Anda di halaman 1dari 28

Lahir Baru: Apakah Artinya?

Daftar Isi

Bagian 0. Kata Pengantar


Bagian A. Dilahirkan dari Atas
Latar Belakang Alkitab
Apakah Air Itu?
Kebutuhan Akan Lahir Baru
Sebuah Undangan Bagi Anda
Bagian B. Pekerjaan Roh Kudus
Pembaruan
Pengudusan
Transformasi
Pesan Pribadi
Bagian C. Ke Mana Saya Bertumbuh?
Mempelajari Firman Allah
Menyediakan Waktu untuk Berdoa
Beribadah ke Gereja Secara Teratur
Bersaksi
Bagian D. Apa yang Ada di Depan?
Dua Macam Pelaksanaan
Berita Baik
Pilihan Ada pada Anda
A. DILAHIRKAN DARI ATAS

Bertahun-tahun yang lalu di Yerusalem, dua orang terkenal terlibat dalam percakapan
yang "terdengar ke seluruh dunia." Nikodemus datang berbicara kepada Tuhan Yesus.
Dalam diskusi itu, Sang Juruselamat membuat pernyataan yang mengejutkan bagi
Nikodemus, seorang pemimpin agama yang besar pada zamannya. Dengan jelas
Yesus memberitahu, "Kamu harus dilahirkan kembali."

Percakapan tersebut terjadi hampir 2000 tahun yang lalu. Namun kelahiran yang
mengubah hidup dan supranatural, yang Yesus ucapkan pada malam tak terlupakan
itu, ada dalam pikiran jutaan orang dewasa ini. Terdapat minat yang mengherankan
dan meluas dalam hal kelahiran kembali. Topik ini menjadi berita pada halaman
pertama! Orang-orang terkenal menyatakan bahwa mereka telah mengalaminya.
Kaum profesional dalam dunia olahraga, selebriti televisi dan para pemimpin politik
bersaksi atas kelahiran baru mereka. Ya, kata-kata Kristus kepada Nikodemus, "Kamu
harus dilahirkan kembali" memang telah basi dan usang pada zaman ini.

Semakin banyak orang membicarakan kelahiran kembali dibanding masa sebelumnya.


Sejalan dengan berlangsungnya gerakan lahir kembali yang modern, sudah terbukti
bahwa banyak orang sama sekali tidak mengerti apa sebenarnya yang Yesus maksud.
Saya sangat mencemaskan informasi dan konsep yang salah yang tersebar luas ini.
Karena itu saya memberi judul "Lahir Baru: Apakah Artinya?" Saya berharap
sebagian pertanyaan Anda mengenai kelahiran kembali akan terjawab, tidak hanya
untuk memuaskan keingintahuan Anda, tetapi juga untuk membawa Anda memahami
arti lahir baru melalui pengalaman pribadi.

 Latar Belakang Alkitab


 Apakah Air Itu?
 Kebutuhan akan Lahir Baru
 Sebuah Undangan Bagi Anda

A. Latar Belakang Alkitab


B. Apakah Air Itu?
C. Kebutuhan akan Lahir Baru
D. Sebuah Undangan Bagi Anda

LATAR BELAKANG ALKITAB


Mari kita mulai dengan menyimak kembali percakapan yang terkenal itu:
Adalah seorang Farisi yang bernama Nikodemus, seorang pemimpin agama Yahudi.
Ia datang pada waktu malam kepada Yesus dan berkata: "Rabi, kami tahu, bahwa
Engkau datang sebagai guru yang diutus Allah; sebab tidak ada seorang pun yang
dapat mengadakan tanda-tanda yang Engkau adakan itu, jika Allah tidak
menyertainya." Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah"
(Yohanes 3:1-3).

Orang yang datang kepada Tuhan Yesus malam itu adalah seorang Farisi, seorang
pemimpin agama Yahudi. Ia adalah Nikodemus yang terkenal dan dihormati. Kepada
orang yang berkedudukan tinggi seperti ini Tuhan Yesus mengucapkan kata-kata
"Kamu harus dilahirkan kembali."

Ia adalah seorang pemimpin agama Yahudi! Ia adalah seorang guru besar bangsa
Israel! Ia adalah seorang yang terkenal pada zamannya! Saya dapat membayangkan
bahwa ketika ia sedang berjalan, orang-orang akan menunjuk kepadanya dengan
kekaguman dan berkata, "Itulah Nikodemus. Kita membutuhkan lebih banyak orang
seperti ia. Jika ada orang yang melakukan kehendak Allah, dialah orangnya."

Nikodemus adalah anggota kaum Farisi. Saya menyadari bahwa kita cenderung
menggolongkan kelompok ini sebagai kaum munafik karena perlakuan mereka
terhadap Kristus. Namun tidak demikian pandangan terhadap mereka pada masa
Perjanjian Baru. Orang-orang menghormati mereka karena pengajaran Firman Tuhan
dan pemahaman mengenai adat istiadat nenek moyang mereka.

Nikodemus juga disebut seorang "Pemimpin agama Yahudi." Ini berarti ia anggota
Sanhedrin, badan pemerintahan bangsa Israel saat itu. Seperti yang ayah saya, Dr.
M.R. De Haan tunjukkan, "Keputusan Sanhedrin adalah final dalam masalah-masalah
doktrin dan perilaku dalam masyarakat. Sanhedrin sangat menyerupai pengadilan
tertinggi dalam pemerintah sipil."

Bayangkan! Kepada orang terhormat ini, kepada pemimpin agama Yahudi ini, kepada
guru bangsa Israel ini, Juruselamat kita membuat pernyataan yang sangat khidmat,
"Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak
dapat melihat Kerajaan Allah" (Yohanes 3:3).

Mari kita perhatikan kata kembali, yang muncul pada ayat 3 Yoh 3:3. Kata itu adalah
terjemahan dari istilah Yunani anothen dan dapat pula berarti "dari atas." Jadi dapat
diterjemahkan "Jika seorang tidak dilahirkan dari atas, ia tidak dapat melihat Kerajaan
Allah."

Meskipun Nikodemus tidak mengerti apa yang Kristus maksud, pernyataan tersebut
mengungkapkan apa yang Kristus pikirkan. Perhatikan, sekadar dilahirkan kembali
dengan cara yang sama seperti kelahiran kita ke dalam dunia ini, tidaklah berguna --
sekalipun diulang sepuluh, seratus atau seribu kali! Kita tetap masuk ke dunia ini
sebagai orang berdosa. Hanya bila kita dilahirkan dari atas barulah kita layak bagi
Kerajaan Allah.

Kelahiran kita yang pertama adalah dari bawah, kelahiran yang kedua adalah dari atas.
Kelahiran kita yang pertama bersifat alami (natural); sedangkan kelahiran yang baru
bersifat rohani. Kelahiran yang pertama menjadikan kita anggota bangsa yang jatuh;
kelahiran kedua menjadikan kita anggota bangsa yang ditebus. Kelahiran yang
pertama memberi kita sifat yang rusak; kelahiran yang kedua memberi kita sifat yang
ilahi. Dilahirkan pertama kali menurut daging, kita adalah orang-orang berdosa;
dilahirkan kedua kali oleh Roh Allah, kita adalah orang-orang benar.

Ketika Nikodemus mendengar Yesus berkata, "Jika seorang tidak dilahirkan kembali,
ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah," ia tidak mengerti apa yang dimaksud. Karena
itu ia bertanya:

Bagaimanakah mungkin seorang dilahirkan, kalau ia sudah tua? Dapatkah ia masuk


kembali ke dalam rahim ibunya dan dilahirkan lagi? (Yohanes 3:4).

Yesus menjelaskan sebagai berikut:

Aku berkata kepadamu, sesunguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia
tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah (Yohanes 3:5).

A. Latar Belakang Alkitab


B. Apakah Air Itu?
C. Kebutuhan akan Lahir Baru
D. Sebuah Undangan Bagi Anda

APAKAH AIR ITU?

Ketika kita sampai pada ayat ini, kita masuk ke medan pertempuran teologis. Banyak
perdebatan yang terjadi sehubungan dengan arti bagian ini. Karena itu, adalah baik
bagi kita untuk berhenti sejenak dan mengajukan beberapa pertanyaan yang sangat
penting. Apakah yang Yesus maksud ketika Dia berkata, "Jika seorang tidak
dilahirkan dari air..."? Apakah Dia sedang berbicara mengenai baptisan air? Apakah
Dia sedang mengatakan bahwa kita harus dibaptis agar dapat diselamatkan? Jawaban
saya adalah TIDAK! Baptisan air adalah hak istimewa bagi orang-orang Kristen yang
dilahirkan kembali untuk menjadi saksi. Orang percaya yang taat ingin dibaptis untuk
menyatakan kehidupannya yang baru, tetapi baptisan tidak dapat menolongnya untuk
mendapatkan hidup baru. Kita tidak perlu menambahkan apapun pada anugerah Allah
-- baik perbuatan baik, jasa, upacara, ritual agama, baptisan anak atau bahkan baptisan
dewasa. Kita diselamatkan oleh anugerah melalui iman, sepenuhnya oleh karya
Kristus yang sempurna dan sama sekali tidak tergantung pada apa pun.

"Jadi," saya mendengar seseorang berkata, "bagaimana Anda memahami kata-kata


Yesus mengenai dilahirkan dari air dan Roh?" Beberapa penafsiran atas bagian ini
layak untuk dikemukakan. Pertama, sebagian orang menyatakan bahwa tatkala Yesus
mengatakan dilahirkan dari air, Dia mengacu pada kelahiran secara fisik. Dalam tubuh
ibu, sang janin dilindungi oleh "selaput" air. Ketika bayi lahir, "air menjadi pecah"
dan kelahiran terjadi. Menurut mereka yang menganut pandangan ini, Yesus
menyatakan bahwa dua jenis kelahiran dibutuhkan. Pertama adalah kelahiran yang
alami dan bersifat fisik -- kelahiran dari air. Kedua adalah supranatural, kelahiran dari
atas oleh Roh Kudus. Penjelasan ini kelihatannya didukung oleh kata-kata Yesus
selanjutnya, karena Dia berkata:

Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh,
adalah Roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus
dilahirkan kembali (Yohanes 3:6-7).

Ahli Alkitab lainnya yakin bahwa kata air mengacu pada Alkitab. Mereka
mempertahankan bahwa gabungan air, Firman dan Roh Kudus akan membawa
mujizat kelahiran baru. Mereka menunjuk bagian dari surat Petrus sebagai pendukung
pendapat mereka:

Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih
yang tidak fana, oleh Firman Allah, yang hidup dan yang kekal (1Petrus 1:23).
Mereka juga mengacu pada beberapa ayat dalam surat Efesus.
Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah
menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya
dengan memandikannya dengan air dan firman (Efesus 5:25-26).

Kelompok ketiga adalah para mahasiswa teologia yang menyatakan bahwa kata dan
dalam frase "Jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh" adalah terjemahan dari
kata Yunani kai, dan dapat pula diterjemahkan sebagai "juga." Kata-kata Kristus akan
menjadi, "Jika seorang tidak dilahirkan dari air juga Roh." Menurut penafsiran ini, air
dan Roh Kudus akan mempunyai pengertian yang sama.

Mereka yang menganut pemahaman ini menunjuk pada bagian yang diucapkan
Kristus sendiri, ketika Dia menyebut air sebagai lambang Roh Kudus.

Dan pada hari terakhir, yaitu pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru:
"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya
kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir
aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh
mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum
dimuliakan (Yohanes 7:37-39).

Seperti yang dapat Anda lihat pada bagian ini, Kristus menggunakan kata air sebagai
lambang Roh Kudus. Karena itu, beberapa orang menyatakan bahwa Dia
menggunakan metafora yang sama dalam Yohanes 3:1-36.

A. Latar Belakang Alkitab


B. Apakah Air Itu?
C. Kebutuhan akan Lahir Baru
D. Sebuah Undangan Bagi Anda

KEBUTUHAN AKAN LAHIR BARU

Sahabatku, terlepas dari bagaimana Anda menafsirkan kata-kata "dilahirkan dari air
dan Roh," ada satu pesan yang terdengar dengan jelas, yakni lahir baru untuk semua
orang adalah keharusan yang mutlak. Itulah satu-satunya cara untuk memperoleh
keselamatan. Dengan hal ini dalam pikiran Anda, bacalah ucapan Yesus selanjutnya
kepada Nikodemus:

Apa yang dilahirkan dari daging, adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh,
adalah roh. Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus
dilahirkan kembali (Yohanes 3:6-7).

Ya, Yesus berkata bahwa Anda harus dilahirkan kembali. Kelahiran baru tersebut
melibatkan tindakan Allah yang jauh di atas kemampuan manusia. Secara tak terlihat,
Tuhan bekerja di dalam hati kita untuk membawa kita kepada-Nya. Hasilnya adalah
hubungan pribadi yang nyata dengan Tuhan.

Kelahiran baru bukanlah sesuatu yang dapat kita buat. Kelahiran baru bukanlah
menerima visi yang transenden, atau memulai hidup yang baru, ataupun memperoleh
perasaan religius yang aneh. Kelahiran baru bukanlah suatu langkah maju dalam
proses reinkarnasi. Kelahiran baru bukan sekadar kesadaran diri. Bukan sejenis
renungan mistik atau perjalanan rohani. Sebaliknya, kelahiran baru adalah karya Allah
yang nyata dan menetap, yang darinya kita menerima sifat yang baru dan kudus.
Itulah yang tercakup dalam kelahiran baru -- suatu kelahiran yang supranatural dan
rohani, dari atas, yang terjadi setiap saat tatkala seseorang menaruh pengharapannya
dalam Yesus Kristus.

Pada bagian ini kita telah mempelajari pentingnya, dan menggarisbawahi, makna
dilahirkan kembali. Kita telah melihat bahwa itulah satu-satunya jalan untuk
menerima pengampunan Allah dan kepastian akan surga. "Lalu, bagaimana," Anda
mungkin bertanya, "dapatkah saya dilahirkan kembali?" Jawabannya sederhana. Kita
diberitahu:

Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak
Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya (Yohanes 1:12).

Setelah mendengar Firman Tuhan, dan digerakkan Roh Allah, Anda beriman kepada
Anak Allah -- dan mujizat pun terjadi! Anda dilahirkan dari atas. Anda menjadi anak
Allah, dan menerima hidup kekal dari Allah. Anda menjadi anggota keluarga Allah.
Anda dibersihkan dari semua dosa oleh iman di dalam Sang Juruselamat.

A. Latar Belakang Alkitab


B. Apakah Air Itu?
C. Kebutuhan akan Lahir Baru
D. Sebuah Undangan Bagi Anda

SEBUAH UNDANGAN BAGI ANDA

Saya ingin bertanya, apakah Anda sudah dilahirkan kembali? Jika belum, datanglah
kepada Kristus saat ini juga. Dengan beriman pada Firman, janji dan darah-Nya,
terimalah Dia dalam hati dan hidup Anda. Mintalah agar Dia menyelamatkan Anda
hari ini juga.

Anda dapat berdoa seperti ini: "Tuhan Yesus, saya mengakui bahwa saya adalah
orang berdosa. Saya tidak dapat menyelamatkan diri sendiri. Saya menerima Engkau
sebagai Juruselamat saya. Dengan percaya bahwa Engkau mati bagi saya, membayar
hukuman untuk semua dosa saya, saya menaruh iman percaya di dalam Engkau.
Selamatkanlah saya. Saya sungguh-sungguh percaya."

Jika Anda mendoakannya dan serius dengannya, perubahan telah terjadi dalam diri
Anda. Dosa-dosa Anda telah diampuni, dan kini Anda adalah anak Allah. Anda dapat
berkata kepada orang lain, "Saya juga telah dilahirkan kembali!" Hidup baru, hidup
yang dari atas, sekarang ada di dalam hati Anda.
|
B. KARYA ROH KUDUS

Dewasa ini kita banyak membaca di media massa, dan juga mendengar lewat radio,
mengenai dilahirkan kembali. Banyak dibicarakan namun sedikit yang menjalaninya
membuat saya bertanya-tanya, seberapa banyak orang yang benar-benar tahu tentang
lahir baru. Itulah tujuan dari buku ini. Saya ingin Anda tahu dengan pasti apa yang
Alkitab katakan mengenai kelahiran baru. Saya ingin, bila Anda sudah mengalaminya,
merasa yakin akan hal itu. Saya ingin Anda tahu apa yang Allah harapkan dari Anda
sebagai orang percaya yang sudah lahir baru. Dan saya ingin Anda tahu apa yang
dapat Anda harapkan selaku anak Allah.

Injil Yohanes memuat bagian Alkitab terpenting mengenai lahir baru. Yesus bersabda:

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh,
ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. Apa yang dilahirkan dari daging,
adalah daging, dan apa yang dilahirkan dari Roh, adalah roh. Janganlah engkau heran,
karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali (Yohanes 3:5-7).

Perhatikan dengan teliti pernyataan dalam ayat 5 Yoh 3:5, "Jika seorang tidak
dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah." Menurut
Tuhan Yesus, kita harus dilahirkan dari Roh. Kuasa karya-ilahi dari Pribadi Ketiga
dari Allah Tritunggal adalah hal yang pokok dan mendasar dalam lahir baru. Hanya
melalui Dia kita dapat mengalami anugerah ini.

Jika kita mempelajari Alkitab dengan teliti, kita segera sadar akan pentingnya Roh
Allah dalam kelahiran baru. Peranan-Nya sangat vital dalam tiga aspek:

 Pembaruan
 Pengudusan
 Pengubahan (transformasi)
 Pesan Pribadi

Bagi anak Allah, pembaruan adalah karya masa lampau, pengudusan adalah realita
masa ini, dan pengubahan (transformasi) adalah harapan kita terhadap masa yang akan
datang. Jika kita memperhatikan setiap fase karya Roh Kudus ini secara terinci, saya
percaya hati Anda akan dihangatkan dan pikiran Anda terbuka menerima pelayanan-
Nya di dalam dan melalui diri Anda.

A. Pembaruan
B. Pengudusan
C. Pengubahan (transformasi)
D. Pesan Pribadi

PEMBARUAN

Karya Roh Kudus adalah dasar yang mutlak dalam pembaruan. Ketika seseorang
dilahirkan kembali, ia diberi hidup baru oleh Roh Kudus. Ini adalah karya vital yang
tidak dapat diabaikan, karena tanpa memiliki hidup baru itu, seseorang tidak
diselamatkan.

Dalam Yohanes 3:1-7, kebutuhan untuk dilahirkan kembali disebutkan tiga kali oleh
Sang Juruselamat. Dalam ayat 3 Yohanes 3:3 Dia berkata, "Jika seorang tidak
dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat kerajaan Allah." Dalam ayat 5 Yohanes 3:5,
Dia menyatakan, "Jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk
ke dalam kerajaan Allah." Dan dalam ayat 7 Yohanes 3:7 Dia memberitahu
Nikodemus, "Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus
dilahirkan kembali."

Kelahiran baru dibutuhkan karena semua orang dilahirkan ke dunia ini dengan sifat
berdosa dan rusak. Sifat lama yang diwariskan dari Adam sedemikian hina, rusak,
jahat, dan tanpa sedikit pun kebaikan sehingga tak tertolong. Sedemikian jahatnya
sifat lama itu sehingga Allah memulai dari "awal" dengan memberi kita sifat yang
baru saat kita percaya kepada Anak-Nya.

Jika Anda mengira gambaran tentang manusia berdosa ini terlalu dilebih-lebihkan,
bacalah dengan teliti apa yang Allah katakan kepada orang-orang Romawi seperti
dikutip oleh Paulus:

Seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorangpun
yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah. Semua orang telah
menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun
tidak. Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-
rayu, bibir mereka mengandung bisa. Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,
kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah. Keruntuhan dan kebinasaan mereka
tinggalkan di jalan mereka, dan jalan damai tidak mereka kenal; rasa takut kepada
Allah tidak ada pada orang itu" (Roma 3:10-18).

Inilah pandangan Allah terhadap diri manusia; inilah rekaman kamera Allah yang
tersembunyi mengenai kemanusiaan yang busuk dan berdosa.

Ayah saya pernah berkata, "Kamu dapat melatih seekor singa untuk melompati
lingkaran, duduk di bangku, atau bersalto, namun ia tetaplah seekor singa. Kamu
dapat mengenakan pakaian sutera dan kain satin pada seekor babi, namun babi itu
tetap akan mencari kandangnya. Dan kamu dapat menghiasi sifat dosamu yang lama
yang kamu terima dari bapa leluhurmu Adam dengan agama, pembaruan, pendidikan,
kebudayaan dan apapun, namun kamu tidak akan dapat mengubahnya."

Sahabatku, Anda membutuhkan hati yang baru. Pada dasarnya, manusia telah mati
dalam dosa (Efesus 2:1). Ia terpisah dari Allah; ia adalah musuh Allah (Kolose 1:21).
Ia kotor. Sang nabi juga menambahkan bahwa "Segala kesalehan seperti kain kotor"
(Yesaya 64:6).

Ketika dilahirkan, kita adalah orang berdosa. Itulah sebabnya Anda harus dilahirkan
kembali -- cara yang benar. Pada kelahiran kedua itu, Roh Allah memberi hidup, sifat,
hati yang baru kepada mereka yang beriman kepada Kristus, dan orang itu menjadi
ciptaan baru. Itulah karya pembaruan! Itulah kelahiran baru!

A. Pembaruan
B. Pengudusan
C. Pengubahan (transformasi)
D. Pesan Pribadi

PENGUDUSAN

Karya Roh Kudus juga penting bagi orang-orang percaya dalam hal pengudusan. Kata
pengudusan berasal dari istilah Yunani yang berarti "dipisahkan, kudus." Pembaruan
bersifat seketika; pengudusan merupakan proses yang bertahap. Pengudusan
dimungkinkan terjadi karena Roh Kudus, sebab Rasul Paulus menulis:

Sebab Tuhan adalah Roh; dan di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan. Dan
kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung.
Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah
menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar (2Korintus
3:17-18).

Saat kita melihat dan memahami kemuliaan Allah, Roh Kudus mengubah kita dengan
kuat ke dalam gambaran kemuliaan yang sama. Pekerjaan Roh Allah ini menghasilkan
pengudusan yang progresif. Hal ini berhubungan dengan persekutuan dari hari ke hari
dan pertumbuhan rohani yang berkesinambungan dari orang-orang yang telah
dilahirkan kembali.

Alkitab mengungkap dua jenis pengudusan. Pengudusan secara status diberikan


kepada kita saat dilahirkan kembali. Melalui iman di dalam Kristus, dosa-dosa kita
diampuni, dan ketidakberdosaan Tuhan Yesus menjadi milik kita. Kita ditempatkan
pada kedudukan yang diperkenankan Tuhan. Benar, karena kita berada di dalam
Kristus, kita telah dikuduskan; di mana Dia telah "memisahkan kita" bagi-Nya. Ini
berarti jika kita telah dilahirkan kembali, Allah melihat kita sebagai pemilik
kebenaran yang sempurna dari Juruselamat kita yang tak berdosa. "Sebab itu, kita
yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh
karena Tuhan kita, Yesus Kristus" (Roma 5:1). Damai sejahtera dengan Allah
berhubungan langsung dengan pengudusan secara status yang kita miliki.

Tetapi Damai sejahtera Allah lebih berhubungan dengan aspek karya Roh Kudus yang
lain -- pengudusan progresif. Rasul Paulus menulis:

Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam
segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan
syukur. Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati
dan pikiranmu dalam Kristus Yesus (Filipi 4:6-7).

Setiap orang percaya menikmati keuntungan pengudusan secara status, namun ia tidak
boleh melupakan kebutuhan akan pengudusan progresif, yang berlangsung setiap hari.
Ketahuilah, sifat-sifat Adam tidak hilang sampai kita mati. Sifat-sifat tersebut tetap
ada di dalam diri kita dan bekerja melawan kehendak Allah. Rasul Paulus menyadari
bahwa manusia lama yang berdosa masih aktif 30 tahun setelah ia menerima
keselamatan. Ia berkata:

Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada
sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal
berbuat apa yang baik (Roma 7:18).
Beberapa saat kemudian ia berteriak:

Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melupakan aku dari tubuh maut ini?
Syukur kepada Allah! Oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Jadi dengan akal budiku aku
melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa.

Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus
Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari
hukum dosa dan hukum maut (Roma 7:24 - 8:2).

Jika Anda orang Kristen, kehidupan baru telah ditanamkan di dalam diri Anda. Anda
adalah manusia baru -- ciptaan yang baru. Meskipun sifat Adam yang lama, berdosa
dan rusak masih ada di dalam diri Anda, Anda dapat menang terhadapnya. Anda dapat
mengetahui berkat dari pengudusan secara status dan pengudusan progresif. Rasul
Paulus menulis:
Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan
daging (Galatia 5:16).

Roh Kudus selalu siap dan sanggup mengubah hidup setiap orang percaya. Betapa
tragisnya bahwa ada beberapa orang Kristen merampas diri mereka sendiri dari berkat
yang dapat mereka miliki karena tidak mau berserah pada pimpinan-Nya. Tetapi saya
senang karena banyak pengikut Kristus mampu berkata, "Meskipun saya jauh dari
yang seharusnya, dan saya gagal menjadi yang seharusnya, saya telah berbeda dari
saya yang dahulu." Hal ini disebabkan karya Roh Allah dalam hidup mereka. Setelah
dilahirkan kembali, mereka bertumbuh secara rohani, mengalahkan dosa dan
kebiasaan yang buruk, serta belajar berjalan dengan rendah hati dan taat pada
bimbingan Roh.

A. Pembaruan
B. Pengudusan
C. Pengubahan (transformasi)
D. Pesan Pribadi

PENGUBAHAN (TRANSFORMASI)

Karya Roh Allah tidak hanya penting dalam hal pembaruan dan pengudusan, tetapi
juga merupakan arti yang vital pada hari yang mulia ketika diubahkan. Saat Kristus
datang kembali, tubuh kita yang dapat binasa ini akan diubahkan.

Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitakan Yesus dari antara orang mati, diam di
dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang
mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana itu oleh Roh-Nya, yang diam di
dalam kamu (Roma 8:11).

Roh Kudus tinggal di dalam mereka yang telah dilahirkan kembali. Suatu hari kelak,
Roh pembaruan dan pengudusan itu juga akan menjadi Roh pengubah. Tubuh kita
akan dipulihkan ke dalam pembaruan hidup. Dengan keyakinan ini, Rasul Paulus
dapat berkata:

Sesungguhnya aku menyatakan kepadamu suatu rahasia: kita tidak akan mati
semuanya, tapi kita semuanya akan diubah, dalam sekejap mata, pada waktu bunyi
nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan
dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.
Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang
dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati (1Korintus 15:51-53).
Melalui kelahiran baru oleh Roh Allah, kita menerima hidup baru dan kekal. Dan
suatu hari kelak, oleh Roh yang sama, kita akan menerima tubuh yang baru dan tidak
dapat binasa.

A. Pembaruan
B. Pengudusan
C. Pengubahan (transformasi)
D. Pesan Pribadi

PESAN PRIBADI

Kita telah melihat bahwa karya dan pelayanan Roh Kudus sangatlah penting bagi
orang-orang percaya. Roh Kudus terlibat dalam pembaruan kita. Dia aktif dalam
pengudusan kita. Dan Dia akan menjadi sarana dalam pengubahan kita.

Pertanyaan terpenting adalah, apa arti semua ini bagi Anda? Tanpa pembaruan, Anda
tidak dapat mengalami pengudusan atau pengubahan. Titik awalnya adalah dilahirkan
-- kembali dari Roh -- dari atas. Apakah Anda telah dilahirkan kembali? Jika belum,
Anda dapat mengalaminya. Yesus sendiri berkata:

Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak
Manusia harus ditinggikan, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh
hidup yang kekal (Yohanes 3:14-15).

Mungkin Anda pernah mendengar orang berkata, "Tetapi itu adalah pekerjaan Allah.
Saya tidak bisa percaya. Saya tidak dapat mempraktikkan iman sampai saya telah
dibarui." Orang-orang yang mengatakan ini percaya bahwa karena kodrat manusia
adalah mati dan tidak dapat berbuat apa-apa untuk menolong dirinya sendiri, maka ia
tidak dapat dilahirkan kembali kecuali ia dihidupkan oleh Roh Allah melalui kelahiran
baru. Karena itu mereka menyatakan dengan tegas bahwa iman yang olehnya kita
percaya pada karya Tuhan Yesus Kristus yang telah selesai, bukanlah cara kelahiran
baru kita, tetapi hasilnya -- sesuatu yang telah terjadi.

Orang lain menyatakan yang sebaliknya. Mereka mengajarkan bahwa kita dilahirkan
kembali karena iman dalam Kristus. Dengan kata lain, mereka menyatakan bahwa
ketika kita percaya, pembaruan terjadi dan kita adalah anak-anak Allah.

Bukan maksud saya untuk memperdebatkan mana yang benar. Ketahuilah, jika Anda
tidak diselamatkan, ini sama sekali tidak ada bedanya. Hanya Roh Allah yang dapat
mengerjakan pembaruan. Orang berdosa secara pribadi harus percaya. Karena itu,
masalah Anda percaya karena Anda telah dilahirkan kembali atau Anda dilahirkan
kembali karena Anda percaya bukanlah hal yang utama. Yang penting adalah Anda
harus percaya! Anda harus melakukan bagian Anda, dan Anda harus membiarkan
Allah melakukan bagian-Nya.
C. KE MANA SAYA BERTUMBUH?

Salah satu hukum alam yang terpenting dan tak terelakkan adalah pertumbuhan.
Sebutir benih yang jatuh ke tanah atau bibit yang ditanam oleh petani diharapkan
bertunas, berakar, dan tumbuh matang. Jika tidak, ada sesuatu yang salah! Pohon yang
besar dan padi yang menguning adalah hasil proses pertumbuhan yang wajar.

Ada kemiripan yang nyata dengan kerohanian. Benih-benih Firman Allah disemaikan
melalui khotbah-khotbah. Kemudian, melalui pekerjaan Roh Kudus benih itu hidup.
Kita menyebut hidup tersebut sebagai "hidup baru" atau "kelahiran baru." Rasul
Petrus berkata kepada kita:

Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari benih yang fana, tetapi dari benih
yang tidak fana, oleh firman Allah, yang hidup dan kekal (1Petrus 1:23).

Ketika benih Firman Allah tertanam dan kita lahir karena Roh, kita menjadi ciptaan
baru. Tetapi itu barulah suatu permulaan. Allah menantikan orang yang telah
dilahirkan kembali untuk tumbuh, berkembang, dan matang secara rohani. Penulis
kitab Ibrani menulis, "Marilah kita beralih kepada perkembangannya yang penuh"
(Ibrani 6:1). Kemudian Rasul Petrus mendorong kita untuk "bertumbuh dalam kasih
karunia dan dalam pengenalan akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus"
(2Petrus 3:18).

Tetapi kelahiran baru hanyalah permulaan dari sesuatu yang sangat indah. Kelahiran
itu dapat memulai suatu hidup yang paling membahagiakan dan berarti untuk belajar
dan bertumbuh -- menjadi orang percaya yang dewasa. Dalam pelajaran yang ketiga
ini, dengan pokok pembicaraan Lahir Baru: Apakah Artinya? kita akan menjawab
sebuah pertanyaan yang akan dilontarkan setiap orang percaya kepada Kristus:
"Sekarang saya telah dilahirkan kembali, ke mana saya bertumbuh?" Ya, ke mana
saya pergi dan ke mana saya bertumbuh? Saya bisa menuliskan pertanyaan itu dengan
cara lain. "Sekarang saya telah dilahirkan kembali, bagaimana saya bertumbuh dan
matang secara rohani? Selanjutnya, apa yang Allah ingin saya perbuat?"

Saudaraku, pertumbuhan rohani tidak terjadi begitu saja. Perkembangan yang wajar
dan perhatian dibutuhkan seperti halnya pepohonan atau tumbuhan. Jika Anda telah
dilahirkan kembali, tentu saja beberapa hal penting terlibat pada pertumbuhan rohani
Anda. Tanpa itu semua Anda tidak akan pernah benar-benar bertumbuh dalam
Kristus. Namun jika Anda memilikinya, Anda dapat menjadi orang Kristen yang
bertumbuh subur, dewasa dan berbuah seperti yang diinginkan Allah.
Sebagai tanggapan terhadap pertanyaan tersebut, saya yakin Alkitab menyajikan
jawaban yang mengandung empat prinsip. Jika Anda membuat keempat prinsip ini
menjadi bagian hidup, Anda akan mulai menempuh perkembangan rohani yang baik.

Mempelajari Firman Allah


Menyediakan Waktu Untuk Berdoa
Beribadah ke Gereja Secara Teratur
Bersaksi

A. Mempelajari Firman Allah


B. Menyediakan Waktu Untuk Berdoa
C. Beribadah ke Gereja Secara Teratur
D. Bersaksi

MEMPELAJARI FIRMAN ALLAH

Langkah pertama yang harus Anda ambil adalah mempelajari Alkitab secara teratur
dan sungguh-sungguh. Saya tidak melebih-lebihkan pentingnya langkah ini dalam
proses pertumbuhan. Rasul Petrus berkata:

Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang
murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan
(1Petrus 2:2).

Mengertikah Anda apa yang ditekankan Petrus? Menurut ia, kita harus merindukan
Firman Allah sehingga kita dapat bertumbuh karena Firman-Nya. Setiap perintah
yang tertulis dalam Alkitab, setiap peristiwa dalam sejarah, setiap perkataan nabi,
Injil, dan surat-surat para rasul bermanfaat untuk menjadi petunjuk bagi kita dan bagi
pertumbuhan kristiani. Kita harus meminum "air susu murni dari Firman" setiap hari.
Dengan cara demikian kita dipelihara dan diberi makan. Kita menjadi kuat dan
dibangun dalam keyakinan. Paulus menunjukkan hasil yang diharapkan dalam
suratnya kepada jemaat di Efesus.

Sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin
pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang
menyesatkan, tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita
bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala (Efesus 4:14-
15).

Kemudian, sebagai seorang Kristen yang matang dan dewasa, kita akan mampu
mencerna makanan keras dari Alkitab. Penulis kitab Ibrani menyatakan:
Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang
kebenaran, sebab ia adalah anak kecil. Tetapi makanan keras adalah untuk orang-
orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan
yang baik dari pada yang jahat (Ibrani 5:13-14).

Tetapi saya dapat membayangkan seseorang bertanya, "Bagaimana Firman Allah


membantu kita bertumbuh?" Jawabannya juga terdapat dalam surat Ibrani:

Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua
manapun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan
sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita (Ibrani 4:12).

Alkitab membeberkan rencana, niat dan hasrat kita yang paling dalam. Alkitab
menunjukkan dosa-dosa kita. Kemudian, karena kita telah berdosa, maka dengan
menyingkirkan dosa-dosa dan menggantikannya dengan sesuatu yang baik, kita
berkembang menuju kedewasaan rohani.

Apakah Anda orang Kristen yang sedang bertumbuh? Apakah kini Anda lebih matang
secara rohani dibanding setahun yang lalu? Dua tahun yang lalu? Lima tahun yang
lalu? Jika belum, saya mendorong Anda untuk menyediakan waktu bagi Firman
Allah. Bacalah. Pelajarilah. Hafalkan. Dan taati!

A. Mempelajari Firman Allah


B. Menyediakan Waktu Untuk Berdoa
C. Beribadah ke Gereja Secara Teratur
D. Bersaksi

MENYEDIAKAN WAKTU UNTUK BERDOA

Bagian kedua dari jawaban atas pertanyaan "Bagaimana saya bertumbuh?" adalah,
orang yang percaya kepada Yesus Kristus harus menyediakan waktu untuk berdoa dan
bersekutu dengan Bapa surgawi. Allah sendiri telah menyediakan diri-Nya bagi
persekutuan ini demi pertumbuhan rohani kita. Dalam surat Ibrani kita baca:

Karena kita sekarang mempunyai Imam Besar Agung, yang telah melintasi semua
langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman
kita. Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut
merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai,
hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian
menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan
kasih karunia untuk mendapatkan pertolongan kita pada waktunya (Ibrani 4:14-16).
Kutipan ini mendorong kita untuk berdoa. Namun berdoa bukanlah sekadar berkomat-
kamit. Kita tidak mengejar-ngejar pemberian Allah. Kita tidak meminta kepada Allah
dengan paksa, seperti untuk kesehatan atau keselamatan kita. Tentu saja, kita harus
mengajukan permohonan kepada Bapa surgawi; tetapi kita juga harus menaikkan
ucapan syukur, pujian, dan penyembahan kepada-Nya.

Ingatlah, berdoa ditujukan demi pertumbuhan rohani kita. Canon Liddon menyatakan,
"Keputusan-keputusan besar yang telah memperkaya dan memperindah kehidupan
manusia dalam hidup kekristenan dihasilkan karena doa." Berdoa adalah salah satu
ciri utama dari kepemimpinan rohani yang tangguh. Orang yang berdoa adalah orang
yang perkasa. Kekuatan mereka bersama Allah memiliki kemampuan untuk
menaklukkan.

Berdoa penting bagi perkembangan orang percaya. Melalui doa kita meningkatkan
iman dan memperoleh kekuatan untuk taat dan melayani. Ini adalah keharusan yang
mutlak dalam kehidupan Kristen.

A. Mempelajari Firman Allah


B. Menyediakan Waktu Untuk Berdoa
C. Beribadah ke Gereja Secara Teratur
D. Bersaksi

BERIBADAH KE GEREJA SECARA TERATUR

Keharusan lain untuk pertumbuhan rohani adalah bersekutu secara teratur dalam
persekutuan orang percaya yang mempercayai Alkitab, mengajarkan kebenaran Injil
dan memuliakan Kristus. Sekali lagi, ini bukanlah penekanan yang berlebihan. Tak
ada pengganti bagi kebaktian dan persekutuan dengan orang Kristen lainnya. Yohanes
menekankan hal ini dalam suratnya yang pertama:

Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada
kamu juga, supaya kamupun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami
adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus. Dan semua
ini kami tuliskan kepada kamu supaya sukacita kami menjadi sempurna (1Yohanes
1:3-4).

Semua yang telah dilahirkan kembali masuk ke dalam keluarga Allah. Kita memiliki
hak untuk memanggil-Nya Bapa surgawi. Kita juga memiliki hubungan baru yang
istimewa dengan saudara-saudara seiman lainnya, karena mereka adalah saudara-
saudara kita di dalam Kristus. Mengenai hal itu Yohanes menambahkan:
Jika kita katakan, bahwa kita beroleh persekutuan dengan Dia, namun kita hidup di
dalam kegelapan, kita berdusta dan kita tidak melakukan kebenaran. Tetapi jika kita
hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita beroleh
persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan
kita dari pada segala dosa (1Yohanes 1:6-7).

Persekutuan orang-orang yang telah dikuduskan, yang sangat indah, dapat dirasakan
dan dinikmati sepenuhnya di gereja setempat. Itulah tempat yang telah ditentukan
Allah bagi persembahan, pujian, dan pelayanan bersama. Penulis surat Ibrani menulis:

Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia,
yang menjanjikannya, setia. Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling
mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik. Janganlah kita menjauhkan diri
dari pertemuan -- pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang,
tetapi marilah kita saling menasehati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari
Tuhan yang mendekat (Ibrani 10:23-25).

Setiap orang yang telah dilahirkan kembali, setiap anak Allah secara teratur, harus
mencari, mengikuti dan diperkuat dengan -- jika memungkinkan -- ibadah di gereja
dengan khotbah Alkitabiah. Perhatikan, saya menulis "jika memungkinkan." Saya
menyadari banyak orang yang tertutup dan tidak dapat mengikuti pelayanan
penyembahan seperti yang mereka inginkan.

Saya sepenuhnya menyadari bahwa saat ini banyak orang merendahkan peran gereja
setempat. Mereka menganggap "kelompok kecil" atau "mendengar kaset" lebih
penting. Tetapi mereka salah! Demikian pula dengan orang yang menambahkan
"gereja elektrik" untuk bersekutu dengan sesama orang yang telah dikuduskan.
Program TV Day of Discovery dan siaran radio Radio Bible Class milik kami tidak
ditujukan untuk menggantikan ibadah Anda di gereja. Saya seratus persen mendukung
setiap majelis gereja lokal yang memimpin jemaat bersekutu, menyembah dan
melayanai dengan motivasi murni, berpusatkan Kristus dan memuliakan Allah. Saya
sepenuhnya mendukung setiap pendeta yang setia mengajarkan Firman Allah dan
menyatakan pengakuan akan Kristus pada orang yang terhilang. Saya berharap Anda
juga melakukannya! Gereja membutuhkan Anda, dan Anda membutuhkan gereja. Jika
Anda mengabaikan rumah penyembahan itu, pertumbuhan rohani Anda akan
terhalang.

Sepucuk surat datang beberapa saat yang lalu, melukiskan hal yang sedang saya
bicarakan. Seorang wanita menuliskan bahwa 20 tahun yang lalu ia berhenti ke gereja
ketika ia masih seorang istri Kristen yang muda karena pertengkaran di rumahnya.
Sekarang, setelah dua dekade, keluarganya berada dalam kehancuran rohani.
Hubungan dengan suaminya lebih buruk daripada yang sudah-sudah. Kedua anaknya
hidup sesukanya, tidak mau mendengarkan segala macam ajaran rohani. Inilah yang
dikatakannya mengenai keadaan yang menyedihkan di rumahnya: "Saya sadar jika
kami dulu tetap beribadah di gereja, pasti tidak akan terjadi masalah seperti sekarang,"
Ya, gereja setempat berperan dalam pertumbuhan rohani. Gereja adalah tempat
khotbah, pengajaran, penyembahan, pemberian, pelayanan, dan persekutuan dengan
saudara-saudara seiman. Dan Anda harus mengikutinya!

A. Mempelajari Firman Allah


B. Menyediakan Waktu Untuk Berdoa
C. Beribadah ke Gereja Secara Teratur
D. Bersaksi

BERSAKSI

Langkah penting keempat dalam pertumbuhan rohani adalah bersaksi kepada orang
lain dengan teladan dan pengakuan iman. Setelah mengalami kelahiran baru melalui
iman dalam Kristus, menerima pengampunan dosa, dan menemukan sukacita dalam
pertumbuhan rohani melalui Firman, doa, dan persekutuan, Anda harus memiliki
kerinduan untuk membagikan apa yang telah Anda dapat kepada sesama.

"Tetapi," Anda berkata, "saya tidak mampu melakukannya. Saya tidak tahu
bagaimana caranya. Saya tidak memiliki karakter seperti itu. Saya belum pernah
dilatih untuk itu."

Benar, Anda bisa saja tidak memiliki beberapa karunia tersebut. Namun Anda
memiliki perkataan Yesus berikut ini, yang tertulis dalam Kisah Para Rasul:

Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu
akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai
ke ujung bumi (Kisah 1:8).

Kini saya tahu bahwa janji ini diberikan kepada para rasul. Tetapi Roh Allah yang
sama juga hidup dalam hati jika Anda telah dilahirkan kembali. Dengan mempelajari
Firman Allah, Anda juga dapat bersaksi tentang Kristus melalui perkataan dan cara
hidup. Sebenarnya, setiap orang yang mengenal Tuhan akan mampu bersaksi tentang
hal-hal yang telah dilakukan-Nya dalam hidup mereka! Ketika Anda bersaksi tentang
Kristus, dan disadarkan akan kekuatan Injil, serta menyampaikannya kepada sesama,
maka kesaksian Anda akan menjadi sumber kekuatan dan pertumbuhan rohani dalam
hidup Anda sendiri. Dengan demikian, Anda dapat merasakan sukacita ketika
menyaksikan seseorang datang untuk mengenal Sang Juruselamat.
Anugerah kedewasaan rohani akan Anda dapatkan jika Anda setia mempelajari
Firman Allah, menyediakan waktu untuk berdoa kepada-Nya, bersekutu bersama
saudara-saudara dalam Kristus, dan memberitakan anugerah keselamatan-Nya kepada
yang tersesat. Tuhan ingin Anda bertumbuh, dan inilah caranya. Allah memberkati
Anda ketika Anda "tumbuh dari sini"!
D. APA YANG ADA DI DEPAN?

Kita telah membahas arti kelahiran baru, pentingnya Roh Kudus dalam pembaruan
hidup, dan bagaimana bayi yang baru lahir dalam Kristus dapat bertumbuh dan
berkembang menuju kematangan rohani.

Pada bagian ini saya akan maju selangkah, untuk menjawab pertanyaan, "apa yang
ada di depan orang yang beriman kepada Kristus?" Anda mungkin bertanya-tanya
sendiri, sekarang saya telah lahir dari atas, saya telah dilahirkan kembali oleh Roh
Allah, apa yang dapat saya harapkan? Apakah semua akan seindah sinar matahari dan
bunga-bunga mawar? Apakah tidak akan ada hari-hari hujan? Tidak ada kemalangan?
Tidak ada kesengsaraan? Atau haruskah saya mengharapkan pencobaan, penderitaan,
dan kesulitan karena saya adalah seorang pengikut Kristus? Jika Anda baru
diperkenalkan pada kehidupan Kristen, Anda harus tahu apa yang ada di depan.

Mungkin Anda telah mengalami kelahiran baru berbulan-bulan atau bahkan bertahun-
tahun yang lalu, dan Anda telah disadarkan. Anda bertanya-tanya, apa yang salah
dengan kehidupan ini. Anda berpikir telah membuat kesalahan. Segala sesuatu tidak
begitu saja berjalan sesuai dengan harapan. Anda butuh dorongan. Sejujurnya, suatu
waktu Anda mungkin bertanya-tanya apakah Allah masih mencintai Anda. Doa saya,
bagaimanapun keadaan rohani Anda, kiranya ayat-ayat Alkitab yang dikutip pada
halaman-halaman berikut akan memenuhi kebutuhan dan merangsang Anda untuk
bertumbuh ke kedewasaan penuh.

Alkitab memiliki berita baik maupun berita buruk mengenai jawaban atas pertanyaan,
"Apa yang ada di depan?" Maaf, saya menyebutnya sebagai "berita buruk" karena
begitulah adanya. Dan, jika Anda seperti saya, Anda lebih suka menyingkirkan berita
buruk itu. Jadi, mari kita lakukan itu terlebih dahulu.

 Dua Macam Pelaksanaan


 Berita Baik
 Pilihan Ada Pada Anda

A. Dua Macam Pelaksanaan


B. Berita Baik
C. Pilihan Ada Pada Anda

DUA MACAM PELAKSANAAN

Meskipun Tuhan Yesus mengatakan "bahwa kita dapat memiliki hidup dan kita dapat
memilikinya lebih berlimpah lagi," orang percaya yang telah dilahirkan kembali tahu
bahwa keberadaan kita saat ini memiliki dimensi yang lain. Keberadaan kita tidak
hanya berwujud perjalanan yang menyenangkan melintasi padang rumput bertabur
bunga, dengan sungai kecil yang bergemericik dan kicauan burung. Kristus adalah
jawaban bagi semua persoalan hidup, dan Dia bekerja sepenuhnya untuk memuaskan
jiwa yang haus. Dalam kehidupan Kristen kita belajar bahwa ada penderitaan yang
harus ditanggung, godaan yang harus dilawan, pencobaan yang harus dihadapi,
perjuangan yang harus dilakukan, dan kemenangan yang harus diraih.

Jika kita percaya kepada Tuhan Yesus akan penyelamatan, maka kita memperoleh
ketentraman pada-Nya. Kita memperoleh kedamaian dalam Allah. Kita merasakan
keharuan karena dosa-dosa kita diampuni. Dan kita memiliki pengharapan yang cerah
untuk masa depan. Namun kita juga menyadari bahwa ketika dilahirkan untuk
menjadi keluarga Allah, kita diperkenalkan pada peperangan rohani -- baik di dalam
maupun di luar.

Peperangan di Dalam Diri


Peperangan di Luar Diri
Peperangan di Dalam Diri

Dalam suratnya kepada jemaat di Galatia, Rasul Paulus memberi petunjuk kepada
setiap orang percaya untuk menghadapi pergumulan pribadi. Tulisnya:

Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh
berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga
kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki (Galatia 5:17).

Seperti kita baca pada bagian pertama, ketika dilahirkan kembali kita memperoleh
kehidupan baru dari Roh Kudus. Namun, hal ini tidak berarti kehidupan lama sudah
disingkirkan. Kehidupan lama tetap berada pada tempatnya, berdampingan dengan
kehidupan baru, berseberangan dengan keinginan suci Allah pada kita. Kehidupan
lama senantiasa menggoda kita untuk meninggalkan dan menyangkal kemuliaan
Tuhan. Tetapi manusia baru, yang diterima dari atas, "diciptakan menurut Allah
dalam kebenaran." Karena itulah pergumulan terjadi. Tak ada keteguhan iman seperti
yang dimiliki Rasul Paulus ketika mengalami pertentangan antara kehidupan lama dan
baru. Ia melukiskan pergumulan pribadinya dalam surat Roma:

Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada
sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal
berbuat apa yang baik. Sebab bukan apa yang aku kehendaki, yaitu yang baik, yang
aku perbuat, melainkan apa yang tidak aku kehendaki, yaitu yang jahat, yang aku
perbuat. Jadi jika aku berbuat apa yang tidak aku kehendaki, maka bukan lagi aku
yang memperbuatnya, tetapi dosa yang diam di dalam aku. Demikianlah aku dapati
hukum ini: jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku.
Sebab di dalam batinku aku suka akan hukum Allah, tetapi di dalam anggota-anggota
tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku dan
membuat aku menjadi tawanan hukum dosa yang ada di dalam anggota-anggota
tubuhku. Aku, manusia celaka! Siapakah yang akan melepaskan aku dari tubuh maut
ini? (Roma 7:18-24).

Apakah Anda memperhatikan penderitaan Paulus pada Roma 7:24? "Siapakah yang
akan melepaskan aku...?" Tetapi ia kemudian memberikan jawaban:

Syukur kepada Allah! oleh Yesus Kristus, Tuhan kita. Jadi dengan akal budiku aku
melayani hukum Allah, tetapi dengan tubuh insaniku aku melayani hukum dosa
(Roma 7:25-26).

Jelaslah dari ayat-ayat tersebut bahwa setiap orang yang dilahirkan kembali dapat
mengalami perjuangan rohani di dalam diri. Akan terjadi pertempuran -- pertentangan
antara kehidupan lama dan manusia baru. Tetapi, terpujilah Allah, kita dapat menang
"melalui Yesus Kristus, Tuhan kita!"

Peperangan di Luar Diri

Tidak hanya pergumulan di dalam yang dialami orang yang telah dilahirkan kembali,
tetapi ia juga akan dihadapkan pada musuh-musuh di luar. Karena kita adalah
pengikut Kristus dan penghunisorga, kita akan mengalami pertentangan dan
perlawanan dari setan dan dunia ini. Orang-orang yang tidak mengenal anugerah
Tuhan dan renggang hubungannya dengan Allah akan tersinggung dan membenci
kita. Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, "Di dunia ini kamu akan
mengalami penderitaan." Dan Paulus berkata kepada Timotius, "Memang setiap orang
yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya" (2Timotius
3:12).

Tentu saja Paulus paham apa yang ia bicarakan! Karena imannya dalam Kristus dan
pengabdian pada kehendak-Nya, ia menjadi sasaran kebencian yang sangat dan aniaya
yang kejam. Namun ia tetap tinggal di dalam Tuhan. Ia bersandar pada Bapa dalam
setiap keadaan. Dan dengan penuh sukacita ia dapat berkata, "kita lebih dari pada
orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita" (Roma 8:37). Yohanes
mengungkapkan keyakinan akan kemenangan yang sama dalam suratnya:

Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang
mengalahkan dunia: iman kita (1Yohanes 5:4).
Karena Anda telah dilahirkan kembali, Anda akan mengalami pertentangan. Akan
terjadi pergumulan yang berkelanjutan dengan kehidupan lama di dalam diri. Dan
akan ada perlawanan yang hebat dari setan dan dunia di luar diri.

Itulah berita buruknya, Saudaraku. Kelahiran baru menempatkan Anda pada


pertentangan dengan setan dan kekuatan-kekuatannya. Tetapi berita itu tak seluruhnya
buruk. Dia yang menyelamatkan kita tidak hanya menjanjikan kemenangan, tetapi
juga menjadikan kita sebagai sasaran utama pertolongan dan berkat-Nya.

A. Dua Macam Pelaksanaan


B. Berita Baik
C. Pilihan Ada Pada Anda

BERITA BAIK

Kadangkala kita mendengar komentar bahwa orang-orang tertentu hidup dalam


keadaan yang menyenangkan. Apapun yang terjadi seakan menguntungkan baginya.
Kata bencana tak berarti apapun baginya, karena ia tak pernah mengalaminya. Ia
selalu tampil "harum seperti mawar". Benar-benar terlihat hidup senang.

Sekarang, meskipun saya tidak akan memakai istilah khusus seperti itu, saya
menyadari bahwa ada beberapa orang yang memiliki kedudukan yang sangat istimewa
dalam pandangan Allah. Apapun yang terjadi pada mereka, dan saya maksud
semuanya, memberi keuntungan bagi mereka, untuk kebaikan mereka. Saya
maksudkan semua dari kita yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat.
Alkitab memuat ayat berikut dalam surat Roma:

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang
terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8:28).

Semua yang mengasihi Tuhan, semua anak Allah yang dilahirkan kembali, semua
yang telah menerima hidup baru melalui Kristus dapat berkata "hidupku sekarang"
adalah hidup yang dipenuhi pertolongan. Kebutuhan kita dipenuhkan oleh pemberian-
Nya yang penuh kasih karunia. Langkah-langkah kita ditentukan oleh Tuhan. Semua
perkara di sekeliling kita dikendalikan oleh Allah sendiri. Dan segala sesuatu yang
terjadi ditujukan, karena kemurahan Tuhan, untuk menguntungkan kita. Inilah yang
menjadi berita baik!

Semua berkat ini dinikmati oleh orang yang telah mengalami kelahiran baru. Suatu
hari, dengan melihat kembali jatuh bangun, pencobaan dan kemenangan, kita akan
memuji Allah karena perjalanan hidup kita yang gelap dan sulit. Dengan demikian
kita akan mengerti maksud dan tujuannya. Petrus menguatkan kita:

Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah,
menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia
(1Petrus 4:19).

Sebagai anak Allah, Anda tidak hanya dijamin mendapat kasih karunia-Nya dalam
hidup, tetapi juga bimbingan ilahi-Nya. Penulis kitab Amsal mengetahui hal ini:

Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan
jalanmu (Amsal 3:5-6).
Daud, sang pemazmur, memberi kita amanat yang sama:

Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya


(Mazmur 37:23).

Anda yang mengalami kelahiran baru dijamin oleh kasih karunia Allah yang
memenuhkan setiap kebutuhan. Rasul Paulus menulis kepada jemaat di Filipi:

Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemulian-Nya


dalam Kristus Yesus (Filipi 4:19).

A. Dua Macam Pelaksanaan

B. Berita Baik

C. Pilihan Ada Pada Anda

PILIHAN ADA PADA ANDA

Seperti telah kita lihat pada bagian ini, karena dilahirkan kembali, seseorang dapat
menghadapi perlawanan dari dunia, keinginan daging dan roh jahat. Di sisi lain, ia
dijanjikan memperoleh kasih karunia, bimbingan, dan pemberian dari Tuhan. Ada
peperangan yang harus dilakukan. Ada godaan-godaan yang harus dihadapi. Ada
pilihan-pilihan yang harus ditentukan. Orang yang dilahirkan kembali menghadapi
dua kemungkinan: hidup menurut daging atau hidup menurut Roh Kudus; jalan yang
buruk atau jalan yang baik. Ia dapat tersandung seperti musafir yang mengeluh, atau
dapat berbaris tegak seperti orang kudus yang menaklukkan kejahatan. Yosua,
pemimpin tentara Tuhan yang gagah, memberi teladan ketika kematiannya mendekat.
Setelah meramalkan godaan yang akan dihadapi bangsa Israel ketika mereka
memasuki tanah perjanjian, ia berkata:

Tetapi jika kamu anggap tidak baik untuk beribadah kepada TUHAN, pilihlah pada
hari ini kepada siapa kamu akan beribadah; allah yang kepadanya nenek moyangmu
beribadah di seberang sungai Efrat, atau allah orang Amori yang negerinya kamu
diami ini. Tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada TUHAN!
(Yosua 24:15).
Musa mengambil pilihan bijaksana yang sama. Dalam surat Ibrani tertulis:

Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun, karena
ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara
menikmati kesenangan dari dosa (Ibrani 11:24-25).

Jika Anda sudah dilahirkan kembali, Anda harus menghadapi kabar buruk dan
bersukacita dalam kabar baik tentang kehidupan baru di dalam Kristus. Kiranya Allah
menolong Anda mengambil keputusan yang tepat. Pilihlah Roh atas kedagingan,
terang atas kegelapan, jalan yang tinggi daripada yang rendah. Pusatkan perhatian
Anda pada teladan yang diberikan Kristus dan kemegahan surga yang menantikan
Anda, buatlah keputusan yang tepat. Dengan demikian ketika kehidupan Anda hampir
berakhir, Anda dapat berkata seperti Rasul Paulus:

Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku
telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan
dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan
hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-
Nya (2Timotius 4:7-8).

Kehidupan Kristen bukanlah beban, melainkan berkat. Memang akan ada rintangan,
godaan, kekecewaan, dan konflik. Namun berkat dan penyertaan yang murah hati dari
Allah akan mencukupi semua kebutuhan Anda. Orang yang dilahirkan oleh Roh, dan
berjalan di dalam Roh telah menemukan satu-satunya jalan menuju kebahagiaan.

Saya bertanya-tanya dalam diri, apakah Anda melalui pengalaman pribadi mengetahui
sesuatu tentang kehidupan baru? Apakah Anda pernah dilahirkan kembali? Jika
belum, Anda dapat mengalaminya. Saat ini, dengan iman yang sederhana percayalah
kepada Tuhan Yesus Kristus demi keselamatan Anda. Akui kebutuhan Anda, sadari
keberdosaan Anda, sadari bahwa terpisah dari kuasa-Nya yang memberi kehidupan
berarti mati dalam kesalahan dan dosa, percayalah kepada Kristus maka Anda beroleh
hidup. Dengan demikian Anda juga akan masuk menjadi anggota keluarga Allah.
Alkitab memberikan janji ini:

Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak
Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya (Yohanes 1:12).

Anda mungkin juga menyukai