Anda di halaman 1dari 7

Berita Gereja di

Bandung
24 Oktober 2010

John Wesley bersama adiknya adalah pendiri aliran


Methodis yang sarat dengan metode-metode, dimana
dikenal kata pemuridan terhadap para jemaatnya.
Anglikan adalah pecahan dari Roma katolik
sedangkan methodis memisahkan diri dari Anglikan.
Konon katanya masih ada menara Doa di Oxford yang
sering dipakai oleh J. Wesley.
John Wesley

APA KATA JOHN WESLEY TENTANG UANG ??

J ohn Wesley berbicara banyak tentang uang. Dan mungkin dengan


pendapatan yang tertinggi di Inggris, ia mempunyai kesempatan untuk
mempraktekkan ide-idenya. Apa yang ia katakan tentang uang? Dan apa
yang ia lakukan dengan uang yang dimilikinya?
John Wesley sudah merasakan kemiskinan sejak ia masih kanak-kanak.
Ayahnya, Samuel Wesley, adalah seorang pendeta anglikan di salah satu gereja
di Inggris dengan bayaran terendah. Ia mempunyai sembilan orang anak yang
harus ditanggung dan hutang yang jarang bisa dilunasi. Suatu kali John melihat
ayahnya diarak untuk dimasukkan ke penjara bagi orang-orang yang berhutang.
Jadi ketika John mengikuti ayahnya dalam sebuah pelayanan ia sama sekali tidak
memiliki gambaran tentang upah secara keuangan.
John Wesley mungkin terkejut sekali bahwa ketika Allah memanggilnya
untuk mengikuti pekerjaan ayahnya, namun Ia tidak memanggilnya untuk
menjadi miskin juga seperti ayahnya. Sebaliknya, selain menjadi pendeta
wilayah, John merasa bahwa Allah menunjuknya untuk mengajar di Universitas
Oxford. Di sana ia terpilih sebagai anggota dari Lincoln College, dan status
keuangan berubah secara dramatis. Biasanya, dengan posisinya itu, setidaknya ia

1
Uang
bisa mendapat bayaran tiga puluh pounds setahun,
… dengan bertambahnya
lebih dari cukup untuk hidup sebagai seorang pendapatan
bujangan sepertinya. John nampaknya sangat maka
menikmati kemakmurannya. Ia menghabiskan bukan standar hidup
uangnya untuk bermain kartu, menghisap tembakau, orang Kristen yang
dan minum brandy (anggur). seharusnya naik,
tetapi
standar dalam hal
memberi

Ketika di Oxford, suatu kejadian mengubah pandangannya tentang uang. Ia


baru saja menyelesaikan pembayaran beberapa lukisan untuk ruangannya ketika
seorang pelayan datang ke kamarnya. Saat itu adalah musim dingin, dan John
mengamati bahwa pelayan itu tidak memiliki apa-apa untuk melindunginya dari
rasa dingin kecuali sebuah pakaian dari kain linen yang tipis. Ia mengambil uang
dari sakunya untuk diberikan kepada pelayan itu untuk membeli pakaian hangat
namun rupanya hanya ada sedikit uang yang masih tersisa. Segera sebuah
pemikiran menghantamnya bahwa selama ini Allah tidak menyukai caranya
menggunakan uang. Ia bertanya pada dirinya sendiri: "Akankah tuanmu berkata,
"Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia. Engkau telah
menghiasi tembokmu dengan uang yang seharusnya dipakai untuk melindungi
ciptaan-Nya yang miskin itu dari udara dingin! O keadilan! O kemurahan hati!
Tidakkah lukisan-lukisan ini merupakan darah dari pembantu yang miskin ini?"
Apa yang Wesley lakukan mungkin sebagai hasil dari kejadian ini, pada
tahun 1721 Wesley mulai membatasi pengeluarannya sehingga ia mempunyai
lebih banyak uang untuk diberikan kepada orang miskin. Ia mencatat bahwa
dalam satu tahun penghasilannya sebesar 30 pounds, jadi ia mempunyai dua
pounds untuk didermakan. Pada tahun berikutnya penghasilannya naik dua kali
lipat, namun ia masih tetap mengatur pengeluaran hidupnya sebesar 28 pounds
sehingga ia memiliki 32 pounds untuk diberikan kepada orang miskin. Di tahun
ketiga, penghasilannya naik menjadi 90 pounds. Meskipun penghasilannya naik,
ia tidak membiarkan pengeluarannya ikut naik juga, ia tetap menggunakan 28
pounds untuk dirinya sendiri dan mendermakan yang 72 pounds. Pada tahun

2
John Wesley
keempat, penghasilannya mencapai 120 pounds. Seperti sebelumnya,
pengeluarannya tetap 28 pounds sehingga yang diberikan naik menjadi 92
pounds. Wesley membatasi pengeluarannya dengan tidak membeli bermacam-
macam barang meskipun barang tersebut penting bagi pria seperti dia. Wesley
merasa bahwa orang Kristen seharusnya tidak hanya memberikan perpuluhan
saja tetapi juga memberikan semua penghasilan tambahan setelah biaya keluarga
dan semua tagihan tercukupi. Ia percaya bahwa dengan bertambahnya
pendapatan maka bukan standar hidup orang Kristen yang seharusnya naik,
tetapi standar dalam hal memberi. Praktek yang dimulai di Oxford ini terus
berlanjut sepanjang hidupnya. Bahkan saat pendapatannya naik hingga ribuan
poundsterling, ia tetap menjalani hidup sederhana, dan ia segera
menyumbangkan kelebihan uangnya.

Pada suatu tahun penghasilannya mencapai lebih dari 1400 pounds. Ia


menggunakan 30 pounds bagi dirinya dan menyumbangkan hampir 1400
pounds. Karena ia tidak memiliki keluarga yang harus dibiayai maka ia tidak
perlu menabung. Ia takut untuk menyimpan harta benda di bumi, jadi ketika ia
memiliki uang ia akan segera mendermakannya. Ia mengatakan bahwa ia belum
pernah sekalipun memiliki lebih dari 100 pounds. Tahun 1744 Wesley menulis,
"(Bila saya meninggal) jika saya meninggalkan uang sebanyak 10 pounds ... Anda dan
seluruh umat manusia (mungkin) akan menuduh saya, bahwa saya hidup dan kemudian
meninggal sebagai seorang pencuri dan perampok." Ketika ia meninggal pada tahun
1791, uang yang disebutkan di surat wasiatnya adalah beragam uang koin yang
ditemukan di saku bajunya dan laci lemarinya. Apa yang terjadi dengan sisa
uangnya, yang diperkirakan mencapai 30.000 pounds yang ia peroleh selama
hidupnya? Ia mendermakan semuanya. Seperti yang Wesley katakan, "Tidak ada
yang bisa saya lakukan selain meninggalkan buku-buku saya jika Tuhan memanggil saya
sewaktu-waktu. Namun dalam setiap hal lain, tangan-tangan saya sendiri yang akan
memberikannya."

3
Uang
DAPATKAN . . .
SIMPANLAH . . .
BERIKAN . . .

Apa yang Wesley Ajarkan? Pengajaran Wesley tentang uang merupakan


panduan praktis dan sederhana bagi setiap orang percaya. Wesley menambahkan
bahwa dalam mendapatkan semua yang mereka inginkan, orang Kristen harus
berhati-hati agar tidak merusak jiwa, pikiran maupun tubuh mereka sendiri dan
orang lain.

Peraturan Wesley Tentang Penggunaan Uang:

Pertama: DAPATKAN YANG BISA ANDA DAPATKAN.


Meskipun berpotensi untuk disalahgunakan, uang itu sendiri adalah sesuatu
yang baik. Hal baik yang dilakukan oleh uang tidak akan pernah berakhir: Di
tangan anak-anak Allah, uang adalah makanan bagi orang-orang yang kelaparan,
minuman bagi mereka yang haus, pakaian bagi orang yang telanjang. Uang
memberi tempat bagi seorang yang sedang dalam perjalanan dan bagi orang
asing untuk meletakkan kepala mereka. Dengan uang kita dapat memenuhi
kebutuhan tempat seorang suami bagi seorang janda, dan seorang ayah kepada
anak yatim. Kita dapat menjadi pertahanan bagi orang yang tertekan, alat yang
menyehatkan bagi orang yang sakit, menenteramkan mereka yang dalam
penderitaan. Uang dapat menjadi mata bagi orang buta, kaki bagi yang timpang:
pengangkat dari gerbang kematian!"

Kedua: SIMPANLAH SEMUA YANG DAPAT ANDA SIMPAN


Wesley mendorong pendengarnya agar tidak hanya menghabiskan uang
mereka untuk memuaskan keinginan daging, kepuasan mata, atau kebanggaan
hidup. Ia berseru menentang makanan yang mahal, pakaian yang indah, dan

4
John Wesley
perabotan yang mewah: "Pangkas semua pengeluaran tersebut! Rendahkanlah
makanan yang lezat dan yang lain-lainnya dan puaskanlah dengan semua yang alami."
Wesley memiliki dua alasan mengapa orang Kristen harus membeli apa yang
mereka perlukan saja. Alasan yang utama adalah bahwa mereka tidak akan
membuang-buang uang. Kedua adalah bahwa mereka tidak akan meningkatkan
keinginan-keinginan mereka. Pendeta ini dengan bijak menunjukkan bahwa
ketika seseorang menghabiskan uang untuk suatu barang yang tidak benar-benar
ia butuhkan, maka ia mulai menginginkan lebih banyak lagi barang-barang yang
tidak dia butuhkan. Wesley secara khusus memperingatkan supaya tidak
membeli secara berlebihan untuk anak-anak. Orang-orang yang tidak pernah
menghabiskan uangnya untuk dirinya sendiri mungkin lebih murah hati kepada
anak-anaknya. Prinsip yang memuaskan sebuah keinginan yang sebenarnya
tidak dibutuhkan sebenarnya hanya akan makin meningkatkan keinginan itu
saja, ia bertanya kepada para orang tua: "Mengapa Anda harus membelikan mereka
lebih banyak lagi kesombongan atau hawa nafsu, lebih lagi kesia-siaan atau kebodohan
dan keinginan yang menyakitkan? Mengapa Anda harus mengeluarkan lebih banyak lagi
uang untuk meningkatkan godaan dan jerat bagi mereka dan untuk mencabik mereka
dengan lebih banyak kepedihan?

Ketiga: BERIKAN SEMUA YANG DAPAT ANDA BERIKAN


Pertama-tama pemberian harus dimulai dengan perpuluhan. Wesley
mengatakan kepada orang yang tidak memberikan perpuluhan, "Engkau jelas-
jelas telah menujukan hatimu pada emasmu" dan memperingatkan "Uang akan
memakan dagingmu seperti api" Tetapi pemberian seseorang tidak berhenti pada
perpuluhan saja. Semua uang orang Kristen seharusnya milik Allah, bukan hanya
persepuluhannya saja. Orang percaya harus menggunakan 100 persen
pendapatannya sesuai dengan petunjuk Allah. Dan bagaimana Allah
memberikan petunjuk kepada orang Kristen dalam menggunakan uang mereka?
Wesley menuliskan empat hal penting berdasarkan Alkitab:

Menyediakan segala sesuatu yang dibutuhkan bagi diri Anda dan keluarga
Anda (1Timotius 5:8)
Orang percaya seharusnya memastikan bahwa kebutuhan dan kesenangan
hidup keluarga mereka telah terpenuhi, "perbekalan yang cukup, makanan untuk
dimakan, dan pakaian bersih untuk dipakai" dan juga tempat yang layak untuk
dihuni. Apabila terjadi sesuatu hal pada pencari nafkah, orang percaya juga
harus memastikan bahwa keluarga mereka mampu melanjutkan hidup.

5
Uang
"Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah."
(1Timotius 6:8)
Wesley menambahkan bahwa kata yang diterjemahkan "pakaian" (raiment)
secara harfiah berarti "penutup" (covering) yang juga mencakup arti tempat
berteduh. "Ini dengan jelas berarti apapun yang lebih dari makanan dan pakaian
maupun tempat tinggal, menurut ukuran para rasul, dianggap sebagai kekayaan
-- apapun yang berada di atas kebutuhan dasar atau setidaknya kenyamanan
hidup. Siapapun yang memiliki makanan yang cukup untuk dimakan, dan
pakaian untuk dikenakan, dengan tempat untuk meletakkan kepala, dan sesuatu
selebihnya berarti ia kaya."

"Lakukanlah apa yang baik bagi semua orang!"


(Roma 12:17)
dan
"Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga"
(Roma 3:8)
Wesley mengatakan bahwa tuntutan berikutnya terhadap uang orang
Kristen adalah para kreditur. Ia menambahkan bahwa mereka yang melakukan
bisnis untuk kebutuhannya sendiri perlu memiliki alat-alat yang memadai,
persediaan atau modal untuk menjalankan bisnis itu.

"Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik
kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan- kawan kita seiman"
(Galatia 6:10)
Setelah orang-orang Kristen memenuhi kebutuhan keluarganya, kreditor, dan
usahanya, kewajiban berikutnya adalah menggunakan sisa uangnya untuk
kebutuhan orang lain.

Dalam memaparkan keempat prinsip Alkitab ini, Wesley mengakui ada


beberapa hal yang tidak selalu tepat/pasti. Bagaimana seharusnya orang Kristen
menggunakan uang pemberian Allah tidaklah selalu jelas. Menurut Wesley, dia
memberikan empat pertanyaan guna membantu pendengarnya untuk tahu
bagaimana menggunakan uang:
1. Dalam mempergunakan uang, apakah saya berlaku seolah saya yang
memilikinya atau saya berlaku seolah Tuhan yang mempercayakannya
pada saya?

6
John Wesley
2. Ayat apa yang mewajibkan saya menggunakan uang ini dengan cara
seperti ini?
3. Dapatkah saya memberikan barang belanjaan ini sebagai persembahan
kepada Tuhan?
4. Apakah Allah akan memberikan upah atas jumlah yang saya belanjakan ini
pada hari penghakiman nanti?

Anda mungkin juga menyukai