Penjelasan
Ay 10 perikop ini penulis kitab Injil Lukas mau menjelaskan bahwa ada kabar berita yang
menggembirakan yang disampaikan oleh malaikat yaitu: 1). Memberitakan (bhs Yun euangelion/Injil). 2).
Kesukaan besar yang diperuntukkan bagi seluruh bangsa dan diperluas lagi ditujukan bagi setiap orang percaya.
Ay 11 “Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus Tuhan di kota Daud”. Janji penggenapan
Allah telah digenapi-Nya melalui kelahiran Yesus Kristus, yang telah lahir seperti kita menjadi manusia.
Kemudian dalam ayat dilanjutkan dengan tiga kata penting yakni mengenai tiga gelar yang merupakan jawaban
atas kelahiran Yesus Kristus yakni: Pertama: Ia disebutkan “Juruselamat” (bhs Yun: Soter) yang artinya
Penyelamat, Penolong hal ini mau menunjuk bahwa Dia-lah yang akan menyelamatkan dunia dan manusia.
Kedua : Kristus (bhs Yun : Christos) dan dalam bahasa Ibrani “Mesias” atau “Almaseh” yang berarti diurapi. Ini
mau menjelaskan bahwa Dia akan menduduki jabatan nabi, imam dan raja. Ketiga: Kyrios (Tuhan Allah)
maksudnya Kristus yang dijanjikan Tuhan Allah datang dari pada-Nya.
Ay 12 bacaan ini mau menjelaskan berita besar ini diikuti dengan penyampaian tanda mengenai bayi itu
yakni : dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan. Tanda ini melukiskan suatu realitas yang
sarat kesederhanaan jika dibandingkan dengan kelahiran di masa sekarang. Tetapi itulah yang dijalani oleh
Yesus, Sang Juruselamat. Parade sejumlah besar malaikat yang menyenandungkan kemuliaan dan damai
sejahtera menjadi pengalaman hebat lainnya yang dinikmati oleh para gembala itu. Karena di tempat yang hina
dan kotor justru ada sukacita dan pujian “Gloria in Excelsis Deo” sebab peristiwa kelahiran itu mengandung arti
kemuliaan bagi Allah di sorga dan kesejahteraan/ keselamatan bagi umat manusia di bumi.
Refleksi
Berita kelahiran Yesus Kristus di Malam Natal ini mau mengingatkan kita bahwa Ia yang telah lahir
dengan penuh kesedehanaan, telah diutus, diurapi untuk memberitakan Kabar baik bagi semua orang, sehingga
dengan berita ini maka kelahiran-Nya membawa “Hidup Yang Membawa Damai Sejahtera” serta ada pujian
Gloria in Excelsis Deo yang dikumandangkan bagi kita di Malam Natal di tahun ini. Karena itu, pertanyaan
bagi kita di Malam Natal ini apakah hidup kita selama ini telah membawa damai sejahtera atau hanya karena
kita merayakan natal maka damai sejahtera itu ada dan setelah perayaan natal, damai sejahtera itu pun lenyap
bak diterpa angin. Selama empat minggu dalam masa Adven, kita telah dipersiapkan dalam merayakan hari
kelahiran Yesus Kristus maka saat ini ketika kita merayakan Natal di tahun 2014 adakah komitmen kita untuk
Tuhan atau yang penting “esok torang mo pake baju, dengan sepatu baru dan makan makanan yang enak”.
Berita Natal merupakan berita yang selalu kita nanti-nantikan dari dulu sekarang dan sampai selamanya. Di
Malam natal ini kita diingatkan dan diajak kembali untuk menyatakan diri dan menjadi alat damai bagi sesama.
Sebab kelahiran Yesus membuktikan bahwa Ia lahir dan diutus memberitakan Kabar Baik supaya semua orang
saling menguatkan, menolong yang lemah, saling membantu mereka yang berkekurangan, berani berkata yang
benar di atas yang tidak benar.