Anda di halaman 1dari 1

Pekabaran Dari Kebun Jagung Hiram Edson

Hiram Edson adalah seorang petani kaya yang tinggal di Ontario Country. Ia merupakan pelopor Gereja Masehi Advent Hari
Ketujuh, yang dikenal karena memperkenalkan tempat kudus {penghakiman investigatif) kepada gereja. Hiram Edson adalah
seorang advent, dan menjadi advent yang memelihara sabat. Seperti pengikut Miller, Edson berharap bahwa kedatangan kedua
Yesus Kristus akan terjadi pada 22 Oktober 1844.
Keyakinan ini didasarkan pada penafsiran nubuatan 2300 hari yang meramalkan bahwa “tempat kudus akan dibersihkan” yang
diartikan oleh pengikut Miller yang berarti bahwa Kristus akan kembali pada hari itu.
Hiram Edson yang lahir 30 Desember 1806 di Gorham, Maine, isteri pertamanya meninggal pada tahun 1839, sepeninggalnya
dia harus merawat tiga anak mereka. Oleh karena kesibukannya akhirnya dia menikah lagi di Port Gibson, New York dengan
seorang bernama Esther Pearsons.
Pada saat itu Edson yang adalah pelayan Gereja Metodist yang menganut pengharapan yang sama dengan Miller tentang
kedatangan Yesus atau disebut dengan Advent, yang akan terjadi pada musim semi 1843. Dan yang luar biasa rumahnya pun
ketika dia sudah di Port Gibson, dijadikan sebagai gereja rumah bagi orang-orang percaya di wilayahnya tersebut. Keterlibatan
Edson dipergerakan William, pekabaran tentang kedatangan Yesus yang kedua kali akhirnya tiba di Rochester New York pada
tahun 1843 dan segera menyebar ke Port Gibson di mana Hiram Edson berada. Dimana itu sendiri dideklarasikan oleh William
Miller yang menyatakan bahwa pada tanggal 22 Oktober, Kristus akan datang tahun 1843 yang kemudian disempurnakan
menjadi 1844. Hal ini terjadi oleh karena mereka yakin berdasarkan Daniel 8:14. Dan pengikut Miller yang sangat banyak ini
sangat yakin dan memahami bahkan percaya Kristus akan kembali untuk bersihkan bumi ini.
Pada waktu di Port Gibson saat pekabaran disampaikan, di tengah-tengah orang yang hadir ada seorang yang bernama Hiram
Edson dengan serius mendengarkannya. Saking seriusnya ia sampai tidak mau beranjak dari sana. Pada akhir seri tersebut ada
tetangganya yang sedang sakit keras lalu dengan gerakan Roh Kudus ia mengunjunginya dan dia berdoa menumpangkan
tangan dan minta kesembuhan atas nama Tuhan. Ketika meletakkan tangan di atas berdoa, setelah berdoa tiba-tiba tetangganya
melemparkan selimutnya dan turun dari tempat tidurnya dan mulai memuji Tuhan, dikatakan seisi rumah tersebut melakukan hal
yang sama dengan memuji nama Tuhan, sebab mereka percaya Tuhan dan berikan kesembuhan kepada keluarga mereka ini.
Pada malam yang sama Edson mengatakan pada dirinya bahwa Tuhanlah yang berbuat itu dan Tuhan mengatakan kepadanya
untuk mulai mengkhotbahkan pekabaraan Advent (kedatangan Yesus) kepada teman-teman atau tetangganya. Edson bergumul
berhari-hari dan menyadari kalau ini lebih sulit dilakukan daripada menyembuhkan orang sakit, Dia akhirnya bertindak
berdasarkan keyakinannya dan segera sekitar 300 – 400 tetangganya menerima pekabaran Advent. Hiram Edson sangat yakin
Tuhan yang menggunakannya, dia terus berkhotbah dengan mengatakan 22 Oktober 1844 Yesus akan datang, 22 Oktober dia
akan tiba di dunia.
Dan tiba saatnya ia dan ratusan bahkan ribuan yang sangat percaya akan peristiwa ini menghabiskan hari itu menunggu
peristiwa itu. Hingga hari itu tiba, hati mereka hancur. Kenapa? Karena mereka dapati bahwa Yesus tidak kembali seperti yang
diharapkan, kemudian dia menulis harapan dan harapan yang terindah kami hancur dari semangat tangisan seperti itu
menghampiri kami seperti yang belum pernah saya alami sebelumnya. Tampaknya kehilangan semua teman di dunia tidak dapat
dibandingkan dengan kekecewaan ini. Kami menangis dan menangis dan menangis sampai Fajar menyingsing Itulah ekspresi
kehilangannya dan mereka tidak mengharapkan kalau Yesus itu tidak akan datang karena mereka sangat yakin, mereka
membaca Alkitab, mereka sudah menjual hartanya, rumahnya kebunnya, mereka percaya Yesus pasti datang.
Mereka pun kecewa, kemudian Hiram Edson merenungkan peristiwa tahun sebelumnya, dia percaya diberi kuasa untuk
menyembuhkan orang sakit, dia melihat bagaimana teman-teman, tetangganya bertobat menerima Yesus sebagai hasil dari
kotbahnya. Walaupun kecewa, Hiram Edson mengatakan kepada teman-temannya yang masih setia agar mereka mengunjungi
orang-orang Advent (Millerites) untuk menguatkan mereka. Hingga pada pagi hari, tanggal 23 Oktober 1844 dengan maksud
mengunjungi saudara-saudara yang kecewa, Hiram Edson berjalan melalui ladang jagung mereka untuk menghindari, untuk
menghindari ejekan dari para tetangga yang menolak mempercayai pesan Advent. Di ladang jagung inilah Hiram Edson
menyatakan telah melihat sebuah penglihatan. Dalam penglihatan ini, Edson memahami pembersihan “tempat kudus” berarti
Yesus berpindah dari tempat yang kudus ke tempat yang Maha Kudus, di tempat Kudus surgawi. Bahkan dakam kesaksiannya, ia
menulis “surga tampak terbuka pada penglihatan saya, dan saya melihat dengan jelas dan terang bahwa gantinya Imam Besar
kita itu Yesus keluar dari [bilik] Maha Kudus bait suci surgawi untuk datang ke bumi ini pada hari kesepuluh bulan ketujuh, di akhir
2300 hari, pada hari itu untuk pertama kalinya dia memasuki bilik kedua dari bait suci; dan bahwa diaa mempunyai satu pekerjaan
untuk dilakukan di dalam [bilik] Maha Kudus”. Kisah penglihatan ini kemudian mengembalikkan semangat dan sekaligus memberi
terang baru dalam penyelidikan Alkitab soal pekerjaan Yesus di surga, dan setelah serangkaian penelitian serta berbagai diskusi
akhirnya doktrin tentang bait suci surgawi ini diterima sebagai keyakinan gereja sebuah ajaran yang khas dari Gereja Advent.
Sebagai hasilnya Edson mulai belajar Alkitab, dan meneiliti Alkitab dengan 2 orang percaya lainnya yakni, O. R. L. Crosier dan
Franklin B. Hahn.
Setelah “Kekecewaan Besar” Yesus tidak datang, ia melanjutkan sebagai pengkhotah awam, bekerja dengan Joseph Bates, J.
N. Andrews, dan J. N. Loughborough. Dia terus bertani di musim panas untuk membayar pengeluarannya.
Pada tahun 1850, Hiram Edson menjual pertanian Port Gibson-nya untuk membantu pergerakan sabat, ddan menjual pertanian
kedua, dua tahun kemudian di Port Byron, NY sehingga James White dapat membeli mesin cetak di Rochester. Gerakan Advent
Sabbatarian secara resmi diorganisasi sebagai Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh pada tahun 1863, Hiram Edson dipercaya
sebagai pendeta tahun 1870.
Hiram Edson wafat pada tanggal 08 Januari 1882 dalam usia 75 tahun di East Palermo. Hiram Edson dikenal sebagai salah
satu pionir berdirinya Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh.
By. Jennilynn Yusame & Wira Tumengkol

Anda mungkin juga menyukai