mempertaruhkan nyawa. Dan menjadi misionaris juga adalah memikul salib yang mana harus
menderita seperti Kristus menderita. Menjadi misionaris berarti melakukan apa yang
dikehendaki oleh Allah, bukan melakukan apa yang dikehendaki oleh seorang misionaris
tersebut. Menjadi misionaris berani mengambil keputusan berdasarkan pada komitmen yang
Akan di paparkan biografi beberapa misionaris yang telah berhasil menyelamatkan dan
memenangkan jiwa bagi kemuliaan Tuhan di negeri ini Indonesia “secara khusus Papua” yang
dahulu kala disebut Holandia atau Irian Jaya. Ringakasan singkat ini juga akan di ketahui tentang
cara pendekatan serta prinsip-prinsip dalam pelayanan yang dilakukan oleh masing-masing
misionaris untuk menjelaskan tentang Injil kepada setiap suku dan budaya adat masing-masing.
Berdasarkan infomasi atau data yang diperoleh dari bacaan ini, akan diambil beberapa
prinsip dalam melakukan misi dan yang diperlukan oleh seorang misionaris.
Pada tanggal 19 Maret 1962 kami berlayar dari Voncouver dengan kapal Oriana, dan
pada tanggal 13 April kami tiba di Sentani, sebuah landasan pesawat terbang di pantai utara Irian
Barat. Tujuh hari kemudian untuk pertama kalinya pilot MAF, Dave Steiger, membawa kami
Hitam.1 Setelah beberapa hari mereka tinggal di Karubaga, “pada tanggal 19 Mei pilot MAF
1
Don Richardson, Anak Perdamaian (Bandung: Kalam Hidup, 2018), 81-82.
Hank Worthington memberangkatkan kami dari Karubaga ke dataran rendah disebelah selatan.
John dan Glenna juga ada disana. Mereka telah mengarungi rawa-rawa dengan perahu mereka
yang panjangnya kira-kira 8 meter untuk memenuhi kami dan membawa kami ke rumah mereka
di antara orang kayagar.”2 Dari sekian banyak pertimbangan untuk memulai pelayanan setempat.
“Akhirnya, saya menanyakan kepada John McCain mengenai suku manakah, di daerah kawasan
RBMU, yang menurut pedapat baik untuk dimasuki oleh saya dan Carol. John menjawab,
“setelah mempertimbangkan semua faktor yang bersangkutan dengan hal itu. Glenna dan saya
mengusulkan agar kalian pergi ke suku bangsa di sebelah barat laut orang Kayagar ini, yaitu
suku Sawi.”3 Jadi keesokan harinya mereka berangkat kesana untuk memulai pelayanan.
Suku Sawi adalah suku kanibalisme dimana mereka memakan daging manusia setelah
membunuh musuh. Bagi mereka “mengemukkan dengan persahabatan” seorang korban yang
akan disembeli merupakan pengkhianatan yang tinggi kehormatannya.4 Kepercayaaan yang kuat
pada roh-roh jahat. Perang bisa terjadi kapan saja . Sulit untuk mempercayai mereka selain cepat
berbalik kepercayaan. Kepercayaan pada ilmu sihir. Kuasa kegelapan yang sangat kuat. Makanan
mereka adalah sagu, ikan, dagin babi, udang, buaya, juga daging manusia dan dll.
Cara pendekatan
Don menjelaskan “pada tahun 1962, Carol dan saya mulai hidup diantara orang Sawi.
Sementara kami mempelajari bahasa Sawi, bergumul dengan segi-segi tata bahasanya yang rumit
dan mulai mengenal kebudayaannya, sedikit demi sedikit dan kami pun mengenal pandangan
2
Ibid., 83.
3
Ibid., 84.
4
Ibid., 38.
hidup masyarakatnya.”5 Tentunya pasti mereka mengalami banyak tantangan dan persoalan
hidup di tengah-tengah suku Sawi ini. Namun mereka dapat melewatinya dengan baik, dalam arti
dengan penuh kesabaran yang besar, menanggung semua hal yang terjadi dalam hidup mereka
bersama orang suku Sawi ini. Langkah pertama yang mereka sebelum Injil beritakan adalah
Dan kunci kerberhasilan mereka adalah seperti yang katan Don “ Kunci yang diberikan Allah
kepada kami untuk memasuki hati orang Sawi adalah prinsip analogi penebusan –menerapkan
kebenaran rohani pada adat setempat….. artinya mereka mengunakan analogi yang terdapat
Setelah itu baru Don dan Carol pelan-pelan mulai menjelaskan tentang Tuan. Puji Tuhan
melalui perjuangan mereka suku Sawi mengenal Injil dan percaya kepada Yesus sebagai Tuhan
mereka. Selain itu suku Sawi juga lebih dahulu telah mengadakan perdamaian yaitu saling tukar
anak atau yang disebut dengan “Anak Perdamaian”. Anak dari Kaiyo memberikan kepada
Mahaen dan sebaliknya juga. Dengan ikatan perjanjian itu subaya mereka saling menjaga dan
tidak lagi melakukan perang antar suku. Dengan itu jalan bagi Don menjelaskan “…Anak
Tantangan suku Sawi yang sedang di kuasa di pimpin oleh kuasa kegelapana bisa saja
membuat Don dan Carol untuk pulang dan memilih tempat pelayanan yang mungkin muda untuk
dijangkau. Jika dengan kekuatan mereka sebagai manusia, tentu pasti mereka tidak mampu untuk
5
Ibid,. ix.
6
Ibid., x.
7
Ibid., 231
bertahan hidup untuk menyelematkan suku Sawi. Hanya karena semata-mata kuasa dan hikmat
Tuhan telah mengganugerahkan kepada mereka, sehingga Don dan Carol bertahan hidup dan
mencinta suku Sawi dengan menyelamatkan jiwa mereka. Prinsip pelayanan Don menjelaskan
itu hilang dari mereka. Sepertinya bahwa Tuhan tidak akan campur tangan dalam hidup dan
pelayanan mereka lagi. Tetapi Don mengatakan bahwa “pasti anugerah Allah akan menemukan
jalan” Don tetap berprinsip bahwa dalam melakukan amat Agung Tuhan. Tuhan Allah pasti akan
menolong kami. Selanjutnya Don bertkat “dengan bergantung sepenuhnya kepada Allah.”9 Ada
begitu banyak kesulitan yang dihadapi oleh Don dalam memberitakan Injil. Namun ia tetap
menaruh sepenuh hidupnya kepada Allah dan selalu berdao dan menyannyakan setiap kesulitan
GERRIT KUIJT
Demikian nama yang tertera di dalam akte itu Gerrit Keijt lahir pada tanggal 22 Mei
1933, telah resmi terdaftar sebagai pemduduk Katwijk.10 Dan selanjutnya “pada tanggal 15
Februari 1962 gedung Ahoy di kota Rotterdam didapati oleh ribuan orang dari Gereja
8
Ibid., 196.
9
Ibid., 197.
10
B. W. Kranendonk dan A. F. Van Toor Jejak Seorang Pekabar Injil Di Papua (Jakarta:
Gunung Mulia, 2007), 4.
Gereformeerde Gemeenten. Hari itu merupakan hari besar bagi gereja kecil ini akan untuk
pertama kalinya Tim Zeding akan diutus ke Papua. ….dalam kebaktian itu Gerrit Kuijt
diteguhkan sebagai pendeta kemudian diutus sebagai pekabar Injil (Zeding).11 Gerrit melayani
dipedalama suku Yalimo desa Nipsan dan Kosarek. Dalam pelanyan banyak sekali tantang yang
di hadapi menceritakan dalam buku ini, maupun dari suku setempat dan juga dari Lembaga
utusan Zeding. Namun ia tidak menyerah ia tetap melakukan pelayanan walaupun sebagian
Suku ini juga tidak kalah jauh beda dengan suku Sawi, mereka juga disebut kanibalisme
memakan daging manusia. Perang terjadi hanya masalah sepele saja. Kranendonk berkata
“Kekerasan dan pembunuhan telah menjadi bagian dari hidup yang di jumpai keluarga Kuijt
setiap hari.”suku ini saling bermusuhan dengan suku lain. Kemudian makanan mereka, ubi,
Gerrit Kuijt tidak mau menyerah dengan tantangan persoalan yang didapatinya ia tepat
bertekad melaukannya dengan tanpa ada yang diperintah oleh komisi Zeding. “hubungan antara
tim Zeding semakin terpurut . Akhirnya, Pendeta Kuijt terdorong untuk melakukannya sendiri.
Niat kerasnya tidak dapat dihentikan oleh apa pun dan siapa pun.” Selain itu komitmen untuk
melayani orang Papua lebih tinggi, “orang barat terheran-heran mendengar jawaban Kuijt.
Hamper semua orang pulang ke negerinya, tetapi Kuijt malah memilih tetap tingal di Papua.
Pendeta Kuijt sukar dipisahkan dengan orang Papua. Bukan dia dipanggil kemari untuk melayani
11
Ibid., 1.
orang di pedalam Papua. Yang sama sekali belum pernah mendengar Firman Tuhan.” Kuijt tidak
ingin pulang negearanya sebelum orang Papua mendengar Injil. Itulah yang menjadi prinsip ia
tetap melayani orang Papua di pedalaman. Walaupun begitu banyak kesulitan dan tantang
pelayanannya.
A. B. SIMPSON
Dr. Albert Benjamin Simpon lahir pada tanggal 15 Desember 1843. Siapa yang tidak
kenal dengan nama seorang Albert Simpon. Beliau adalah orang yang terkenal sepanjang
masanya, mengenang karya dan pelayanannya di New York sampai di Indonesia. Dan beliau
adalah seorang pendiri Awalnya The Evangelical Missionary Alliance kemudian di ubah
namanya menjadi The International Missionary Alliance kemudian keduanya disatukan melalui
pertemuan tahun1897 secara formal dan secara hokum dibawa nama The Christian Missionary
Alliance dan A.B. Simpson sendiri dipilih menjadi Presiden dan pengawas umum.
Dr. A. B. Simpson seorang yang dikususkan oleh Allah untuk memenangkan jiwa di
seluruh dunia untuk kemuliaan Tuhan. Sejak kecil ia sudah memiliki hati untuk misi melalui
kesaksian ibu dan kakak perempuan mengatakan bahwa sejak umur 10 tahun ia sudah khotbah
sendiri di rumah. Ibunyan juga selalu mendoakan A. B. Simpon supaya suatu saat ia menjadi
penginjil. Di usia 21 tahun simpson sudah menjadi pendeta. Banyak orang Kristen pada saat itu
sangat kagum dengan kemampuan khotbah dan keberhasilan Simpson dalam pelayanan yang
Simpson adalah orang sangat kerja keras. Kemampuannya yang hebat ia mampu
membuat orang lain untuk mengikut dia. Boleh dikatakan bahwa hikmat salomo turun atasnya.
Bukan berarti bahwa Simpson tidak mengalami tantangan mulai dari waktu dia kuliah
serta dalam pelayanannya oleh keluraga, jemaat, teman, dan juga lembah yang didirikan olehnya
mengundurkan diri dari gereja yang ia melayani. Kedudukan sebagai gembala ternama di kota
Amerika dengan gaji yang besar yaitu 5.000 dolar. Nemun ia harus meninggalkan sonya
kenyamanannya untuk memberitakan injil kepada orang yang belum mengenal Yesus. Seorang
temannya berkata “meninggalkan tugas rutin pelayanan demi menginjili banyak jiwa yang
terabaikan di kota besar Amerika” keputusan hati yang sangat mulia Simpson. Ia berani
mengambil keputusan dan harus berusaha sendiri untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan
Luar biasa banyak jiwa yang datang kepada Yesus melalui hasil pelayanan Simpson dan
beberapa orang yang ikut. Akhirnya mereka mampun membuat kemah sendiri dan setiap hari
banyak jiwa yang datang kepada Yesus. Mereka memulai melakukan training penginjilan,
kelompok-kelompok sel dan persekutuan lainya. Dan berliku-liku pelayanan Simpson akhrinya,
simpson mendirikan C&MA, untuk mengirikan missionary dalam negeri dan luar negeri.
Prinsipnya dalam pelayanan Simpson sangat bergantung “penuh kepada Kuasa Roh kudus” dan
“ia tidak pernah berpaling dari tujuanya, karena ia sudah mendedikasikan dirinya untuk
pekerjaan Tuhan.” Ia memiliki visi dan misi yang besar yang pada akhirnya melalui karya dan
Dapat menarik suatu prinsip bahwa dalam melakukan misi seseorang harus berani
menggambil keputusan berdasarkan pada visi dan misi yang yang diberikan oleh Allah
kepadanya. Selalu berharap penuh pada Tuhan dan kuasaNya. Juga punya beberapa metode