Anda di halaman 1dari 1

Imamat 10:8-11

KEKUDUSAN HIDUP

Pengantar :
Sebagian besar isi dari kitab Imamat ya menyangkut imam-imam bangsa Lewi, dan di tulis untuk semua
orang. Jika kitab Keluaran menceritakan bagaimana Allah membebaskan bangsa Israel dari Mesir dan
membuat perjanjian dengan mereka, maka kitab Imamat menerangkan bagaimana kehidupan dan
penyembahan bangsa perjanjian itu diatur. Itu sebabnya mengapa kitab Imamat lebih banyak terdiri dari
hukum-hukum dan peraturan-peraturan. mengenai upacara keagamaan,

Isi Bacaan :
Alkitab mencatat sejumlah kesalahan fatal yang berakibat fatal juga bagi umat Tuhan.Harun yang
membuatkan umat Israel lembu emas, mengakibatkan umat Israel menyembah patung itu dan mereka
harus dihukum mati (Kel 32).
Nadab dan Abihu melakukan kesalahan fatal melanggar kekudusan Tuhan dengan menyalakan
perbaraan mereka dengan api yang bukan berasal dari mezbah ukupan di kemah suci. Padahal sejak
pendirian kemah suci (Kel 40), api di mezbah persembahan ukupan telah dinyalakan (ayat 26-27). Api
yang menyala terus itu, menjadi sumber dan tempat persembahan ukupan dilakukan. Kesalahan fatal
mereka dibayar mahal. Kematian!
Mengapa hukumannya begitu berat? Umat Israel baru saja merayakan keimaman Harun dan anak-
anaknya dengan begitu serius dan kudus. Semua instruksi Tuhan melalui Musa dipatuhi secara mendetail.
Ternyata, kini kedua putra Harun ini justru sembarangan bertindak. Sebagai pemimpin tindakan ngawur
mereka akan berdampak besar bagi umat. Kalau tidak mendapatkan hukuman keras akan menjadi
preseden bahwa melayani Tuhan di kemah suci Tuhan boleh sembarangan! Seharusnya yang membakar
ukupan ialah imam besar, dalam hal ini Harun. Ada penafsir yang mengatakan bahwa tindakan Nadab dan
Abihu merupakan kudeta halus kepemimpinan Harun.
Mengapa Nadab dan Abihu bertindak sembrono? Sangat mungkin mereka mabuk. Itu sebabnya
larangan keras untuk minum anggur dikeluarkan untuk imam selama ia melayani (9). Seorang yang
mabuk kehilangan kendali atas dirinya, sehingga ia dapat berbuat apa saja, termasuk yang membahayakan
diri dan orang lain, dan terutama yang melanggar kekudusan Tuhan.
Melayani Tuhan yang kudus tidak cukup dengan niat kudus, melainkan juga harus sesuai dengan
firman Tuhan yang kudus. Kesembarangan kita melayani Tuhan menunjukkan kita tidak menghargai
kekudusan Tuhan, berarti juga tidak menghargai karya Kristus yang mati disalib demi menguduskan kita.

Pertanyaan Diskusi :
1. Kenapa kekudusan hidup itu amat penting ?
2. Apakah para Majelis dalam rayon “Doyan” minuman keras ?
3. Jika ya (doyan minum), maka kenapa anggota jemaat membiarkan dan tidak menegur ?
4. Apakah minuman keras merupakan tradisi/budaya dalam dunia kemajelisan dan pelayanan
bergereja ?
5. Bisa diatur pertanyaan lanjutan oleh pemimpin ibadah.

SELAMAT MELAYANI
TUHAN BERKATI

Anda mungkin juga menyukai