Anda di halaman 1dari 43

TIMOTIUS,

PEMUDA YANG SETIA


1 Timotius 4:12
Jangan seorang pun
menganggap engkau
rendah karena engkau
muda. Jadilah teladan
bagi orang-orang
percaya, dalam
perkataanmu, dalam
tingkah lakumu, dalam
kasihmu, dalam
kesetiaanmu dan dalam
kesucianmu.
Latar Belakang
Timotius (Yunani: Τιμόθεος;
Timótheos, artinya "memuliakan
Tuhan"; bahasa Inggris: Timothy)
atau Santo Timotius adalah
seorang uskup Kristen abad
pertama yang meninggal sekitar
tahun 97 Masehi (ada yang menulis
tahun 80 Masehi). Dalam bagian 
Perjanjian Baru di Alkitab Kristen
 dicatat bahwa Timotius bepergian
dengan Rasul Paulus, yang juga
menjadi mentornya.
Keluarga dan masa muda

Timotius adalah putra dari seorang


perempuan Yahudi bernama Eunike, dan
ayahnya adalah seorang Yunani.
Keluarga dan masa muda
 Sewaktu kecil ia tidak disunat (adat Yahudi), sehingga Paulus mendorongnya untuk
disunat supaya dapat diterima oleh orang-orang Yahudi. Ada tradisi yang
mengatakan Paulus melakukan upacara sunat itu "dengan tangannya sendiri". Ia
diurapi dan kemudian pergi bersama Paulus mengabarkan Injil ke daerah Phrygia, 
Galatia, Mysia, Troas, Filipi, Veria, dan Korintus. Ibunya, Eunike, dan neneknya,
Lois, dipuji karena kesalehan dan iman mereka, yang mengindikasikan bahwa
mereka telah menjadi Kristen. Timotius sendiri dipuji oleh Paulus karena
pengetahuan alkitabiahnya (pada abad pertama umumnya Septuaginta) dan
dikatakan telah mengenal kitab suci sejak kecil.
LATAR BELAKANG

TIMOTIUS mulai berjalan menjauh


dari rumah. Matanya menatap ke
depan. Dia dan teman-teman
seperjalanannya melewati daerah
yang dikenal baik olehnya. Di
belakang mereka adalah kota Listra
yang ada di atas bukit yang rendah
di dasar lembah. Timotius
tersenyum saat dia mengingat ibu
dan neneknya yang sedih, tapi
tetap tersenyum bangga melepas
kepergiannya. Haruskah dia
menengok dan melambai untuk
terakhir kalinya?
LATAR BELAKANG
Sesekali rasul Paulus melihat
Timotius dan tersenyum untuk
menguatkannya. Dia tahu Timotius
agak pemalu, tapi dia senang
melihat semangat anak muda ini.
Waktu itu, Timotius masih muda
mungkin berumur antara 18 sampai
23 tahun. Dia sangat menghormati
dan menyayangi Paulus. Timotius
ikut bersama pria yang setia dan
bersemangat ini meskipun dia harus
pergi jauh dari rumah. Mereka akan
berjalan kaki, naik kapal, dan
menghadapi banyak bahaya di
jalan. Timotius bahkan tidak tahu
apakah dia bisa pulang ke rumahnya
lagi.
LATAR BELAKANG

Apa yang membuat anak muda ini mau


menjalani hidup seperti itu? Untuk apa dia
sampai mau berkorban seperti itu? Bagaimana
iman Timotius memengaruhi kita?
”SEJAK MASA BAYI”
Mari kita lihat apa yang terjadi di kota Listra dua atau tiga tahun
sebelumnya. Kota itu kemungkinan besar adalah kampung halaman
Timotius. Itu kota kecil di lembah terpencil yang banyak sungainya.
Orang-orang di sana mungkin mengerti bahasa Yunani, tapi mereka masih
menggunakan bahasa Likaonia. Suatu hari, kota yang sunyi itu menjadi
heboh. Dua misionaris Kristen, rasul Paulus dan teman seperjalanannya,
Barnabas, tiba dari Ikonium, kota yang lebih besar dekat Listra. Saat
mereka menyampaikan kabar baik kepada orang banyak, Paulus melihat
pria lumpuh yang sangat beriman. Jadi, Paulus melakukan mukjizat untuk
menyembuhkan pria itu!—Kisah 14:5-10.
”SEJAK MASA BAYI”
Banyak orang Listra percaya dengan cerita rakyat tentang para dewa yang
menyamar menjadi manusia dan datang ke wilayah itu. Jadi, mereka
mengira Paulus itu Hermes dan Barnabas itu Zeus! Dua orang Kristen yang
rendah hati ini sulit menahan orang-orang agar tidak mempersembahkan
korban kepada mereka.—Kisah 14:11-18.
”SEJAK MASA BAYI”
Tapi, beberapa orang Listra tidak berpikir begitu. Mereka yakin bahwa mukjizat
luar biasa itu dilakukan oleh orang biasa yang membawa berita bagus untuk
mereka. Contohnya, Eunike, wanita Yahudi yang menikahi pria Yunani yang tidak
percaya, * dan Lois, ibunya. Mereka mendengarkan Paulus dan Barnabas dengan
serius dan penuh semangat. Inilah berita yang ditunggu-tunggu orang Yahudi yang
setia. Berita bahwa Mesias sudah datang untuk menggenapi banyak nubuat
tentang dirinya yang ada dalam Tulisan Kudus!
”SEJAK KECIL” Bayangkan bagaimana kunjungan
Paulus memengaruhi Timotius.
Dia sudah diajar ”sejak bayi”
untuk menyukai Kitab-Kitab
Ibrani. (2 Timotius 3:15) Seperti
ibu dan neneknya, dia bisa
melihat bahwa apa yang
disampaikan Paulus dan Barnabas
tentang Mesias itu benar. Dan,
coba pikirkan pria lumpuh yang
Paulus sembuhkan. Sejak kecil,
Timotius mungkin sering melihat
pria itu di jalanan kota Listra. Dan
sekarang, dia melihat pria itu
berjalan untuk pertama kalinya!
Tidak heran jika Eunike, Lois, dan
Timotius menjadi orang Kristen.
Sekarang pun, orang tua serta
kakek-nenek bisa belajar banyak
dari Lois dan Eunike.
”MELALUI BANYAK KESENGSARAAN”
Mereka yang menjadi murid
Kristen di Listra pasti senang
mengetahui harapan yang tersedia
bagi pengikut Kristus. Tapi,
mereka juga belajar bahwa
mereka perlu berkorban untuk
menjadi murid Kristus. Orang-
orang Yahudi yang fanatik dari
Ikonium dan Antiokhia menghasut
penduduk Listra untuk memusuhi
Paulus dan Barnabas. Tak lama
kemudian, sekelompok orang
datang dan melempari Paulus
dengan batu. Setelah berulang
kali dipukuli, dia jatuh ke tanah.
Mereka menyeret Paulus ke luar
kota itu karena mengira dia sudah
mati.—Kisah 14:19.
”MELALUI BANYAK KESENGSARAAN”

Tapi, para murid di Listra


menghampiri Paulus. Mereka
sangat senang saat melihat
Paulus bergerak, bangun, dan
dengan berani kembali ke Listra!
”MELALUI BANYAK KESENGSARAAN”
Besoknya, dia dan Barnabas pergi ke Derbe untuk memberitakan kabar
baik lagi. Setelah membuat murid-murid baru di sana, mereka kembali lagi
ke Listra meskipun tahu itu bahaya. Untuk apa? Untuk ”menguatkan jiwa
murid-murid” dan ”menganjurkan mereka untuk tetap dalam iman”.
Timotius yang masih muda kagum mendengarkan pengajaran Paulus dan
Barnabas.
”MELALUI BANYAK KESENGSARAAN”
Timotius melihat bahwa Paulus memang berani menghadapi banyak
kesengsaraan agar bisa memberitakan kabar baik kepada orang lain. Jadi,
Timotius tahu jika dia meniru Paulus, orang-orang di Listra, termasuk
ayahnya sendiri, akan memusuhinya. Tapi, itu tidak membuat Timotius
mengubah keputusannya untuk melayani Allah. Banyak anak muda
sekarang seperti Timotius. Mereka mencari teman-teman yang punya iman
yang kuat. Teman seperti ini bisa mendukung dan menguatkan mereka.
Dan, mereka tidak membiarkan cobaan apa pun membuat mereka berhenti
melayani Allah yang benar!
TIMOTIUS, PEMUDA YANG SETIAWAN

1. DIBESARKAN OLEH ORANGTUA YANG TAAT KEPADA ALLAH

2. MAU DIAJAR / DIBERI DIDIKAN


3. TIDAK EGOIS & BEREMPATI
4. REKAN KERJA YANG DAPAT DIANDALKAN

5. MENDERITA DEMI KEBENARAN


6. SAHABAT YANG SETIAWAN
7. SETIA SAMPAI MATI
1. DIBESARKAN OLEH ORANGTUA YANG TAAT KEPADA ALLAH
2 Timotius 1:5 Sebab aku teringat akan imanmu yang tulus ikhlas, yaitu
iman yang pertama-tama hidup di dalam nenekmu Lois dan di dalam
ibumu Eunike dan yang aku yakin hidup juga di dalam dirimu.
1. DIBESARKAN OLEH ORANGTUA YANG TAAT KEPADA ALLAH

2 Timotius 3:15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal
Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau
kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
1. DIBESARKAN OLEH ORANGTUA YANG TAAT KEPADA ALLAH
“Firman Allah adalah peraturan dengan mana kedua wanita yang takut
akan Tuhan ini telah menuntun Timotius. Kuasa rohani daripada pelajaran-
pelajaran yang telah diterimanya dari mereka telah menjaga dia tetap
suci dalam pembicaraan dan tidak bernoda oleh pengaruh yang jahat
dengan mana ia dikelilingi. Dengan demikian petunjuk-petunjuk dalam
rumah-tangganya telah bekerja sama dengan Allah dalam menyediakan dia
memikul beban.” E.G. White, Kisah Para Rasul Pasal 20
1. DIBESARKAN OLEH ORANGTUA YANG TAAT KEPADA ALLAH
Banyak orang yang terkenal dan sukses semasa hidupnya, tapi tidak
banyak yang meninggalkan warisan bagi generasi berikutnya. Salah satu
warisan besar yang pernah ada adalah warisan dari seorang
Pengkhotbah terkenal bernama Jonathan Edwards (5 Oktober 1703 –
22 Maret 1758), yang dikenal dengan khotbahnya berjudul "Sinners in
the Hands of an Angry God."
Siapakah Jonathan Edwards? Dia adalah seorang pengkhotbah, theolog
dan misionaris bagi orang-orang Amerika asli.
1. DIBESARKAN OLEH ORANGTUA YANG TAAT KEPADA ALLAH

Dia dikenal sebagai salah satu theolog Amerika yang penting... sudah
bergelar sarjana di saat masih muda, pernah melayani di salah satu
gereja paling terpandang di New England pada waktu berusia 26 tahun
dan menutup hidupnya sebagai rektor College of New Jersey (kemudian
dikenal sebagai Princeton University).
Lalu apa yang menarik dari warisannya? Edwards adalah satu-satunya
pria dari sepuluh bersaudara. Ayahnya, ayah mertuanya, kakeknya,
salah seorang anaknya dan salah seorang menantunya, beberapa
cucunya, beberapa pamannya dan beberapa keponakannya adalah
pendeta.Ia juga kakek dari wakil presiden Amerika Serikat yang ketiga.
1. DIBESARKAN OLEH ORANGTUA YANG TAAT KEPADA ALLAH

Team sosiolog dari New York pernah meneliti kehidupan Jonathan


Edwards dibandingkan dengan kehidupan orang yang berbeda latar
belakangnya yaitu Max Jukes (seorang ateis). Apa hasilnya?

• 300 orang adalah pendeta, misionaris


atau guru besar theology
• 20 orang adalah profesor di bidang
akademis
• 110 orang adalah pengacara
• Lebih dari 60 orang adalah pengarang
terkenal
• Lebih dari 60 orang adalah dokter
• 30 orang adalah hakim
• 14 orang adalah rektor universitas
• 80 orang adalah pemuka masyarakat
• 3 orang adalah anggota kongres
• 1 orang adalah wakil presiden
Amerika Serikat
1. DIBESARKAN OLEH ORANGTUA YANG TAAT KEPADA ALLAH
Bagaimana dengan Max Juves dan istrinya Aita Teg? Berikut ini
keturunannya:

• 440 orang hidup dalam


pesta pora
• 310 orang adalah
gelandangan
• 190 orang adalah pelacur
• 130 orang adalah napi
• 100 orang adalah pecandu
alcohol
• 60 orang punya kebiasaan
mencuri
• 55 orang adalah korban
pelecehan seksual
• 7 orang adalah pembunuh
1. DIBESARKAN OLEH ORANGTUA YANG TAAT KEPADA ALLAH
2. MAU DIAJAR / DIBERI DIDIKAN
3 FASE DIDIKAN PAULUS KEPADA TIMOTIUS

1. PAULUS SEBAGAI ORANGTUA

1 Timotius 1:2 kepada Timotius, anakku yang sah di dalam iman: kasih
karunia, rahmat dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus,
Tuhan kita, menyertai engkau.
2. MAU DIAJAR / DIBERI DIDIKAN
3 FASE DIDIKAN PAULUS KEPADA TIMOTIUS

1. PAULUS SEBAGAI ORANGTUA


Paulus mengasihi Timotius, anaknya "yang sah di
dalam iman." 1 Timotius 1:2. Rasul yang besar itu
sering menarik perhatian murid yang masih muda
itu, menanyakan kepadanya mengenai sejarah
Kitab Suci, dan sementara mereka mengadakan
perjalanan dari suatu tempat ke tempat yang lain,
ia dengan teliti mengajarkan kepadanya bagaimana
ia harus bekerja agar berhasil. Baik Paulus maupun
Silas, dalam segala pergaulan mereka dengan
Timotius, berusaha memperdalam kesan yang
sudah diadakan pada pikirannya, tentang sifat yang
suci dan sungguh-sungguh dari pekerjaan
pelayanan Injil. E.G. White, Kisah Para Rasul Pasal
20
2. MAU DIAJAR / DIBERI DIDIKAN
3 FASE DIDIKAN PAULUS KEPADA TIMOTIUS

2. PAULUS SEBAGAI TELADAN

• 2 TIMOTIUS 3:10 Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara


hidupku, pendirianku, imanku, kesabaranku, kasihku dan
ketekunanku.
2. MAU DIAJAR / DIBERI DIDIKAN
2. PAULUS SEBAGAI TELADAN
2. MAU DIAJAR / DIBERI DIDIKAN
3 FASE DIDIKAN PAULUS KEPADA TIMOTIUS

3. PAULUS SEBAGAI REKAN KERJA

Roma 16:21 Salam kepada kamu dari Timotius, temanku sekerja, dan
dari Lukius, Yason dan Sosipater, teman-temanku sebangsa.
2. MAU DIAJAR / DIBERI DIDIKAN
3. PAULUS SEBAGAI REKAN KERJA
2. MAU DIAJAR / DIBERI DIDIKAN
Pengkhotbah 12:1
Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu,
sebelum tiba hari-hari yang malang dan
mendekat tahun-tahun yang kaukatakan: "Tak
ada kesenangan bagiku di dalamnya!",
3. TIDAK EGOIS & BEREMPATI
Filipi 2:19-21
2:19 Tetapi dalam Tuhan Yesus kuharap segera mengirimkan Timotius
kepadamu, supaya tenang juga hatiku oleh kabar tentang hal ihwalmu.
2:20 Karena tak ada seorang padaku, yang sehati dan sepikir dengan aku
dan yang begitu bersungguh-sungguh memperhatikan kepentinganmu;
2:21 sebab semuanya mencari kepentingannya sendiri, bukan
kepentingan Kristus Yesus.
3. TIDAK EGOIS & BEREMPATI
2 Timotius 1:4
Dan apabila aku terkenang akan air matamu yang kaucurahkan, aku ingin
melihat engkau kembali supaya penuhlah kesukaanku.
3. TIDAK EGOIS & BEREMPATI
4. REKAN KERJA YANG DAPAT DIANDALKAN

2 Timotius 5:22
“Janganlah engkau terburu-buru menumpangkan tangan atas seseorang
dan janganlah terbawa-bawa ke dalam dosa orang lain. Jagalah
kemurnian dirimu.”
4. REKAN KERJA YANG DAPAT DIANDALKAN

1 TESALONIKA 3:1,2
• 3:1 Kami tidak dapat tahan lagi, karena itu kami mengambil keputusan
untuk tinggal seorang diri di Atena.
• 3:2 Lalu kami mengirim Timotius, saudara yang bekerja dengan kami
untuk Allah dalam pemberitaan Injil Kristus, untuk menguatkan
hatimu dan menasihatkan kamu tentang imanmu,
4. REKAN KERJA YANG DAPAT DIANDALKAN
4. REKAN KERJA YANG DAPAT DIANDALKAN
5. MENDERITA DEMI KEBENARAN
2 TIMOTIUS 3:11
Engkau telah ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang
telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di Listra. Semua
penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari
padanya.
5. MENDERITA DEMI KEBENARAN
Ibrani 13:23 (Bahasa Sehari-hari)
“Hendaklah kalian tahu bahwa saudara kita Timotius sudah dibebaskan
dari penjara. Kalau ia sudah ke tempat saya ini, saya akan membawanya
waktu saya mengunjungi kalian nanti.”
6. SAHABAT YANG SETIAWAN
2 TIMOTIUS 4:8-10
• 4:8 Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan
dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya;
tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang
yang merindukan kedatangan-Nya.
• 4:9 Berusahalah supaya segera datang kepadaku,
• 4:10 karena Demas telah mencintai dunia ini dan meninggalkan aku. Ia
telah berangkat ke Tesalonika. Kreskes telah pergi ke Galatia dan Titus
ke Dalmatia.
6. SETIA SAMPAI MATI
Menurut tradisi yang kemudian, Paulus menahbiskan Timotius menjadi uskup
 di Efesus pada tahun 65, di mana ia melayani selama 15 tahun. Pada tahun
97 (ketika Timotius sedang sakit parah pada usia 80 tahun), ia mencoba
menghalangi prosesi penyembahan berhala dari orang-orang di sana dengan
menyampaikan khotbah. Massa marah dan memukulinya, menyeretnya di
jalan-jalan dan melemparinya dengan batu sampai mati.
Dalam pekerjaannya, Timotius
selamanya mencari nasihat dan
petunjuk Paulus. Ia tidak bergerak
dari dorongan hatinya, tetapi
menjalankan pertimbangan dan
pikiran yang tenang, bertanya pada
setiap langkah, Apakah ini jalan
Tuhan? Roh Suci mendapati di dalam
dia seorang yang dapat dibentuk dan
dirupakan sebagai suatu bait suci
untuk tempat tinggal Hadirat Ilahi.

Anda mungkin juga menyukai