebih tinggi adalah
keturunan *Zadok (Yeh. 48: 11). Dalam tulisan-tulisan sesudah *pembuangan (Mal. 2:4-7) para
imam dan orang Lewi sama-sama dianggap keturunan Lewi dan orang-orang Lewi ini yang
dibedakan dari para imam, mempunyai tugas-tugas penting dalam melayani peribadahan
(1Taw. 16:4-27) dan dalam pengajaran (2Taw. 17:7-9). Dalam PB pembedaan antara para imam
dan orang Lewi itu dipertahankan (Luk. 10: 31-32). Imam-imam kepala bersama *tua-tua bangsa
dan para ahli Taurat, merupakan *Sanhedrin (mahkamah tertinggi keagamaan) di Yerusalem
(Mrk.14:55), ke mana Yesus dihadapkan sebelum diserahkan untuk dijatuhi hukuman oleh
*Pilatus. Para imam kepala adalah anggota keluarga imamat dan dari antara mereka dipilih
'Imam Besar' (*Kayafas, Mat. 26:3). Dalam PB keseluruhan persekutuan orang Kristen
dimengerti sebagai suatu 'imamat rajani' (lPtr. 2:9), bukan dalam arti suatu keimaman yang
memerintah secara tiranis, melainkan sebagai suatu persekutuan yang ditugasi seperti seorang
raja yang menyalurkan berkat kepada dunia dan membawa korban-korban rohani.

Jadi : Para Pelayan Kaabah, mereka itu melakukan Pekerjaan di Gereja (Pekerjaan di Gereja : mengatur
Ibadah, Mengatur Perjamuan, Mengatur Perlawatan, Mengatur Jadwal-Jadwal), Sedangkan Imam :
Tugasnya adalah Membawa Syafaat kepada Allah, Urim & Tumim kita akan membahasnya di lain
waktu…

Kalau sekarang tugas Pendeta agak Melebar : Visitasi, Berkhotbah, Berdoa, Mengatur Visi Pelayanan,
Mengajar, dll…

Khusus para pendeta/Gembala diharuskan tidak memiliki Side Job yang lain, mereka hanya khusus untuk
melayani dan diberi makan oleh Jemaat… jika ada hamba Tuhan yang masih memiliki Job yang lain
mohon baca kembali Kitab Bilangan 18:20 “TUHAN berfirman kepada Harun: "Di negeri mereka engkau
tidak akan mendapat milik pusaka dan tidak akan beroleh bagian di tengah-tengah mereka; Akulah
bagianmu dan milik pusakamu di tengah-tengah orang Israel”

PARA HAMBA TUHAN TIDAK MEMILIKI PUSAKA ATAU WARISAN… HANYA TUHANLAH BAGIAN PENDETA
DAN MILIK PUSAKA ITU ADA DITENGAH-TENGAH JEMAAT, MEREKA YANG MEMBERI MAKAN KITA,
SEBAB ITU JANGAN SALAH GUNAKAN BERKAT DARI JEMAAT…

2. Mari Para Umat Tuhan kita menopang pelayanan yang ada, lewat pelajaran ini kita di berikan
kekuatan bahwa Satu-satunya yang dapat menopang para hamba Tuhan adalah dari Jemaat.

Ada sebuah Keys yang biasa terjadi di Jemaat : ada konsep yang mengatakan bahwa “Kerja
supaya dapat makan” dan itu dipakaikan kepada para Gembala, Pendeta, contoh begini “oh…
kalau pendeta itu tidak Visitasion ke rumah-rumah, mereka tidak dapat uang jalan, atau berkat…
Ini memang benar, Rasul Paulus mengatakan dalam 2 Tesalonika 3:10 “Sebab, juga waktu kami
berada di antara kamu, kami memberi peringatan ini kepada kamu: jika seorang tidak mau
bekerja, janganlah ia makan.
Ketika kami masih bersamamu pun, kami memberimu perintah ini: “Jika orang tidak mau
bekerja, janganlah ia makan.” Karena pada masa kami lagi beserta dengan kamu, berpesanlah
kami kepadamu inilah: Jikalau barang seorang tiada mau bekerja, jangan ia makan.

Ayat ini memang sangat Benar : JANGAN PERNAH BERIMAKAN KEPADA MEREKA YANG TIDAK BEKERJA,
JANGAN KEMALASAN ITU DIBIARKAN BERKEMBANG…
MARI KITA URAIKAN PELAYANAN SEORANG GEMBALA

1. Pelayanan Seorang Gembala adalah Pelayanan 1x24 Jam, Siang Malam : Sebab itu mereka harus
standby untuk Pelayanan :
Tetapi yang terjadi, Sangat jarang Pendeta di hubungi, sangat jarang Handphone pendeta
bordering, nanti bordering jika : Pendeta maaf saudara ini sudah dirumah sakit, sudah gawat…,
maaf saudara ini harus di sampaikan… ini yang terjadi… telefon dari pendeta itu standby 24
Jam… kalau ada pendeta yang tidak standbye itu bahaya… kita punya kerja 1x24 Jam… sebab itu
menjadi seorang pendeta itu adalah panggilan bukan pilihan….
2. Pelayanan Gembala itu Visitasi : ini sangat benar karena Yesus pun mengajarkan demikian… baik
kita lihat siapa saja yang dapat melakukan visitasi : 1. Ketua-Ketua, 2. Diakon-Diakones…
Hal yang pertama yang menjadi tembok pertahanan adalah : Para Ketua dan Diakon (Mereka ini
di Urapi, mereka ini di doakan, mereka ini adalah orang-orang yang dipilih karena Rohani
mereka dianggap paling menonjol dari pada anggota yang lain, mereka di pilih bukan
berdasarkan suka atau tidak suka, mereka adalah para pelayan Tuhan yang mendedikasikan
waktu untuk pelayanan… masalah yang pertama pasti akan diketahui pertama adalah Diakon,
lalu ketua kemudian jika masalah itu terlalu berat pasti akan pergi ke Pendeta… jika konsep ini
kita gunakan maka, Pendeta Melawat, Ketua Melawat, Diakon dan Diakones Melawat, semua
akan jadi KLoppp… dan semua anggota terjaga… (tapi perlawatan pendeta dan ketua juga
daikon pasti akan berbeda)
3. Jika hanya pendeta yang melawat, Pendeta akan kehilangan Jiwa Visioner untuk membuka
ladang pelayanan baru… ingat tujuan gereja adalah tersebar seperti firman Tuhan kita…

B. Kota-kota perlindungan.

1. (9-12) Tujuan dari kota-kota perlindungan.

35:9 TUHAN berfirman kepada Musa: 35:10 "Berbicaralah kepada orang Israel dan katakanlah kepada
mereka: Apabila kamu menyeberangi sungai Yordan ke tanah Kanaan, 35:11 maka haruslah kamu
memilih beberapa kota yang menjadi kota-kota perlindungan bagimu, supaya orang pembunuh yang
telah membunuh seseorang dengan tidak sengaja dapat melarikan diri ke sana. 35:12 Kota-kota itu akan
menjadi tempat perlindungan bagimu terhadap penuntut balas, supaya pembunuh jangan mati,
sebelum ia dihadapkan kepada rapat umat untuk diadili

Bahwa pembunuh manusia yang membunuh siapa pun secara tidak sengaja dapat melarikan diri ke sana
: Dalam budaya kuno Israel, tidak sepenuhnya diserahkan kepada pemerintah untuk membalas
pembunuhan. Setiap keluarga besar memiliki seorang pembalas yang diakui yang akan memastikan
bahwa orang yang membunuh seorang anggota keluarga juga akan dibunuh.
Praktik ini didasarkan pada pemahaman yang benar tentang Kejadian 9:6 : Barangsiapa menumpahkan
darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh manusia; karena menurut gambar Allah, Allah
menciptakan manusia .

Siapa yang membunuh orang secara tidak sengaja : Ini, jika dipahami dan diterapkan dengan benar,
dapat menjadi pencegah yang efektif terhadap pembunuhan dan bukan institusi yang buruk. Namun,
sistem ini memiliki kelemahan fatal: Bagaimana jika kematian itu tidak disengaja, namun sulit untuk
membuktikan bahwa itu tidak disengaja?

Kita dapat membayangkan situasinya dengan mudah: Dua orang bekerja sama, menebang pohon, ketika
satu orang mengayunkan kapak dan kepala kapak terbang, memukul kepala orang lain dan langsung
membunuhnya. Orang yang selamat memiliki alasan yang baik untuk percaya bahwa pembalas darah
dari keluarga orang yang meninggal itu akan melacaknya dan membunuhnya, percaya bahwa
kematiannya adalah pembunuhan.

Oleh karena itu, orang seperti itu dapat melarikan diri ke kota perlindungan – kota Lewi yang ditunjuk, di
mana dia bisa tinggal, aman dari penuntut darah, sampai masalah itu diselesaikan, dan dia bisa
meninggalkan kota perlindungan dengan selamat.

2. (13-14) Penempatan kota-kota perlindungan.

35:13 Dan kota-kota yang kamu tentukan itu haruslah enam buah kota perlindungan bagimu. 35:14 Tiga
kota harus kamu tentukan di seberang sungai Yordan sini dan tiga kota harus kamu tentukan di tanah
Kanaan; semuanya kota-kota perlindungan

Anda akan memiliki enam kota perlindungan : Akan ada enam kota perlindungan, dengan tiga di setiap
sisi Sungai Yordan. Masing-masing dari tiga kota di kedua sisi akan diposisikan sebagai utara, tengah, dan
selatan.

Yosua 20:7-8 mencatat pilihan kota yang sebenarnya. Mereka memenuhi rencana untuk meratakan
dengan sempurna. Ulangan 19:3 juga memberitahu kita bahwa jalan-jalan yang layak harus dibangun
dan dipelihara ke kota-kota perlindungan ini. Sebuah kota perlindungan tidak ada gunanya bagi si
pembunuh jika mereka tidak bisa sampai di sana dengan cepat.
Yang akan menjadi kota perlindungan : Ini berarti bahwa kota-kota itu dekat dengan semua; tidak ada
seorang pun yang sangat jauh dari kota perlindungan. Ini jelas penting ketika pembalas darah
mengejarmu.

3. (15) Orang-orang yang berhak atas perlindungan di kota-kota perlindungan.

35:15 Keenam kota itu haruslah menjadi tempat perlindungan bagi orang Israel dan bagi orang asing dan
pendatang di tengah-tengahmu, supaya setiap orang yang telah membunuh seseorang dengan tidak
sengaja dapat melarikan diri ke sana

Bahwa siapa pun yang membunuh seseorang secara tidak sengaja dapat melarikan diri ke sana : Siapa
pun – orang asing atau warga negara Israel – siapa pun yang perlu mencari perlindungan di kota-kota
perlindungan dapat melakukannya. Perlindungan mereka tidak terbatas pada anak-anak Israel.

4. (16-21) Bagaimana menilai apakah suatu kematian benar-benar pembunuhan.

35:16 Tetapi jika ia membunuh orang itu dengan benda besi, sehingga orang itu mati, maka ia seorang
pembunuh; pastilah pembunuh itu dibunuh. 35:17 Dan jika ia membunuh orang itu dengan batu di
tangan yang mungkin menyebabkan matinya seseorang, sehingga orang itu mati, maka ia seorang
pembunuh; pastilah pembunuh itu dibunuh. 35:18 Atau jika ia membunuh orang itu dengan benda kayu
di tangan yang mungkin menyebabkan matinya seseorang, sehingga orang itu mati, maka ia seorang
pembunuh; pastilah pembunuh itu dibunuh. 35:19 Penuntut darahlah yang harus membunuh
pembunuh itu; pada waktu bertemu dengan dia ia harus membunuh dia. 35:20 Juga jika ia menumbuk
orang itu karena benci atau melempar dia dengan sengaja, sehingga orang itu mati, 35:21 atau jika ia
memukul dia dengan tangannya karena perasaan permusuhan, sehingga orang itu mati, maka pastilah si
pemukul itu dibunuh; ia seorang pembunuh; penuntut darah harus membunuh pembunuh itu, pada
waktu bertemu dengan dia

Dia adalah seorang pembunuh; pembunuhnya pasti akan dihukum mati : Secara signifikan, Alkitab
membuat perbedaan yang jelas antara pembunuhan dan pembunuhan . Semua pembunuhan adalah
pembunuhan; tapi tidak semua pembunuhan adalah pembunuhan. Masyarakat membutuhkan undang-
undang untuk menetapkan prinsip-prinsip yang memutuskan kematian sebagai pembunuhan yang tidak
menguntungkan atau pembunuhan yang sebenarnya.

b. Jika dia menyerangnya dengan alat besi : Pembunuhan dapat dinilai tergantung pada senjata yang
digunakan; jika itu adalah alat besi (kemungkinan untuk membunuh), atau jika itu adalah batu atau
senjata tangan kayu, yang dengannya seseorang dapat mati , maka si pembunuh dapat dinyatakan
bersalah atas pembunuhan.
c. Jika dia mendorongnya keluar dari kebencian atau, sambil menunggu, melemparkan sesuatu ke
arahnya sehingga dia mati : Pembunuhan juga bisa dinilai dengan membedakan keadaan hati dan
adanya perencanaan di dalam diri si pembunuh. Jika pembunuhan terjadi sambil menunggu atau jika
pembunuh menyerang dalam permusuhan , pembunuhan dapat diadili.

5. (22-24) Bagaimana menilai apakah suatu kematian benar-benar pembunuhan.

35:22 Tetapi jika ia sekonyong-konyong menumbuk orang itu dengan tidak ada perasaan permusuhan,
atau dengan tidak sengaja melemparkan sesuatu benda kepadanya, 35:23 atau dengan kurang ingat
menjatuhkan kepada orang itu sesuatu batu yang mungkin menyebabkan matinya seseorang, sehingga
orang itu mati, sedangkan dia tidak merasa bermusuh dengan orang itu dan juga tidak mengikhtiarkan
celakanya, 35:24 maka haruslah rapat umat mengadili antara orang yang membunuh itu dan penuntut
darah, menurut hukum-hukum ini

sebuah. Jika dia mendorongnya secara tiba-tiba tanpa permusuhan : Jika tidak ada niat membunuh, atau
tidak ada perencanaan sebelumnya, atau jika kematian itu jelas-jelas tidak disengaja, maka orang itu
tidak bersalah atas pembunuhan dan tidak dapat diserahkan kepada pembalas darah. .

b. Jadi jemaah harus menghakimi antara pembunuh manusia dan pembalas darah menurut penilaian
ini : Kedua sisi cerita harus diperhitungkan. Penghakiman tidak boleh dibuat hanya berdasarkan cerita
satu pihak saja.

6. (25-28) Jika si pembunuh dinyatakan tidak bersalah atas pembunuhan.

35:25 dan haruslah rapat umat membebaskan pembunuh dari tangan penuntut darah, dan haruslah
rapat umat mengembalikan dia ke kota perlindungan, ke tempat ia telah melarikan diri; di situlah ia
harus tinggal sampai matinya imam besar yang telah diurapi dengan minyak yang kudus. 35:26 Tetapi
jika terjadi bahwa pembunuh itu keluar dari batas kota perlindungan, tempat ia melarikan diri, 35:27
dan penuntut darah mendapat dia di luar batas kota perlindungannya, dan penuntut darah membunuh
pembunuh itu, maka tidaklah ia berhutang darah, 35:28 sebab pembunuh itu wajib tinggal di kota
perlindungan sampai matinya imam besar, tetapi sesudah matinya imam besar bolehlah pembunuh itu
kembali ke tanah kepunyaannya sendiri

Jadi jemaah harus membebaskan pembunuh itu dari tangan penuntut darah : Setelah dinyatakan tidak
bersalah atas pembunuhan, pembunuh itu dapat hidup dengan damai dan aman – tetapi hanya di dalam
tembok kota perlindungan.
Secara signifikan, seseorang yang membunuh orang lain - tetapi tidak bersalah atas pembunuhan -
masih memiliki kehidupan yang sangat terpengaruh. Mereka harus pindah dari kota mereka, dan
mungkin juga keluarga mereka, dan harus menjalani sisa hidup mereka di kota perlindungan itu. Tragedi
itu juga mempengaruhi kehidupan mereka.

b. Dia akan tetap di sana sampai kematian imam besar : Satu-satunya hal yang dapat membebaskan
orang itu dari kota perlindungan adalah kematian imam besar; pada kematian imam besar, pembalas
darah tidak lagi memiliki hak atas orang di kota perlindungan.

c. Tetapi jika pembunuh itu sewaktu-waktu pergi ke luar batas kota perlindungan tempat dia melarikan
diri : Sampai saat kematian imam besar, jika orang yang mencari perlindungan di kota perlindungan itu
mengembara di luar tembok kota, dia permainan yang adil untuk pembalas darah - hanya di tempat
perlindungannya dia aman.

7. Kota-kota perlindungan sebagai gambaran Yesus.

Alkitab menerapkan gambaran kota perlindungan ini kepada orang percaya yang menemukan
perlindungan di dalam Tuhan pada lebih dari satu kesempatan:

. Mazmur 46:1 mengatakan, Tuhan adalah perlindungan dan kekuatan kita, bantuan yang sangat hadir
dalam kesulitan. Lebih dari 15 kali, Mazmur berbicara tentang Tuhan sebagai tempat perlindungan kita.

ii. Ibrani 6:18 mengatakan, Bahwa oleh dua hal yang tidak berubah, di mana tidak mungkin bagi Allah
untuk berbohong, kita mungkin memiliki penghiburan yang kuat, yang telah melarikan diri untuk
berlindung untuk memegang harapan yang ada di hadapan kita. Kita bisa lari kepada Yesus untuk
berlindung!

b. Baik Yesus maupun kota-kota perlindungan mudah dijangkau dari orang yang membutuhkan; mereka
tidak ada gunanya kecuali seseorang bisa sampai ke tempat perlindungan.

c. Baik Yesus maupun kota perlindungan terbuka untuk semua , bukan hanya orang Israel; tidak ada
yang perlu takut bahwa mereka akan berpaling dari tempat perlindungan mereka pada saat mereka
membutuhkan.
d. Baik Yesus maupun kota perlindungan menjadi tempat tinggal orang yang membutuhkan ; Anda tidak
datang ke kota perlindungan pada saat dibutuhkan hanya untuk melihat-lihat.

e. Baik Yesus maupun kota perlindungan adalah satu- satunya alternatif bagi mereka yang
membutuhkan; tanpa perlindungan khusus ini, mereka akan dihancurkan.

f. Baik Yesus maupun kota-kota perlindungan memberikan perlindungan hanya dalam batas-batas
mereka ; pergi ke luar berarti kematian.

g. Dengan Yesus dan kota-kota perlindungan, kebebasan penuh datang dengan kematian Imam Besar .

h. Perbedaan penting : Kota-kota perlindungan hanya membantu mereka yang tidak bersalah ; yang
bersalah dapat datang kepada Yesus dan mencari perlindungan.

C. Hukum tentang pembunuhan.

1. (29-30) Dua saksi diperlukan sebelum hukuman pembunuhan.

35:29 Itulah semuanya yang harus menjadi ketetapan hukum bagimu turun-temurun di segala tempat
kediamanmu. 35:30 Setiap orang yang telah membunuh seseorang haruslah dibunuh sebagai pembunuh
menurut keterangan saksi-saksi, tetapi kalau hanya satu orang saksi saja tidak cukup untuk memberi
keterangan terhadap seseorang dalam perkara hukuman mati

Satu saksi tidak cukup kesaksian terhadap seseorang untuk hukuman mati : Satu saksi tidak pernah
cukup untuk menghukum seorang pembunuh sampai mati. Selanjutnya, para saksi harus begitu yakin
bahwa salah satu dari mereka harus bersedia untuk memulai eksekusi yang sebenarnya – untuk
“melempar batu pertama” ( Ulangan 17:6-7 ).

Ini menempatkan kata-kata Yesus tentang wanita yang berzina dalam Yohanes 8 dalam perspektif:
Barangsiapa tidak berdosa di antara kamu, hendaklah dia melemparkan batu ke arahnya terlebih dahulu
( Yohanes 8:7 ). Yesus meminta saksi resmi untuk maju dan tercatat sebagai saksi tindakan perzinahan
ini, namun menunjukkan dirinya cukup munafik untuk membawa wanita itu, tetapi bukan pria itu ke
penghakiman.
b. Satu saksi bukanlah kesaksian yang cukup : Kita mungkin menghibur diri kita sendiri bahwa kita tidak
akan pernah menghakimi seseorang yang bersalah atas pembunuhan begitu cepat, tanpa bukti yang
tepat; tetapi seberapa sering kita membunuh reputasi seseorang di benak kita sendiri atau di benak
orang lain tanpa saksi, apalagi saksi.

saya. Tuhan prihatin tentang pembunuhan reputasi, serta pembunuhan fisik, dan perintah Jangan
menerima tuduhan terhadap seorang penatua kecuali dari dua atau tiga saksi ( 1 Timotius 5:19 ) –
standar yang sama untuk membuktikan pembunuhan!

ii. Ingat 1 Timotius 5:19 tidak mengatakan "kecuali dari dua atau tiga gosip"; katanya kecuali dari dua
atau tiga orang saksi . Jika suatu hal salah, tidak menjadi benar karena banyak orang mendengarnya atau
banyak orang mengulanginya.

2. (31-32) Nyawa seorang pembunuh tidak dapat ditebus.

35:31 Janganlah kamu menerima uang tebusan karena nyawa seorang pembunuh yang kesalahannya
setimpal dengan hukuman mati, tetapi pastilah ia dibunuh.

35:32 Juga janganlah kamu menerima uang tebusan karena seseorang yang telah melarikan diri ke kota
perlindungannya, supaya ia boleh kembali untuk diam di tanahnya sebelum matinya imam besar

sebuah. Anda tidak akan mengambil tebusan untuk kehidupan seorang pembunuh : Jika seseorang
bersalah atas pembunuhan, mereka tidak dapat membuat restitusi moneter di tempat hidup mereka.
Prinsip Kejadian 9:6 berdiri: Barangsiapa menumpahkan darah manusia, darahnya akan tertumpah oleh
manusia; karena menurut gambar Allah Dia menciptakan manusia.

b. Anda tidak akan mengambil tebusan untuk dia yang telah melarikan diri ke kota perlindungannya : Ini
mencerminkan prinsip penting; yaitu, bahwa uang tidak dapat menggantikan keadilan. Kadang-kadang
hadiah uang memenuhi keadilan (seperti dalam Keluaran 22:4 , misalnya); tetapi di lain waktu tidak dan
tidak boleh digunakan sebagai pengganti keadilan.

3. (33-34) Urgensi untuk membawa pembunuh ke pengadilan.

.35:33 Jadi janganlah kamu mencemarkan negeri tempat tinggalmu, sebab darah itulah yang
mencemarkan negeri itu, maka bagi negeri itu tidak dapat diadakan pendamaian oleh karena darah yang
tertumpah di sana, kecuali dengan darah orang yang telah menumpahkannya.
35:34 Maka janganlah najiskan negeri tempat kedudukanmu, yang di tengah-tengahnya Aku diam,
sebab Aku, TUHAN, diam di tengah-tengah orang Israel."

sebuah. Karena darah menajiskan tanah, dan tidak ada penebusan yang dapat dilakukan untuk tanah :
Pembunuhan yang tidak dihakimi menajiskan suatu bangsa. Ketika para pembunuh tidak diadili, ada
noda di sebuah bangsa yang hanya bisa dibersihkan oleh penghakiman Tuhan yang kejam.

b. Kecuali dengan darah orang yang menumpahkannya : Cara untuk menghindari kekotoran batin ini
adalah dengan menghakimi dan mengeksekusi para pembunuh – tidak ada penebusan yang dapat
dilakukan untuk tanah itu, untuk darah yang tertumpah di atasnya, kecuali dengan darah orang yang
menumpahkannya. ( Kejadian 9:6 ).

saya. Orang mungkin mengatakan bahwa karena noda dari begitu banyak pembunuhan tanpa hukuman,
Amerika Serikat adalah negeri yang najis. Di seluruh negeri, banyak yang dibunuh dalam banyak situasi
dan sedikit yang dibawa ke pengadilan. Darah orang yang terbunuh berseru di hadapan Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai