Anda di halaman 1dari 13

BIOGRAFI WILLIAM CAREY

OLEH: DONNA CROSNOY SINAGA

I. LATAR BELAKANG

Diantara berbagai nama-nama tokoh gereja dan pejuang iman yang terkenal

William Carey adalah salah satu diantaranya. Oleh sebab itu sangat penting untuk

mengetahui kehidupannya dan perjuangannya dalam pelayanan.

a. Kelahiran

William Carey dilahirkan di Northamptonshire Inggris pada tahun 1761.

Orang tuanya adalah anggota gereja Anglikan, dan di gereja itulah ia dibaptiskan.

William adalah anak yang sulung dari lima orang bersaudara.

b. Keluarga

Adapun keluarga yang mendidik dan membesarkannya ialah tergolong dalam

keluarga yang kurang mampu atau miskin. Oleh karena keluarganya kurang mampu maka

ia membantu ayahnya untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka, yaitu dengan belajar

membuat sepatu. Ia berhasil magang pada seorang pengrajin. Ayahnya adalah seorang

penenun yang mengajar di sekolah. Dengan penghasilan ayahnya yang pas-pasan mereka

selalu terbentur dengan materi. Tetapi William terus memperjuangkan keluarganya.

c. Pribadi

William adalah anak yang gemar belajar, membaca dan menulis. Beberapa

buku yang dibacanya ialah Robinson Cruoe dan Gulliver`s Travels. Walaupun pada saat

itu William adalah seorang tukang sepatu muda yang miskin namun ia kaya akan

pengetahuan, oleh karena ia sangat gigih mempelajari apa saja, terutama bahasa. Ia juga

tertarik dengan tumbuh-tumbuhan (botani). Semua orang di desa Paulers Pury (desa

tempat dia dibesarkan) mengetahui bahwa pekerja muda di took sepatu itu bukan seorang
tukang sepatu biasa. Orang-orang didesanya sering memanggilnya “Columbus”, hal ini

dikarenakan dia sering menceritakan tentang Christoper Columbus penemu yang

terkenal.

Bila malam hari tiba, William tidak langsung istirahat, meskipun ia seharian

telah lelah bekerja. Di malam hari ia masih mempelajari bahasa-bahasa asing dengan

tekun. Kegigihannya ini sering mendapat ejekan dari orang-orang yang melihatnya,

“mengapa susah-susah mempelajari begitu benyak bahasa Columbus?” Ia dengan tenang

menjawab “aku ingin memahami orang-orang dari bangsa lain.” Carey tertarik

mendengar laporan-laporan para penjelajah yang telah mengikuti Columbus. Ia

mempunyai sebuah peta di dinding dan sementara informasi baru diperolehnya, ia dengan

teliti mengklasifikasikannya di peta. Hal ini yang membuat dia disebut rakus membaca

buku.

d. Pertobatan

Suatu hari Carey membaca sebuah buku yang ditulis oleh pendeta Jeremy

Taylor, hal itu membuatnya gelisah, oleh karena ada banyak hal yang ia tidak mengerti.

Untuk menghilangkan kegelisahannya, ia mengunjungi seorang kenalannya yang rajin

berkunjung ke gereja. “Apa arti dilahirkan kembali adalah pertanyaan Carey, kepada

temannya William Warr. Temannya tidak menjawab, hanya mengajaknya untuk

berkunjung ke gereja “Pelarian/ Pembangkang” yaitu gereja Warr. Di sana akan

dijelaskan oleh pendeta bagaimana berdamai dengan Allah. Tetapi Carey membantah

“bukankah kelompok pelarian itu adalah kumpulan orang-orang yang menyimpang dari

agamanya?” Warr menjelaskan bahwa itu benar, akan tetapi mereka-mereka itu adalah

orang yang berkhotbah dari Alkitab dan menyuarakan kebenaran Alkitab. Penjelasan
Warr tidak langsung membuat Carey mengikuti gereja itu. Akan tetapi menimbulkan

perdebatan antara mereka selama beberapa bulan. Akan tetapi pada akhirnya ia

menyerah.

Pada usia tuhuh belas (17) tahun, ia memasuki gereja “pelarian” itu dengan

temannya dan berjanji kepada Kristus akan menghentikan dusta dan kebiasaannya

memaki. Akibat pertobatannya ia meninggalkan gereja Anglikan yang membesarkannya

dan mengabaikan nasehat ayahnya, lalu bergabung dengan gereja Baptis. Di sana ia kian

hari kian bertumbuh, dan aktif dalam berbagai kegiatan. Pada siang hari ia menjadi

pengkhotbah dan guru sekolah dan pada malam hari ia bekerja sebagai tukang sepatu,

untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Dalam pelayanannya ia berjalan kaki sejauh

delapan mil setiap hari minggu untuk berkhotbah di gereja yang miskin di sebuah kota

tetangga. Seiring dengan pelayanannya itu, dia juga terus mempelajari Alkitab Perjanjian

Baru dan bahasa Yunani dengan tekun. Pada saat yang bersamaan ia menjadi tukang

sepatu, pendeta dan guru sekolah.

e. Teologianya.

Teolgianya ialag teologia Baptis, pribadinya berbentuk kesalehan ala revival.

II. PELAYANAN

Carey adalah tokoh pekabaran Injil Modern. Ia adalah pribadi yang sangat

menaruh perhatian kepada pekabaran Injil.

Berbicara mengenai pelayanan William Carey adalah sosok pribadi yang

dapat dijadikan sebagai teladan. Semangat dan antusiasme yang tinggi menghantarnya

kepada kerinduannya untuk melayani, yang dapat menembusi batas kemampuan dan
kekuatannya. Gerangan apakah dibalik rahasia itu, adalah sisi menarik untuk diketahui

dari William Carey.

a. Pra-Misi

Negara Inggris, dimana ia dilahirkan terlibat dalam peperangan dengan

Prancis dan spanyol. Armada musuh masuk bergerak memasuki selat Inggris dan

mengancam akan menyerang. Raja Inggris, George, pada tanggal 10 Februari 1779

mengumumkan bahwa hari itu adalah hari doa dan puasa nasional. Tetapi pada hari itu

juga Carey ikut bersama para “pelarian” mengikuti kebaktian khusus. Dalam kebaktian

khusus itu, Pdt Thomas Cater memimpin doa dan memohon Tuhan menguatkan para

pelarian dari penghinaan selama mengikuti Kristus. Hatinya begitu tersentuh dan berjanji

akan mengikuti Kristus dengan giat dan setia. Komitmen pribadi untuk melayani Tuhan

begitu kuat.

Sementara mempersiapkan diri terjun ke ladang misi, ia tetap menggeluti

usahanya sebagai tukang sepatu. Ketika majikannya meninggal dunia, ia membuka toko

sepatu sendiri. Tidak lama sesudah itu ia menikah dengan Dorothy dan membuka sekolah

malam bagi anak-anak. Ia selalu memakai globe untuk memperlihatkan pada anak tempat

yang telah ditempuh oleh Columbus. Selesai mengajar ia masih membaca Alkitab sampai

larut malam. Saat membaca Alkitab , ia teringat akan berjuta-juta orang yang belum

mengenal Kristus di negri lain. Tepatnya pada tanggal 10 Agustus 1786 Carey

ditahbiskan sebagai pendeta gereja Baptis. Setelah ditahbiskan ia lebih giat belajar

budaya dan agama setiap bangsa di dunia.

Tidak lama setelah menjadi pendeta ia menghadiri rapat pendeta-pendeta

baptis di Northamptonshire. Dalam pertemuan itu ia mengatakan bahwa sudah saatnya


orang-orang Kristen menyebarkan Injil ke negeri-negeri lain yang belum mengenal

Yesus. Pernyataan itu disanggah keras oleh seorang pendeta senior, “Duduklah anak

muda. Apabila Allah berkenan memenangkan orang kafir, Ia akan melakukannya tanpa

pertolonganmu atau pertolonganku.” Akan tetapi Carey tidak menyerah, ia melanjutkan

usahanya dengan menerbitkan sebuah uraian “An Enquiry into the Obligation of

Christian to Use Means for the Conversion of the Heathen” (sebuah penyelidikan akan

kewajiban orang-orang kristen untuk memberdayakan segala upaya pertobatan orang-

orang kafir), yang menyebabkan panggilan bagi misi-misi luar negeri. Suatu karya yang

amat baik, tetapi tetap tidak ditanggapi dengan baik.

Pada tanggal 30 Mei 1792, ia menyampaikan khotbah yang bersejarah dalam

persekutuan para pendeta Baptis di Nottingham. Khotbahnya begitu memukau khususnya

dengan pernyataan “Expect Great Things from God – Attempt Great Things for God.”

Dalam khotbahnya itu ia berkata “harapkanlah perkara-perkara yang besar dari Allah dan

usahakanlah perkara-perkara yang besar bagi Allah. Dari hal inilah kemudian terbentuk

Baptis Missionary Society. Dimana seorang dokter Kristen, John Thomas merelakan diri

untuk terjun dalam pelayanan misi. Selanjutnya Carey terus membujuk orang lain agar

mau terjun dalam pelayanan misi, sehingga terbentuklah London Missionary Society oleh

pihak Congregationalis. Pada tahun 1979 menyusul terbentuk Church Missionary

Society, oleh kaum Anglican.

b. Pelayanan Misi

Tindak lanjut dari terbentuknya Baptis Misionary Society (Perhimpunan

sending Baptis) yang didirikan oleh William Carey, sebagai wadah di mana ia dapat

meralisasikan kerinduan terbesarnya yang telah sekian lama ia rindukan, yaitu untuk
memberitakan Injil kepada bangsa lain yang belum mengenal Yesus Kristus, maka

William Carey mengawali perjalanannya ke India. Perjalanan ini tepatnya pada bulan

April 1793 bersama rekannya dr. John Thomas. Mereka mengumpulkan dana untuk

mempersiapkan perjalanan ini. Akan tetapi perjalanan ini tidak berjalan dengan lancar

sebagaimana yang mereka bayangkan. Di mana mereka di halau oleh laut yang ganas,

ditambah lagi dengan bahaya peperangan yang terjadi pada saat itu antara Inggris dan

Prancis. Di samping beban keluarga yang ia tanggung di pundaknya, dimana pada saat itu

ia mempunyai tiga orang anak kecil dan isterinya sedang hamil. Hal inilah yang pada

awalnya menunda perjalanan mereka. Akan tetapi sebagaimana semangat pelayanan yang

berkobar-kobar dalam diri William, maka perjalanan mereka tidak dapat dihalangi oleh

apapun. Dimana beberapa waktu kemudian mereka berangkat lagi dan mendarat di

Calcutta pada bulan November 1793.

Akan tetapi di daerah itu mereka tetap mendapati kesulitan yang

berkelanjutan. Keadaan yang sangat memprihatinkan, kesehatan mereka semakin

memburuk, dr Thomas memiliki hutang, sementara pelayanan mereka belum

membuahkan satu jiwapun. Anak mereka yang paling kecil meninggal, dan dua lainnya

menjadi anak liar. Tantangan lainnya yang dari luar ialah adanya larangan memberitakan

Injil oleh East India Company. Di mana pemerintah Inggris dan perusahaan-perusahaan

swasta menolak pelayanannya. Tantangn itu ditanggapi baik oleh William Carey, di mana

ia bekerja pada sebuah perkebunan nila dan cokelat, yang menjadi penghasilannyanya

untuk mencukupi keluarganya. Kesempatan kerja inilah yang digunakan oleh William

untuk bersosialisasi dengan masyarakat setempat dan mempelajari bahasa India dan

Benggali. Selama lima tahun ia menerjemahkan Perjanjian Baru ke dalam Bahasa


Bengali dan mengunjungi dua ratus (200) desa di India. Pada tahun 1799 perkebunan

tempat di mana ia bekerja jatuh bangkrut dan ia pergi ke luar.

Pada tahun itu juga keluarga William pindah ke Serampore, daerah jajahan

Denmark. Di sana ia segera bergabung dengan empat (4) orang pekabar Injil yang baru

datang dari Inggris. Diantaranya ialah Joshua Marshman dan William Ward. Bersama-

sama dengan Carey mereka dikenal dengan sebutan “Trio Serampore.” Mereka bekerja

keras bersama-sama, Carey menggunakan ketrampilannya dalam bidang bahasa. Dengan

bantuan beberapa temannya Carey berhasil menerjemahkan Alkitab ke dalam enam (6)

bahasa daerah. Bahkan khusus untuk Perjanjian Baru, Carey dan teman-temannya

berhasil menerjemahkan ke dalam empat puluh (40) bahasa daerah. Untuk

memperbanyak hasil terjemahan Alkitab, ia membeli mesin cetak sendiri. Warna lain dari

pelayanannya ialah perjuangannya dalam menentang praktek keagamaan setempat yang

mengharuskan jika seorang suami meninggal, maka istrinya harus ikut dibakar hidup-

hidup bersama mayat suaminya itu. Pelayanan pemberitaan Injil, khotbah, dan

penyebaran Alkitab merupakan bagian dari pelayanan Carey dan teman-teman. Oleh

sebab itu dalam waktu yang relatif singkat Alkitab tersedia bagi masyarakat India.

Guna peningkatan pelayanan, di samping menerjemahkan Alkitab, ia

membuat sebuah kebun raya yang besar yang cukup terkenal di Asia Selatan dan

Tenggara saat itu. Walaupun ia telah bertahun-tahun ia bekerja di ladang misi, namun

belum satu orangpun yang menerima Kristus. Baru dalam jangka waktu tujuh tahun

kemudian berhasil membaptiskan seorang Benggala. Akan tetapi bagi Carey ini bukanlah

merupakan kegagalan, karena memang misi utamanya ialah menyediakan Alkitab. Yang

merupakan tongkat estafet dalam perintisan penginjilan.


Dalam penginjilan, Carey tidak sembarangan menerima permohonan orang

untuk di Baptis. Ia menetapkan bahwa seseorang yang ingin di Baptis harus menyangkal

kastanya. Praktik kasta sangat bertentangan dengan ajaran Kristus. Ia juga menentang

praktik pemberian nama-nama Kristen (Barat) kepada orang-orang yang akan di Baptis.

Bagi orang Kristen yang memiliki isteri lebih dari satu orang, ia melarang mereka untuk

menceraikan isteri mereka yang lain. Sedangkan bagi mereka yang memiliki isteri lebih

dari satu orang, ia tidak membenarkannya dan tidak memperbolehkannya memegang

jabatan dalam gereja. Bagi orang Kristen yang sudah beristeri tidak dibolehkan menikah

lagi.

c. Mendirikan Sekolah

Pada tahun 1801, William Carey membuka sekolah untuk mendidik orang-

orang pribumi India menjadi pendeta. Ia berpendapat bahwa lembaga pekabaran Injil

wajib mendidik pribumi untuk menjadi para pemberi Injil bagi bangsanya sendiri. Ia

menamai sekolah tersebut Fort William College. Usahanya di bidang pendidikan ternyata

amat berhasil sehingga sekolah-sekolah yang didirikannya mencapai 126 buah dan diasuh

oleh para missionaris. Ia sendiri juga turut mengajar dalam bidang bahasa , baik bahasa

sansekerta, Benggali maupun Marathi. Ia mengajar selama tiga puluh (30) tahun di

sekolah-sekolah yang diasuh oleh lembaga misi. Pekerjaan penerjemahan Alkitab masih

tetap dilakukannya, hingga pada akhirnya pada tahun 1809 William Carey berhasil

mempersembahkan terjemahan Alkitab lengkap. Di samping itu, ia juga berhasil

menyusun tatabahasa dan kamus bahasa Sansekerta, Marathi, Punjab, dan telugu.

Semua kegiatan William Carey di India di dasarkan pada pandangan-

pandangannya yang prinsipil dalam bidang pekabaran Injil, yaitu:


 Pekabaran Injil harus dikerjakan seluas mungkin/ dipotensikan semaksimal

mungkin

 Pekabaran Injil harus dilakukan dalam bahasa-bahasa yang dimengerti oleh para

pendengar

 Penyebaran Alkitab seluas mungkin dalam bahasa setempat

 Mendirikan gereja secepat mungkin

 Segera mendidik bangsa pribumi untuk menjadi pemberita Injil/ pendeta.

Pandangan-pandanganya di atas menjadi motivator dan petunjuk arah dalam pelayanan

misinya yang dituainya dengan keberhasilan.

d. Pencetus Ide Oikumenis.

Di samping dikenal sebagai Bapa Pekabaran Injil Modern dan Bapa Sending

India, Carey juga dikenal sebagai tokoh Oikumenis. Tokoh Oikumenis yang dimaksud

ialah karena dialah yang mencetuskan ide agar setiap sepuluh (10) tahun sekali diadakan

konferensi bersama dari seluruh lembaga Pekabaran Injil dan para penginjil di dunia. Ia

mencetuskan ide tersebut di Tanjung Pengharapan, Afrika Selatan. Akan tetapi ide yang

dicetuskannya itu belum terwujud ketika ia masih hidup, namun baru terjadi pada tahun

1910 di Edinburgh. Pengertian kata Oikumene dalam pengertian modern ialah berasal

dari William Carey

III. AKHIR KEHIDUPAN

Dalam melaksanakan Amanat Agung di India, Carey telah mengalami

berbagai tantangan , baik yang dari dalam maupun dari luar. Satu hal yang sangat

menghambatnya dan membuatnya sedih ialah keadaan isterinya. Oleh karena kondisi

India yang rawan penyakit, di mana isterinya terserang penyakit tropis ganas yang
menyebabkan gangguan jiwa berkepanjangan. Namun demikian ia tetap merawatnya

selama dua belas (12) tahun hingga akhirnya meninggal dunia.

Hal yang patut dijadikan teladan dari pelayanan William Carey ialah di mana

ia sangat menghargai kebudayaan India. Bertolak dari hal itulah maka Carey melihat

akan kebutuhan sebuah gereja dengan adat-istiadat setempat. Prinsipnya “ Daripada

mencela agama dan budaya Hindu lebih baik menegaskan kematian dan kebangkitan

Kistus”. Carey juga adalah seorang pemain team yang hebat. Dari pengalaman ia telah

belajar bahwa team misi jauh lebih kuat daripada orang-perorangan, ia juga mengakui

peranan wanita sebagai bagian dari team itu.

William Carey meninggal dunia pada tahun 1934 dalam menjalankan misinya

ia kehilangan seorang anak yang meninggal karena sakit. Namun seorang anaknya Yabez

Carey menjadi seorang penginjil pada masa pemerintahan Inggris di Indonesia bersama-

sama dengan Joseph Kam, yang menghidupkan kembali pelayanan di Maluku. Menjelang

kematiannya ia berkata “ Kalau saya sudah tiada, jangan katakana apa-apa tentang Dr.

William Carey, tetapi berbicaralah tentang juruselamat Dr. William Carey”.


Kronologi Peristiwa di (dalam) Hidup Carey'S
1761 Dilahirkan di Paulerspury, Northampton. Inggris. 17, Agustus.
1777 Magang dengan pepbuat sepatu.
1779 Menghadiri pertemuan doa yang mengubah hidupnya, 10-Pebruari.
1783 Dibaptis oleh Mr. Ryland, Oktober 5.
1786 Terpanggil untuk melayanidi Olney, 10Agustus.
1792 Pamflet " Suatu Pemeriksaan" published;Baptist Misionaris Masyarakat di (dalam) Inggris
membentuk, Oktober 2.
1793 misionaris Ditetapkan ke India, Januari yang 10;Arrived di (dalam) Calcutta, November 11.
1796 Dibaptis suatu Bangsa Portugis, orang bertobat pertama nya.
1800 Ke Serampore, Januari Krishna 10;Baptized Kawan, Bengali orang bertobat pertama,
Desember Profesor Bahasa Sansekerta [yang] 28;Elected dan Bengali bahasa di (dalam)
Williams Perguruan tinggi.
1801 Perjanjian Baru Diselesaikan di (dalam) Bengali, Pebruari 7.
1803 organisasi misionaris Yang Self-supporting menemukan.
1807 Doktor Ketuhanan yang dianugerahi oleh Universitas [yang] Coklat U.S.A.;Member Bengali
Masyarakat Mengenai Asia.
1808 Perjanjian Baru di (dalam) Bahasa Sansekerta menerbitkan.
1809 terjemahan Alkitab [yang] Diselesaikan di (dalam) Bengali, Juni 24.
1811 Perjanjian Baru di (dalam) Marathi menerbitkan.
1815 Perjanjian Baru di (dalam) Punjabi menerbitkan.
1818 bapak Nya meninggal, Juni 15.
1818 Perjanjian Lama di (dalam) Bahasa Sansekerta menerbitkan.
1820 Nemukan Masyarakat Mengenai ilmu perkebunan dan Yang agrikultur, September
4;Danish Raja [mewariskan/mengabulkan] piagam untuk perguruan tinggi pada
Serampore;Marathi Perjanjian Lama menerbitkan.
1821 Serampore perguruan tinggi membuka.
1825 Kamus Bengali [yang] Diselesaikan dan Bahasa Inggris.
1826 Pemerintah memberi Carey " Bantuan uang" untuk/karena pendidikan.
1829 Suttee melarang thru usaha Carey'S, Desember 4.
1834 Meninggal pada Serampore, Juni 9.

Chronology of Events in Carey's Life


1761 Born at Paulerspury, Northampton. England. August 17.
1777 Apprenticed to the shoemaking trade.
1779 Attended prayer-meeting that changed his life, February 10.
1783 Baptized by Mr. Ryland, October 5.
1786 Called to the ministry at Olney, August 10.
1792 Pamphlet "An Inquiry" published;
Baptist Missionary Society in England formed, October 2.
1793 Appointed missionary to India, January 10;
Arrived in Calcutta, November 11.
1796 Baptized a Portuguese, his first convert.
1800 Moved to Serampore, January 10;
Baptized Krishna Pal, first Bengali convert, December 28;
Elected Professor of Sanskrit and Bengali languages in
Williams College.
1801 Completed New Testament in Bengali, February 7.
1803 Self-supporting missionary organization founded.
1807 Doctor of Divinity conferred by Brown University of U.S.A.;
Member of Bengali Asiatic Society.
1808 New Testament in Sanskrit published.
1809 Completed translation of Bible in Bengali, June 24.
1811 New Testament in Marathi published.
1815 New Testament in Punjabi published.
1818 His father died, June 15.
1818 Old Testament in Sanskrit published.
1820 Founded the Agricultural and Horticultural Society,
September 4;
Danish King granted charter for college at Serampore;
Marathi Old Testament published.
1821 Serampore college opened.
1825 Completed Dictionary of Bengali and English.
1826 Government gave Carey "Grant in Aid" for education.
1829 Suttee prohibited thru Carey's efforts, December 4.
1834 Died at Serampore, June 9.

Anda mungkin juga menyukai