Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH

GEREJA WESLEYAN DUNIA

Perintisan John Wesley


John Wesley dipakai Allah secara luar biasa untuk membawa berita pertobatan dan iman
kepada orang-orang Inggris pada abad ke-18. Allah tidak saja memakai Wesley untuk
membawa berita Injil yang merubah kehidupan jiwa-jiwa waktu itu, tetapi ia juga membawa
berita keselamatan dan kesucian kepada berjuta-juta orang di seantero dunia ini.

Kondisi Sosial dan Moral Masyarakat Inggris Pada Abad ke-18


Terjadi penurunan moral masyarakat Inggris pada saat itu. Kebiasaan minum-minuman keras
terus meningkat dari tahun ke tahun. Tercatat konsumsi minuman keras 5.270.000 liter pada
tahun 1680 meningkat menjadi 11.000.000 liter pada tahun 1750. Kesucian pernikahan sudah
mulai tidak diindahkan. Judi dan kekerasan merajalela. Korupsi dan kehidupan politik yang
tidak ramah. Negeri itu dkuasai oleh orang-orang kaya. Sementara mayoritas penduduknya
miskin dan tak berpendidikan yang memadai. Sistem pelayanan kesehatan yang sangat buruk.
Anak-anak usia sekolah justru menjadi tenaga kerja paksa, mereka bekerja sebagai budak
selama 13 jam sehari. Mereka yang mencuri walaupun hanya sekerat roti kecil bisa saja
digantung hidup-hidup. Sementara orang-orang elit melanggar hukum sekehendak hati
mereka.

Kondisi GerejaOrang tidak sungguh-sungguh beribadah kepada Tuhan


Para pendeta bekerja untuk bisa mendapatkan gaji dan bukan karena panggilan. Kehidupan
rohani para pendeta sangat memprihatinkan. Mereka tidak sungguh-sungguh melayani jemaat
Tuhan. Terjadi ketimpangan rohani dalam gereja Tuhan waktu itu. Gereja Inggris waktu itu
berada di bawah kendali kerajaan. Pendeta-pendeta yang memiliki kehidupan rohani yang baik
justru dikeluarkan dari gereja. Mereka disebut penyesat dan akan dianggap sebagai orang-
orang yang terbuang dari gereja. Hanya sedikit sekali orang yang tahu apa artinya menjadi
orang kristen. Kebanyakan dari mereka berpikir bahwa dibaptis dan menjadi anggota
perjamuan cukup untuk disebut sebagai orang kristen. Allah punya rencana yang indah bagi
jiwa-jiwa yang terhilang dan bagi orang-orang Inggris yang mengalami kehancuran moral waktu
itu. Allah tahu bahwa orang-orang ini belum mendengar kabar baik tentang keselamatan yang
diperoleh melalui iman. Allah lalu memilih dan mengutus hambaNya John Wesley. John
Wesley lahir pada tahun 1703. Ia diberi karunia, bakat, talenta dan kemampuan-kemampuan
oleh Allah. Ia menerima anugerah keselamatan dengan iman. Ia dipersiapkan Tuhan untuk
mengemban pekerjaan yang Allah siapkan bagi dia. Inilah beberapa kisah hidup dan
pelayanannya:

Orang Tuanya, Kakeknya dan Moyangnya


Baik kakek maupun moyangnya adalah pendeta yang dikeluarkan dari Gereja Inggris. Kakeknya
dipenjarakan sebanyak empat kali karena memberitahukan Injil diluar Gereja Inggris.
Walaupun ayah dan ibu John dibesarkan dalam gereja yang disebut "Non-Conformist" (tidak

1
resmi), mereka berdua tetap ingin satu dengan Gereja Inggris. Mereka tak ingin tinggalkan
Gereja Inggris. Ayahnya, namanya Samuel, menjadi pimpinan gereja di Epworth Parish. Dia
adalah orang yang sangat loyal kepada raja, sebab itu ia tidak begitu populer di kalangan
masyarakat waktu itu. Ibunya John, Susannah sangat berpengaruh atas hidupnya. John
mempunyai 19 orang bersaudara dan beberapa di antaranya meninggal semenjak masih kanak-
kanak. Ibunya sangat disiplin, tetapi juga penuh cinta kasih. Dia mau segala sesuatu dilakukan
sesuai waktu dan jadwalnya. Tidak boleh ada aturan yang tidak diikuti kecuali sedang sakit. Ia
mengajar anak-anaknya menulis dan membaca dan meluangkan waktu bagi anak-anaknya
untuk membimbing mereka bertumbuh dalam Tuhan.

1709 Rumah Pendeta Terbakar


Oleh karena ketaatan Samuel kepada raja maka rakyat marah dan membakar rumah pendeta.
John sedang berada di lantai atas waktu terjadi kebakaran. Semua orang dalam rumah lari
keluar tinggalkan rumah, ternyata Johnlah yang tertinggal dalam rumah itu. Agaknya sudah
terlambat untuk masuk ke dalam rumah lagi untuk selamatkan John karena api sedang
berkobar-kobar, Samuel berlutut di tanah dan berdoa menyerahkan jiwa anaknya kepada
tangan Tuhan. Pada saat itu juga ada seseorang melihat John sedang berdiri di atas kursi dekat
jendela. Mereka segera mencari tangga tetapi akan sangat lama, sebab itu masing-masing
memasang bahu satu sama lainnya sebagai pengganti tangga, lalu dengan segera mereka naik
mendapatkan John dan menariknya keluar dari sana. Sebegitu John ditarik keluar, atap
rumahpun roboh dilalap api. Susannah menyadari bahwa anaknya John adalah seorang anak
yang istimewa dan Allah punya rencana yang istimewa pula bagi anaknya itu. Ia menyisihkan
waktu khusus bagi John, mengajar dia berbagai macam hal serta membimbing dia tumbuh
dalam iman kepada Tuhan. Peristiwa ini punya pengaruh yang besar sekali terhadap John. Bagi
John, api yang menyala-nyala itu seperti api neraka dan dia merasa takut akan kematian. Di
kemudian hari ia menyebut dirinya sendiri "sebagai sebatang kayu bakar yang luput dari nyala
api."

1714 John Pergi ke Sekolah Charter House


Di kampus sekolah itu ada sebuah rumah untuk orang-orang tua. John melihat jenazah orang-
orang ini dipikul setelah mereka mati. Ini sangat berpengaruh atas dirinya dan membuat dia
sangat ketakutan terhadap kematian.

1720 John Pergi ke Sekolah Christ Church College di Oxford


Di tempat ini John mulai belajar hidup dalam kemiskinan dan kesahajaan. Ia berjalan kaki 16
km pergi pulang dari rumah ke sekolah. Ketika ia memasuki sekolah pendeta tersebut, ibunya
banyak memberi dia dorongan serta kekuatan sambil berkata bahwa lebih cepat lebih baik, ia
akan sadar bahwa Allah sedang menuntun hidupnya secara ajaib. John bertanya pada ayahnya
mengenai tafsiran Alkitab yang manakah yang terbaik. Dengan singkat ayahnya menjawab,
tafsiran Alkitab yang terbaik adalah "Alkitab itu sendiri".

2
1725 John Wesley ditahbiskan menjadi seorang Pendeta Muda (Diakon)
Ini adalah titik balik hidup John. Berkobar-kobar dalam hidupnya keinginan untuk sebuah
kehidupan yang suci. Dia mulai berusaha meraih apa yang disebut kesucian hidup itu dan
berada pada jalan surga. John Potter, orang yang mentahbiskannya, berkata "Janganlah
menghabiskan waktumu untuk berdebat akan hal-hal yang dapat menimbulkan perpecahan,
tetapi lebih baik menyaksikan kebenaran akan kesucian yang sesungguhnya." Kata-kata ini
sungguh mempengaruhinya.

1728 John Wesley ditahbiskan


Dalam waktu yang tidak terlalu lama John membantu ayahnya sebagai seorang pendeta
pembantu di Wroote, sebuah desa dekat Epworth. Ia tidak pernah merasa bahwa ia dipanggil
untuk menjadi seorang pendeta di gereja. Ia kembali ke Oxford tahun 1730.

1730 Bergabung dengan Persekutuan Suci (Holy Club)


Adik John, Charles Wesley, yang mendirikan Holy Club, tetapi ketika John kembali ke Oxford, ia
mengambil alih kepemimpinan di persekutuan tersebut. Tujuan utama persekutuan ini adalah
untuk menangani soal-soal pendidikan, tetapi kemudian John merubahnya menjadi sebuah
persekutuan yang bertujuan mengembangkan hidup kerohanian anggotanya. Melalui
Persekutuan Suci ini, John mulai mempelajari apa itu iman. Mereka menjadikan persekutuan
itu sebagai tempat untuk bersekutu dan menyembah Allah, membaca dan merenungkan
Firman Allah, tetapi dari tempat itu pula mereka keluar untuk menolong orang-orang yang
hidup serba kekurangan. Mereka mengunjungi penjara-penjara dan mereka melakukan apa
saja yang mampu mereka lakukan untuk menolong orang-orang miskin dan orang-orang sakit.
Ini adalah perkenalan pertama Wesley dengan orang-orang miskin. Orang-orang inilah yang di
kemudian hari sebagai jemaatnya.

1730 Ayah John Meninggal Dunia


Ketika John mengunjungi ayahnya pada saat sebelum ayahnya meninggal, ayahnya berkata
kepadanya tentang kesaksian dari dalam dirinya. Kesaksian dari dalam diri adalah jaminan
keselamatan yang diberikan Roh Kudus kepada orang percaya. John tahu bahwa dia belum
memiliki jaminan ini.

Perjalanannya ke Georgia, Amerika untuk menjadi seorang Misionari


Dalam perjalanannya ke Amerika, perahunya diterpa badai yang dasyat. John dibayangi rasa
ketakutan yang luar biasa. Tetapi ia sungguh kagum melihat sekelompok orang-orang percaya
yang disebut Moravia yang begitu tegar menghadapi badai tanpa rasa takut sedikitpun. Wesley
terkesan dengan cara hidup orang-orang ini. Mereka membantu mencuci dek kapal, padahal
itu bukanlah tanggung jawab mereka. John Wesley berpikir orang-orang kafir di Georgia ingin
mendengarkan Injil, tetapi itu bukanlah tujuan utama kedatangannya di sana. Tujuan
utamanya adalah ia ingin meningkatkan kehidupan rohaninya. Ia berkata, "Saya ingin belajar
Injil Kristus yang benar dan memberitakannya kepada orang kafir." Ia berpikir dengan
mengarungi lautan is akan mengalami perubahan hidup. Ketika di Amerika ia bertemu dengan

3
August Spanberg, yang adalah seorang Moravia. Spanberg menanyakan beberapa pertanyaan
yang sangat pribadi. Katanya, "Apakah engkau mengenal Yesus Kristus?" dan "Apakah engkau
tahu bahwa ia telah mati bagi saudara?" Wesley menjawab, "Ya" terhadap kedua pertanyaan
itu. Tetapi dia kembali ke Inggris tahun 1738 dengan sebuah kegagalan dan dia belum
mengalami pertobatan yang sejati. Tetapi paling tidak ia telah mendapatkan sebuah pelajaran
baru dalam pengalamannya bahwa ia tidak bisa mengandalkan perbuatan-perbuatan baiknya
sebagai yang bisa menyelamatkan dirinya.

Pertobatan John Wesley


Tanggal 2 Maret 1738, Wesley bertemu dan bercakap-cakap dengan Peter Bohler. Dari
percakapan itu ia disadarkan untuk memiliki iman. Wesley berkata bahwa dia ingin berhenti
berkhotbah, tetapi Bohler berkata kepadanya, "Beritakanlah iman sampai engkau memperoleh
iman itu dan kemudian beritakanlah iman oleh karena engkau telah memperolehnya." Bohler
berkata kepada dia bahwa kebahagiaan dan kesucian adalah buah-buah iman yang hidup.
Wesley tidak memahami hal ini sampai ia menemukannya sendiri dalam Firman Allah.
Tanggal 6 Maret, ia bersaksi tentang "Keselamatan diperoleh melalui iman" kepada seorang
narapidana yang akan menjalani hukuman mati. Orang ini menemukan iman sebelum
menjalani hukuman mati tersebut.
Tanggal 21-23 Mei, Wesley penuh kesedihan dan kegelisahan yang dalam karena ia tahu bahwa
ia bukan seorang anak Tuhan. Tanggal 24 Mei, ketika ia membaca Alkitab pada jam 5 pagi, ia
menjumpai sebuah ayat yang bunyinya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah." Kemudian dia
pergi ke gereja. Salah satu bagian lagu yang dinyanyikan di gereja berkata, "Bersama Tuhan
selalu kasih sayang dan berlimpah anugerah penebusanNya." Pada malam harinya ia pergi
mengikuti pertemuan doa di Aldersgate. Ada seseorang membaca dari Surat Roma. Pada jam
8.45 malam tatkala orang itu menguraikan perubahan yang dikerjakan Allah dalam hati dan
hidup seseorang melalui iman, Wesley berkata, "Hati saya seakan terbakar. Saya benar-benar
merasakan bahwa saya sungguh-sungguh mempercayakan seluruh hidup saya pada Kristus
untuk keselamatan jiwa saya, dan telah menyelamatkan saya dari hukum dosa dan kematian."
Saat itu Wesley bertobat dan ia mendoakan musuh-musuhnya dan memberikan kesaksian atas
apa yang telah Allah lakukan baginya. Mulai pada tahun 1738 dan seterusnya, Wesley terus
memberitakan Yesus Kristus dan menjadikanNya sebagai pusat pemberitaannya. Ia
memberitakan berita pertobatan dan iman. Hasilnya adalah seperti nyala api yang terus
merambat. Orang-orang berkata, "Apa yang harus saya buat supaya selamat?" Kemudian
mereka mulai bersaksi kepada semua orang, "Saya telah diselamatkan oleh anugerah." Oleh
karena Wesley memberitakan keselamatan oleh anugerah dan melalui iman maka pintu-pintu
gereja Inggris tertutup baginya. George Whitefield, seorang penginjil hebat, mengundangnya
untuk berkhotbah di kota Bristol di lapangan terbuka. Wesley segan berkhotbah di tempat
terbuka, tetapi akhirnya dia terima undangan tersebut. Dan ini merupakan awal dari khotbah
di lapangan terbuka. Orang-orang biasa, rakyat kecil yang belum pernah ke gereja dan juga
yang acuh tak acuh terhadap kekristenan ternyata membanjiri lapangan tersebut dan ingin
mendengarkan pemberitaan dan khotbah Wesley. Ia berkhotbah dalam bahasa yang mudah

4
dimengerti dan bahasa yang sederhana, serta dapat dipahami semua yang hadir. Ia berkhotbah
setiap jam 5 pagi sebelum orang-orang pergi ke tempat kerja masing-masing, siang hari dan
sore hari juga. Ia memiliki suara yang keras dan berwibawa. Ia berkhotbah kepada sekitar
30.000 orang pada suatu kali. Dia tidak membutuhkan pengeras suara dan berbagai fasilitas. Ia
menjelajahi seluruh Inggris dengan menunggang kuda, atau kadang-kadang hanya jalan kaki
saja, dan tinggal serta menginap di mana saja yang memungkinkan. Ia berkhotbah di jalan-
jalan, pasar-pasar, di bawah pohon, di taman-taman atau di kebun-kebun dan di mana saja.
Ada juga orang-orang yang tidak menyenangi dia dan mau mempengaruhi pendengar-
pendengarnya. Wesley tahu bahwa apa yang dilakukan adalah panggilan Allah. Allah telah
memanggil dia untuk pekerjaan ini, sebab itu, dia tidak akan pernah mundur dari panggilan
pekerjaan Tuhan ini. Dia adalah seorang pengkhotbah dan seorang penginjil. Kerinduannya
adalah untuk memperbaiki gereja dan negara dengan jalan menyebarkan ajaran Alkitab tentang
kesucian keseluruhan kepada negeri itu. Bagi Wesley tidak cukup kalau hanya memenangkan
jiwa-jiwa bagi Kristus. Jiwa-jiwa itu harus diajarkan, dibimbing dan dituntun untuk menjalani
kehidupan Kristen yang suci dan kudus dan terus bertumbuh dalam anugerah Tuhan.
Kelompok-kelompok Metodis dibentuk untuk mengajarkan semua petobat baru dan menolong
orang-orang yang sedang mencari keselamatan.

Perkembangan Gereja di Amerika


Tidak lama utusan dari John Wesley tiba di Amerika dan mulai perluasan gereja Metodis di
sana. Pendeta-pendeta dengan pakai cara naik kuda dan melayani berkeliling resortnya sangat
berhasil membangun gereja di mana-mana di Amerika. Tetapi munculnya persilisihan pendapat
di dalam gereja mengenai praktek perbudakan orang kulit hitam. Akhirnya terjadi perpecahan
dan sekelompok kecil di bagian utara keluar dari Gereja Metodis karena menganggap
perbudakan dosa. Tidak lama lagi Amerika Serikat tenggelam dalam perang saudara yang
akhirnya menghabiskan perbudakan. Tetapi kelompok gereja kecil itu tidak kembali ke Gereja
Metodis oleh karena menurut mereka Gereja Metodis sudah meninggalkan doktrin kesucian
yang Alkitabiah dan yang diajar oleh perintis gereja, John Wesley.

Dibentuk Gereja Wesleyan Metodis


Gereja ini diluaskan ke seluruh Amerika Serikat dan mulai mengirim misionaris-misionaris ke
negara-negara lain. Adapun juga denominasi gereja lain yang memiliki doktrin yang sama
dengan Gereja Wesleyan Metodis. Salah satu adalah Gereja Pilgrim Holiness. Pada tahun 1968
gereja-gereja ini bergabung menjadi Gereja Wesleyan Amerika (The Wesleyan Church). Dari
Gereja Wesleyan ini sudah dibuka gereja-gereja di berbagai negara termasuk Republik
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai