Bandung
24 Oktober 2010
1
Uang
bisa mendapat bayaran tiga puluh pounds setahun,
… dengan bertambahnya
lebih dari cukup untuk hidup sebagai seorang pendapatan
bujangan sepertinya. John nampaknya sangat maka
menikmati kemakmurannya. Ia menghabiskan bukan standar hidup
uangnya untuk bermain kartu, menghisap tembakau, orang Kristen yang
dan minum brandy (anggur). seharusnya naik,
tetapi
standar dalam hal
memberi
2
John Wesley
keempat, penghasilannya mencapai 120 pounds. Seperti sebelumnya,
pengeluarannya tetap 28 pounds sehingga yang diberikan naik menjadi 92
pounds. Wesley membatasi pengeluarannya dengan tidak membeli bermacam-
macam barang meskipun barang tersebut penting bagi pria seperti dia. Wesley
merasa bahwa orang Kristen seharusnya tidak hanya memberikan perpuluhan
saja tetapi juga memberikan semua penghasilan tambahan setelah biaya keluarga
dan semua tagihan tercukupi. Ia percaya bahwa dengan bertambahnya
pendapatan maka bukan standar hidup orang Kristen yang seharusnya naik,
tetapi standar dalam hal memberi. Praktek yang dimulai di Oxford ini terus
berlanjut sepanjang hidupnya. Bahkan saat pendapatannya naik hingga ribuan
poundsterling, ia tetap menjalani hidup sederhana, dan ia segera
menyumbangkan kelebihan uangnya.
3
Uang
DAPATKAN . . .
SIMPANLAH . . .
BERIKAN . . .
4
John Wesley
perabotan yang mewah: "Pangkas semua pengeluaran tersebut! Rendahkanlah
makanan yang lezat dan yang lain-lainnya dan puaskanlah dengan semua yang alami."
Wesley memiliki dua alasan mengapa orang Kristen harus membeli apa yang
mereka perlukan saja. Alasan yang utama adalah bahwa mereka tidak akan
membuang-buang uang. Kedua adalah bahwa mereka tidak akan meningkatkan
keinginan-keinginan mereka. Pendeta ini dengan bijak menunjukkan bahwa
ketika seseorang menghabiskan uang untuk suatu barang yang tidak benar-benar
ia butuhkan, maka ia mulai menginginkan lebih banyak lagi barang-barang yang
tidak dia butuhkan. Wesley secara khusus memperingatkan supaya tidak
membeli secara berlebihan untuk anak-anak. Orang-orang yang tidak pernah
menghabiskan uangnya untuk dirinya sendiri mungkin lebih murah hati kepada
anak-anaknya. Prinsip yang memuaskan sebuah keinginan yang sebenarnya
tidak dibutuhkan sebenarnya hanya akan makin meningkatkan keinginan itu
saja, ia bertanya kepada para orang tua: "Mengapa Anda harus membelikan mereka
lebih banyak lagi kesombongan atau hawa nafsu, lebih lagi kesia-siaan atau kebodohan
dan keinginan yang menyakitkan? Mengapa Anda harus mengeluarkan lebih banyak lagi
uang untuk meningkatkan godaan dan jerat bagi mereka dan untuk mencabik mereka
dengan lebih banyak kepedihan?
Menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan bagi diri Anda dan keluarga
Anda (1Timotius 5:8)
Orang percaya seharusnya memastikan bahwa kebutuhan dan kesenangan
hidup keluarga mereka telah terpenuhi, "perbekalan yang cukup, makanan untuk
dimakan, dan pakaian bersih untuk dipakai" dan juga tempat yang layak untuk
dihuni. Apabila terjadi sesuatu hal pada pencari nafkah, orang percaya juga
harus memastikan bahwa keluarga mereka mampu melanjutkan hidup.
5
Uang
"Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah."
(1Timotius 6:8)
Wesley menambahkan bahwa kata yang diterjemahkan "pakaian" (raiment)
secara harfiah berarti "penutup" (covering) yang juga mencakup arti tempat
berteduh. "Ini dengan jelas berarti apapun yang lebih dari makanan dan pakaian
maupun tempat tinggal, menurut ukuran para rasul, dianggap sebagai kekayaan
-- apapun yang berada di atas kebutuhan dasar atau setidaknya kenyamanan
hidup. Siapapun yang memiliki makanan yang cukup untuk dimakan, dan
pakaian untuk dikenakan, dengan tempat untuk meletakkan kepala, dan sesuatu
selebihnya berarti ia kaya."
"Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik
kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan- kawan kita seiman"
(Galatia 6:10)
Setelah orang-orang Kristen memenuhi kebutuhan keluarganya, kreditor, dan
usahanya, kewajiban berikutnya adalah menggunakan sisa uangnya untuk
kebutuhan orang lain.
6
John Wesley
2. Ayat apa yang mewajibkan saya menggunakan uang ini dengan cara
seperti ini?
3. Dapatkah saya memberikan barang belanjaan ini sebagai persembahan
kepada Tuhan?
4. Apakah Allah akan memberikan upah atas jumlah yang saya belanjakan ini
pada hari penghakiman nanti?