Anda di halaman 1dari 14

HAMBA TUHAN, PELAYAN, PENATUA, NABI, GEMBALA

HAMBA TUHAN

[1] Diaken (Inggris: 'deakon'; Yunani 'diakonos'), "pelayan",


orang yang melayani majikan.

* Matius 20:26,
Tidaklah demikian di antara kamu. Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah
ia menjadi pelayanmu ('diakonos'),
oukh houtôs de estai en humin all hos ean thelê en humin megas genesthai estô humôn 'diakonos'

* Matius 22:13,
Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya ('diakonos'): Ikatlah kaki dan tangannya dan
campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap
dan kertak gigi.
tote eipen ho basileus tois 'diakonois' dêsantes autou podas kai kheiras arate auton kai ekbalete
eis to skotos to exôteron ekei estai ho klauthmos kai ho brugmos tôn odontôn

Pelayanan 'diaken' tidak dijelaskan dengan rinci, namun intinya adalah mendampingi penilik.

* Filipi 1:1,
Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus, kepada semua orang kudus dalam
Kristus Yesus di Filipi, dengan para penilik jemaat dan diaken ('diakonos').
paulos kai timotheos douloi iêsou khristou pasin tois hagiois en khristô iêsou tois housin en
philippois sun episkopois kai 'diakonois'

Seorang wanita dalam Perjanjian Baru disebut "pelayan/diaken wanita".

* Roma 16:1,
Aku meminta perhatianmu terhadap Febe, saudari kita yang melayani ('diakonos') jemaat di
Kengkrea,
sunistêmi de humin phoibên tên adelphên hêmôn housan 'diakonon' tês ekklêsias tês en
kegkhreais
Penulis Kisah Para Rasul menghubungkan "pelayan" dengan kelompok Tujuh, walaupun ia tidak
menyebut mereka "diaken" (Kisah Para Rasul 6:2-6)

[2] Penilik (Inggris: 'episcope'; Yunani 'episkopos')

Dalam jemaah-jemaah Kristen, penilik ialah peranan kepemimpinan ('proistêmi', "menempatkan


di muka").

* Roma 12:8,
jika karunia untuk menasihati, baiklah kita menasihati. Siapa yang membagi-bagikan sesuatu,
hendaklah ia melakukannya dengan hati yang ikhlas; siapa yang memberi pimpinan ('proistêmi'),
hendaklah ia melakukannya dengan rajin; siapa yang menunjukkan kemurahan, hendaklah ia
melakukannya dengan sukacita.
eite ho parakalôn en tê paraklêsei ho metadidous en haplotêti ho 'proistamenos' en spoudê ho
eleôn en hilarotêti

* 1 Tesalonika 5:12,
Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang bekerja keras
di antara kamu, yang memimpin ('proistêmi') kamu dalam Tuhan dan yang menegor kamu;
erôtômen de humas adelphoi eidenai tous kopiôntas en humin kai 'proistamenous' humôn en
kuriô kai nouthetountas humas

Penilik dapat pula bermakna "pengawasan" (Yunani 'episkopeô', dari kata inilah muncul istilah
'episkopos').

* Kisah Para Rasul 20:28


Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh
Kudus menjadi 'penilik' ('episkopos') untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya
dengan darah Anak-Nya sendiri.
prosekhete oun heautois kai panti tô poimniô en hô humas to pneuma to hagion etheto
'episkopous' poimainein tên ekklêsian tou theou ên periepoiêsato dia tou idiou haimatos

* Filipi 1:1
Dari Paulus dan Timotius, hamba-hamba Kristus Yesus, kepada semua orang kudus dalam
Kristus Yesus di Filipi, dengan para 'penilik' ('episkopos') jemaat dan diaken.
paulos kai timotheos douloi iêsou khristou pasin tois hagiois en khristô iêsou tois housing en
philippois sun 'episkopois' kai diakonois
Biasanya peranan penilik dihubungkan baik dengan diaken dan penatua maupun dengan
"uskup/penilik" tanpa banyak perbedaan dan tanpa batas wewenang yang jelas (Kisah Para
Rasul 20:17, 20:28; Titus 1:5, 7).

Menurut surat-surat penggembalaan, ada banyak diaken, namun hanya ada seorang penilik saja
(1 Timotius 3:1-2, 8).

Dalam komunitas Qumran disebut seorang penilik saja. Biarpun tidak memiliki kepenuhan
kekuasaan, penilik memiliki karunia memerintah (1 Korintus 12:28), sehingga sebagai "penjaga"
ia harus menggembalakan kawanan ilahi sambil menjaga persatuannya dan pemberitaan Injil.
Istilah "penilik" tidak bermakna sama seperti istilah "uskup" dalam bahasa modern.

Istilah "penilik" diterapkan pula kepada Yesus Kristus.

* 1 Petrus 2:25
Sebab dahulu kamu sesat seperti domba, tetapi sekarang kamu telah kembali kepada gembala
dan pemelihara ('episkopos') jiwamu.
ête gar hôs probata planômena all epestraphête nun epi ton poimena kai episkopon tôn psukhôn
humôn

[3] Penatua (Inggris: 'presbyter'; Yunani 'presbuteros')

Beraneka ragam terjemahan LAI dari kata Yunani 'presbuteros' ini, misalnya "nenek moyang",
"tua-tua", "yang sulung", "yang tertua", dan lain-lain. Terjemahan "penatua" baru muncul dalam
Kisah Para Rasul 11:30.

* Matius 15:2
Mengapa murid-murid-Mu melanggar adat istiadat nenek moyang ('presbuteros') kita? Mereka
tidak membasuh tangan sebelum makan.
diati hoi mathêtai sou parabainousin tên paradosin tôn 'presbuterôn' ou gar niptontai tas kheiras
autôn hotan arton esthiôsin

* Markus 8:31
Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus
menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua ('presbuteros'), imam-imam kepala dan
ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari.
kai êrxato didaskein autous hoti dei ton huion tou anthrôpou polla pathein kai apodokimasthênai
apo tôn 'presbuterôn' kai arkhiereôn kai grammateôn kai apoktanthênai kai meta treis hêmeras
anastênai
Kata Yunani 'presbuteros', "yang lebih tua (dari yang lebih muda)", membuahkan kata Inggris
'priest' (Perancis: 'prêtre'), "imam", meskipun kata 'priest' itu sesungguhnya berpadanan dengan
kata Yunani 'hiereus'.

Dengan berperan sebagai kaum ningrat berstatus awam, sejak zaman dulu, para tua-tua
memegang kuasa kolegial keagamaan dan politik atas Israel.

* Keluaran 3:16
Pergilah, kumpulkanlah para 'tua-tua' (Ibrani: "zâqên") Israel dan katakanlah kepada mereka:
TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, telah menampakkan diri
kepadaku, serta berfirman: Aku sudah mengindahkan kamu, juga apa yang dilakukan kepadamu
di Mesir.
LÊKH VE'ÂSAFTÂ 'ET-ZIQNÊY YISRÂ'ÊL VE'ÂMARTÂ 'ALÊHEM YEHOVÂH 'ELOHÊY
'AVOTÊYKHEM NIR'ÂH 'ÊLAY 'ELOHÊY 'AVRÂHÂM YITSKHÂQ VEYA'AQOV
LÊ'MOR PÂQOD PÂQADTÏ 'ETKHEM VE'ET-HE'ÂSÛY LÂKHEM BEMITSRÂYIM

Di kemudian hari mereka mengatur pula hal-ihwal kota-kota di Palestina.

* Ulangan 21:2
maka haruslah para 'tua-tuamu' dan para hakimmu keluar mengukur jarak ke kota-kota yang di
sekeliling orang yang terbunuh itu.
VEYÂTSE'Û ZEQÊNEYKHA VESYOFETEYKHA ÛMÂDEDÛ 'EL-HE'ÂRÏM 'ASYER
SEVÏVOT HEKHÂLÂL

Selaku anggota-anggota Mahkamah Agama, mereka menjaga pelaksanaan tradisi-tradisi. Kata


"tua-tua" diterapkan pula pada para rabi ("nenek moyang") zaman dulu.

Seturut kebiasaan Yahudi, jemaah-jemaah Kristen diketuai oleh dewan penatua yang dalam
pengaturan jemaah meneruskan tugas para rasul.

* Kisah Para Rasul 11:30


Hal itu mereka lakukan juga dan mereka mengirimkannya kepada 'penatua-penatua'
('presbuteros') dengan perantaraan Barnabas dan Saulus.
ho kai epoiêsan aposteilantes pros tous 'presbuterous' dia kheiros barnaba kai saulou

Para "penatua" itu, yang nampaknya berperan sama seperti para "penilik" ('episkopos'), dipilih
menurut patokan-patokan tertentu dan dilantik dalam tugasnya melalui penumpangan tangan.
Kadang-kadang seorang penatua sangat menonjol dalam kelompoknya, tentu saja karena ia
berwibawa dan dihormati.
[4] Imam (Inggris: 'priest'; Ibrani 'kohên'; Yunani 'hiereus')

Kata ini berasal dari kata Yunani 'presbuteros', "tua", "penatua" yang mempunyai tugas
memimpin himpunan orang beriman. Tetapi sekarang, kata ini sudah mewarisi arti kata Yunani
'hiereus' (dari 'hieros', "kudus"). Di sini, kata ini dibahas dalam arti yang terakhir itu.

Baik dalam lingkungan kafir maupun dalam Perjanjian Lam, kata ini menunjukkan orang yang
bertanggung jawab atas segala sesuatu yang kudus.

* Kejadian 41:45
Lalu Firaun menamai Yusuf: Zafnat-Paaneah, serta memberikan Asnat, anak Potifera, 'imam'
('kohên') di On, kepadanya menjadi isterinya. Demikianlah Yusuf muncul sebagai kuasa atas
seluruh tanah Mesir.
VAYIQRÂ' FAR'OH SYÊM-YÕSÊF TSÂFNAT PA'NÊAKH VAYITEN-LÕ 'ET-'ÂSNAT
BAT-PÕTÏ FERA' KOHÊN 'ON LE'ISYÂH VAYÊTSÊ' YÕSÊF 'AL-'ERETS MITSRÂYIM

* Kisah Para Rasul 14:13


Maka datanglah 'imam' ('hiereus') dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa
lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk
mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu.
ho de 'hiereus' tou dios tou ontos pro tês poleôs autôn taurous kai stemmata epi tous pulônas
enegkas sun tois okhlois êthelen thuein

Di masa kehidupan Yesus, imamat yang secara turun-temurun diwarisi di Israel oleh keluarga-
keluarga imam, merupakan hak istimewa keturunan Harun. Di antara para imam menonjollah
Imam Besar, yang ditunjuk dan diturunkan dari jabatannya oleh bangsa Romawi. Imam-imam
kepala atau imam-imam besar adalah anggota-anggota aristokrasi imam di Yerusalem.
Pada usia tertentu, melalui pelantikan resmi, orang diberi kuasa imamat yaitu untuk bertindak
dalam upacara-upacara persembahan, dalam menangani berbagai acara keagamaan, dalam
melayani Bait Allah.

* Matius 8:4
Lalu Yesus berkata kepadanya: 'Ingatlah, jangan engkau memberitahukan hal ini kepada
siapapun, tetapi pergilah, perlihatkanlah dirimu kepada 'imam' ('hiereus') dan persembahkanlah
persembahan yang diperintahkan Musa, sebagai bukti bagi mereka.'
kai legei autô ho iêsous hora mêdeni eipês all hupage seauton deixon tô 'hierei' kai prosenegke to
dôron ho prosetaxen môsês eis marturion autois

* Ibrani 10:11
Selanjutnya setiap imam ('hiereus') melakukan tiap-tiap hari pelayanannya dan berulang ulang
mempersembahkan korban yang sama, yang sama sekali tidak dapat menghapuskan dosa.
kai pas men 'hiereus' hestêken kath hêmeran leitourgôn kai tas autas pollakis prospherôn thusias
haitines oudepote dunantai perielein hamartias

Mengajar hukum, bukan tugas para imam, melainkan tugas para ahli Taurat. Para imam biasanya
bertempat tinggal di kampung-kampung, di mana mereka memiliki tanah. Mereka terbagi atas
sejumlah kelas yang secara bergilir melayani Bait Allah dalam sepekan.

* Lukas 1:8
Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di
hadapan Tuhan.
egeneto de en tô hierateuein auton en tê taxei tês ephêmerias autou enanti tou theou

Perjanjian Baru menerapkan kata 'hierourgeô' (dari 'hiereus', "imam"; dan 'ergon', "pekerjaan")
kepada pelayan Injil dalam Roma 15:16 (diterjemahkan oleh LAI dengan "pelayanan").

* Roma 15:16
yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam
'pelayanan' ('hierourgeô') pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat
diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh
Kudus.
eis to einai me leitourgon iêsou khristou eis ta ethnê 'hierourgounta' to euaggelion tou theou hina
genêtai hê prosphora tôn ethnôn euprosdektos hêgiasmenê en pneumati hagiô

Hanya Yesus Kristus saja adalah Imam Besar dan dalam arti baru pula; dengan menggenapkan
perjanjian lama, Ia mengadakan perubahan, sebab yang bersifat kultus, dijadikan-Nya pribadi.

* Ibrani 10:21
dan kita mempunyai seorang 'Imam Besar' ('hiereus') sebagai kepala Rumah Allah.
kai hierea megan epi ton oikon tou theou

Persembahan peribadatan tidak bernilai lagi, selain dalam persembahan pribadi Yesus. Bila
Yesus mempersembahkan diri-Nya, Gereja dikuduskan dan memperoleh tugas untuk
mempersembahkan persembahan rohani.

* Wahyu 1:6
dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi 'imam-imam' ('hiereus') bagi
Allah, Bapa-Nya, -bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
kai epoiêsen hêmas basileis kai hiereis tô theô kai patri autou autô hê doxa kai to kratos eis tous
aiônas tôn aiônôn amên

[5] Guru (Yunani 'didaskalos')

Kata ini berasal dari kata 'didaskô', "mengajar".

Sebutan "guru" diterapkan pada ahli Alkitab yang dipandang dari segi fungsinya selaku pengajar.

* Lukas 2:46
Sesudah tiga hari mereka menemukan Dia dalam Bait Allah; Ia sedang duduk di tengah-tengah
alim ulama ('didaskalos'), sambil mendengarkan mereka dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan
kepada mereka.
kai egeneto meth hêmeras treis heuron auton en tô hierô kathezomenon en mesô tôn 'didaskalôn'
kai akouonta autôn kai eperôtônta autous

* Yohanes 3:10,
Jawab Yesus: 'Engkau adalah pengajar ('didaskalos') Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal
itu?'
apekrithê ho iêsous kai eipen autô su ei ho 'didaskalos' tou israêl kai tauta ou ginôskeis

Kadang-kadang istilah ini diperjelas dengan kata 'nomodidaskalos', "ahli hukum".

* Lukas 5:17
Pada suatu hari ketika Yesus mengajar, ada beberapa orang Farisi dan ahli Taurat
('nomodidaskalos') duduk mendengarkan-Nya. Mereka datang dari semua desa di Galilea dan
Yudea dan dari Yerusalem. Kuasa Tuhan menyertai Dia, sehingga Ia dapat menyembuhkan
orang sakit.
kai egeneto en mia tôn hêmerôn kai autos ên didaskôn kai êsan kathêmenoi pharisaioi kai
'nomodidaskaloi' hoi êsan elêluthotes ek pasês kômês tês galilaias kai ioudaias kai hierousalêm
kai dunamis kuriou ên eis to iasthai autous

Orang Kristen juga menerima karunia pelayanan atau tugas mengajar.

* Kisah Para Rasul 13:1


Pada waktu itu dalam jemaat di Antiokhia ada beberapa nabi dan 'pengajar' ('didaskalos'), yaitu:
Barnabas dan Simeon yang disebut Niger, dan Lukius orang Kirene, dan Menahem yang diasuh
bersama dengan raja wilayah Herodes, dan Saulus.
êsan de tines en antiokheia kata tên ousan ekklêsian prophêtai kai 'didaskaloi' ho te barnabas kai
sumeôn ho kaloumenos niger kai loukios ho kurênaios manaên te hêrôdou tou tetrarkhou
suntrophos kai saulos

* 1 Korintus 12:28
Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai
nabi, ketiga sebagai 'pengajar' ('didaskalos'). Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk
mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk
berkata-kata dalam bahasa roh.
kai hous men etheto ho theos en tê ekklêsia prôton apostolous deuteron prophêtas triton
'didaskalous' epeita dunameis eita kharismata iamatôn antilêpseis kubernêseis genê glôssôn

* Efesus 4:11
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil
maupun gembala-gembala dan 'pengajar-pengajar' ('didaskalos'),
kai autos edôken tous men apostolous tous de prophêtas tous de euaggelistas tous de poimenas
kai 'didaskalous'

[6] Rasul (Inggris 'apostle'; Yunani 'apostolos')

Kata ini berasal dari kata kerja 'apostellô', "mengutus" sehingga 'apostolos' dapat berarti
"utusan", suruhan, wakil resmi yang diserahi misi tertentu, bukan hanya seorang penyebar suatu
ajaran ataupun pengurus suatu perkara saja.

* Yohanes 13:16
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya seorang hamba tidaklah lebih tinggi dari pada tuannya,
ataupun seorang utusan ('apostolos') dari pada dia yang mengutusnya.
amên amên legô humin ouk estin doulos meizôn tou kuriou autou oude 'apostolos' meizôn tou
pempsantos auton

* 2 Korintus 8:23
Titus adalah temanku yang bekerja bersama-sama dengan aku untuk kamu; saudara-saudara
kami yang lain itu adalah utusan ('apostolos') jemaat-jemaat dan suatu kemuliaan bagi Kristus.
eite huper titou koinônos emos kai eis humas sunergos eite adelphoi hêmôn 'apostoloi' ekklêsiôn
doxa khristou

Dalam arti luas, semua orang yang diutus Yesus Kristus yang sudah bangkit, berstatus rasul.
Gereja ditopang oleh mereka. Mereka memiliki kuasa -- bukan superioritas -- atas jemaat-jemaat,
yaitu kuasa pelayanan kegembalaan.

Dalam arti lebih sempit -- demikianlah dalam Injil Lukas -- para rasul adalah mereka yang
termasuk Dewan Kedua Belas. Mereka wajib memberi kesaksian, bahwa Yesus Kristus yang
bangkit sama dengan Yesus dari Nazaret yang mereka kenal.

Dalam Perjanjian Baru disajikan empat daftar nama para rasul. Nama-nama mereka sama, namun
diurutkan dengan cara yang berbeda-beda. Seluruh daftar itu terbagi dalam tiga kelompok nama.
Pertama-tama nama mereka yang paling dulu dipanggil sebagai rasul, yaitu Petrus, Andreas,
Yakobus, dan Yohanes. Kelompok kedua terdiri dari Filipus, Bartolomeus, Matius, dan Tomas.
Kelompok ketiga ialah Yakobus kecil, Tadeus (atau Yudas), Simon, dan Yudas Iskariot. Petrus
selalu disebut pada awal daftar, sedangkan Yudas Iskariot selalu pada akhir daftar. Dewan ini
dilengkapi oleh Matias sesudah Yudas Iskariot murtad, namun sesudah wafatnya Yakobus,
jumlah rasul tidak dilengkapi lagi.

Paulus adalah "rasul bangsa-bangsa non-Yahudi" dalam arti sepenuh-penuhnya.

[7] Nabi (Inggris 'prophet'; Yunani 'prophêtês')

Kata ini berasal dari kata kerja 'phêmi', "bicara" dan 'pro', "sebelum", gabungan kata ini
bermakna "sebagai ganti....", "di muka" atau "secara umum"; sehingga kata 'prophêtês' dapat
bermakna "juru bicara", orang yang diutus dan diilhami oleh Allah untuk menyatakan sesuatu
yang tersembunyi, mengungkapkan suatu nubuat, menyatakan pikiran dan kehendak ilahi, dan
juga untuk meramalkan masa depan.

Kata Ibrani "nâvï", nûn - bêyt - yõd, yang berasal dari bahasa Akad "memanggil",
"memberitakan", juga bermakna sama. Melalui nabi alkitabiah, Allah mengaktualkan rencana-
Nya dalam hal keselamatan dan menyatakan firman-Nya sambil mempengaruhi masa kini dan
memberitahukan (kadang-kadang) masa depan.

Nabi-nabi Perjanjian Lama (Ibrani "nevi'im"), tepatnya kitab-kitab para nabi, bersama-sama
dengan Torah (dan kitab-kitab hikmat) membentuk Alkitab Perjanjian Lama.

* Matius 5:17
"Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab
para nabi ('prophêtês'). Aku dating bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk
menggenapinya.
mê nomisête hoti êlthon katalusai ton nomon ê tous prophêtas ouk êlthon katalusai alla plêrôsai

* Kisah Para Rasul 13:15


Setelah selesai pembacaan dari hukum Taurat dan kitab nabi-nabi ('prophêtês'), pejabat-pejabat
rumah ibadat menyuruh bertanya kepada mereka: 'Saudara-saudara, jikalau saudara-saudara ada
pesan untuk membangun dan menghibur umat ini, silakanlah!'
meta de tên anagnôsin tou nomou kai tôn prophêtôn apesteilan hoi arkhisunagôgoi pros autous
legontes andres adelphoi ei estin logos en humin paraklêseôs pros ton laon legete

Kadang-kadang nama nabi itu disebut, seperti nama Yesaya, Yeremia atau Samuel. Sambil
berbicara melalui mereka, Allah memperkenalkan rencana-Nya, bukan supaya orang dapat
membenarkan tepatnya pada saat suatu nubuat tergenapi, melainkan supaya orang dapat
menempatkan kejadian-kejadian yang mereka alami dalam rencana Allah, biarpun kejadian itu
merupakan batu sandungan, seperti misalnya salib Yesus.

[color=green]* Kisah Para Rasul 3:18


Tetapi dengan jalan demikian Allah telah menggenapi apa yang telah difirmankan-Nya dahulu
dengan perantaraan nabi-nabi-Nya ('prophêtês'), yaitu bahwa Mesias yang diutus-Nya harus
menderita.
ho de theos ha prokatêggeilen dia stomatos pantôn tôn prophêtôn autou pathein ton khriston
eplêrôsen houtôs

"Nabi seperti Musa" (Ulangan 18:15; Kisah Para Rasul 3:22-23, 7:37) adalah salah satu dari pola
yang tampak pada Yesus Kristus.

Sekitar Yesus muncul sejumlah orang yang bernubuat seperti Zakharia, Hana, dan terutama
Yohanes Pembaptis. Yohanes Pembaptis menunjukkan makna aktual Hukum, memberitakan
penghakiman yang di ambang pintu, menganjurkan baptisan pertobatan dan mengenal Dia yang
sudah ada.

Yesus Kristus dipandang sebagai seorang nabi, namun Dia sendiri tidak menuntut gelar itu; Dia
lebih senang bertindak sebagai nabi. Ia mencela ekses-ekses yang dilakukan oleh para pemuka
Yahudi dan para pemimpin agama orang Yahudi, Ia menyatakan makna tanda-tanda zaman serta
menyatakan bahwa Ia harus berbagi nasib tragis nabi-nabi terdahulu sambil memberitahukan
peranan-Nya yang unik. Namun Ia juga menempatkan diri-Nya di atas para nabi, sebab Ia
mewujudkan keselamatan dan mengucapkan firman berdasarkan wewenang-Nya sendiri.

Para hari Pentakosta dan dalam sejarah Gereja, karunia kenabian diperbaharui oleh Roh Kudus,
sehingga kini ada sebuah karisma bernubuat yang sungguh-sungguh nyata dalam Gereja pada
kaum pria maupun kaum wanita. Peranan para nabi itu, yang tentu saja berbeda dengan peranan
para nabi yang menjadi fundamen Gereja, ialah menyatakan rahasia-rahasia, mengajak,
menghibur dan membangun; bertolak belakang dengan para nabi palsu, mereka bernubuat sesuai
dengan wibawa para rasul.

* Kisah Para Rasul 15:32


Yudas dan Silas, yang adalah juga 'nabi' ('prophêtês'), lama menasihati saudara-saudara itu dan
menguatkan hati mereka.
ioudas te kai silas kai autoi prophêtai ontes dia logou pollou parekalesan tous adelphous kai
epestêrixan

* Kisah Para Rasul 21:10


Setelah beberapa hari kami tinggal di situ, datanglah dari Yudea seorang nabi ('prophêtês')
bernama Agabus.
epimenontôn de hêmôn jêmeras pleious katêlthen tis apo tês ioudaias prophêtês onomati agabos

* 1 Korintus 14:37
Jika seorang menganggap dirinya nabi ('prophêtês') atau orang yang mendapat karunia rohani, ia
harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan.
ei tis dokei 'prophêtês' einai hê pneumatikos epiginôsketô ha graphô humin hoti tou kuriou eisin
entolai

[8] Pemberita Injil (Inggris 'evangelist'; Yunani 'euaggelistês')

Dalam Perjanjian Baru, penginjil adalah orang yang memberitakan kabar baik (dari kata kerja
Yunani 'euaggelizomai'). Kata kerja ini sering dipakai dalam Perjanjian Baru, dikenakan kepada
Allah (Galatia 3:8), kepada Tuhan Yesus (Lukas 20:1), kepada anggota gereja biasa (Kisah Para
Rasul 8:4), begitu juga kepada para rasul dalam perjalanan penginjilan bereka.

Kata Yunani 'euaggelistês' yang berarti "penginjil" atau "pemberita Injil" hanya tiga kali terdapat
dalam Perjanjian Baru. Timotius dalam 2 Timotius 4:5 dinasehati Paulus supaya melakukan
pekerjaan seorang pemberita Injil, artinya mengumumkan kenyataan-kenyataan dari kabar baik.
timotius telah beberapa kali menemani Paulus dalam perjalanan penginjilan. Tapi dari perintah
yang diberikan kepada Timotius dalam kedua surat yang dialamatkan kepadanya, jelas bahwa
pekerjaannya tatkala Paulus menulis kepadanya, yang terbesar adalah bersifat local dan
penggembalaan. Bahwa ia diperintahkan untuk melakukan pekerjaan pemberita Injil,
menunjukkan bahwa pemberita Injil bisa juga seorang gembala dan pengajar.

Dalam Kisah Para Rasul 21:8, Filipus dilukiskan sebagai "pemberita Injil". Filipus terpilih
sebagai seorang dari ketujuh orang dalam Kisah Para Rasul 6, dan sesudah kematian Stefanus, ia
memainkan peranan penting dalam penginjilan di daerah-daerah di mana Injil belum diberitakan.
Walaupun ia pemberita Injil, ia tidak termasuk golongan para rasul (Kisah Para Rasul 8:14).
Pembedaan serupa terdapat dalam hal Timotius dan rasul Paulus di 2 Korintus 1:1 dan Kolose
1:1. Walaupun para rasul adalah penginil, tetapi semua penginjil bukan rasul.

Pembedaan ini dipertegas dalam Efesus 4:11, di sana jabatan "pemberita Injil" disebut sesudah
rasul dan nabi, sebelum gembala dan pengajar. Dari ayat ini jelas, bahwa karunia pemberita Injil
adalam jemaat adalah suatu karunia khusus. Dan walaupun semua orang Kristen wajib
melaksanakan tugas ini, sesuai dengan kesempatan yang diberikan kepadanya, namun ada orang
yang dipanggil dan dikaruniai oleh Roh Kudus secara khusus untuk tugas ini.
[9] Gembala (Inggris 'shepherd', 'pastor'; Yunani 'poimên')

Ada dua macam gembala dalam Alkitab.


Pertama, orang yang menggembalakan ternak.
Kedua, orang yang mengasuh dan membina manusia, yaitu gembala yang bersifat ilahi
maupun fana.

Terhadap keduanya, kata pujian atau celaan adalah sama. Kata Ibrani dalam bentuk partisipium
ialah ‫ רֹעֶה‬- RO'EH, rêsy - 'âyin - hê', kata Yunani ποιμήν - poimên. Asuhan terhadap sesama
makhluk fana bisa bersifat politik atau rohani. Para raja dan penguasa berulang-ulang disebut
gembala oleh Homer dan penulis-penulis lain di luar Alkitab. Pemakaian cara demikian dalam
kiasan yang lebih mendalam menonjol pada Yehezkiel 34.

Gembala dalam arti harfiah pada zaman dulu dan sekarang, mengemban panggilan tugas yang
banyak tuntutannya, panggilan setua panggilan Habel (Kejadian 4:2). Dia harus mencari rumput
dan air di daerah yang kering dan berbatu-batu (Mazmur 23:2), harus melindungi kawanan
domba gembalaannya terhadap cuaca buruk dan binatang buas (Amos 3:12), harus mencari dan
membawa kembali setiap domba yang sesat (Yehezkiel 34:8; Matius 18:12, dan seterusnya). Jika
tugas-tugasnya mengharuskan ia jauh dari perkemahan gembala, segala kebutuhan utamanya ia
bawa dalam suatu kantung (1 Samuel 17:40, 49), dan kemah menjadi penginapannya (Kidung
Agung 1:8). Mungkin ia menggunakan anjing sebagai pembantunya seperti gembala modern
(Ayub 30:1).

Apabila para gembala beserta ternak gembalaannya tinggal menetap di suatu kota, hal itu
menandakan hilangnya sejumlah penduduk dan telah terjadi malapetaka sebagai akibat hukuman
yang ditimpakan oleh Allah (Yeremia 6:3, 33:12; Zefanya 2:13-15). Gembala upahan
bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas domba yang hilang (Kejadian 31:39), kecuali ia
berhasil mengajukan pembelaan yang membuktikan, bahwa suatu peristiwa benar-benar telah
terjadi di luar pengetahuannya atau kemampuannya (Keluaran 22:10-13).

Gembala yang ideal haruslah kuat, rela berkorban dan tidak mementingkan diri sendiri --
memang banyak gembala demikian. Namun bajingan terdapat juga dalam suatu pekerjaan mulia
(Keluaran 2:17, 19), dan ada juga gembala yang gagal dalam pekerjaan mereka (Zakharia 11;
Nahum 3:18; Yesaya 56:11, dan seterusnya).

Demikianlah mulianya panggilan menjadi gembala. Justru Perjanjian Lama berulang-ulang


melukiskan Allah sebagai Gembala Israel (Kejadian 49:24; Mazmur 23:1; 80:2), lemah lembut
dalam pengasuhan-Nya (Yesaya 40:11), tapi kadang-kadang membina kawanan domba-Nya
dengan kemarahan-Nya, lalu dengan pengampunan mengumpulkannya kembali (Yeremia
31:10).

Kadang-kadang penggembalaan itu terutama bersifat hukuman, apabila si gembala dan manusia
gembalaannya sama-sama dikutuk dan dihukum (Yeremia 50:6; 51:23; Zakharia 13:7). Gembala
yang tak setia itu mungkin gemetar berdiri di hadapan Tuhan (Yeremia 49:19; 50:44). Kadang-
kadang terdengar nada kasih dan iba apabila domba-domba itu ditinggalkan oleh orang-orang
yang sebenarnya bertanggung jawab terhadap mereka (Bilangan 27:17; 1 Raja-raja 22:17;
Markus 6:34, dan seterusnya).

Dua orang gembala disebut secara khas dan istimewa, yaitu Musa (Yesaya 63:11) dan, yang
sangat mengherankan, seorang kafir, pelaksana dari maksud-maksud Allah, yaitu Koresy
(Yesaya 44:28). Alkitab sungguh-sungguh menekankan betapa pentingnya tanggung jawab
setiap pemimpin atas pengikut mereka. Salah satu pasal yang paling khas dalam Perjanjian Lama
perihal celaan keras gerhadap gembala-gembala yang tidak setia adalah Yehezkiel 34, bahkan
lebih keras lagi Yeremia 25:32-38. Gembala-gembala itu, demi kepentingan mereka, memuaskan
diri mereka sendiri, bukan domba-dombanya; domba gembalaan mereka dibunuh dan diserahkan
demi keuntungan mereka; mereka mengkhianati tugas mereka yang sesungguhnya; karena itu
allah akan mengumpulkan kembali domba-domba itu dan menghakimi gembala-gembala itu.
Kelak Ia akan menetapkan seorang gembala (Yehezkiel 34:23). Ayat ini dapat ditafsirkan
sebagai mengacu pada penyatuan kerajaan utara dengan kerajaan selatan, tapi mungkin juga
menubuatkan kedatangan Mesias.

Dalam Perjanjian Baru, tugas Mesias adalah menjadi Gembala, bahkan Gembala Agung (Ibrani
13:20; 1 Petrus 5:4). Hal ini diuraikan secara rinci dalam Yohanes 10 dan rinciannya sepadan
dengan Yehezkiel 34. Pokok-pokok utama dalam Injil Yohanes adalah kejahatan orang-orang
yang "masuk ke dalam kandang domba dengan tidak melalui pintu, tapi dengan memanjat
tembok" (Yohanes 10:1), sebutan pintu mengacu pada gembala yang sesungguhnya; ia mengenal
domba-dombanya dan domba-domba itu mendengarkan suaranya (halnya masih demikian
dengan gembala modern di Asia Barat). Ajaran mengenai Diri Mesias, yang diumpamakan pintu
(gembala sering tidur tepat di mulut pintu atau di mulut tembok) terkait dengan Gembala yang
baik, tapi bertentangan dengan gembala upahan yang tidak becus. Injil Yohanes
menggarisbawahi hubungan Mesias dengan para pengikut-Nya dan Allah; ihwal menyatukan
"domba-domba lain" menjadi satu kawanan dengan domba-domba lainnya; dan menolak orang-
orang yang bukan domba yang sungguh dari Mesias itu.

Seturut teladan Kristus, para gembala wajib menjaga Gereja, mencari domba-domba yang
tersesat serta melindungi kawanan terhadap serigala-serigala.

* 1 Petrus 5:2-3
Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi
dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari
keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri. Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu
mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu
menjadi teladan bagi kawanan domba itu.

Lihat pembahasan yesus-kristus-gembala-yang-baik-vt2320.html

Jabatan "Gembala" (Pendeta/ Pastor) dalam Jemaat Kristus telah ada sejak Gereja Purba. Para
Rasul yang mula-mula menjadi Gembala dan kemudian terjadi pemuridan terus-menerus hingga
sekarang. Dalam Alkitab PB sendiri dapat kita baca Surat-surat penggembalaan dari Para Rasul,
mereka menuliskan dalam ilham Roh Kudus tentang garis-garis petunjuk. Dan terdapat pula
tradisi-tradisi lisan secara turun-temurun dari pesan-pesan para rasul, untuk memimpin jemaat
dan melawan ajaran salah, sekaligus mencari kekuatan bagi para rasul kristen yang berada di
dalamnya. Jemaat Kristus berkembang hingga sekarang.

Anda mungkin juga menyukai