Anda di halaman 1dari 33

Tape No. 4164, N.Z.

12/94 Page 1
Meletakkan Fondasi

Doktrin Pembaptisan

Kebanyakan dari kalian tidak akan heran bila kita mulai dengan sebuah pernyataan. Lagi

pula, pada waktunya kita akan mengajakmu dalam pernyataan itu. Yang ini diambil dari 1

Korintus 6:11 yang dimulai dengan ​“​dan beberapa orang di antara kamu.” Dan ​“Beberapa

orang diantara kamu” merujuk pada sebuah daftar yang mengerikan dari berbagai macam dosa

yang dilakukan orang-orang itu. Tapi puji Tuhan, ada kata “Tetapi.” Aku bersyukur dengan kata

“Tetapi” di dalam Alkitab.

Kemudian di sana tertulis:

​ Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah
“…

dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.”

Ruth dan aku ingin membuatnya bersifat lebih pribadi, sehingga kami akan menghapus

“beberapa orang diantara kamu” dan kami akan mulai dari kata “tetapi” dan ini akan menjadi

kesaksian pribadi kami.

Tetapi kami telah memberi diri disucikan, kami telah dikuduskan, kami telah dibenarkan
dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.

Jadi sekarang kami akan memberimu kesempatan untuk berbagi bersama kami. Ini akan

mudah untuk diingat, dan dimulai dengan kalimat “Tetapi kita.”

Tetapi kita telah memberi diri untuk disucikan, tetapi kita telah dikuduskan, tetapi kita telah
dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.

Amin, Tuhan memberkatimu.


Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 2
Sekarang kita akan melanjutkan studi dari enam doktrin fondasi yang tercatat di Ibrani

6:1-2. Kita telah membahas dua yang pertama, pertobatan kepada Tuhan dan Iman kepada Yesus

Kristus. Dan sekarang kita akan melanjutkan ke bagian ketiga yaitu doktrin pembaptisan. Singkat

saja, aku akan membaca kata-kata itu untuk memastikan bahwa kita dibangun atas dasar firman

Allah yang sesungguhnya. Ibrani 6:1-2:

“S​ ebab itu marilah kita tinggalkan asas-asas pertama (aku lebih suka mengatakan
kebenaran-kebenaran awal) dari ajaran tentang Kristus dan beralih kepada perkembangannya
yang penuh. Janganlah kita meletakkan lagi dasar pertobatan dari perbuatan-perbuatan yang
sia-sia, dan dasar kepercayaan kepada Allah,​”

Dan bagian ketiga yang akan kita bahas pagi ini, doktrin pembaptisan. Doktrin, dapat kau

sebut sesuatu yang diajarkan. Dan perhatikan, kata pembaptisan bentuknya jamak,

pembaptisan-pembaptisan (Baptisms). Ada lebih dari satu pembaptisan. Pada kenyataannya, ada

tiga jenis pembaptisan yang berbeda, yang disebutkan di Perjanjian Baru dan kita, seiring dengan

waktu akan mempelajarinya satu per satu.

Pertama-tama aku perlu mengatakan, secara singkat aku akan mengutip ketiga

pembaptisan itu. Pertama, baptisan Yohanes, baptisan dari Yohanes pembaptis. Kedua, baptisan

Kristiani, yang berlainan. Lalu ketiga, Baptisan Roh kudus. Itu adalah tiga jenis pembaptisan

yang berbeda, semuanya memiliki peran yang penting dalam perjanjian baru.

Sekarang aku harus mengatakan sesuatu tentang arti dari kata ​Baptis​. Sebenarnya itu bukan

kata Inggris, itu adalah bahasa Yunani yang dituliskan dengan huruf-huruf bahasa Inggris. Yang

mereka katakan secara teknis, penerjemahan tulisan. Kata baptis diambil langsung dari kata,

Baptizo, dan bukan hanya diterjemahkan, tapi ditulis ulang dengan huruf-huruf Inggris. Mengapa

itu bisa terjadi, ada beberapa kemungkinan. Mungkin hanya tradisi Gereja atau bisa juga para

penerjemah King James tidak ingin menyinggung Gereja Anglikan dengan menuliskan arti
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 3
sebenarnya dari kata itu. Aku tidak tahu dan aku tidak menegaskan satu pendapat tertentu. Tapi,

bila kau kembali ke bahasa Yunaninya, tidak diragukan lagi arti sebenarnya dari kata itu, artinya

membenamkan, membenamkan. Dan, kau bisa dibenamkan dalam dua cara dan keduanya

relevan dengan Perjanjian Baru. Kau dapat membenamkan, dengan mencelupkannya ke dalam

air sampai sepenuhnya tenggelam atau kau bisa membenamkan dengan menuangkan air ke

atasnya. Tapi apapun cara yang kau pergunakan, itu harus total, bukan hanya sebagian.

Baptisan adalah satu proses transisi. Setiap jenis baptisan yang dituliskan dalam Perjanjian

Baru mewakili sebuah transisi. Kau berpindah dari satu hal ke hal yang lainnya. Keseluruhan

dirimu bergerak, bukan hanya bagian dari dirimu. Karena alasan itu aku percaya bahwa amat

penting untuk ditekankan bahwa Baptisan adalah membenamkan total. Bukan hanya sebagian

dari dirimu yang terkena, tetapi seluruh bagian dirimu terkena proses Pembaptisan ini.

Kata itu digunakan dengan dua atau tiga kata perangkai yang berbeda. Jadi kita perlu

menjelaskan itu. Kata itu digunakan dengan perangkai ​In (Di dalam) dan digunakan dengan

perangkai ​Into (Ke dalam) atau kadang hanya dengan ​To (Menuju ke…). Kata perangkai ​In

berarti dalam elemen yang digunakan untuk membenamkanmu. Bisa berarti air atau Roh kudus.

​ enggambarkan hasil akhir produk atau hasil dari dibenamkan. Apa yang kau tinggalkan
Into m

sebagai hasil transisi Baptisan? Sebagai contoh, Baptisan Yohanes adalah ​di dalam air, menuju

ke pertobatan atau pengampunan dosa-dosa. Jadi ada ​dalam ​dan ada ​menuju ke ​. Baptisan Roh

kudus, yang sementara tidak akan kita bahas, adalah ​di dalam Roh dan ​menuju ke tubuh Yesus

Kristus. Nanti kita akan membahasnya. Tapi bila kau memperbincangkan tentang baptisan, kau

perlu menanyakan dua pertanyaan ini: Apa itu ​di dalam​ dan apa itu ​menuju​ ​ke

Sekarang mari kita lihat baptisan Yohanes, baptisan Yohanes pembaptis yang diberi nama

itu, karena dia adalah orang yang membaptis. Ini ditulis di Markus 1:2-5.
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 4
“S​ eperti ada tertulis dalam kitab nabi Yesaya: "Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku
mendahului Engkau, ia akan mempersiapkan jalan bagi-Mu; ada suara orang yang berseru-seru

di padang gurun: Persiapkanlah jalan untuk Tuhan, luruskanlah jalan bagi-Nya",”

Itulah pelayanan khusus Yohanes pembaptis. Dia harus mendahului Mesias, untuk

mempersiapkan jalan bagi Dia. Pada dasarnya pesannya sangat sederhana, bisa dirangkum hanya

dengan satu kata, bertobatlah. Ayat berikutnya berbunyi:

“d​ emikianlah Yohanes Pembaptis tampil di padang gurun dan menyerukan: "Bertobatlah
dan berilah dirimu dibaptis dan Allah akan mengampuni dosamu."​”

Tapi kata yang digunakan adalah ​menuju ke ​pengampunan dosa. Jadi mereka dibaptis

dengan baptisan pertobatan yang membawa mereka menuju penghapusan atau pengampunan

dosa-dosa mereka. Dibaptis dalam air menuju ke pengampunan dari dosa-dosa

Dan tujuan dari hal ini adalah untuk mempersiapkan jalan bagi kedatangan Mesias Israel

yang sudah lama dinantikan, Yesus dari Nazareth. Menurutku sangat signifikan bahwa Yesus

tidak bisa datang, Tuhan tidak akan mengijinkan Dia datang, sampai hati anak-anak Tuhan, oleh

pertobatan, sudah siap. Aku cenderung untuk berpikir bahwa peristiwa ini akan sama dengan

saat kedatangan kembali Yesus . Hati dari anak-anak Tuhan harus dipersiapkan melalui

pertobatan. Menurutku dari banyak hal, pertobatan adalah pesan tunggal yang paling penting

yang dibutuhkan anak-anak Tuhan zaman sekarang ini. Itu hanya sebuah sebuah pendapat.

Pelayanan Yohanes juga merupakan penghubung dispensasi yang penting antara dua

perioda pekerjaan Tuhan atau dua dispensasi yang berbeda: dispensasi hukum dan nabi, dan

dispensasi kasih karunia dan Injil, yang datang bersama Yesus. . Jadi Yohanes adalah tokoh yang

amat penting dalam penggenapan rencana Tuhan. Kita tidak banyak tahu tentang dia dan aku

sendiri cenderung meremehkan pentingnya pelayanannya. Pelayanannya sangat singkat tapi


Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 5
sangat penting. Pelayanan itu mempersiapkan jalan untuk Yesus. Pengaruh dia atas

pengikut-pengikutnya luar biasa. Bila kau melihat dalam Markus 1:5, dikatakan di sana:

​ alu datanglah kepadanya orang-orang dari seluruh daerah Yudea dan semua penduduk
“L
Yerusalem, dan sambil mengaku dosanya mereka dibaptis di sungai Yordan.​”

Jadi dalam waktu yang singkat, dia telah menjangkau tidak disangsikan, ratusan ribu

orang, seluruh populasi Yerusalem, Yudea, dan seterusnya.

Aku selalu membayangkan cara Tuhan melakukan sesuatu. Dia tidak menyewa panitia,

menyewa stadion, mengorganisir paduan suara lalu berkata, “Kita akan mengadakan

pertemuan.” Dia melakukannya dengan cara yang paling tidak disangka-sangka. Jadi hanya

seorang manusia berpakaian dari bulu unta keluar ke padang gurun, hanya satu orang. Semua

orang lalu datang kepadanya. Kau lihat bukan, itu cara Tuhan melakukan sesuatu. Dia

melakukannya dengan cara yang tidak disangka-sangka. Yang menarik orang-orang bukanlah

organisasi - walaupun demikian kita bersyukur pada Tuhan karena adanya organisasi- bukan

iklan, bukan publikasi; melainkan kegerakan Tuhan secara supernatural. Dan kau tahu apa yang

kita butuhkan? Kita membutuhkan hal yang sama zaman sekarang ini. Di mana api Tuhan

sedang menyala, orang-orang akan menuju ke sana. Tidak dipersoalkan di mana tempatnya, tidak

jadi soal pribadi penginjilnya apakah dia berpendidikan atau tidak berpendidikan. Sepanjang

pengetahuan kita, Yohanes pembaptis tidak memiliki pelatihan seminari tapi dia hanyalah

seorang pria bernyala-nyala dengan api Tuhan. Kelak Yesus mengatakan pada orang-orang pada

masaNya, ​“​ Ia adalah pelita yang menyala dan yang bercahaya dan kamu hanya mau menikmati

seketika saja cahayanya itu.​” Tapi sangat disayangkan, orang-orang yang mendengar Yesus

berbicara saat itu tidak pernah mendapat api itu. Mereka mendatangi cahaya, mereka menerima

berkat dari cahaya itu, tapi mereka tidak pernah mendapat apinya. Rekomendasi Yesus kepada
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 6
Yohanes sangat penuh kuasa. Dia adalah pelita yang menyala dan bercahaya. Aku percaya

bahwa secara ilmiah kau memang harus terbakar supaya bisa bercahaya. Tidak ada cahaya tanpa

panas. Jadi marilah kita mengingat itu. Bila kita ingin bercahaya untuk Yesus, kita harus

terbakar. Mari kita berdoa bahwa dimana pun Tuhan menempatkan kita, kita akan menjadi pelita

yang menyala dan bercahaya.

Seperti yang sudah kukatakan, Yohanes Pembaptis masuk ​ke dalam ​pengampunan dosa.

Dia adalah di penghubung dispensasi antara hukum dan nabi-nabi, dan penginjilan. Yesus

mengungkapkan hal ini di Matius 11:13. Berbicara tentang Yohanes, Dia berkata:

"​ Sebab semua nabi dan kitab Taurat bernubuat hingga tampilnya Yohanes​"

Yohanes adalah akhir dari dispensasi itu, dia adalah mata rantai transisi menuju

dispensasi yang baru yaitu kasih karunia dari penginjilan. Dan itu membuatnya menjadi orang

yang sangat penting. Dalam pengertian, dia adalah pembagi sejarah anak-anak Tuhan. Dia

mengakhiri satu masa dan memulai satu masa yang baru. Aku sering merenungkan bahwa aku

belum sungguh-sungguh memahami pentingnya Yohanes pembaptis. Karena Alkitab tidak

terlalu banyak menulis tentang dirinya. Tapi semua yang tertulis sangat signifikan.

Baptisan Yohanes mengharuskan tiga persyaratan untuk orang-orang yang akan dibaptis.

Pertama, ini adalah pembaptisan pertobatan. Kita sudah membahas tentang pertobatan.

Pertobatan bukan satu emosi, melainkan satu keputusan. Itu adalah tujuan untuk mengakhiri

sesuatu , berbalik, menghadap ke arah yang berlawanan dan bergerak ke arah tersebut. Yohanes

menuntut mereka yang datang padanya untuk dibaptis memenuhi persyaratan itu. Pertama

adalah sebuah keputusan, kemudian sebuah tindakan.

Kedua, Yohanes meminta pengakuan dosa dihadapan umum. Ini sepertinya sudah tidak
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 7
menjadi pola pikir dari begitu banyak orang di Gereja masa kini. Tapi aku belajar melalui

pengamatan bahwa itu sangat dahsyat, ketika anak-anak Tuhan diyakinkan oleh Roh kudus

untuk mengakui dosa-dosa mereka. Ini menjadi kunci yang menerbitkan begitu banyak

kebangkitan di masa lalu, terutama kebangkitan di Wales tahun 1904. Kebangkitan itu ditandai

dengan orang-orang mengakui dosa-dosa mereka.

Dan ini kukatakan padamu, kau tidak perlu mengakui dosa-dosamu di depan umum tapi

kau harus mengakui dosa-dosamu. Karena hanya dosa-dosa yang kita akui yang dapat

pengampunan dari Tuhan. Yohanes mengatakan ini dalam suratnya yang pertama, Yohanes

yang lain, rasul Yohanes.

" Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.​ "

Tapi kalimat itu dimulai dengan satu kata “jika.” Jika kita mengakui dosa-dosa kita. Jika

kita tidak mengakui, kita tidak memiliki jaminan bahwa Tuhan akan mengampuninya.

Aku sudah berurusan dengan begitu banyak orang percaya selama bertahun-tahun, yang

memiliki setumpuk dosa yang belum mereka akui. Kemudian mereka datang untuk kesembuhan

atau untuk diberkati dan mereka heran mengapa mereka tidak disembuhkan. Mereka memikul

beban yang sangat berat. Daud berkata, “Dosa-dosaku seperti sebuah beban berat bagiku.”

Saudara-saudaraku, ada beberapa diantara kalian hari ini yang memikul beban berat karena kau

telah menumpuk dosa-dosa yang belum kau akui. Beberapa diantara kalian akan merasa lebih

baik bila menghadap Tuhan sendiri, membuka hatimu untuk Roh kudus dan berkata, “Tuhan,

tunjukkan padaku apa yang harus kuakui.” Tapi tolong ingat apa yang telah kukatakan, bila kau

tidak mengakuinya, kau tidak punya jaminan bahwa Tuhan akan mengampunimu. Bila kita

mengakui, Dia akan mengampuni.


Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 8

Persyaratan ketiga yang diminta Yohanes pembaptis adalah bukti dari kehidupan yang telah

berubah. Dia meminta bukti kalau memang mereka telah bertobat. Ketika orang-orang yang

datang nampaknya belum bertobat, dia menolak untuk membaptis mereka. Dan terutama,

orang-orang yang religius pada masa itu—orang-orang Farisi dan Saduki. Yesus menunjuk

orang-orang Farisi di sana, Dia berkata, ​“Tetapi pemungut-pemungut cukai dan

perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. “Dan kamu tidak juga percaya kepadanya."

Dia berkata, : ​“​sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal

akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah” Ini memang khas, sangat sulit untuk

orang-orang yang sangat religius untuk menerima kesepakatan yang baru dengan Tuhan. Aku

pernah berkata kadang-kadang ketika sebuah pergerakan baru datang di Gereja, itu menambah

sebuah kisah baru tentang gedungnya. Kemudian, pada umumnya, mereka membatasinya dan

berkata, “Cukup, tidak perlu lagi.” Lalu ketika angin Tuhan berikutnya bertiup yang pertama

harus Dia lakukan adalah mendobrak batasan itu. Mereka cenderung marah dan sulit untuk

mengikuti apa yang direncanakan Tuhan selanjutnya.

Jadi, ini seperti orang-orang Farisi. Ini yang dikatakan Yohanes. Dia adalah seseorang yang

suka bicara blak-blakan. Aku pernah membuat sebuah studi kecil, aku tidak ingin membahasnya

di sini, tentang karakteristik orang-orang yang dikenal bahwa mereka penuh dengan kuasa Roh

kudus. Yang pertama adalah Yohanes pembaptis. Dia dipenuhi dengan kuasa Roh kudus

semenjak dari kandungan ibunya. Kemudian Yesus, lalu Petrus lalu Paulus, dan Stefanus. Aku

mendapatkan sebuah penemuan yang cukup mengerikan. Kebanyakan diantara mereka

mengakhiri hidup mereka sebagai martir. Satu lagi yang kutemukan adalah mereka adalah

orang-orang yang bicara blak-blakan, mereka tidak menggunakan bahasa religius yang santun.
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 9
Roh kudus tidak bisa menyokong sesuatu yang diperhalus atau digumamkan. Dia menginginkan

kata-kata yang jelas, dan tegas. Dengarkan apa yang Yohanes katakan, banyak pendeta yang

tidak akan bicara seperti itu zaman sekarang ini. Tapi dalam Matius 3:7-9:

" Tetapi waktu ia melihat banyak orang Farisi dan orang Saduki datang untuk dibaptis,
berkatalah ia kepada mereka: "Hai kamu keturunan ular beludak. Siapakah yang mengatakan
kepada kamu, bahwa kamu dapat melarikan diri dari murka yang akan datang? ​Jadi hasilkanlah
buah yang sesuai dengan pertobatan. Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata
dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat
menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini!​ "

Ini adalah sebuah pernyataan yang luar biasa, bukan? Jadi janganlah mengandalkan

silsilahmu, jangan mengandalkan latar belakangmu. Kau harus secara pribadi memenuhi

persyaratan Tuhan. Jadi, itu adalah ketiga persyaratan pembaptisan yang diminta oleh Yohanes

pembaptis: Pertobatan, pengakuan dosa di depan umum, dan bukti dari hidup yang telah berubah.

Aku ingin menunjukkan sesuatu di sini karena ini berlaku di setiap tempat dimana

pembaptisan dilakukan. Dikatakan bahwa dia membaptis mereka menuju ke pertobatan. Tapi, dia

tidak akan membaptis mereka kecuali mereka telah bertobat. Jadi, pembaptisannya tidak

menghasilkan pertobatan, melainkan itu menjadi meterai dan bukti bahwa mereka telah bertobat.

Kau akan menemukan kebenaran pernyataan ini dalam setiap tempat dimana kata “Dibaptis

ke…” digunakan. Bukan digunakan untuk menyatakan bahwa itu membawa mereka masuk tapi

digunakan untuk mengindikasikan bahwa itulah meterai keberadaan mereka. Kita akan

membahas ini nanti.

Ada beberapa kekurangan dari pembaptisan Yohanes. Itu hanya menghantar orang-orang

sampai batasan tertentu. Pertama, baptisan itu tidak menghasilkan kelahiran baru. Matius 11:11,

Yesus berbicara mengenai Yohanes pembaptis:

" Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 10
tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang
terkecil dalam Kerajaan Sorga lebih besar dari padanya.​ "

Jadi Yohanes lahir dari perempuan namun dia tidak pernah lahir baru. Dia tidak masuk

dalam kelahiran baru karena itu tidak mungkin dilakukan sebelum Yesus datang. Jadi, dia

adalah salah seorang yang terbesar terlahir dari seorang perempuan. Tapi orang yang terkecil

dalam kerajaan Allah lebih besar dari Yohanes—bukan karena jati diri kita, tapi karena status

yang ditentukan Tuhan untuk kita. Dia telah membawa kita masuk ke dalam Kerajaan melalui

kelahiran baru. Kau ingat Yesus berkata, ​" Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang

tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah. " Jadi Yohanes mempunyai

kekurangan-kekurangan, kekurangan yang ditentukan oleh Tuhan.

Kedua, ini penting, setelah Pentakosta, pembaptisan Yohanes tidak lagi diterima sebagai

sesuatu yang sah. Ini dituliskan dalam Kisah rasul 19, hanya beberapa ayat pertama.

" Ketika Apolos masih di Korintus, Paulus sudah menjelajah daerah-daerah pedalaman
dan tiba di Efesus. Di situ didapatinya beberapa orang murid. K ​ atanya kepada mereka:
"Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?"

Kita tidak tahu mereka murid siapa. Nampaknya Paulus kurang jelas menerangkannya.

Tapi dia mengajukan satu pertanyaan yang menurutku selalu dilakukannya ke mana pun dia

pergi, “Sudahkah kau menerima Roh kudus ketika menjadi seorang pemercaya ?” Itu

menunjukkan bahwa kita bisa menjadi seorang pemercaya tanpa menerima Roh kudus. Istriku

yang pertama sepeti itu. Dia sangat tegas dalam soal menerima Roh kudus. Setiap kali dia

bertemu dengan seseorang dia berkata, “Sudahkah kau menerima Roh kudus?” dan menurutku

zaman sekarang kita sangat enggan untuk menanyakan ini pada orang-orang. “Sudahkah kau

menerima Roh kudus saat menjadi pemercaya ?”


Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 11
Jadi Paulus akhirnya menemukan sesuatu.

“Akan tetapi mereka menjawab dia: "Belum, bahkan kami belum pernah mendengar,
bahwa ada Roh Kudus. Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan
manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes."

Ada banyak cara untuk memahami kalimat itu, akan tetapi bila mereka berkata, “Kami

belum pernah mendengar adanya Roh kudus,” mengapa Paulus kemudian mengatakan, “Dengan

baptisan mana waktu itu kau dibaptis?” Mengapa “waktu itu”? Bagaimana mereka bisa disebut

Kristen bila belum mendengar mengenai Roh kudus? Satu penjelasan adalah yang Yesus katakan

pada para murid dalam Matius 28:

"​ baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus​ "

Jadi bila mereka sudah menerima baptisan serupa dengan itu, berarti mereka telah

mendengar mengenai Roh kudus. Jadi, Paulus menyadari bahwa mereka belum pernah dibaptis

sebagai pemercaya dalam Yesus, mereka hanya dibaptis dengan baptisan Yohanes.

Lalu Paulus melanjutkan:

" Kata Paulus: "Baptisan Yohanes adalah pembaptisan orang yang telah bertobat, dan ia
berkata kepada orang banyak, bahwa mereka harus percaya kepada Dia yang datang kemudian
dari padanya, yaitu Yesus."​ "

Jadi Paulus mengatakan bahwa itu adalah baptisan persiapan, tapi sekarang karena Yesus

sudah datang, mati, dan bangkit kembali, baptisan itu tidak lagi mencukupi. Jadi pada ayat 5:

" Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama
Tuhan Yesus.​ "

Itulah bagian yang terpenting, kau harus mengakui Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 12
untuk memenuhi persyaratan pembaptisan.

" Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas
mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.​ "

Jadi Paulus sangat teliti. Dia tidak menerima sesuatu yang sepele. Dia menginginkan

pembaptisan yang sejati dan dia menginginkan yang menyeluruh/lengkap. Jadi mereka harus

menjadi pemercaya dalam Yesus, mereka dibaptis dalam air, dan setelah mereka dibaptis dalam

air, pertanda satu pengalaman yang berbeda, Paulus lalu menumpangkan tangan di atas mereka

dan mereka kemudian berbahasa lidah dan bernubuat.

Jadi itulah usaha untuk menetapkan kekurangan-kekurangan dari baptisan Yohanes

pembaptis.

Sekarang kita masuk pada baptisan Kristen, itu kata yang akan kugunakan—apa artinya

dibaptis sebagai orang percaya dalam Yesus. Aku harus mengatakan bahwa ini adalah hal yang

jauh lebih penting dari apa yang disadari oleh rata-rata orang Kristen zaman sekarang. Bahkan

orang-orang Baptist, pada umumnya hanya memiliki sedikit pengertian tentang signifikan dan

pentingnya arti baptisan dalam air. Aku dapat mengatakan, kau tidak dibaptis ke dalam Yesus

Kristus karena kau seorang pendosa. Ini bukanlah baptisan pertobatan. Mari kita perhatikan

Matius 3: 13-17

“Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang
datang kepadaku?"

Pada momento tersebut, Yohanes tidak mengetahui bahwa Yesus adalah Mesias, karena

dalam kitab Yohanes, tertulis,”

“Dan akupun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 13
air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan

tinggal di atas-Nya…..” Itu adalah kesaksian tentang kehidupan Yesus. Walaupun dia tidak

mengetahui bahwa Dia adalah Mesias, dia berkata : “"​Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan

Engkau yang datang kepadaku?"

“Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah
sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanespun menuruti-Nya.
Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan
Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya”.

Dan Injil Yohanes menuliskan :”​ d​ an Ia tinggal di atas-Nya.”

“​lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi,
kepada-Nyalah Aku berkenan."

Tidaklah mungkin untuk tidak menegaskan lebih lagi tentang baptisan dalam air, sehingga

tertulis di Perjanjian Baru . Ini disebabkan ketiga pribadi dari Keilahian Tuhan mendukungnya.

Yesus melakukannya, Roh Kudus turun keatasNya, Roh Kudus belum turun keatasNya, sebelum

Dia dibaptis kedalam air, kemudian Allah Bapa bersabda dari surga, “​"Inilah Anak-Ku yang

Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." Tuhan, dengan segala hormat, membungkuklah

kebelakang, sekedar untuk melihat dikedalaman mataNya betapa pentingnya dibaptis dalam air.

Sekarang aku ingin menunjukkan hakikat baptisan Kristen. Ini bukanlah baptisan

pertobatan, karena Yesus tidak memiliki dosa untuk ditobatkan. Dia tidak dibaptis karena Dia

sudah bertobat. Adalah benar Dia dibaptis oleh Yohanes, akan tetapi bukan dengan baptisan

Yohanes. Apa tujuan baptisanNya dalam hal ini? Dia sendiri mengatakannya :

“​"Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh
kehendak Allah."
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 14
Dia tidak mengatakan itu untuk kepentingan diriNya. Dia mengatakannya untuk kita. Dia

me-identik-an diriNya bersama mereka yang mau mengikutiNya, melalui baptisan air tersebut.

Dan Dia katakan itu sudah sepatutnya, itu sudah selayaknya, dengan cara tersebut untuk

menggenapkan seluruh kebenaran. Inilah yang patut kau lakukan, apabila kau dibaptis dengan

nama Yesus Kristus sebagai pengikut Yesus. Kau bukan dibaptis dengan baptisan pertobatan.

Kau sudah bertobat, bukan oleh sebab itu kau dibaptis. Kau dibaptis untuk memenuhi seluruh

kebenaran, untuk melengkapi seluruh kebenaran. Ini pokok yang sangatlah penting, sehingga

aku perlu mempertegasnya. Bila kau membuka kitab Roma 5:1, kata-kata Paulus tentang kita,

pemercaya dalam Yesus :

“Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan
Allah oleh karena Tuhan kita, Yesus Kristus”

Jadi Paulus mengatakan, bahwa melalui iman kita kepada Yesus, kita sudah dibenarkan. Ini

adalah satu istilah penting dalam Perjanjian Baru, tidak banyak orang yang mengerti. Aku

berpendapat, ada banyak arti yang berbeda disini, yaitu : dibebaskan, dinyatakan tidak bersalah,

dianggap benar, dijadikan benar. Semua arti ada didalamnya. Akan tetapi, melalui iman kita

kepada Yesus, kita sudah dibebaskan, kita dinyatakan tidak bersalah, kita dianggap sudah benar

dan kita dijadikan benar. Oleh sebab itu kita harus dibaptis. Bukan oleh karena kita sudah

bertobat dari dosa-dosa kita, tetapi oleh karena itulah jalan untuk menggenapkan pembenaran

kita. Kita sudah mendapatkan pembenaran oleh karena iman kepada Yesus, dan baptisan air

adalah cara yang layak untuk memenuhi, menggenapkan, atau menyatakan pembenaran tersebut.

Aku berpendapat hari-hari ini, hal ini tidak terlalu dimengerti. Pada umumnya, seperti

yang kukatakan, baptisan air tidak begitu dimengerti. Jawaban yang kau dapatkan adalah “kalau

kau ingin dibaptis, pelayanan baptisan akan kami lakukan dua minggu lagi, catatlah namamu”
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 15
Ini bukanlah baptisan yang dimaksudkan dalam Perjanjian Baru. Aku akan menjelaskannya.

Intinya, baptisan adalah satu komitmen. Aku berbicara tentang baptisan Kristen. Baptisan

itu adalah identifikasi dengan Yesus dalam kematianNya, penguburanNya, dan

kebangkitanNya. Roma 6:3

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah
dibaptis dalam kematian-Nya? Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan
Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara
orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.”

Jadi, baptisan Kristen adalah identifikasi dengan Yesus dalam kematian, dalam penguburan

dan kebangkitanNya. Kita mati bersama Dia, dikubur dalam air bersama Dia, dan keluar dari

kubur air untuk mendapatkan hidup yang baru, satu kehidupan yang berbeda dengan hidup yang

kita jalani selama ini. Dan Paulus berkata, Dia dibangkitkan dari antara orang mati oleh

kemuliaan Bapa. Tetapi bila kita kembali pada Injil Roma 1:4, kita mendapatkan Dia

dibangkitkan dari antara orang mati oleh Roh Kudus. Jadi, apabila kita dibaptis, itu berarti kita

sudah tiba diakhir hidup pribadi kita. Kita tiba pada akhir dari semua yang dilakukan dengan

kekuatan sendiri, kebenaran sendiri dan kekuasaan sendiri. Sejak saat itu kita akan berperilaku

seperti Yesus. Pada saat kita keluar dari kubur, kuburan air kita, itu berarti berjalan dalam kuasa

dari Roh Kudus. Yesus tidak membangkitkan diriNya sendiri dari kematian. Itu amat penting.

Dia dibangkitkan dari kematian oleh Allah Bapa melalui Roh Kudus. Dalam kitab Roma 1:4,

Paulus mengatakan :

“…dan menurut Roh kekudusan dinyatakan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati,
bahwa Ia adalah Anak Allah…..”

Ada dua pengadilan – pengadilan Yahudi, dan pengadilan Romawi – yang telah memvonis
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 16
Dia, hukuman mati sebagai seorang kriminal. Akan tetapi pada hari ketiga, saat kubur terbuka

dan Dia bangkit dari antara orang mati, Allah Bapa mengubah vonis mereka. Dia berkata,

“Inilah AnakKu. Dialah kebenaran itu dan Aku menghidupkannya kembali, karena dia akan

menjadi sumber kehidupan dan kesalehan barangsiapa yang percaya kepadaNya”. Begitu

pentingnya, kebangkitan itu! Dan kau melihat, bahwa dalam baptisan air, kita mempraktekkan

kenyataan dari kebangkitan itu.

Beberapa tahun yang lalu, aku adalah pengajar dari para pelajar Afrika, mendidik mereka

untuk menjadi guru. Dan pada dasarnya, aku berkata kepada mereka, “orang-orang akan ingat

tigapuluh persen dari apa yang mereka dengarkan, enampuluh persen dari yang mereka lihat dan

dengar, dan sembilan puluh persen dari apa yang di dengar, lihat dan kerjakan”. Jadi jangan

pernah membuat murid-muridmu hanya duduk mendengarkan sesuatu, tetapi melibatkan mereka

untuk mengerjakannya sebagai pernyataan bahwa mereka mengerti apa yang sudah diajarkan.

Dan Allah Bapa juga mengikuti prinsip yang sama. Jadi, Dia tidak hanya mengajarkan teori, Dia

membuat kita melihat dan Dia membuat kita melakukannya. Baptisan air adalah suatu ketetapan,

ketetapan yang baru, setiap kali hal itu membawa kematian, penguburan dan kebangkitan Yesus

Kristus. Pada gereja yang mula-mula, kau tidak diijinkan masuk kedalam Gereja , sebelum kau

melakukan ketetapan dari iman yang kau miliki. Jadi perhatikan, tidaklah cukup dengan hanya

mengucapkan, “Aku percaya”. Mereka harus bertindak menunjukkan kepercayaan mereka.

Jadi mulai saat ini, semenjak kau dikuburkan dan dibangkitkan kembali, hidupmu bukanlah

milikmu lagi. Apabila kau ingin hidup dengan caramu sendiri, kau tidak memerlukan

pembaptisan, karena baptisan adalah hukuman mati bagimu. Setelah itu kebangkitan. Tetapi

apabila kau dibangkitkan, hidup itu bukanlah milikmu lagi. Kau mengerti ? Itulah satu

komitmen dari pemuridan.


Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 17
Didalam Injil Matius 28, diakhir pasal itu, Yesus mengatakan kepada murid-muridNya apa

yang harus mereka lakukan untuk menyatakan InjilNya. Matius 28: 19-20 Dia mengatakan :

​ arena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam
"K
nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah
Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir
zaman."

Jadi Dia berkata, pergi dan jadikan murid dari seluruh bangsa. Dia tidak mengatakan

untuk jadikan anggota Gereja, apakah kau perhatikan hal itu ? Tahukah kau masalah terbesar

dalam Gereja diwaktu-waktu ini? Yaitu adanya anggota Gereja yang bukan murid. Mereka

sudah salah mencerminkan kebenaran yang sedang kita usahakan untuk dinyatakan. Apabila kau

tidak punya keinginan untuk menjadi murid, kau tidak berhak untuk dibaptis. Baptisan adalah

satu komitmen untuk menjadi murid. Mereka tidak akan membuang-buang waktu untuk

mengajar orang-orang, sebelum mereka dibaptis, tetapi begitu mereka membuat komitmen itu,

baru pembelajaran diberikan. Mudah dimengerti, bukan?. Mengapa kita harus membuang

waktu untuk mendidik orang-orang yang tidak punya komitmen? Biarkanlah mereka

membuktikan komitmen mereka, setelah itu kita mengajarkan apa yang mereka butuhkan.

Ketahuilah, aku sudah mengalami hal ini dalam satu misi di Afrika Timur. Mereka

menghabiskan waktu berminggu-minggu mengajar para calon untuk baptisan, tetapi kenyataan

akhir, seperti yang selalu mereka lakukan adalah membaptis pemuja berhala. Mereka

mendapatkan pengetahuan utama, tetapi tidak pernah mendapatkan pengalaman dihati. Mereka

tidak pernah melakukan komitmen yang sesungguhnya kepada Yesus. Aku diarahkan untuk

menganalisa hal tersebut dan aku akan tunjukkan hal tersebut kepadamu sebentar lagi.

Marilah kita membahas persyaratan-persyaratan tentang baptisan Kristen. Kita sudah

mempelajari persyaratan untuk baptisan Yohanes, baiklah kita juga mempelajari persyaratan
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 18
untuk baptisan Kristen. Yesus berkata, pertama-tama pergilah dan jadikanlah seluruh bangsa

muridku, baptislah mereka. Jadi, seseorang yang akan dibaptis pasti sudah mendengar Injil

tentang Yesus Kristus. Kau masih ingat kata-kataku tentang Injil, bukan? Injil adalah tiga

kenyataan sejarah : Yesus mati, dan Dia dikuburkan, kemudian Dia bangkit. Apabila kau

mempercayai hal itu, bagimu itu diperhitungkan sebagai kebenaran. Kau dibenarkan. Jadi kita

tidak memiliki hak untuk membaptis seseorang yang belum pernah menghadapi fakta-fakta

yang sederhana dari Injil.

Persyaratan kedua adalah pertobatan. Dihari Pentakosta, dalam Kitab Kisah Rasul 2:38, kita

membaca tentang jawaban Petrus, ketika jemaat yang tertuduh, tetapi belum insaf, bertanya

kepadanya :

“​Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"

Dan Petrus menjawabnya di ayat 38 :

“Bertobatlah…….”

Kau ingat yang kita ucapkan, pertobatan itu selalu langkah pertama.

“​Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis, maka kamu
akan menerima karunia Roh Kudus”

Ini adalah program Allah Bapa. Hanya dalam satu ayat, mengapa kita harus memilahnya

dan memisahkan dalam kurun waktu berminggu atau bahkan berbulan-bulan? Aku begitu bebal

tentang Injil, sehingga ketika aku diselamatkan, aku dibaptis dalam Roh. Itu tidak terjadi di

gereja, tetapi di satu kamar dalam barak angkatan darat. Kemudian baru aku mengerti, bahwa
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 19
kau harus menunggu. Bersamaan dengan baptisan oleh Roh Kudus, aku menerima karunia

bahasa lidah dan intepretasinya. Aku bersyukur kepada Tuhan bahwa aku tidak ditempatkan

bersama orang-orang Kristen lainnya, yang mengatakan bahwa kau harus menunggu untuk

waktu yang lama untuk menerima semua itu. Petrus tidak mengatakan itu. Ia mengatakan bahwa

itu kesepakatan dalam satu paket. Bertobat, dibaptis dalam air, menerima Roh Kudus. Dan aku

berkata kepadamu, apabila kau menyatakan kebenaran kepada orang-orang dengan cara seperti

itu, dan mereka menanggapinya, semua itu akan terjadi. Tidak akan membutuhkan waktu yang

lama. Itu bukanlah satu proses yang panjang. Itu satu krisis, dalam arti, kau berpindah dari satu

dimensi ke dimensi yang lain.

Ketiga, untuk dibaptis, seseorang harus percaya. Dalam kitab Markus 16:15-16, Yesus

berkata kepada murid-muridNya:

"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.

Dan bagaimana kita tidak tercela, bahwa setelah 2000 tahun, kita masih belum dapat

melakukan pekerjaan tersebut. Seolah-olah itu hanya satu perkataan hampa.

"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. ​Siapa yang percaya
dan dibaptis akan diselamatkan,

Kau tidak layak untuk dibaptis, apabila kau belum percaya. Kau harus menjadi seorang

pemercaya. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan. Aku ingin menunjukkan

kepadamu, bahwa Yesus tidak pernah memberikan jaminan keselamatan bagi mereka yang

percaya tanpa dibaptis. Mungkin saja, kau sudah berkata, “ Aku sudah membereskan hal ini

dengan Tuhan”. Ok, itu terserah padamu. Tetapi kau tidak memiliki jaminan secara Alkitabiah

tentang keselamatan, kecuali kau dibaptis sebagai seorang pemercaya. Dan dibaptis, artinya
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 20
keseluruhan dirimu dibenamkan dan kemudian dikeluarkan. Ditenggelamkan.

Persyaratan yang lain, disebutkan oleh Petrus dalam 1 Petrus 3:21. ! Petrus 3:21. Dia

sedang membicarakan peristiwa tentang Nuh dan kita tidak akan membahasnya, kita hanya perlu

aplikasinya. 1 Peter 3:20, dia berkata:

“ ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya,
di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.”

Itu sebuah frasa yang sangat berarti, bukan ? Petrus mengatakan bahwa Tuhan tidak akan

mengirimkan air bah itu sebelum bahtera dipersiapkan. Jadi, Allah begitu sabar menunggu

sampai bahtera itu selesai, kemudian Dia mencurah kan air bah itu. Dan dikatakan dari seluruh

manusia yang ada dibumi pada saat itu, berapa yang selamat? Delapan. Itu sangat

memprihatinkan. Aku pernah melihat kalkulasi perhitungan populasi umat manusia, pada saat

itu paling sedikit ada 2 juta orang. Itu sesuatu yang amat sangat menyedihkan. Dari lebih

kurang dua juta umat manusia, hanya delapan yang selamat..

Keselamatan ternyata memang bukan untuk mayoritas. Begitu banyak pertanyaan

dizaman masyarakat “demokrasi” saat ini diselesaikan oleh keputusan dari mayoritas.

Persoalan-persoalan ke-Tuhanan tidak pernah diselesaikan dengan cara seperti itu. Semua

diselesaikan dengan keputusan Tuhan.

Petrus kemudian melanjutkan, berbicara tentang Bahtera dan Nuh dan Air bah, dia berkata :

“Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan”

Mengertikah kau? Dia mengatakan bahwa baptisan menyelamatkan kita. Kemudian dia

berkata,

“..bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani,”


Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 21

Ini bukan hanya sekedar mandi untuk menjadi bersih.

​ elainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah”


“……m

Itu adalah syarat ke-empat. Yaitu kau dapat berhubungan dengan Tuhan dengan hati

nurani yang baik. Dengan kata lain, kau dapat berkata’ “Tuhan, aku sadar bahwa aku dahulu

adalah seorang pendosa. Ampuni aku. Aku bertobat. Aku percaya bahwa Yesus mati untukku.

Aku percaya karena imanku kepadaNya, aku telah dibenarkan, diperhitungkan benar. Sebagai

pendosa, aku sudah melakukan semua yang dapat kulakukan, Tuhan , terimalah aku.” Kau

berbicara dengan Tuhan dengan nurani yang baik. Kau tidak dapat berbuat lebih daripada apa

yang Tuhan inginkan. Jikalau kau sudah melakukan semua yang Tuhan inginkan, itu berarti kau

sudah menjawab Tuhan dengan nurani yang baik.

Sebaiknya aku akan merangkumkan ke-empat syarat dibaptis sebagai seorang pemercaya.

Pertama, kau harus sudah mengenal Injil

Kedua, kau harus bertobat

Ketiga, kau harus percaya Injil.

Keempat, kau harus memiliki hati nurani yang baik terhadap Tuhan.

Aku tidak menginginkan dianggap kontroversial, tetapi aku berpendapat diluar semua

kontroversial yang ada, aku dapat mengatakan satu hal. Seorang bayi, tentu tidak mampu

memenuhi salah satu dari keempat syarat tersebut, bukan? Aku rasa tidak seorangpun dapat

membantahnya, itu fakta yang sederhana.

Sekarang aku tiba pada satu hal yang pernah aku katakan sebelumnya. Belajar untuk

pembaptisan tidak membutuhkan banyak waktu. Ketahuilah, bahwa aku sudah melalui hal ini
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 22
bersama misi yang aku ikuti. Membutuhkan waktu enam(6) minggu bagi mereka untuk

membimbing penganut baru, kemudian membaptis mereka. Apa yang mereka kerjakan adalah

membaptis penyembah berhala yang sudah di instruksi. Orang-orang tersebut tidak pernah

berjumpa dengan Tuhan, hidup mereka tidak pernah berubah. Mereka orang-orang yang baik,

tetapi…..

Aku ingin menunjukkan fakta-fakta mengenai jangka waktu. Pada hari Pentakosta, 3000

orang dibaptis dihari yang sama saat mereka mendengar Amanat. Rasul-rasul tidak mengatakan,

“ Sekarang kami tunggu, apabila dalam waktu enam minggu kau menghasilkan buah, kami akan

membaptismu” atau “apabila semua khotbah Yesus sudah kau kuasai”. Orang-orang itu dibaptis

oleh karena mereka sudah memenuhi syarat-syarat. Mereka sudah percaya, dan bertobat dan

mereka bersedia untuk melakukan komitmen. Perhatikan, itu suatu komitmen yang tidak popular,

karena dilakukan oleh minoritas.

Didalam Kisah Rasul 8, sida-sida dari Ethiopia mendengar Injil dari Pilipus. Mari, kita

baca, berharga untuk dibaca. Apa yang terjadi ? Kisah rasul 8, kau tentu ingat bahwa, Pilipus

sedang dalam perjalanan menuju Gaza. Dia sudah meninggalkan kebangunan rohani yang

menakjubkan di Samaria, karena seorang malaikat membawanya ke jalan menuju Gaza. Dia

samasekali tidak pernah tahu mengapa dia ada pada jalan tersebut. Kemudian tampak olehnya

seorang Sida-sida Ethiopia dalam keretanya dan dia sedang membaca-seperti yang aku katakan-

tentang orang2- yang membaca dengan suara yang keras. Dia sedang membaca kitab Nabi

Yesaya. Dan Pilipus pergi kepadanya dan berkata…atau sida-sida itu berkata kepada Pilipus :

"Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya
sendiri atau tentang orang lain?"

Dia sedang membaca satu pasal dalam Yesaya 53:… ​anak domba yang dibawa ke
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 23
pembantaian “. Dan sida-sida itu mengajukan pertanyaan yang masuk akal, apakah nabi sedang

membicarakan dirinya atau tentang seseorang. Dan, dalam ayat 35, dikatakan :

“Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus
kepadanya.”

Dengan kata lain, dia mengatakan bahwa itu adalah Yesus yang di nubuatkan oleh nabi

Yesaya. Dan dikatakan dia memberitakan Injil tentang Yesus. Pilipus adalah seorang penginjil

dan dia punya satu pola. Pesannya amatlah sederhana. Pesan yang terdiri dari satu kata. Dikota

Samaria dia memberitakan Kristus dan dalam perjalanan ke Gaza dia memberitakan Yesus. Aku

menyenangi pelayanan seorang penginjil sejati. Aku bukanlah seorang dari mereka, tetapi

setiap kali aku melihat seorang penginjil sejati sedang bekerja, aku menjadi bergairah. Pekerjaan

penginjil adalah memperkenalkan pendosa kepada Juruselamat. Setelah melakukan itu, tugasnya

sudah selesai. Itu juga dilakukan Pilipus di Samaria, lalu dia melanjutkan perjalanan. Mungkin

untuk sebagian orang, mereka akan tinggal untuk beberapa saat, karena persekutuan itu amat

berhasil. Tetapi dia mendapat perintah dari Tuhan, untuk pergi, jangan berdiam disitu. Itu

contoh uji kepatuhan. Jadi dia berakhir dijalan menuju Gaza dengan seorang Sida-sida dan

keretanya dan dia menginjil tentang Yesus kepadanya. Aku ingin kau memperhatikan, dia

menginjil tentang Yesus kepadanya.

“Mereka melanjutkan perjalanan mereka, dan tiba di suatu tempat yang ada air. Lalu kata
sida-sida itu: "Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?" Lalu orang
Etiopia itu menyuruh menghentikan kereta itu, dan keduanya turun ke dalam air, baik Filipus
maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia.”

Dikatakan disitu, bahwa Pilipus memberitakan tentang Yesus, tetapi dalam pemberitaan

itu, dia pasti sudah mengatakan sesuatu tentang Baptisan, karena Sida-sida itu langsung
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 24
berinisiatif, bukan Pilipus. Dia berkata, “ Disini ada air. Mengapa aku tidak dibaptis sekarang

?” Pilipus berkata, “Silahkan, aku akan melakukannya” Dan mereka berdua turun kedalam air.

Setiap kali baptisan digambarkan dalam Perjanjian Baru, orang-orang akan turun kedalam air,

dan keluar dari dalam air.

Selanjutnya, Pilipus mendapatkan pengalaman yang mendebarkan, dia dibawa oleh Roh

Kudus dan Sida-sida tersebut tidak dapat melihatnya lagi. Akan tetapi Sida-sida tersebut tidak

cemas, dia melanjutkan perjalanannya dengan sukacita. Aku ingin menunjukkan bahwa waktu

sudah berlalu satu atau dua jam, dimulai saat Sida-sida mendengarkan Injil sehingga dia

menerima pembaptisan. Itu bukan satu persiapan yang lama.

Dan dirumah keluarga Cornelius, tentu kau tahu kisah ini, dengan perasaan enggan Petrus

pergi kerumah seorang kafir (non-Yahudi), karena ini bertentangan dengan keyakinannya. Tetapi

ketika dia mulai berbicara tentang Yesus, sesuatu yang indah terjadi. Khotbahnya di interupsi.

Aku berkata, “Tuhan, berikan kami lebih banyak khotbah-khotbah yang di interupsi” Roh Kudus

menginterupsi khotbah itu. Dan sementara jemaat sedang mendengarkan, ayat 44 berbunyi :

“Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang
mendengarkan pemberitaan itu.
Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus,
tercengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas
bangsa-bangsa lain juga”,

Perhatikan, ini satu pen-curah-an, aku akan membahasnya pada sesi berikut, tetapi ini satu

pen-curah-an. Mereka tercurah dari atas. Satu curahan Air Terjun Niagara. Mengapa mereka

terkejut ?

“….s​ ebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan
memuliakan Allah.”
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 25
Banyak pendeta dizaman sekarang akan berkata, “ Kita akan menanti disini selama 6

minggu, dan bilamana kau menghasilkan buah, kita yakin bahwa hal ini benar-benar terjadi” .

Tak seorangpun akan siap untuk percaya, lebih dari Petrus dan kawan-kawannya, bahwa

bangsa-bangsa kafirpun dapat menjadi pemercaya. Pada saat mereka mendengar bahwa

orang-orang itu mulai berbahasa lidah, mereka berkata, “ Inilah dia. Mereka telah mendapatkan

hal yang sama seperti kita”

“ Lalu kata Petrus :


Bolehkah orang mencegah untuk membaptis orang-orang ini dengan air, sedangkan
mereka telah menerima Roh Kudus sama seperti kita?"

Dan kemudian diceriterakan, bahwa dia menyuruh mereka untuk dibaptis. Dia tidak

merekomendasi, tetapi dia memerintahkan. Ini satu tindakan kepatuhan terhadap Tuhan.

Mungkin, saja satu jam setelah mereka berbahasa lidah, kemudian mereka dibaptis. Tidak ada

penundaan.

Kemudian kisah kepala penjara di Filipi. Aku selalu tertarik dengan kisah ini. Kau tentu

ingat kisah itu, Paulus dan Silas dimasukkan dalam penjara, bagian paling dalam dari penjara

tersebut, dengan penjagaan yang maksimum. Ditengah malam, ditengah kepekatan malam, apa

yang mereka kerjakan ? Mereka bernyanyi dan memuji Tuhan. Dikatakan, bahwa para

narapidana mendengarkan mereka, belum pernah ada orang-orang seperti itu dalam penjara

mereka. Dan pada saat yang khusus itu, puji-pujian mereka melepaskan kuasa supranatural dari

Tuhan, yang mengakibatkan sendi-sendi penjara tergoncangkan sampai kedasarnya. Seluruh

pintu terbuka, dan rantai-rantai setiap orang terlepas. Kepala penjara itu berniat untuk bunuh

diri, sebab dalam sistim Romawi, setiap narapidana yang kabur, harus dia pertanggung jawabkan

dengan hidupnya. Paulus berkata, ​“​Jangan celakakan dirimu, sebab kami semuanya masih ada
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 26
di sini!"​ Kau tidak perlu bunuh diri” Kemudian ayat 29 mengatakan :

“Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan dengan gemetar
tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas”.

Ini indah bukan?..Saat kepala penjara itu gemetar didepan para narapidana?

“Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang harus aku
perbuat, supaya aku selamat?" Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan
engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu."

Banyak orang yang tidak menyebutkan hal ini. Sebagai seorang kepala keluarga, dia

berhak mewakili keluarganya untuk percaya. Dikatakan :

“Lalu mereka memberitakan firman Tuhan kepadanya dan kepada semua orang yang ada
di rumahnya.”

Semua usia ada disitu untuk mendengarkan firman Tuhan.

“Pada jam itu juga kepala penjara itu membawa mereka dan membasuh bilur mereka.
Seketika itu juga ia dan keluarganya memberi diri dibaptis.​ ”

Mereka tidak menanti sampai saat fajar tiba. Ini sangat penting. Aku tidak tahu apakah

aku mampu menjelaskan kepadamu, betapa pentingnya baptisan air bagi orang-orang Kristen di

Perjanjian Baru. Mereka tidak berleha-leha, mereka tidak menunggu sampai ada pelayanan

baptisan, oleh karena keselamatan mereka bergantung pada baptisan itu. Siapa yang percaya dan

dibaptis akan diselamatkan.

Aku tidak ingin bersikap kontroversial. Akan tetapi kau yang memutuskan bagaimana kau

menanggapinya.

Marilah dengan singkat, kita tinjau pentingnya arti baptisan secara spiritual. Itu tertulis
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 27
dalam kitab Roma 6, kita kembali kesana sejenak, mulai ayat 3.

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah
dibaptis dalam kematian-Nya?”

Setiap saat Paulus mengatakan “tidak tahukah kamu?”, aku sudah menyaksikan bahwa

mayoritas umat Kristen kontemporer tidak tahu. Ini mencengangkan. Setiap saat dia

menemukan sesuatu dan mengungkapkannya dengan kalimat “tidak tahukah kamu”, aku

menemukan pada waktu sekarang, mayoritas umat Kristen tidak tahu.

Dia berkata :

“Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam
kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh
kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.”

Jadi, seperti yang aku utarakan sebelumnya, kita sudah di identik-kan dengan Yesus dalam

kematiannya, dalam penguburanNya, dan aku bersyukur, itu tidak berhenti disana. Apabila di

kuburkan bersama Dia, kita juga dibangkitkan bersama Dia.

Selanjutnya Paulus mengatakan sesuatu yang penting. Didalam ayat 5, dia mengatakan :

“Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga
akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya”.

Dia berbicara tentang dikubur dalam baptisan. Dia mengatakan bahwa apabila kita sudah

dikuburkan, pasti kita akan dibangkitkan.

Kemudian dia berkata:

“Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita
hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa”​.
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 28
Fakta yang di ilustrasikan dalam baptisan adalah bahwa saat Yesus mati dikayu salib, sifat

pemberontakan jasmani kita yang penuh dosa, dihukum dalam Dia. Ini satu pewahyuan. Lihat

itu. Kau dapatkan pengampunan dosa, dan tetap seorang pemberontak. Itu yang dikerjakan

sebagian besar orang-orang. Mereka bergereja, mengaku dosa-dosa mereka, mereka diampuni

dan mereka keluar untuk kemudian membuat dosa lagi. Itu bukan rencana Tuhan. Mengapa ?

karena mereka tidak tahu fakta sejarah bahwa ketika Yesus mati dikayu salib, manusia lama

kita, yang memberontak dan ada dalam setiap kita, dihukum. Hanya itu satu-satunya jalan

keluar. Tidak ada solusi lain untuk pemberontak. Satu-satunya solusi adalah penghukuman.

Tetapi yang menggembirakan adalah penghukuman ini terjadi lebih dari sembilan abad yang

lalu, ketika Yesus mati di kayu salib. Jadi Paulus ingin kau mengetahuinya.

Dia melanjutkan dengan ayat 11:

“Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi
kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.​ “

Paulus mengatakan, kau tahu itu dan kau harus memperhatikannya. Kau harus

memperhatikan bahwa kau sudah mati untuk dosa, tetapi hidup bagi Tuhan. Dan proses

dibagian luar adalah baptisan air. Kau masuk dalam kubur, keluar dari kubur, kau tinggalkan

manusia lamamu yang berdosa didalam kubur, kau bangkit sebagai satu ciptaan baru.

Sekarang kita melanjutkan dengan satu pasal lain di Kolose 2, yang penting, behubungan

dengan hal ini. Kolose pasal 2. Paulus menulis kepada orang-orang Kristen, pasal 2, ayat 11, dia

mengatakan :

“Dalam Dia kamu telah disunat, bukan dengan sunat yang dilakukan oleh manusia, tetapi
dengan sunat Kristus, yang terdiri dari penanggalan akan tubuh yang berdosa,”
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 29
Dalam hukum Yahudi, bersunat adalah hanya memindahkan sebahagian dari daging.

Tetapi sunat Kristen adalah menanggalkan seluruh ujud dosa, yaitu seluruh tubuh. Jikalau tubuh

mati, selanjutnya apa yang harus dilakukan? Aku tidak dapat mendengarkanmu. Dikuburkan,

benar sekali. Merupakan satu penghinaan menggeletakkan mayat tanpa menguburnya.

Aku berada bersama angkatan perang Inggris di Afrika Utara dan kita tidak pernah

meninggalkan mayat diatas tanah, kita selalu menguburnya. Dan hal itu, ada artinya . Jikalau

kau mati, jangan tergeletak tanpa dikubur. Dikubur. Kau mengerti ?

Paulus didalam Kolose 2, setelah menanggalkan tubuh, selanjutnya apa yang kau lakukan?

Menguburkannya.

“….k​ arena dengan Dia kamu dikuburkan dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut
dibangkitkan juga oleh kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan
Dia dari orang mati.”

Perhatikan, baptisan hanya berguna bagi mereka yang percaya. Melalui iman kita atas apa

yang ingin Tuhan kerjakan, kita dibangkitkan. Apabila kau tidak mempercayainya, hal itu tidak

akan terjadi.

Baiklah aku akan memberikan beberapa fakta-fakta yang penting. Kitab Galatia 3:27

“​Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus”

Kita dibaptiskan kedalam apa? Kristus. Kita tidak dibaptiskan kedalam satu denominasi

atau kedalam satu Gereja. Ini satu kesalahan yang serius. Aku balik lagi kepada waktu dimana

aku berada di Afrika Timur. Misi penginjilan yang terbesar disana tidak mau menerima

siapapun sebagai anggota misi, sebelum mereka dibaptiskan kedalam misi tersebut. Seseorang

boleh saja secara sah dibaptis sebagai seorang pemercaya, akan tetapi apabila belum dibaptis
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 30
kedalam misi tersebut, maka mereka harus dibaptis kedalam misi tersebut. Ini satu kesalahan.

Ini kejasmanian. Kita tidak dibaptis kedalam satu Gereja, aku bersyukur pada Tuhan, tetapi kita

dibaptis kedalam Kristus. Tidak ada yang lebih cukup dari pada Kristus.

Kemudian, seperti yang aku katakan, itu hanya efektip melalui iman.

Dan satu hal perlu di mengerti, yaitu kehidupan kita yang baru diberdayakan oleh Roh

Kudus. Roh yang sama yang membangkitkan Yesus dari kematian, juga bekerja dalam kita.

Sekarang, baiklah kita tinjau secara singkat dua gambaran yang diberikan oleh perjanjian

lama tentang baptisan. Yang pertama sudah kita dapatkan dalam 1 Petrus 3: 20-21, Bahtera Nuh.

Petrus mengatakan kiasannya adalah baptisan dalam air. Pesan apa yang dibawa Bahtera Nuh?

Pertama-tama, penghakiman telah datang. Hanya ada satu cara untuk menghindari hukuman

tersebut, yaitu berada dalam Bahtera. Ini berarti, banjir besar itu adalah hukuman Tuhan, bahtera

itu, selalu disebut dalam Alkitab, adalah gambaran dari Yesus Kristus. Didalam bahtera, kau

berhasil selamat dari air penghakiman. Diluar bahtera, kau akan tenggelam. Tidak ada jalan lain

untuk selamat kecuali berada dalam bahtera, yaitu Yesus Kristus. Dan didalam bahtera itu kau

meliwati air dalam keselamatan, dan keluar dalam satu kehidupan yang baru, satu kehidupan

yang benar-benar berbeda. Kehidupan yang lama sudah dihapus, satu kehidupan yang baru sudah

terbuka bagimu. Itu adalah gambaran dari Bahtera Nuh.

Dan kemudian ada satu gambaran lagi, yang akan kita lihat sejenak. Dalam 1 Korintus 10:

1-2:

“Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua
berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut, Untuk
menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.”
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 31
Selanjutnya, dia mengatakan :

“Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita”

Disini Paulus mengatakan bahwa setiap orang Israel dalam eksodus itu, dibebaskan dari

Mesir, telah melalui dua macam pengalaman. Awan dari atas, turun untuk menaungi mereka,

dan Paulus mengatakan bahwa mereka dibaptis dalam awan. Mereka masuk dalam air, melintasi

air dan keluar dari air, dan Paulus mengatakan bahwa mereka dibaptis didalam laut. Jadi ada

baptisan ganda yang diberikan pada setiap pemercaya. Awan diatas turun kepadamu, kau

tenggelam dalam awan, kau turun kedalam air, melintasi air, keluar dari dalam air. Setelah

mereka keluar dari air, mereka menjalani satu kehidupan yang baru dengan hukum-hukum yang

baru dan seorang pemimpin yang baru. Segala sesuatu lain, sudah ditinggalkan.

Dan, air itulah yang telah memusnahkan orang-orang Mesir. Ini sangat penting. Di Mesir,

mereka sudah diselamatkan oleh iman kepada darah anak domba, tetapi hal itu tidak memisahkan

mereka dari orang-orang Mesir. Air itulah yang memisahkan mereka dari orang-orang Mesir.

Dan baptisan yang memisahkan kita. Kita dapat percaya pada darah Yesus dan diselamatkan,

tetapi kita belum sepenuhnya terpisah sampai kita dibaptis.

Secara harfiah, aku sudah berurusan dengan ribuan orang yang dilepaskan dari roh-roh

jahat. Pada setiap kesempatan aku selalu mengatakan kepada mereka, bahwa apabila mereka

ingin mempertahankan keselamatan mereka, maka harus dibaptis dalam air. Karena dengan itu,

hubungan itu diputuskan. Bukan dengan darah. Darah menyelamatkanmu di Mesir, air membuat

kau terpisah dari Mesir. Dipisahkan oleh air dan oleh awan. Dikatakan bahwa mereka dibaptis

kedalam Musa. Dengan kata lain, hal ini membawa mereka berada dibawah kepemimpinan

Musa. Jadi, kita bukan dibaptis kedalam Musa, kita dibaptis kedalam Kristus. Kristus menjadi
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 32
pemimpin kita. Akan tetapi untuk masuk kedalam Dia secara rohani, kita harus meliwati

naungan awan, kita harus meliwati air. Segalanya terang dan jelas.

Didalam kitab Ibrani, 11:29, dikatakan – mari kita membacanya, aku kira, masih ada waktu

untuk itu. Ibrani 11:29. Sebab ayat itu menegaskan. ..hanya oleh karena iman. Apabila kau

bukan seorang pemercaya, kau harus masuk kedalam air, sebagai pendosa yang ‘kering’ dan kau

keluar dari air sebagai pendosa yang ‘basah’. Itulah perubahan yang sudah terjadi. Aku pernah

mendengar kesaksian seseorang tentang hal itu. Kemudian ternyata, dia benar-benar

diselamatkan. Dia seorang penyanyi tunggal(soloist) didalam sebuah gereja. Untuk menjadi

penyanyi solo di gereja, mereka mengatakan “penyanyi-penyanyi kita harus dibaptis” Dia

menyetujuinya. Disitulah dia, seorang pendosa yang ‘kering’. Dia masuk kedalam air, dan

keluar dari air sebagai pendosa yang ‘basah’. Hanya itu peristiwanya, karena tidak ada iman.

Kitab Ibrani 11:29 mengatakan tentang orang Israel.:

“Karena iman maka mereka telah melintasi Laut Merah sama seperti melintasi tanah
kering..​”

Bagaimana mereka melakukannya ? Dengan iman, ya, itu benar sekali.

…. ​sedangkan orang-orang Mesir tenggelam, ketika mereka mencobanya juga

Mengapa ? Ini disebabkan karena mereka tidak memiliki iman. Jadi, seandainya kau

dibaptis dalam air dan kau bukan seorang pemercaya, yang terjadi adalah kau akan tenggelam.

Hanya melalui iman kepada Yesus, kau dapat melaluinya dan masuk ke kehidupan yang baru.

Ini satu pokok pembahasan yang serius. Lebih serius dari apa yang diketahui oleh

sebagian besar denominasi dan gereja-gereja sekarang. Sering sekali aku melayani orang-orang

yang merasa terhukum. Mereka bertanya “Apa yang harus kami lakukan?” Aku menjawab
Tape No. 4164, N.Z. 12/94 Page 33
“Harus dibaptis”. “Kapan”. “Secepatnya, sekarang ”. Aku sudah membawa orang-orang

kedalam laut di Florida. Mereka harus berkendaraan ke Miami, sejauh 32 km. Aku

mengatakan, “ Aku akan membaptismu, tetapi tidak ada pakaian yang lain”. “Silahkan, kita akan

pulang dalam keadaan basah”. Sekalipun demikian, mereka sudah sadari pentingnya baptisan,

betapa baptisan itu amat penting.

Aku ingin mengusulkan kepadamu, bahwa kita perlu untuk melakukan orientasi ulang

digereja, yaitu pemikiran kita tentang baptisan. Itu adalah bagian dari keselamatan. Aku tidak

mengatakan, apabila kau seorang pemercaya, tetapi tidak dibaptis berarti kau tidak selamat. Itu

adalah urusanmu dengan Tuhan. Tetapi aku tidak memiliki otoritas untuk mengatakan bahwa

kau akan diselamatkan. Karena dikatakan, siapa yang percaya dan dibaptiskan, akan

diselamatkan.

Aku mau berdoa.

Tuhan Yesus Kristus, Kau adalah kepala dari segala sesuatu, kepala dari gereja, yang
adalah tubuhMu. Kami membawa orang-orang ini kepadamu. Hanya Kau yang mengetahui hati
dari setiap mereka. Hanya Kau yang mengerti hubungan mereka denganmu. Akan tetapi Tuhan,
dengan tulus aku berdoa, apabila diantara mereka ada kerinduan untuk diselamatkan dan menjadi
muridmu, tetapi belum dibaptis dalam air, aku mohon agar hasrat untuk ini dalam Roh Kudus
diberikan kepada mereka, untuk segera mengambil langkah kepatuhan. Tuhan Yesus, semua
untuk kemuliaanMu dan pembangunan dari tubuhMu. Dalam namamu, kami berdoa, Amin.

Anda mungkin juga menyukai