Anda di halaman 1dari 3

A.B.

Simpson: "Bawalah Kepenuhan Injil


Kepada Seluruh Dunia"
Albert Benjamin Simpson lahir di Prince Edward Island, Kanada, pada 15 Desember 1843 dari
pasangan James dan Janet (Clark) Simpson. Keluarganya beremigrasi dari Skotlandia, dan
pelatihan kerohanian Simpson berasal dari iman Scottish Covenanter (gerakan Presbyterian
Skotlandia -- Red) yang diwariskan orang tuanya. Gelombang depresi melanda Kanada pada
tahun 1840-an, menyebabkan bisnis ayahnya bangkrut. Dari sana, mereka pindah ke Ontario
bagian barat untuk bertani. Ayahnya adalah penatua yang terhormat, dan orang tuanya menekan
Simpson untuk menjadi seorang pelayan Tuhan. Namun, Simpson memiliki kehendak yang
bertentangan. Ia memang memiliki latar belakang moral yang baik, tetapi tidak memiliki
keyakinan apakah ia benar-benar dipanggil untuk melayani.
Simpson belajar di Knox College di Toronto untuk menjadi pendeta Presbyterian. Di bawah
tekanan yang berat selama pendidikannya, fisik dan emosinya mengalami keruntuhan. Saat itu,
Simpson baru berusia 14 tahun! Ia yakin bahwa ia dapat mati setiap saat, dan ia menjadi terbeban
oleh pikiran bahwa ia tidak sungguh-sungguh mengenal Allah dan mungkin saja ia tidak
memiliki hidup yang kekal. Pada tahun 1858, ia mengalami perubahan besar dalam
pengenalannya akan Allah ketika ia membaca buku yang ditulis Walter Marshall berjudul
"Gospel Mystery of Sanctification" (Misteri Injil tentang Pengudusan) di ruang belajar
pendetanya. Dalam buku itu dijelaskan mengenai pentingnya menerima Yesus sebagai Juru
Selamat dan bahwa segala sesuatu yang dikerjakan di luar Dia adalah sebuah kesia-siaan.
Pembenaran sejati hanya berasal dari penerimaan akan Yesus, dan berdasarkan penerimaan itulah
kita juga akan menerima Roh Kudus dan hati yang baru. Yang mengherankan, hal ini adalah
sesuatu penyingkapan yang baru bagi Simpson. Saat itu juga, ia berlutut dan menyerahkan
hidupnya bagi Kristus. Ada damai sejahtera baru yang mengisi hatinya dan sejak saat itu, firman
Allah menjadi lebih hidup daripada sebelum-sebelumnya.
Simpson lulus dari Knox College pada tahun 1865 dan diterima sebagai pelayan di Knox Church
di Hamilton, sebuah gereja dengan 1.200 jemaat, dan merupakan gereja terbesar kedua di
Kanada. Simpson melayani gereja itu selama delapan tahun sebagai pendeta yang luar biasa
berhasil. Gereja itu mendapat tambahan sebanyak 750 orang selama Simpson melayani di tempat
itu. Simpson masih dalam keadaan sakit ketika ia menerima tawaran untuk melayani Gereja
Presbyterian di Louisville, Kentucky pada tahun 1874. Pada saat itu, Perang Sipil Amerika
meninggalkan permasalahan finansial dan spiritual bagi gereja dan Louisville. Simpson
terpanggil untuk mengajak semua orang mengadakan rekonsiliasi dan pertemuan doa.
Persekutuan doa yang diadakan bagi para hamba Tuhan selama dua bulan itu melahirkan
beberapa pertemuan interdenominasi dengan 10.000 penduduk lokal. Simpson juga mendirikan
pelayanan misi di seluruh penjuru kota untuk menyediakan tempat bagi orang-orang yang tidak
pergi ke gereja. Dalam pelayanan ini, Simpson mendorong dirinya melampaui batas kekuatan
fisiknya sehingga ayahnya khawatir ia akan mencelakakan dirinya sendiri. Di penghujung tahun
kelimanya, Simpson merasa bahwa ia telah melakukan semua yang dapat ia lakukan bagi

Louisville. Pada tahun 1879, Simpson dipanggil ke New York City untuk melayani di Thirteenth
Street Presbyterian Church.
Tahun 1881 adalah titik balik dalam kesehatan dan keyakinan Simpson tentang kesembuhan
ilahi. Ia pernah mengalami kasih Allah dalam hal tersebut beberapa tahun sebelumnya. Saat itu,
seorang perempuan yang anak sulungnya dalam keadaan koma dan sekarat, meminta Simpson
datang dan berdoa bersama anaknya. Ibu itu tidak benar-benar yakin apakah anaknya telah
memperoleh keselamatan. Jadi, Simpson datang ke rumah ibu itu dan berdoa supaya anak itu
dapat menjadi cukup sehat untuk membicarakan hal itu dengan ibunya. Ketika Simpson hendak
pergi dari sana, anak itu bangun dan mulai saat itu, ia berangsur-angsur pulih. Kejadian itu
sangat berkesan sehingga Simpson tidak pernah melupakannya. Simpson berupaya untuk
memercayai Yesus sebagai tabib baginya, tetapi karena seorang dokter mengatakan bahwa yang
ia percayai itu hanyalah dugaannya saja, Simpson pun meninggalkan keyakinannya akan hal itu.
Pada musim panas tahun itu, Simpson dan keluarganya pergi ke Old Orchard Beach di Maine. Di
sana, Dr. Charles Cullis mengadakan sebuah pertemuan, tetapi Simpson hanya mengikuti
beberapa sesi di antaranya karena ia ke sana dengan tujuan untuk beristirahat dan bersantai.
Selama musim panas itu, ia mendengar beberapa kesaksian dari orang-orang yang mendapat
kesembuhan karena memercayai firman Allah. Hal itu membuat Simpson berkomitmen untuk
mencari tahu sendiri apakah hal itu benar adanya. Jadi, ia membuka Alkitabnya dan berusaha
mencari tuntunan Allah mengenai hal ini. Setelah menemukan bahwa hal itu benar, ia pergi ke
sebuah hutan sendirian dan membuat komitmen untuk memercayai tiga hal. Pertama,
memercayai bahwa kesembuhan ilahi memang ada dalam Alkitab dan ia tidak akan
meragukannya. Kedua, bahwa ia akan menyerahkan kesehatannya sepenuhnya kepada Kristus
dan hanya akan menggantungkan perlindungannya kepada Yesus. Ketiga, ia akan berbicara
tentang kesembuhan dan akan melayani dalam bidang apa pun yang Tuhan inginkan. Ia benarbenar diliputi oleh hadirat Allah dan tahu bahwa ada sesuatu yang berubah. Ia disembuhkan dari
kelainan jantungnya pada bulan Agustus.
Simpson mulai mengajar tentang kesembuhan ilahi, yang pada saat itu dipandang dengan penuh
curiga oleh orang banyak. Saat itu, New York memiliki populasi imigran yang besar dan
Simpson memiliki beban yang besar bagi orang-orang miskin dan terhilang. Ia memimpin sekitar
100 orang imigran Italia kepada Kristus dan menginginkan mereka untuk menjadi anggota
gerejanya. Namun, jemaatnya mengatakan bahwa gereja lain mungkin lebih tepat bagi 100 orang
itu. Hati Simpson hancur mendengarnya sehingga pada bulan November tahun itu, ia
meninggalkan Thirteenth Street Church untuk memulai suatu pelayanan yang mau menerima
semua orang, tak peduli latar belakang mereka. Jadi, ia mendirikan sebuah gereja bernama
Gospel Tabernacle di New York City sebagai sebuah gereja independen. Ia mengadakan
penginjilan-penginjilan, mengadakan beberapa operasi penyelamatan, berkhotbah di penjara,
mengadakan persekutuan bagi para pelaut, membuka panti asuhan dan rumah bagi ibu-ibu yang
tidak menikah, menyediakan klinik bagi orang miskin, dan memulai Sekolah Pelatihan
Misionaris.
Pada tahun 1883, Simpson mulai mengadakan pertemuan-pertemuan secara rutin untuk
mendoakan orang-orang sakit. Mereka mendedikasikan rumahnya sebagai Rumah Penyembuhan
bagi Iman dan Fisik, dan jam-jam doa dijadwalkan sebanyak dua kali seminggu. Simpson juga

mengadakan persekutuan umum di gereja Tabernacle pada Jumat malam. Pertumbuhan gerejanya
sangat cepat dan pengajarannya semakin tersebar. Di antara tahun 1883 dan 1917, rumah
penyembuhan itu dikelola oleh Sarah Lindenberger dan dipindah ke tempat yang lebih besar
selama empat kali, sampai akhirnya mereka menetap di Kampus CM&A di Nyack, New York
pada tahun 1897. Rumah itu terus beroperasi sampai tahun 1917 ketika Lindenberger pensiun
pada usianya yang ke-76.
Simpson mendirikan dua kelompok: Christian Alliance untuk mengejar kehidupan Kristen yang
lebih tinggi, dan Evangelical Missionary Alliance untuk pelayanan luar negeri. Dua tahun
kemudian, dua kelompok ini bersatu menjadi Christian and Missionary Alliance. Simpson
berkata, "Kita adalah aliansi orang-orang Kristen untuk pekerjaan pelayanan di seluruh dunia.
Kita berpegang pada kepenuhan Yesus; Ia yang 'tetap sama baik kemarin, besok, dan selamanya!'
Lembaga ini menuntun anak-anak Tuhan yang lapar untuk mengenal hak waris mereka
sepenuhnya, yaitu suatu kehormatan dan berkat bagi roh, jiwa, dan tubuh mereka. Kerinduan
lembaga ini adalah juga untuk mendorong dan menguatkan umat Allah untuk mengerjakan
pelayanan yang diabaikan pada zaman ini di antara orang-orang yang tidak bergereja di Amerika
dan orang-orang yang belum percaya, yang terhilang, di luar negeri."
Pada tahun 1918, Simpson pensiun dari jabatannya, setelah lebih dari lima puluh tahun melayani
Kristus. Ia meninggal pada tanggal 29 Oktober 1919. (t/Yudo)

Anda mungkin juga menyukai