“TUHAN YESUS BERKUASA MENYEMBUHKAN” =================================================== 1. Marende BE. No. 770 : 1 – 2 “TU DEBATAMI” Tu Debatami na sun gogo i, Sai maporus ma ho ganup ari Di tanganNa do ho molo musu ro, Tung na sonang di ampuanNa ho Di tanganNa do ho molo musu ro, Tung na sonang di ampuanNa ho Tung sun hinagogo ni Tuhan i, Ingot ma Debatam do manghophop Nang ponjot rohami, ndang na leleng i, Tongkin nai pujionmu Tuhan i Nang ponjot rohami, ndang na leleng i, Tongkin nai pujionmu Tuhan i 2. DOA PEMBUKA 3. Membaca Nats : Lukas 9 : 10 – 11 10. Sekembalinya rasul-rasul itu menceriterakan kepada Yesus apa yang telah mereka kerjakan. Lalu Yesus membawa mereka dan menyingkir ke sebuah kota yang bernama Betsaida, sehingga hanya mereka saja bersama Dia. 11. Akan tetapi orang banyak mengetahuinya, lalu mengikuti Dia. Ia menerima mereka dan berkata-kata kepada mereka tentang Kerajaan Allah dan Ia menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan. Kerajaan Allah merupakan salah satu inti pemberitaan Yesus (Lukas 4:43; 8:1; 9:11). Ungkapan Basileia tou Theou (Kerajaan Allah) yang digunakan dalam Injil Lukas menunjuk kepada tingkah laku yang dibuat Allah dalam sejarah manusia kepada mewujudkan Kerajaan-Nya melewati pelayanan Yesus. Injil Lukas tidak hanya diberitakan kepada orang-orang Yahudi tetapi juga kepada orang-orang yang diasumsikan kafir dan berdosa. Sekembalinya rasul-rasul itu menceriterakan kepada Yesus apa yang telah mereka kerjakan. Lalu Yesus membawa mereka dan menyingkir ke sebuah kota yang bernama Betsaida, sehingga hanya mereka saja bersama Dia. Akan tetapi orang banyak mengetahuinya, lalu mengikuti Dia. Ia menerima mereka dan berkata-kata kepada mereka tentang Kerajaan Allah dan Ia menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan. Lukas 9:10 menunjukkan konteks peristiwa ini terjadi, “Sekembalinya rasul- rasul itu menceriterakan kepada Yesus apa yang telah mereka kerjakan. Lalu Yesus membawa mereka dan menyingkir ke sebuah kota yang bernama Betsaida, sehingga hanya mereka saja bersama Dia.” Murid-murid baru saja kembali setelah diutus Tuhan Yesus untuk memberitakan Kerajaan Allah. Mereka segera menceritakan pengalaman mereka selama menunaikan tugas yang Tuhan berikan kepada mereka. Mereka menceritakan kepada Tuhan Yesus apa yang telah mereka kerjakan. Kata hosa (ὅσα) bisa berarti besar (great, how great). Jadi, para murid telah melakukan perbuatan yang besar selama pelayanan mereka. Hal ini bisa dipahami dengan memerhatikan konteks dekatnya, Lukas 9:1, di mana Tuhan Yesus memperlengkapi mereka dengan tenaga dan kuasa untuk menguasai setan- setan dan menyembuhkan penyakit-penyakit. Tidak heran jika mereka sangat antusias untuk menceritakan perbuatan mereka selama pelayanan setelah mereka kembali kepada Tuhan Yesus. Mereka menceritakan pengalaman mereka layaknya sebuah laporan setelah mereka melakukan tugas. Mereka tentu mengharapkan evaluasi Tuhan Yesus sehingga seandainya ada yang kurang, mereka bisa memperbaikinya. Kemudian, Tuhan Yesus mengajak mereka untuk ke kota yang bernama Betsaida. Tuhan Yesus mengajak mereka untuk menyepi, beristirahat. Tentu hal ini sangat mereka butuhkan setelah mereka melakukan pelayanan yang cukup panjang. Hal menarik di sini adalah Dia yang telah memberikan tugas yang mengajak untuk beristirahat. Tuhan peduli terhadap kondisi fisik para murid. Tuhan sangat memerhatikan kondisi fisik mereka sehingga Dia pun mengajak mereka untuk beristirahat supaya tubuh mereka bisa segar kembali. Preposisi eis menunjukkan bahwa peristiwa ini terjadi di pinggir kota Betsaida atau dalam perjalanan menuju ke Betsaida karena preposisi yang dipakai bukan en. Kita tidak mengetahui secara persis di mana tempat ini, tetapi tempat tersebut adalah tempat yang sunyi. Mereka pergi ke sana untuk beristirahat. Akan tetapi orang banyak mengetahuinya, lalu mengikuti Dia. Ia menerima mereka dan berkata-kata kepada mereka tentang Kerajaan Allah dan Ia menyembuhkan orang-orang yang memerlukan penyembuhan. (9:11). Frasa “Akan tetapi orang banyak mengetahuinya, lalu mengikuti Dia” lebih tepat diterjemahkan “Tetapi orang banyak yang telah mengetahui Dia mengikuti-Nya. Pertanyaannya adalah siapa orang banyak (ὄχλοι) ini. Dalam pasal 8, Tuhan Yesus mengajar orang banyak melalui perumpamaan-perumpamaan. Dia pun melakukan mukjizat yang disaksikan oleh orang banyak (8:42, 45). Jadi, orang banyak dalam Lukas 9:11 sangat mungkin menunjuk kepada orang banyak yang telah mendengarkan pengajaran dan mukjizat Tuhan Yesus di pasal 8. Jika demikian, hal ini mengungkapkan betapa mereka sangat haus akan firman Tuhan. Ada kehausan rohani yang begitu dalam sehingga ketika mereka mengetahui keberadaan Tuhan Yesus, mereka segera ingin menjumpai-Nya. Orang banyak itu kemudian mengikuti Dia. Kata mengikuti tidak sekadar mengikuti, berarti mengikuti sebagai seorang murid. Hal ini menunjukkan niat mereka yang ingin diajar oleh Tuhan Yesus. Respons Tuhan Yesus di sini adalah Dia menerima mereka. Kata menerima (ἀποδεξάμενος, δεξάμενος,) bisa berarti menerima dengan baik, menerima dengan terbuka. Walaupun rencana Tuhan Yesus terinterupsi oleh kehadiran mereka, tetapi Tuhan Yesus tetap menyambut mereka dengan terbuka dan hangat. Dia tidak menolak mereka, bahkan Dia setuju dengan apa yang mereka lakukan. Semangat kesalehan dalam diri orang banyak itu sangat dihargai Tuhan Yesus. Sekalipun mereka datang pada saat yang tidak tepat, Tuhan Yesus tetap memberikan apa yang mereka inginkan. Hal ini mengajar kita tentang pelayanan. Kita pun harus siap ketika rencana yang telah kita siapkan dengan baik harus terinterupsi karena kerinduan dari semangat kesalehan orang-orang yang kita layani. Tuhan Yesus berkata-kata (mengajar) mereka tentang Kerajaan Allah. Kata mengajar yang berarti berbicara yang menjelaskan tindakan yang sedang berlangsung pada masa lampau. Jadi, hal yang dibicarakan Tuhan Yesus ini sesungguhnya berulang kali telah ia sampaikan. Ini bisa menjelaskan kesinambungan pengajaran Tuhan Yesus pada bagian ini dengan pengajaran sebelumnya yang dinyatakan dalam pasal sebelumnya, secara khusus pasal 8. Tuhan Yesus membicarakan tentang Kerajaan Allah. Ini adalah inti berita yang Dia sampaikan dan juga Dia mandatkan kepada para murid-Nya untuk disampaikan (Luk. 9:2). Apa pengertian Kerajaan Allah? Tuhan Yesus sengaja tidak pernah mendefinisikan secara gamblang dan detail dalam satu rangkaian kalimat tentang apa yang dimaksud-Nya dengan “Kerajaan Allah”. Namun, di hadapan Pontius Pilatus, sebagai jawaban ketika Dia dituduh sebagai pemberontak, Tuhan Yesus menjawab dengan cermat tujuan kedatangan-Nya. Dia menyatakan bahwa kedatangan-Nya bukan untuk suatu daerah kekuasaan (teritorial) yang bersifat fana di dunia ini, Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini. (Yoh. 18:36). Jadi, Kerajaan Allah di sini tidak berbicara tentang suatu wilayah kekuasaan dengan batas-batas tertentu. Kerajaan Allah yang dinyatakan oleh Tuhan Yesus berbicara tentang pemerintahan Allah di dunia ini. Gagasan yang muncul di sini adalah penyataan otoritas Allah dalam dunia ini. Frasa berikutnya menyatakan bahwa Tuhan Yesus menyembuhkan orang- orang yang memerlukan penyembuhan. Namun, kata ini juga bisa berarti servants, hamba, penghambaan, atau pelayanan. Mengacu pada Lukas 12:42, hal ini bisa menunjuk pada pelayanan secara jasmani, bisa menunjuk pada pemberian makan. Hal ini menunjukkan bahwa Tuhan Yesus menyambut dan menerima mereka yang sakit maupun yang membutuhkan pelayanan Tuhan Yesus lainnya, sangat mungkin hal ini berkaitan dengan kebutuhan jasmani. Jadi, Tuhan Yesus memenuhi kebutuhan orang banyak itu. Ia menyembuhkan orang-orang yang memerlukan kesembuhan dan yang memohon kepada-Nya karena menyadari kebutuhan mereka. Kata menyembuhkan menunjukkan kesinambungan pelayanan Tuhan Yesus dengan pelayanan sebelumnya. Artinya, pelayanan Tuhan Yesus yang memperhatikan kebutuhan manusia tidak dilakukan hanya pada saat ini saja, tetapi sudah Dia lakukan sebelumnya. Dia melakukan hal ini sepanjang pelayanan-Nya. Pelayanan mukjizat yang dilakukan Tuhan Yesus di sini juga bisa menjadi peneguhan akan berita yang Dia sampaikan tentang Kerajaan Allah. Aplikasi/Refleksi 1. Orang Kristen membaca kisah ini dengan sudut pandang yang berbeda-beda. Ada yang menekankan pada kepedulian Tuhan akan kebutuhan fisik atau jasmani manusia, sementara yang lain menekankan kebutuhan rohani manusia yang dipenuhkan dengan pemberitaan Kerajaan Allah. Mereka ada pada jalur yang benar. Tuhan Yesus dipandang mereka sebagai nabi, pembuat mukjizat, dan pembaru umat. 2. Peristiwa mukjizat ini mengingatkan orang Israel akan pemeliharaan Allah ketika mereka dalam perjalanan di padang gurun menuju tanah perjanjian. Allah melakukan hal ini kembali kepada mereka melalui Tuhan Yesus. Hal ini untuk menegaskan bahwa Tuhan Yesus adalah Allah. Dia tidak sekadar Yohanes Pembaptis, Elia, atau salah seorang dari nabi. Dia lebih dari mereka sebab Dia adalah Allah. Orang banyak memahami Tuhan masih sekadar hal itu, tetapi peristiwa mukjizat ini membawa pemahaman baru pada mereka bahwa Dia adalah Allah. Dia setara dengan Allah Bapa dalam kuasa dan kemuliaan. 4, Marende BE. NO. 467 : 3 – 4 “ASI NI ROHAM HUPUJI” Naeng huhatindangkon hami hagogoonMi tongtong Paluahon na mardosa, nang parjahat na bolong IngananMu rohanami, TondiMi manggohi i Pangke dohot ngolunami gabe ulaulaMi Sai papulik rohanami gabe pangoloi di Ho Asa marsahala hami lao manghatindangkon Ho IngananMu rohanami, TondiMi manggohi i Pangke dohot ngolunami gabe ulaulaMi. 5. DOA SYAFAAT : 6. Marende BE.NO. 392 : 1 - 2 “SAI PASIAT TUHAN JESUS” (Persembahan) Sai pasiat Tuhan Jesus tu bagasan rohami Sai maimaima Jesus, bege panuktukNa i Sai pasiat Tuhan Jesus, jangkon i tu rohami Nunga tingki parasian, sotung jolo salpu i Hariburon na di tano sai ringgas dijangkon ho Marisuang Tuhan Jesus sai dihagarishon ho Sai pasiat Tuhan Jesus, jangkon i tu rohami Nunga tingki parasian, sotung jolo salpu i 7. DOA BAPA KAMI + BERKAT Pdt. Feybert Siregar HKBP UAS – 24/02-2023