Anda di halaman 1dari 60

SESI - 1

PERGUMULAN EKSISTENTI IMAN KRISTEN


DITENGAH KEMAJEMUKAN BUDAYA

Pembukaan:

Sikap keliru dalam memberitakan Injil selama ini adalah mengembangkan pemikiran
kalau semua unsur yang ada dalam agama dan budaya diluar Kristen adalah produk salah.
Orang sepeti ini sesungguhnya belum memiliki pemahaman benar tentang kekerintenan itu
sendiri. Pemahaman dangkal seperti itu, tentu akibat dari belum memahami secara benar
dan mendalam setiap nilai dan kebenaran yang terkandung di dalam Alkitab.

Sikap yang harus dikembangkan dalam melakukan pelayanan kontekstual hingga


mampu melintasi agama dan budaya adalah; memiliki kebesaran hati untuk memahami
adanya nilai-nilai penting dan berharga yang ada pada setiap agama, budaya dan
kepercayaan lain diluar Kristen, sebagai hasil dari olar batin manusia dalam rangka mencari
jati diri dan upaya mendekatkan kehidupan kepada sang pencipta.

Produk olah batin ini yang merupakan simpul-simpul yang harus kita temukan, kita teliti
yang akhirnya kita temukan jembatan menyebrangkan atau menuntun setiap orang
mengenal kepada Tuhan yang benar yang Firman-Nya sudah menjalma menjadi manusia
untuk memulihkan hubungan manusia dengan Allah dan membawa manusia kepada
rencana penciptaan semula.

Pergumulan Gereja mula-mula (Gereja Yerusalem) dalam pelayanan lintas budaya:


Kisah Rasul 11:1-12

Dalam penyelusuran perjalanan iman kristen, jejak dan pergumulan pertama kita
temukan pada Gereja mula-mula, ayat ini mengajar kita untuk melihat pergumulan
pelayanan kontektual, yakni pelayanan lintas budaya.

Kedatangan Yesus Kristus sebagai Firman yang menjadi manusia, direaksi oleh
berbagai orang dari segala bangsa, budaya dan agama.

Setidaknya, ada dua golongan besar dimana umat percaya berkumpul yang akhirnya
menjadi dua Gereja mula-mula. Gereja yang berpusat di kota Yeusalem dan Gereja yang
berpusat di kota Antiokhia.

1. Gereja yang berpusat di kota Yerusalem adalah Gereja orang-orang Yahudi yang
dipimpin oleh uskup Yakobus saudara Yesus, Gereja Yerusalem berbasis kebudayaan
Yahudi, yang mengikut jejak aturan hokum Taurat, masih memelihara hari sabat
tetapi pada hari minggu mereka berkumpul untuk memperingati hari pengorabanan
Kristus.

Kalau kita buka lembaran sejarah, orang-orang percaya yang ada di Yerusalem,
Mereka disebut sebagai Orang-orang Nusrim yang diterjemahkan dalam bahasa
Aram Nasoraya, yang kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Arab menjadi

4
Nasrani. Orang-orang ini adalah kelompok yang percaya kalau Isa Almasih adalah
penggenap seluruh nubuatan para nabi, mereka percaya kepada keilahian Yesus
Kristus. Tetapi, mereka tetap memelihara adat istiadat Taurat, mereka tetap tidak
makan makanan haram. Mereka juga tetap memelihara hari sabat dan mengadakan
ibadah pada hari minggu sebagai peringatan “Hitmat al hudat”, yang artinya ibadah
peringatan kurban agung Tuhan Yesus Kristus. Dalam bahasa Aram disebut Kurbana
hadisyah.

2. Ketika Injil melintasi batas-batas bangsa dan budaya, Gereja pertama yang berdiri
diluar kebudayaan Yahudi adalah Gereja yang ada di kota Antiokhia,

Kota Antiokia sekarang disebut kota Antaqia yang berada di Siria. Kota Atiokhia
adalah kota yang berada di wilayah yang memiliki budaya lain sama sekali dari kota
Yerusalem.

Menurut sejarawan abad pertama Laxfius.Yosefus kira-kira ada 20 % orang Yahudi


yang tinggal di kota Antiokhia, tetapi di kota ini ada juga para pendatang dari Yunani,
yakni orang-orang Aram, orang yang berbahasa alsi yang dipakai pada jaman Tuhan
Yesus, yang sampai hari ini bahasa dan kebudayaan ini terus dilestarikan di “Suriah
Kristianiti termasuk oleh kelompok Ortodoks Siria”, sebagai adab yang tetap dijaga
dan dilestarikan.

Dalam perkembang selanjutnya, kekeristenan tidak hentinya mengalami


pergumulan-pergumulan yang hebat, karena berjumpa dan mengalami benturan-benturan
budaya dan berbagai keberatan-keberatan lain.

Kisah rasul 15 dimana diadakannya sidang Gereja di kota Yerusalam dan lahirnya
rumusan dan ketetapan yang menjadi aturan bergereja. Hal ini membuktikan telah terjadi
keberatan-keberatan antara orang Kristen Yahudi dengan orang-orang Kristen diluar
Yahudi khusunya masyarakat yang ada di kota Antiokhia.

Kisah rasul 15
15:1 Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada
saudara-saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang
diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."
15:2 Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat
mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang
lain dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem
untuk membicarakan soal itu.

15:13 Setelah Paulus dan Barnabas selesai berbicara, berkatalah Yakobus: "Hai
saudara-saudara, dengarkanlah aku:
15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-
Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara
mereka bagi nama-Nya.
15:15 Hal itu sesuai dengan ucapan-ucapan para nabi seperti yang tertulis:

5
15:19 Sebab itu aku berpendapat, bahwa kita tidak boleh menimbulkan kesulitan
bagi mereka dari bangsa-bangsa lain yang berbalik kepada Allah,
15:20 tetapi kita harus menulis surat kepada mereka, supaya mereka menjauhkan
diri dari makanan yang telah dicemarkan berhala-berhala, dari percabulan, dari
daging binatang yang mati dicekik dan dari darah.

Pergumulan kelompok Gereja selanjutnya (Antiokha):

Dalam catatan sejarah Gereja dunia; kita temukan catatan sejarah Gereja yang
terlalu berat menyorotik perkembangan kekeristenan dari Gereja Antokhia ke arah Barat
bahkan sampai ke Eropa. Sedangkan sorotan terhadap perkembangan sejarah Gereja
Antiokhia ke arah timur dan selatan khusunya perkembangkan sejarah Gereja yang
berbahasa Arab, kurang mendapat sorotan sama sekali. Padahal dalam kisah rasul-rasul
sejak awal terbentuknya Gereja mula-mula sudah begitu jelas, kalau wilayah Arab, Elam
media Partia disebut berkali-kali. Bahkan rasul Paulus pernah mengunungi wilayah ini dalam
perjalanan misinya. (Galatia).

Karena persoalan tersebut diatas, kita temukan dilapangan terjadi kesalah pahamn
atau salah kaprah dalam pemikiran jemaat umunya. Bahkan para pemimpin umatpun
kadang belum memahami dengan benar persoalan ini.

1. Dunia Arab itu identik dengan Muslim, ini sebagai akibat dari pemahaman yang
kurang lengkap tentang dunia Arab. Banyak orang berpikir orang Arab itu hanya
tinggal di Saudi Arabia. Memang di Arab Saudi sampai sekarang tidak diperbolehkan
adanya Gereja, bahkan tidak diperbolehkan adana orang Kristen.

Tetapi di wilayah Arab lainnya dan dalam kenyataannya menurut Rafiq Al bustan
seorang penulis Libanon, dalam bukunya yang berjudul “Atlas Alamul maklumatil
Arafiq”. Pada Tahun 1994 saja ada 23 Juta orang Kristen arab yang tinggal di wilayah
Palestina, Irak, Israel dan Yordan. Jumlah terbesar orang Kristen ada dan tinggal di
wilayah Mesir.

Di kota Luksor Mesir selatan penduduknya 98% orang Kristen, di kota Minyak
perbatasan Kairo menuju Luksor ada 45 % orang Kristen, Kota kuno Iskadar atau
Iskadariah ada lebih banyak lagi orang Kristen yang tinggal di situ. Di Irak ada
kampung Karokos semuanya orang Kristen.

Bagi saudara yang pernah mengunjungi wilayah ini, diwilayah Arab ini, ada begitu
banyak kubah-kubah Gereja daripada kubah mesjid. Bedanya kubah menjid memkai
pengeras suara sedangkan kubah Kristen tidak. Pertanyaannya siapa yang meniru?
Siapa yang ditiru? Yang pasti Kristen lebih dahulu ada sebelum Islam ada.

2. Sejak awal, sejarah perkembangan Kristen dan Islam, sebenarnya dua agama ini ada
kesejajaran dalam segala hal, seperti pola sembahyang, dalam kebudayaan menulis
ayat-ayat kitab suci (kaligrafi), dalam cara membaca Alkitab pola berteologi dll.
Sesimpulannya antara Kristen dengan Islam ada kemiripan yang sangat erat, tetapi
ada jurang perbedaan yang sangat lebar yang harus dijembatani.

6
Pergumulan Indipidu-indipidu:

Dalam pergumulan pemberitaan Injil lintas budaya, pergumulan dan benturan


organisasi Gereja terhadap nilai yang terdapat dalam budaya dan kepercayaan lain;
merupakan akumulasi dari pergumulan dan benturan budaya dari pribadi pribadi baik yang
dialami oleh jemaat awam biasa, sampai pergumulan pribadi-pribadi dari para tokoh dan
pemuka agama. Seorang rasul Petrus. Secara indipidu rasul Dia mengalami pergumulan yang
sangat luar biasa:

1. Rasul Petrus yang memiliki latar belakang hidup sebagai seorang sodagar ikan,
yang tinggal di tepi danau (Kisah 8,10). Seumur hidupnya dia tidak pernah
memakan babi karena dia adalah orang Yahudi asli, ketika injil harus melintasi
bangsa dan budaya lain, dia terpaksa harus tinggal di rumah seorang penyamak
kulit, satu pekerjaan yang mungkin dilarang oleh aturan hukum Taurat, karena
aturan Taurat, binatang yang mati tidak boleh disentuh. (Imamat 11)

2. Pengajaran dari penglihatan rasul Petrus di rumah penyamak kulit adalah: Orang
Kristen tidak boleh ektrim melarang makan, tetapi juga tidak boleh seenaknya
makan makanan yang bisa membuat batu sandungan bagi orang lain.

3. Dalam sidang di kota Yerusalem, rasul Petrus membela mati-matian soal


peristiwa pembaptisan Kornelius dan keluarganya. Tetapi dalam kisah berikutnya
petrus mengalami pergumulan batin untuk menjadi terus bertumbuh dalam
pengenalan pada Tuhan dalam pelayanan kontektualnya.
Galatia 2:11-14

Galatia 2
2:11 Tetapi waktu Kefas datang ke Antiokhia, aku berterang-terang
menentangnya, sebab ia salah.
2:12 Karena sebelum beberapa orang dari kalangan Yakobus datang, ia makan
sehidangan dengan saudara-saudara yang tidak bersunat, tetapi setelah mereka
datang, ia mengundurkan diri dan menjauhi mereka karena takut akan saudara-
saudara yang bersunat.
2:13 Dan orang-orang Yahudi yang lain pun turut berlaku munafik dengan dia,
sehingga Barnabas sendiri turut terseret oleh kemunafikan mereka.
2:14 Tetapi waktu kulihat, bahwa kelakuan mereka itu tidak sesuai dengan
kebenaran Injil, aku berkata kepada Kefas di hadapan mereka semua: "Jika
engkau, seorang Yahudi, hidup secara kafir dan bukan secara Yahudi,
bagaimanakah engkau dapat memaksa saudara-saudara yang tidak bersunat
untuk hidup secara Yahudi?"

Dari telaah ini, kita yang akan berjuang untuk membawa kabar Injil yang merupakan
kekuatan Allah yang dapat menyelamatkan setiap manusia, kita harus memahami,
mendalami setiap budaya dan agama yang ada, untuk menemukan simpul-simpul penting
yang Tuhan sediakan sebagai alat untuk memenuntun mereka mengenal jalan keselamatan
didalam Yesus Kristus.

7
Pergumulan Gereja Kristen di Indonesia dalam melakukan pelayanan kontektual.

Istilah Kontektualisasi, menjadi begitu populer khususnya dalam dunya pendidikan Teologia
pada akhir abad ke XX. Khususnya setelah banyak didiskusikan dan diperdebatkan dalam forum
yang diselenggarakan oleh dunia pendidikan Teologia.

Ada beberapa terminologi/kata-kata atau istilah lain yang sejajar dengan istilah
Kontektualisasi, yaitu: Teologia lokal, Teologia inkulturasi, Teologi indigenisasi, dan Etnoteologi, yang
masing-masing tentunya mempunyai pengertian dan penekanan yang berbeda. Hal penting yang
perlu dicatat ialah sekalipun kelihatannya ada perbedaan pemahaman pada istilah-istilah tersebut,
sudah hal pasti bahwa kesemuanya merujuk kepada usaha untuk membuat tanggapan serta refleksi
terhadap Injil menjadi lebih hidup dalam setiap konteks budaya dimana Injil itu diberitakan.

Makna dan tujuan pelayanan kontektual

Pelayanan kontektual adalah sebuah cara dalam mengabarkan Injil dengan memakai
sarana kebudayaan masyarakat setempat, sebagai jembatan untuk memperkenalkan berita
Injil kepada masyarakat tersebut. Dr. B. S. Sidjabat, M.Th., menjelaskan apa tujuan dari
pelayanan kontekstualisasi tersebut, diantaranya beliau berkata:

“Dengan kontektualisasi kita harapkan berita Injil yang disampaikan tidak asing bagi
pendengarnya; agar komunikasi itu relevan; agar berita itu menjawab kebutuhan dan agar
teologia yang dipikirkan menjawab masalah-masalah kontemporer.” (Sahabat gembala, Mei
1986 ‘Kebudayaan dan Missi’, hal. 10)

Meneliti mengenai makna dan tujuan dari pelayanan Kontektualisasi. Pdt. Dr. Petrus
Octavianus, beliau juga mengatakan bahwa:

“Penghalang utama dalam mengabarkan Injil kepada orang-orang yang berkebudayaan lain
atau orang yang menganut agama lain adalah masalah sosial dan bukan masalah teologis”
(Identitas Kebudayaan Asia Dalam Terang Firman Allah, hal 54).

Karena negara Indonesia dimana kita hidup dan dipanggil Allah untuk menjadi saksi-Nya
terdiri dari ratusan suku bahasa dan kebudayaan, dan kita diperintahkan oleh Tuhan Yesus supaya
menjadi saksi dan membaptiskan mereka dalam nama Bapak, Anak dan Roh Kudus, dan mengajar
mereka untuk melakukan segala sesuatu yang telah Tuhan Yesus perintahkan kepada kita, (Matius
28:18-20). Maka pelayanan Kontektualisasi merupakan salah satu pola pelayanan yang penting kita
pahami.

8
Menengok sejarah masuknya agama kristen ke indonesia

Menengok ke belakang ke dalam sejarah gereja, khususnya sejarah Gereja di


Indonesia. Pada abad ke 16 dan abad 17. Ke negri ini mulai berdatangan orang-orang Erofa
dengan segala usaha perdagangannya yang tidak ketinggalan juga masuknya kesaksian
Kristen di negri ini.

A. Pada jaman Portugis

1. Orang Portugis pada tahun 1511 mulai memasuki perairan Indonesia dan mulai menaklukan
dan merebut pusat perdagangan yang utama antara maluku dan India dan mereka
mendirikan Benteng di Ternate pada taun 1522. Pada waktu itu Portugis menguasai Asia
selatan dengan pusat kekuasaan perdagangan: Goa di India Barat, Malaka da Ternate. Secara
khusus Ternate menjadi pusat pangkalan tentara dan juga menjadi pusat misi Portugis di
Indonesia bagian Timur.
2. Pada saat yang sama di abad ini juga, bangsa Spanyol menguasai wilayah tetangga kita yaitu
Filipina dan mereka tinggal dan menguasai wilayah itu. (Ragi Carita sejarah gereja 1. Dr. Th.
Van den end. Hal 30-31)

B. Pada Jaman Belanda

1. Pada tahun 1596 kapal-kapal belanda tiba di peraian Indonesia. Dengan cepat kekuasaan
Belanda meluas di negri ini, sehingga dibentuklah Kongsi perkapalan yang diberi nama
Verenigde Oost-Indische Compagnie (V.O.C). (Harta dalam Bejana Sejarah gereja ringkas Dr.
Th. Van den end. Hal 219).
2. Belanda menjajah negri ini selama 350 tahun. Kurun waktu yang tidak sebentar, ini
merupakan kesempatan untuk memberi kasaksian Kristen di negri ini. Namun bagaimana
dengan kenyataannya?

C. Kesimpulan

Kesimpulan dari pengamatan misi Portugis dan Belanda. Dilihat dari Jumlah
penganut Kristen sampai sekarang di Negri ini, dibandingkan dengan kurun waktu
hadirnya kesaksian Kristen di nusantara yang begitu lama, mulai tahun 1511-2014
sekarang ini. Rasanya ada sesuatu yang tidak beres terjadi dalam upaya missi barat
disini, atau malah bisa kita sebut sebagai kegagalan, dalam membawa berita injil di
negri ini. Hal ini yang perlu kita cermati sebagai pemuka agama Kristen yang Tuhan
panggil dan Tuhan tempatkan di negri ini. Baik misi portugis maupun misi belanda,
mereka tidak lebih mementingkan pemberitaan Injil dibandingkan dengan
mementingkan perdagangan.

9
SESI - 2
KENDALA-KENDALA DALAM MEKOMUNIKASIKAN
KABAR BAIK DITENGAH MASYARAKAN KHSUSNYA UMAT MUSLIM

Pendahuluan:

Penutupan tempat-tempat ibadah yang dilakukan kelompok Islam radikal di


Indonesia jumlahnya sudah tidak terbilang lagi. Kenapa mereka begitu antipati terhadap
kekeristenan? Kalau kita perhatikani hubungan umat Kristen di dunia Arab yang merupakan
pusat dan asal muasalnya agama Islam, sepertinya tidak sekeras konplik yang terjadi di
Indonesia.

Apa yang menjadi akar permasalahan yang menyebabkan kondisi seperti sekarang
ini?

Pembahasan:

Dua agama yang memiliki potensi besar untuk terjadinya konflik di Indonesia adalah
agama Islam dan agama Kristen. Penyebab terjadinya konplik antara Islam Kristen yang
belakangan ini semakin meruncing adalah:

1. Islam dan Kristen keduanya mengklem sebagai agama dakwah atau agama
Mission, agama samawi.

2. Dalam catatan sejarah, mengapa perkembangkan kedua agama ini cendrung


meruncing: Secara budaya, Islam diidentikan dengan dunia Arab timur tengah.
Sedangkan Kristen diidentikan dengan dunia Barat.

Pertentangan kedua agama, bukan hanya karena perbedaan dasar Teologis, tetapi
lebih merupakan pertentangan dua pola budaya yang sama sekali berbeda. Dan
memang pertentangan kedua budaya ini, hulunya, atau asal muasalnya konflik dan
akar pahit kedua saudara satu bapa beda ibu, yaitu Ishak dan Ismail.

Persoalan-persoalan seperti ini yang akan kita coba urai lewat pembahasan dalam
perkuliahan ini.

Selama ini, sudah diagagas dialog-dialog kerukunan umat beragama baik oleh
lembaga-lembaga keagamaan maupun oleh pemerintah, baik dalam skala local
maupun Nasional, namun dialog yang dilakukan masih lebih menitikberatkan, atau
lebih bersifat membangun kerukunan dalam berkarya. Seperti rukun dalam kerja
bakti bareng, rukun dalam membangun jalan bareng, bagi beras bareng. Islam

10
Kristen harus rukun karena pemerintah memerintahkan harus rukun, (kerukunan
yang semu).

Dialog-dialog yang lebih pundamental, yang membahas secara mendasar kesalaham


fahaman dan presefsi Teologis yang keliru belum banyak dilakukan.

3. Kesalahfahaman persefsi budaya dan bahasa:

Hal yang tidak bisa kita pungkiri, Kekerintenan di Indonesia mulai dari bentuk gedung
gereja sampai ke soal tata ibadah atau liturgis gereja, juga di dalam cara pembinaan
umat, hampir semuanya berasal dari dunia Barat atau Eropa yang semuanya lahir
dan dibuat ditengah pergumulan yang sama sekali tidak bersinggungan dengan nilai-
nilai Islam, sehingga baik didalam cara berteologi , didalam cara berbudaya, tidak
pernah sama sekali memperhitungkan keberadaan nilai Islam.

Sebaliknya dipihak kaum Muslim, hampir semua orang Islam di indonesia


mempunyai pemahaman; taunya Arab hanya Arab Saudi yang diketahui disana tidak
ada orang Kristen, tidak ada Gereja di arab Saudi.

Memang Di Saudi Arabia sejak jaman Umar II yaitu Kalipah Umar bin Abdul Azis, dia
memindahkan semua orang Kristen dari Arab Saudi ke daerah Negara Arab lainnya
seperti ke negara Irak dan Iran, Libanon, Mesir, Suriah dll.

Sekarang ini, kalau kita teliti di Negara Arab lainnya, ada begitu banyak orang Kristen
di sana. Di Negara Libanon masyarakatnya justru mayoditas orang Krsiten. Jika orang
Islam tau kalau didunia Arab begitu banyak orang Kristen, pasti persefsi mereka
terhadap Kekeristenan akan lain sama sekali.

Paus saja sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik mengijinkan di patikan didirikan
mesjid, demikan juga dengan dunia Barat, tidak ada daerah dunia barat yang
tertutup bagi umat Islam. Seyogianya di Arab Saudi juga seharusnya dijinkan
didirikan Gereja. Tetapi kenyataannya tidak seperti yang kita harapkan. Situasi dan
keadaan seperti ini yang menyulitkan hubungan kita dengan umat Muslim.

Hal inilah yang menyebabkan kita mengalami kesulitan dalam merumuskan konsep
iman Krsten, khususnya tentang Tritunggal selama ini konsep yang dikembangkan
adalah konsef melawan saudara kita sendiri.

4. Kesalahan persefsi secara Teologis bagaikan dua kutub yang berbeda yang sulit
dipertemukan.

Antara Islam dan Kristen, memang keduanya memiliki perbedaan pemahaman


Teologis yang sangat jauh berbeda. Baik tentang ketokohan, baik dalam soal konsep
keselamatan, dll.

Konsep ketokohan: Bagi umat Kristen Yesus Kristus adalah Tuhan, sedangkan bagi
umat Islam, Yesus Kristus atau Isa Al Masih hanya sebagai manusia biasa (nabi). Nabi

11
Muhammad bagi umat Islam adalah Rosul dan nabi terakhir, sedangkan bagi umat
Kristen, nabi Muhammad dianggap sebagai nabi palsu.

Konsef literature: Alkitab (Injil) menurut umat Kristen adalah Firman Allah sedangkan
bagi umat Islam Alkitab sudah dipalsukan. Kitab Al Quran bagi umat muslim adalah
Firman Allah sedangkan sebagaian umat Kristen percaya itu adalah ayat-ayat setan.

Konsef ibadah: Bagi orang Muslim datang ke Arab Saudi menunaikan rukun Islam
yang kelima sebagai wujud datang kerumah Allah sedangkan menurut orang Krtisten
orang Islman datang ke Mekah menyembah berhala.

Bagi umat Islam mengadakan korban disamping memiliki pemahaman untuk


memperoleh keselamatan, berkorban juga sebagai bentuk keperdulian social bagi
masyarakat yang tidak mampu. Bagi orang Kristen, korban Idul Adha, dipandang
sebagai bentuk penyembahan kepada berhala, dan itulah sebanya sebagian orang
Kristen ada yang tidak mau menerima daging kurban ketika dibagikan oleh panitia
kurban.

Upaya yang harus dikembangkan:

1. Seharusnya kita menciptakan pendekatan Teologia yang mandiri yang tidak


bergantung kepada dunia Barat. Berteologi yang bisa difahami oleh dunia Arab dan
orang Islam, dengan tidak menghilangan hubungan dengan dunia barat.

Ada pendekatan yang sedang dikerjakan oleh saudara Bambang Noorsena dan
kawan-kawan dengan gereja Ortodok Siria, mereka mengembangkan hal semacam
ini, karena menurut mereka Islam dan Gereja ortodok Siria keduanya sama-sama
dari dunia Arab. Bisa dikatakan Gereja Ortodok Siria adalah hasil pekerjaan misi dari
Gereja Antiokia kea arah timur dan selatan, yang berkebang sejak jaman Gereja
pertama.

2. Ciri-ciri yang mereka kembangkan; diantaranya dalam ibadah minggu ada


mengajian. Aca pembacaan Alkitab dalam bahasa Arab yang dilantunkan, mereka
melakukan solat, mugah/naik haji, memakai nama Isa Al-masih untuk Tuhan Yesus.

Pemakaian Isa Al Masih untuk Yesus Kristus dianjurkan, karena orang Arab Kristen
juga memakai nama “Yasua Almasih Ibnu Loh” untuk Yesus Krsitus sebagai anak
Allah.

Memakai istilah “Yesua Al Masih Robina wamukolisna” untuk sebutan Yesus Kristus
adalah Tuhan kita dan juruselamat kita. Dalam tata ibadah Gereja Ortodok Siria juga
menggunakan nama Yesua Al Masih Robina wamukolisna” itu. Dan memang Kata
Yosua, Iso, Isa ini adalah korespondensi bunyi yang wajar yang tidak perlu
dipertentangkan oleh orang kristen.

12
Contok . Orang Arab menyebut Yerusalem = Ursalim. Yordan=Urdun,
Yesayah =Isaya, Yesua= Yeso, Iso . Isa. Kata Shalom= Salam, Shalom Allahem-
Salam Mualaikikum. Ini memang koresponden bunyi.

Bahasa Ibrani Miryam. Bahasa Arab Mariam. Bahasa Latin Maria. Dalam
Ingris Maria, Merry. Sedangkan bahasa Portugal untuk Maria adalah Madona.

Kesimpulannya:

Pola kita dalam bertelogia sangat jauh dari dunia Islam atau timur tengah, karena
ketergantungan kita kepada dunia Barat itu sangat tinggi. Kalau dalam
mengucapkan nama atau membahasa nama saja begitu sulit, apa lagi dalam
menyampaikan konsef berteologia.

Demikian di dalam menjelaskan keilahian Yesus Kristus, seharusnya kita paparkan


dengan cara yang cerdas dan mudah difahami, oleh orang Islam, dengan demikian
upaya memberitakan kabar baik kepada saudara kita kaum muslim bisa lebih alami
dan mudah difahami lagi.

13
SESI 3
APAKAH ALKITAB ORANG KRISTEN DIPALSUKAN?
INJIL BARNABAS INJILNYA SIAPA?

Pembukaan:

Sudah tidak dapat disangkal lagi, pemahaman dan cara pandang yang berbeda sering
menimbukkan kesalah fahaman dan pertengkaran. Terlebih dalam cara pandang yang berbeda
dalam soal keyakinan. Dua agama besar yang ada di Indonesia yakni Islam dan Kristen, masing-
masing meiliki cara pandang dan keyakinan yang berbeda, secara khusus terhadap kitab sucinya
masing-masing.

Perbedaan budaya (Kristen =Barat; sedangkan Islam=Arab), seringkali dalam perjumpaan


dua keyakinan ini dilapangan pelayanan, menimbulkan masalah dan persoalan yang meruncing.

1. Perbedaan pandangan terhadap kitab suci masing-masing:

Alquran:
Alquran adalah buku yang dipegang dengan penuh penghargaan dan sangat dihormati kaum
Muslim sebagai kitab suci. Mereka tidak berani menyentuhnya sebelum membersihkan diri. Mereka
membacanya dengansangat hati-hati serta dengan penuh hormat dan tidak pernah memegangnya
dibawah pinggang.
Mereka mengangkat sumpah dengan buku itu dan berpedoman padanya dalam setiap
peristiwa. Semuanya itu didasari kepercayaan kalau Al Quran adalah Firman Allah yang diwahyukan
melalui nabi Muhamamad S.A.W. Alquran merupakan mujizat terbesar yang diterima nabi
Muhammad, karena Beliu adalah buta huruf tidak bisa membaca dan tidak bisa menulis.

Alkitab:
Orang Kristen bukan hanya percaya kalau Alkitab adalah Segala tulisan yang diilhamkan Allah
yang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan
untuk mendidik orang dalam kebenaran. (1 Timotius 3:16).
Orang Kristen percaya semua isi Alkitab yang diwakyukan Allah itu menujukan benang
merah yang mengarah kepada satu pribadi yaitu sang Firman yang merupakan Allah sendiri, menjadi
manusia di dalam wujud Isa Al Masih Yesus Kristus.
Dengan demikian orang kristen menghargai Yesus Kristus, harus lebih tinggi daripada
menghargai segala tulisan yang ada di Alkitab. Dalam kehidupan sehari-hari ada begitu banyak orang
Kristen yang menghormati Yesus Kristus dengan membaca Alkitab, baik sementara di pasar di jalan,
di pesewat, dengan memberi tanda dan membubuhkan catatan tertentu. Ketika orang Islam meilhat
kenyataan itu, mereka semakin diteguhkan pengertiannya bahwa Alkitab orang Kristen memang
kitab Injil yang palsu.
Di pandangan umat Kristen Yesus Kristu jauh lebih tinggi dari pada Alkitab, Alkitab adalah
kitab yang menceritaerakan sang Firman itu sendiri dari sejak awal nubutan akan datang, sampai
kepada penuntasan karyanya di akhir jaman nanti.

14
2. Apakah Alkitab orang Kristen sudah dipalsukan?

Alkitab orang Kristen, terdiri dari dua kitab besar: Perjanjian lama. “Al Ahdul Kadim” dan
Perjanjian Baru “Al Ahdul Jadit”. Alkitab adalah kitab dua agama besar yaitu agama Yahudi dan
agama Kristen. Kalau orang Islam mengatakan Alkitab orang Kristen sudah dipalsukan, kenapa
orang Yahudi tidak protes kalau Alkitab PL sudah dipalsukan?

Memang susunan kitab perjanjian lama orang Kristen dengan kitabnya agama Yahudi
berbeda, tetapi isinya sama. Orang Yahudi menyebutnya kitab perjanjian lama itu “Tanakh”
singkatan dari: “Torah” atau Taurat (Pentateuch) “Nevi’im”, (Para Nabi) “Ketubim” yang
artinya (tulisan suci).

Kitab Torah (Pentateuch) juga disebut kitab hukum yang meliputi kelima kitab Musa. Kitab
“Neviim” atau nabi-nabi terbagi menjadi dua, pertama kitab “Nevi’im risyonim” (kitab-kitab
Yos, Hak, Sam dan Raja juga kitab Nabi-nabi. Yang kedua “Nevi’im Akharonim” yaitu kitab-
kitab Yes, Yer,Yeh dan kitab kedua belas nabi lainnya. Sedangkan Kitab “Ketubim” meliputi
kitab Maz, Amsal Pengkotbah, Ayub kemudian kitab-kitab gulungan lima “megillot” kidung
Agung, Rut,Pengk,Ester,Ezr,Neh dan Taw.

Orang Kristen menyebutnya kitab perjanjian lama karena diyakini sudah ada perjanjian
yang baru. Sebutan perjanjian baru muncul pertama kali dalam sebuah tulisan bapa Gereja pada
abad ke dua yang bernama “Yustinus Martir”.

Urutan Alkitab perjanjian lama orang Krsten beda dengan susunan kitab orang Yahudi.
Kitab orang yahudi dimulai dengan kitab Beresit dan diakhiri dengan kitab tawarikh sedangkan kitab
Maleakhi ada ditengah, sedangkan kitab orang Kristen dimulai dengan kitab Kejadian dan diakhiri
dengan kitab maleakhi. Ini pun bukan ciptaan orang Kristen.
Sejarahnya: Karena orang Yahudi juga terbagi dua kelompok; orang Yahudi yang ada di
Yerusalem dan orang Yahudi yang tersebar diperantauan sejak sebelum Masehi yang disebut Yahudi
Diaspora. Orang Yahudi diaspora ini, mereka sudah tidak mengerti lagi bahasa ibunya yakni bahasa
Ibrani, maka atas seijin Imam Agung di Yerusalem, diterjemhkanlah kitab “Tanakh” ke dalambahasa
Yunani, dengan tidak ada perubahan isi sama sekali, hanya susunannya saja berubah diawali dengan
kitab kejadian dandiakhiri dengankitab Maleakhi. Susunan kitab perjanjian lama orangKristen,
mengikuti susunan kitabnya orang Yahudi diaspora itu.

Fakta ini sebanarnya cukup kuat untuk menjelaskan kalau Alkitab orang Kristen tidak
mungkin dipalsukan seperti yang orang Islam anggap. Karena orang Yahudi sendiri tidak pernah
protes kalau kitab perjanjian lamanya orang Yahudi diaspora adalah kitab yang dipalsukan.

3. Injil Barnabas injilnya siapa?:

Sejarah penyelusuran buku “Injil barnabas”

Buku “Injil Barnabas”, walaupun dikalangan umat Islam telah dikenal secara luas
dalam pelbagai terjemahan, namun sebagian besar kaum Muslim belum pernah melihat
secara langsung salinan kitab injil ini.

Bahkan “Injil” Barnabas ini tidak pernah dikenal sebelum naskahnya dipublikasikan
oleh Clarendom Press, Oxford (1907), dari hasil alih bahasa Lonsdale Ragg dan Laura Ragg

15
seorang intelektual kristen bangsa ingris dari London yang menterjemahkan dari bahasa Itali
ke dalam bahasa Ingris.

Buku “Injil Barnabas” yang dalam naskah salinan yang dilakukan Lonsdale Ragg dan
istrinya Laura Ragg sebenarnya disertakan dengan kristikan tajam dari penterjemah
terhadap injil barnabas ini yang isinya menceritakan kepalsuan dari injil Barnabas ini.
Kritikan Lonsdale Ragg dan Laura Ragg ini mencakup bukti-bukti sejarah yang bertentangan
yang dimuat dalam kitan Injil Barnabas.

Pada tahun 1908, Injil Barnabas dalam bahasa ingris diterima oleh seorang Kristen
Koptik Ordodok, Syayid Al Stuktur Kholil Shaadah, untuk diterjemahkan ke dalam bahasa
Arab dengan semua telaah kristisnya. Tahun 1969.

Ketika Prof Dr. Ahmad Salabi, dari Unipersitas Al Aszar menjadi dosen tamu Sunan
kalijaga, beliau memperkenalkan buku “Injil Barnabas” ini sebagai alat dakwah orang Islam
kepada orang Kristen. Pada tahun 1970 “Injil Barnabas” dari bahasa Arab itu diterjemahkan
ke dalam bahasa Indonesia oleh Bahtiar Efendi menjadi 2 Jilid. Pada tahun 1980
diterjemahkan naskah buku “Injil Barnabas dari bahasa ingris oleh Rahnif MBA. Semua
terjemahan ke dalam bahasa Indosensia ini, baik yang dilakukan oleh Bahtiar Efendi maupun
oleh Rahnif MBA, semuanya menghilangkan kritik tajam dari Lonsdale Ragg dan Laura Ragg.
Dari segi etika penulisan saja ini sudah melanggar hak cipta.

Pada tahun 1989, Syayid Bambang Noorsena SH merasa terpanggil untuk


membongkar kebohongan ini dan lahirlah buku “Telaah kritis Injil Barnabas” yang
diterbitkan oleh Andi Ofset.

Ketika Bambang Noorsena mendapat kesempatan untuk belajar di Kairo Mesir,


untuk memperdalam ilmu dialog antar agama. Beliau memperdalam salah satunya
mengenai keabsahan “Injil Barnabas”. Dengan pertolongan Tuhan, Beliu menemukan teks
asli “Injil Barnabas” disalah satu pusat perpustakaan Mesir.

Ternyata teks aslinya “Injil Barnabas” bukan ditulis dalam bahasa Ibrani, bukan juga
ditulis dalam bahasa Aram, maupun dalam bahasa Yunani, (tiga bahasa yang berlaku pada
abad pertama dimana jaman Tuhan Yesus) tetapi naskah “Injil Barnabas” ditemukan dalam
bahasa Itali. Sedangkan bahasa Itali adalah perkembangan bahasa dari dialek Latin yang
baru ada pada abad 11 Masehi.

Catatan “sejarah” kabar burung:

Sebuah kabar yang diperkenalkan pertama-tama dalam kata pengantar Injil Barnabas
manuskrip Spanyol terjemahan Mustafa de Aranda (Mustafa Alarnadi) tentang riwayat Fra Malino
dan penemuan “Injil Barnabas” ini, adalah merupakan sumber berbagai kabar burung yang beredar
kemudian.

Sekilas ketika kita baca kabar burung yang memuat riwayat penemuan “Injil” ini,
dapat kita ikuti melalui nukilan penuturan Prof. KH. Anwar Musaddad (1970:21) di bawah
ini:

16
Ada seorang uskup benama Fra Marino yang hidup pada abad ke 16. Ia sangat
merindu untuk membaca “Injil” Barnabas, karena Barnabas itu adalah murid Yesus
sindiri dan pernah bersama-sama dengan Paulus mengadakan misi-misi perjalan
tapi kemudia berpisah dengan Paulus karena segi-segi pertengkaran paham
yangsangat prinsipiil atara keduanya.

Pada suatu ketika uskup Fra Marino itu berkunjung ke istana paus Sixtus V (1521-
1590) dan mungkin karena terlalu lelah berbicara, maka Paus tertidur di depan
tamunya. Guna memampaatkan waktu Fra Marino masuk ke perpustakaan Paus
untuk menghabiskan waktunya dengan membaca. Secara kebetulan tangannya
terpegang Injil Barnabas yang dirindukannya. Dengan penuh perhatian ia membaca
beberapa halaman, sedang dalam hatinya berharap untuk membaca sampai tamat.
Karena ia berkeyakinan bahwa kitab yang sangat berharga itu tidak mungkin boleh
dipinjamnya, maka timbulan pikiran untuk mencurinya. Dengan rapi sekali kitab itu
disembunyikan dalam mantelnya. Begitu Paus bangun, ia pamitan pulang. Dirumah
dibacanya Injil itu dan ketika itu juga akhirnya ia spontan memeluk agama Islam.

Isi buku “Injil Barnabas”

Walaupun karya Injil Barnabas banyak menceritakan tentang kehidupan 'Isa selama hidupNya
di dunia ini, bahkan juga pemberitaan Malaikat kepada ibuNya yaitu Mariam (Injil Barnabas fasal 1)
namun dibagian lain buku ini bertentangan dengan kitab Alquran terlebih sangat bertentangan dengan
keseluruhan kitab suci Injil Perjanjian Baru.

1. Bukti pertama adalah ketidak tahuan penulisnya tentang ilmu bumi Palestina dan Negara
tempat terjadinya kisah yang bersifat agama ini.
- Dia berkata Isa Al Masih pergi ke laut Galilea, dan naik ke dalam sebuah perahu berlayar
ke kotanya Nazareth; dalam pada itu terjadinya suatu topan di laut, sampai akhirnya
bahwa perahu itu hampir tenggelam. (IPB 20 Alinea 1)

- Sebagaimana kita ketahui dalam Injil kalau Nazareth terletak di atas bukit di wilayah
Galilea dan Nazareth bukan sebuah kota pesisir pantai

2. Bukti kedua adalah isi kitab Injil Barnabas banyak bertentangan dengan kitab Alquran itu
sendiri. Diantaranya tentang kisah kelahiran Isa Al masih:
- “Maka Yusu berangkat dari Nazareth, suatu kota di daerah Galilea dangan Maryam istrinya
yang sedang hamil… agar dia dapat mendaftarkan nama sesuai dekrit Caesar. Setelah
Yusuf sampai di Bethlehem, karena kotanya kecil, dan sejumlah besar mereka merasa
asing disana, dia tiada menemukan tempat, oleh kerena itu ia mengambil penginapan
diluar kota pada sebuah pemondokan yang dibuat untuk tempat berteduh penggembala.
Sementara Yusuf bertempat tinggal di sana, genaplah waktunya bagi Maryam untuk
melahirkan. Perawan itu dikelilingi oleh cahaya terang yang luar biasa, seraya melahirkan
puteranya tanpa sakit” (IPB-3 alinea 2 bagian tenmgah-3:5-10).

- Sedangkan isi Alquran membenarkan bahwa Maryam merasa kesakitan melahirkan seperti
wanita lain umumnya, karena dikatakan: “Kemudian Maryam mengandungnya, lalu ia
berpindah ke tempat yang jauh. Lalu ia berlindung ke pohon korma, karena sakit
melahirkan anak, ia berkata: “Aduhai kiranya matiulah aku sebelum ini dan adalah aku lupa
yang dilupkan” (Surat Maryam 22-23).

17
3. Bukti ketiga: Kalau kita lihat sepintas, buku “Injil Barnabas” ada kemiripan dengan Injil yang
kudus. Namun ketika diperhatikan secara cerdas dan mendalam, sesungguhnya terdapat
perbedaan yang sangat jelas sekali antara buku “Injil Barnabas” dengan Injil yang Suci.
Penyebab utamanya tentu karena maksud dan tujuan ditulisnya buku “Injil Barnabas” ini
berbeda dan bertentangan dengan imam Kristen dan tujuan ditulisnya kitab Injil Suci.Tujuan
dan maksud karya yang diberi nama Injil Barnabas ini adalah sebenarnya bertujuan seperti
berikut:
- Penolakan terhadap 'Isa Al-Masih sebagai "Anak Allah" atau sebagai "Firman Allah" yang
telah menjelma menjadi manusia; dan konsep asalnya adalah menolak 'Isa sebagai Al-
Masih.

- Dapat kita temukan melalui pernyataan yang ada dalam kitab Injil Palsu Barnabas.:

o Dimana 'Isa berkata: "....Aku hanya akan disiksa dalam orang lain, kerana hukuman itu
sesuai bagiku,kerana ramai orang yang memanggil aku Allah;...Aku telah mengaku
bahwa bukan sahaja aku bukan Allah...,malah aku telah mengakui pula,bahwa aku
bukanlah Al-Masih itu".(IPB 198:6)
o Malahan aku menceritakan padamu (Barnabas),bahwa sekiranya aku tidak
dipanggilkan Allah,aku telah dibawa ke Surga,ketika aku akan berangkat dari dunia
ini,...ketahuilah,oh Barnabas, bahwa kerana ini aku harus mengalami pengajaran yang
besar...."

Atas sebutan Allah terhadap dirinya itu, hazrat 'Isa tidak bertanggungjawab dan
merasa tidak bersalah, sebab dia sendiri tidak pernah memikirkan tentangNya.

o Jawab 'Isa :"Aku adalah 'Isa anak Maria,...seorang manusia fana dan bertakwa kepada
Allah (IPB 96:2)
o 'Isa menjawab: "Demi Allah,... aku bukanlah al-Masih itu, kepadanya seluruh suku
bangsa menantikannya,....syaitan akan membangkitkan lagi hasutannya yang terkutuk
itu,dengan perbuatan iman yang tidak hormat kepada Allah dan putera Allah dan dari
sana kata-kataku dan dogma ajaranku akan ditukar..." (IPB 96:6).

- Masih banyak ucapan-ucapan seperti ini,dimana 'Isa mengaku hanya sebagai manusia
biasa dan menyangkal apabila dikatakan atau dianggap sebagai Allah atau Anak Allah.
(IPB 93:1-2,94:1)

Satu hakikat yang mengherankan sekali ialah apabila Injil palsu Barnabas ini menyangkal
gelaran "Al-Masih" kepada Hazrat 'Isa seperti di IPB 96 ayat 2 di atas, 'Barnabas' ini
dengan ketaranya menyanggah nas al-Quran sendiri. Misalnya dari surah 3 al-Imran ayat
45 yang berkata:

Malaikat berkata: "Ya, Maryam, sesungguhnya Allah memberi khabar gembira kepada
engkau dengan kalimatNya, namanya Al-Masih 'Isa anak Maryam, yang mempunyai
kebesaran didunia dan akhirat dan termasuk orang-orang yang terdekat kepada
Tuhan"

Yang aneh ialah apabila umat Islam dengan butanya menerima 'Injil Barnabas' ini yang
menyanggah nas al-Quran berulang-ulang kali dalam hal di atas! Sedangkan al-Quran
sendiri tidak pernah memberi gelar "Al-Masih" kepada nabi Muhammad.

18
- IPB Mempertahankan monotheisme 'ala Yahudi, terutama monotheisme monotheisme ala
Islam;

o Dengan menolak 'Isa al-Masih sebagai "Anak Allah",secara langsung atau tidak
langsung menolak faham Tritunggal yang ada dalam ajaran Kristen.
o Penolakan faham Tritunggal kekristenan adalah lebih jelas lagi, ketika disebutnya
bahwa Muhammad sebagai Al-Masih yang akan datang. Dengan mengubah
penyataan Tuhan Yesus ketika mengatakan tentang akan dikirimknya seorang
penolong yang lain yaitu Roh Kudus, sebagaimana yang terdapat di dalam kitab Injil
Suci atau kitab Perjanjian Baru.
o Ditonjolkannya tokoh Ibrahim dengan perjanjian Allah dan ditegaskannya tanda sunat
atau khatan (IPB 23:29) dan Ismail (IPB 43:11).Dalam percakapan antara 'Isa dengan
kedua orang muridnya yaitu Andreas dan Yakobus, dimana kedua orang murid itu
bertanya :"Untuk siapakah janji yang diucapkan Allah kepada Ibrahim, akan lahir dari
Ishak atau Ismail

Yakobus menjawab: "Oh guru, ceritakanlah kepada kami dalam (keturunan)


siapakah perjanjian ini dibuat,karena bangsa Yahudi mengatakan;dalam
keturunan Ishak dan keturunan Ismail pula mengatakannya dalam keturunan
Ismail". (IPB 43:6)

'Isa menjawab: "Berimanlah kepadaku,kerana dengan sesungguhnya aku katakan


kepadamu,bahawa perjanjian itu telah dibuat dengan Ismail, bukan dengan Ishak".

Dengan demikian Perjanjian lama yang asalnya menyatakan bahwa janji itu akan lahir
daripada keturunan Ishak (Kej 12:12) oleh penulis aritikel yang diberi judul 'Injil
Barnabas' telah diubah. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa keturunan Ismail
adalah daripada bangsa Arab berbanding dengan Kej 25:18 yang daripada
keturunannya Muhammad dilahirkan.

Ayat ini adalah bertentangan juga dengan apa yang telah diberitakan oleh Al-
quran,bahwa anak yang dijanjikan oleh Allah terhadapnya (Ibrahim) sebagai warisnya
ialah anak yang dilahirkan melalui Sarah iaitu Ishak kerana sesudah Ishak akan
dilahirkan pula Yaakob, coba lihat (QS 11 Huud 71). Daripada Yaakob inilah yang
kemudiannya Allah mengantikannya dengan nama Israel,daripada Israel akan lahir
dua belas suku bangsa Israel,salah satunya adalah bangsa Yahudi dan dari suku
inilah 'Isa dilahirkan.Sesuai dengan firman Allah bahwa keselamatan itu lahir bukan
dari bangsa lain kerana bangsa lain itu menyembah berhala,melainkan hanya daripada
bangsa Yahudi.

"Kamu menyembah apa yang kamu tidak kenal,kami menyembah apa yang kami
kenal,sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi" (Injil Yahya 4:22)

Berita tentang keselamatan sekalipun sudah disebarkan,marilah kita sama-sama


datang kepada Tuhan yang disembah oleh Ibrahim,Ishak dan Yaakob dan janganlah
kita menyembah apapun yang disampaikan atau diberitakan oleh bangsa lain
walaupun mereka menyebut Allah juga yang mereka sembah,itu adalah satu
penyesatan yang nyata.

19
- IPB. Mengamini dan menguatkan kenabian Muhammad (fasal 112:4). Hal ini dapat dilihat
dengan jelas dari pernyataan yang diletakkan pada "Mulut 'Isa", seakan akan 'Isa lah yang
bersabda:

o Bahawa 'Isa bukanlah Al-Masih itu (IPB 96:6,42:2,220:8)


o Tetapi al-Masih/Mesiah yang datang itu adalah Pesuruh Allah yang terpuji ialah
"Ahmad" (Muhammad).(IPB 97:10,220:8,bandingan QS 61:1)
o Bahawa janji Allah itu akan lahir daripada keturunan Ismail dan bukannya daripada
keturunan Ishak (IPB 43:10),ini adalah amat bertentangan sekali dengan apa yang
diberitakan oleh Al-quran,(cuba QS 11:17)

- IPB-Membela dan mempertahankan Islam

o "......mau tidak mau harus ada satu Allah....." (IPB 29:2)


o "Aku adalah Allah sendiri,dan tidak Allah lain kecuali Aku...." (IPB 29:15)
o ".....Cuma hanyalah Allah Yang Maha Esa dan Muhammad adalah pesuruh Allah...."
(IPB 39:3,5 dan 41:14).

Apakah yang akan terjadi sekiranya kita perhatikan dengan seksama semua keterangan di
atas, kemudian kita bandingkan, maka kita akan dapat melihat bahwa bunyinya adalah lebih
condong kepada keislaman. Seperti berikut:

"Bahawasanya Allah itu hanya satu,iaitu Tuhan Yang Maha Esa,maka tidak ada Ilah(Allah) lain
selain Allah (Aku),dan Muhammad itu adalah Rasul (pesuruh )Allah"

Ayat ini adalah seperti dengan ayat kalimah syahadah bagi kaum Muslim iaitu: "Aku bersaksi
tidak ada Tuhan kecuali Allah dan aku bersaksi Muhammad adalah Rasul Allah"

Kesimpulan umum:

Setelah membahas beberapa hal yang menyangkut segi Historisitas buku karangan yang
berjudul “Injil” Barnabas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan umum antara lain:

1. Buku karangan yang berjudul “Injil Barnabas” lebih layak disebut pamphlet propaganda anti-
Kristen yang tidak “fair”. Oleh karena itu buku ini tidak layak disebut “Injil” dan tidak dapat
disejajarkan dengan keempat Injil dan kitab-kitab perjanjian Baru, bahkan juga tidak dapat
disejajarkan dengan kitab-kitab kuno yang biasa dikategorikan sebagai “apokrif” sebab buku
“Injil Barnabas” belum muncul pada waktu jaman Gereja dalam konsili-konsilinya saat
menentapkan kanon kitab suci.
2. Bisa dipastikan penanggalannya tahun 1300 sebagai “terminus perquem” atau “masa dimana”
Injil palsu ini dugubah. Bahkan secara logis pula penanggalan penulisan itu dapat disejajarkan
lagi, yaitu pada masa Paus Sixtus V (1585-1590) dan seperti disetujui oleh Lonsdale Ragg dan
Laura Ragg pertejemah buku ini pertama kali di tahun 1907, bahwa pengarang buku ini tiada
lain adalah Fran Malino sendiri, yang tidak lain adalah Mutafa de Aranda, seorang Yahudi
Spanyol yang telah memeluk agama Islam.
3. Kemukinan besar Fran Malino atau Mustafa de Aranda adalah seorang korban inkuisisi gereja
Kotolik, ia dipaksa memeluk agama katolik, namun berhasil merampungkan karangannya
(sebuah “Injil”) ketika dalamkedudukannya sebagai seorang biarawan katolik.

20
SESI -4
APAKAH ORANG KRISTEN MENYEMBAH TIGA ALLAH

Pendahuluan:

Salah satu pergumulan yang cukup menyita waktu dan pikiran dalam mendialohkan iman
Kristen dengan saudara-saudara kita kaum Muslim adalah bagaimana menjelaskan penjelasan
keilahian Yesus Kristus kepada mereka yang tidak percaya kalau Yesus Kristus itu adalah Firman Allah
yang menjadi manusia. Apakah orang Kristen menyembah tiga Allah? Pernyataan Allah tidak
beranak dan tidak diperanakan penilaian terhadap siapa?

1. Dua makna keilahian Yesus dalam Alkitab.

Di dalam Alkitab, Keilahian Yesus, memiliki dua makna: pertama, Yesus Kristus sebagai God
(Tuhan), tetapi juga Yesus sebagai Loor (Tuan). Kata Loor ini bahasa Asli “Kurios” bisa untuk Tuhan
maupun untuk Tuan (satu kata bermakna ganda). Dalam bahasa Indonesia tidak mengenal kata yang
bermakna ganda seperti ini.

Ketidak pemahaman terhadap hal ini umat Islam menjadi salah faham. “Tiada Tuhan selain
Allah” sebagai terjemahan dari “La iaha il’Allah”. Seharusnya diterjemahkan tiada Ilah selain Allah.

Sebutan Yesus sebagai Allah bukanmenunjuk kepada tubuh fisik kemanusiaannya, tetapi
menunjuk kepada keilahiannya sebagai sang Firman Allah yang menjadi manusia.

1 Korintus 8:4-6
8:4 Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: "tidak ada berhala di dunia
dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa."
8:5 Sebab sungguhpun ada apa yang disebut "allah", baik di sorga, maupun di bumi -- dan
memang benar ada banyak "allah" dan banyak "tuhan" yang demikian --
8:6 namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala
sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-
Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup.

Berdasarkan nat Firman Allah ini, istilah dari ucapan “La iaha il’Allah” itu sudah ada dalam
kitab perjanjian baru jauh sebelum Islam ada.

Pernyataan Yesus sebagai putra Allah, sebutan ini sebagai kata kiasan dari “Firman Allah”, itu
sama sekali tidak mengacu kepada kemanusiaan-Nya atau kepada jasadnya tetapi mengacu kepada
didi-Nya sebagai Firman Allah yang sudah sejak purbakala bersama-sama dengan Allah dan yang juga
Dia adalah Allah. (Yohanes 1:1-3)

Yohanes 1:1-3
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 1:3 Segala sesuatu dijadikan
oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

Pertanyaannya, Firman Allah itu sekarang ada dimana?

Yohenas 1

21
1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa,
penuh kasih karunia dan kebenaran.

Yohanes 8:42.
8:42 Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku,
sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri,
melainkan Dialah yang mengutus Aku.

Pertanyaan berikutnya, tubuh Tuhan Yesus keluarg dari mana?

Tentunya keluar dari kandungannya Mariam, jadi yang keluar dari Allah itu bukan tubuhnya
Yesus, tetapi yang keluar dari Bapa itu adalah Firmannya yang keluar dari Allah.

Oleh karena itu; pengakuan iman Nicea Konstaninopel, dirumuskan dengan kata: “Yang
dilahirkan dari Bapa sebelum segala abad”. Kata “Bapa” disini bukan bapa secara fisik tetapi bapa
secara Ilahi. Sesuatu yang langgeng keluar dari kelanggengan, seperti halnya terang matahari keluar
ya dari matahari, tidak mungkin terang matahari keluar dari lampu petromak. Kalau demikian maka
yang keluar dari Allah itu bukan ciptaan, tetapi Allah itu sendiri.

Karena itu “Isa Itu adalah Firman Allah”, dan Firman Allah itu ada di dalam diri Allah. Firman
itu dalam bahasa Yunaninya Logos. Logos itu bukan hanya semata kakata perbal, tetapi pikiran yang
merupakan sumber dari perkataan. Pikiran itu tentu ada didalam diri Allah. Karena itu orang Arab
Kristen menyampaikan doa, setelah mengucapkan kata dalam nama bapa anak dan roh kudus selalu
menutup dengan kata “Al ilahul wahid”. Yairu Allah yang maha Esa.

Doa seperti ini yang dilakukan ole orang Arab seperti:

- Butros galli: Mantan sejen PBB dia adalah orang Kristen dari gereja Koptik
- Hanan Asrawi , Mentri Yaser Arafat
- Edwar Said,
- Tarik Azis, salah seorang menteri Irak dalam era nya presiden Sadam Husen.

2. Tritugal itu adalah sebuah rumusan untuk menunjukan bahwa Firman Allah itu sudah ada dalam
kekekalan dan Firman itu ada bersama –sama dengan Allah.

Ketika iman Kristen mengahadapi ajaran Arius, satu ajaran sesat sekitar tahun 325. Arius
mengagap kalau Yesus itu bukan Allah melainkan ciptaan yang palin utama. Pengajaran Arius seperti
ini, kalau sekarang menjelma menjadi ajaran Saksi Yehova.

Arius dan saksi Yehova mengajarkan bahwa Yesus bukan Tuhan tetapi suatu ciptaan Allah
yang paling utama dari semua ciptaan, pengajaran sesat ini didasari dari pemahaman keliru ajaran
Arius memahami dua bagian firman Tuhan yang terdapat. Mazmur 2:7 dan Injil Yohanes 1:1.

Mazmur 2
2:7 Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: "Anak-Ku
engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.

Yohanes 1

22
1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.

Mereka mengatakan kalau Yesus di Alkitab disebut Firman, itu adalah sebagai gelar. Alkitab
tidak mengatakan kalau Yesus bergelar Firman, tetapi makna ayat Yohanes 1:1 adalah makna
Hakiki berbicara tentang pra-exitensi, kepraadaan dari Firman itu.

Kalau Arius dan saksi Yehova mengatakan: “Ada waktu dimana Firman tidak ada”,

Pertanyaannya; ketika Firman belum ada lalu Allah menciptakan dengan apa? Berarti Allah
pernah tidak bisa berfirman.

Kalau Firman itu diciptakan dari yang tidak ada; sebelum Firman ada Allah menciptakan
dengan apa?

Dan ketika Allah menciptakan Yesus sebagai Firman-Nya ini? Firman mana yang
menciptakan Firman?

Kalau kita ketemu dengan para penyebar dari sekte ini, pertanyaan yang bisa disampaikan
dalam dialog dengan mereka adalah: A. Allah menciptakan segala sesuatu dengan Apa? Jawabnya
pasti dengan Firman-Nya. B. Yesus itu disebut apa? Pasti jawab mereka, Yesus disebut sebagai
Firman. Kalau Allah menciptakan dengan Firman-Nya. Lau Firman mana lagi yang menciptakan
Firman yang menjadi Yesus?.

Pengakuan iman Nicea yang asli pada tahun 325. Gereja mengeluarkan kutukan terhadap
ajaran Arius menunjukan kalau keilahian Yesus, yang dipahami orang Kristen tidak seperti yang
ajarkan Arius. Kutukan Gereja terhadap ajaran Ariust Setelah pengakuan iman “Aku percaya kepada
Roh Kudus”.

“Kepada yang berkata, ada waktu dimana Firman belum ada sebelum dia dilahirkan,
Firman itu tidak ada dan dia ciptakan dari tidak ada, dan juga mereka yang menggap
bahwa Firam itu adalah zat lain selain dari pada Allah, dan Dia berasal dari pokok asal yang
lain, dan dia adalah mahluk yang bisa rusak dan bisa mati; maka Gereja yang unipersal dan
rasuli mengharapkan mengutuk mereka”.

Telolog Siria “Teodor Abukuro”. Dia seorang Arab yang cerdas, menggambarkan suatu
rumusan untuk keilahian Yesus atau untuk pergumulan Tritunggal sebagai berikut:

“Dalam diri Allah ada tiga relasi: Pertama “Riaszah yang artinya, “pangkal atau
perdahulu”. Kedua : “Wiladdah”, yang artinya “kelahiran dari Allah”. Dan yang tetiga:
“Intibak” yang artinya “Roh kudus” yang keluar dari pribadi Allah”.

Artinya“Riaszah” (pangkal atau pendahulu)? Dia yang awal, dia yang menyebakan semua
ada. (Bapa).
Artinya “Wiladdah”, (kelahiran dari Allah). Artinya yang lahir dari Allah = Tuhan
mewahyukan Firman-nya. Tuhan menyatakan diri dengan berfirman.
Artinya “Intibak” (Kehidupan yang keluar dari pribadi Allah)

3. Kisah perjumapaan Islam Kristen di Timur Tengah:

23
Dalam perjumpaan Islam dan Kristen di timur tengah, dikisahkan: pada tahun 781 “Satu
ketika seorang Arab Kristen yang namanya Timutius Al Awal, dia seorang pemimpin Gereja
Siria Timur di Bagdad Irak. Dia dipanggil Kalifah Muhamad Al Mahdi (Raja Bagdad) dari
dinasti Aba Siah. Dalam dialoh Timotius Al Awal dintanya:

“Wahai sabahatku Timutius, adakalah tidak masuk akal bagi saya orang yang terpelajar
sepertimu ko berkata Allah itu mengambil seorang istri namanya Mariam dan melahirkan
seorang anak laki-laki namanya Yesus. Tolong kamu jelaskan, bukanlah Allah tidak
beranak dan tidak diperanakan. “Lam Yalid walam Yulad walam yakulahu kufuan ahad”

Dijawar oleh Timotius Al Awal:

“Ya malik muhabatulloh” Artinya: Wahai raja yang dikasi Allah, “uminu bi Isa” saya
percaya kepada Isa sebagai Kalimatulloh,yaitu Firman Allah,oleh dalam injil kami
dikatakan kekekalan tentang Firman, keilahian tentang Firman, maka kami percaya
bahwa Isa itu “Kamala bilahut wakamala binasut” Isa itu sempuna dalam keilahian dan
sempurna pula dalam kemanusiaan.

Dijawab oleh raja:

Apa maksudnya dalil itu?

Jawab Timotius Al Awal:

Kami percaya ya, Firman Allah itu lahir dari Bapa tanpa seorang ibu, dan turun ke dunia
lahir dari ibu tanpa seorang bapa.

Lahir dari Bapa: Lahir dari wujudnya Tuhan, ini bukan berbicara kelahiran fisik atau jasad
tetapi Firman yang keluar dari Allah, Allah menyatakan diri, Allah yang gaib Allah yang tidak
kasat mata dan tidak kelihatan menjadi kelihatan karena Firman itu menyatakan diri.

Kata “Tuhan” untuk “Yesus”, menunjukan pengertian orang Kristen tentang “keilahian”
Yesus Kristus, bukan menunjuk pepada tubuhnya, kerena Dia adalam sang Firman yang menjadi
manusia, yang sudah ada sebelum dunia ada. Yohanes 1:1-3, Yohanes 8:42, Aku keluar dan
datang dari Allah.

Yohanes
1:18 Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di
pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

Dalam bahasa aslina exsegesa To, DIalah yang mengeluarkannya, yang tidak kelihatan
menjadi kelihatan. Karena Yesus itu adalah Firman. Ketika Dia berkata “barang siapa melihat aku dia
telah melihat Bapa” artinya barang siapa mendengar sang Firman maka dia mendengar dia yang
memiliki Firman”.

Seperti sang Firman Wiladah (dilahirkan) dari Al Wujud-Nya Allah dari jaman kelanggengan ,
demikian Roh keluar dari Allah, Yohanes 15:26. “Roh Penghibur yang keluar dari Bapa”. Jadi Bapa itu
adalah pendahulu dialah adalah sumber dia adalah Riasah kepala segala sesuatu, maka Firman itu
Wiladah dari sang Bapa demikian Roh kudus Intibak dari sang Bapa. Wujudnya satu. Ro Kudus adalah

24
hidup ilahi Allah. Hidupnya Allah itu Allah sendiri, Firman Allah yang Allah sandiri. Inilah doktrin
tritunggal maha kudus.

4. Kalau Firman Manjadi manusia apakah tidak berarti bahwa Firman itu telah terpisah dari
Allah?.

“Ahmad Daudi dalam” bukunya “Allah dan manusia menuturkan pandangaan Sheh
Nurudin Aramiri”. Dia mengatakan dengan faham Tajazud /dengan Firman Allah menjadi manusia,
dia mengatakan apakah bisa? Kalau begitu Allah tidak Esa lagi. Jawabanya adalah: Firman Allah
keluar dari Allah tanpa meninggalkan Allah.

Gambaran: Seperti saya, memiliki perkataan dan pikiran, saya juga memiliki kehidupan.

Saudara mengenal saya dari suara saya, dari mengenal pikiran saya, Saya dan pikiran saya
menyatu dalam kehidupan saya. Kalau pemikiran saya, apa yang saya ucapkan dalam
menyampaikan pengajaran ini diwujudkan dalam sebuah makalah atau remakan, orang
lain akan mengenal saya dari makalah atau rekaman itu, mereka akan mengenal
pemikiran saya, akan mengenal apa yang saya mau.

Perbandingan agama yang terbuka dan jujur, Sayid Husen Natzir, dalam bukunya Islam
antara cita dan fakta. “Bahwa Apabila orang Islam mengagap kalau Al Quran itu Firman Tuhan yang
diwahyukan kepada nabi Muhammad. Bagi orang Kristen bukan Alkitab atau Unjil yang difahami
sebagai Firman Allah tetapi Yesus sendiri yang adalah Firman Allah itu. Injil itu memberitakan
tentang Firman Allah yang menjadi manusia.

Bahasa gampangannya: Kalau orang Islam ditanya, lebih tinggi mana kedudukan al Quran
dengan nabi Muhamad? Pasti mereka akan menjawab lebih tinggi kedudukan Al Quran karena
Muhamat penerima dan yang memeberitakan Al Quran.

Sedangkan di Kristen kalau ditanya lebih tinggi mana Injil dengan Kristus? Orang kristen yang
memahami kebenaran akanmenjawab, Lebih tinggi Yesus dibandingkan dengan Injil. Jawabnya Yesus
lebih tinggi dari Injil karena Injil adalah yang memberitakan Kristus sang Firman Allah yang menjadi
manusia. Kalau begitu Yesus tidak sejajar dengan Muhammad tetapi sejajar dengan Al Quran.

25
SESI-5
PEMAHAMAN TAUHID KRISTEN

Pembukaan:

Munculnya kekerasan antar umat beragama khususnya antar umat Islam dan Kristen, karena
tidak diberinya ruang untuk melakukan dialog secara benar. Sehingga akhirnya penilaian umumnya
orang terhadap agama orang lain selalu salah karena berdasarkan pada pandangan agamanya
sendiri. Contoh diantaranya:

- Kitab Suci menurut Islam adalah Firman Allah yang diturunkan kepada nabi muhamad lewat
malaikat jibrail. Dengan pemahaman ini orang Islam menilai Alkitab orang Kristen dengan
kesimpulannya: “Alkitab Orang Kristen sudah dipalsukan, masa Firman Allah karangan
Matius, Markus, Lukas dan Yohanes”.

Dengan kacamata yang sama juga mereka menilai kalau orang Kristen kafir karena
menyembah Allah tiga karena mereka percaya satu ayat dalam Al Quran yang mengatakan
Kafir orang yang menyekutukan Allah dengan manusia, kafir orang yang mengatakan Allah
beranak dll.

- Dari pihak Kristen menilai semua orang adalah kafir termasuk kepada orang Islam, karena
pemahamannya berdasarkan Injil Matius 24:24.

Matius 24
24:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka
akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga
sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
-

1. Pemahaman keliru terhadap Tauhid Kristen.

Ada pemahaman yang lahir dari ketidak cerdasan seseorang yang berkebang belakangan ini
diantara dari saudara kita kaum Muslim; bahwa sesungguhnya “Yesus Kristus itu bukan Tuhan”
seperti yang dipercaya orang Krsiten dewasa ini; tetapi orang Kristen sendiri yang menetapkan
bahwa Yesus sebagai Tuhan lewat sidang Nicea pada tahun 325. Pernyataan ini bukan hanya
menyimpang tetapi sangat jauh dari kebenaran.

Konsili Nicea:

Sidang Nicea pada tahun 325 bukan untuk menentukan ketuhanan Yesus, tetapi untuk
menetapkan kanon Al Iman, menetapkan kembali patokan iman yang sudah diimani oleh gereja
setelah Tuhan Yesus naik ke Surga.

Konsili Nicea pertama digagas dan dihimpunkan oleh Kaisar Konstantinus Agung I
atas rekomendasi-rekomendasi dari sebuah sinode yang dipimpin Hosius dari
Cordoba pada masa Paskah tahun 325. Sinode ini bertugas menginvestigasi

26
permasalahan yang muncul akibat kontroversi Arianisme di kawasan Timur yang
berbahasa Yunani.

Ajaran Arius menyatakan bahwa Yesus sebagai anak Allah yang sudah dipercaya
sejak semula oleh bapa-bapak Gereja hanyak sebagai anak Tuhan, adalah makhluk,
yang terbuat dari ketiadaan, dan bahwa ia adalah ciptaan pertama Tuhan, sebelum
segala masa. Dan ia berpendapat bahwa segala sesuatu yang lain diciptakan melalui
anak. Dengan demikian, menurut pendapat ajaran Arian, hanya anak itu yang
langsung dibuat dan milik Tuhan, dan karenanya ada waktu dimana dia tak punya
eksistensi.

Arius percaya bahwa sang putra atau Yesus memiliki kehendak bebasnya sendiri
terkait hal yang benar dan yang salah, bukan sekedar robot atau avatar berbentuk
manusia yang tak punya kehendak sendiri. Tuhan tak bisa mati, meski dalam bentuk
apapun, kecuali hanya berpura-pura mati.

Arian menarik kesimpulan dari Alkitab, mengutip ayat-ayat seperti Yohanes 14:28
yang mengatakan: "Bapa lebih besar daripada aku", dan juga Kolose 1:15: “Ia adalah
gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung, lebih utama dari segala yang
diciptakan."

Dosa melanggar perintah Tuhan tak bisa ditebus dengan dosa membunuh Tuhan,
karena dosa adalah urusan makhluk dengan Tuhannya. Iblis tak memiliki kuasa maut
atas manusia, sehingga mustahil tuhan mati dan merebut kunci maut yang tak
pernah dimiliki iblis.

Konsili Nicea memutuskan: Bahwa Ajaran Arienisme dan pendukung Arius telah
keliru dan menyimpang dari ajaran yang benar seperti yang diajarkan rasul-rasul. (dari
yang hadir dalam koncili Nicea, kira-kira 250-318 peserta, seluruhnya menentang ajaran
Arius, (kecuali 2 orang, memberi suara[2]).

Konsili Nicea 325 menyatakan bahwa Sang Bapa dan Sang Putera memiliki
substansi yang sama dan abadi bersama-sama. Deklarasi tersebut berdasar pada
klaim bahwa inilah rumusan iman Kristiani tradisional yang diwariskan para Rasul
sejak kenaikan Tuhan Yesus ke Surga. Keyakinan ini diungkapkan dalam Kredo
Nicea.

Uskup Aleksander dan uskup lainnya yang lainnya, memandang perlu ada kejelasan
yang lebih mendalam. Beberapa unsur khusus, yang merupakan sumbangan
pemikiran Hosius dari Cordova, ditambahkan ke dalam Kredo Nicea.

a) Yesus Kristus digambarkan sebagai "Allah dari Allah, Terang dari Terang, Allah
sejati dari Allah sejati," yang menyatakan keillahianNya. Walaupun semua terang
bersumber dari alam, esensi dari terang itu dianggap identik, apapun bentuknya.

27
b) Yesus Kristus dikatakan "diperanakkan, bukan dijadikan," menyatakan
keabadianNya bersama Allah, dan menegaskannya dengan menyatakan
perananNya dalam Penciptaan.
c) Akhirnya, Yesus Kristus dikatakan "berasal dari substansi Sang Bapa," yang
bertentangan secara langsung dengan Arianisme. Beberapa orang menghubung-
hubungkan istilah Konsubstansial, yakni, "memiliki substansi yang sama "
(dengan Sang Bapa).

2. Pemahaman Tauhid Kristen. (Keilahian Yesus Kristus berdasarkan Injil Yohanes)

“Tauhid” artinya adalah “faham monotisme” Faham yang mengesakan Tuhan. Istilah Tauhid
dipakai dalam Kristen, atau istilah ini lahir karena pergumulan para hamba Tuhan yang secara khusus
melayani ditengah-tengah saudara kita kaum Muslim. Pelayanan ditengah kaum Muslim sering kali
diperhadapkan dengan perdebatan dan pertentangan yang tidak kunjung selesai mengenai
perbedaan faham atau keayakinan ini.
Yang selalu menjadi perdebatan diantaranya mengenai keilahian Yesus Kristus, mengenai
keaslian Alkitab dan mengenai keselamatan.

Ketika gereja mula-mula lahir ditengah-tengah faham monoteisme, (keyakinan bahwa Allah
Itu Esa) Gereja sudah tidak lagi mempertentangkan keesaan Tuhan, sebutan Bapa, atau Anak sudah
menjadi hal biasa diucapkan dalam liturgy Gereja maupun penyampaian pengajaran bagi jemaat
dan lingkungan, tanpa memberi pengertian; bahwa Allah itu beristri lalu memiliki anak.

Ketika nilai Tauhid Kristen berjuma dengan nilai keyakinan agama lain, ditambah dengan
pemahaman umat yang belum mendalami secara benar tentang keyakinannya Maupin keyakinan
orang lain, maka yang muncul dipikirannya adalah; keyakinan orang lain salah. Perasaan ini yang
sering menghambat pemberitaan Injil.

Tauhid umat Islam.

Umat Islam memahami ayat Alquran. “Kulhu Allah hu Ahad” , “Katakanlah Allah itu satu”
“Allah hu somad”, “Dia yang tidak bergantung segala seseuatu malah segala sesuatu bergantung
kepada-Nya”. “ “lam Yalid walam Yulad”, Tidak beranak dan tidak diperanakan. “Walam yakulahu
kupuan Ahad”. Dan tidak seorang pun yang menyerupai Dia. Kebenaran ini tidak bertentangan
sama sekali dengan Tauhid Kristen.

Tauhid Kristen menurut Injil. Yohanes 1:1-3,14,18

1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah. 1:2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah. 1:3 Segala sesuatu dijadikan
oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

1:14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa,
penuh kasih karunia dan kebenaran.

1:18 Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di
pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.

28
Kalau Yesus disebut Allah anak, itu bukan anak yang lahir dari darah karena hasil hubungan
biologis antara Allah dengan manusia tetapi anak yang lahir dari kekekalan. Kata anak tidak selalu
konotasinya diperanakan. Yang dimaksud oleh Yohanes Anak disini bukan maksudnya anak dari
darah dan daging secara biologis, seperti yang direkankan dalam ayat 13.

Yohanes 1:13
1:13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara
jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah.

Contoh umum dalam pemakaian istilah anak:

Kalau ada istilah anak tangga! Siapa ibunya tangga. Kalau ada istilah anak jalan! Siapa
ibunya jalan, anak bangsa, anak kunci, anak buah dll.

Ketika Yesus berkata Allahku-Allahku mengapa Engkau meninggalkan aku. Ini berbicara
sebagai kemanusiaan, begitu juga Ketika dia lapar, haus, lelah.
Ketika Yesus berkata “Engkau hari ni bersama aku di taman Firdaus. Dia berbicara sebagai
pribadi dalam keilahian-Nya

Setiap kata anak itu tidak selalu beranak


- Anak jalan, siapa istrinya jalan. Anak bangsa,siapa istrinya bangsa. Anak tangga, siapa
istrinya tangga.
- Jadi kalau Alkitab mengatakan Yesus anak Allah, bukan berarti Allah itu beristri. Tetapi
artinya Yesus keluur dari Allah.

Orang Islam mengatakan Allah itu Esa. Orang Kristen memiliki doktrin Tritunggal yang
menyatakan kalau Allah itu Esa yang menyatakan dirinya dalam Bapa, Anak dan Roh
Kudus.

- Putra = Firman yang kekal yang kemudian menjadi manusia. Di dalam Alquran juga ada “Isa
wakalimatuloh”. “Isa yang adalah kalimatnya Allah.

29
SESI-6
KONSEP DASAR KESELAMATAN

Pembukaan:

Dalam upaya mencari jalam pendekatan untuk memberitakan Injil bagi kaum Muslim;
memahami konsep dasar keselamatan dari kedua agama (Islam dan Kristen) merupakan hal yang
sangat penting.
Konsep dasar keselamatan dalam dua agama ini secara teologis sangat jauh berbeda. Konsep
dasar keselamatan dalam Kristen yang diajarkan Alkitab adalah “berdasarkan kasih karunia Allah
yang bisa diterima berdasarkan iman”.
Sedangkan konsep dasar kesematan dalam agama Islam yang diajarkan Al-Quran,
“berdasarkan amal ibadah dan kesalehan hidup yang dilandasi lima pilar (rukun Islam): syahadat,
sholat, puasa, zakat muggah haji.
Ketika dua konsep keselamatan yang berbeda ini berusaha dipertemukan ditengah
masyarakat, bagaikan dua jurang yang melebar, keduanya terpisah. Pemeluk agama Kristen mencela
dan merendahkan konsep keselamatan agama Islam, sebaliknya pemeluk agama Islam menganggap
kepercayaan orang Kristen tidak masuk diakal dan berkata bagaimana mungkin begitu gampang
menerima keselamatan hanya dengan percaya orang bisa masuk Surga.
Memahami apa yang diajarkan Alkitab tentang konsep keselamatan; membantu kita
meluruskan kesalah fahaman sekaligus memudahkan kita untuk mendekatkan Injil pada kaum
muslim.

1. Konsep dasar keselamatan menurut Alkitab.

Kenapa orang Kristen begitu yakin kalau mati, pasti masuk Surga. Konsep dasar keselamatan
dalam kekeristenan, tentu berdasarkan ketetapan Alkitab. dalam Alkitab kita temukan beberapa
bagian penting tentang keselamatan:

a. Keselamatan berdasarkan kasihkarunia Allah.


Yohanes 3:16
3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-
Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan
beroleh hidup yang kekal.

Efesus 2:8-9.
2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu,
tetapi pemberian Allah,
2:9 itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

b. Keselamatan hanya ada di dalam Yesus Kristus


1 Yohanes 5:11-13
5:11 Dan inilah kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang kekal kepada kita dan
hidup itu ada di dalam Anak-Nya.
5:12 Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup; barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak
memiliki hidup.

30
5:13 Semuanya itu kutuliskan kepada kamu, supaya kamu yang percaya kepada nama Anak
Allah, tahu, bahwa kamu memiliki hidup yang kekal.

Kisah rasul 2:14


4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah
kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat
diselamatkan."

c. Keselamatan berdasarkan perjanjian darah.


Roma 5:8-10
5:8 Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati
untuk kita, ketika kita masih berdosa.
5:9 Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita pasti akan
diselamatkan dari murka Allah.
5:10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian
Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh
hidup-Nya!

d. Syaratnya menerima keselamatan; iman dan pecaya


Yohanes 1:12
1:12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak
Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;

Roma 10:9
10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya
dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu
akan diselamatkan.

2. Apakah amal ibadah dan kesalehan hidup orang Kristen tidak diperlukan?

Banyak orang Kristen memahami konsep keselamatan yang diajarkan Alkitab secara tidak
tuntas, (perbuatan baik tidak diperlukan). Hal itu yang menyebabkan banyak prilaku hidup orang
kristen yang bertentangan dengan nilai yang diajarkan Alkitab, hal ini yang mengaburkan
pemahaman agama lain tentang kekeristenan.
Jika kita fahami dengan benar apa yang diajarkan Alkitab; keselamatan, memang semata-
mata karena kasih karunia yang Allah berikan kepada manusia, tanpa ada unsur jasa dari manusia
sama sekali (Efs 2:8-9). Tetapi dalam hal cara untuk menerima kasih karunia, tidak ada kasih karunia
lain. Setiap orang yang mau menerima keselamatan, mutlak harus memiliki iman kepada Yesus
Kristus, (Yohanes 1:12; Rom 10:9-10).
Pertanyaanya iman seperti apa yang mampu menerima kasih karunia Allah yang bisa
menyelamatkan itu?.

a. Iman dengan perbuatan, dua hal yang tidak bisa dipisahkan .


Yakobus 2
2:17 Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman
itu pada hakekatnya adalah mati.
2:18 Tetapi mungkin ada orang berkata: "Padamu ada iman dan padaku ada perbuatan", aku
akan menjawab dia: "Tunjukkanlah kepadaku imanmu itu tanpa perbuatan, dan aku akan
menunjukkan kepadamu imanku dari perbuatan-perbuatanku."

31
2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa
perbuatan adalah iman yang kosong?
2:26 Sebab seperti tubuh tanpa roh adalah mati, demikian jugalah iman tanpa perbuatan-
perbuatan adalah mati.

b. Iman bukan hanya pemahaman dan kata-kata positif yang diucapan


Matius 7:21
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam
Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.

Matius 5
5:20 Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada
hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan
masuk ke dalam Kerajaan Sorga.

c. Orang kristen harus mengerjakan kesematan


Filipi 2
2:12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah
kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku masih
hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,

3. Apakah jalan untuk masuk ke Surga hanya satu yaitu Yesus Kristus?.

Ada du pertanyaan besar yang harus dijawab dengan tuntas: (a).Jika Tuhan maha kuasa,
kenapa ketika Luziper (Iblis) memeberotak kepada TUHAN tidak langsung dihukum saja? (b).Jika
Tuhan maha pengasih dan penyayang, kenapa ketika Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, tidak
langsung diampuni saja?
Sebenarnya Allah bisa saja menghukum Luziper dan Allah bisa saja mengampuni manusia
karena Allah maha kuasa sekaligus Allah maha kasih sekaligus maha penyayang. Tetapi Allah juga
maha tertib dan tidak mungkin Allah mengingkari ketertibat yang telah ditetepkan-Nya. Allah
bukalah seorang preman atau jeger yang bisa seenaknya membuat aturan dan dengan seenaknya
juga melanggarnya aturan itu.
Liziper tidak bisa dituduh bersalah begitu saja lalu dihukum oleh Allah karena perlu
pembuktian terlebih dahulu. Untuk membuktikan bahwa Luziper itu bersalah selain harus ada bukti
juga harus ada aturan hukum secara tertulis yakni Taurat.
Begitu juga dengan manusia, ketika Allah menetapkan aturan di taman Eden, jika manusia
memakan buah pengetahuan yang baik dan jahat, manusia akan mati sebagai akibat dari
pelanggaran yang telah ditetapkan Allah.
Pertanyaannya, kenapa Allah menetapkan jalan keselamatan hanya ada di dalam Yesus
Kristus? Berikut ini ada beberapa ketetapan Firman Allah:

a. Kerena semua manusai telah berbuat dosa dan tidak mungkin kebaikan seorang manusia
berdoa bisa menyematkan dirinya sendiri.

Roma 3:10-17,23
3:10 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. 3:11 Tidak ada seorang
pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.3:12 Semua orang telah
menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun
tidak.3:13 Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu,
bibir mereka mengandung bisa.3:14 Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,3:15 kaki
mereka cepat untuk menumpahkan darah.3:16 Keruntuhan dan kebinasaan mereka

32
tinggalkan di jalan mereka,3:17 dan jalan damai tidak mereka kenal;3:18 rasa takut kepada
Allah tidak ada pada orang itu."3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah
kehilangan kemuliaan Allah,

Yesaya 64
64:6 Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain
kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti
daun dilenyapkan oleh angin.

b. Semua upaya manusia hanya bisa membereskan hal-hal secara lahiriah.

Ibrani 9
9:13 Sebab, jika darah domba jantan dan darah lembu jantan dan percikan abu lembu muda
menguduskan mereka yang najis, sehingga mereka disucikan secara lahiriah,

Ibrani 10
10:4 Sebab tidak mungkin darah lembu jantan atau darah domba jantan menghapuskan
dosa.

c. Yesus adalah Adam kedua, satu satunya yang bisa membereskan semua persoalan dosa
secara tuntas.

I Korintus 15
15:47 Manusia pertama berasal dari debu tanah dan bersifat jasmani, manusia kedua
berasal dari sorga.

Roma 5
5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh
dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua
orang telah berbuat dosa.
5:15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena
pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi
kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu
orang, yaitu Yesus Kristus.

4. Bagaimana dengan keselamatan orang yang tidak percaya Kristus apakah semuanya tidak selamat
dan akan masuk Neraka?

Roma 2
2:11 Sebab Allah tidak memandang bulu.
2:12 Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum
Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum
Taurat.
2:13 Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah,
tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.

2:14 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri
melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum
Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.

33
2:15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam
hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau
saling membela.
2:16 Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan,
akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.
2:26 Jadi jika orang yang tak bersunat memperhatikan tuntutan-tuntutan hukum Taurat,
tidakkah ia dianggap sama dengan orang yang telah disunat?

a. Ayat-ayat tersebut diatas, merupakan bukti sedang terjadinya perjumpaan dan


pergumulan iman pemeluk agama Yahudi (Taurat) dengan orang-orang agama non Yahudi.
Yang Intinya: Pembenaran manusia oleh Allah tidak bersadarkan sekedar manusia
memahami dan sekedar mengaku beriman tetapi berdasarkan ketaatan kepada aturan
Tuhan yang diimaninya. (Rom 2:11-13)

b. Tujuan utama Tuhan dengan manusia bukan sekedar untuk menyelamtkan supaya manusia
tidak masuk neraka, tetapi supaya manusia menjadi manusia seutuhnya seperti yang hidup
menuruti semua aturan Tuhan dalam kehidupannya.

c. Kita tidak boleh menempatkan diri pada posisi sebagai hakim yang menuduh dan memfonis
seseorang masuk selamat atau tidak selamat, karena semua itu baru nanti akan dibuktikan
oleh Yesus Kristus. (Rom 2:16). Tugas kita sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus
tidak bangga dengan kepastian selamat sementara lalai melakukan kehendak Tuhan. Karena
iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati.

34
SESI-7
MEMAHAMI DASAR TEOLOGIA ISLAM

Arti dari kata Islam

Istilah “Islam” didefinikan sebagai berikut: Dalam bahasa Arab arti kata ‘Islam’ secara
sederhana berarti ‘tunduk’... dalam konteks religius kata ini berarti benar-benar tunduk kepada
kehendak Allah”. Orang Muslim kadangkala mengklaim bahwa Islam berarti agama damai. Memang
benar kata: Salam yang artinya (damai) dan istilah islam yang artinya (tunduk) berasal dari akar kata
yang sama.

AlQuran
Qur’an yang diakui sebagai kitab suci umat Islam, dibagi dalam 114 surat yang berisi kurang
lebih 6.200 ayat, 80.000 huruf yang disusun menjadi 30 bagian yang disebut Juz. Orang Muslim
percaya bahwa Quran yang asli ditulis dalam bahasa Arab pada loh batu di surga, sehingga ada
penghormatan khusus terhadap Quran dan bahasa Arab. Namun demikian para sarjana non muslim
dalam tulisan-tulisannya mempunyai pengertian yang berbeda tentang Qur’an dan
perkemkembangannya.
Ada keterangan dari sumber-sumber Islami mula-mula yang mengatakan bahwa Qur’an
belum menjadi kitab yang utuh sampai masa setelah kematian Muhammad. Hal ini diteguhkan
dengan terdapatnya banyak versi Qur’an yang beredar dalam kurun waktu tertentu, sehingga
Khalifah Uzman memerintahkan pemusnahan semua versi lainnya dan hanya meninggalkan satu
versi. Ini terjadi antara tahun 650 - 656 M. Namun walaupun Khalifah Uzman telah berupaya
memusnakan semua vesi yang bertentangan dengan keyakinan orang Muslim, masih ada vesri
Qur’an yang lain yang tertinggal yakni versi Muslim minoritas yang digunkan oleh segelintir orang
Muslim yang ada di Afrika Utara.
Para sarjana non Muslim juga menunjukan ada banyak sekali dari pengajaran Qur’an,
memiliki kemiripan dengan versi kekeristenan yang sesat pada jamannya dan ajaran Yudaisme. Para
sarjana tersebut mengatakan, “sesungguhnya untukmenyimpulkan hal seperti itu tidak diperlukan
keahlian seorang sarjana, orang biasa saja jika membacanya bisa menyimpulkan hal yang sama.
Berdasarkan analisa tersebut, boleh jadi sebenarnya Muhammad tidak membutuhkan
malaikat sebagai utusan surga yang memberikan Qur’an kepadanya; ia dapat menyusunnya sendiri
bersadarkan apa yang telah dipelajarinya dari orang-orang Arab Kristen yang bertemu dengannya.
Para ahli mengira, kemungkinan besar Qur’an diajarkan Muhamad untuk mengoreksi dan
memurnikan suatu keyakinan yang menurut pengamatannya tidak terlalu dipahami oleh orang-
orang Kristen sendiri pada saat itu.

Hadis Nabi

Selain Qur’an juga terdapat “hadis nabi”, yang isinya mengenai semua catatan tradisi-tradisi
apa yang dikatakan dan apa yang dilakukan oleh Muhammad dan para pengikutnya yang mula-mula.
Kitab Hadis juga biasanya digunakan oleh para sarjana Islam untuk menafsirkan bagian Qur’an yang
seringkali sulit untuk difahami, ini menunjukan bagaimana Qur’an harus difahami dan dengan
demikian menunjukan apa yang harus dilakukan seorang muslim dalam situasi tertentu, teladan
Muhammad dan orang-orang Muslim yang pertama menjadi tuntunan pada bidang-bidang yang
tidak mendapat penjelasan secara jelas didalam Qur’an.

35
Allah (istilah Arab untuk ” Tuhan”)

Tiga karakteristik yang penting mengenai Tuhan dalam Islam adalah: Keesaan-Nya (tauhid).
Keberadaan-Nya yang transenden dan Kuasa-Nya (Allah yang akbar). Adalah seruan yang biasa
yang diucapkan oleh orang Muslim yang berarti “Allah maha besar”. Mengasosiasikan atau
menyamakan atau mensetarakan seseorang dengan Allah, adalah penghujatan yang sangat besar
dan merupakan dosa yang tidak terampuni; sehingga ada penolakan yang sangat keras terhadap
konsep Kristen mengenai tritugal dan frase sebutan “Anak Allah”.
Belakangan ini ada banyak perdebatan di kalangan orang kristen mengenai etimologi kata
“Allah” dan beredarnya beberapa teori. kata Allâh sudah ada dalam bahasa Arab sebelum Islam
dalam zaman jahiliyyah atau zaman politheisme. Dan kalimat itu pun bukan ciptaan orang Islam,
dan ia juga tidak baru muncul dalam Al-Qur'ân Al-karîm, melainkan, dari sudut bahasa, ia merupakan
kata biasa dalam bahasa Arab lepas dari ikatan dengan salah satu agama tertentu.
Contohnya,nama bapa nabi Muhammad sendiri ialah ‘Abdullah’ yakni bermaksud
hambanya Allah. Akan tetapi ayah Muhammad itu tidak pernah melihat anaknya Muhammad kerana
Abdullah sendiri telah meninggal dunia sebelum Muhammad dilahirkan! Agama yang dianuti bapa
Muhammad itu adalah agama keberhalaan yaitu menyembah dewa-dewi suku Arab Kuraisy dan
Allah juga adalah Tuhan mereka.
Jadi kata Allah jelas telah eksis dalam bahasa Arab pada jaman pra Islam, dan berarti Tuhan
Maha Kuasa, pencipta semesta alam.

Kehidupan Muhammad

Orang Muslim meyakini bahwa Muhammad adalah nabi yang terkahir, dan setelah dia tidak
ada lagi nabi lain yang akan muncul. Islam memandang semua nabi hanya relevan pada jaman
mereka.
Berdasarkan pengajaran Islam, Muhammad dilahirkan di Mekah pada tahun 570 M. Sekitar
tahun 632 M Dia sudah menjadi seorang pedagang Arab yang sukses. Pada usia 40 tahun
Muhammad mulai menerima suatu seri pesan/wahyu untuk umat manusia, yang diyakini orang
Muslim wahyu itu disampaikan oleh malaikan Jibrail/Gabriel kepada nabi Muhammad. (Orang-
orang Kristen tentunya bertanya-tanya apakah malaikat yang telah memberitakan kelahiran
Kristus ini 600 tahun kemudian membawa pesan yang sangat jauh bertentangan dengan
pengajaran-pengajaran Kristus).
Pada awal penyemabaran Islam, Muhammad dan para pengikutnya yang pertama diejek dan
dianiaya di kampung halamannya sendiri di Mekkah, sehingga mereka kemudian menyingkir ke
Madinah dan Muhamad sendiri bergabung dengan orang-orang Madinah pada tahun 622 M. Di
Madinah Muhammad akhirnya menjadikan Madinah menjadi sebuah negara pertama yang
berazaskan Islam , dia sendiri menjadi hakim, penguasa dan komandan militernya.

Lima pilar/rukun Islam

Lima kewajiban dasar Isalm berikut ini membedakan orang-orang Muslim dengan pemeluk
agama lainnya. Mempertegas sikap tunduk mereka, ketaatan, kebergantungan dan kerelaan mereka
untuk berkurban.

1. Seringnya mengucapkan pengakuan iman mendasar (shahadat): Tidak ada Tuhan selain
Allah, dan Muhammad adalah Rasul Allah. Penting bahwa Muhammad disebut dalam
deklarasi ini – tunduk kepada Allah menadakan sekaligus tunduk kepada ajaran dan teladan
Muhammad.

36
2. Doa-doa ritual (sholat) dengan memakai bahasa Arab dalam lima waktu yang sudah
ditetapkan (subuh,tengah hari,tengah petang, saat mata hari terbenam dan malam hari)
yang didahului dengan ritual pembasuhan (wudhu) dan disertai dengan gerakan-gerakan
tertentu dalam sholat.
3. Puasa (sawn) mulai dari terbitnya matahari hingga terbenamnya selama bulan Ramadan.
Berpuasa dari makanan, minuman, hubungan seksual dan merokok. Pada masa kini ada
jamuan makan besar setiap malam pada waktu buka puasa, dan akibatnya orang Muslim
mengkonsumsi lebih banyak makanan selama bulan Ramasan dibandingkan bulan-bulan
lainnya.
4. Kewajiban memeberi sedekah (zakat) yaitu sebagian dari kekayaan (umumnya 2,5% bagi
kelompok suni). Uang tersebut digunakan untuk menolong orang miskin dan juga
mendukung mereka yang berperang dalam jihad. Kebanyakan orag Muslim berpandangan
bahwa zakat tidak dapat diberikan kepada non Muslim. Zakat hanya diperuntukan bagi
kesejahteraan orang-orang miskin di dalam komunitas Muslim.
5. Ziarah ke Mekkah (Ibadah Haji) wajib dilakukan setidaknya sekali seumur hidup bagi orang-
orang yang mampu dan sehat jasmani. Dalam menjalankan ibadah ini mereka harus
mengenakan pakaian khusus dan melakukan upacara tertentu, termasuk mengelilingi ka’bah
sebanyak 7 kali (sebuah bangunan berbentuk kubus yang terletak di mesjid agung Nabawi
Mekah.

Islam Dalam Sejarah

Sebelum Islam lahir di tanah Arab di bawah pimpinan Muhammad, terdapat empat jenis
golongan kepercayaan yang berpengaruh di sana.

1. Arab Jahiliah

Mereka ini penyembah-penyembah berhala yang percaya kepada satu Tuhan yang Maha
Tinggi, dewa-dewi dan berbagai jenis kuasa ghaib. Walaupun begitu, sebagian besar
daripada mereka (terutamanya bani Quraisy di Mekah) mengaku diri mereka dari keturunan
Ibrahim.

Rumah berhala mereka yang terkenal ialah Kaabah yang bertempat di Mekah. Di dalamnya
terdapat berbagai objek-objek pujaan dan berhala.

2. Yahudi

Pada zaman Muhammad, terdapat cukup banyak juga orang Yahudi di tanah Arab. Sebagian
besar dari mereka bukan Yahudi sejati melainkan yang telah memeluk agama Yahudi.
Menurut Yaqubi, bani Yahudi Quazah dan Nadhir di Madinah merupakan suku-bangsa Arab
Jurham yang telah diyahudikan.

Orang Yahudi pada masa itu lebih memahami tentang dongeng rakyat dan tulisan pimpinan
mereka daripada apa yang sebenarnya ditulis dalam Taurat. Malah, ada yang telah lupa
bahasa asal mereka dan tidak dapat lagi membaca kitab Taurat yang ditulis dalam bahasa
Ibrani. Kerana pemimpin-pemimpin Yahudi sahaja yang memahami kitab Taurat. Ayat-ayat
dari kitab itu terpaksa diterjemahkan secara spontan ke dalam bahasa Arab dalam upacara-
upacara sembahyang umum.

3. Kristen

37
Orang yang pertama menjadi Kristen ialah orang Yahudi. Mereka berbeda dengan orang
Yahudi lain karena menerima Isa (Yesus) sebagai Al-Masih yang telah dijanjikan Allah.
Apabila semakin ramai orang bukan-Yahudi memeluk agama Kristen, mereka mula
membentuk identitas mereka sendiri. Pada zaman Muhammad, orang Kristen telah berdiri
selama enam ratus tahun. Dalam masa yang singkat itu, agama Kristen menjadi berkembang
dan menjadi agama utama di Timur Tengah.

Akan tetapi orang Kristen pada masa itu telah pudar semangat dan banyak ajaran-ajaran
sesat telah bekembang, memecah belahkan kelompok Kristen menjadi kelompok-kelompok
yang bertentangan fahaman satu dengan yang lain. Cukup banyak orang yang keliru tentang
faham Kristian yang sebenarnya. Penyebab utamanya karena mereka tidak memiliki
kesempatan untuk membaca Alkitab (gabungan kitab Taurat, Mazmur dan Injil) dan
mengkaji isu-isu yang diperdebatkan.

Suasana ini merebak ke tanah Arab yang pada masa itu tidak memiliki Alkitab dalam bahasa
Arab. Orang Kristen di tanah Arab pada masa itu terdiri dari golongan Nestorian, Baizantin
dan Monofisit. Golongan Baizantin dan Monofisit merupakan dua golongan paling
berpengaruh dan merekalah yang menganjurkan apabila memanggil Maryam, dengan
panggilan Ibu Tuhan. Maka tidak heran jika suasana seperti itu telah menghalangi
Muhammad untuk mendapatkan ajaran Kristian yang benar.

Akhirnya, penyebaran ajaran-ajaran sesat ini dapat dihalangi dan dibetulkan. Prosesnya
mengambil masa yang lama kerena campur tangan berbagai pihak yang berkuasa. Apabila
umat Kristen bangkit kembali dari kemelut akidah yang telah memecah belah mereka, Islam
telah berkembang di Timur Tengah dan Afrika Utara.

4. Hanif

Perkataan Hanif bermaksud "Dia yang berpaling" daripada penyembahan berhala. Orang
Hanif ialah orang Arab Jahiliah yang telah dipengaruhi oleh faham Yahudi dan Kristian lalu
mereka menolak ajaran penyembahan berhala. Mereka tidak berjemaah tetapi percaya
agama yang benar ialah agama yang dipegang bapa bangsa mereka, Ibrahim.

Agama Yahudi, Kristian dan Islam masing-masing menuntut mewakili agama Ibrahim yang
sebenarnya. Adalah menarik bahwa dari empat Hanif yang diceritakan oleh Ibnu Ishaq, tiga
daripada mereka menemui kebenaran yang dicari-cari mereka dalam agama Kristen.

Hanif yang pertama ialah Waraqah bin Naufal, sepupu Khatijah, isteri pertama Muhammad.
Dia memeluk agama Kristen dan menjadi seorang Kristen yang terpelajar. Walaupun dia
adalah saudara dan penasihat rohani Muhammad, dia tidak pernah memeluk agama Islam.
Selepas kematiannya, Muhammad telah bermimpi melihat Waraqah berpakaian putih dan
mengambilnya sebagai tanda Waraqah selamat di syurga.

Hanif kedua ialah Abdullah bin Jashy. Pada mulanya dia memeluk agama Islam tetapi
kemudiannya memeluk agama Kristen setelah berhijrah ke Habsyah akibat penganiayaan di
Mekah. Abdullah selalu bersaksi kepada pelarian Islam yang lain tentang pengalaman
rohaninya yang baru itu. Dia pernah berkata, "Kami (Kristen) melihat dengan jelas tetapi
kamu (Islam) mengerdip mata sahaja." Maksudnya jelas – Abdullah percaya bahwa orang
kristian mempunyai pandangan yang jelas dalam hal-hal rohani manakala Islam masih belum
jelas melihat terang kebenaran Allah.

38
Hanif yang ketiga ialah Usman bin Huarith. Dia merupakan saudara isteri pertama
Muhammad dan memeluk agama Kristen semasa di Baizantin.

Hanif yang keempat, Zaid bin Amru, tetap Hanif sampai akhir hayatnya. Dikatakan dia selalu
berdoa, "Ya Allah. Jika aku tahu jalan mana yang paling Engkau berkenan, aku akan
menyembah-Mu dengannya. Tetapi aku tidak tahu."

Riwayat turunnya Quran.

Sebelum kerasulannya, Muhammad merupakan seorang Hanif. Pada setiap tahun, di bulan
Ramadan, dia akan pergi bertapa di Gua Hira yang berdekatan dengan Mekah. Amalan atau
kebudayaan ini sebenarnya berasal daripada kebudayaan orang Kristian di Syria yang kemudian
menjadi popular di kalangan orang Arab.

Mengikut ajaran Islam, kenabian Muhammad bermula pada satu malam pada bulan
Ramadan apabila dia terdengar satu suara menyuruh dia "mengucap" (yakni ayat-ayat Al-Quran yang
bakal diturunkan kepadanya). Suara ini didengarnya ketika dia sedang bertapa di Gua Hira. Apabila
dia mempertimbangkan kata-kata tersebut, malaikat Jibrail telah menjelma dan memberitahunya,
"Muhammad! Engkaulah rasul Allah."

Pada mulanya Muhammad menyebarkan ajaran Islam di kalangan orang Arab saja. Selepas
dia berhijrah ke Madinah (yang banyak berpenduduk Yahudi), dia coba membujuk orang Yahudi
menerimanya sebagai seorang nabi setaraf nabi-nabi dalam kitab Taurat. Muhammad
mempengaruhi orang Yahudi dan Kristian "ahli-ahli kitab". Walaupun begitu, orang Yahudi
menentang Muhammad dan menolak ajarannya. Mereka yakin kitab suci mereka tidak menyatakan
apa-apa tentangnya. Sejak dari itu, Muhammad mulai bermusuhan dengan mereka.

Apabila ditanyakan sama orang Islam atau orang Yahudi atau orang Kristen, Al-Quran
mengarahkan orang Islam untuk memberi jawapan ini:

Berkata mereka itu: Beragama Yahudilah kamu, atau beragama Nasrani, supaya kamu
mendapat petunjuk. Katakanlah: Bahkan agama Ibrahim yang lurus (kami ikut), dan
bukanlah dia termasuk orang-orang musyrik. Katakanlah: Kami telah beriman kepada Allah
dan (Kitab) yang diturunkan kepada kami dan apa-apa yang diturunkan kepada Ibrahim,
Ismail, Ishaq, Yaqub dan anak-anaknya (begitu juga kepada kitab) yang diturunkan kepada
Musa dan Isa, dan apa-apa yang telah diturunkan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka,
tiadalah kami perbedakan seorang juga di antara mereka itu dan kami patuh kepada Allah.
Maka jika mereka beriman seperti keimanan kamu, sesungguhnya mereka mendapat
petunjuk; tetapi jika mereka berpaling (tiada beriman seperti keimananmu), maka hanya
mereka dalam perpecahan (dengan kamu); maka engkau akan dipeliharakan Allah dari
kejahatan mereka, dan Dia Mahamendengar, lagi Mahamengetahui. (2 Surah Al-Baqarah
ayat 135-137)

Apabila ayat-ayat ini yang dipandang dari sudut sejarah, maka jelaslah agama Islam
merupakan satu panggilan untuk kembali kepada agama Ibrahim dan pesan dari nabi-nabi Allah.
Apakah ini telah dilakukan penganut agama Islam? Apakah Islam hari ini mewakili agama Ibrahim,
Ismail, Ishaq dan Yaqub yang sebenar? Apakah kitab Musa dan Isa ditaati hari ini oleh pengikut
Islam?

Islam dipercaya sebagai agama Ibrahim

39
(Ingatlah) ketika Tuhan berfirman kepada Ibrahim: Islamlah engkau! Jawabnya: Saya telah
Islam(patuh mengikut) Tuhan semesta alam. (2 Surah Al-Baqarah ayat 131)

Siapakah yang terlebih baik agamanya dari orang yang menundukkan mukanya kepada
Allah sedang ia berbuat kebaikan dan mengikut agama Ibrahim yang lurus? Allah telah
mengangkat Ibrahim itu sebagai tolan (sahabat). (Surah An-Nissak ayat 125)

Agama Ibrahim ialah agama penundukan dan ketaatan kepada perintah-perintah Allah.
Ibrahim menikmati banyak berkat kerana kejayaannya tunduk dan taat kepada Allah. Dia telah diberi
anak yang soleh walaupun sudah berusia, anaknya ditebus Allah ketika Ibrahim patuh kepada arahan
Allah (melalui mimpi) untuk menyembelih anaknya dan dia dijadikan imam bagi manusia. Akan
tetapi berkat paling besar dialami Ibrahim ialah penghormatan menjadi sahabat Allah.

Bagaimana dengan kita hari ini? Apakah kita bersedia tunduk dan taat kepada perintah-
perintah Allah Ibrahim, Ishaq dan Yaqub? Apakah berkat-berkat yang telah kita alami sebagai hasil
kepatuhan ini? Apakah kita seorang sahabat Allah?

Mengapakah Allah berkenan kepada nenek moyang kita Ibrahim? Allah berkenan kepada
Ibrahim kerana perbuatan Ibrahim, ia itu mempersembahkan Ishaq, anaknya di atas
mezbah, sebagai persembahan kepada Allah. Kamu tidak nampakkah bahawa Ibrahim
menunjukkan imannya dengan perbuatannya? Oleh itu, iman Ibrahim menjadi sempurna.
Perkara itu sesuai dengan ayat Alkitab, "Ibrahim percaya kepada Allah, dan kerana imannya
Allah menerima dia sebagai orang yang melakukan kehendak Allah." Itulah sebabnya
Ibrahim disebut sahabat Allah. (Yakub bab 2 ayat 21-23)

40
SESI-8
KEBINGUNGAN ORANG ISLAM TEHADAP IMAN KRISTEN

Pembukaan:

Akibat kurang dibangunnya dialoh yang bersifat pundamental maka tidak banyak
orang Muslim yang memahami kekesitenan dengan benar demikian juga sebaliknya tidak
banyak orang Kristen yang memehami Islam secara mendalam. Akibatnya benturan dan
kesalah fahaman terus terjadi.

1. Isa Al-Masih (Yesus Kristus) tidak mati, yang mati adalah orang lain yang mirip dengan Isa Al
Masih.

Ada sebuah film yang berjudul The Messiah yang intinya memaparkan bahwa Yesus tidak
disalibkan tetapi Yesus disamarkan, yang disalibkan orang lain. Film ini berdasar pada pemikiran
Natzir Tallib Zadeh seorang Iran, yang memahami bahwa Isa hanyalah seorang nabi tidak mungkin
menjadi anak Allah. Natzir Tallib Zadeh dia adalah Penulis sekenario Film ini sekaligus pengagas dari
pembuatan filem besar ini. Film ini melibatkan 1000 pemain. Film ini mendapat pengahargaan dari
Rum Religius study yang dimasukan dalam film antar agama untuk kepenitingan dialog.

Menurut pengamatan Babang Noorsena, yang mendalami secara khsusu dan giat
mengadakan dialog antar umat beragama, khususnya ditengah-tengah umat Muslim, beliau
berpendapat: Film ini kemungkinan sebagai tandingan dari keberhasilan film Passion of The Christ.
Film ini seharusnya menjadi koreksi bagi para misi barat yang selalu tidak memikirkan hal-hal ini.

Menanggapi beredarnya Film The Messiah, Dr. Emmir Chaener dia justru
merekomendasikan umat Kristen untuk menontonya, tetapi dengan menyiapkan sejumlah
pertanyaan kritis. Diantaranya: (a). Kapan Yesus digantikan menurut Al Quran? (b). Ketika Yesus
disamarkan, kenapa Ibu dan murid tidak mengetahuinya. (c). Tujuan apa Allah menyamarkan? Jika
hal itu benar bukanlah hal ini berarti Allah mengajar manusi untuk menipu?

Dasar pemikiran Film ini mengacu kepada Quran Surat An Nisa 157-159. dan Injil Barnabas,

Surat An Nisa
157 “Dan karena ucapan mereka, “sesungguhnya kami telah membunuh al-Masih, ‘Isa putra
Maryam, Rasul Allah padahal mereka tidakmembunuhnya dan tida (pula) menyalibnya,
tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan ‘Isa bagi mereka.
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tengtang (pembunuhan) ‘Isa, benar-
benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan
tetang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula)
yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah ‘Isa.
158. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat ‘Isa kepada-Nya. Da adalah Allah
Maha perkasa lagi Maha Bijaksana.
159.Tidak ada seorangpun dari ahli kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum
kematiannya. Dan dihari kiamat nanti ‘Isa ituakanmenjadi saksi terhadap mereka.

Surat An Nisa ini, konteks historisnya bukan karena terjadi konflik dengan orang Kristen
tetapi sebagi reaksi atas kesombongan orang Yahudi. Jadi berdasarkan konteks historis, surat An

41
Nisa bukan menyerang faham orang Kristen tetapi ditujukan untuk orang Yahudi yang memang pada
jaman nabi Muhammad cukup banyak tersebar di Timur Tengah khusunya mereka yang tinggal di
kota Mekah dan Madinah. (Yahudi diasfora).
Berdasarkan apa yang dipaparkan Injil kudus Yang ditulis oleh Matius, dilaporkan memang
dikalangan orang Yahudi sejak peristiwa penyaliban Yesus hal itu menjadi perdebatan yang sangat
hebat antara percaya dan tidak percaya, antara dusta yang disebar secara sistematis oleh para iman
Yahudi dan kenyataan yang sebenarnya seperti yang bisa kita selusuri dalam Injil Matius (28:11-13).
Jadi jangan heran jika 600 tahun kemudian ruang kebingungan tentang penyaliban Yesus Kristus itu
menjadi semakinmelebar dan menjadi perdebatan.
Dikalangan sastrawan abad pertama, faham yang meragukan Isa Al Masih tidak disalibkan
atau disamarkan sudah tidak dipandang sebagai kebenaran yang mutlak lagi. Demikian dalam karya
sastra para pemikir-pemikir Islam, persoalan penyamaran tentang penyaliban Yesus Kristu masih
belum tuntas. Diantara sastrawan Islam:
1. Kamil Husen. “Karyah Zolimah” (kampung yang durhaka), nopel diterjemhkan oleh pdt.
Kenet krek “Friday of Jerusalem”. (Jumat yang durhaka di Yerusalem). Dia mengatakan
penyaliban jumat yang durhaka itu adalah penyaliban hati nurani seluruh kemanusiaan.
2. Abbas Mahmud Al Ahhad, seorang mesir bukunya terbit pertama kali pada tahun 1953
Afkhariat Al Masih. The Jenius of Christ. Dia menghindari tentang penyaliban. Dia
berkata “tentang penyalibkan Yesus lebih merupakan dongen ketibang fakta sejarah”.
3. Fati Usman. Orang Mesir. “Bersama dengan Kristus dalam ke empat injil” Dia berkata:
“Quran tidak bisa dijadikan dasar sejarah untuk merekontruksi kehidupan Isa, karena
bagi saya Qur an adalah merupakan buku penafsiran teologis”.
4. Seorang Nakhib Mahpud seorang yang pada tahun 1980 pernah ditempak oleh ektrimis
Islam karena menulis hal-hal yang sensitif yang tidak boleh ditulis oleh seorang Islam.
Dia menulis buku yang berjudul Aulat Aritna “Anak-anak kampung kita” yang memuat
sindiran-sindiran terhadap semua agam-agama. Diantaranya dia yang menulis kisah
seseorang yang bernama Gabalawi seorang yang tinggal dekat bukit Mukhatam. Bukit
Mukhatam adalah sebuah bukit yang ada di Mesir yang memiliki sejarah yang luar biasa,
karena pada masa Patriarkh Abraham Asiriani yang hidup pada abad 11 M, dia dihasut
oleh orang-orang Yahudi pengusaha Islam yang bernama Abdul Azis Litinilah, yang
memerintahkan kepada orang kristen untuk memindahkan bukit Mukhatam seperti yang
diajarkan Yesus Kristus “jika kamu memiliki iman sebesar biji sesawi saja bisa
memindahkan gunung”. Dia dengan seluruh umat Kristen berdoa selama 3 hari
mengadakan doa puasa. Pada hari ketiga benar terjadi bukit Mukhatam bergeser.
Sampai hari ini peringatan pergerakan bukit mukhatam ini selalu diperingati setiap 3 hari
sebelum perayaan Natal dengan berpuasa.

2. Isa Al Masih (Yesus Kristus) diutus Allah hanya untuk orang Israel.

Pemahaman ini bedasarkan satu pernyatakan Yesus sendiri ketika Yesus berkata kepada
wanita orang Samaria. (Matius 15:24) “Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang
hilang dari umat Israel." Yang dimaksud oleh Tuhan Yesus dengan pernyataan ini, bukan sebagai
deklarasi karena dibagian lain Alkitab, Yesus malah menyuruh orang memberitakan kabar kepada
seluruh bangsa diseluruh bumi. Matius 28:18-20.

Sebenarnya pemahaman ini dihembuskan untuk membentengi upaya misi kristen yang
menyebarkan Injil dengan semangatnya kepada bangsa-bangsa lain. Sebagai penilaian yang mubazir.
Dengan tujuanmenghabat upaya misi Kristen.

3. Kenapa orang Kristen tidak suka sembahyang (solat, hanya ibadah seminggu sekali di Gereja)?

42
Ketika orang kristen ditanya soal sembahyang, biasanya akan menjawab kalau orangKristen
sebenarnya lebih sering sembahyang dibandingkan orang Muslim yang hanya dipatok dengan5
waktu.
Sebenarnya yang dimaksud sembahyang (Solat) oleh orang Islam sebenarnya bukan
sembahyang yang difahami oleh orang Kristen sebagai doa. (doa bangun tidur, mau makan, mau
pergi kerja, pulang kerja) tetapi ibadah dimana ada unsur pujian, penyembahan dan juga doa.

Tuhan Yesus mengajarkan jika kita sembahyang harus memakai tahapan yang sudah
ditetapkan dalam Injl Matius 6:9-13:

Matius 6:9-13
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
6:11 Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
6:12 dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang
bersalah kepada kami;
6:13 dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan, tetapi lepaskanlah kami dari pada
yang jahat. [Karena Engkaulah yang empunya Kerajaan dan kuasa dan kemuliaan sampai
selama-lamanya. Amin.]

Doa Bapak Kami sebenarnya patokan dalam melakukan sembahyang: (A). Memuliakan
Tuhan. (B). Bersafaat bagi pekerjaan Tuhan di seluruh muka bumi ini. (C). Berdoa bagikebutuhan
pribadi. (D). Doa mohon pengamunan dosa. (D). Berdoa memohon bimbingan dari Roh Kudus supaya
bisa menjalani hidup lebih baik lagi dari hari kemarin. (E). Memuliakan Tuhan untuk semua kebaikan-
Nya.

4. Kenapa orang Kristen tidak suka melakukan ibadah puasa?

Dalam kekeristenan melakukan ibadah puasa bukan sesuatu yang wajib dilakukan, tetapi
bukan berarti di dalam Alkitab tidak mengajarkan tentang berpuasa. Ketika Tuhan Yesus ditanyakan
pertanyaan yang sama soal berpuasa,

Matius 9
9:14 Kemudian datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus dan berkata: "Mengapa
kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu tidak?"
9:15 Jawab Yesus kepada mereka: "Dapatkah sahabat-sahabat mempelai laki-laki
berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi waktunya akan datang
mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa.

a) Puasa bukan alat untuk memaksa Tuhan untuk mengabulkan permintaan tetapi menyiapkan
seseorang supaya lebih khusus dalam mengadakan pergumulan dengan Tuhan.
b) Masa berpuasa dalam kekeristen ditentukan oleh bulan tetapi oleh masalah yang sedang
dihadapi dalam kehidupan. (Ester 4:16; Ezra 8:21-23; Daniel 6:19)

Matius 6
6:16 "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik.
Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa.
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

43
5. Apakah orang Kristen disunat?.

Dalam sejarah Gereja, Mengenai Sunat sudah menjadi polemik sejak gereja pertama.
Ketika pelayanan Gereja melintasi kebuayaan lain (Yunani), Gereja baru berdiri di Antiokya,
orang-orang dari budaya lain yang tidak memeiliki kebudayaan sunat diwajibkan melakukan
sunat.

Kisah Para Rasul 15


15:1 Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-
saudara di situ: "Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh
Musa, kamu tidak dapat diselamatkan."
15:2 Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan membantah pendapat
mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan Barnabas serta beberapa orang lain
dari jemaat itu pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk
membicarakan soal itu.

Keputusan sidang ditetapkan

Kisah Para Rasul 15


15:28 Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami, supaya kepada kamu
jangan ditanggungkan lebih banyak beban dari pada yang perlu ini:
15:29 kamu harus menjauhkan diri dari makanan yang dipersembahkan kepada berhala,
dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik dan dari percabulan. Jikalau kamu
memelihara diri dari hal-hal ini, kamu berbuat baik. Sekianlah, selamat."

I Korintus 7
7:18 Kalau seorang dipanggil dalam keadaan bersunat, janganlah ia berusaha
meniadakan tanda-tanda sunat itu. Dan kalau seorang dipanggil dalam keadaan tidak
bersunat, janganlah ia mau bersunat.
7:19 Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati
hukum-hukum Allah.

Galatia 5
5:6 Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak
bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih.

6. Apakah kalau jadi Kristen akan dikasih uang?

Isyu ini dihembuskan sekelompok orang yang tujuannya untuk merendahkan setiap orang
yang memilih percaya kepada Yesus seolah-olah orang tersebut bertobat dan percaya Yesus hanya
karena uang. Sebuah upaya memagari yang lainnya supaya jangan dampai ada yang pindah
kepercayaan lagi menjadi orang kristen.

Cara menangkalnya Isyu ini, jelaskan saja bahwa di dalam Kristus sebenarnya ada pemberian
yang lebih berharga dari sekedar uang yaitu jaminan keselamatan untuk memperoleh kehidupan
kekal. Yohanes 3:16; Efesus 2:8-9; 1 Yohanes 5:11-12.

44
SESI - 9
Penyelusuran yang diyakini
sebagai “nubuatan kenabian Muhamad S.A.W”

PEMBUKAAN

Dengan memahami asal muasal seorang tokoh sejarah, akan menolong kita untuk mehami
siapa tokoh tersebut, bagaimana kepribadiannya, dan sejauh mana peran serta tokoh tersebut
didalam terjadinya sebuah peristiwa.

Kali ini kita akan mencoba menyelusuri lebih dalam sekitar pemahaman sekelompok orang
yang meyakini bahwa kenabian Muhamad sudah dinubuatkan dan nubuatan tersebut terdapat di
beberapa bagian ayat Alkitab baik di dalam kitab perjanjian lama maupun kitab perjanjian baru.
Apakah benar nubuatan tersebut tentang kenabian Muhamad? Kalau tidak benar, untuk siapa
nubuatan itu?

1. Siapakah nabi yang akan datang yang dijanjikan dalam kitab Ulangan 18:15,

Ulangan
18:15 Seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama seperti
aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu dengarkan.

A. Dikalangan orang Yahudi:

Dikalangan umat Yahudi, nubuatan ini sampai sekarang masih merupakan nubuatan
yang dinantikan penggenapannya. Karena ayat ini merupakan nubuatan tentang akan
datangnya seorang nabi besar (Musa baru) yang akan memimpin umat Yahudi pada akhir
jaman.

Itulah sebabnya ketika Yohanes pembaptis melakukan pelayanan, beberapa iman


dan orang Lewi menanyakan apakah engkau nabi yang akan datang?

Yohanes 1
1:19 Dan inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus
beberapa imam dan orang-orang Lewi kepadanya untuk menanyakan dia: "Siapakah
engkau?"
1:21 Lalu mereka bertanya kepadanya: "Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?" Dan ia
menjawab: "Bukan!" "Engkaukah nabi yang akan datang?" Dan ia menjawab: "Bukan!"

Ketika Tuhan Yesus melakukan pelayannya, dia juga mendapat pertanyaan yang
sama yang mengarah kepada keyakinan umumnya orang Yahudi terhadap penggenapan
nubuatan nabi Musa di dalam kitab Ulangan 18:15.

Lukas 7
7:16 Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah, sambil berkata:
"Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita," dan "Allah telah melawat
umat-Nya."

45
Nabi Yohanes Pembaptis, mengutus muridnya untukbertaya kepada Yesus tentang hal
yang sama.

Matius 11
11:2 Di dalam penjara Yohanes mendengar tentang pekerjaan Kristus,
11:3 lalu menyuruh murid-muridnya bertanya kepada-Nya: "Engkaukah yang akan
datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"

Ketika Yesus di pengadilan:

Matius 26
26:63 Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: "Demi Allah yang
hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Allah, atau tidak."

B. Dikalangan orang Muslim:

Dikalangan orang-orang Muslim, ayat ini sering dianggap sebagai nubuatan tentang
kedatangan nabi Muhamad dimasa yang akan datang. Keyakinan ini sebanarnya
mematahkan argumentasi mereka tentang Alkitab sudah dipalsukan. Kalau mereka yakin
Alkitab orang Kristen sudah dipalsukan kenapa diyakini nubuatan didalam kitab Ulangan
18:15 untuk kenabian Muhamad. Dari hal ini menunjukan bahwa argumentasi mereka
tentang Alkitab sudah dipalsukan sebenarnya hanya diada-ada dan tidak mendasar.

Apa yang dinubuatkan dalam kitab Ulangan 18:15 untuk siapa sebenarnya yang
dimaksud seorang nabi dari tengah-tengahmu, dari antara saudara-saudaramu, sama
seperti aku, akan dibangkitkan bagimu oleh TUHAN, Allahmu; dialah yang harus kamu
dengarkan.

Menurut konteks kitab Ulangan 18; kata-kata ini ditujukan kepada salah satu suku
yang ada diantara bangsa Israel yakni suku LewiI (ay 1). Jadi yang dimasud “dari
antara saudara-saudaramu” tentu pribadi yang akan muncul dari salah satu suku saudara
saudara lewi yang masih dalam lingkupan Israel. Jangan salah, Israel itu terdiri dari 12 suku
dari keturuan Yakub. Kalaupun yang dimaksud adalah saudara israel tentu itu mengacuk
kepada Esao. Jadi dengan demikian nubuatan ini bukan untuk pribadi yang ada diluar bangsa
Isarael apa lagi menunjuk kepada nabi Muhamad karena nabi Muhamad tidak lahir dari Esao
tetapi lahir dari keturunan Ismail, sedangkan Ismail, saudaranya seayah beda ibu adalah
Iskhak.

Cirinya dari seorang nabi yang dibangkitkan itu sama seperti aku (Musa), tentu ini
bukan menyangkut kesamaan secara umum, karena ciri itu harus hal-hal yang khusus. Kalau
yang dimaksud seperti sama-sama pernah menikah, tentu Tuhan Yesus dengan nabi Musa
tidak sama karena Tuhan Yesus tidak pernah menikah. Kalau persamaannya sama-sama
mempunyai ayah dan ibu, tetantu nabi Musa dengan Tuhan Yesus tidak sama, karena
bapanya Tuhan Yesus bukanmanusia tetapi Bapa Surgawi. Kalau hanya sekedar persamaan
pernah dilahirkan dari seorang wanita sebagi buah dari pernikahan mereka, kalau hanya
pernah menikah, itu bukan persamaan yang khusus. Tetapi yang dimaksud dengan
kesamaan dengan nabi Musa harus kesaam secara khusus.

a) Dua-duanya harus memiliki Misi pembebasan umat. Nabi Musa dan Tuhan Yesus
keduanya memiliki kesamaan dalam misi pembebasan umat. Musa membebaskan

46
bangsa Israel dari perbudakan Firaun. Tuhan Yesus membebaskan umat dariperbudakan
dosa.
b) Keduanya tokoh dinyatakan Alkitab baik Musa maupun Tuhan Yesus pernah berada di
Mesir.
c) Dalam cara membebaskan umatnya dengan media darah. Nabi Musa membebaskan
umat dengan darah doma yang dioleskan di ambang pintu, hal itu yang meluputkan
setiap anak sulung bangsa israel darikematian masal, hal itu disebut Paskah. Tuhan Yesus
yang adalah anak doma Allah mengorbankan tubuh dan darahnya sendiri di atas kayu
salib pada tepat menjelang peringatan hari paskah baangsa israel, darah-Nya yang
mendamaikan manusia dengan Allah dan melupurkan manusia dari kematian kekal, itu
paskah yang sebenarnya.

Perbandingan yang lain:

1. Contohnya, Nabi Musa, walau pun beliau hidup dalam keadaan serba lengkap dan mewah
dalam Istana Firaun, dia dibesarkan oleh ibu kandungnya sendiri,. Nabi Muhammad sudah
jelas TIDAK SEPERTI BEGITU. Dia kehilangan kedua-dua ibu-bapanya satu persatu semasa
dia masih kanak-kanak kecil lagi.

Contohnya, Nabi Musa, walau pun beliau hidup dalam keadaan serba lengkap dan mewah
dalam Istana Firaun, dia dibesarkan oleh ibu kandungnya sendiri,. Nabi Muhammad sudah
jelas TIDAK SEPERTI BEGITU. Dia kehilangan kedua-dua ibu-bapanya satu persatu semasa
dia masih kanak-kanak kecil lagi.

Pendidikan dan pembelajaran Nabi Musa itu cukup lengkap dan sempurna kerana baginda
dibesarkan sebagai anak kepada tuan Puteri Firaun di dalam Istana Mesir. Nabi Muhammad
itu, SEBALIKNYA SEORANG YANG UMMI, yaitu seorang yang dikira tidak berpendidikan. Ini
satu lagi perbedaan yang jelas ketara!

2. Taurat DAN Quran kedua-duanya mengajar NABI MUSA TELAH MELAKUKAN


BANYAK SEKALI KEAJAIBAN DAN MUKJIZAT YANG CUKUP HEBAT di
muka umum. Surah 7/128-134, 138. Hasilnya Bani Israil dapat keluar daripada
cengkaman zalim Firaun itu.

Sebaliknya, Muhammad itu TIDAK! Dia tidak melakukan satu pun keajaiban
mukjizat di muka umum atau di khalayak ramai menurut al-Quran! Sebaliknya
al-Quran sendiri mengakui bahawa Muhammad tiada bermukjizat seumpama
Nabi Musa :

“Setelah rasul datang kepada mereka, mereka berkata: ’Mengapa TIDAK DIBERIKAN
KEPADA MUHAMMAD SEUMPAMA YANG DIBERIKAN KEPADA NABI MUSA (YAKNI TANDA-
TANDA MUKJIZAT)?’ .. Katakanlah ya Muhammad – Maka kamu tunjukkanlah sebuah Kitab
dari Allah..”  SURAH 28/48-49
 
Nas di atas menunjukkan Quran sendiri mengajar tentang ketidak-miripan Muhammad
dengan Musa dalam perkara pembuatan keajaiban-keajaiban dan mukjizat yang hebat di
khalayak ramai. Inilah lagi perbedaan yang jelas ketara di antara Musa dan Muhammad!

3. Rasul-rasul Yesus mengakui kalau nubuatan Ulangan 18:15,18 sudah digenapi di dalam
Pribadi Yesus kristus. Kisah Rasul-Rasul 3 : 22 - 26

47
 
Demikianlah bunyinya khutbah Petrus kepada saudara-maranya umat Yahudi di Baitullah di
BaitulMaqddis. Petikan beliau dari Kitab Taurat Musa adalah dari Ulangan 18 : 15 dan 18.
Rujukannya nubuat ini tidak lain dan tidak bukan dirujukkan Petrus kepada satu-satunya
Rabbinya yakni Isa Al-Masih. Yesus kristus bukan orang yang lain.
 
4. Rasul Petrus bukanlah seorang sahaja yang telah merujuk kepada nubuat ini! Seorang lagi
dari para hawariyyun Al-Masih Isa – Stephanus, juga telah memetik daripada NUBUAT
YANG SAMA dari Ulangan 18. Kata-kata beliau telah termaktub di dalam Kitab Suci Injil
seperti berikut:

Kisak rasul 7:37-38.


7:37 Musa ini pulalah yang berkata kepada orang Israel: Seorang nabi seperti aku ini akan
dibangkitkan Allah bagimu dari antara saudara-saudaramu.
7:38 Musa inilah yang menjadi pengantara dalam sidang jemaah di padang gurun di antara
malaikat yang berfirman kepadanya di gunung Sinai dan nenek moyang kita; dan dialah yang
menerima firman-firman yang hidup untuk menyampaikannya kepada kamu.

Petikan nat di atas adalah sebahagian daripada ucapan pembelaan diri Stephanus apabila
beliau telah dituduh oleh Imam Besar agama Yahudi yang mendakwakan pengikut-pengikut
Isa Al-Masih dan menuduh bahawa Isa Al-Masih itu “Akan merubahkan tempat suci di
Yerusalem dan mengubah adat istiadat orang-orang Yahudi” (Kisah Para Rasul 6 : 14-15).
 
Sesudah memberi ucapan pembelaannya di depan majlis agama dan Imam-imam besar
Yahudi, Stephanus telah menyempurnakan kesaksiannya kepada Rabbinya Isa, dengan
mengorbankan nyawa beliau sebagai syahid pertama dalam agama Kristian.

Nah, sudah menjadi amat jelaslah umat Kristian dan Yahudi sudah pun tahu tentang nubuat
Ulangan 18:15 dan 18 itu. Dan semua murid-murid Al-Masih Isa sudah mengakui dan
mengisytiharkan bahawa Isa Al-Masihlah yang sewajarnya disebut-sebutkan dan yang
dinubuatkan di dalam nubuat Ulangan 18 : 15 dan 18 itu LEBIH DARIPADA LIMA ABAD
SEBELUM TIMBULNYA Muhammad nabi Islam.

Jadi kesipulannya, nubuatan yang diucapkan oleh Nabi Musa dalam kitab Ulangan 18:15,
berdasarkan data dan peneguhan secara lengkap dalam seluruh Alkitab tidak menunjuk kepada
pribadi lain kecuali menunjuk kepada pribadi Tuhan Yesus Kristus.

2. Siapa yang dimaksud Tuhan Yesus dalam nubutannya tentang seorang penolong dalam kitab
Yohanes 14:16?

Yohanes 14:16,
14:16 Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong
yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,

Ayat ini dikalangan non Kristen diyakini sebagai nubuatan akan datangnya seorang nabi lain,
dan yang dimaksud nabi lain itu adalah: (Muhamad). Atas dasar ini, seorang Kristen yang namanya
Alexander, lalu masuk Islam, mengganti namanya menjadi Muhamad Zulkarnaen. Banyak menulis
buku, dalam bukunya mengatakan bahwa seorang penolong yang dimaksud dalam kitab Injil
Yohanes 14 ini adalah nubuatan untuk nabi Muhamad.

48
Ada banyak buku yang lain, diantaranya “Mengapa kami memeilih Islam”, “Bible Quran dan
sain” modern. Salah satu argumen dari buku ini mengatakan : bahwa kata “seorang penolong” yang
dalam bahasa Aslinya itu Parakletos, kata ini, katanya sudah dipalsukan oleh orang Kristen,
seharusnya katanya, itu adalah Perikletus yang artinya Sang terpuji. Dalam bahasa arab sang terpuji
itu adalah, Ahmad, Mahmud, Muhamad. Jadi yang dimaksud sang penghibur itu adalah satu
ramalan, nubuatan tetang akan datangnya seorang nabi yaitu nabi Muhamad.

Pemahaman seperti itu, Sama sekali tidak benar. Sejak abad pertama pada tahun 120, dalam
Injil salinan tangan, diantaranya salinan yang diketemukan di Mesir. Dalam tulisan manukrip
tersebut, kata untuk penghibur memakai kata “Parakletos”.

Memang sejak semula orang-orang Muslim ingin meyakini bahwa agama yang dibawa
nabi Muhamad sudah diramalkan dalam taurat injil.

Sejak abad ke VIII, munculnya sebuah buku yang ditulis oleh Ibnu Ishak tentang “Sejarah
hidup Nabi Muhamad” . Kemudian dikumpulkan kembali oleh peneruskan yang bernama “Ibnu
Hizam”. Buku ini sangat terkenal, ada empat bagian dari bukunya. Menurut buku ini katanya dalam
bahasa aslinya tentang seorang penolong itu adalah “Muhamena”. Dari pemahaman ini, nubuatan
tentang seorang penolong dalam kitab Yohanes 14 diyakini menunjuk kepada Muhamad.

Ir. Bambang Norsena ketika menjalani studi di Mesir, secara khusus beliau menyelusuri
naskah asli dari buku ini dan meneliti manukrip-manukrip mana yang dirujuk oleh pengarang buku
ini. Beliau menemukan naskah asli buku ini dalam bahasa Arab dan seletah menyelusuri manuskrip
yang dirujuk oleh penulis buku ini. Beliau menemukan kata Muhamena i tu diambil dari bahasa
Ibrani dari kata “Menahem”. Kata Menahem kendatipun artinya pembela, penghibur dan penolong,
sama sekali tidak menujuk kepada kenabian Muhamad. Memang beberapa kata dalam bahasa
Ibrani, dan bahasa Aram dan bahasa Arab ada kemiripan, kerana ketiga bahasa tersebut dari rumpun
yang sama. Tetapi berdasarkan kosonan bunyi kata bisa memiliki arti yang berbeda. Seperti halnya
kata-kata yang sama di wilayah negara kita tetapimemiliki makna dan pengertian yang berbeda.

Buku-buku seperti ini kalau di Indonesia itu sama dengan buku yang dilarang karena tidak
memiliki dasar pemikirang yang benar.

Di Jawa ada 2 buku yang dilarang oleh kejaksaan tinggi dalam era pemerintah Soeharto
oleh. Buku tersebut berjudul Serat Darmo Gandul dan buku Sulup gandullucu. (prinsip yang
dipakai dalam buku ini adalah “utak atik matuk” Dalam buku ini disebut. Yang dimaksud
dengan Muhamad itu adalah Makam, sedangkan yang dimaksud dengan Rosululoh itu
adalah Roso sing salah.

Kesimpulannya: Nubuatan yang diucapkan oleh Tuhan Yesus di didalam Yohanes 14, bukan
menunjuk kepada orang lain tetapikepada pencurahkan Roh Kudus. Alasannya:

5. Seorang penolong yang lain yang dijanjikan Tuhan Yesus cirinya akan menyertai setiap orang
percaya selama-lamanya.Yohanes 14:16.
6. Seorang penolong yang dijanjikan itu akan menyertai dan diam di dalam kehidupan orang
percaya. Yohanes 14:17.
7. Seorang penolong atau penghibur yang dijanjikan Yesus, akan mengisafkan dunia akan dosa,
kebenaran dan penghakiman yang menujuk pekada Yesus Kristus. Yohens 16:7-11.
8. Seorang penolong yang dijanjikan, pekerjaannya adalah memuliakan Yesus. Yohens 16:14.
9. Tuhan Yesus menegaskan khusus tentang hal itu. Kisah rasul 1:4-5,8.

49
10. Nubuatan Tuhan Yesus ini, sudah digenapi pada waktu hari pentakosta di loteng Yerusalem.
Kisah Rasul. 2:1-13.

50
SESI - 10
larangan menghadiri natal dan mengucapkan selamat natal

PEMBUKAAN

Upaya memagari kekeristenan supaya tidak berkembang di negri tercinta ini, sudah
diupayakan dengan berbagai cara sejak lama. Ada begitu banyak aturan dan larangan yang dibuat
yang harus disikapi dengan bijak.

1. Larangan bagi kaum muslim untuk menghadiri perayaan perayaan natal dan mengucapkan
selamat hari natal?

A. Fatwa MUI

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 1 jumadil Awal 1401 H/ 7 Maret 1981 telah
secara tegas mengharamkan kaum mislimin untuk ikut serta mengikuti berbagai
kegiatan yang berkaitan dengan natal.

Isi keputusan Fatwa MUI tersebut mengatakan: 1). Mengikuti upacara natal bersama
bagi umat islam hukumnya haram. 2). Agar umat Islam tidak terjerumus kedalam
syubhat dan larangan Allah, dianjurkan untuk tidak mengikuti kegiatan-kegiatan
natal.

Buya Hamka yang pada waktu itumejabat sebagai mentri agama ditekan dan dipaksa
untuk mundur oleh pemerintah Soeharto kkarena mengeluarkan fatwa haram bagi
kaum Muslim menghadiri perayaan natal atau mengucapkan selamat Natal.

Dalam buku Tanya Jawab Agama Jilid II, oleh Tim PP Muhammadiyah Majlis Tarjih,
yang diterbitkan oleh Suara Muhammadiyah (1991), hal. 238-240, sudah
diterangkan, hukum menghadiri perayaan Natal bersama adalah Haram.
Muhammadiyah dalam hal ini juga mengacu kepada fatwa MUI itu.

B.Fatwa Ulama besar Saudi Arabia.

Pada tanggal 18 December 2008, 9:24 am, dimuat dalam salah satu media tentang
ada adanya 4 Fatwa dari ulama besar Saudi Arabia, Syaikh Muhammad bin Sholeh Al
Utsaimin rahimahullah, dari kumpulan risalah (tulisan) dan fatwa beliau (Majmu’
Fatawa wa Rosail Ibnu ‘Utsaimin), 3/28-29, no. 404. Fatwa Pertama: Larangan
mengucapkan Selamat Natal dan Merayakan Natal Bersama. Fatwa Kedua:
Larangan Berkunjung Ke Tempat Orang Nashrani untuk Mengucapkan
Selamat Natal pada Mereka. Fatwa Ketiga: larangan untuk mengikuti atau
Merayakan Natal Bersama.

Sejarah perjumpaan Islam Kristen:

A. Dalam Al-Quran dan kitab-kitab Fiqih

51
Sebenarnya sejak awal sejarah hidup berdampingannya umat Islam dengan umat
nasrani, tidak pernah muncul masalah tentang hukum ucapan selamat natal. Hal terjadi
lantaran sejak dahulu, umat nasrani yang hidup di bawah perlindungan umat Islam selalu
melakukan ibadah mereka dengan bebas dan terjamin. Mereka tahu bahwa upacara
peribadatan berupa perayaan natal itu hanyalah milik mereka dan bukan milik umat Islam.
Sehingga ketika mereka melakukannya, hanya mereka lakukan di dalam rumah ibadah
mereka saja. Jadi hanya mereka saja yang hadir dan merupakan acara yang tertutup buat
kalangan agama lain seperti muslimin.

Dalam jaminan umat Islam, para pemeluk nasrani itu menghirup udara kebebasan
beragama dan menjalankan ibadah mereka sepanjang catatan sejarah. Umat Islam dilarang
untuk mengganggu mereka atau ikut campur dalam tata peribadatan mereka. Dan mereka
pun tahu diri untuk tidak membawa-bawa upacara ibadah mereka keluar tembok gereja.

Itu yang terjadi sepanjang sejarah, sehingga kita memang tidak mendapatkan nash
sharih dari Al-Quran Al-Karim dan sunnah yang memberikan tekanan atas pelarangan
mengucapkan selamat natal. Begitu juga dalam kitab-kitab fiqih, kita jarang mendapati ada
bab yang secara khusus membahas tentang fatwa ucapan natal.

B. Perkembangan berikutnya dan sikap umat islam terhadap ekspansi dan penjajahan
bangsa Eropa:

Dalam perkembangan berikutnya, terutama masa ekspansi bangsa Eropa setelah


terjadinya perang salib dan pembasmian umat Islam di Spanyol, maka hubungan muslimin
dan nasrani mengalami gangguan yang serius. Bangsa Eropa yang nasrani itu telah datang
menjajah serta menaklukkan negeri-negeri Islam dan merusaknya serta menjadikan izzah
umat Islam porak poranda. Persis seperti yang diungkap ratu Balqis.

Dia (Balqis) berkata: "Sesungguhnya raja-raja apabila memasuki suatu negeri,


niscaya mereka merusaknya dan menjadikan izzah penduduknya yang mulia jadi
hina; dan demikian pulalah yang akan mereka perbuat.(QS. An-Naml : 34)

Dan sudah bisa dipastikan bahwa salah satu agenda penjajahan itu adalah
menyebarkan salib di negeri Islam dan upaya mengkristenkan umat Islam. Sebagai upaya
balas dendam atas kekalahan mereka di perang salib. Maka dengan membonceng militer
bersenjata, mereka mendirikan gereja di penjuru negeri Islam. Tidak hanya itu, mereka juga
mendirikan sekolah, panti asuhan, lembaga sosial dan misi ke pedalaman. Sehingga negeri
yang tadinya milik umat Islam menjadi milik nasrani juga.

Bahkan ketika secara resmi penjajahan itu sudah berakhir, para misionaris masih
saja bercokol dan bermimpi untuk mengkristenkan dunia Islam. Bahkan negeri kita tercinta
ini malah menjadi sasaran utama dari kristenisasi dunia dengan target dalam waktu 25 tahun
sudah bisa 50 % penduduknya dikristenkan.

Beragam trik dan siasat licik mereka lontarkan ke kalangan umat Islam untuk bisa
memuluskan mega proyek itu. Salah satunya adalah dengan menggencarkan kegiatan natal
bersama dan ucapan selamat natal di kalangan umat Islam. Beragam alasan dan alibi mereka
keluarkan demi sekedar mendekatkan jarak antara umat Islam dengan pintu masuk nasrani.

Tak terhitung lagi berapa juta bangsa muslim yang telah murtad meninggalkan
agama Muhammad SAW lantaran proyek gila-gilaan umat nasrani itu. Berapa banyak

52
keluarga yang hancur berantakan lantaran perkawinan campuran. Berapa banyak orang
menjadi tak punya agama atau malah punya agama dua lantaran ulah tokokh kristiani.
Bahkan pada era tertentu, pernah kekuatan nasrani begitu merasuk ke sendi-sendi
pemerintahan, sampai-sampai hampir semua kebijakan pemerintah lebih condong kepada
kalangan yang sebenarnya minoritas ini.

Maka wajarlah bila kalangan ulama melihat gelagat tidak baik ini lantas memberikan
peringatan kepada umat Islam untuk tidak terkecoh dengan siasat akal bulus seperti ini.
Maka setelah melihat konteks dan trik licik yang sudah sering kali berhasil mengirim umat
Islam menjadi murtad dengan cara seperti itu, para ulama pun sepakat untuk mencegah hal
itu menjadi semakin besar. Maka dikeluarkanlah fatwa tentang haramnya natal bersama dan
ucapan selamat natal sebagai tindakan pencegahan atas program pemurtadan. Apalagi di
dalam ucapan natal itu terselip makna pembenaran atas aqidah yang salah tentang masalah
ketuhanan. Dan bila dicermati, memang sangat besar maknanya atas keselamatan aqidah
islamiyah.

Namun dengan segala kekuasaannya, mereka berhasil menekan sebuah lembaga


ulama milik Umat Islam untuk tidak berfatwa tentang haramnya natal bersama. Saat itu,
Prof. Dr. Hamka sampai harus mundur dari Majelis Ulama lantaran ditekan untuk mencabut
fatwa haramnya natal bersama.

Namun alhamdulillah, sampai saat ini MUI yang jadi harapan banyak umat Islam
tidak goyah, lebaga ini pada tanggal 7 Maret tahun 1981 bertepatan dengan tanggal 1
Jumadil Awwal 1401 H telah mengeluarkan fatwa haramnya natal bersama yang ditanda
tangai oleh ketuanya K.H.M.. Syukri Ghazali. Salah satu kutipannya adalah :

Kaum Muslim menyimpulkan Perayaan Natal di Indonesia meskipun tujuannya merayakan


dan menghormati Nabi Isa A.S, akan tetapi Natal itu tidak dapat dipisahkan dari soal-soal
yang diterangkan diatas.

Sikap bijak dan dewasa yang harus dikembangkan:

a) Orang Kristen seharusnya memahami kekawatiran kaum muslim dan tidak harus sakit hati
kalau ada orang yang kita kenal yang biasanya suka mengucapkan selamat Natal sekarang
jadi tidak mengucapkan. Jangan marah kalau ada tetangga yang diundang Natalan tidak
mau datang.
b) Pandanglah semuanya ini sebagai hal yang harus menjadi pemicu atau pendorong
kehidupan kita untuk menjadi lebih baik lagi, menghadirkan hidup kita ditengah-tengah
masyarakat.

2. Kesalahan memahami sejarah natal; orang Kristen tidak memperingati hari kelahiran dewa
matahari?

A. Asal Usul Perayaan Natal 25 Desember.


 
Peringatan hari kelahiran Yesus tidak pernah menjadi perintah Kristus untuk
dilakukan. Cerita dari Perjanjian Baru tidak pernah menyebutkan adanya perayaan hari
kelahiran Yesus dilakukan oleh gereja awal. Klemens dari Aleksandria mengejek orang-orang
yang berusaha menghitung dan menentukan hari kelahiran Yesus. Dalam abad-abad
pertama, hidup kerohanian anggota-anggota jemaat lebih diarahkan kepada kebangkitan
Yesus. Natal tidak mendapat perhatian. Perayaan hari ulang tahun umumnya – terutama

53
oleh Origenes – dianggap sebagai suatu kebiasaan kafir: orang orang seperti Firaun dan
Herodes yang merayakan hari ulang tahun mereka. Orang Kristen tidak berbuat demikian:
orang Kristen merayakan hari kematiannya sebagai hari ulang tahunnya.

Tetapi di sebelah Timur orang telah sejak dahulu memikirkan mukjizat pemunculan


Allah dalam rupa manusia. Menurut tulisan-tulisan lama suatu sekte Kristen di Mesir telah
merayakan "pestaEpifania" (pesta Pemunculan Tuhan) pada tanggal 4 Januari. Tetapi yang
dimaksudkan oleh sekte ini dengan pesta Epifania ialah munculnya Yesus sebagai Anak Allah
– yaitu pada waktu Ia dibaptis di sungai Yordan. Gereja sebagai keseluruhan bukan saja
menganggap baptisan Yesus sebagai Epifania, tetapi terutama kelahiran-Nya di dunia. Sesuai
dengan anggapan ini, Gereja Timur merayakan pesta Epifania pada tanggal 6 Januari sebagai
pesta kelahiran dan pesta baptisan Yesus.

Perayaan Natal baru masuk dalam ajaran Kristen katolik pada abad ke-4 M. Dan
peringatan inipun berasal dari upacara adat masyarakat penyembah berhala. Dimana kita
ketahui bahwa abad ke-1 sampai abad ke-4 M dunia masih dikuasai oleh imperium Romawi
yang paganis politheisme.
 
Ketika Konstantin dan rakyat Romawi menjadi penganut agama Katolik, mereka
tidak mampu meninggalkan adat/budaya pangannya, apalagi terhadap pesta rakyat untuk
memperingati hari Sunday (sun=matahari: day=hari) yaitu kelahiran Dewa Matahari tanggal
25 Desember.

Maka supaya agama Katolik bisa diterima dalam kehidupan masyarakat Romawi
diadakanlah sinkretisme (perpaduan agama-budaya/ penyembahan berhala), dengan cara
menyatukan perayaan kelahiran Sun of God (Dewa Matahari) dengan kelahiran Son of God
(Anak Tuhan=Yesus).

B. Sikap dan Pemahaman orang Kristen sebaiknya terhadap natal.

Orang kristen dalam merayakan natal sama sekali tidak ditujukan untuk merayakan
kelahiran anak dewa matahari, bahkan sebagian orang krsten tidak pernah mengenal
penetapan sejaran natal pada tanggal 25 Desember ebagai tanggal yang mempunyai sejarah
tersebut diatas.

Kendatipun natal sudah begitu melekat dalam pemikiran kita dan sulit dihilangkan,
mengingat kehadiran kita dan kesaksian kita ditengah-tengah kaum Muslim, sebaiknya orang
Kristen lebih mementingkan merayakan paskah daripada natal.

3. Apakah orang Kristen boleh mengucapkan Minal Aidin walpaizin saat orang Muslim merayakan
hari raya Idul Fitri?

Jika kita perhatikan umat muslim begitu fanatik terhadap penolakan hari raya natal dan
dilarang menghadiri dan mengucapkan hari natal, apakah kita orang kristen bisa melakukan hal yang
sama sebagai reaksi balasan yakni dengan tidak mau mengucapkan Minal Aidin walpaizin ketika
umat muslim sedang merayakan hari raya idul fitri?

Ceritera tentang ucapan ini:

Dalam catatan perjalanan Rasulullah, Muhamad biasa mengucapkan taqabbalallahu


minna wa minkum kepada para sahabat, yang artinya semoga Allah menerima aku

54
dan kalian. Maksudnya menerima di sini adalah menerima segala amal dan ibadah
kita di bulan Ramadhan.

Beberapa shahabat menambahkan ucapan shiyamana wa shiyamakum, yang artinya


puasaku dan puasa kalian. Jadi ucapan ini bukan dari Rasulullah, melainkan dari para
sahabat.

Kemudian, untuk ucapan minal ‘aidin wal faizin itu sendiri tidak pernah dicontohkan,
ucapan sepertinya itu hanya ada dalam budaya orang Indonesia. Yang sering salah
kaprah adalah ucapan tersebut biasanya diikuti dengan “mohon maaf lahir dan
batin”.
Jadi seolah-olah minal ‘aidin wal faizin itu artinya mohon maaf lahir dan batin.
Padahal arti sesungguhnya bukan itu.

Minal ‘aidin artinya dari golongan yang kembali. Dan wal faizin artinya dari golongan
yang menang. Jadi makna ucapan itu adalah semoga kita termasuk golongan yang
kembali (maksudnya kembali pada fitrah) dan semoga kita termasuk golongan yang
meraih kemenangan.

Maka ucapan ini sbenarnya adalah sebuah doa bagi orang yang diucapkannya. Jadi
menurut arti tersebut sebenarnya orang kristen jika mengucapkan Minal Aidin
walpaizin adalah mendoakan semoga mereka kembali dan mereka termasuk orang-orang
dalam golongan yang meraik kemenangan.

Matius 5
5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah
musuhmu.
5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi
mereka yang menganiaya kamu.

4. Kalau saya percaya Isa Al Masih, apakah masih boleh melakukan syolat lima waktu dan
sembahyang di mesjid?

Kalau kita sudah percaya Tuhan Yesus, sebaiknya tidak harus sholat di menjid lagi,
sebab jika satu ketika ada orang yang mengetahui kita sudah menjadi orang yang
percaya kepada Tuhan Yesus tetapi masihmelakukan sholat di mesjid bisa menjadi
persoalan yang serius.

Bisa juga menjadi bahan untuk memfitnah kita yang akhirnya malah merugikan
pelayanan kita untuk selanjutnya.

Lain halnya bila hal itu dilakukan dalam masa mejalani untuk memasuki tahapan
penyesuaian diri dengan transisi menuju status baru.

5. Apakah masih boleh memegang jimat apabila sudah percaya kepada Tuhan Yesus dan apakah
masih boleh pergi kedukun untuk meminta pertolongan ketika menghadapi masalah?

55
Tentu untuk dua hal tersebut sama sekali tidak boleh. Karena kuasa di dalam Tuhan
Yesus sudah cukup untuk mengatasi segala masalah kehidupan. Tetapi cara
menjelaskan hal itu tidak cukup hanya dengan melarangnya, tetapi harus melakukan
pembimbingan rohani secara bertahap dan tuntas.

Pada mereka ajarkan dasar iman kristen secara tuntas dan ajarkan juga berkat-
berkat rohani dan kuasa yang akan diterima oleh orang yang percaya.

56
SESI - 11
Belajar dari sejarah

PEMBUKAAN

Belajar dari pengalaman orang lain dalam mengahapi setiap persoalan akan memudahkan
kita menghadapi masalah yang dihadapi. Demikian dengan pergumulan kita di Indonesia dalam
mengembangkan pelayanan pekerjaan TUHAN. Belajar dari pengalaman gereja-gereja yang berada
di timur tengah yang hidup ditengah-tengah mayoritas penganut agama Islam akan memberikan
pengetahuan kita.

1. Belajar dari sejarah ketabahan: pengalaman Gereja-gereja di timur tengah

“Man qatala mu’ahidan yarih raihata al-jannah”. Barangsiapa membunuh kaum


Dzimmi (minoritas non-Islam yang dilindungi pemerintah Islam), maka dia tidak
mencium wanginya Surga.

(Nabi
Muhammad)(1)

Beberapa tahun lalu, Gul Masih, seorang Kristian dari Pakistan, dituduh menghina
Nabi Muhammad oleh rekan Muslimnya, Sajjad Husein. Tidak ada saksi lain yang
menyokong tuduhan Sajjad Husein. Tetapi akhirnya hakim berkata: “Sajjad Husein sudah
berumur 21 tahum, berjenggot, berpenampilan sebagai Muslim sejati. Oleh karena itu tidak
ada egara bagi saya untuk tidak mempercayainya.” Akhirnya, Gul Masih dihukum mati
berdasarkan tuduhan seorang saja tanpa saksi-saksi.

Di Pakistan, kasus semacam itu mudah sekali terjadi. Sebab menurut ketentuan
Qanun-I Shahadat (Hukum Pembuktian) pakistan tahun 1984: "Kesaksian seorang Kristian
tidak diterima untuk menghukum orang Muslim, dan pembunuhan atas seorang dzimmiy
(kaum non-Muslim yang dilindungi pemerintah Islam) tidak boleh dibalas setimpal dengan
hukuman mati, sebagaimana kasus yang sama yang terjadi atas diri seorang Muslim." (2)

Ketentuan semacam ini termasuk hukuman mati bagi seorang Muslim yang pindah
agama Kristian (ketentuan yang sama tidak berlaku sebaliknya - seorang Kristian yang
pindah ke agama Islam). Hal tersebut masih dijalankan di beberapa negara Islam. Apakah
konsep ini cocok dengan sikap Nabi Muhammad sendiri terhadap ahl ad-dimmiy? Bila tidak,
bagaimana pula perkembangan konsep itu dari waktu ke waktu hingga sekarang? Apa pula
pengaruhnya bagi hubungan Kristian-Islam di negara-negara Islam?

Dalam suatu acara doa bersama di rumah Gus Dur (KH. Abdurrahman Wahid),
tatkala Bambang Noorsena mewakili komunitas Studi Kristian Syria dan membawakan doa-
doa dalam bahasa Arab, Prof. Dr. Nurcholish Madjid (Cak Nur) berkata: "Islam itu semakin
jauh dari pusatnya (Timur Tengah) semakin fanatik."

Cak Nur mencontohkan kasus umat Islam di Pakistan, Malaysia dan Indonesia.
Misalnya, di beberapa tempat mengucapkan Selamat Natal saja menjadi masalah. Padahal,

57
hubungan kekerabatan Kristian-Islam di negara-negara Arab: Mesir, Palestina, Syria dan
Libanon/Lubnan tidak mempermasalahkan hal-hal seperti itu.

2. Memupuk semangat toleransi: dari saling mengucapkan salam hingga kebebasan


beragama

Apa yang diucapkan Cak Nur kepada Bambang Noorsena memang benar dan beliau
sudah sering menyaksikan sendiri. Setiap akhir tahun Presiden Palestina Yasser Arafat selalu
berpidato dalam bahasa Arab di Kanisah al-Mahd (Gereja Kelahiran Yesus) di Betlehem dan
ia mengucapkan Selamat Idul Milad (Natal) dan Tahun Baru. "Kullu 'aam wa antum bikhayr,
- Setiap tahun kiranya antum (Anda) selalu baik," demikian akhir pesannya selalu. Keesokan
harinya, koran-koran (surat khabar) berbahasa Arab memuat inti pesannya. Juga ulasan
pidato dari Patriarkh Mikhail Sabah yang sangat "concern" terhadap perdamaian Palestina. (3)

Begitu pula dengan Syeikh al-Azhar di Mesir. Sebagai pemimpin tertinggi Islam yang
langsung dipilih oleh rakyat, ia selalu saling berkunjung dengan Anba' al-Muazhim Shenuda
III, Patriarkh Iskandariyah dan pemimpin tertinggi Gereja Ortodoks Koptik di Kairo.
Biasanya Syeikh al-Azhar berkunjung pada waktu Idul Fashah (Perayaan Paskah), dan
sebaliknya Anba' Shenuda III memberikan ucapan selamat pada hari-hari besar Islam, atas
nama umat Kristian Koptik di Mesir.

Hubungan antara Islam dengan umat Kristian ortodoks di negara-negara Timur


Tengah (khususnya gereja-gereja pribumi seperti Gereja Ortodoks Syria dan Koptik) memang
telah berjalan cukup lama. Hal itu juga dilatarbelakang oleh "hutang sejarah" gereja-gereja
pribumi kepada pemerintah Islam yang telah membebaskan mereka dari penindasan sesama
Kristian (pihak Barat Byzantium). Penindasan terjadi pada saat orang-orang Kaisar
memaksakan hegemoni kebudayaan Yunani atas kekristenan setempat. Khususnya sejak
gagalnya Konsili Kalsedon tahun 451. Penindasan-penindasan yang sangat kejam dari sesama
orang Kristian yang dimulai dari Kaisar Yustinius atas gereja-gereja pribumi di Mesir dan
Syria itulah yang telah menjadi salah satu faktor pendorong cepatnya perkembangan Islam.

Sejarah Gereja Ortodoks Koptik di Mesir mencatat bahwa tahun-tahun sebelum


datangnya pemerinthan Islam adalah saat-saat puncak penganiayaan Kristian Byzantium atas
umat Kristian Mesir. Penganiayaan tersebut telah memakan banyak korban. Misalnya,
seorang martyr ('syahid") bernama Menas, saudara Patriarkh Benyamin mati di tangan Cyrus,
wakil Kaisar Heraklitus. Dicatat pula, tujuh tahun sebelum tentara Islam datang, jalan-jalan di
perkampungan Kristian Koptik dipenuhi oleh lalu lalangnya polisi-polisi (polis) keagamaan
dari Kaisar Byzantium yang kononnya "eis to onoma to Christou" (demi nama Kristus)
mereka sewaktu-waktu menangkap, menyiksa dan membunuh rahib-rahib Koptik dan
saudara-saudara seiman mereka sendiri yang menganut rumusan iman berbeda.

Sebaliknya, setelah kedatangan pemerintah Islam mereka diberi sejenis "kebebasan


beragama" yang terbatas dan dengan keharusan membayar jizyah (pajak bagi kaum non-
Islam di pemerintahan Islam). Sebagaimana umat Islam sendiri diwajibkan membayar zakat
menurut peraturan agama mereka sendiri.

Selanjutnya hubungan Kristian-Islam di Timur Tengah terjalin sangat erat. Kendati


tidak jarang pula dikotori oleh motif-motif ta'ayub (dorongan intoleransi) kaum minoritas
fanatik yang menyebabkan beberapa gereja dan biara dibakar dalam aksi-aksi kerusuhan dan
penganiayaan.

58
Al-Azhari, seorang sejarawan Muslim yang hidup pada abad ke-14 Masehi, dalam
Tarikh al-Adyar an-Nashraniy (Riwayat Biara-Biara Kristian), mencatatkan tentang
kekesalahan dan kemarahannya atas pembakaran beberapa gereja pada saat kerusuhan politik
di Mesir. Namun, rasa keadilanya terpuaskan ketika gerombolan pembakar gereja itu
akhirnya dihukum mati oleh Kalifah Islam Nasr Muhammad bin Qala'un tahun 1337 Masehi.
(4)

Gerombolan ekstrem dengan pasukan provokatornya memang selalu ada sampai hari
ini di negara-negara Timor Tengah. Saya pernah berjalan bersama seorang abuna (gelaran
untuk seorang pendeta dalam bahasa Arab) dari Gereja al-Mu'alaqah (Hanging Church) di
kota lama Kairo. Betapa kagetnya saya, ketika ada seorang meludah seolah dengan perasaan
jijik melihat tanda salin yang dipakai rekan saya yang berjubah hitam itu. "Kelompok
ekstrem itu jumlahnya sangat sedikit," jelas Abuna,ketika saya menanyakan pemandangan
yang saya lihat itu.

Pengalaman yang kurang memuaskan ini sungguh kontras dengan apa yang saya
saksikan di tempat lain, yaitu di sebuah toko buku Koptik di Yordania. Toko buku yang
selalu saya kunjungi setiap kali saya berada di Yordan ini berada di depan gereja Koptik
"Sayidatina Maryam". Letak gereja tersebut berhadapan dengan masjid besar berkubah biru,
yang lebih populer disebut Masjid "Malik 'Abdullah", di kota Amman.

Bambang Noorsena pernah berjumpa dengan seorang Muslim yang sering berada di
toko buku itu. Rupanya ia diminta tolong oleh rekan-nya yang beragama Kristian yang
sedang keluar - entah ke mana. Ternyata pemuda Muslim itu sangat hapal dengan kitab-kitab
Kristian yang beliau tanyakan, bahkan lengkap dengan penerbitnya. "Hal 'indak Khidmatul
Quddus li Basilius al-Kabir?" (Apakah Anda mempunyai buku Liturgi Basilius Agung?),
tanya saya. "Fil 'Arabiya?" (Dalam bahasa Arab?), pemuda Muslim ity balik bertanya. Saya
menjawabnya dengan anggukan kepala. "Na'am, indi" (Ya, saya punya)", jawab pemuda itu.
Pemuda ity menyebut juga nama penerbitnya, "Dir Yuhanna al-Ha-bib lil Nasyir, Kairo".
Tidak lama kemudian, pemilik toko buku yang Kristian itu datang. Pemilik buku Koptik itu
menawarkan buku tebal berjudul Tarikhul Kanisah (Sejarah Gereja). Kitab yang tergolong
klasik, karya Eusebius dari Kaisarea (wafat 340 Masehi) ini, diterjemahkan dalam bahasa
Arab oleh seorang rabbi Koptik bernama al-Qamash Marqus Dawud dan diterbitkan oleh
Maktabah al-Muhabah, Kairo. Sekali lagi, pemuda Muslim yang ramah itu, masih saja
nimbrung berbicara mengenai sekilas isi buku tersebut.

3. Toleran, tanpa kehilangan jati diri.

Pengalaman Gereja Ortodoks Syria juga tidak jauh berbeda. Orang-orang Kristian
Syria merasa sangat tertekan dengan kekuasaan imperium Yunani/Byzantium. Ketika umat
gereja Syria yang asal-usulnya dapat dilacak dari zaman rasuli ini, menolak pemaksaan
budaya Yunani, Kaisar Byzantium mengasingkan Patriarkh Mar Severeus ke Mesir,
bersamaan dengan penganiayaan uskup dan para imam gereja. Takhta kepatriarkhan direbut
secara paksa dan di situ ditempatkan "patriarkh-patriarkh boneka" kaisar di Syria dan Mesir
(5).

Sikap muak dan benci terhadap "kolonialisme" atas nama Kristian ini adalah salah
satu faktor yang membuat mereka menyambut pemerinthan Arab-Islam. Pada akhir abad ke-
11 Masehi, Patriakh Syria Mar Mikhail al-Syeikh (Mikhael the Elder) sambil melihat kembali
latar belakang sejarah itu, berkeyakinan bahwa Allah sendiri yang telah mengirimkan "anak-

59
anak Ismail dari Arab selatan untuk membebaskan orang-orang Kristian Syria dari tangan
orang-orang Byzantium."(6)

Sebaliknya, pihak Kristian barat masih menyebut gereja-gereja Arab dengan sebutan
fitnah sebagai nazhab "Monophisit" a la bid'ah Euthyces, atau kaum Ya'qubiyah (Jacobite),
"pengikut Ya1qub Bar Addai". Tuduhan terakhir ini bertujuan untuk menghapus klaim
rasuliyah Gereja Syria sebagai gereja yang sudah berdiri sejak zaman permulaan keKristianan
(Kis. 11:26),seolah-olah baru didirikan oleh Ya'kub Bar Addai, meskipun ia adalah tokoh
Gereja Syria yang terkemuka.(7)

Sejak berada di bawah pemerintahan Arab-Islam, gereja-gereja Arab memasuki


pergumulan baru. Pergumulan itu adalah bagaimana mereka harus hidup berdampingan
dengan agama Semitik baru yang secara kultural dan politis berdekatan, tetapi secara akidah
berbeda? Bagaimana mereka harus hidup berdampingan secara damai tanpa melarutkan
kehilangan jati dirinya?

Ada satu catatan sejarah menarik, terkait dengan saat ketika Injil mulai diterjemahkan
secara lengkap dalam bahasa Arab (sebelumnya kira-kira pertengahan abad ke-6 Masehi,
beberapa fragmen liturgis diterjemahkan sangat terbatas). Penerjemahan Injil ini dilakukan
atas perintah 'amir al-Jazirah, Umair bin Sa'd bin Abi Waqqas al-Ash' ari. Waktu itu, Mar
Yuhanna Abu Sedra II, 'amir meminta Patriarkh Syria agar seluruh ayat yang mengandung
ajaran keilahian Yesus (sebagai Firman Allah) dan kisah penyaliban-Nya dihapuskan saja.
Permohonan itu dijawab oleh Patirarkh Abu Sedra:

"Hasya liy 'an akhram hurfan wahidan minal Injili Rabbiy, wa lan
akhtarmataniy saham ma'skarka kulluha."

Artinya :

“Tidak akan saya hapuskan satu huruf pun dari Injil Tuhan saya, meskipun
seluruh anak panah tentera tuan akan menembus dada saya.”

Mendengar jawaban itu, sang ‘amir yang sangat menghargai ketuguhan iman sang
Patriarkh, malah berkata: “Amdhi wa aktub kamma tara” yakni: Teruskanlah, dan tuliskan
sebagaimana yang Anda ketahui).(8)

Dikisahkan, bahwa Patriarkh Abu Sedra II sendiri bersama orang-orang Kristen Syria
yang menyambut kedatangan penjajah Muslim pada tahun 639. Penjajah-penjajah Muslim itu
cuba menawarkan kepada Abu Sedra dan pengikutnya untuk masuk Islam. Setelah melalui
diskusi teologis Patriarkh tetap teguh dengan pendiriannya. ‘Emir Arab itu tidak mau
berdebat lagi dan mulai berbicara tentang ketentuan-ketentuan yang berlaku bagi umat
Kristen yang menetap di wilayah khalifat Islam. Penggalan kisah dan percakapan di atas
masih mewakili pergumulan gereja-gereja Kristus di tanah Arab sampai sekarang.

Sejarah juga membuktikan bahwa selama 13 abad dalam perjalanan gereja-gereja


Arab sesudah kedatangan Islam, penjajah-penjajah Islam telah cuba menghulurkan banyak
godaan serta ganjaran materi dan kebendaan bagi orang Kristen supaya mereka mau
meninggalkan iman mereka. Misalnya, pada zaman khalifah tertentu yang menerapkan
pembatasan-pembatasan kepada umat Kristen. Orang-orang Kristen akan mendapat status

60
nto l yang lebih tinggi apabila mereka menjadi Muslim. Kenyataannya, karena godaan serta
penghuluran ganjaran-ganjaran ini banyak orang Kristen menukar iman mereka di waktu itu.

Mula-mula gereja-gereja Arab ini memang lebih dijamin kebebasannya di bawah


kekuasaan Arab-Muslim. Seperti dicontohkan pada zaman Nabi Muhammad dan para
sahabatnya. Hal nto ternyata tidak bertahan lama. Kebijaksanaan yang menjamin kebebasan
beragama ini tidak dilanjutkan ketika pemerintahan jatuh ke tangan orang-orang Muslim non-
Arab (Ottoman).

Sejak saat itulah babak baru penindasan atas gereja-gereja Arab dimulai, seperti yang
pernah mereka alami sebelumnya ketika berada di bawah kekuasaan Kristen Byzantium dan
Zoroaster/Sasanid.

4.Bertahan hanya karena mukjizat Allah

Satu hal yang patut dicatat, seperti dicatat Thomas Arnold dalam The Preaching of
Islam,"(9) bahwa kalau ada satu faktor saja yang menahan gerakan besar-besaran mereka
untuk meninggalkan iman mereka, satu faktor itu adalah mukjjizat Ilahi. Berada di bawah
suatu kekuasaan politik yang berpindah ke kekuasaan politik lain memang selalu tidak
mengenakkan. Dalam sebuah konspirasi persaingan politik, gereja-gereja di tanah Arab itu
acap dijadikan "kambing hitam". Namun Allah selalu memeliharanya dengan kasih sayang-
Nya, dan pertolongan-Nya selalu datang pada saat-saat krisis yang mengancam eksistensi
mereka.

Bambang Noorsena ingin mengutip kisah mukjizat besar, yang membuktikan


pemeliharaan Allah atas gereja-gereja ini. Pada masa pemerintahan al-Iman al-Aziz billah bin
al-Mu'izz, kalifah pertama Dinasti Fatimiyah (975-996 Masehi), hiduplah seorang Yahudi
bengis bernama Ibn Killis. "Tahukah Anda, hai Raja kaum beriman," provokator Yahudi itu
memulai hasutannya. "Dalam kitab orang Nasrani tertulis bahwa apabila seseorang
mempunyai iman sebesar biji sesawi saja ia akan dapat menggerakkan gunung dari
tempatnya." Maksudnya, tentu saja ia menghendaki agar kalifah memanggil pemimpin
tertinggi orang Kristen untuk membuktikan kebenaran kata-kata Injil tersebut.

Pada waktu itu, Patriarkh Koptik di Mesir yang dijabat oleh Anba Abram As-Suryani,
tidak bisa mengelak dari permintaan raja untuk memohon mukjizat dari Allah. Padahal ayat
ini tentu saja tidak boleh dipahami secara harfiah. Tantangan itu sudah mempertaruhkan
eksistensi kekristenan di Mesir. Kalau doa Anba Abram tidak dapat mendatangkan keajaiban
di hadapan raja itu, kekristenan akan dianggap sekadar kebohongan belaka.

Selanjutnya dikisahkan, Patriarkh memerintahkan para rahid dan seluru umat Kristen
untuk berdoa dan berpuasa selama tiga hari berturut-turut. Pada hari yang ditentukan, Anba
Abram bersama seluruh umat Kristen pergi menenuhi permintaan kalifah. "Kyrie eleison,
Kyrie eleison, Kyrie eleison, " (10) begitu seluruh umat Kristen berseru dengan histeris kepada
Allah yang Mahatinggi. Dan apakah yang selanjutnya terjadi? "Allahu akbar," seru kalifah
pula, begitu menyaksikan sendiri gunung itu benar-benar bergerak. "Cukup, ya Patriarkh,
semua telah membuktikan kebenaran imanmu." Menurut beberapa sumber sejarah Mesir,
bukit yang bergerak itu sampai hari ini disebut Mokkatam (artinya: "pecah"), karena
dahsyatnya mukajizat tersebut.(11)

61
Yang menarik adalah kisah ini bukan hanya dicatat oleh sumber-sumber sejarah
Kristen saja, melainkan diabadikan pula oleh seorang pengarang Muslim, Abu Salih al-
Armini dalam bukunya, Tadhakkur fiha Akhbar min al-Kana'is wa al-Adyar min nawahin
Mishri wa al-Iqtha'aih (Daftar berita-berita tentang gereja-gereja dan biara-biara di propinsi
Mesir dan wilayah wilayah di luarnya). Abu Salih membahas kisah ini dalam deskripsinya
tentang Gereja St. Mercurius, yang juga dikenal sdengan nama Gereja "Abu As-Saifain".(12)

Setelah terjadi mukjizat itu, kalifah memerintahkan baik-pulih dan restorasi gereja
tersebut atas biaya pemerintah Islam. Gereja ini sampai hari ini masih bisa kita saksikan di
kota lama Kairo.

Kisah yang saya kutip di atas, dan masih banyak mukjizat lain yang terjadi sampai
hari ini diizinkan oleh Allah terjadi atas gereja-gereja di Timur Tengah untuk membuktikan
kebenaran kesimpulan Thomas W. Arnold. Jelas pula bahwa rentangan panjang sejarah
kekristianan di dunia Arab menghadapi keadaan yang amat keras yang menyebabkan
perpindahan beribu-beribu anggotanya ke Amerika, Eropa, dan Australia.

Seperti yang terjadi dengan Gereja Koptik, markaz al-Bathriki (pusat kepatriarkhan)
Gereja Ortodoks Syria, juga mengalami perpindahan dari satu negara ke negara lainnya.
Perpindahan ini terjadi akibat jatuh bangunnya kekuasaan-kekuasaan politik yang
membawahi gereja yang mula-mula berpusat di kota purba Antiokhia ini. Tetapi bi-
ni'matillahi ta'ala, hanya dengan anugerah Allah semata-mata, akhirnya pusat gereja ini
kembali ke Syria dan menjadikan Damaskus sebagai pusatnya. Meskipun sejumlah besar
anggota gereja Syria mengalami berbagai malapetaka dan penganiayaan yang mengerikan,
melalui gereja Syria ini warisan gereja dari zaman Rasuli telah diselamatkan. Salah satunya
adalah dilestarikannya bahasa Aram/Suryani sebagai "lughat as-Sayid al-Masih" (bahasa ibu
dari Gusti kita al-Masih). Suatu fakta yang sangat menarik minat para ahli.

Bahkan juga tokoh-tokoh intelektual Muslim di Indonesia, seperti ditunjukkan dari


tanggapan Dr. Nurcholish Madjid yang dikutip di depan, juga Dr. Komaruddin Hidayat dan
Dr. Kautsar Azhari Noor (13). Saya sendiri merasa begitu takjub menyaksikan semua mukjizat
ini, lebih-lebih sebagai 'prasasti hidup' yang boleh disaksikan oleh gereja-gereja Tuhan
lainnya di seluruh muka bumi. Sebagaimana diungkapkan oleh Mar Ignatius Ya'kub III,
Patriarkh Gereja Ortodoks Syria (1957 - 1983): "Wa fakhuruna biannana auladu
ashshuhada' (Kami bangga menjadi putra-putri para syahid yang gugur di jalan Allah)." (14)

Apakah yang dapat dipelajari oleh gereja-gereja di Indonesia dari pengalaman


saudara-saudara seiman mreka di Timur Tengah? Pertama, semua peristiwa itu terjadi justru
ketika kesatuan gereja tercabik-cabik dan agama dijadikan alat kekuasaan politik oleh Kristen
Byszantium. Kedua, kendati Allah sendiri mengizinkan semua penganiayaan terjadi, namun
setiap kelemahan dan penderitaan menimpa tubuh gereja-Nya dan kuasa kebangkitan-Nya
memberikan kekuatan baru. Hal ini benar-benar diyakini oleh gereja-gereja Arab, seperti
yang dikidungkan dengan penuh iman pada setiap perayaan Paskah ('Id al-Fashda) sebagai
berikut:

"Al-Masih qama min bainal amwat


wa wathiy al-mauta al-maut
wa wahaba al-hayata lil ladzina
ful qubur"

62
Kristus telah bangkit dari antara
orang mati, dengan kematian-Nya telah
diinjak-injak kematian, dan dikaruniakan-Nya
hidup baru bagi setiap orang yang ada
dalam kubur kematian.

Rujukan-rujukan dan referensi

Rencana ini di terbitkan dengan ehsan Mas Bambang Noorsena disertakan dengan
penghargaan kepadanya.  

1. Hadits Riwayat Bukhari, seperti dikutip oleh Munawir, Sikap Islam terhadap
Kekerasan, Damai, Toleransi dan Solidaritas (Surabaya: Bina Ilmu, 1984), hlm 136.
2. Editorial, "Religious Apartheid", dalam I.I.S.C. Bulletin (October - November, 1985),
hlm. 2.
3. Al-Ra'I, 25 Desember 1996.
4. Y.W.M. Bakker, SJ. "Umat Katolik Perintis Indonesia", dalam M.P.M. Muskens, Pr.
Sejarah Gereja Katolik Indonesia (Jakarta: Bagian Dokumentasi Penerangan MAWI,
1977, hlm. 31.
5. Mar Ignatius Ya'qub III, Al-Kanisat Al-Anthakiyat As-Suryaniyat" 'Abara al-Ushur.
Anthakiyat al-Orthodoksiyat (Damaskus: Alif-Ba' al-Adib Press, 1980), hlm. 25 - 27.
6. Thomas W. Arnold, Sejarah Dakwah Islam (Jakarta: Widjaya, 1979), hlm. 68-69.
7. Mar Ignatius Zakka I 'I Was, Kanisat al-Anthakiyat as Suryaniyat. Dirasat Suryaniyat
No. 7 (Allepo: Mathraniyat Gregorius Ibrahim, 1981), hlm. 47 - 48.
8. Mar Ignatius Ya'qub III, Al-Kanisat Al-Anthakiyat As-Suryaniyat" 'Abara al-Ushur
Anthakiyat al-Orthodoksiyat (Damaskus: Alif-Ba' al-Adib Press, 1980), hlm. 25-27.
9. Thomas W. Arnold, Sejarah Dakwah Islam (Jakarta: Widjaya, 1979), hlm. 68-69.
10. Ungkapan Kyrie eleison berasal dari bahasa Yunani, lazim diserukan dalam liturgi
Koptik, artinya: Ya Tuhan, kasihanilah (Arab: Ya Rabbu irham).
11. Iris Habib el-Masri, The Story of the Copts (Kairo: The Middle East Council of
Churches, t.t), hlm. 358-360.
12. Terjemahan bahasa Inggris buku ini dikerjakan B.T. Evetts, The Churches and
Monasteries of Egypt and Some Neighbouring Countries. Attributed to Abu Salih The
Armenian (Oxford: At the Clarendon Press, 1985), hlm. 116-117. Menariknya lagi
buku memuat informasi mengenai masuknya Injil pertama kali yang dbawa oleh
orang Kristen Syria di Nusantara pada tahun 645, yaitu deskripsinya kota Fansur,
Sumatra Barat. Dikisahkan, di sana sudah ada banyak gereja dan orang Kristen di
sana berasal dari Syria Timur/Nestorian (fiiha 'idda biya' wa jami' min biha an-
Nashara Nasthuri). Ibid, hlm. 300. Presiden Abdurrahman Wahid, dalam pidato Natal
di Jakarta, 24 Desember 2000, juga menyinggung sekilas mengenai kedatangan
Kristen Syria sebelum zaman Islam.
13. TEMPO. "Mata Rantai yang Hilang", 9 November 1998.
14. Mar Ignatius Ya'qub III, Op. Cit. Hlm. 22.

63

Anda mungkin juga menyukai