- Pagi ini kita akan menyatakan satu pasal dari Yesaya 55, ayat 10-11, yang sangat
tepat untuk seri khusus ini yang akan kita hadapi.
“Sebab seperti hujan dan salju turun dari langit dan tidak kembali ke situ, melainkan
mengairi bumi,
membuatnya subur dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan,
memberikan benih kepada penabur dan roti kepada orang yang mau makan,
demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-Ku
dengan sia-sia,
tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang
Kusuruhkan kepadanya”
AMIN…
- Judul pembahasan pertama ini adalah “DASARNYA DIATAS BATU”… Itu adalah
permulaan dari apa yang akan kita bahas bersama .
- Alkitab adalah sebuah panutan untuk pengajaran yang baik… Yang mengikuti
beraneka ragam prinsip-prinsip pengajaran.
- Yang istimewa adalah, kita mulai dari yang sudah dikenal, untuk memimpin
orang kepada yang tidak dikenalnya.
- Kita tidak mulai dari yang “tidak dikenal”, kita mulai dari yang kita kenal untuk
menuju kepada yang tidak dikenal.
- Salah satu cara Alkitab melakukan hal ini ialah memakai pengalaman dan aktifitas
sehari-hari yang sederhana, popular,
dan memberikan aplikasinya secara rohani.
- Ada banyak contoh…
- Alkitab berbicara tentang seorang petani yang menabur benih, tentang seorang
nelayan menangkap ikan dengan jala;
- Alkitab berbicara tentang seorang prajurit memakai perlengkapan perangnya.
- Dan, dalam konteks yang sangat berbeda, berbicara tentang seorang pengantin wanita
yang sedang mempersiapkan diri untuk pernikahannya.
- Itu adalah beberapa contoh dari prinsip ini…
- Tetapi aktifitas khusus yang sangat umum, yang menjadi fokus saya disini, adalah
membangun sebuah gedung.
- Dan menurut saya gambaran kehidupan Kristiani ini sering sekali dipakai dalam
Alkitab, sama seperti gambaran-gambaran lainnya.
- Pertama-tama mari kita buka kitab Yudas, ayat 20-21, yang adalah nasihat bagi kita
orang percaya.
- Kemudian dalam kitab Efesus 2: 21-22, yang berbicara tentang bait Allah yang kudus.
- .. Di dalam Dia kamu juga turut dibangunkan menjadi tempat kediaman Allah, di
dalam Roh.(ayat 22)
- Jadi ini berbicara tentang kelompok komunitas umat Kristen…
- Yaitu bahwa kita harus dibangun bersama-sama dalam Roh Kudus, sebagai tempat
dimana Allah bersemayam.
- Dan dalam kitab 1 Petrus 2: 4-5, yang berbicara tentang Yesus sebagai batu yang
hidup, Petrus berkata :
- Dan datanglah kepada-Nya,
batu yang hidup itu, yang memang dibuang oleh manusia,
tetapi yang dipilih dan dihormat di hadirat Allah.
- Jadi disini setiap kita disamakan sebagai batu-batu hidup yang dibangun
menjadi satu rumah rohani yang kudus dimana Tuhan akan bersemayam .
- Dan contoh yang terakhir diambil dari kitab Kisah para Rasul 20…
- Yaitu perpisahan rasul Paulus dan tua-tua di Efesus, yang dicintainya dengan cinta
yang tulus,
- Karena di Efesus pelayanan Paulus memberikan dampak paling besar dibandingkan di
tempat yang lainnya.
- Dan dalam pidato perpisahannya di Kisah para Rasul 20,
- Dimana dia menyatakan bahwa mereka tidak akan melihatnya lagi dalam kehidupan
ini.
- Itu adalah satu situasi yang mengharukan bagi mereka semua...
- Inilah pesan terakhir yang ingin dia tinggalkan pada mereka, terdapat di Kisah para
Rasul pasal 20 ayat 32
- Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih
karunia-Nya,
yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu
bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.
- Disini Paulus menekankan bahwa unsur utama yang membangun diri kita adalah
firman kasih karunia Tuhan, yaitu Alkitab.
- Dan dia mengatakan bahwa firman sanggup membangun kita dan meninggalkan
warisan diantara mereka
yang terpanggil untuk Yesus Kristus melalui iman percaya kepadaNya.
- Yesus mempergunakan perbincangan dengan Petrus ini sebagai jalan agar kita dapat
meletakkan dasar pada Yesus Kristus sendiri.
- Pertama-tama saya ingin menanggapi beberapa kata-kata dalam ayat 18.
- Yesus berkata: “Kamu adalah Petrus”.
- Dalam bahasa Grika disebut PETROS.
- “di atas batu karang ini”.. -bahasa Grika nya adalah PETRA- Aku akan mendirikan
jemaat-Ku”
- Seringkali diterjemahkan (dari DISARANKAN diganti jadi DITERJEMAHKAN)
bahwa Petrus adalah dasar dari gereja.
- Saya ingin mengatakan, bahwa jika demikian halnya, maka bangunan itu adalah
bangunan yang mudah goyah,
- karena beberapa saat kemudian, Yesus menghardik dia dan berkata,
- “Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku.
- Kemudian setelah itu, Petrus menyangkal Tuhan tiga kali.
- Bahkan setelah kebangkitan, Paulus harus menghardik dia karena berkompromi
tentang kebenaran Injil, karena segan terhadap teman-teman Yahudinya.
- Jadi saya bersyukur bahwa alas atau dasar gereja bukan pada Petrus, juga bukan ada
pada saya.
- Apa yang sebenarnya tersirat (dari TERBAYANG diganti menjadi TERSIRAT) dari
pasal ini dapat dengan jelas terlihat di bahasa asli Perjanjian Baru yaitu bahasa
Yunani.
- “Kau adalah Petrus (PETROS), dan diatas batu ini (PETRA), AKU akan
membangun jemaatKu”.
- Dalam bahasa Yunani, PETROS berarti Batu atau paling tidak sebuah batu bulat
besar… tidak lebih.
- Biasanya batu ini dipakai untuk melempar seseorang.
- Sebaliknya, PETRA adalah batu bergerigi, bagian dari kumpulan bebatuan dasar.
- Batu semacam ini sering kali dipergunakan sebagai tumpuan untuk memanjat tebing
atau yang berhubungan dengan itu.
- Yang terpenting untuk diingat adalah bahwa itu bagian dari kumpulan bebatuan dasar.
Jadi, apa sebenarnya kumpulan bebatuan itu?
- Itulah yang dialami Petrus, mengenal siapa Yesus itu sebenarnya yang dinyatakan
pada Petrus oleh Roh Kudus.
- Tidak seorangpun mengenal Yesus, siapa DIA sebenarnya kecuali apabila Allah Bapa
melalui Roh Kudus menyatakan Dia kepada anda.
- Jadi inilah PETRA itu, landasan bebatuan dimana dasar iman Kristen harus
diletakkan.
- Ini adalah satu perjumpaan pribadi dan pernyataan pribadi dari Yesus…
- Bukan sebagai anak seorang tukang kayu, juga bukan seorang tokoh sejarah,
tetapi sebagai Anak Allah yang kekal, yang tidak diciptakan..
- Itulah tujuan kita…
- Apabila kita ingin membangun diatas landasan tersebut,
Pengalaman yang sudah dialami Petrus haruslah paralel dengan pengalaman kita..
- Kepada banyak orang berulang kali saya sampaikan;
- Bahwa anda bisa menjadi anggota satu gereja,
juga dapat melalui satu ritual keagamaan, juga dapat menaikkan doa
dan TIDAK ADA PERUBAHAN.
- Akan tetapi apabila anda bertemu dengan Yesus, anda akan berubah.
- Tidak seorangpun akan tetap sama setelah bertemu dengan Yesus.
- Jadi setiap kita wajib bertanya pada diri sendiri :
- “Apakah saya pernah mengalami pertemuan yang membawa perubahan dalam hidup?
pertemuan pribadi dengan Tuhan Yesus Kristus ?
- Menurut Saya, ada empat phase berturut-turut yang dialami Petrus dalam pertemuan
ini.
- Yang pertama adalah KONFRONTASI.
- Yesus dan Petrus bertemu muka dengan muka.
- Tanpa seorang perantara, tanpa pendeta, tanpa seorangpun.
- Inilah konfrontasi pribadi dan langsung dari Yesus… Ini yang harus kita lakukan.
- Pada satu kesempatan lain Yesus berkata: “Akulah Pintu, setiap orang yang melalui
Aku akan diselamatkan.”
- Hanya ada satu jalan untuk menuju Kerajaan Surga, yaitu melalui Pintu itu.
- Pintu itu bukan Gereja, bukan suatu doktrin,
Pintu itu adalah Yesus. “Akulah Pintu”
- Kemudian harus ada satu pengakuan tentang apa yang Roh Kudus perlihatkan pada
kita.
- Kita harus mengatakan.” Ya, aku percaya… Aku menerima”.
- Kita harus menanggapi. Bukan secara otomatis, tetapi perlu ada sesuatu yang terjadi
pada diri kita.
- Yang keempat adalah, pengakuan secara UMUM tentang iman kita pada Yesus.
- Inilah yang membuat Petrus mengatakan, “Kau adalah Kristus, Mesias itu”.
- Pernyataan didepan umum!
- Banyak orang berbicara tentang orang percaya (tadinya PEMERCAYA diganti jadi
ORANG PERCAYA) yang sembunyi-sembunyi, dan Saya mengakui bahwa memang
ada orang percaya yang sembunyi-sembunyi.
- Hal ini terutama di negara-negara dimana bila pernyataan sebagai orang percaya akan
mengakibatkan kematian bagi yang bersangkutan.
- Tetapi Saya berpendapat bahwa tidak seorang pun dapat menjadi orang percaya yang
sembunyi-sembunyi untuk selamanya.
- Saya bacakan apa yang Yesus katakan dalam Matius 10: 32-33
- Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia,
Aku juga akan mengakuinya di depan Bapa-Ku yang di sorga
- “Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia,
Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga."
- Jadi Yesus dengan caranya yang khas, tidak memberikan tiga pilihan bagi Anda…
- Hanya dua…. Anda mengakui atau menolakNya.
- Seandainya Anda gagal untuk mengakui dalam satu situasi yang tepat, itu artinya
anda menolak-Nya.
- Jadi setiap kita, pada satu titik tertentu, akan tiba pada satu situasi
dimana kita secara terbuka mengakui iman kita pada Tuhan Yesus Kristus.
- Ini adalah momentum yang kritis bagi banyak orang.
- Di Angkatan Darat, saya menyadari bahwa setelah saya menjadi orang percaya,
yang terbaik di awal pertemuan dengan orang-orang adalah menyatakan sikap Saya.
- Sehingga Anda tidak perlu lagi untuk menjelaskan:
“ yah, pada waktu kita bertemu, Saya tidak menjelaskannya pada Anda…..”.
- Jadi Saya melakukan sesuatu yang bukan agamawi, melainkan berlutut
disamping tempat tidur Saya dan berdoa. (INI MAKSUDNYA APA YA?)
- Sikap ini cukup untuk menjelaskan pada mereka siapa saya…
Itu terasa lebih mudah.
- Saya mengetahui beberapa orang Kristen lain yang ragu-ragu,
yang tidak langsung mengatakan apa kepercayaan mereka,
sehingga menjadi lebih sulit bagi mereka untuk kembali
dan melakukan pengakuan yang benar.
- Saya ingin merekomendasikan hal yang sama untuk Anda.
- Anda tidak perlu berada di tepi jalan dan berkhotbah, tidak perlu menjadi
pengkhotbah.
- Anda dapat menjadi seorang ibu rumah tangga, ataupun seorang pelajar.
- Tetapi dimanapun anda berada, biarkan orang-orang tahu bahwa anda percaya kepada
Yesus…
- DIA adalah putra Allah.
- Saya ingin mengambil perumpamaan yang Yesus katakan di akhir kitab Matius 7
- Satu perumpamaan yang terkenal tentang seorang yang bijaksana dan seorang yang
bodoh.
- Kedua orang ini membangun sebuah rumah, dengan cara yang berlainan satu dengan
yang lain.
- Mulai Matius 7:24
“Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya,
ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. (landasan
bebatuan, PETRA).
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu,
tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya,
ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu,
sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya."
- Pertama-tama penting untuk disadari bahwa setiap rumah mengalami ujian yang
sama.
- Tak satu rumahpun yang bebas dari ujian.
- Hujan badai yang menerpa rumah pertama, juga menghantam rumah kedua.
- Dan Saya ingin memberitahukan pada Anda bahwa kehidupan Kristiani bukanlah
kehidupan tanpa hujan badai.
- Anda akan mengalami badai…
- Tuhan tidak pernah menjamin bahwa tidak akan ada badai.
- Bahkan, Paulus dan Barnabas mengatakannya pada gereja mula-mula
- “Kita harus mengalami banyak kesengsaraan untuk tiba di Kerajaan Surga”.
(TRIBULASI GANTI JADI KESENGSARAAN)
- Apabila Anda berada di jalan dan tidak ada kesengsaraan,
ini patut dipertanyakan, apakah jalan ini membawamu kedalam kerajaan surga?
- Karena sesuai dengan ucapan Paulus
- “Kita harus mengalami banyak kesengsaraan untuk tiba di kerajaan Surga”.
- Ini bukanlah bagian dari topik yang kita bicarakan,
tentang mengapa kita harus mengalami kesengsaraan,,
- Akan tetapi percayalah pada Saya, Tuhan punya rencana untuk hal ini.
- Apabila Anda sedang mengalaminya saat ini, jangan menyerah!
- Tuhan akan memampukan Anda untuk melaluinya
- Dan pada akhirnya Anda akan menyadari bahwa DIA sedang berurusan dengan Anda,
- Dan memberikan pengajaran2 yang tidak akan Anda pelajari dengan cara yang lain.
- Tahukah Anda, bagaimana Saya bisa tahu tentang hal ini? Dari pengalaman pribadi
Saya.
- Saya jarang sekali berkhotbah tentang teori-teori.
- Saya ingin memberitahukan bahwa Saya menjadi seorang Kristen lebih dari lima
puluh tahun,
- Namun Tuhan selalu menunjukkan cara-cara baru untuk menerapkan FirmanNya.
- Segmen-segmen baru dalam hidup Saya, dimana Saya perlu menerapkan FirmanNya.
- Bangunan Saya belum selesai, saat ini sedang dibangun.
- Tetapi Saya mengucap syukur kepada Tuhan, karena bangunan itu berhasil melalui
berbagai serangan badai.
- Kitab Lukas menambahkan satu detil penting, yang tidak terdapat pada kitab Matius.
- Saya sangsi, berapa orang diantara Anda menyadarinya.
- Dikatakan bahwa orang itu harus menggali sangat dalam untuk menemukan landasan
bebatuan tersebut.
- Dia harus membuang begitu banyak hambatan sebelum dia dapat membangun diatas
landasan itu.
- Dan ini benar terjadi pada beberapa orang diantara kita… mungkin tidak semua kita.
- Tetapi sebagian besar dari kita yang dibesarkan dalam budaya Kristen yang umum,
banyak hal yang harus kita buang sebelum kita tiba di landasan itu.
- Demikian juga mereka yang dibesarkan dalam budaya non-Kristen,
harus membuang hambatan-hambatan, tetapi tentu berbeda.
- Dan Saya ingin menyatakan pada Anda, bahwa ada lima hal yang harus kita buang.
- Yang pertama adalah TRADISI.
- Tetapi, tidak semua tradisi itu buruk, ada tradisi-tradisi yang baik.
- Kita tidak ingin membuang semua tradisi, tetapi Yesus mengatakan hal ini pada
orang-orang di zamannya,
- “Dengan tradisi-tradisimu, kau membuat Firman Tuhan tidak berguna”.
- Anda telah mempercayai tradisi dan menggunakannya, dan ini tidak sesuai dengan
Injil. (AGAK KOTRA YAH)
- Dan harus Saya katakan, sesuai dengan pengamatan Saya,
Yesus akan mengatakan hal yang sama kepada orang-orang Yahudi masa kini.
- “Dengan tradisi-tradisimu, kau telah membuat Firman Tuhan tidak berguna”.
- Tetapi janganlah kita hanya melihat pada orang-orang Yahudi,
karena terjadi juga pada mereka yang berlatar belakang Kristen
- – yaitu bahwa kita telah mewarisi tradisi-tradisi dimana sikap kita, tindakan-tindakan
kita, kata-kata yang diucapkan, tidak selaras dengan Injil.
- Kita harus hati-hati untuk memeriksanya…
- Mungkin sebaiknya saya menahan diri untuk memberikan saran-saran, sekalipun
banyak yang dapat saya sarankan.
- Ada banyak cara bagi kita untuk membentuk satu konsep awal.
- Konsep-konsep awal tentang bagaimana rasanya menjadi seorang Kristen.
- Saat Saya bertumbuh menjadi dewasa, sesuai dengan latar belakang yang Saya
ceriterakan,
- Saya berpikir:”Jadi, kalau Saya menjadi seorang Kristen, pasti sepanjang hidup Saya
akan sengsara”.
- Seperti penyanyi Pat Boone Saya berpikir,” Nilai surga tidak sama dengan tujuh
puluh tahun penderitaan di bumi”
- Jadi, Saya menghapuskan sama sekali kemungkinan untuk menjadi seorang Kristen,
- --sampai akhirnya Saya bertemu dengan Yesus.
- Dan ada sesuatu yang lain, yang sangat sangat berbahaya. dan itu adalah ‘ketidak
percayaan’.
- Seringkali sebelum mengajar, Saya mulai dengan mengajak orang-orang bersama
dengan Saya untuk mencela “ketidak percayaan”.
- Sebab banyak diantara kita yang masih dilanda oleh ketidak percayaan di berbagai
situasi.
- Pikiran kita belum sepenuhnya terbuka untuk Iman.
- Dan yang terakhir, yang terpenting, adalah pemberontakan.
- Anda dapat saja mengatakan, “Ya, saudara Prince, saya bukanlah seorang
pemberontak”..
- Oh, tetapi ya, Anda seorang pemberontak! Dan bila Anda belum sadar akan hal itu,
Anda tetap seorang pemberontak.
- Lihat, Saya tidak ingin membahas teologinya, tetapi setiap anak Adam terlahir dengan
sifat pemberontak.
- Kita harus menemukan sikap’pemberontak’ itu dan menghadapinya.
- Tuhan hanya punya satu penyelesaian terhadap pemberontak, dan Anda tahu apa itu?
EKSEKUSI… ya itu benar!
- DIA tidak akan mengirim orang itu ke gereja, juga tidak diajarkan Hukum-hukum
Utama.
- Dia juga tidak diwajibkan untuk menghafal ayat-ayat Firman.
- DIA di hukum mati!
- Akan tetapi belas kasih Tuhan adalah eksekusi yang dilakukan 2000 tahun yang lalu,
saat Yesus mati disalib, manusia lama kita di salibkan bersama Dia.
- Kita harus datang ketempat dimana kita dapat menyatakan ‘pemberontak’ dalam kita
dan rela untuk di eksekusi.
- Selanjutnya, Saya ingin mengatakan bahwa Alkitab bukan saja Firman Tuhan
tetapi Yesus pribadi adalah Firman Tuhan.
- Ini terdapat dalam Injil Yohanes, dalam dua tempat…
- Yohanes 1:1, ayat yang sangat populer:
- Pada mulanya adalah Firman. Dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan
Firman itu adalah Allah.
- Itu ditujukan kepada Yesus… Dia adalah Firman, Dulu dan sekarang.
- Dan dalam kitab Yohanes 1:14
- Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita,
dan kita telah melihat kemuliaan-Nya,
yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa,
penuh kasih karunia dan kebenaran.
- Jadi saat Yesus dilahirkan, yaitu peristiwa yang diperingati disaat Natal
-sekalipun itu bukanlah saat yang sebenarnya- Firman itu menjadi daging.
- Senantiasa Dia adalah Firman yang kekal…
- Dia adalah Firman bersama Allah.
- Dan saat Dia kembali nanti, tahukah Anda bagaimana Dia kembali nanti?
- Tahukah Anda siapa namanya nanti?
- Saya jelaskan pada Anda… Wahyu 19.
- Ini sangat mengagumkan dalam pengertian
bahwa pertama kali Dia datang Dia adalah Firman,
saat dia kembali Dia adalah Firman.
- Inilah gambaran Yesus turun dari surga dalam kemuliaan-Nya
untuk mengokohkan kerajaan-Nya diatas bumi,
Wahyu 19: 11,12 dan 13.
- “Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya,
ada seekor kuda putih; dan Ia yang menunggangi-nya bernama:
"Yang Setia dan Yang Benar",
Ia menghakimi dan berperang dengan adil.
Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya
terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis
suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri.
Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah
dan nama-Nya ialah: "Firman Allah.
- Jadi selamanya Dia adalah Firman, sekarang adalah Firman, dan yang akan datang
adalah juga Firman.
- Dan ini mengemukakan satu hal yang amat penting: Ada satu perjanjian total antara
Yesus dan Alkitab.
- Perlakuan terhadap yang satu berarti juga perlakuan terhadap yang lainnya.
- Anda tidak mungkin percaya kepada Yesus tetapi tidak percaya kepada Alkitab.
- Apakah Anda sadar akan kenyataan ini?
- Yesus adalah Firman Allah. Dia adalah Firman yang menjadi daging.
Alkitab adalah Firman yang tertulis dalam Injil.
- Perlakuan Anda terhadap yang satu harus sama dengan perlakuan Anda terhadap yang
lain…
Ada perjanjian yang total diantara keduanya.
- Saya ingin menunjukkan lima kenyataan yang penting dalam jawaban Yesus.
- Pertama-tama Yesus mengatakan, Dia ingin menyatakan diri-Nya kepada para murid,
bukan kepada dunia.
- Adakah ada tanda perbedaan antara para murid dan dunia?
- Jawabannya adalah melakukan firman Tuhan…
- Murid yang sejati akan melakukan Firman dari Yesus.
- Dan ini tidak di tandai oleh label denominasi,
mereka dibedakan melalui keterpautan mereka dengan Firman.
- Itulah diri Anda… bila tidak demikian, kenyataan itu menghalangi Anda menjadi
murid yang benar.
- Hubungan Anda dengan Firman Tuhan,
ketaataan Anda terhadap Firman Tuhan-lah yang membedakan murid dengan dunia ini.
- Dan pada jemaat pagi ini, setiap kita adalah bagian dari salah satu dari dua kategori
tersebut diatas.
- Apabila kita adalah murid-Nya, maka kita melakukan Firman-Nya.
- Bila kita tidak melakukan Firman-Nya, kita adalah kepunyaan dunia ini.
- – dunia yang tidak berada dalam penguasaan Tuhan Yesus.
- Dan kebenaran yang kedua yang Yesus katakan, “ Jikalau seseorang mengasihi Aku,
dia akan melakukan Firman-Ku”
- Jadi, menuruti Firman adalah ujian utama atas cinta para murid kepada Tuhan.
- Cinta kasih adalah motivasi untuk kepatuhan.
- Sangatlah penting untuk di ingat, bahwa sebagai orang percaya, kita tidak dimotivasi
oleh ketakutan.
- Jikalau Anda melakukannya, Anda akan dihukum…
tetapi inipun tidak berjalan dengan baik.
- Saya sudah membesarkan sejumlah anak-anak.
Anda tidak akan percaya bila mengetahui jumlah mereka dan Saya tidak akan membahasnya
disini.
- Saya menyaksikan bahwa selagi mereka berada dibawah pengawasan Anda sebagai
orang-tua,
Anda dapat membuat mereka takut.
- Akan tetapi setelah mereka meninggalkan Anda, karena mereka dimotivasi oleh
ketakutan,
mereka akan berubah.
- Satu-satunya motivasi untuk membuat mereka patuh dan setia adalah cinta kasih.
- Jadi menuruti Firman Tuhan adalah ujian utama dari cinta seorang murid pada Tuhan.
“Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku.
- Kemudian Dia berkata “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku
dan Bapa-Ku akan mengasihi dia”
- Ini satu pernyataan yang indah…
- Menuruti perintah atau melakukan perintah Tuhan
akan membuat Allah Bapa mengasihi kita dengan kasih yang istimewa.
- Tuhan mengasihi dunia ini secara khusus,
akan tetapi Tuhan memiliki standard cinta kasih yang berbeda untuk murid-murid yang
sejati,
murid-murid yang melakukan Firman-Nya.
- Kemudian kita melihat pertanyaan dari Yudas
“Tuhan, apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu kepada kami, dan
bukan kepada dunia?"
- Dan jawaban Yesus adalah “Jika seseorang mengasihi Aku, dia akan menuruti
Firman-Ku”
- Jadi bagaimana Kristus dapat menyatakan diri-Nya pada kita? Melalui Firman Nya.
- Menuruti Firman-Nya membuat kita dapat mengenal Yesus dengan lebih baik.
- Mungkin saja kita dapat memiliki pengalaman spiritual yang indah,
kita dapat juga terangkat ke langit ketiga, atau apa saja.
- Sebagian besar orang tidak akan mengalami hal ini,
dan ini bukanlah dasar bagaimana Tuhan menyatakan diri-Nya
dan Yesus nyatakan diri-Nya.
- Hanya melalui menuruti Firman Tuhan.
- Dan Saya ingin mengatakan sesuatu sebagai penutup sesi kita pagi ini…
Yaitu sebuah satu pemikiran yang dalam,
- Bahwa kau tidak dapat mencintai Tuhan Allah lebih dari mencintai
Firman-Nya.
- Jadi, seandainya kau ingin tahu seberapa jauh kau mencintai Tuhan,
berapa banyak tempat dalam hidupmu yang kau sediakan untuk Tuhan, itu semua dapat kau
ketahui...
- Ini bukanlah sesuatu yang dapat kau duga.
- Kau dapat bertanya pada dirimu sendiri,
”Seberapa besarkah cintaku pada Alkitab? berapa besar arti Alkitab dalam hidupku?”
- Sebab sebesar cintaku pada Tuhan, sebesar itu pula hidupku yang aku berikan pada
Tuhan”
- Saya akan menyimpulkan lima pernyataan tentang Alkitab, karena ini amatlah
penting.
- Begitu banyak umat Kristen yang berada dalam zona yang nyaman,
- Mereka tidak tahu Terang maupun Gelap.
- Mereka harapkan dan rindukan, tetapi tidak yakin (Ini apa ya maksudnya?)
- Alasannya hanya karena mereka tidak mau menempatkan Firman Tuhan pada tempat
yang sebenarnya.
- Inilah kelima pernyataan itu ;
- Pertama, menuruti Firman Tuhan membedakan murid yang benar dan dunia
- Kedua, menuruti Firman Tuhan adalah test khusus cinta seorang murid kepada Tuhan.
- Cinta kasih adalah motivasi kepatuhan, bukan karena takut.
- Ketiga, menuruti Firman Tuhan, adalah syarat utama cinta Tuhan pada murid-Nya.
- DIA mencintai murid2Nya secara khusus.
- DIA mencintai seisi dunia ini, tetapi Dia memiliki cinta yang istimewa bagi
murid2Nya.
- Akan tetapi mereka yang dicintai-Nya sebagai murid
adalah mereka yang mematuhi Firman-Nya.
- Apabila Anda ingin menjadi seorang yang dicintai Tuhan,
maka Anda harus mematuhi Firman-Nya.
- Keempat, melalui Firman Tuhan, yang direnungkan dan dipatuhi,
Kristus menyatakan diri-Nya kepada kita.
- Pertanyaannya ialah: ”Apakah sebabnya maka Engkau hendak menyatakan diri-Mu
kepada kami, dan bukan kepada dunia?"
- Jawab Yesus, “Jikalau engkau mencintai Aku, kau menuruti Firman-Ku.
- Itulah cara Aku menyatakan diri-Ku.
- Dan, terakhir, melalui Firman- Tuhan, Allah Bapa dan Allah Anak akan datang dan
berdiam dalam kita.
- Bukankah ini satu pemikiran yang luar biasa? Ini membuat saya terperangah.
- Allah Bapa dan Allah Anak mau berdiam bersama kita,
tetapi itu hanya dapat terjadi, apabila kita menuruti Firman-Nya.
- “Bapa yang disurga, kami berterima kasih untuk FirmanMu, Firman Tuhan Allah,